3. RAGAM BAHASA INDONESIA.pdf
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
BAB I
RAGAM BAHASA INDONESIA
1. Sifat-Sifat Ragam Bahasa Ilmu
2. Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
1
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Dialek Jakarta
Tempat
Dialek Manado
dsb.
Golongan cendekiawan
Penutur
RAGAM
BAHASA
INDONESIA
Golongan bukan cendekiawan
Ragam lisan
Sarana
Ragam tulisan
Bidang
penggunaan
Ragam ilmu
Ragam surat kabar
dsb.
Suasana
penggunaan
Kamis, 08 Maret 2007
Ragam resmi
Ragam santai
DU 1102 Bahasa Indonesia
2
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Sifat Ragam Bahasa ilmu
1. Baku
2. Konotatif
3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan perasaan
4. Kohesif
5. Koheren
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
3
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
6. Mengutamakan kalimat pasif
7. Konsisten
8. Logis
9. Efektif
10.Kuantitatif
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
4
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
1. Baku
Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah
bahasa baku, yaitu dalam ragam tulis menggunakan
ejaan yang baku, yakni EYD, dan dalam ragam lisan
menggunakan ucapan yang baku, menggunakan katakata, struktur frasa, dan kalimat yang baku atau sudah
dibakukan.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
5
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan
lain sebagainya, maka proyek pembangunan sarana
telekomunikasi di Indonesia bagian timur kita terpaksa
serahkan kepada pengusaha asing. (tidak baku)
Perbaikan:
Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, maka
proyek pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia
timur terpaksa kita serahkan kepada pengusaha asing.
(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
6
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
2. Denotatif
Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah
bermakna lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna
ganda.
Contoh:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum
memperoleh penerangan yang memadai. (tidak lugas)
Maksud kalimat di atas tidak jelas karena kata
penerangan mengandung makna ganda, yaitu
informasi atau listrik.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
7
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Perbaikan:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum
memperoleh informasi yang memadai.
Atau:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum
memperoleh listrik yang memadai.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
8
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
3.Berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan
Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak
berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak emosional.
Contoh:
Sebaiknya letak kampus tidak dekat dengan pasar,
stasiun, terminal, atau tempat-tempat ramai lainlainnya, sebab jika dekat dengan tempat-tempat
ramai seperti itu kegiatan belajar akan mengalami
gangguan. (tidak efisien)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
9
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Perbaikan:
Sebaiknya letak kampus tidak berdekatan dengan
tempat-tempat yang ramai supaya kegiatan belajar
tidak terganggu. (efisien)
4. Kohesif
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur,
baik dalam kalimat maupun dalam alinea, dan juga
hubungan antara alinea yang satu dengan alinea yang
lainnya bersifat padu maka digunakan alat-alat
penghubung, seperti kata-kata penunjuk, dan katakata penghubung.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
10
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
5. Koheren
Semua unsur pembentuk kalimat atau
mendukung satu makna atau ide pokok.
alinea
6. Mengutamakan Kalimat Pasif
Contoh:
Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium.
Perbaikan:
Penelitian ini dilakukan di laboratorium.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
11
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
7. Konsisten
Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam
penggunaan istilah, singkatan, tanda-tanda, dan juga
penggunaan kata ganti diri.
8. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa
Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
12
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh:
Alat itu basah kena bensin, tetapi sebentar lagi juga
akan menguap. (tidak logis)
Perbaikan:
Alat itu basah kena bensin, tetapi sebentar lagi bensin
itu akan menguap.
9. Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang
dimaksudkan baik oleh penutur atau oleh penulis,
maupun oleh penyimak atau pembaca.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
13
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
10.Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat
diukur secara pasti.
Contoh:
Untuk menanam pohon itu, diperlukan lubang yang
cukup dalam.
Perbaikan:
Untuk menanam pohon itu, diperlukan lubang dengan
kedalaman satu meter.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
14
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia
Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk bahasa
Indonesia ragam ilmiah, sering dijumpai penyimpangan
dari kaidah yang berlaku sehingga mempengaruhi
kejelasan pesan yang disampaikan.
Penyimpangan/kesalahan umum dalam berbahasa
Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
15
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
1. Hiperkorek
Hiperkorek adalah kesalahan berbahasa karena
“membetulkan” bentuk yang sudah benar sehingga
menjadi salah.
