Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
REKLA MA SI
TEKNIKPENG AIRAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA JA DFA N SIDQ I FIDA RI 1 & 2 Re nc a na Pe m b e la ja ra n Se m e ste r (RPS)
Re nc a na Pe m b e la ja ra n Se m e ste r (RPS) Re kla m a si
Pengertian reklamasi : Istilah reklamasi adalah turunan dari istilah Inggris reclamation yang berasal dari kata kerja reclaim yang berarti mengambil kembali, dengan penekanan pada kata kembali. Reklamasi secara awam diartikan : sebagai menciptakan daratan baru di lahan yang sebelumnya terdiri dari air. Dalam teknik sipil dan teknik tanah : istilah reclaim atau reklamasi juga dipakai di dalam mengusahakan agar suatu lahan yang tidak
Je nis Re klam asi Re kla m a si Ta m b a ng Re kla m a si Ra w a Re kla m a si Pa nta i
Re klam asi Tam b ang
Re klam asi Rawa Re klam asi Pantai
Aktifitas Reklamasi (reklamasi pantai) yang telah dilakukan di beberapa tempat diseluruh dunia antara lain:
1. Kansai international Airport di Osaka Jepang, dibangun melalui reklamasi 1300 ha lahan.
2. Penny’s Bay di Hongkong, melalui reklamasi 290 ha lahan.
3. Incheon International Airport di Korea Selatan melaui reklamasi 5600 ha lahan.
4. Shannon Estuary di Irlandia, melalui reklamasi sekitar 6500 ha lahan
5. Pembangunan “The Palm” di Jumeirah-United Arab Emirates, melalui reklamasi akan memperluas pantai Dubai sekitar 48 km
6. Proyek “The Ijburg” di Amsterdam Belanda, melalui reklamasi berhasil menciptakan 450 ha lahan.
7. The Oresund Fixed Link di Denmark, melalui reklamasi membangun 16 km jembatan/terowongan yang menghubungkan Kastrup di Denmark dengan Lernacken di Swedia dan membangun semenanjung dan pulau buatan.
SISTEM DAN BENTUK REKLAMASI Cara pelaksanaan reklamasi sangat bergantung dari sistem yang digunakan.
Secara umum reklamasi dibedakan atas 4 sistem sbb:
1. Sistem timbunan
2. Sistem polder
3. Sistem gabungan antara timbunan dan polder
4. Sistem drainasi
Sistem Timbunan Reklamasi dilakukan dengan cara menimbun peraian pantai sampai muka lahan berada di atas muka air laut tinggi ( high water level ).
Keuntungan metode timbunan adalah lahan hasil reklamasi selalu berada di atas muka air laut sehingga fasilitas yang akan dibangun di atas lahan ini relative aman terhadap ombak ataupun genangan air yang berlebihan. Kelemahan/kerugiannya adalah volume penimbunan untuk pembuatan lahan relative besar.
Sistem timbunan cocok dilakukan di daerah tropis yang mempunyai curah hujan yang sangat tinggi. Metode ini paling populer dilakukan di Indonesia.
Sistem Kombinasi antara Polder dan Timbunan
Reklamasi ini merupakan gabungan antara sistem polder dan sistem timbunan, yaitu setelah lahan diperoleh dengan metode pemompaan, lalu lahan tersebut ditimbun sampai ketinggian tertentu sehingga perbedaan elevasi antara lahan reklamasi dan muka air laut tidak besar.
Penimbunan ini biasanya dimaksudkan untuk perbaikan tanah karena tanah dasar pantai pada umumnya sangat lunak.
Sistem Polder
Reklamasi sistem polder dipakai untuk wilayah pesisir yang datar dan relative rendah dari wilayah disekitarnya, tetapi elevasi muka tanahnya masih lebih tinggi dari elevasi muka air laut. Wilayah ini biasanya berupa daerah rawa pasang surut ataupun daerah rawa yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut.
Dengan membuatkan sistem drainase yang baik beserta pintu-pintu pengatur, wilayah pesisir ini dapat dimanfaatkan untuk daerah pemukiman dan pertanian.
Bentuk Reklamasi
Secara umum bentuk reklamasi ada dua yaitu :
1. Reklamasi menempel pantai, lahan reklamasi ini menyatu dengan pantai daratan induk.
Keuntungannya : kemudahan pembuatan prasarana/ jaringan transportasi. Kerugiannya : lahan reklamasi yang baru menghalangi/ memperpanjang sistem jaringan drainase yang ada sehingga akan menimbulkan elevasi muka air di muara yang berdampak dengan meningkatnya
2. Bentuk reklamasi terpisah dari daratan induk Bentuk reklamasi terpisah dari daratan induk dimana terdapat alur yang menghubungkan antara lahan reklamasi dengan daratan.
Keuntungan tipe ini adalah: berkurangnya ancaman banjir Kerugiannya adalah :
- Perlunya jembatan atau sarana transportasi air yang dapat menghubungkan mainland dengan lahan hasil reklamasi.
- Biasanya bentuk seperti ini membutuhkan dana yang besar karena reklamasi dilakukan pada perairan yang lebih dalam.
Pengertian Reklamasi Rawa
Rawa adalah daerah tanah yg rendah (umumnya di daerah pantai) dan digenangi air, biasanya banyak terdapat tumbuhan air (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Rawa adalah lahan genangan air secara alamiah yang terjadi terus menerus atau musiman akibat drainase alamiah yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisik, kimiawi, dan biologis.
