Prospek Investasi Budidaya dan Penyulingan Minyak Nilam Di Kalimantan Barat Masrum H Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Pontianak ABSTRAK - Prospek Investasi Budidaya dan Penyulingan Minyak Nilam Di Kalimantan Barat

Prospek Investasi Budidaya dan Penyulingan
Minyak Nilam Di Kalimantan Barat
Masrum H
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Pontianak

ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri yang cukup
penting di dunia, bahkan untuk beberapa komoditas menguasai pangsa pasar dunia.
Lebih dari 80% minyak nilam Indonesia dihasilkan dari Daerah Istemewa Aceh,
Sumatera Utara dan Sumatera Barat, yang sebagian besar produksinya di ekspor ke
negara-negara industri. Prospek ekspor yang cukup besar ini seharusnya diiringi
oleh pengembangan budidaya dan industri minyak nilam di tiap-tiap daerah di
Indonesia. Seperti halnya daerah Pontianak Propinsi kalimantan Barat yang sangat
memiliki potensi ke arah pengembangan tersebut, sebagai penghasil minyak atsiri,
khususnya nilam. Guna menjaga kualitas minyak nilam yang dihasilkan, maka
dipandang perlu bagi tiap daerah penghasil untuk saling melakukan uji kualitas
bahan baku hasil budidaya, baik dari segi rendemen maupun kadar Patchouli
Alkoholnya (PA).
Dari hasil penelitian ternyata daerah asal budidaya tanaman, perlakuan
bahan baku daun nilam pasca panen dan proses penyulingan yang digunakan
memberikan perbedaan terhadap rendemen. Demikian pula dengan kualitas

Patchouli Alkohol yang dihasilkan dari penyulingan minyak nilam masing-masing
daerah. Dari evaluasi kesesuaian lahan daerah Pontianak memenuhi syarat tumbuh
nilam dan dari estimasi biaya, usaha budidaya dan penyulingan minyak nilam di
Pontianak layak diusahakan.
Kata-kata kunci : Potensi, Kualitas, Rendemen, Kadar Patchouli Alkohol (PA).
TANAMAN NILAM
Tanaman nilam (Pogostemon cablin benth) merupakan tanaman perkebunan
yang memiliki prospek ekonomi yang cukup cerah. Hasil yang diperoleh dari
tanaman nilam adalah berupa minyak, yaitu minyak nilam. Minyak nilam diperoleh
dengan proses penyulingan daun dan ranting tanaman nilam.Tanaman nilam yang
tumbuh dengan baik, sudah dapat dipanen pada umur 6 – 8 bulan dan panen
berikutnya dilakukan setiap 3 – 4 kali, hingga mencapai umur produktif 3 tahun.
Indonesia saat ini menjadi produsen minyak nilam dunia dengan kontribusinya
sebesar 90%. Untuk itu perlu mempertahankan peluang pasar dengan melakukan
peningkatan produksi melalui teknik budi daya yang tepat, perbaikan mutu minyak
nilam dan mengembangkan penanaman nilam ke daerah yang memiliki prospek yang
Jurnal Suara Teknik Fakultas Teknik UNMUH Pontianak

39


cukup cerah dilihat dari tingkat kesesuaian lahan dan iklim. Ditinjau dari segi lahan,
iklim dan pemasarannya, daerah Pontianak merupakan salah satu daerah yang
mempunyai prospek yang cukup cerah untuk pengembangan tanaman nilam.
Hingga saat ini Daerah Istimewa Aceh, terutama Aceh Selatan dan Tenggara,
masih menjadi sentra tanaman nilam terluas di Indonesia (Ditjen Perkebunan, 1997).
Disusul Sumatra Utara (Nias, Tapanuli Selatan), Sumatra Barat, Bengkulu,
Lampung, Jawa Tengah (Banyumas, Banjarnegara), dan Jawa Timur (Tulungagung).
Umumnya, masih didominasi perkebunan rakyat berskala kecil.

