HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE PADA KESEHATAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN HANDPHONE PADA REMAJA

  

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN

HANDPHONE PADA KESEHATAN DENGAN PERILAKU

PENGGUNAAN HANDPHONE PADA REMAJA

1 2 Anas Tamsuri , Bayu Prakoso P. S. 1 2 ) Dosen Akper Pamenang ) Perawat Puskesmas Pare.

  ABSTRACT Mobile phone is an electronic telecommunications device that has the same basic capabilities with

conventional lines telephone and equipment, but it is compatible and easy to be taken anywhere and need not be

connected with telephone network using a wired (wireless, wireless). Mobile phone transmitted electromagnetic

waves to communicate with the nearest service station at the time used to send or receive short message or call

or on the phone. In excessive amounts, this radiation of the electromagnetic waves harmful to the body health.

The objective of this study was to determine the relationship of knowledge about the impact on health with the

use of mobile phone usage behavior in adolescents.

  Design used in this study is cross sectional analytic. The population is all students of class XII of SMA 2

Pare, a number of 372 students. Sample of this study was number of 193 children by using simple random

sampling technique. Collecting data for the independent variable : knowledge about the impact of mobile phone

use on health and dependent variables, namely the behavior of mobile phone use in adolescents using

questionnaires, was analyzed using cross tabulations and inferential, while to know the correlation relationships

used Spearman correlations.

  Results from the study showed that respondents who have knowledge about the impact of mobile phone

usage on health behavior is not necessarily good in using the mobile phone is also good. Research resulted that

from 193 respondents, only 27 respondents (14.0%) who have good knowledge. And of those 27 respondents

who have no good behavior, which behave quite 17 respondents (8.8%) and the remaining 10 respondents (of

10%) have less behavior. According to the result, it can be concluded that a sufficient knowledge may indicate

favorable behavior.

  Keywords: Mobile phone, Knowledge, Behavior

Latar Belakang menunjukkan bahwa EMR dalam bentuk energi

Pada saat ini HP (handphone atau telpon gelombang radio rendah terbukti bisa merusak DNA.

  genggam) sudah menjadi gaya hidup masyarakat Hasilnya sel-sel tubuh yang terkena paparan termasuk di Indonesia. Tidak peduli dari kalangan gelombang elektromagnetik seperti pada handphone bawah maupun orang-orang kaya, handphone sudah mengalami kerusakan yang signifikan bahkan mutasi menjadi barang yang dibutuhkan setiap saat. sel-sel ini bisa menjadi penyebab timbulnya kanker. (Cordobo, 2009). Telepon genggam bukan saja Beberapa akibat buruk yang biasa terjadi pada tubuh sebagai alat komunikasi tapi juaga dapat di gunakan manusia menurut sejumlah penelitian antara lain untuk kamera, video,mengirim data,mengakses meningkatkan resiko terkena tumor telinga, kanker internet, mendengarkan musik. Diharapkan adanya otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, alat komunikasi ini dapat memberikan keuntungan mengakibatkan meningioma, neurioma akustik, sebesar-besarnya. Permasalahan adalah handphone acoustic melanoma dan kanker ludah (Kurnianastiti, ternyata juga banyak sekali kerugian yang membawa 2009). dampak buruk terhadap perkembangan psikologis Berdasarkan riset yang dilakukan Institute seseorang, terhadap kesehatan dan juga membuat aksi Karolinska, Swedia. Para ilmuwan yakin, kejahatan serta praktik bisnis illegal semakin marak penggunaan handphone minimal selama 10 tahun terjadi (Damayanti, 2007). Penemuan baru meningkatkan risiko menderita tumor telinga. Setelah

