Presentation Kinerja RS 1 7 Revisi @2018
3 Sept 2016
6 Sept 2018 revisi
Manajemen
Kinerja
RumahSakit
Public Health Faculty
Ahmad Dahlan University
FIRMAN, SKM., MPH
[email protected]
Hospital
Clinic
Outline
Kuliah
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
1.
2.
3.
4.
5.
Patient
Indicator
Konsep Manajemen Kinerja RS
Tujuan Pengukuran Kinerja RS
Penyusunan Indikator Kinerja
Kategori Penilaian Kinerja RS (Finansial dan Non Finansial)
Strategi Pengukuran Kinerja RS dengan Balanced
Scorecard
6. Manajemen Kinerja SDM RS
7. Manajemen Pengembangan Kinerja SDM Kesehatan
(Studi kasus Nakes RS dan Puskesmas)
8. Manajemen Kinerja Keuangan RS
Understanding
Timeline
Perkuliahan
Performance
Hospital
Clinic
Financial
Patient
Indicator
Kinerja : sesuatu/prestasi yang dicapai, kemampuan kerja (KBBI)
Rumahsakit : institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Kemenkes)
Manajemen Kinerja RS: Suatu proses yang dirancang untuk
mendapatkan apa yang ingin dicapai oleh individu dan organsiasi
rumah sakit sesuai standar dan persyaratan yang telah ditentukan.
Hospital
Why?
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
Clinic
Patient
Indicator
Mengapa RS Butuh Pengukuran Kinerja ?
1) Melindungi masyarakat dalam bentuk akuntabilitas publik,
2) Sebagai mekanisme pemberian reward & penyediaan konsultan
3) Menciptakan iklim transparansi & kompetisi sehat dalam
mencapai misi pelayanan prima,
4) Untuk bencmark antar Rumahsakit
5) Fund rasing
.
(Kemenkes, & HRSA)
Why (2)?
Timeline
Perkuliahan
Performance
Hospital
Clinic
Financial
Patient
Indicator
Rumah Sakit merupakan organisasi Publik
Publik artinya sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan umum atau
masyarakat , melalui penyedian layanan baik produk atau jasa dibidang
kesehatan.
RS bisa eksis karena dibutuhkan, sehingga keberdaanya dimasyarakat tidak bisa
dihadirkan. Sebab itu, masyarakat membutuhkan peraturan atau ketentuan yang
mengatur penggunaan RS. Salah satunya, transparansi atau akuntabilitas RS
terhadap masyarakat melalui informasi seperti laporan.
Bahasa ekstrimnya: RS adalah pemberi layanan kesehatan yang menyangkut
hidup mati seseorang sehingga harus senantias dilakukan pengawan atau
pengukuran kinerja atau pekerjaan mereka.
Seperti, Laporan Kinerja, LAKIP, dsb.
What ?
1.
2.
3.
4.
Elemen Pokok Pengukuran Kinerja
Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi RS
Merumuskan indikator kinerja RS
Mengukur tingkat ketercapaian tujuan, sasaran organisasi
Evaluasi kinerja (feedback)
HRSA , 2011
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
What ?
1.
2.
3.
4.
Elemen Pokok Pengukuran Kinerja
Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi RS
Merumuskan indikator kinerja RS
Mengukur tingkat ketercapaian tujuan, sasaran organisasi
Evaluasi kinerja (feedback)
HRSA , 2011
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
• Menetapkan tujuan, sasaran org.
o tujuan pernyataan umum (lihat visi misi organisasi), sasaran: tujuan lebih
spesifik (dinyatakan dlm ukuran jumlah dan ukuran waktu), strategi
adalah cara/tekni untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi
• Merumuskan indikator kinerja adalah ukuran pencapaian
keberhasilan dinyatakan dalam bentuk Key Performance
Indicators (KPIs) dan Key Success Factor (CSF).
