PENGHARGAAN FINANSIAL LINGKUNGAN KERJA N
1
PENGHARGAAN FINANSIAL LINGKUNGAN KERJA, NILAI-NILAI
SOSIAL, DAN PERSONALITAS PADA AKUNTAN PUBLIK BAGI
PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI
Inda Yuliani, Indah Lia Puspita
ABSTRAK
Indonesia akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN Economic Community/ AEC.
Di Indonesia akan ada delapan perusahaan jasa yang berkembang di Indonesia salah satunya
yaitu jasa akuntansi profesional memiliki tantangan yang kompetitif dengan diberlakukannya
pasar bebas sektor jasa dalam menghadapi MEA.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris faktor-faktor yang mempengaruhi
mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karirnya sebagai akuntan publik. Penelitian ini
menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner, populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa S1 jurusan akuntansi yang sudah mengambil matakuliah auditing atau sedang
mengambil matakuliah auditing di Universitas Malahayati, Universitas Bandar Lampung, dan
STIE Gentiaras dengan jumlah sampel 81 mahasiswa. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan secara parsial
variabel penghargaan finansial, nilai-nilai sosial, dan personalitas berpengaruh signifikan,
sedangkan variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.Hasil penelitian secara bersama-sama
menunjukkan pengaruh penghargaan finansial, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial dan
personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik.
Kata Kunci: Akuntan Publik, Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi, Penghargaaan Finansial,
Lingkungan Kerja, Nilai-Nilai Sosial, Personalitas.
Latar Belakang
Pada umumnya manusia memiliki sifat dasar untuk mengejar atau mencapai
segala sesuatu yang telah dicita-citakannya.Seorang individu diharapkan bisa
memenuhi
kebutuhannya
dengan
melakukan
pekerjaan
yang
sudah
didapatkannya.Keinginan yang dimiliki individu yang ingin maju dan berkembang
dibutuhkan sebuah motivasi diri untuk bisa bekerja keras dan memiliki rasa
tanggungjawab agar kualitas kinerjanya semakin meningkat, sebagai upaya dalam
mengantisipasi menghadapi persaingan yang berat baik di dunia bisnis maupun
persaingan diantara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.
Secara umum mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan jenjang S1 nya
dapat memilih pilihan alternatif pada karirnya.Pertama, lulusan sarjana S1 dapat
langsung
bekerja
sebagai
karyawan
disebuah
perusahaan
ataupun
2
instansi.Kedua,mereka dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya yaitu
S2 atau pilihan alternatif ketiga yaitu menjadi seorang akuntan publik. Bagi mereka
yang memilih menjadi seorang akuntan publik harus terlebih dahulu melanjutkan ke
Pendidikan Profesi Akuntan dan meraih gelar akuntan, selanjutnya mereka dapat
memilih karir sebagai akuntan, baik sebagai akuntan publik, akuntan
manajemen,akuntan pemerintah maupun akuntan pendidik.
Profesi akuntan publik memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang
menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai
perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda, dan termasuk profesiprofesi termahal. Profesi akuntan publik bisa termasuk profesi termahal karena
sumber pendapatan terbesar dari akuntan publik telah bergeser dari jasa audit ke jasa
konsultasi manajemen (Bachtiar, 2002 dalam Aprilyan, 2011). Selain itu profesi
akuntan publik merupakan profesi prestisius di Indonesia karena selain harus
mempunyai gelar sarjana akuntansi, calon akuntan diharuskan mengikuti ujian yang
diselenggarakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan terdaftar di Departemen
keuangan untuk bisa berpraktek akuntan.
Profesi Akuntan Publik di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejalan
dengan berkembangnya berbagai jenis perusahaan.Namun jumlah akuntan publik di
Indonesia masih tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada di Indonesia.
Indonesia akan
menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN Economic
Comonity/AEC pada akhir tahun 2015. Di Indonesia akan ada 8 perusahaan jasa yang
ada di Indonesia salah satunya yaitu jasa akuntansi profesional memiliki tantangan
yang semakin kompetitif dengan diberlakukannya pasar bebas sektor jasa dalam
menghadapi MEA 2015. Dapat dilihat grafik perkembangan akuntan publik dari
tahun 2007 sampai tahun 2014 jumlah akuntan publik yang ada di Indonesia
mengalami perkembangan, tetapi belum mencapai kebutuhan akuntan publik di
Indonesia.