  Jurnal AKP Vol.2 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2011

  10 tahun memakai handphone risiko seseorang menderita tumor telinga meningkat empat kali lipat. Penelitian terhadap 750 orang, ditemukan risiko menderita acoustic neuroma meningkat 3 ,9 kali lipat pada sisi kepala dimana handphone sering ditempelkan. Sedangkan pada sisi kepala yang tidak pernah atau jarang ditempeli handphone, tidak ditemukan risiko apapun. Riset ini jelas menunjukkan risiko itu hanya terjadi pada sisi kepala dimana telepon genggam sering ditempelkan. Berdasarkan penelitian Sony Hanifudin terhadap 300 orang pengguna handphone yang telah menggunakannya lebih dari 10 tahun dengan intensitas penggunaan yang sangat sering didapatkan hasil bahwa para pengguna handphone di Indonesia yang mempergunakan handphone dengan jangka waktu yang cukup lama sering kali dihinggapi penyakit migrain dan sering mengeluhkan berkurangnya pendengaran. Hasil studi pendahuluan di SMAN 2

  Pare menunjukkan dari 10 siswa yang diidentifikasi menganai rata-rata penggunaan handphone untuk telepon dalam setiap harinya rata-rata <1 jam/hari ada 2 anak, 1-4 jam/hari ada 2 anak dan >4 jam/hari ada 6 anak.

  Dampak negatif dari penggunaan handphone tersebut terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan handphone. Morgan mengungkapkan bahwa percakapan menggunakan handphone dalam jangka waktu lama akan meningkatkan resiko seorang anak atau remaja terserang kanker otak. Selain itu mengantongi handphone dalam kantong celana atau membiarkan anak-anak tidur didekat handphone yang aktif juga dapat menggangu kesehatan (Cordobo, 2009). Waktu penggunaan handphone menjadi salah satu faktor terpenting timbulnya efek negatif dari penggunaan handphone karena menentukan waktu kontak atau radiasi yang memapar penggunanya. Mengingat dampak negatif handphone terhadap kesehatan tesebut maka tinggal sekarang bagaimana kita mengatur penggunaannya, jangan berlebihan, apapun kalau dilakukan secara berlebihan akan menimbulkan dampak yang tidak baik. Lloyd Morgan peneliti EMF Collaborative mengatakan : sejumlah negara sudah siap memblokir penggunaan handphone bagi anak-anak, bahkan Prancis sudah mengeluarkan instruksi agar penggunaan handphone bagi anak-anak hanya digunakan untuk mengirimkan pesan saja (Cordobo, 2009).

  Untuk mengurangi resiko di atas maka sebaiknya penggunaan handphone dibatasi, menjauhkan hp dari anak-anak, lebih baik menggunakan headphone saat menerima atau melakukan panggilan, mengurangi kontak langsung dengan hp berdasarkan data dan fakta di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan tentang Dampak Penggunaan handphone pada Kesehatan dengan Perilaku Penggunaan handphone pada Remaja kelas XII di SMAN 2 Pare Kediri Tahun 2010“.

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas peneliti merumuskan pertanyaan sebagai berikut ’’Apakah ada hubungan pengetahuan tentang dampak penggunaan handphone pada kesehatan dengan perilaku penggunaan

  handphone pada remaja di SMAN 2 Pare Kediri

  Tahun 2010 ?’’

  Tujuan Penelitian

  Mengetahui hubungan pengetahuan tentang dampak penggunaan handphone pada kesehatan dengan perilaku penggunaan handphone pada remaja di SMAN 2 Pare Kediri Tahun 2010.

  Metode

  Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA 2 Pare sejumlah 372 orang. Sampel penelitian ditetapkan siswa sejumlah 193 orang dan diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling . Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2010, dengan menggunakan kuesioner baik untuk variabel dependen maupun independennya, kuesioner berbentuk tertutup (close ended question) dalam bentuk multiple choice serta disusun sendiri oleh peneliti. Pengolahan dan presentasi data dilakukan secara deskriptif terlebih dahulu melalui penyajian tampilan data menggunakan table dan grafik, dan selanjutnya hubungan antara variabel independent : tingkat pengetahuan dengan variabel dependen : perilaku penggunaan handphone dilakukan dengan menggunakan uji korelasi spearman dengan =0,05.