• Mengukur tingkat ketercapaian tujuan & sasaran (Pengukuran
kinerja dengan cara membandingkan hasil dengan indikator
yang ditetapkan) Hasil bisa penyimpangan posiitif, negatif, dan
Nol.
• Evaluasi kinerja (Memberi gambaran tentang hasil kinerja, sbgai
rujukan
untuk
pemberian
reward/punishment,
dan
pengambilan keputusan)
Siklus Pengukuran Kinerja
Menurut Lohman (2003) siklus pengukuran kinerja meliputi tahapan
utama berikut:
1. Merumuskan visi misi
2. Merumuskan falsafah (slogan, motto)
3. Menetapkan kebijakan
4. Menetapkan tujuan
7. Menyusun program
5. Menetapkan sasaran
8. Menyusun anggaran
9. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja
6. Menyusun strategi
10. Menetapkan sistem pengukuran kinerja
11. Implementasi sistem pengukuran kinerja
12. Pelaporan hasil pengukuran kinerja
13. Monev atau feedback
Aspek Pengukuran Kinerja
1.
2.
3.
4.
5.
Input: segala sesuatu yg dibutuhkan memulai kegiatan
Proses: cara atau ukuran pelaksanan kegiatan (delivery)
Output: hasil/luaran langsung dari kegiatan
Outcomes: hasil yang dapat dirasakan (short –mid term)
Benefit: manfaat kegiatan yg dapat dirasakan
(finansial/non)
6. Impact: pengaruh kuat dari kegiatan(long term)
Hospital
Clinic
Performance
Contoh Ilustrasi Aspek Pengukuran Kinerja RS
Input
Proses
Output
Outcomes
• Sumber daya (5M0
• Ex: Jumlah dana (Rp)
• Upaya yang dilakukan
• Ex; Kesesuaian dengan aturan / sop
• Luaran (fisik / non fisik)
• Ex: Jumlah obat generik / non yg tersedia
• Menggambarkan berfungsinya output
• Ex: Kualitas obat
Benefit
• Manfaat yang diperoleh dari indikator hasil
• Ex: Tingkat efektifitas kesembuhan pasien
Impact
• Pengaruh dari adanya Manfaat
• Ex: Tingkat kesehatan masyarakat/komunitas
How ?
Pengukuran kinerja RS merupakan keterkaitan
antara perbaikan
kualitas layanan dan
penggunaan data.
Secara teknis, cara
pengukuran kinerja RS
menggunakan
indikator
hasil
dari
pelayanan, seperti kepuasaan klinik, efisiensi, dan
sebagainya.
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Contoh Data
Tingkat Kekosongan Persediaan Obat (Target : ≤5%)
6%
5%
5%
5%
5%
5%
4%
3%
2,210%
1,900%
2%
1,200%
1,200%
1,200%
,970%
1,200%
1%
Juli
Agustus
September
Oktober
5%
5%
5%
5%
Capaian
2,210%
1,900%
,970%
1%
RS A
1,200%
1,200%
1,200%
1,200%
1%
0%
Target
RS B
• Tingkat kekosongan obat telah mencapai
target yang ditetapkan.
• Hasil ini perlu dipertahankan.
• Saran selanjutnya untuk menurunkan
target menjadi 1%.
• Data yang telah ada perlu dianalisa
secara kualitatif. Apakah yang kosong
merupakan obat kunci (key drug)?
• Upayakan target yang berbeda untuk
kekosongan obat kunci (key drug
menjadi 0%.
Indikator
Kinerja RS
Definisi
• Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif/kualitatif
yg menggambarkan tingkat percapaian tujuan dan
sasaran yg telah ditetapkan.
• Indikator
kinerja
dan
ukuran
kinerja
berbeda, Indikator menggambarkan ttg penilaian
kinerja sec.tidak langsung yg sifatnya indikasi
kualitatif, sedang ukuran kinerja mengacu penilaian
kinerja sec.langsung bentuknya kuantitatif.