Berdasarkan fenomena diatas dan hasil penelitian terdahulu, maka penulis
tertarik untuk mengangkat permasalahan diatas dalam sebuah karya ilmiah yang
berbentuk skripsi, dengan judul “Pengaruh Penghargaan Finansial, Lingkungan
Kerja, Nilai-Nilai Sosial, dan Personalitas Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi Sebagai Akuntan Publik” (Studi Empiris Universitas Malahayati,
Universitas Bandar Lampung, dan STIE Gentiaras).
2. Kajian Pustaka
Pengaruh penghargaan finansial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Penghargaan finansial atau gaji adalah sebuah penghargaan yangberwujud finansial
(Suyono, 2014). Menurut Hariandja, (2005:244) Penghargaan finansial atau
3
kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat
dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat
beruapa gaji upah, bonus, insentif, dan lain-lain.Penghargaan finansial tersebut
dipertimbangkan dalampemilihan profesi, karena tujuan utama seseorang bekerja
adalah memprolehpenghargaan finansial. Penghasilan/gaji yang diperoleh dari
pekerjaan yang telah dikerjakan diyakini bagisebagian perusahaan merupakan daya
tarik utama dalam memberikan kepuasan kepadakaryawannya.
Menurut Hasibuan dalam Sulistiani, 2012faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
penghagaan l finansiyaitu penawaran dan permintaan tenaga kerja, kemampuan dan
kesediaan organisasi, organisasi karyawan, produktifitas kerja karyawan, biaya hidup,
posisi jabatan karyawan, pendidikan dan pengalaman kerja, dan jenis dan sifat
pekerjaan.
Ha1: Terdapat pengaruh antara penghargaan finamsial dengan pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik..
Pengaruh lingkungan kerja terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang ada disekitar
karyawan yang sedang melakukuan pekerjaan itu sendiri (Rivai, 2006: 165),
sedangkan menurut Nitisemito, (2008:183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada di lingkungan sekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
Lingkungan kerja dalam akuntan publik merupakan lingkungan kerja yang lebih
banyak dituntut untuk menghadapi tantangan karena dengan bervariasinya jasa yang
diberikan oleh klien dapat menimbulkan berbagai macam tekanan kerja untuk
mencapai hasil yang sempurna (Apriliyan, 2011).
Ha2: Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja dengan pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik..
Pengaruh nilai-nilai sosial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di
lingkungannya dalam Wildiana dkk, 2013. Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai
faktor yang menampakan kemampuan seseorang pada masyarakatnya atau dengan
kata lain, nilai seseorang dari sudut pandang orang-orang lain dilingkungannya. Nilai
sosial adalah kualitas perilaku, pikiran, dan karakter yang dianggap masyarakat baik
dan benar, hasil yang diinginkan, dan layak ditiru oleh setiap orang.
Wijayanti dalam Wildiana dkk, 2013 mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial
dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi:
4
kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan
perhatian perilaku individu.
Ha3: Terdapat pengaruh antara nilai-nilai sosial dengan pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik..
Pengaruh personalitas terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Personalitas merupakan salahsatu determinan yang potensial terhadap perilaku
individu saat berhadapan dengan situasi atau kondisi tertentu, (Rahayu dkk,2003).
Personalitas adalah keseluruhan dari perilaku individu dengan sistem kecenderungan
tertentu yang berinteraksi atau berhubungan dengan serangkaian situasi,
(Chairunnisa,2014).
Mazli dkk. (2006), mengatakan bahwa faktor penyebab seseorang kehilangan
pekerjaan antara lain karena ketidaksesuaian kepribadian mereka dengan pekerjaan.
Akuntan publik tidak hanya harus memiliki keahlian, tetapi harus tersebut diimbangi
denganSkeptisme Profesional.
Ha4: Terdapat pengaruh antara personalitas dengan pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik.
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi berada
Universitas Malahayati, Universitas Bandar Lampung, STIE Gentiaras. Tekinik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling,
yaitu pemilihan sampel dengan kriteria, mahasiswa yang sudah dan sedang
maengambil mata kuliah auditing sehingga sampel yang digunakan dalam penlitian
ini sebanyak 90 mahasiswa.
Hasil Uji Validitas
Untuk menguji validitas instrument penelitian dilakukan dengan
menggunakan korelasi product moment, yaitu dengan cara mengkorelasikan tiap
pernyataan dengan skor total. Kemudian, angka korelasi tersebut dibandingkan
dengan angka kritis pada taraf signifikan 5% dan pada baris df (degree of freedom)
n-5, yaitu 81-4=77 sehingga akan diperoleh r tabel 0,221, atau apabila nilai korelasi
hitung lebih besar dari angka kritis sebesar 0,221 maka pertanyaan kuesioner
dinyatakan signifikan/valid. Berdasarkan hasil perhitungan antara r hitung yang
merupakan koefisien korelasi, dibandingkan dengan tingkat signifikasi setiap
pertanyaan adalah dibawah 0,05 sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa semua item
5
pertanyaan adalah valid. Dengan demikian setiap item pertanyaan dalam kuesioner
memiliki konsistensi internal dan dinyatakan valid.