Contoh:
utang
(betul) menjadi
hutang
(hiperkorek)
insaf
(betul) menjadi
insyaf
(hiperkorek)
pihak
(betul) menjadi
fihak
(hiperkorek)
jadwal
(betul) menjadi
jadual
(hiperkorek)
asas
(betul) menjadi
azas
(hiperkorek)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
16
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
2. Pleonasme
Pleonasme adalah kesalahan berbahasa karena
kelebihan dalam pemakaian kata yang sebenarnya
tidak diperlukan.
Pleonasme ada tiga macam
a. Penggunaan dua kata yang bersinonim dalam satu
kelompok kata
zaman dahulu
(benar)
dahulu kala
(benar)
zaman dahulu kala (pleonasme)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
17
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
b. Bentuk jamak dinyatakan dua kali
ibu-ibu
(benar)
para ibu
(benar)
para ibu-ibu (pleonasme)
tolong-menolong
(benar)
saling menolong
(benar)
saling tolong-menolong (pleonasme)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
18
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
c. Penggunaan kata tugas (keterangan) yang tidak
diperlukan karena pernyataannya sudah cukup jelas
Contoh:
maju ke depan
kambuh kembali
3. Kontaminasi
Istilah kontaminasi dipungut dari bahasa Inggris
contamination (pencemaran). Dalam ilmu bahasa, kata
itu diterjemahkan dengan ‘kerancuan’. Rancu artinya
‘kacau’ dan kerancuan artinya ‘kekacauan’.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
19
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Yang dimaksud kacau ialah susunan unsur bahasa yang
tidak tepat, seperti morfem dan kata.
Morfem-morfem yang salah disusun menimbulkan kata
yang salah bentuk.
Kata yang salah disusun menimbulkan frase yang kacau
atau kalimat yang kacau.
Kontaminasi terjadi karena salah nalar, penggabungan
dua hal yang berbeda sehingga menjadi suatu hal yang
tumpang tindih.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
20
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh kontaminasi imbuhan:
(meng+kesamping+kan)→mengesampingkan (benar)
(men+samping+kan)
→menyampingkan
(benar)
↓
mengenyampingkan
(kontaminasi)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
21
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh kontaminasi frase:
Kadang-kadang
Ada kala(nya)
Kadang kala
(benar)
(benar)
(kontaminasi)
Berulang-ulang
Berkali-kali
Berulang kali
(benar)
(benar)
(kontaminasi)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
22
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh kontaminasi kalimat:
Rapat itu dihadiri oleh para pejabat setempat.(benar)
Dalam rapat itu, hadir para pejabat setempat.(benar)
Dalam rapat itu dihadiri oleh para pejabat setempat.
(kontaminasi)
Anak-anak dilarang merokok.(benar)
Anak-anak tidak boleh merokok.(benar)
Anak-anak dilarang tidak boleh merokok.(kontaminasi)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
23
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
4. Perombakan Bentuk Pasif
Perombakan bentuk pasif ada tiga:
a. Pemakaian awalan di- untuk bentuk pasif yang
seharusnya tidak berawalan diContoh:
Buku itu dibaca oleh saya.(tidak baku)
Buku itu saya baca.(baku)
Buku itu dibaca oleh kamu.(tidak baku)
Buku itu kamu baca.(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
24
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
b. Penghilangan awalan di- untuk bentuk pasif yang
seharusnya menggunakan awalan diContoh:
Buku itu dibaca oleh mereka.(baku)
Buku itu mereka baca.(tidak baku)
Buku itu dibaca oleh Amin.(baku)
Buku itu Amin baca.(tidak baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
25
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
c. Penyisipan kata di antara dua kata dari sebuah frase
terikat
Contoh:
Buku itu saya akan baca.(tidak baku)
Buku itu akan saya baca.(baku)
Masalah itu kami sudah bahas kemarin.(tidak baku)
Masalah itu sudah kami bahas kemarin.(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
26
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
5. Kesalahan berbahasa yang berhubungan dengan
pemakaian/penghilangan kata tugas
Kesalahan pemakaian kata tugas dalam berbahasa
Indonesia ada tiga macam:
a. Ketidaktepatan kata tugas yang digunakan
Contoh:
Hasil daripada penelitian itu sangat memuaskan.