  Data Khusus Hasil Penelitian Data Umum

  a. Pengetahuan tentang dampak penggunaan

  a. Karakteristik respondenberdasarkan jenis kelamin handphone 92

  116 120 100 100 74

  80

  77

  80

  60

  60

  40 27

  40

  20

20 Laki Perempuan Baik Cukup Kurang

  

Gambar 1. Diagram Batang Karakteristik Responden Gambar 4. Diagram Batang Pengetahuan Tentang

Berdasarkan Jenis Kelamin Dampak Penggunaan Handphone

  b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 146

  b. Perilaku penggunaan handphone pada remaja

  140 131 150 120 100

  100

  80 61 42

  60

  50

  40 5

  20 1 Baik Cukup Kurang 17 th 18 th 19 th Gambar 2. Diagram Batang Karakteristik Responden Gambar 4. Diagram Batang Perilaku Penggunaan Berdasarkan Usia Handphone

  c. Karakteristik Responden Berdasarkan informasi

  c. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku 146 Penggunaan Handphone

Tabel 4.1 Tabulasi silang antara pengetahuan tentang

  150 dengan perilaku penggunaan handphone pada remaja kelas XII di SMAN 2 Pare

  100 47 Perilaku Total

50 Penge- Baik Cukup Kurang

  tahuan

  17

  10

  27 Baik pernah tdk pernah

  (0%) (8,8%) (5,2%) (14%)

  1

  26

  65

  92 Cukup (0,5%) (13,5%) (33,7%) (47,7%) Gambar 3. Diagram Batang Karakteristik Responden

  18

  56

  74 Berdasarkan Informasi Kurang (0%) (9,3%) (29%) (38,3%)

  1 61 131 193 Total (0,5%) (31,6%) (67,9%) (100%)

  Vol.2 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2011 Jurnal AKP

  Jurnal AKP Vol.2 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2011

  Pada tabel di atas menunjukan data responden pengetahuan tentang dampak penggunaan handphone terhadap perilaku kelas

  XII dari 193 responden didapkan pengetahuan baik perilaku baik 0 responden (0%). Pengetahuan baik perilaku cukup 17 responden (8,8%). Pengetahuan baik sikap kurang 10 responden (5,2). pengetahuan cukup perilaku baik 1 responden (0,5%). Pengetahuan cukup perilaku cukup 26 responden (13,5%) . pengetahuan kurang 56 responden (29%). Pengetahuan kurang perilaku baik 0 responden (0%). Pengetahuan kurang perilaku cukup 18 responden (9,3%). Pengetahuan kurang perilaku kurang 56 responden (29%).

  Sehingga jumlah total pengetahuan kelas

  XII baik 27 responden (14%) dan pengetahuan cukup sebanyak 92 responden (47,7%). Dan jumlah pengetahuan kurang 74 responden (38,3%). Dan jumlah total perilaku perilaku baik kelas XII ada 1 responden (0,5%), perilaku cukup 61 responden (31,6%) dan sikap kurang 131 responden (67,9%).

  Hasil analisis inferensial dengan menggunakan uji korelasi spearman didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,269 yang artinya tingkat hubungannya adalah rendah, menunjukan angka positf, maka koefisien korelasinya positif artinya ada korelasi sejajar searah yaitu makin tinggi pengetahuan semakin positif perilakunya tentang penggunaan handphone . Berdasarkan angka probalitas dengan uji signifikan (p) = 0,00 dan taraf kesalahan 5% yaitu α = 0,05 di dapatkan p < α maka hipotesa Ho di tolak dan H di terima yang artinya ada hubungan pengetahuan remaja dengan perilaku penggunaan handphone.

  Pembahasan

  1. Pengetahuan tentang dampak penggunaan

  handphone

  Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan, di peroleh gambaran bahwa pengetahuan siswa – siswi kelas XII di SMA 2 Pare dari 193 responden yang memepunyai pengetahuan baik 27 responden (14.0%), pengetahuan cukup 92 responden (47.7%) dan penegetahuan kurang 74 responden (38.3%).

  Sesuai dengan teori pengetahuan yang diungkapkan oleh Notoatmojo (2003) pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu obyek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Sehingga dapat di simpulkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang di ketahui melalui proses penginderaan terhadap objek tertentu baik melalui pendidikan ataupun pengalaman. Banyak faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain : sikap kepribadian, bakat bawaan, intelegensi umur dan usia, lingkungan, pendidikan agama

  Berdasarkan teori Notoatmojo (2003) di atas, pengetahuan remaja tentang dampak penggunaan handphone dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor yang ada di sekitarnya sesuai dengan hasil data umum menunjukan bahwa remaja yang mendapatkan informasi tentang dampak penggunaan handphone sebanyak 47 responden (24.4%) dan yang tidak pernah mendapatkan informasi sebanyak 146 responden (75.6%).