Hasil Uji Reliabilitas
Tabel t Reliabilitas Instrumen Penelitian
No
Variabel
Nilai α
Reliabilitas
Keterangan
X1
0,747
0,60
Reliabel
1
2
X2
0,815
0,60
Reliabel
3
X3
0,655
0,60
Reliabel
4
X4
0,742
0,60
Reliabel
5
Y
0,814
0,60
Reliabel
Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa semua nilai α lebih besar dari nilai angka kritis
reliabilitas sebesar 0,60, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Uji Normalitas Data
1. Histogram
6
Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa kurva histogram membentuk seperti
gunung atau lonceng sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.
2. Normal Probability Plot
Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Varaible: Pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa data menyebar pada garis diagonal
mengikuti arah garis diagonal sehingga model regresi memenuhi asumsi kenormalan.
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
1 (Constant)
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.086
.281
.473
5.126
.000
-.219
.827
3.264
3.005
1.263
.246
Lingkungan Kerja
-.014
.065
Nilai-nilai Sosial
.427
.104
.327
4.109
Personalitas
.342
.158
.187
2.173 .033
Penghargaan Finansial
-.017
.000
7
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
Berdasarkan koefisien regresi pada Tabel diatas maka persamaan regresi yang didapat
adalah:
Y= 3.264 + 1,263- 0.014 + 0.427 + 0.342
Arti dari persamaan diatas adalah :
α = 3,264 : konstan bernilai 3,264 memberikan pengertian bahwa jika variabel
penghargaan finansial, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, dan personalitas konstan
atau nol (0), maka besarnya tingkat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik sebesar 3,264.
b1 = penghargaan finansial (X1) sebesar 1,263 menyatakan bahwa variabel
penghargaan finansial ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa
akuntansi meningkat sebesar 1,263.
b2= lingkungan kerja (X2) sebesar -0,014 menyatakan bahwa setiap peningkatan
lingkungan kerja ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa
akuntansi menurun sebesar -0,014.
b3= nilai-nilai sosial (X3) sebesar 0,427 menyatakan bahwa variabel nilai-nilai
sosial ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi
meningkat sebesar 0,427.
b4 = personalitas (X4) sebesar 0,342 menyatakan bahwa variabel personalitas
ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi meningkat
sebesar 1,263.
Hasil dan Pembahasan
Untuk mengetahui kuat dan lemahnya hubungan antara variabel (X) dengan
variabel (Y) maka digunakan analisis R (koefisien korelasi).Dari hasil analisis dengan
menggunakan bantuan program SPSS version 20.0 yaitu sebesar 0,785. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara penghargaan finansial
(X1), lingkungan kerja (X2), nilai-nilai sosial (X3), dan personalitas (X4) dengan
pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik (Y).
Dengan menggunakan bantuan program SPSS version 20.0 didapat hasil dari
koefisien determinasi disesuaikan (R square) 0,617 atau 61,7% .dari hasil tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
publik dipengaruhi oleh penghargaan finansial (X1), lingkungan kerja (X2), nilai-nilai
sosial (X3), dan personalitas (X4) sebesar 61,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain.
Secara parsial dari hasil uji hipotesis (thitung) dan nilai Sig. dapat dilihat dari tabel
Coefficientsa.pembahasan hasil analisis data dapat dijelaskan dibawah ini:
1) Penghargaan Finansial
Pengujian hipotesis pertama (Ha1) penghargaan finansial (X1) memiliki tingkat
signifikasi (sig t) sebesar, 0,000 lebih kecil dari α (=0,05), dan nilai t hitung 5,126
8
> ttabel 1,664, maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara parsial penghargaan finansial berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh Alhadar (2013) yang menyimpulkan bahwa penghargaan
finansial berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik.Penghargaan finansial merupakan sebuah
penghargaan yang berwujud finansial.Penghargaan finansial merupakan salah
satu faktor penting yang
dalam pemilihan
karir mahasiswa
akuntansi.Mahasiswa jurusan akuntansi memilih karir menjadi akuntan publik
lebih mengharapkan penghargaan finansial/gaji jangka panjang, gaji awal yang
tinggi dan kenaikan penghargaan finansial lebih cepa. Berkarir sebagai akuntan
publik dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi atau besar dan bervariasi
dibandingkan dengan pendapatan pendapatan yang diperoleh oleh karir yang
lain, karena semakin besar perusahaan atau klien yang menggunakan jasa
akuntan publik, maka pendapatan yang diterima akan semakin tinggi.