Key Performance Indicators
Key Performance Indicator (KPI) kadang disebut juga
sebagai Key Success Indicator/Factor yakni satu set
ukuran kuantitatif yang digunakan perusahaan atau
industri untuk mengukur atau membandingkan kinerja
dalam hal memenuhi tujuan strategis dan operasional
mereka.
Padahal sebenarnya KPIs dan KSF berbeda:
KSF adalah wilayah kritis yang kinerja tinggi (high
performance) penentu keberhasilan organisasi. Sementara
KPIs adalah alat yg mengindikasikan capaian kinerja
organisasi.
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Contoh:
CSF
• Penerapan Call Center 24 Jam RS
• Pelanggan meningkat 100 pasien per bulan KPIs
Key Success Indicators
Key Success Indicator/Factor adalah faktor keberhasilan
utama atau kinerja organisasi.
CSF
Syarat Indikator Ideal
Indikator yg ideal WHO mempunyai 4 kriteria berikut:
1. Sahih (valid), yaitu benar2 dapat dipakai untuk mengukur aspek yg akan
dinilai.
2. Reliable, yaitu dapat dipercaya, mampu menunjukkan hasil yg benar jika
nilai secara berulang-ulang
3. Sensitif, yaitu peka untuk digunakan sebagai bahan pengukur
4. Spesifik, yaitu mampu memberikan gambaran perubahan ukuran yg
jelas pada suatu jenis kegiatan tertentu.
Ada juga menyatakan suatu indikator yg harus memenuhi syarat SMART
(spesific, measurabel, achievable, rational, dan timeframe)
Clinic
Jenis Indikator
•
•
•
•
•
•
Indikator input : Berkaitan dengan sumber daya (jumlah
nakes, jumlah fasilitas, tempat tidur)
Indikator proses : Cara pemberian layanan, waktu layanan,
Indikator output : Hasil , jumlah pasien dilayani,
Indikator outcomes : Dampak yang dirasakan, survey
kepuasaan
Indikator benefit : Manfaat yang diproleh, (tingkat
keutungan)
Indikator Impact: Pengaruh kuat dr hasil (tingkat kesehatan
masyarakat)
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Pengembangan Indikator
1. Biaya pelayanan: unit cost (biaya per layanan)
2. Penggunaan: utilisasi, jumlah pasien, frekuensi
operasi
3. Kualitas dan standar pelayanan: jumlah komplen
4. Cakupan pelayanan: SPM,
5. Kepuasan: survey kepuasan pasien, karyawan
Clinic
Hospital
Clinic
Fungsi
Indikator Patient
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
Indicator
1. Alat
ukur
untuk
mengetahui
adanya
perubahan/penyimpangan
yang
dikaitkan
dengan
target/standaryang telahditentukan
2. Sebagai alat ukur & ebagai pembanding dalam proses
benchmarking
3. Tanda yang dapat menyadarkan kita bahwa akan atau terjadi
penyimpangan
4. Indikator biasanya digunakan dalam mengukur keberhasilan
kinerja seseorang, kelompok atau organisasi tertentu
5. Indikator dapat mengukur kinerja misi, sasaran, program dan
kegiatan
Hospital
Clinic
Menyusun
Indikator Patient
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
Indicator
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pastikan ada anggota yang terlibat;
Pastikan Tupoksi Organisasi;
Persiapkan Dasar Hukum yang dipergunakan;
Pilihlah indikator yang paling sensitif;
Pastikan kisi-kisi Input-Proses-Ouput;
Gunakan prinsip SMART (Sensitif-MeasurableAffirmative-Reliable-Time Bond).