Rawa itu apa ?? Reklamasi lahan rawa berarti membudidayakan daerah rawa yang belum dimanfaatkan (kurang
- Rawa pasang surut terletak di pantai atau dekat pantai, di muara atau dekat muara sungai. Sistem drainase atau sistem pengalirannya sangat di pengaruhi fluktuasi pasang surutnya muka air laut atau muka air sungai terdekat, dan sedikit dipengaruhi oleh air hujan.
- Air dipengaruhi oleh pasang surut muka air laut atau sungai
- Biasanya, airnya bersifat payau atau asin
- Terletak dekat sungai yang terpengaruh pasang surut sungai dan pantai
- Biasanya ditumbuhi tanaman bakau
•Rawa non pasang surut terletak lebih jauh jaraknya dari pantai atau muara sungai.
Sistem drainase atau sistem pemberian airnya tidak dipengaruhi oleh gerakan pasang
surutnya muka air laut atau muka air sungai terdekat. - Air yang ada dipengaruhi oleh banyaknya air hujan yang turun.
- Airnya bersifat asam karena selalu tergenang air.
- Terletak di daerah cekungan.
- Biasanya ditumbuhi tanaman yang besar.
Pengelolaan secara hati-hati berdasarkan penelitian dari berbagai aspek sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan pemanfaatan rawa. Teknologi pengelolaan lahan rawa meliputi:
Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Dalam Usaha Pengembangan Sumber Daya Rawa Pertimbangan Teknis Reklamasi Rawa
Pengelolaan Desain Pengolahan
Design Setelah data – data lapangan yang diperlukan diperoleh, kegiatan • yang harus dilakukan adalah mendesain atau merencanakan bangunan – bangunan yang perlu didirikan di lahan rawa tersebut. Biasanya bangunan – bangunan yang sering didirikan dalam proyek pengembangan rawa untuk lahan pertanian adalah saluran drainasi dan irigasi, bendungan, pintu – pintu air dan bangunan –bangunan air lainnya.
Kegiatan reklamasi lahan rawa diarahkan pada lahan rawa yang • telah mengalami penurunan daya dukung lahan terutama lahan- lahan yang rusak akibat degradasi lahan. Reklamasi lahan rawa dipilih pada lahan yang mempunyai kendala paling rendah dan telah diusahakan petani untuk berbagai komoditas.
Survei Kondisi Tanah Pekerjaan survei tanah dimaksudkan guna mempelajari dan meneliti kembali potensi dan kesesuian lahan untuk beberapa komoditi terpilih serta memonitor perubahan- perubahan sifat-sifat tanah yang terjadi di tempat yang bersangkutan selama proses pematangan tanah berlangsung .
Pengolahan tanah
1. Biasanya tanah mineral di lahan rawa itu lembek atau sudah melumpur di waktu lahan digenangi.
2. Oleh karena itu petani biasanya hanya menggunakan tajuk atau melaksanakan pengolahan tanah minimum. Namun ada lahan yang telah lama dibuka biasanya tanahnya telah mengeras
Pengolahan Air yang Tepat Merupakan kunci Keberhasilan Pengolahan lahan Rawa Reklamasi di daerah rawa bertujuan untuk tercapainya tata air yang baik. Sistem tata air merupakan salah satu penetu kesuksesan dalam pemngembangan lahan rawa, khususnya di bidang pengoperasian dan pemeliharaan persawahan Dalam rancangan infrastruktur hidrologi, pengelolaan air dibedakan menjadi :
1. pengelolaan air makro yaitu penguasaan air pada tingkat kawasan reklamasi dan
2. pengelolaan air mikro, yaitu pengaturan air pada tingkat tersier dan petak petani.
Kendala Pengembangan Dari segi ekonomi lahan rawa mempunyai keragaman lingkungan fisik, sifat dan watak • tanah, kesuburan tanah, dan tingkat produktivitas lahan. Sebagai akibatnya keragaman hasil produksi tanaman dan pendapatan petani akan berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lainnya, terlebih lagi apabila terdapat perbedaan dalam pemberian masukan, teknologi budidaya,dan pengelolaan lahan. Pada kesudahan reklamasi timbul berbagai masalah terutama pada gatra agronomi dan • tanah, keteknikan (rekayasa), dan lingkungan hidup yang pada gilirannya berdampak terhadap kondisi social ekonomi petani rawa. Reklamasi lahan rawa adakalanya tidak mencapai sasaran sebagaimana diharapkan sehingga memunculkan masalah-masalah sosial dan ekonomi yang serius. Timbulnya lahan bongkor (sleeping land) yang semakin luas dilahan rawa tidak lepas dari akibat kesalahan masa lalu sehingga upaya perbaikannya ibarat mengukir masa depan diatas batu sandungan masa lalu dan merupakan pelajaran yang berguna untuk selanjutnya
Kegiatan Reklamasi Rawa Bertujuan Untuk
a. Meningkatkan fungsi dan pemanfaatan rawa melalui teknologi hidrolik/tata air untuk kepentingan
- umum dan kesejahteraan masyarakat luas dengan cara membangun jaringan reklamasi rawa, mengeringkan rawa, dan menimbun rawa.
b. Memperbaiki ekosistem lahan rawa melalui perbaikan infrastruktur dan penyediaan sarana produksi
- dalam rangka peningkatan perluasan areal tanam dan peningkatan produktivitas lahan.
c. Mencapai terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui penyiapan prasarana dan sarana bagi
- keperluan lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, perikanan, industri, dan perhubungan, serta pariwisata.
d. Melestarikan rawa sebagai sumber daya air, mendukung produktivitas lahan dalam rangka
- meningkatkan produksi pangan, dan mendukung pengembangan wilayah berbasis pertanian.