2) Lingkungan Kerja
Pengujian hipotesis kedua (Ha2) lingkungan kerja (X2) memiliki tingkat
signifikasi (sig t) sebesar 0,827 lebih besar dari α (=0,05), dan nilai t hitung -0,219
< ttabel 1,664 maka Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti bahwa lingkungan
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik.
Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik, dalam persepsi mahasiswa akuntansi terlihat
belum mengetahui pasti bagaimana tentang kondisi lingkungan kerja sebagai
akuntan publik, sehingga persepsi mahasiswa tidak dapat memberikan
informasi yang jelas dan menimbulkan argumen atau pendapat yang
menunjukkan keraguan pada saat pengisian kuesioner.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wildiana
(2013) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap
pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik, namun penelitian
ini mendukung penelitian Chairunnisa (2014) bahwa lingkungan kerja tidak
berpengaruh signifikan terahadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik. Mahasiswa akuntansi yang yang memilih karir sebagai akuntan
publik pada saat ia bekerja nanti merupakan suatu pengorbanan yang harus
dihadapi dan bagi mahasiswa akuntansi tersebut penghargaan atau kepuasan
yang akan ia dapatkan nanti lebih besar dari pada pengorbanan yang ia hadapi
(Apriliyani, 2011).
3) Nilai-nilai Sosial
9
Pengujian hipotesis Ketiga (Ha3) nilai-nilai sosial (X3) memiliki tingkat
signifikasi (sig t) sebesar 0.000 lebih kecil dari α (=0,05), dan nilai t hitung 4,109 >
ttabel 1,664 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara parsial nilai-nilai sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Penelitian ini mendukung penelitan yang dilakukan dari Suyono (2014) bahwa
nilai-nilai sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik. Nilai-nilai sosial berhubungan dengan
kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat dari
sudut pandang orang-orang dilingkungannya (Can, 2012). Mahasiswa jurusan
akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan dengan
ditugaskannya seorang akuntan publik di berbagai tempat dan perusahan
memiliki ciri dan kondisi berbeda maka bisa menambah pengetahuannya
dibidang selain akuntansi karena interaksi yang dilakukan tidak hanya dengan
sesama akuntan.
4) Personalitas
Pengujian hipotesis Keempat (Ha4) personalitas (X4) memiliki tingkat
signifikasi (sig t) sebesar 0,033 lebih kecil dari α (=0,05) dan nilai t hitung 2,173 >
ttabel 1,664 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara parsial personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan Wildiana (2013).Sulistiyani (2012) mengatakan
bahwa, personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap
perilaku individu saat berhadapan dengan satu/kondisi tertentu.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap
penghargaan finansial, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, dan pesonalitas terhadap
pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik, maka penulis
mengambil kesimpuan bahwa hasil uji secara parsial membuktikan penghargaan
finansial, nilai-nilai sosial, dan personalitas memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik, sedangkan
lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
sebagai akuntan publik.
Daftar Pustaka
10
Alhadar, Audi, M. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi
Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik. (Studi Empiris pada Mahasiswa
Akuntansi dan PPAk Universitas Hasanudin).
Apriliyan, Absara, L. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik, skripsi, Semarang:
Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Charunnisa, Fifi. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik.(Studi Kasus
Mahasaiswa Akuntansi Universitas Tanjungpura Pontianak).
Hariandja, Maribot Tua Efendi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi
Aksara. Jakarta.
Mazli,dkk. 2006. Faktor-fakataor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai
akuntan publik. Jurnal Aset Vol.13 No.1.
Nitisemito, Alex. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Rahayu, Sri. dkk. 2003. Persepsi MahasiswaAkuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir.Simposium Nasional Akuntansi VI,
Surabaya.
Sulistiyani. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam
Memilih Profesi Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa
Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Pulau Jawa).
Suyono, Agoes, N. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris pada
Mahasiswa Akuntansi Unsiq).
Wibowo, Hadi. 2012. Analisis Diskriptif Minat Mahasiswa Akuntansi Menjadi
Akuntan Publik. (Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi Universitas
Indonesia).
Wildiana, Esi. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Untuk
Berkarir Sebagai Akuntan Publik. (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi
UPN “Veteran” Jawa Timur).
