OM RS Kelompok Tugas 3 Desain Dan Struktur Organisasi

Desain dan Struktur Organisasi
Kelompok 1
Arini Idza Safarina 1306375600
Friska Putri Amalia 1306375626
Nur Rohmah
1306375771
Rini Yuliyant
1306375815
Yozella Anastaulia 1306375872

Outline
Definisi desain
organisasi

6 elemen kunci
desain organisasi

Faktor-faktor yang
mempengaruhi
struktur organisasi


Perpres RI No 77
tahun 2015
tentang Pedoman
Organisasi RS

Struktur RS
kembali pulih

Struktur organisasi
mekanik dan
organik

Desain organisasi
tradisional dan
kontemporer

Design Organisasi
Pengorganisasian adalah pengaturan dan penataan kerja untuk
mencapai tujuan organisasi


Struktur organisasi adalah susunan formal pekerjaan dalam suatu
organisasi
Desain organisasi adalah proses yang melibatkan keputusan tentang
enam elemen kunci: spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai
komando, rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, serta
formalisasi

Enam Elemen Kunci

Spesialisasi Kerja

Departementalisasi

Rantai Komando

Rentang Kendali

Sentralisasi dan
Desentralisasi


Formalisasi

Spesialisasi Kerja
Pengertan

• Membagi kegiatan organisasi menjadi tugas-tugas
yang terpisah

Kelebihan

• Peningkatan produktvitas: pekerjaan
• Pembayaran yang sesuai

Kekurangan
Contoh

• Menimbulkan kebosanan, kelelahan, stres,
produktvitas rendah, kualitas buruk, peningkatan
absensi, dan turnover tnggi


• Pembagian kerja (Ivanevich)

Cont.

Dapat terwujud dalam tga
cara berbeda
• Keahlian khusus pribadi
• Alur kerja yang lazim dilakukan
• Bidang vertkal (Ivancevich)

Departementalisasi
Pengertan
• Dimana beragam tugas kerja dikelompokan bersama
berdasarkan tingkat kesamaan tugas.
• Aktvitas kerja yang umum dikelompokkan dalam cara yang
terkoordinasi dan terpadu

Pembagian Departemen






Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan Wilayah Geografis
Berdasarkan Produk
Berdasarkan Pelanggan

Pembagian Departemen berdasarkan
Fungsinya

Pengertan
• pengelompokan pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilakukan.

Kelebihan
• Efisien

Kekurangan
• Rendahnya komunikasi lintas fungsional
• Tujuan organisasi di nomor duakan, tapi tujuan departemen di nomor satukan


Pembagian Departemen berdasarkan Fungsinya (Rumah Sakit)

(RSUD Indrasari Rengat Kab. Indragiri
Hulu, 2014)

Pembagian Departemen berdasarkan Wilayah
Geografis

Pengertan
• Seluruh kegiatan pada wilayah tertentu dikelola oleh seorang manajer

Kelebihan
• Tempat pelathan di posisi manajerial
• Banyak wawasan dan masukan dari manajer di wilayah tertentu

Kekurangan
• Misunderstanding informasi
• Biaya banyak


Pembagian Departemen berdasarkan Produk

Pengertan
• Produk dipilih ketka perusahaan berkembang seiring meningkatnya jumlah produk

Kelebihan
• Para manajer menjadi pengawas pusat keuntungan (profit center)
• Mendorong inisiatf dan kemandirian para manajer

Kekurangan
• Berlebihan
• Fungsinya double

Pembagian Departemen berdasarkan Aliran
Produk (proses) dan Pelanggan

Pembagian Departemen berdasarkan
Pelanggan Unik dan Spesifik yang Memiliki
Kebutuhan Umum


Contoh di RS: Pasien BPJS, non BPJS

Rantai Komando
Pengerta
n

• merupakan hierarki wewenang dari
tngkat organisasi paling tinggi ke
rendah, yang menegaskan siapa
yang melapor kesiapa.