Hospital
Clinic
Regulasi
terkait
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
Patient
Indicator
1. Tupoksi Organisasi / unit kerja
2. Standar Akreditasi (PMK No.012 Tahun 2012)
3. Standar Pelayanan Publik (UU. No.25)
4. Standar Pelayanan Minimal (PMK No.129)
5. Kebijakan Organisasi (Pelayanan dan Keuangan)
Hospital
Clinic
Area
Indikator
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
Patient
Indicator
1. Clinical Efectiveness and Outcomes
2. Eficiency
3. Patient/ Carer Experience
4. Capacity and Capability
Kemenkes & NHD, 2005
Kerangka Kinerja RS (PATH-WHO)
Dimensi Pengukuran Kinerja
Dimensi
Konten (conten of the dimension)
Clinical
Askes dan kualitas layanan, perbaikan mutu layanan
invidu /pasien, evidence based practice
Efficiency
Sumber daya, ketersediaan anggaran, fasilitas, alat
kesehatan dan teknologi
Personnel
Ketersediaan nakes, motivasi, kemampuan/kompetensi,
pendidikan, pelatihan, dan jenjang karir
Responsiveness
Government/org
aniztion
Peraturan/kebijakan, upaya public health, promosi,
sistem kesehatan, penyedian layanan secara adil dan
merata
Safety
Patient safety, lingkungan safety, dan organisasi safety
Focus on patient
Fokus kepada kepuasaan pasien, respek , care, ramah,
berlaku adil, empati, dan komunikasi.
Contoh
Indikator Kinerja RS
(Study Kasus RS PKU Muhammadiyah Jogja, Jul-Okt 2015)
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Survey Pelanggan
Indikator Kepuasaan Pasien
Indikator Kepuasaan Karyawan
Indikator Kinerja Secara umum
BOR (Bed Occupancy Ratio) Angka penggunaan tempat tidur (ideal 60-85
%, Kemenkes)
Rumus BOR= (n hari rawat/n tempat tidur X n hari dalam satu periode) x
100%
AVLOS ( Average Length of Stay) Rata-rata lamanya pasien di rawat (ideal 6-9
hari, Kemenkes).
Rumus AVLOS= (n lama rawat/n pasien keluar (hidup+mati)
TOI (Turn Over Interval) Tenggang perputaran, ideal 1-3 hari tempat tidur telah
kosong/tidak terisi.
Rumus TOI= (n tempat X periode) – Hari perawatan) / n pasien keluar
(hidup+mati)
Hospital
Clinic
Performance
Mekanisme & Metode
Mengukur
Indikator
Timeline
Perkuliahan
Performance
Hospital
Clinic
Financial
Patient
Indicator
Mekanisme monitoring kinerja RS dilakukan atas
perijinan Dinkes Prov, Kab/Kota, KARS, dan Bencmark RS
(organisasi jaringan RS, Konsul mutu, Lembaga
bencmark)
Metode :
• Inspeksi
• Survei Pelanggan
• Penilaian Pihak Ke-3
• Indikator Statistik
• Penilaian Internal
Survey Pelanggan
Indikator Kinerja Secara umum
BTO(Bed Turn Over) Angka perputaran tempat tidur (ideal 40-50
kali per tahun, Kemenkes)
Rumus BTO= n pasien keluar (hidup+mati)/ n jumlah tempat
tidur
NDR ( Net Death Rate) Angka kematin 48 jam untuk tiap 1000
penderita keluar
Rumus NDR= (n pasien mati > 48 jam/n pasien keluar
(hidup+mati) X 1000 permil
GDR (Gross Death Rate) Angka kematian untuk setiap 1000
penderita keluar
Rumus TOI= (n pasien mati seluruhnya) / n pasien kelaur
(hidup+mati) X 1000 permil
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Survey Pelanggan
Indikator Kinerja Secara umum
BTO(Bed Turn Over) Angka perputaran tempat tidur (ideal 40-50
kali per tahun, Kemenkes)
Rumus BTO= n pasien keluar (hidup+mati)/ n jumlah tempat
tidur
NDR ( Net Death Rate) Angka kematin 48 jam untuk tiap 1000
penderita keluar
Rumus NDR= (n pasien mati > 48 jam/n pasien keluar
(hidup+mati) X 1000 permil
GDR (Gross Death Rate) Angka kematian untuk setiap 1000
penderita keluar
Rumus TOI= (n pasien mati seluruhnya) / n pasien kelaur
(hidup+mati) X 1000 permil
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Referensi
Referensi
• Indikator Kinerja RS (Kemenkes, 2005)
• Manajemen Kinerja : Falsafah Teori dan Penerapannya ( Surya
Darma, 2010)
• Performance Management and Measurement (HRSA, 2011)
• Veillard J, Champagne F, Klazinga N, Kazandjian V, Arah
OA, Guisset AL. A performance assessment framework for
hospitals: the WHO regional office for Europe PATH project.