PENGHARGAAN FINANSIAL LINGKUNGAN KERJA, NILAI-NILAI
SOSIAL, DAN PERSONALITAS PADA AKUNTAN PUBLIK BAGI
PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI
Inda Yuliani, Indah Lia Puspita
ABSTRAK
Indonesia akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN Economic Community/ AEC.
Di Indonesia akan ada delapan perusahaan jasa yang berkembang di Indonesia salah satunya
yaitu jasa akuntansi profesional memiliki tantangan yang kompetitif dengan diberlakukannya
pasar bebas sektor jasa dalam menghadapi MEA.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris faktor-faktor yang mempengaruhi
mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karirnya sebagai akuntan publik. Penelitian ini
menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner, populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa S1 jurusan akuntansi yang sudah mengambil matakuliah auditing atau sedang
mengambil matakuliah auditing di Universitas Malahayati, Universitas Bandar Lampung, dan
STIE Gentiaras dengan jumlah sampel 81 mahasiswa. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan secara parsial
variabel penghargaan finansial, nilai-nilai sosial, dan personalitas berpengaruh signifikan,
sedangkan variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.Hasil penelitian secara bersama-sama
menunjukkan pengaruh penghargaan finansial, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial dan
personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik.
Kata Kunci: Akuntan Publik, Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi, Penghargaaan Finansial,
Lingkungan Kerja, Nilai-Nilai Sosial, Personalitas.
Latar Belakang
Pada umumnya manusia memiliki sifat dasar untuk mengejar atau mencapai
segala sesuatu yang telah dicita-citakannya.Seorang individu diharapkan bisa
memenuhi
kebutuhannya
dengan
melakukan
pekerjaan
yang
sudah
didapatkannya.Keinginan yang dimiliki individu yang ingin maju dan berkembang
dibutuhkan sebuah motivasi diri untuk bisa bekerja keras dan memiliki rasa
tanggungjawab agar kualitas kinerjanya semakin meningkat, sebagai upaya dalam
mengantisipasi menghadapi persaingan yang berat baik di dunia bisnis maupun
persaingan diantara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.
Secara umum mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan jenjang S1 nya
dapat memilih pilihan alternatif pada karirnya.Pertama, lulusan sarjana S1 dapat
langsung
bekerja
sebagai
karyawan
disebuah
perusahaan
ataupun
2
instansi.Kedua,mereka dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya yaitu
S2 atau pilihan alternatif ketiga yaitu menjadi seorang akuntan publik. Bagi mereka
yang memilih menjadi seorang akuntan publik harus terlebih dahulu melanjutkan ke
Pendidikan Profesi Akuntan dan meraih gelar akuntan, selanjutnya mereka dapat
memilih karir sebagai akuntan, baik sebagai akuntan publik, akuntan
manajemen,akuntan pemerintah maupun akuntan pendidik.
Profesi akuntan publik memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang
menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai
perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda, dan termasuk profesiprofesi termahal. Profesi akuntan publik bisa termasuk profesi termahal karena
sumber pendapatan terbesar dari akuntan publik telah bergeser dari jasa audit ke jasa
konsultasi manajemen (Bachtiar, 2002 dalam Aprilyan, 2011). Selain itu profesi
akuntan publik merupakan profesi prestisius di Indonesia karena selain harus
mempunyai gelar sarjana akuntansi, calon akuntan diharuskan mengikuti ujian yang
diselenggarakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan terdaftar di Departemen
keuangan untuk bisa berpraktek akuntan.
Profesi Akuntan Publik di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejalan
dengan berkembangnya berbagai jenis perusahaan.Namun jumlah akuntan publik di
Indonesia masih tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada di Indonesia.
Indonesia akan
menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN Economic
Comonity/AEC pada akhir tahun 2015. Di Indonesia akan ada 8 perusahaan jasa yang
ada di Indonesia salah satunya yaitu jasa akuntansi profesional memiliki tantangan
yang semakin kompetitif dengan diberlakukannya pasar bebas sektor jasa dalam
menghadapi MEA 2015. Dapat dilihat grafik perkembangan akuntan publik dari
tahun 2007 sampai tahun 2014 jumlah akuntan publik yang ada di Indonesia
mengalami perkembangan, tetapi belum mencapai kebutuhan akuntan publik di
Indonesia.