Tiga
Konsep
Pentng

• Wewenang
• Line Authority dan Staff Authority
• Tanggung Jawab
• Kesatuan Komando


Line and Staff Authority

Rentang Kendali
Pengertan

• Jumlah karyawan yang dapat ditangani manajer
secara efektf dan efisien
Pentngnya rentang kendali

• Menentukan jumlah tingkatan dan jumlah manajer
dalam suatu organisasi-untuk efisiensi organisasi
Rentang Kendali yang Lebih Luas
• Rentang kendali yang lebih besar konsisten dengan upaya
manajer untuk mempercepat pengambilan keputusan,
meningkatkan fleksibilitas, mendekatkat pelanggan,
memberdayakan karyawan, dan mengurangi biaya

Variabel yang Menentukan Rentang Kendali

Kesamaan dan kompleksitas, tugas karyawan, kedekatan

fisik bawahan, sejauh mana standar prosedur di tempat,
kecanggihan sistem informasi organisasi, yang kekuatan
budaya organisasi, dan gaya yang disukai manajer

Sentralisasi dan Desentralisasi

Sentralisasi

Desentralisasi

• dimana pengambilan keputusan dilangsungkan pada
tngkat yang lebih tnggi pada organisasi.
• Manajer puncak membuat semua keputusan dan
karyawan level rendah hanya menjalankan keputusan.

• Pengambilan keputusan atau saran diberikan oleh
karyawan tngkat bawah

Pendelegasian Wewenang dalam
Pengambilan Keputusan


Pendelegasian Kewenangan
adalah proses pembagian
kewenangan dari atas ke
bawah dalam hierarki
organisasi

Mengacu pada
kewenangan mengambil
keputusan, bukan
melakukan pekerjaan

(+) Peran Pendelegasian Wewenang dalam
Pengambilan Keputusan
Membantu organisasi
merencanakan pergantan
pimpinan (succession
planning)

Menghapus proses promosi
yang berdasarkan favoritism
(siapa yang lebih disukai)
dan meminimalkan faktor
kepribadian

Membawa iklim persaingan
dalam organisasi

Keputusan lebih baik karena
karyawan lebih mengert
masalah

Karyawan tau yang dia
lakukan untuk keputusan
strategis

Menyebabkan kreativitas
dan inisiatif

Media lathan (kaderisasi)

Organisasi terjamin dan
berjalan dengan baik

(-) Peran Pendelegasian Wewenang dalam
Pengambilan Keputusan
Program pelathan
pengambilan keputusan
menghabiskan biaya banyak
yang melebihi manfaatnya

Pendelegasian kewenangan
mengakibatkan hilangnya
kendali

Biaya administratf yang
berlebihan karena sistem
akuntng dan kinerja yang
baru harus dikembangkan
untuk pelaporan ke
manajemen puncak

Desentralisasi berart
pelipatan fungsi sehingga
setp unitotonom harus
benar-benar berdiri sendiri,
hal ini menyebabkan tnggi
nya biaya

Formalisasi
Mengacu pada pekerjaan organisasi yang
terstandar dan sejauh mana perilaku
karyawan dipandu oleh aturan dan
prosedur
Contoh: SOP tertulis, instruksi khusus, dan
kebijakan yang jelas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM
STRUKTUR ORGANISASI
Strategi “struktur mengikut strategi”
• Setap organisasi mempunyai sasaran/tujuan organisasi. Sasaran
organisasi merupakan bagian pentng dari strategi organisasi.
• Perubahan dalam sasaran organisasi menyebabkan strategi
berubah, sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam
struktur organisasi.
Ukuran
• Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan
kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi.
• semakin besar ukuran organisasi, struktur oraganisasi akan
semakin kompleks dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat.

Teknologi
• Struktur Organisasi menyesuaikan teknologi, dengan
mempertmbangkan seberapa rutn teknologi digunakan dalam
mengubah input menjadi output.
• Semakin rutn teknologi digunakan semakin mekanik strukturnya,
begitupula sebaliknya.
Ketdakpastan lingkungan
• Setap organisasi akan menghadapi lingkungan yang berbeda. Ada
lingkungan yang stabil dan sederhana namun ada pula perubahan
lingkungan yang kompleks dan dinamis.
• Manajer berusaha untuk meminimilkan ketdakpastan lingkungan
ini dengan menyesuaikan struktur organisasinya.
• Dalam lingkungan yang stabil dan sederhana struktur organisasi
mekanistk akan lebih efektf.
• Dalam lingkungan yang tdak past, dinamis, dan kompleks ,
organisasi organik akan lebih efektf.

