HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERALATAN RUMAH TANGGA BERBAHAN MELAMIN TERHADAP PEMANFAATANNYA (Studi Analitik Di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri)
Vol.2 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2011
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERALATAN RUMAH
TANGGA BERBAHAN MELAMIN TERHADAP PEMANFAATANNYA
(Studi Analitik Di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo
Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri)
Siti Mubaidah, Candra Lukiana
Melamine is a substance causing cancer, losing function of reproduction organs, renal failure if its used
in long term using. If its used in short term using, melamine can cause vomiting and diarhea. The purpose of this
study to determine the relationship of mother knowledge about household appliances made of melamine to their
benefit.The research design is analitic cross sectional with population Hamlet Village Gadungan Nobo RT 01
RW 03. Sampling of research used is consecutive sampling with 20 samples of mothers who live in Orchard
Village Gadungan Nobo RT 01 RW 03. Analysis of data used by cross tabulation.Results from this study showed 18 respondents who have good knowledge. 4 respondents from 18
respondents have good knowledge using and 14 the other have enough knowledge using. From the results
obtained by rank correlation spearmean significant value (ρ) 0,024 with an error rate (α) 0,05. Thus ρ < α then
H0 refused and H1 accepted. This shows that there is a relationship between maternal knowledge about
household appliances made from melamine to their benefit.In this study there is a relationship of household appliances made of melamine to their benefit is modereate. Key words: Knowledge, Usage of Melamine Latar Belakang Penelitian
Peralatan rumah tangga berbahan melamin saat ini banyak menjadi pilihan masyarakat untuk digunakan dalam pemenuhan kebutuhan sehari- harinya. Di karenakan ringan, tidak mudah pecah, murah, praktis, dan berpenampilan menarik. Peralatan tersebut dapat berupa mangkuk, piring, gelas, sendok, mug dan masih banyak lagi. Tak heran jika peralatan rumah tangga berbahan melamin makin mudah dijumpai, dalam keseharian. Penjaga bakso, warung makanan, sampai usaha boga. Ini disebabkan banyak masyarakat yang belum sadar tentang bahaya peralatan rumah tangga berbahan melamin untuk kesehatan (Depkes). Dampak yang ditimbulkan dapat berupa kanker, kerusakan alat reproduksi, gagal ginjal jika penggunaan dalam jangka panjang, sedangkan dalam penggunaan jangka pendek dapat berupa diare dan muntah.
Badan pengawas obat dan makanan menyatakan 48 % peralatan makanan yang biasa digunakan dirumah berbahan melamin. Dari 62 sampel peralatan rumah tangga berbahan melamin yang beredar, ditemukan 30 tidak memenuhi food grade karena kandungan melamin yang terlalu tinggi. Pada studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 12 Desember 2009 ditemukan data belum pernah dilakukan penyuluhan tentang bahaya dari melamin dan cara pemanfaatan peralatan rumah tangga berbahan melamin dengan benar, dari 10 orang ibu- ibu ditemui sebanyak 7 orang (70%) ibu tidak mengetahui cara pemanfaatan melamin dengan benar. Dari 33 ibu rumah tangga terdapat 13 orang ibu yang masih menggunakan peralatan berbahan rumah tangga berbahan melamin.
Bila melamin terkena panas melamin akan melepaskan suatu senyawa yang akan berdampak bagi kesehatan. Senyawa tersebut akan bercampur dalam makanan kemudian akan masuk kedalam tubuh kita.
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah adalah pencabutan perijinan peralatan rumah tangga berbahan melamin dengan merk khusus yang beredar di Indonesia (Husniah, Rubiana Thamrin, 2009). Dengan meningkatkan pengetahuan konsumen tentang bahaya dan cara pemanfaatan peralatan rumah tangga berbahan melamin yang benar merupakan salah satu usaha agar masalah diatas terselesaikan. Salah satu cara adalah dengan adanya penyuluhan dari puskesmas yang melibatkan perangkat desa. Uraian latar belakang di atas membuat peneliti
Hasil Penelitian Data Umum
tertarik untuk mengambil judul penelitian ”Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Peralatan Rumah Tangga A. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan. Berbahan Melamin Terhadap Pemanfaatanya Di RW
03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri ”.