International journal for quality in Health Care. 2005
3 Sept 2016
6 Sept 2018 revisi
Strategi Pengukuran
Kinerja Rumah Sakit
(Balanced Scorecard )
Public Health Faculty
Ahmad Dahlan University
FIRMAN, SKM., MPH
[email protected]
BALANCED SCORECARD
Balanced : Keseimbangan antara
kinerja keuangan dan non
keuangan, dalam jangka waktu
pendek dan panjang,
Scorecard: Kartu
skor yg
digunakan untuk merencanakan
skor/hasil yg hendak dicapai
INTRODUCTION
• Tools ini mengukur kinerja
melalui penyesuaian kegiatan
skala kecil-besar ke dalam
strategi dan misi RS.
• Idealnya analisis strategis ini
digunakan sebelum menyusun
KPIs.
PERSPEKTIF BSC
Financial
Perspective
Keuntungan, ROI, Cash flow
Internal
Perspective
MISSION
kualitas layanan
Customer
Perspective
Satisfaction, Retensi
Learning & Growth
Perspective
SDM, Teknologi, Prosedur
PB
RS
OC
S
E
S
1. Mendifisikan tujuan, sasaran, dan program
sebagai rujukan penentuan indikator/kriteria
2. Merumuskan framework pengukuran pada
setiap jenjang manajerial (top-middle-low) dan
sesuai kategori (individu-tim, dan organisasi)
3. Integrasi pengukuran ke dalam sistem
manajemen (poace) organisasi.
4. Implementasi sistem pengukuran harus selalu di
monitoring untuk menjaga konsistensi dan
mengantisipasi perubahan lingkungan.
ORGANISASI RS
Profit atau Non Profit Oriented?
TUJUAN ORGANISASI RS
• Pure Profit Oriented
• Pure Non Profit
• Quasi Non Profit
• Quasi Profit
Menyediakan layanan untuk tujuan
keuntungan untuk pemiliknya. ex.swasta
Menyediakan layanan untuk tujuan
kesejahteraan, sumber dana dari pemerintah
ex. pajak
Menyediakan layanan untuk masyakat dan
mendapat keuntungan, sumber dana investor
Menyediakan layanan untuk masyakat dan
mendapat keuntungan, sumber dana investor
swasta/pemerintah, dan pinjman dr anggota.
RE-SCALING BSC RS
Perspektif
Finasial
Perspektif
Pelanggan
Perspektif
Pelanggan
Perspektif Finasial
/ Stakeholder
Perpesktif
Proses Internal
Perpesktif Proses
Internal
Perpektif Inovasi
dan Pembelajaran
Perpektif Inovasi
dan Pembelajaran
Model BSC RS Swasta
Pure Profit Oriented
Model BSC RS Pemerintah
Pure Non Profit Oriented
TEKNIK
PENGUKURAN
BSC RS
Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan memberikan penilaian terhadap target keuangan yang
dicapai oleh organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya
Lanjutan
ROI (Return of Investment)
CRR (Cost Recovery Ratio)
Perspektif Pelanggan
Akusisi Pelanggan (customer acquisition)
Retensi Pelanggan (customer retention)
Kepuasan Pelanggan (customer satisfaction)
SurveI konsumen, Kotak saran, dll
Perspektif Bisnis Internal
•
•
•
Berkurangnya Keluhan
(penurunan jumlah keluhan pertahun)
Respond Times
(Waktu respon layanan kepada pasien)
Menggunakan Standar Jasa Layanan
BOR, AVLOS, TOI, BTO, GDR, NDR, dan lain-lain
Perspektif Pembelajaran
Retensi Karyawan
Pelatihan Karyawan
Kelebihan BSC
Konprehensif (menyeluruh)
Koheren (sebab akibat)
Seimbang
Terukur
Why ?