Perpres RI No 77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi RS
Pasal 4
• Organisasi Rumah Sakit disesuaikan dengan besarnya kegiatan dan beban
kerja Rumah Sakit.
• Struktur organisasi Rumah Sakit harus membagi habis seluruh tugas dan
fungsi Rumah Sakit.
Pasal 5
• Setap pimpinan organisasi di lingkungan Rumah Sakit wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi, simplifikasi, sinkronisasi dan mekanisasi di
dalam lingkungannya masing-masing serta dengan unit-unit lainnya.
Pasal 6
• Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas: kepala Rumah Sakit atau
direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur
penunjang medis, unsur administrasi umum dan keuangan, komite medis
serta satuan pemeriksaan internal.

PEMICU
Rumah Sakit “Kembali Pulih “ merupakan rumah sakit yang akan mulai
beroperasi pada bulan Desember 2014. Saat ini RS sedang mempersiapkan
segala sesuatunya, salah satunya adalah struktur organisasi. Sebagai
karyawan pada RS “Kembali Pulih”, anda diminta menyusun sebuah usulan
struktur organisasi. Berikut dibawah ini adalah gambaran umum dari RS
“Kembali Pulih” :
Rumah Sakit Umum Kelas D dengan 20 Tempat Tidur
Pelayanan terdiri dari
• Dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis bedah, dokter spesialis
obgyn dan ginekologi, dokter spesialis Bedah.
• UGD, Rawat Inap, Rawat Jalan
• Penunjang klinik terdiri dari pelayanan darah, perawatan high care unit, gizi, sterilisasi instrumen dan
rekam medik.
• Penunjang nonklinik meliput pelayanan laundry/linen, dapur, IPSRS, pengelolaan limbah, gudang,
ambulans, sistem informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenazah, sistem penanggulangan kebakaran,
pengelolaan gas medik, dan pengelolaan air bersih.

Ketenagaan :
• 5 Orang dokter umum, 2 orang dokter gigi, 2 SpOG, 2 SpPD, 2 SpA, 1SpB, 1 apoteker
• 20 Perawat
• 1 orang SKM, 1 orang SE, 1 orang Akuntan, 1 orang, 1 orng SGz, 1 orang IT, 2 orang ST,

Struktur RS “kembali pulih”
Direktur

Komite medis

SPI

Bidang Pelayanan

Sub bidang
pelayanan Medik

Sub bidang
Pelayanan
Keperawatan

Bagian Umum dan
operasional

Bidang Penunjang

Sub bidang
Fasilitas pelayanan
kesehatan

Sub bidang
penunjang medis

Sub bidang
penunjang Non
medis

Sub bagian
administrasi dan
keuangan

UGD

IPSRS

Sub bagian logistk

Rawat jalan

Sistem informasi

IFRS

Rawat inap

Penjelasan
Direktur mengawasi tga divisi yaitu pelayanan, penunjang, serta umum dan
operasional, hal ini disesuaikan dengan kesamaan fungsi (departementalisasi
fungsi).
• Dalam perpres no 77 Pasal 6 organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri
atas kepala RS, unsur pelayanan medis, unsur penunjang medis, unsur
administrasi umum dan keuangan dsb.
Direktur juga membawahi SPI yang bertugas melaksanakan pemeriksaan audit
kinerja internal rumah sakit
• Pasal 21 ayat 2 “Satuan pemeriksaan internal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah
Sakit atau direktur Rumah Sakit.
Adanya komite medis yang memiliki garis koordinasi dengan direktur dan
bertanggung jawab untuk menerapkan tata kelola klinis yang baik (good clinical
governance)
• Pasal 7 ayat 2 “Komite Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk
oleh dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur
Rumah Sakit”

Cont.
Bidang pelayanan, sesuai fungsinya untuk melayani pelayan
kesehatan yang membawahi tga sub bidang pelayanan medik,
keperawatan, dan fasilitas kesehatan (UGD, rawat inap, dan rawat
jalan).
Kemudian bidang penunjang yang berfungsi untuk menunjang
pelayanan rumah sakit membawahi dua sub bidang uaitu penunjang
medis (pelayanan darah, high care unit, dsb) dan non medis (linen,
IPSRS, pengelolahan limbah, dsb).
Bagian umum dan operasional yang membawahi tga sub bagian
yaitu administrasi umum dan keuangan, logistk serta IFSRS yang
berfungsi untuk pengadaan barang medis dan non medis.