3; 15% 4; 20% Identifikasi Masalah
Pertanyaan masalah pada penelitian ini adalah ”Adakah hubungan pengetahuan ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin terhadap pemanfaatannya di RW 03 RT 01 di Dusun Gadungan
13; 65% Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri”. SMP SMA PT Diagram 1 Distribusi Frekuensi Responden
Tujuan Berdasarkan Pendidikan di RW 03 RT 01
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang
Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan
peralatan berbahan melamin terhadap pemanfaatannya Puncu kabupaten Kediri 2010 . di RW 01 RT 03 di Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.
B. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.
Metode
Desain penelitian ini dalah analitik cross
6; 30% 7; 35%
sectional dengan populasi peneitian adalah seluruh ibu yang tinggal di RW 03 RT 03 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri, sejumlah 33 orang. Sampel penelitian ditetapkan sejumlah 20
7; 35%
responden yang ditentukan dengan teknik consecutive sampling dengan kriteria inklusi antara lain: 1) ibu yang memiliki alat rumah tangga berbahan melamin, 20 - 30 th 31 - 40 Th > 40 Th 2) bisa baca tulis dan 3) bersedia diteliti. Dalam
Diagram 2 Distribusi Frekuensi Responden
penelitian ini variabel penelitiannya adalah
Berdasarkan Umur di RW 03 RT 01
pengetahuan ibu sebagai variabel independen ; dan
Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan
perilaku pemanfaatan alat rumah tangga berbahan Puncu Kabupaten Kediri 2010. melamin sebagai variabel dependennya.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 3-7 C. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan. Mei 2010 dengan menggunakan kuesioner penelitian yang disusun oleh peneliti sendiri. Pengolahan data
2; 10%
hasil pengumpulan data dilakukan melalui tahapan editing, coding, scoring dan tabulating. Adapun
5; 25% 13; 65%
presentasi data dilakukan dengan menggunakan grafik dan table sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan statistik inferensial : Spearman rank correlation, dengan α =0,05
IRT Wiraswasta Pegawai Negeri Diagram 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan Pekerjaan di RW 03 RT 01
Dusun Gadunagn Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri 2010.
Vol.2 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2011
Data Khusus
responden mempunyai tingkat pemanfaatan A. Karakteristik Responden berdasarkan kategori ”Kurang” (10%). Pengetahuan Tentang Peralatan rumah tangga berbahan melamin.
C. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin Terhadap
2; 10% pemanfaatanya.
Tabel 1 Hubungan pengetahuan ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin terhadap pemanfaatanya di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri 2010.
Tingkat Tingkat Pemanfaatan 18; 90%
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Baik Cukup
Baik
4
14
18 (20%) (70%) (0%) (90%) Cukup
2
2 Diagram 4. Distribusi Frekuensi Responden (0%) (0%) (10%) (10%) Berdasarkan Pengetahuan Tentang
Kurang Peralatan Rumah Tangga Berbahan
(0%) (0%) (0%) (0%) Melamin di RW 03 RT 01 Dusun
Total
4
14
2
20 Gadungan Desa Nobo Kecamatan (20%) (70%) (10%) (100%) Puncu Kabupaten Kediri 2010.
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan
B. Karakteristik Responden Berdasarkan Cara bahwa responden yang memliki pengetahuan Pemanfaatan Peralatan Rumah Tangga Berbahan dalam kategori baik sebanyak 18 responden Melamin.