Berdasarkan fenomena diatas dan hasil penelitian terdahulu, maka penulis
tertarik untuk mengangkat permasalahan diatas dalam sebuah karya ilmiah yang
berbentuk skripsi, dengan judul “Pengaruh Penghargaan Finansial, Lingkungan
Kerja, Nilai-Nilai Sosial, dan Personalitas Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi Sebagai Akuntan Publik” (Studi Empiris Universitas Malahayati,
Universitas Bandar Lampung, dan STIE Gentiaras).
2. Kajian Pustaka
Pengaruh penghargaan finansial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Penghargaan finansial atau gaji adalah sebuah penghargaan yangberwujud finansial
(Suyono, 2014). Menurut Hariandja, (2005:244) Penghargaan finansial atau
3
kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat
dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat
beruapa gaji upah, bonus, insentif, dan lain-lain.Penghargaan finansial tersebut
dipertimbangkan dalampemilihan profesi, karena tujuan utama seseorang bekerja
adalah memprolehpenghargaan finansial. Penghasilan/gaji yang diperoleh dari
pekerjaan yang telah dikerjakan diyakini bagisebagian perusahaan merupakan daya
tarik utama dalam memberikan kepuasan kepadakaryawannya.
Menurut Hasibuan dalam Sulistiani, 2012faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
penghagaan l finansiyaitu penawaran dan permintaan tenaga kerja, kemampuan dan
kesediaan organisasi, organisasi karyawan, produktifitas kerja karyawan, biaya hidup,
posisi jabatan karyawan, pendidikan dan pengalaman kerja, dan jenis dan sifat
pekerjaan.
Ha1: Terdapat pengaruh antara penghargaan finamsial dengan pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik..
Pengaruh lingkungan kerja terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang ada disekitar
karyawan yang sedang melakukuan pekerjaan itu sendiri (Rivai, 2006: 165),
sedangkan menurut Nitisemito, (2008:183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada di lingkungan sekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
Lingkungan kerja dalam akuntan publik merupakan lingkungan kerja yang lebih
banyak dituntut untuk menghadapi tantangan karena dengan bervariasinya jasa yang
diberikan oleh klien dapat menimbulkan berbagai macam tekanan kerja untuk
mencapai hasil yang sempurna (Apriliyan, 2011).
Ha2: Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja dengan pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik..
Pengaruh nilai-nilai sosial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di
lingkungannya dalam Wildiana dkk, 2013. Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai
faktor yang menampakan kemampuan seseorang pada masyarakatnya atau dengan
kata lain, nilai seseorang dari sudut pandang orang-orang lain dilingkungannya. Nilai
sosial adalah kualitas perilaku, pikiran, dan karakter yang dianggap masyarakat baik
dan benar, hasil yang diinginkan, dan layak ditiru oleh setiap orang.
Wijayanti dalam Wildiana dkk, 2013 mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial
dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi:
4
kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan
perhatian perilaku individu.
Ha3: Terdapat pengaruh antara nilai-nilai sosial dengan pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik..
Pengaruh personalitas terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Personalitas merupakan salahsatu determinan yang potensial terhadap perilaku
individu saat berhadapan dengan situasi atau kondisi tertentu, (Rahayu dkk,2003).
Personalitas adalah keseluruhan dari perilaku individu dengan sistem kecenderungan
tertentu yang berinteraksi atau berhubungan dengan serangkaian situasi,
(Chairunnisa,2014).
Mazli dkk. (2006), mengatakan bahwa faktor penyebab seseorang kehilangan
pekerjaan antara lain karena ketidaksesuaian kepribadian mereka dengan pekerjaan.
Akuntan publik tidak hanya harus memiliki keahlian, tetapi harus tersebut diimbangi
denganSkeptisme Profesional.
Ha4: Terdapat pengaruh antara personalitas dengan pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik.
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi berada
Universitas Malahayati, Universitas Bandar Lampung, STIE Gentiaras. Tekinik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling,
yaitu pemilihan sampel dengan kriteria, mahasiswa yang sudah dan sedang
maengambil mata kuliah auditing sehingga sampel yang digunakan dalam penlitian
ini sebanyak 90 mahasiswa.
Hasil Uji Validitas
Untuk menguji validitas instrument penelitian dilakukan dengan
menggunakan korelasi product moment, yaitu dengan cara mengkorelasikan tiap
pernyataan dengan skor total. Kemudian, angka korelasi tersebut dibandingkan
dengan angka kritis pada taraf signifikan 5% dan pada baris df (degree of freedom)
n-5, yaitu 81-4=77 sehingga akan diperoleh r tabel 0,221, atau apabila nilai korelasi
hitung lebih besar dari angka kritis sebesar 0,221 maka pertanyaan kuesioner
dinyatakan signifikan/valid. Berdasarkan hasil perhitungan antara r hitung yang
merupakan koefisien korelasi, dibandingkan dengan tingkat signifikasi setiap
pertanyaan adalah dibawah 0,05 sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa semua item
5
pertanyaan adalah valid. Dengan demikian setiap item pertanyaan dalam kuesioner
memiliki konsistensi internal dan dinyatakan valid.