Struktur Organisasi

Berdasarkan penjelasan
tabel dan contoh gambar
diatas, struktur organisasi
yang digunakan oleh RS”
Kembali Pulih” adalah
desain struktur mekanik

Karena bentuk penugasannya
menggunakan komunikasi
vertcal, selain itu pekerjaan
yang didapatkan juga sudah
terspesialisasi di masingmasing departemen

Organik VS Mekanik

Organisasi
OrganisasiMekanistk
Organik

Cont.
Definisi
Ciri-ciri

Strategi dan
truktur
Ukuran dan
struktur
Penggunaan
teknologi
Lingkungan yang
tdak tentu

Mekanistik
Desain organisasi yang kaku
dan dikontrol dengan ketat
Spesialisasi tnggi
Departementalisasi kaku
Rantai komando jelas
Rantai kendali sempit
Sentralisasi
Formalisasi tnggi
Efisiensi, stabilitas, dan kontrol
yang ketat
Besar

Organistik
Desain organisasi yang adaptf
dan fleksibel
Tim lintas-fungsional
Tim lintas-hierarkis
Informasi mengalir bebas
Rentang kendali yang luas
Desentralisasi
Formalisasi rendah
Mengjar inovasi yang unik

Rutn

Tidak rutn

Stabil dan sederhana

Fleksibel dan kompleks

Kecil

Contoh Struktur Mekanik

Contoh Struktur Organik

Desain organisasi
Desain organisasi RS “Kembali pulih” adalah
tradisional
• Cenderung menggunakan komunikasi vertkal
• Mengelompokkan keahlian pekerjaan yang
sejenis
• Terdiri dari unit-unit atau divisi
(departementalisasi) yang bertanggung jawab
atas pekerjaan masing-masing

Tradisional vs kontemporer
Desain organisasi Tradisional
Desain
organisasi
simpel

Desain
organisasi
fungsional

Desain
organisasi
divisonal

desain dengan
departementalisasi
rendah, rentang
pengendalian luas,
wewenang
tersentralisasi,
sedikit formalisasi

mengelompokkan
keahlian pekerjaan
yang sejenis

terdiri dari unitunit atau divisi
semi-otonom yang
terpisah

Struktur Simple (Sederhana)
Pada organisasi-organisasi kecil
Jumlah orangnya tidak terlalu banyak Pembagian tugas cukup
sederhana
Biasanya pemilik sekaligus sebagai pengelola
Contoh: Contoh: praktek dokter, biro jasa, usaha rumah tangga

Pemilik dan
pengelola

Manajer 1

Manajer 2

Manajer 3

Struktur Fungsional
Masing-masing fungsi dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab dan membawahi sejumlah pelaksana
Contoh: perusahaan manufaktur menengah, sepert pemasaran,
produksi, personalia, dan akuntng

Struktur Divisional

Contoh Struktur divisional

Desain organisasi Kontemporer

Contoh kontemporer

Desain organisasi RS “Kembali pulih”

Referensi
Perpres RI No 77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi
Rumah sakit.
Robbins, P. Stephen & Coulter Mary. 2010. Manajemen, Edisi Ke
sepuluh. Jakarta: Erlangga.
Hulwah, dkk. 2014. Manajemen dan kebijakan Kesehatan. PPT.
Depok: FKM UI.
Ivancevich, M John. Et. al. 2006. Prilaku dan Manajemen
Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Robbins, P. Stephen & Coulter Mary. Tanpa tahun. Manajemen.
Edisi ke delapan. PPT. [Online] Tersedia di
http://www.slideshare.net/ErniSiregar/robbins-9-desain-da
n-struktur-organisasi
[Diakses pada tanggal 6 Mar. 2016].