Kriteria Pemilihan Metode Pelatihan
METODE DAN JENIS PELATIHAN & PENGEMBANGAN SDM
Dra. Sri Hastuti Handayani, M.Si, Psi Pelatihan
Tujuan dan sasaran
Hasil/isi program yg diinginkan
Biaya
Waktu
Prinsip2 belajar
Fasilitas dan sarana yg tersedia
Keinginan dan kapabilitas trainee
Keinginan dan kapabilitas trainer Penetapan metode Pelatihan
Meliputi penetapan : 1)
Subyek dan materi pembahasan
2)Metode atau teknik penyajian materi 3)
Alat bantu ajar (teaching aids)
Secara umum metode pelatihan dapat dibedakan menjadi : 1)
On-the-job training 2)
Off-the-job training Jenis Metode Pelatihan On-the-Job 1.
Pelatihan Instruksi Kerja.
Karyawan langsung belajar menjalankan pekerjaannya saat ini.
Yang menjadi instruktur bisa pelatih khusus, atasan/ supervisor, atau rekan kerja yang berpengalaman.
Pelatihan untuk manajer atau supervisor yang bertindak
sebagai pelatih untuk menginstruksikan bagaimana melakukan pekerjaan tertentu dalam proses kerja.2. Rotasi Jabatan
Program yang direncanakan secara formal dengan cara
menugaskan pegawai pada beberapa pekerjaan yang berbeda dan dalam bagian yang berbeda dengan organisasi untuk menambah pengetahuan mengenai pekerjaan. Karyawan berpindah2 dari satu jabatan ke jabatan lainnya.
Ini penting untuk membuat karyawan ahli dalam berbagai pekerjaan sehingga bisa cepat menggantikan karyawan lain
yang cuti, absen, diberhentikan, atau mengundurkan diri.
3. Magang dan Coaching
Dengan magang karyawan belajar pada karyawan lain yang lebih berpengalaman, meskipun bisa juga dikombinasikan dengan pelatihan di kelas di luar jam kerja.
Coaching adalah bentuk pelatihan dan pengembangan yang dilakukan di tempat kerja oleh atasan dengan membimbing petugas melakukan pekerjaan secara informal dan tidak terencana.
Coaching mirip dengan magang karena seorang coach (pembimbing) berusaha memberi contoh untuk ditiru karyawan yang sedang dilatih (trainee). Coaching biasanya dilakukan langsung oleh supervisor atau manajer dari karyawan yang bersangkutan.
4. Apprenticeship Pelatihan yang mengkombinasikan antara pelajaran di kelas dengan praktek lapangan.
Jenis Metode Pelatihan Of-The-Job
1.Kuliah/ceramah 2. Diskusi kelompok 3. Studi Kasus 4. Bermain peran (role play) 5. Simulasi
6. Permainan (games)
7. Progammed instruction
8. Self assesment
9. Audio Visual 10.
Computer Based 11.
Demo/peragaan
1. Kuliah/Ceramah dan Presentasi Video
Ceramah adalah cara yang populer karena relatif murah
dan bisa mengatur bahan belajar untuk disampaikan
dengan baik. Namun, partisipasi, umpan balik, kecepatan transfer, dan pengulangannya seringkali rendah.
Hal ini bisa diatasi dengan menyisipkan sesi diskusi dalam ceramah. Presentasi melalui televisi, flm, dan slide mirip dengan ceramah, bahkan hal tersebut bisa lebih menarik bagi peserta pelatihan.
2. Vestibule Training Vestibule training adalah pelatihan yang menggunakan
tiruan dari situasi kerja yang sesungguhnya, misalnya
menggunakan tiruan bank, rumah sakit, hotel, dan sebagainya.3. Studi Kasus Dengan studi kasus para karyawan mempelajari situasi
nyata atau rekaan yang bisa terjadi dalam pekerjaan
mereka. Di sini mereka bisa meningkatkan kemampuan4. Role Playing dan Behavior Modeling
Dalam role playing (bermain peran) para karyawan
mencoba memainkan peran tertentu yang ada dalam
situasi kerja yang nyata. Misalkan saja ada karyawan yang memainkan peran manajer yang sedang memberi saran kepada bawahannya, dan ada karyawan yang memerankan bawahan tersebut. Dalam behavior modeling para karyawan berusaha meniru perilaku kerja tertentu sampai mereka benar-benar menguasai. Rekaman video bisa membantu para karyawan untuk mengamati perilaku mereka sendiri dan memperoleh umpan balik untuk penyempurnaan.