You Need Strategy.
Untuk menjawab masalah dan
tantangan organisasi anda,
BSC adalah salah satu solosinya.
If we can measure it, we can
manage it, if we can manage
it, we can achieved it
Contoh Kasus
Penerapan BSC di RSUD Sragen
Sumber : Karim Mustaqim, UMS, 2012
ROI (Return of Investment)
CRR (Cost Recovery Ratio)
Kinerja SDM Kesehatan
Outline
•
•
•
•
Kinerja SDM dengan Merit system
Tujuan Penilaian Kinerja SDM
Metode Penilaian Kinerja SDM Kesehatan
Manajemen pengembangan kinerja SDM
Penilaian Kinerja SDM
Secara umum Kementerian Keuangan sudah menerapkan
pengelolaan SDM berdasarkan UU ASN dalam hal berikut:
• Penerapan merit system dalam pengelolaan SDM;
• Perencanaan Pengembangan SDM berdasarkan kebutuhan
kompetensi dan jumlah pegawai yang tertuang di dalam
human capital development plan;
• Pola karir, yang mewajibkan adanya standar kompetensi
jabatan dan job person match, penilaian prilaku dan kinerja
serta rekam jejak pegawai;
• Promosi secara adil, pelaksanaan sistem rewards and
punishment, serta standar integritas dan perilaku.
Merit System
Manajemen penilaian kinerja
pegawai/karywan berdasarkan
kompetensi, keahlian, dan prestasi
kerja sesuai kekhasan pekerjaan.
Ilustrasi Video
PGPS
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil
Pinta Goblok Sama Saja, 4 tahun
sama-sama naik pangkat juga
Contoh Kinerja SDM Puskesmas
PENILAIAN KINERJA
SDM KESEHATAN
PUSKESMAS
Firman, S.KM., M.PH
Yogyakarta, Nov 2017
Learning Outcome
• Pada akhir sesi ini, peserta mampu
menjelaskan konsep penilaian kinerja SDM
Kesehatan Puskesmas
• Secara khusus, peserta mampu menerapkan
perhitungan/penilaian kinerja SDM Puskesmas
Why
Mapping karir (promosi jabatan, golongan)
Penyusunan kebutuhan pelatihan
Rujukan pemberian insentif, bonus, reward
Mengetahui standar kualitas kerja staf
Alasan lain …….
| nonton video sampai selesai |
KOMPONEN PENILAIAN SDM KESEHATAN
Penambah
Kelompok SDM
Produktifitas
Pendidikan
?
Kehadiran
Lama Kerja
Pengurang
Kelompok SDM
No
Kelompok Pegawai
Bobot
1
Manajemen
10
2
Medis/Profesional
7.5
3
Tenaga kesehatan lain
5
4
Administrasi
2.5
5
Tenaga penunjang
2
pembobotan disesuaikan dengan perang
fungsi dan tugas pokok di Puskesmas
Tingkat Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Bobot
Skor
1
Spesialis
10
2 sd 12
2
S2/dr/drg/apt/Ns
8
3
S1/D4
6
4
SMA dan Sederajat
4
5
SMP atau yang lebih
2
rendah
PRODUKTIFITAS
Produktifitas
Melayani Pasien
POLA 1:
Target
Bobot
>79
10
60-79
8
50-59
6
20-39
4
6 Sept 2018 revisi
Manajemen
Kinerja
RumahSakit
Public Health Faculty
Ahmad Dahlan University
FIRMAN, SKM., MPH
[email protected]
Hospital
Clinic
Outline
Kuliah
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
1.