(tidak tepat)
Hasil penelitian itu sangat memuaskan.(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
27
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
b. Pemakaian kata tugas yang tidak diperlukan
Contoh:
Kepada mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan
mengikuti kuliah. (tidak baku)
Mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan
mengikuti
kuliah. (baku)
c. Penghilangan kata tugas yang diperlukan
Contoh:
Dia bekerja sesuai peraturan yang berlaku.
(tidak baku)
Dia bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku
(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
28
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
6. Pengaruh bahasa daerah
Pengaruh bahasa daerah yang menimbulkan
kesalahan dalam berbahasa Indonesia ada dua
macam.
a. Pengaruh dalam pembentukan kata, yaitu
pemakaian awalan ke- (yang seharusnya awalan
ter- ) dan penghilangan imbuhan.
Contoh pemakaian awalan ke- :
ketabrak, kepukul (tidak baku)
tertabrak, terpukul (baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
29
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh penghilangan imbuhan:
Hasil penelitiannya beda dengan hasil penelitian
saya.(tidak baku)
Hasil penelitiannya berbeda dengan hasil penelitian
saya.(baku)
Pegawai itu dipindah ke luar kota.(tidak baku)
Pegawai itu dipindahkan ke luar kota.(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
30
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
b. Pengaruh dalam susunan kalimat, penggunaan
akhiran –nya
Contoh:
Rumahnya Pak Ahmad sangat besar.(tidak baku)
Rumah Pak Ahmad sangat besar.(baku)
7.Pengaruh bahasa asing
Pengaruh bahasa asing yang menimbulkan kesalahan
dalam berbahasa Indonesia ialah pemakaian kata
tugas (kata ganti penghubung) seperti: yang mana,
dimana, kepada siapa.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
31
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh:
Baju yang mana baru saya beli, telah sobek.
(tidak baku)
Baju yang baru saya beli, telah sobek. (baku)
Bandung dimana saya dilahirkan sekarang sangat panas.
(tidak baku)
Bandung tempat saya dilahirkan sekarang sangat panas.
(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
32
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Orang kepada siapa ia berlindung, kemarin meninggal
dunia.(tidak baku)
Orang tempat ia berlindung, kemarin meninggal
dunia.(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
33
BAB I
RAGAM BAHASA INDONESIA
1. Sifat-Sifat Ragam Bahasa Ilmu
2. Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
1
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Dialek Jakarta
Tempat
Dialek Manado
dsb.
Golongan cendekiawan
Penutur
RAGAM
BAHASA
INDONESIA
Golongan bukan cendekiawan
Ragam lisan
Sarana
Ragam tulisan
Bidang
penggunaan
Ragam ilmu
Ragam surat kabar
dsb.
Suasana
penggunaan
Kamis, 08 Maret 2007
Ragam resmi
Ragam santai
DU 1102 Bahasa Indonesia
2
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Sifat Ragam Bahasa ilmu
1. Baku
2. Konotatif
3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan perasaan
4. Kohesif
5. Koheren
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
3
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
6. Mengutamakan kalimat pasif
7. Konsisten
8. Logis
9. Efektif
10.Kuantitatif
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
4
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
1. Baku
Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah
bahasa baku, yaitu dalam ragam tulis menggunakan
ejaan yang baku, yakni EYD, dan dalam ragam lisan
menggunakan ucapan yang baku, menggunakan katakata, struktur frasa, dan kalimat yang baku atau sudah
dibakukan.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
5
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan
lain sebagainya, maka proyek pembangunan sarana
telekomunikasi di Indonesia bagian timur kita terpaksa
serahkan kepada pengusaha asing. (tidak baku)
Perbaikan:
Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, maka
proyek pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia
timur terpaksa kita serahkan kepada pengusaha asing.
(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
6
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
2. Denotatif
Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah
bermakna lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna
ganda.
Contoh:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum
memperoleh penerangan yang memadai. (tidak lugas)
Maksud kalimat di atas tidak jelas karena kata
penerangan mengandung makna ganda, yaitu
informasi atau listrik.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
7
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Perbaikan:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum
memperoleh informasi yang memadai.
Atau:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum
memperoleh listrik yang memadai.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
8
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
3.Berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan
Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak
berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak emosional.