Gambar 1. Tanaman Nilam

Gambar 2. Minyak Nilam

ATSIRI PENYUMBANG DEVISA
Sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang bernilai ekonomi tinggi, nilam
bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan ekspor nonmigas. Terbukti minyak nilam
telah tercatat sebagai penyumbang terbesar devisa negara ketimbang minyak atsiri
lainnya. Volume ekspor minyak nilam mencapai 800 - 1.500 ton/tahun, dengan nilai
devisa AS $ 18 - 53 juta. Sementara data terbaru menyebutkan, nilai devisa dari


Jurnal Suara Teknik Fakultas Teknik UNMUH Pontianak

40

ekspor minyak nilam sebesar AS $ 33 juta, 50% dari total devisa ekspor minyak
atsiri Indonesia. Secara keseluruhan Indonesia memasok lebih dari 90% kebutuhan
minyak nilam dunia (Nuryani Y., 2001).
Sebuah referensi menyebutkan, minyak nilam bisa untuk bahan antiseptik,
antijamur, antijerawat, obat eksem dan kulit pecah-pecah, serta ketombe. Juga bisa
mengurangi peradangan. Bahkan dapat juga membantu mengurangi kegelisahan dan
depresi, atau membantu penderita insomnia (gangguan susah tidur). Makanya
minyak ini sering dipakai untuk bahan terapi aroma.

TANAMANNYA KURANG DIKENAL
Di mancanegara komoditi nilam (minyak nilam), sangat populer. Dunia
mengakui Indonesia (terutama Aceh) sebagai penghasil utama minyak nilam. Tetapi
anehnya, tanaman nilam kurang dikenal oleh masyarakat kita. Ini barangkali karena
sosok tanamannya memang tidak menarik. Ditilik dari segi botani tanaman, nilam
termasuk tanaman herba semusim. Tumbuh tegak setinggi 0,5 - 1 m. Percabangannya
banyak dan bertingkat mengitari batang (ada 3 - 5 cabang tiap tingkat), dan berbulu.

Radius cabang melebar sekitar 60 cm. Batangnya berkayu dan berbentuk segi empat
dengan diameter 10 - 20 cm, berwarna keungu-unguan. Sedangkan daunnya hijau
tersusun dalam pasangan berlawanan. Berbentuk bulat lonjong, panjang 10 cm, lebar
8 cm, dengan ujung agak meruncing. Tangkai daun sekitar 4 cm berwarna hijau
kemerahan.
Nilam bisa tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi (0 1.200 m dpl). Tapi ia akan tumbuh baik pada ketinggian 100 - 400 m dpl. Nilam
tidak haus air, tapi juga tidak tahan kering. Menghendaki suhu 24 - 28

o

C, tapi

lembap (lebih dari 75%). Curah hujan merata sepanjang tahun (2.000 - 3.500 mm per
tahun). Untuk pertumbuhan optimal, nilam perlu cukup sinar matahari. Namun bisa
tumbuh baik di tempat yang agak terlindung. Karena itu dapat saja ditanam secara
tumpang sari dengan tanaman lain. Di lereng kaki Gunung Ceremai (200 - 1.000 m
dpl), di daerah Kuningan (Jawa Barat), tanaman nilam ditumpangsarikan dengan
tanaman jagung dan juga ditanam di sela-sela lamtoro gung, kelapa, atau karet.
Nilam diperbanyak dengan stek yang diambil dari batang atau cabang cukup
tua, berdiameter 0,8 - 1 cm. Panjang stek 15 - 23 cm. Setidaknya berisi 3 - 5 mata


Jurnal Suara Teknik Fakultas Teknik UNMUH Pontianak

41

tunas atau tiga helai daun. Stek bisa langsung ditanam di kebun. Lebih baik ditanam
dulu di tempat pembibitan, baru dipindahkan ke kebun begitu muncul akar dan tunas
baru (3 - 4 minggu). Satu lubang tanam diisi 1 - 3 stek (bibit). Jarak tanamnya mulai
dari 30 x 100 cm, 50 x 100 cm, hingga 100 x 100 cm, tergantung kesuburan dan jenis
tanah. Sebaiknya, dilakukan pada awal musim hujan.