5. Simulasi
Simulasi biasanya menggunakan mesin canggih yang bisa memunculkan situasi kerja yang nyata.
Mesin itu disebut simulator, misalnya saja ada simulator pesawat terbang, kapal laut, kereta api, dan sebagainya.
Ada pula simulator yang berupa program komputer yang
bisa mensimulasikan strategi-strategi dalam bekerja,
7. Belajar Mandiri dan Pembelajaran Terprogram
Para karyawan bisa mempelajari sendiri pekerjaannya dg bantuan bahan2 instruksional yg dirancang sedemikian rupa.
Cara ini sangat berguna jika posisi karyawan tersebar secara geografs sehingga sulit mengumpulkan mereka pada satu lokasi. Dengan perkembangan komputer, cara ini menjadi lebih mudah karena para karyawan bisa lebih cepat memperoleh umpan balik dan panduan melalui program komputer yang dirancang sedemikian rupa utk menyampaikan materi yang bisa dipelajari sendiri oleh para karyawan.
8. Pelatihan Laboratorium
Dalam pelatihan laboratorium para karyawan berbagi pengalaman, perasaan, dan persepsi sehingga di sini mereka bisa meningkatkan
9. Action Learning Dalam action learning sekelompok kecil karyawan harus memecahkan sebuah masalah
nyata yang terjadi dalam organisasi. Mereka
dibantu oleh seorang fasilitator yang bisa seorang konsultan dari luar atau staf internal organisasi.10. Business game (permainan bisnis)
Metode pelatihan dan pengembangan yang
memungkinkan para peserta untuk mengambil peran2 seperti presiden, controller, atau vice president pemasaran dari dua organisasibayangan atau lebih dan bersaing satu sama
lain dengan memanipulasi faktor2 yg dipilih
dalam suatu situasi bisnis tertentu.
Kuliah/Ceramah
KELEMAHAN KEKUATAN
Trainee bersikap pasif
Dapat dipakai utk
Komunikasi satu arah
kelompok besar
Tidak ada umpan balik
Biaya rendah
dari trainer
Tidak diketahui
Banyak materi yg
keberhasilan
disampaikan
penyampaian materi
Cenderung menekankan Waktu relatif singkat memori saja, krg menekankan aplikasi dan pengetahuan
Tidak tepat untuk mencapai sasaran afektif
Diskusi Kelompok
KELEMAHAN KEKUATAN
Partisipasi aktif Waktu lebih lama
Dpt melihat interaksi
Perlu persiapan khusus peserta
Jalannya diskusi dpt
Pembentukan sikap2 baru dipengaruhi oleh
Bermanfaat untuk sebagian peserta mengembangkan
Jumlah anggota pengertian kelompok terbatas
Penyajian materi
terkoordinasi (trainee
Biaya setiap trainee memberi gagasan, tinggi didiskusikan dan
Studi Kasus
KELEMAHAN KEKUATAN
Partisipasi aktif Perlu pembuatan
Belajar melalui kasus yg sesuai dg perbuatan / TL kondisi sebenarnya
Pengembangan konseptual
Kemajuan pengajaran
Meningkatkan pemikiran lbh lambat analistis & ketrampilan
Waktu lebih lama memecahkan masalah
Mewakili situasi sebenarnya
Menimbulkan minat keterlibatan
Bermain Peran
KELEMAHAN KEKUATAN
Kemajuan pengajaran lbh lambat
Belajar melalui perbuatan
Partisipasi aktif
Menimbulkan minat dan keterlibatan yg tinggi
Hasil disampaikan secara langsung
Menekankan kepekaan dan interaksi sosial
penonton
trainee lain hanya sbg
Bila tdk semua terlibat,
Dpt menyinggung perasaan org lain
Waktu lebih lama
Perlu persiapan khusus
Programmed Instructions
KELEMAHAN KEKUATAN
Belajar ssi dg tempo
Kemajuan pengajaran
belajarnya sendiri
lbh lambat
Materi dibagi menjadi
Kemajuan peserta tdk
satuan2 kecil, shg mudah
sama
diserap/diingat
Waktu lebih lama
Memperhatikan perbedaan antar individu
Perlu persiapan khusus
Ada umpan balik langsung
Dpt dipengaruhi faktor
Mudah diserap dan diingat
kompetisi antar peserta
Partisipasi aktif
Dapat dilakukan dimana dan kapan saja
Simulasi
KELEMAHAN KEKUATAN
Kemajuan pengajaran lbh lambat
Waktu lbh lama
Perlu persiapan khusus
Biaya lbh besar
Belajar melalui perbuatan