Contoh:
Sebaiknya letak kampus tidak dekat dengan pasar,
stasiun, terminal, atau tempat-tempat ramai lainlainnya, sebab jika dekat dengan tempat-tempat
ramai seperti itu kegiatan belajar akan mengalami
gangguan. (tidak efisien)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
9
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Perbaikan:
Sebaiknya letak kampus tidak berdekatan dengan
tempat-tempat yang ramai supaya kegiatan belajar
tidak terganggu. (efisien)
4. Kohesif
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur,
baik dalam kalimat maupun dalam alinea, dan juga
hubungan antara alinea yang satu dengan alinea yang
lainnya bersifat padu maka digunakan alat-alat
penghubung, seperti kata-kata penunjuk, dan katakata penghubung.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
10
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
5. Koheren
Semua unsur pembentuk kalimat atau
mendukung satu makna atau ide pokok.
alinea
6. Mengutamakan Kalimat Pasif
Contoh:
Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium.
Perbaikan:
Penelitian ini dilakukan di laboratorium.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
11
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
7. Konsisten
Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam
penggunaan istilah, singkatan, tanda-tanda, dan juga
penggunaan kata ganti diri.
8. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa
Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
12
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh:
Alat itu basah kena bensin, tetapi sebentar lagi juga
akan menguap. (tidak logis)
Perbaikan:
Alat itu basah kena bensin, tetapi sebentar lagi bensin
itu akan menguap.
9. Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang
dimaksudkan baik oleh penutur atau oleh penulis,
maupun oleh penyimak atau pembaca.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
13
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
10.Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat
diukur secara pasti.
Contoh:
Untuk menanam pohon itu, diperlukan lubang yang
cukup dalam.
Perbaikan:
Untuk menanam pohon itu, diperlukan lubang dengan
kedalaman satu meter.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
14
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia
Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk bahasa
Indonesia ragam ilmiah, sering dijumpai penyimpangan
dari kaidah yang berlaku sehingga mempengaruhi
kejelasan pesan yang disampaikan.
Penyimpangan/kesalahan umum dalam berbahasa
Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
15
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
1. Hiperkorek
Hiperkorek adalah kesalahan berbahasa karena
“membetulkan” bentuk yang sudah benar sehingga
menjadi salah.
Contoh:
utang
(betul) menjadi
hutang
(hiperkorek)
insaf
(betul) menjadi
insyaf
(hiperkorek)
pihak
(betul) menjadi
fihak
(hiperkorek)
jadwal
(betul) menjadi
jadual
(hiperkorek)
asas
(betul) menjadi
azas
(hiperkorek)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
16
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
2. Pleonasme
Pleonasme adalah kesalahan berbahasa karena
kelebihan dalam pemakaian kata yang sebenarnya
tidak diperlukan.
Pleonasme ada tiga macam
a. Penggunaan dua kata yang bersinonim dalam satu
kelompok kata
zaman dahulu
(benar)
dahulu kala
(benar)
zaman dahulu kala (pleonasme)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
17
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
b. Bentuk jamak dinyatakan dua kali
ibu-ibu
(benar)
para ibu
(benar)
para ibu-ibu (pleonasme)
tolong-menolong
(benar)
saling menolong
(benar)
saling tolong-menolong (pleonasme)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
18
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
c. Penggunaan kata tugas (keterangan) yang tidak
diperlukan karena pernyataannya sudah cukup jelas
Contoh:
maju ke depan
kambuh kembali
3. Kontaminasi
Istilah kontaminasi dipungut dari bahasa Inggris
contamination (pencemaran). Dalam ilmu bahasa, kata
itu diterjemahkan dengan ‘kerancuan’. Rancu artinya
‘kacau’ dan kerancuan artinya ‘kekacauan’.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
19
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Yang dimaksud kacau ialah susunan unsur bahasa yang
tidak tepat, seperti morfem dan kata.
Morfem-morfem yang salah disusun menimbulkan kata
yang salah bentuk.
Kata yang salah disusun menimbulkan frase yang kacau
atau kalimat yang kacau.
Kontaminasi terjadi karena salah nalar, penggabungan
dua hal yang berbeda sehingga menjadi suatu hal yang
tumpang tindih.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
20
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh kontaminasi imbuhan:
(meng+kesamping+kan)→mengesampingkan (benar)
(men+samping+kan)
→menyampingkan
(benar)
↓
mengenyampingkan
(kontaminasi)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
21
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh kontaminasi frase:
Kadang-kadang
Ada kala(nya)
Kadang kala
(benar)
(benar)
(kontaminasi)
Berulang-ulang
Berkali-kali
Berulang kali
(benar)
(benar)
(kontaminasi)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
22
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh kontaminasi kalimat:
Rapat itu dihadiri oleh para pejabat setempat.(benar)
Dalam rapat itu, hadir para pejabat setempat.(benar)
Dalam rapat itu dihadiri oleh para pejabat setempat.