  Dengan informasi tentang dampak penggunaan handphone di harapkan para remaja mengetahui dapak negatife pengunaan handphone. Kondisi ini akan menciptakan generasi muda yang terbebas dari dampak negatife penggunaan handphone. Dengan demikian di harapkan bagi para remaja dapat mengetahui dampak penggunaan handphone bagi kesehatan.

  2. Perilaku tentang penggunaan handphone Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan menunjukan bahwa perilaku tentang dampak penggunaan handphone dari 193 responden yang memiliki perilaku baik 1 responden (0,5%), perilaku cukup 61 responden (31.6%) dan perilaku kurang 131 responden (67.9%)

  Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

  Jurnal AKP Vol.2 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2011

  Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003)

  kurang yaitu sebanyak 67,9%

  handphone sebagian besar masuk dalam kategori

  2. Perilaku remaja tentang dampak penggunaan

  cukup yaitu sebanyak 47,7%

  handphone sebagian besar masuk dalam kategori

  1. Pengetahuan remaja tentang dampak penggunaan

  Simpulan

  Hal ini menggambarkan bahwa pengetahuan baik bisa juga mempunyai perilaku yang kurang baik. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang dampak penggunaan handphone. Kurangnya pengetahuan ini disebabkan karena kurangnya informasi tentang dampak negatif penggunaan handphone.

  Seperti yang di kemukakan oleh notoatmojo (2003) Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme ( makhluk hidup) yang bersangkutan.

  Green mencoba menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bahwa kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku ( behavior causes ) dan faktor diluar perilaku (non behavior causes). Faktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh :

  Dari hasil analisa data didapatkan korelasi yaitu 0,269 ini menunjukan angka positif yang artinya tingkat hubungan pengetahuan dan perilaku tentang dampak penggunaan handphone adalah rendah dengan uji signifikan (P) = 0.000 dengan taraf kesalahan α = 5% = 0.05. Menunjukan bahwa korelasi yang terjadi adalah korelasi positif artinya semakin baik pengetahuan tentang dampak penggunaan handphone terhadap kesehatan maka semakin baik perilakunya dalam menggunakan handphone.

  SMA N 2 Pare Kediri di dapatkan sebagian responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 27 responden (14.0%) responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 92 responden (47.7%) dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 74 responden (38,3%). Responden yang memiliki perilaku baik tentang handphone 1 responden (0,5%) sedangkan yang memiliki perilaku cukup 61 responden (31.6%) dan yang perilaku kurang sebanyak 131 responden (67.9%).

  3. Hubungan pengetahuan dan perilaku tentang dampak penggunaan handphone Berdasarkan hasil dari tabulasi silang pengetahuan dan perilaku remaja kelas XII di

  handphone.

  Berdasarkan dari hasil penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa dalam hal ini perilaku siswa-siswi kelas XII SMA Pare bersifat kurang, artinya remaja belum menyadari tentang dampak negatif penggunaan handphone. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pernah tidaknya siswa-siswi mendapatkan informasi tentang dampak negatif penggunaan

  Hal ini karena Handphone memancarkan gelombang electromagnet agar dapat berkomunikasi dengan pemancar operator terdekat pada saat digunakan mengirim atau menerima sms atau menelepon atau di telepon. Dalam jumlah yang berlebihan, radiasi ini berbahaya yaitu salah satunya kanker.

  (Notoatmodjo, 2003) Penggunaan handphone yang terlalu berlebihan akan menyebabkan berbagai penyakit.