(90%). Dari jumlah tersebut yang memiliki tingkat pemanfaatan kategori baik sebanyak 4
2; 10%
responden (20%), sedangkan 14 reponden (70)
4; 20%
termasuk kategori cukup. Kemudian responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 2 responden (10%) serta tingkat pemanfaatan kategori kurang. Tidak didapatkan data responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang serta tingkat pengetahuan
14; 70% baik, cukup dan kurang. Baik Cukup Kurang
Hasil analisis inferensial dengan menggunakan uji korelasi spearman didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,546 yang artinya tingkat hubungannya sedang dan menunjukkan
Diagram 5. Distribusi Frekuensi Cara
angka positif. Artinya semakin baik pengetahuan
Pemanfaatan Peralatan Rumah
responden tentnag peralatan rumah tangga
Tangga Berbahan Melamin di RW 03
berbahan melamin maka semakin baik pula cara
RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri pemanfaatanya. Berdasarkan angka probabilitas 2010.
dengan uji signifikan (p) = 0,501 dan taraf kesalahan 5% yaitu α = 5% = 0,05 didapatkan p < Berdasarkan diagram 5 diatas dapat
α maka hipotesa Ho ditolak dan H1 diterima yang jelaskan bahwa dari 20 responden didapatkan artinya ada hubungan pengetahuan ibu tentnag sejumlah 4 responden mempunyai tingkat peralatan rumah tangga berbahan melamin pemanfaatan kategori ”Baik” (20%),
14 terhadap pemanfaatannya. responden mempunyai tingat pemanfaatan kategori ”Cukup” (70%), dan sebanyak 2
Vol.2 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2011
Vol.2 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2011 Pembahasan
1. Pengetahuan Tentang Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin
Berdasarkan hasil diagram 4 dapat diketahui dari total responden 20 responden sebanyak 18 responden (90%) memiliki pengetahuan ”Baik” dan sisanya sebanyak 2 responden (10%) memiliki pengetahuan ”Cukup”.
Pengetahuan adalah merupakan hasil : ”tahu” dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan suatu objek tertentu (Notoatmojo, 2003). Kondisi pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor ekstenal (Notoatmodjo, 2002).
Berdasarkan penelitian tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin pengetahuan responden adalah kategori baik, seluruh responden pernah menganyam pendidikan, berdasarkan diagram 4.1 sebagian besar berpendidikan SMA (65%). Maka hal ini sesuai dengan teori Notoatmojdo dan Arikunto yang menyatakan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan. Apabila semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak pengetahuan yang didapat oleh responden tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin. Bagi responden yang memiliki pengetahuan cukup hendaknya lebih banyak mencari informasi-informasi tentang peralatan rumah tangga berbahn melami melalui media cetak maupun media elektronik.
2. Cara Pemanfaatan Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin
Berdasarkan hasil diagram 5 dapat diketahui dari total responden 20 responden hanya sebesar 4 responden (20%) yang memiliki tingkat pemanfaatan kategori ”Baik”. Sisanya
14 responden (70%) memiliki tingkat pemanfaatan kategori ”Cukup” dan 2 responden (10%) memiliki tingkat pemanfaatan kategori ”Kurang”.
Pemanfaatan melamin yang benar menurut Ariwahjoedi harus lebih diperhatikan karena dalam persenyawaan melamin yang kurang sempurna, melamin dapat terjadi residu yang disebabkan paparan panas, sinar ultra violet, gesekan dan tergerusnya permukaan melamin sehingga formaldehid terlepas dan bersifat racun.
Sehingga cara pemanfaatan melamin yang baik adalah jangan pernah atau menghindari pemakaian melamin untuk menampung sesuatu yang masih panas, misalnya sayur panas, membuat kopi, dan sebagainya. Yang lebih harus diperhatikan melamin tidak bisa digunakan dalam microwave. Faktor yang mempengaruhi penggunaan peralatan rumah tangga berbahan melamin dikarenakan ringan, tidak mudah pecah, murah, praktis, dan berpenampilan menarik (Depkes).