Hasil Uji Reliabilitas
Tabel t Reliabilitas Instrumen Penelitian
No
Variabel
Nilai α
Reliabilitas
Keterangan
X1
0,747
0,60
Reliabel
1
2
X2
0,815
0,60
Reliabel
3
X3
0,655
0,60
Reliabel
4
X4
0,742
0,60
Reliabel
5
Y
0,814
0,60
Reliabel
Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa semua nilai α lebih besar dari nilai angka kritis
reliabilitas sebesar 0,60, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Uji Normalitas Data
1. Histogram
6
Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa kurva histogram membentuk seperti
gunung atau lonceng sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.
2. Normal Probability Plot
Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Varaible: Pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa data menyebar pada garis diagonal
mengikuti arah garis diagonal sehingga model regresi memenuhi asumsi kenormalan.
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
1 (Constant)
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.086
.281
.473
5.126
.000
-.219
.827
3.264
3.005
1.263
.246
Lingkungan Kerja
-.014
.065
Nilai-nilai Sosial
.427
.104
.327
4.109
Personalitas
.342
.158
.187
2.173 .033
Penghargaan Finansial
-.017
.000
7
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
Berdasarkan koefisien regresi pada Tabel diatas maka persamaan regresi yang didapat
adalah:
Y= 3.264 + 1,263- 0.014 + 0.427 + 0.342
Arti dari persamaan diatas adalah :
α = 3,264 : konstan bernilai 3,264 memberikan pengertian bahwa jika variabel
penghargaan finansial, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, dan personalitas konstan
atau nol (0), maka besarnya tingkat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik sebesar 3,264.
b1 = penghargaan finansial (X1) sebesar 1,263 menyatakan bahwa variabel
penghargaan finansial ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa
akuntansi meningkat sebesar 1,263.
b2= lingkungan kerja (X2) sebesar -0,014 menyatakan bahwa setiap peningkatan
lingkungan kerja ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa
akuntansi menurun sebesar -0,014.
b3= nilai-nilai sosial (X3) sebesar 0,427 menyatakan bahwa variabel nilai-nilai
sosial ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi
meningkat sebesar 0,427.
b4 = personalitas (X4) sebesar 0,342 menyatakan bahwa variabel personalitas
ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi meningkat
sebesar 1,263.
Hasil dan Pembahasan
Untuk mengetahui kuat dan lemahnya hubungan antara variabel (X) dengan
variabel (Y) maka digunakan analisis R (koefisien korelasi).Dari hasil analisis dengan
menggunakan bantuan program SPSS version 20.0 yaitu sebesar 0,785. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara penghargaan finansial
(X1), lingkungan kerja (X2), nilai-nilai sosial (X3), dan personalitas (X4) dengan
pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik (Y).
Dengan menggunakan bantuan program SPSS version 20.0 didapat hasil dari
koefisien determinasi disesuaikan (R square) 0,617 atau 61,7% .dari hasil tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
publik dipengaruhi oleh penghargaan finansial (X1), lingkungan kerja (X2), nilai-nilai
sosial (X3), dan personalitas (X4) sebesar 61,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain.
Secara parsial dari hasil uji hipotesis (thitung) dan nilai Sig. dapat dilihat dari tabel
Coefficientsa.pembahasan hasil analisis data dapat dijelaskan dibawah ini:
1) Penghargaan Finansial
Pengujian hipotesis pertama (Ha1) penghargaan finansial (X1) memiliki tingkat
signifikasi (sig t) sebesar, 0,000 lebih kecil dari α (=0,05), dan nilai t hitung 5,126
8
> ttabel 1,664, maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara parsial penghargaan finansial berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh Alhadar (2013) yang menyimpulkan bahwa penghargaan
finansial berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik.Penghargaan finansial merupakan sebuah
penghargaan yang berwujud finansial.Penghargaan finansial merupakan salah
satu faktor penting yang
dalam pemilihan
karir mahasiswa
akuntansi.Mahasiswa jurusan akuntansi memilih karir menjadi akuntan publik
lebih mengharapkan penghargaan finansial/gaji jangka panjang, gaji awal yang
tinggi dan kenaikan penghargaan finansial lebih cepa. Berkarir sebagai akuntan
publik dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi atau besar dan bervariasi
dibandingkan dengan pendapatan pendapatan yang diperoleh oleh karir yang
lain, karena semakin besar perusahaan atau klien yang menggunakan jasa
akuntan publik, maka pendapatan yang diterima akan semakin tinggi.