(kontaminasi)
Anak-anak dilarang merokok.(benar)
Anak-anak tidak boleh merokok.(benar)
Anak-anak dilarang tidak boleh merokok.(kontaminasi)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
23
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
4. Perombakan Bentuk Pasif
Perombakan bentuk pasif ada tiga:
a. Pemakaian awalan di- untuk bentuk pasif yang
seharusnya tidak berawalan diContoh:
Buku itu dibaca oleh saya.(tidak baku)
Buku itu saya baca.(baku)
Buku itu dibaca oleh kamu.(tidak baku)
Buku itu kamu baca.(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
24
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
b. Penghilangan awalan di- untuk bentuk pasif yang
seharusnya menggunakan awalan diContoh:
Buku itu dibaca oleh mereka.(baku)
Buku itu mereka baca.(tidak baku)
Buku itu dibaca oleh Amin.(baku)
Buku itu Amin baca.(tidak baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
25
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
c. Penyisipan kata di antara dua kata dari sebuah frase
terikat
Contoh:
Buku itu saya akan baca.(tidak baku)
Buku itu akan saya baca.(baku)
Masalah itu kami sudah bahas kemarin.(tidak baku)
Masalah itu sudah kami bahas kemarin.(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
26
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
5. Kesalahan berbahasa yang berhubungan dengan
pemakaian/penghilangan kata tugas
Kesalahan pemakaian kata tugas dalam berbahasa
Indonesia ada tiga macam:
a. Ketidaktepatan kata tugas yang digunakan
Contoh:
Hasil daripada penelitian itu sangat memuaskan.
(tidak tepat)
Hasil penelitian itu sangat memuaskan.(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
27
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
b. Pemakaian kata tugas yang tidak diperlukan
Contoh:
Kepada mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan
mengikuti kuliah. (tidak baku)
Mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan
mengikuti
kuliah. (baku)
c. Penghilangan kata tugas yang diperlukan
Contoh:
Dia bekerja sesuai peraturan yang berlaku.
(tidak baku)
Dia bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku
(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
28
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
6. Pengaruh bahasa daerah
Pengaruh bahasa daerah yang menimbulkan
kesalahan dalam berbahasa Indonesia ada dua
macam.
a. Pengaruh dalam pembentukan kata, yaitu
pemakaian awalan ke- (yang seharusnya awalan
ter- ) dan penghilangan imbuhan.
Contoh pemakaian awalan ke- :
ketabrak, kepukul (tidak baku)
tertabrak, terpukul (baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
29
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh penghilangan imbuhan:
Hasil penelitiannya beda dengan hasil penelitian
saya.(tidak baku)
Hasil penelitiannya berbeda dengan hasil penelitian
saya.(baku)
Pegawai itu dipindah ke luar kota.(tidak baku)
Pegawai itu dipindahkan ke luar kota.(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
30
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
b. Pengaruh dalam susunan kalimat, penggunaan
akhiran –nya
Contoh:
Rumahnya Pak Ahmad sangat besar.(tidak baku)
Rumah Pak Ahmad sangat besar.(baku)
7.Pengaruh bahasa asing
Pengaruh bahasa asing yang menimbulkan kesalahan
dalam berbahasa Indonesia ialah pemakaian kata
tugas (kata ganti penghubung) seperti: yang mana,
dimana, kepada siapa.
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
31
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Contoh:
Baju yang mana baru saya beli, telah sobek.
(tidak baku)
Baju yang baru saya beli, telah sobek. (baku)
Bandung dimana saya dilahirkan sekarang sangat panas.
(tidak baku)
Bandung tempat saya dilahirkan sekarang sangat panas.
(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
32
BAB I RAGAM BAHASA INDONESIA
Orang kepada siapa ia berlindung, kemarin meninggal
dunia.(tidak baku)
Orang tempat ia berlindung, kemarin meninggal
dunia.(baku)
Kamis, 08 Maret 2007
DU 1102 Bahasa Indonesia
33