Menurut peneliti pemanfaatan rumah tangga berbahan melamin dengan kriteria cukup masih tinggi (70%) dapat disebabkan oleh banyak faktor yang sulit untuk dihindari salah satunya adalah faktor ekonomi. Meskipun responden memiliki pengetahuan yang baik namun jika ekonomi responden rendah, pemanfaatan melamin sulit dihindarkan. Pengalaman buruk yang di akibatkan oleh penggunaan melamin masih belum pernah terjadi atau dirasakan oleh pengguna melamin di indonesia sehingga masih banyak masyarakat menggunakan melamin sebagai peralatan rumah tangga mereka. Selain itu masih kurangnya minat para ibu untuk melihat berita berita di media elektronk maupun media cetak. Serta masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi pemanfaatan. Alternatif lain sebagai pengganti peralatan rumah tangga berbahan melamin harus lebih dikenalkan kepada masyarakat.
3. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Peralatan Rumah Tangga Berbahan Melamin Terhadap Pemanfaatanya.
Dari hasil tabulasi silang didapatkan 18 responden (90%) yang memiliki pengetahuan dalam kategori baik. Dari jumlah tesebut terdapat 4 responden (20%) memiliki tingkat pemanfaatan kategori baik, sedangkan 14 responden (70%) memiliki tingkat pemanfaatan kategori cukup. Dan terdapat 2 responden (10%) yang memiliki tingkat pengetahuan kategori cukup serta tingkat pemanfaatan kategori kurang. Dari hasil teesebut tidak di temukan data responden yang memiliki tingkat pengetahuan kategori kurang tingkat pemanfaatan kategori baik, tingkat pengetahuan kategori kurang tingkat pemanfaatan kategori cukup dan tingkat pengetahuan kategori kurang tingkat pemanfaatan kategori kurang.
Dari hasil analisa data didapatkan korelasi yaitu 0,501. Hal ini menunjukkan angka positif yang artinya tingkat hubungan pengetahuan ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melaimin terhadap pemanfaatannya adalah sedang
Vol.2 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2011
dengan uji sigfinikan (ρ) = 0,024 dengan taraf kesalahan 5% (α = 0,05) menunjukkan bahwa korelasi yang terjadi adalah korelasi positif artinya semakin baik tingkat pengetahuan yang dimilik maka semakin baik pula tingkat pemanfaatan peralatan rumah tangga berbahan melamin.
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan adalah merupakan hasil : ”tahu” dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan suatu objek tertentu. Kondisi pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Menurut peneliti dapat diartikan bahwa pengetahuan tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin berpengaruh terhadap pemanfaatannya. Apabila semakin tinggi pengetahuan seseorang maka pemanfaatan peralatan rumah tangga berbahan melamin semakin bagus. Dari hasil penelitian tersebut meskipun pengetahuan baik tetapi pemanfaatan dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pengalaman, informasi yang di dapat. Apabila tingkat ekonomi tinggi maka semakin kecil kemungkinan memanfaatkan melamin sebagai peralatan rumah tangga, sedangkan apabila tingkat ekonominya rendah maka kemungkinan besar masih memanfaatkan melamin sebagai peralatan rumah tangga. Pengalaman buruk yang di akibatkan oleh penggunaan melamin masih belum pernah terjadi atau dirasakan oleh pengguna melamin di indonesia sehingga masih banyak masyarakat menggunakan melamin sebagai peralatan rumah tangga mereka. Selain itu masih kurangnya minat para ibu untuk melihat berita berita di media elektronik maupun media cetak. Serta masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatannya.
Simpulan
1. Pengetahuan ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin terdapat 18 responden (90%) memiliki tingkat pengetahuan kategori ”Baik” dan 2 responden (10%) memiliki tingkat pengetahuan kategori ”Cukup”.
2. Pemanfaatan peralatan rumah tangga berbahan melamin terdapat 4 responden (20%) memiliki tingkat pemanfaatan kategori ”Baik”,
14 responden (70%) memiliki tingkat pemanfaatan kategori ”Cukup” dan 2 responden (10%) memiliki tingkat pemanfaatan kategori ”Kurang”.