  1) Faktor predisposisi ( predisposing faktor ), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. 2) Faktor pendukung ( enabling faktor ), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana- sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat- obatan, alat-alat steril dan sebagainya. 3) Faktor pendorong ( reinforcing faktor ) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

  3. Ada hubungan antara pengetahuan remaja tentang dampak penggunaan handphone dengan perilaku penggunaan handphone dengan hasil korelasi 0,269 dengan uji signifikansi (p)=0,000 dan taraf kesalahan α =0,05 sehingga didapatkan p < α maka hipotesa H1 diterima. http://kurnianastiti.blog.uns.ac.id/2009/09/29 Saran

  1. Bagi responden

  /bahaya-radiasi-handphone-bagi-kesehatan-

  Bagi responden bisa mengerti tentang dampak kita/ penggunaan handphone dan menerapkannya Notoatmodjo, Sukidjo. (2005) Metodologi Penelitian dalam kehidupan sehari hari.

  Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta

  2. Bagi Tempat Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan Nursalam. (2006). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan . masukan tentang dampak penggunaan handphone

  Jakarta: Salemba Medika pada kesehatan khususnya pada remaja sehingga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan di

  Reuters. (2009). Internet. Ponsel Pengaruhi dalam menentukan kebijakan penggunaan

  Kualitas Sperma? http://informasisehat . word handphone pada siswanya.

  press.com/tag/hp-dan-kesehatan/

  3. Bagi Pendidikan Sony Hanifudin. (Radiasi Handphone – Part 3:

  Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan Dampak Radiasi Terhadap Kesehatan) masukan kepada institusi kesehatan tentang http://www.scribd.com/ dampak penggunaan handphone pada kesehatan.

  4. Bagi peneliti selanjutnya Dengan adanya kerterbatasan peneliti, disarankan sebagai peneliti selanjutnya selain meneliti pengetahuan dan perilaku agar meneliti juga tentang sikap dan dampak nyata dari penggunaan

  handphone yang salah.

DAFTAR PUSTAKA

  Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

  Cordobo. (2009). Internet. Bahaya Hp Bagi

  Kesehatan . http://gayahidupsehat .org/ bahaya-

  hp-bagi-kesehatan/ Damayanti, H. (2007). Internet. Dampak Penggunaan Telepon Seluler (Hand Phone).

  http://www.kompas.com/kompas- cetak/0405/telkom/1002910.htm

  Firdhas. (2009). Pengaruh radiasi terhadap otak http :// www.tutorialgratis .wordpress .com/

  Harmaya,

  A. (2009). Internet. Efek Radiasi

  Elektromagnetik dari Handphone terhadap

  .http://eharmayaku.blogspot.com/20

  Kesehatan

  09/08/efek- - radiasi elektromag-netik- dari.html Kunianastiti. (2009). Internet. Bahaya Radiasi Handphone bagi Kesehatan Kita.

  Vol.2 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2011 Jurnal AKP

Dokumen yang terkait

18 HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG CENDANA II RSUD UNIT SWADANA PARE – KEDIRI TAHUN 2008

0 0 7

12 PENGARUH TEKNIK BATUK EFEKTIF TERHADAP PENGELUARAN SEKRET PADA PASIEN TB PARU (STUDI EKSPERIMENTAL DI POLI PARU RSUD UNIT SWADANA PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2008)

0 0 6

6 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KECEMASAN KELUARGA PASIEN DALAM MENGHADAPI PERAWATAN DI RUANG ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNIT SWADANA PARE

0 1 6

1 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA PUTRI YANG PERNAH MENGALAMI DISMINORE (NYERI HAID)

0 0 5

Keywords: Health Promotion, Posyandu Elderly, Livelines Latar Belakang - PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem)

0 0 7

HUBUNGAN KEGEMUKAN DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA USIA 16-18 TAHUN (Studi Analitik Di SMA Negeri 2 Pare)

0 0 7

MANFAAT SUSU KEDELAI SEBAGAI TERAPI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH PADA KLIEN DIABETES MELLITUS (Study eksperimental di poli penyakit dalam RSUD Pare Kabupaten Kediri Tahun 2010)

0 0 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERALATAN RUMAH TANGGA BERBAHAN MELAMIN TERHADAP PEMANFAATANNYA (Studi Analitik Di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri)

0 0 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENGOBATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMERIKSAAN RUTIN (Studi Analitik Di Poli Penyakit Dalam RSUD Pare–Kediri Tahun 2010

0 1 6

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI TERHADAP GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA (Study Quasy Experiment Di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jombang di Kediri Tahun 2010)

0 0 9