2) Lingkungan Kerja
Pengujian hipotesis kedua (Ha2) lingkungan kerja (X2) memiliki tingkat
signifikasi (sig t) sebesar 0,827 lebih besar dari α (=0,05), dan nilai t hitung -0,219
< ttabel 1,664 maka Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti bahwa lingkungan
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik.
Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik, dalam persepsi mahasiswa akuntansi terlihat
belum mengetahui pasti bagaimana tentang kondisi lingkungan kerja sebagai
akuntan publik, sehingga persepsi mahasiswa tidak dapat memberikan
informasi yang jelas dan menimbulkan argumen atau pendapat yang
menunjukkan keraguan pada saat pengisian kuesioner.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wildiana
(2013) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap
pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik, namun penelitian
ini mendukung penelitian Chairunnisa (2014) bahwa lingkungan kerja tidak
berpengaruh signifikan terahadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik. Mahasiswa akuntansi yang yang memilih karir sebagai akuntan
publik pada saat ia bekerja nanti merupakan suatu pengorbanan yang harus
dihadapi dan bagi mahasiswa akuntansi tersebut penghargaan atau kepuasan
yang akan ia dapatkan nanti lebih besar dari pada pengorbanan yang ia hadapi
(Apriliyani, 2011).
3) Nilai-nilai Sosial
9
Pengujian hipotesis Ketiga (Ha3) nilai-nilai sosial (X3) memiliki tingkat
signifikasi (sig t) sebesar 0.000 lebih kecil dari α (=0,05), dan nilai t hitung 4,109 >
ttabel 1,664 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara parsial nilai-nilai sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Penelitian ini mendukung penelitan yang dilakukan dari Suyono (2014) bahwa
nilai-nilai sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik. Nilai-nilai sosial berhubungan dengan
kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat dari
sudut pandang orang-orang dilingkungannya (Can, 2012). Mahasiswa jurusan
akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan dengan
ditugaskannya seorang akuntan publik di berbagai tempat dan perusahan
memiliki ciri dan kondisi berbeda maka bisa menambah pengetahuannya
dibidang selain akuntansi karena interaksi yang dilakukan tidak hanya dengan
sesama akuntan.
4) Personalitas
Pengujian hipotesis Keempat (Ha4) personalitas (X4) memiliki tingkat
signifikasi (sig t) sebesar 0,033 lebih kecil dari α (=0,05) dan nilai t hitung 2,173 >
ttabel 1,664 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara parsial personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan Wildiana (2013).Sulistiyani (2012) mengatakan
bahwa, personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap
perilaku individu saat berhadapan dengan satu/kondisi tertentu.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap
penghargaan finansial, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, dan pesonalitas terhadap
pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik, maka penulis
mengambil kesimpuan bahwa hasil uji secara parsial membuktikan penghargaan
finansial, nilai-nilai sosial, dan personalitas memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik, sedangkan
lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
sebagai akuntan publik.
Daftar Pustaka
10
Alhadar, Audi, M. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi
Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik. (Studi Empiris pada Mahasiswa
Akuntansi dan PPAk Universitas Hasanudin).
Apriliyan, Absara, L. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik, skripsi, Semarang:
Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Charunnisa, Fifi. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik.(Studi Kasus
Mahasaiswa Akuntansi Universitas Tanjungpura Pontianak).
Hariandja, Maribot Tua Efendi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi
Aksara. Jakarta.
Mazli,dkk. 2006. Faktor-fakataor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai
akuntan publik. Jurnal Aset Vol.13 No.1.
Nitisemito, Alex. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Rahayu, Sri. dkk. 2003. Persepsi MahasiswaAkuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir.Simposium Nasional Akuntansi VI,
Surabaya.
Sulistiyani. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam
Memilih Profesi Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa
Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Pulau Jawa).
Suyono, Agoes, N. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris pada
Mahasiswa Akuntansi Unsiq).
Wibowo, Hadi. 2012. Analisis Diskriptif Minat Mahasiswa Akuntansi Menjadi
Akuntan Publik. (Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi Universitas
Indonesia).
Wildiana, Esi. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Untuk
Berkarir Sebagai Akuntan Publik. (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi
UPN “Veteran” Jawa Timur).