3. Dari hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan semakin baik tingkat pemanfaatan. Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan kategori baik sebesar 90% dan memiliki tingkat pemanfaatan kategori cukup sebesar 70%. Datanya yaitu hasil korelasi 0,501 dengan uji signifikasi (α)= 0,024 dan taraf kesalahan α =0,05 sehingga didapatkan ρ < α maka hipotesa H1 diterima. Berarti bahwa ada hubungan yang positif antara pengetahuan ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin terhadap pemanfaatannya. Dari hasil analisa data ini menunjukkan angka positif yang artinya tingkat hubungan pengetahuan ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melaimin terhadap pemanfaatannya adalah sedang
Saran
1. Bagi Responden Disarankan bagi responden untuk selalu mencari informasi bila menemukan permasalahan tentang cara pemanfaatan peralatan rumah tangga berbahan melamin di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
2. Bagi Tenaga Kesehatan Dengan bertambahnya pengetahuan ibu-ibu tentang peralatan rumah tangga berbahan melamin terhadap pemanfaatanya,disarankan kepada tenaga kesehatan untuk lebih memberikan informasi yang lebih jelas tentang cara pemanfaatan melamin dengan benar.
3. Bagi Pendidikan Kesehatan Dengan adanya penelitian ini institusi pendidikan dapat memberikan motivasi pada mahasiswa untuk lebih mencari tahu permasalahan kesehatan bukan hanya melalui buku melainkan melalui internet dan sebagainnya.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan judul yang sama dengan jumlah responden yang lebih banyak sebagai perbandingan dengan hasil penelitian ini dan penelitian ini dapat dijadikan data dasar.
Vol.2 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2011
.www.Negeri.wordpress.com (Download : 12 Oktober 2009) Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat.
www.Kesehatan Lingkungan Makasar
Zaenab (2009) . Taukah anda, Kalau Pada Perabotan Rumah Tangga Juga Mengandung Melamin .
Pembelajaran Riset Akademi Keperawatan Pamenang
Keperawatan Bagi Pemula . Kediri : Diklat
(Download : 15 November 2009) Tamsuri, Anas. (2008). Panduan Praktis Riset
Melamin .www.suryadh.wordpress.com
November 2009) Surya. (2009). Sekilas Tentang
Tangga .www.chem-is-try.com (Download : 16
Nursalam. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan . Jakarta : CV. Sageng Setyo. Nursalam. (2002). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan . Jakarta : CV. Sagung Seto. Nursalam. (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan . Jakarta : CV. Sagung Seto. Nursalam. (2005). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan . Jakarta : CV. Sagung Seto. Rosaline. (2009).Miss. Melamin, Perusak Rumah
Metodelogi Penelitian Kesehatan . Jakarta. : Rhineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2005).
Jakarta : Rhineka Cipta.
melamin
Agung, Frans. (2009) . Temukan Peralatan Berbahan
2010) Lukadz. (2009) . Bahaya
www.wordpress.com (Download : 20 Juni
Oktober 2009) Legiyanti, Munirah. (2009). Teknologi Pendidika.
Murah . www.depkes.go.id (Download :10
Jakarta : Rhineka Cipta (2009) . Bahaya Kanker Di balik Melamin
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.
Pendekatan Praktek. Jakarta : Rhineka Cipta
(Download : 16 November 2009) Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian suatu
Secara Terus- menerus .www.kaslingmks.wordpress.com
Andik. (2009) . Bahaya Melamin Bila Dikonsumsi
.kompas.com (Download : 30 September 2009) Alimul Aziz, h. (2007). Riset Keperawatan dan tehnik Penulisan Ilmia. Surabaya : Salemba Medika.
Melamin Yang Berbahaya . www .kesehatan
(Download : 8 Oktober 2009)