KEBERADAAN NILAM DI PONTIANAK
Di Pontianak, tepatnya di Pontianak utara ternyata tanaman nilam dapat
tumbuh dengan subur dan telah pula diusahakan budidayanya oleh salah seorang
petani setempat pak Petrus namanya. Bahkan sudah pula dilakukan penyulingan,
namun masih tahap mencoba-coba dikarenakan yang bersangkutan belum memiliki
pengetahuan tentang bagaimana cara menyuling yang baik dan benar. Berikut
Gambar-gambar keadaan tanaman nilam di Pontianak Utara:

Gambar 3. Kebun Nilam


Gambar 4. Tanaman Nilam Tumbuh Subur
Jurnal Suara Teknik Fakultas Teknik UNMUH Pontianak

42

PENYULINGAN MINYAK NILAM
Ada 3 macam cara penyulingan untuk memperoleh minyak nilam, yaitu:
a) Penyulingan dengan air (direbus)
Pada penyulingan ini bahan berhubungan langsung dengan air yang mendidih
di dalam ketel penyuling. Air akan menguap dan membawa uap minyak nilam dan
kemudian dialirkan melalui sebuah pipa yang berhubungan dengan kondensor
(pendingin), sehingga uap berubah menjadi air kembali. Cairan campuran antara air
dan minyak ditampung pada sebuah bak pemisah, karena perbedaan berat jenisnya,
minyak nilam ada di atas karena lebih ringan. Penyulingan cara ini kurang tepat,
karena ada konstituen minyak terhidrolisis, dan rendemennya rendah.
b. Penyulingan dengan uap dan air (sistem kukus)
Hampir sama dengan cara rebus di atas, bedanya terletak pada penempatan
bahan di atas sarangan, air ada di bawahnya.
c. Penyulingan dengan uap.

Penyulingan dengan sistem ini pada dasarnya hanyalah dengan mengalirkan
uap yang bertekanan lebih tinggi dari 1 atm. Pada sistem ini ada boiler sebagai
penghasil uap dan destilator tempat bahan baku yang akan disuling. Pada sistem ini
paling banyak digunakan, karena rendemennya tinggi, dan mutu minyaknya baik
sekali.

PEMASARAN MINYAK NILAM
Dipasaran minyak atsiri dunia, mutu minyak nilam Indonesia sudah sangat di
percaya oleh para konsumen di luar negeri. Hal itu terlihat bahwa porsi minyak nilam
Indonesia dipasaran dunia mencapai 89-90% dari pasaran minyak nilam dunia.
Disamping itu keunggulan minyak nilam Indonesia di pasaran ditandai dengan
tingginya apresiasi harga minyak nilam dari negara lain seperti RRC. Harga minyak
nilam Indonesia di pasaran luar negeri berkisar antara US$ 18,75 - 20,00 per Kg,
dibandingkan dengan RRC yang berkisar antara US$ 17,00/Kg. Berdasarkan
informasi dari kalangan eksportir dari Medan Sumatera Utara tahun tahun terakhir ini
Jurnal Suara Teknik Fakultas Teknik UNMUH Pontianak

43

RRC tidak melakukan ekspor lagi karena kebutuhan minyak nilam dalam negeri

mangalami peningkatan seiring dengan perkembangan industri parfum dan kosmetik
dalam negerinya sehingga porsi ekspor minyak nilam Indonesia dapat mencapai
lebih 90% dari perdagangan luar negeri minyak nilam dunia. Hal ini berarti space
market minyak nilam Indonesia makin membesar karena makin kecilnya peranan
dari kompetitor.

Analisis Ekonomi Usaha Budidaya dan Penyulingan Minyak Nilam
di Pontianak Propinsi Kalimantan Barat.
1. Analisis Finansial Usaha Budidaya Tanaman Nilam (1Ha)
Diasumsikan:
Jarak Tanam 0,5 x 1 meter

= 20.000 pohon

Kematian Bibit 10 %

= 2.000 pohon

Jumlah Bibit yang dibutuhkan


= 22.000 pohon

Yang berhasil/hidup

= 20.000 pohon

Umur Tanaman (n)

= 3 tahun

Panen Tahun

I : 3 x 20.000 x 0,75 kg

= 45.000

kg

II : 5 x 20.000 x 1,25 kg


= 125.000

kg

III : 5 x 20.000 x 0,75 kg

= 75.000

kg

Harga Jual Daun/Kg: Basah
Kering
Perbandingan Berat 1 Kg Daun Kering

= Rp.