Mewakili situasi sebenarnya
Partisipasi aktif
Menimbulkan minat keterlibatan
Permainan (Games)
KELEMAHAN KEKUATAN
Kemajuan Belajar melalui pengajaran lbh perbuatan lambat
Menyenangkan
Waktu lbh lama
Partisipasi aktif
Perlu persiapan
Menimbulkan khusus minat keterlibatan
Dpt terjebak pd suasana bermain saja
Out-door
KELEMAHAN KEKUATAN
Biaya lebih besar Lebih menyenangkan
Perlu persiapan (refreshing) khusus
Belajar melalui
Waktu lebih lama perbuatan
Partisipasi aktif
Menimbulkan minat keterlibatan
Self Assessment
KELEMAHAN KEKUATAN
Dapat tjd Mengetahui kondisi penolakan thd hasil diri sendiri
Kemajuan Partisipasi aktif pengajaran lbh
Menimbulkan lambat minat keterlibatan
Perlu persiapan khusus Hal yg membantu diperolehnya ketrampilan
Melakukan dan bukan mengamati
Membantu trainee menyeleksi gerakan
Memperhatikan hal yg dilakukan trainee pd tahap permulaan
Mengendalikan persepsi
Mempertahankan minat dlm mempelajari tugas
Mengenali dan menangani ketegangan Metode Mengubah Sikap
Menggunakan metode bermain peran
Metode diskusi permisif
Melepaskan ungkapan permusuhan
(jk tdp frustrasi) Menciptakan sikap yg positif dr pengalaman yg menyenangkan
TAHAPAN METODE TRAINING
1. METODE BABAK AWAL
Metode untuk mengawali training, meliputi perkenalan dan metode pemanasan/ice breaking.
PERKENALAN bertujuan agar para peserta tidak merasa asing, dapat saling berkomunikasi dan bersedia bekerjasama selama training.
Metode pemanasan dapat digunakan sebagai pengganti acara perkenalan bila para peserta sudah saling mengenal, tujuannya untuk membangkitkan perhatian dan minat peserta terhadap training yang hendak diselenggarakan, agar peserta merasa terlibat dalam training dan melepaskan segala beban mental yang dapat menghambat keikutsertaan mereka dalam training.
2. METODE PADA BABAK TENGAH
Yaitu metode pengolahan training, baik
untuk menyampaikan seluruh training maupun untuk tiap2 sesi. Pada metode pengolahan sesi dibagi
menjadi 4 yaitu: informatif, partisipatif,
partisipatif-eksperiensial dan eksperiensial.a.
Metode informatif (tujuannya menyampaikan informasi, penjelasan, data, fakta dan pemikian) bentuknya dapat berupa pengajaran atau kuliah, bacaan terarah ataupun diskusi panel.
b. Metode Partisipatif melibatkan peserta dalam pengolahan materi training. Bentuknya dapat berupa pernyataan (statement), curah pendapat
(brainstorming), diskusi kelompok, kuis, studi kasus
atau peragaan peran (role play).Metode partisipatif – eksperiensial. Dengan c. mengikut-sertakan peserta dan memberi
kemungkinan kepada peserta untuk ikut mengalami
apa yang diolah dalam training. Bentuknya dapat berupa pertemuan, latihan simulasi atau demonstrasi.
d. Metode Eksperiensial. Yang memungkinkan peserta
untuk ikut terlibat dalam penuh pengalaman untuk
“belajar sesuatu” daripadanya. Bentuknya dapat berupa ungkapan kreatif, penugasan, lokakarta, kerja proyek, permainan manejemen atau latihan kepekaan.Metode apapun yang digunakan, training sebaiknya :
1. Berpusat pada peserta, bukan pada meteri atau isi training
2. Pengolahan materi menyangkut pengolahan secara keseluruhan dan
bukan dibatasi pada salah satu seginya
saja.3. Pengalaman dan pengetahuan pada peserta didaya-gunakan dan diintegrasikan kedalam pengolahan training.
3. METODE BABAK AKHIR.
Meliputi metode penyimpulan training dan evaluasi.
Berbentuk uraian singkat tentang seluruh kegiatan training, semua sesi dalam training yang sudah diolah bersama.
Kemungkinan2 follow up serta harapan2 terhadap peserta.
Kesimpulan merupakan keseluruhan
training dan bekal bagi para peserta.
Hubungan ant Metode dan Tujuan
serta Sasaran Pelatihan
TUJUAN & SASARAN METODE PELATIHAN