500,00

= Rp. 2.500,00
= 5 Kg

daun basah

Dari asumsi-asumsi tersebut di atas, maka dapat dibuat gambaran
pembiayaan dan keuntungan yang diperoleh dari usaha budidaya tanaman nilam di
Pontianak Propinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:

Jurnal Suara Teknik Fakultas Teknik UNMUH Pontianak

44

2. Tabel Analisis Finansial Usaha Budidaya Tanaman Nilam (1Ha)
Uraian

Tahun Produksi
0 Tahun

Tahun I

Total

Tahun II

Tahun III

A Mod.Tetap Inv.(FCI)
1.Bia.Peren.Fisik(PPC)
a. Sewa Lahan 3 Thn
c. Peralatan
d. Bangsal Panen
Total 1. (PPC)

9.000.000
4.000.000
5.000.000
18.000.000

-

-

-

9.000.000
4.000.000
5.000.000
18.000.000

2.Biaya Non fis.(DPC))
1. Biaya Servey

900.000

-

-

-

900.000

Total A (FCI)

18.900.000

-

-

-

18.900.000

B.Biaya Produksi (MC)
1BiaProTdkTet(IFMC)
a. Bibit
a. Pupuk
b. Tenaga Kerja
Total 1. (IFMC)

11.000.000
10.500.000
4.500.000
26.000.000

8.500.000
2.100.000
10.600.000

8.500.000
2.100.000
10.600.000

8.500.000
2.100.000
10.600.000

11.000.000
36.000.000
10.800.000
57.800.000

6.293.700

6.293.700

6.293.700

18.881.100

16.893.700

16.893.700

16.893.700

76.681.100

4.600.866

4.600.866

4.600.866

13.802.598

2.Bia.Pro. Tetap (FMC)
Susut

Total B (MC)
PengeluaranUmum(GE)
Bunga Pinjaman

-

26.000.000
-

Biaya Kerja (WC)=MC

26.000.000

16.893.700

16.893.700

16.893.700

76.681.100

Total Mod.Invest.(TCI)

44.900.000

16.893.700

16.893.700

16.893.700

95.581.100

Total Biaya Prod (TPC)

26.000.000

21.494.566

21.494.566

21.494.566

90.483.698

22.500.000

62.500.000

37.500.000

122.500.000

Penjualan (Sa)

-

KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan servey lapangan dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Bahwa di Pontianak Propinsi Kalimantan Barat dapat ditumbuhi tanaman
nilam dengan subur.
2. Baru terdapat seorang petani yang sudah mengusahakan tanaman nilam
dan usaha penyulingan, namun sangat disayangkan petani tersebut belum

Jurnal Suara Teknik Fakultas Teknik UNMUH Pontianak

45

memiliki pengetahuan dan teknologi penyulingannya yang baik dan
benar.
3. Dari hail Penyulingan dengan alat yang memenuhi standard dan dari hasil
Uji Mutu minyak maupun dari hasil Analisis Ekonomi, maka peluang
usaha budidaya dan penyulingan minyak nilam di Pontianak Propinsi
Kalimantan Barat sangat menguntungkan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Agusta, “Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia”, ITB, Bandung, 2000.
2. Anonim, “Informasi dari Bank Indonesia”, Jakarta. ,1990.
3. Anonim, Informasi dari Bappeda Kota Pontianak, Pontianak. ,2004.
4. Anonim, ”Indentifikasi

Lapangan dari Dinas Urusan Pangan Kota”,

Pontianak, Pontianak,2004.
5. Anonim, ”Lampung Pos”t, 01-02-2005, Lampung, 2005.
6. Degarmo, E.P., Sullivan, W.G. and Bontadelli, J.A. Engineering Economy,
Collier Macmillan Publishers, London, 1980.
7. Guenther, Ernest,Minyak Atsiri, Jilid 1, UI-Press, Jakarta, 1987.
8. Luqman T. dan Rahmayati Y, “Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri”,
Penebar Swadaya, Jakarta. 1994.
9. Nuryanto, “Proses Penyulingan Minyak Nilam”, Lab. Teknik Kimia Umum,
Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta, 2005.
10. Rukmana R., “Nilam

Prospek

Agribisnis

dan

Teknik

Budidaya”.

Percetakan Kanisius, Yogyakarta, 2004.
11. Sudaryani T. dan Sugiharti E, ”Budidaya dan Penyulingan Nilam”,Penebar
Swadaya, Jakarta, 2002.

Jurnal Suara Teknik Fakultas Teknik UNMUH Pontianak

46

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65