2.
3.
4.
5.
Patient
Indicator
Konsep Manajemen Kinerja RS
Tujuan Pengukuran Kinerja RS
Penyusunan Indikator Kinerja
Kategori Penilaian Kinerja RS (Finansial dan Non Finansial)
Strategi Pengukuran Kinerja RS dengan Balanced
Scorecard
6. Manajemen Kinerja SDM RS
7. Manajemen Pengembangan Kinerja SDM Kesehatan
(Studi kasus Nakes RS dan Puskesmas)
8. Manajemen Kinerja Keuangan RS
Understanding
Timeline
Perkuliahan
Performance
Hospital
Clinic
Financial
Patient
Indicator
Kinerja : sesuatu/prestasi yang dicapai, kemampuan kerja (KBBI)
Rumahsakit : institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Kemenkes)
Manajemen Kinerja RS: Suatu proses yang dirancang untuk
mendapatkan apa yang ingin dicapai oleh individu dan organsiasi
rumah sakit sesuai standar dan persyaratan yang telah ditentukan.
Hospital
Why?
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
Clinic
Patient
Indicator
Mengapa RS Butuh Pengukuran Kinerja ?
1) Melindungi masyarakat dalam bentuk akuntabilitas publik,
2) Sebagai mekanisme pemberian reward & penyediaan konsultan
3) Menciptakan iklim transparansi & kompetisi sehat dalam
mencapai misi pelayanan prima,
4) Untuk bencmark antar Rumahsakit
5) Fund rasing
.
(Kemenkes, & HRSA)
Why (2)?
Timeline
Perkuliahan
Performance
Hospital
Clinic
Financial
Patient
Indicator
Rumah Sakit merupakan organisasi Publik
Publik artinya sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan umum atau
masyarakat , melalui penyedian layanan baik produk atau jasa dibidang
kesehatan.
RS bisa eksis karena dibutuhkan, sehingga keberdaanya dimasyarakat tidak bisa
dihadirkan. Sebab itu, masyarakat membutuhkan peraturan atau ketentuan yang
mengatur penggunaan RS. Salah satunya, transparansi atau akuntabilitas RS
terhadap masyarakat melalui informasi seperti laporan.
Bahasa ekstrimnya: RS adalah pemberi layanan kesehatan yang menyangkut
hidup mati seseorang sehingga harus senantias dilakukan pengawan atau
pengukuran kinerja atau pekerjaan mereka.
Seperti, Laporan Kinerja, LAKIP, dsb.
What ?
1.
2.
3.
4.
Elemen Pokok Pengukuran Kinerja
Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi RS
Merumuskan indikator kinerja RS
Mengukur tingkat ketercapaian tujuan, sasaran organisasi
Evaluasi kinerja (feedback)
HRSA , 2011
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
What ?
1.
2.
3.
4.
Elemen Pokok Pengukuran Kinerja
Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi RS
Merumuskan indikator kinerja RS
Mengukur tingkat ketercapaian tujuan, sasaran organisasi
Evaluasi kinerja (feedback)
HRSA , 2011
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
• Menetapkan tujuan, sasaran org.
o tujuan pernyataan umum (lihat visi misi organisasi), sasaran: tujuan lebih
spesifik (dinyatakan dlm ukuran jumlah dan ukuran waktu), strategi
adalah cara/tekni untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi
• Merumuskan indikator kinerja adalah ukuran pencapaian
keberhasilan dinyatakan dalam bentuk Key Performance
Indicators (KPIs) dan Key Success Factor (CSF).
• Mengukur tingkat ketercapaian tujuan & sasaran (Pengukuran
kinerja dengan cara membandingkan hasil dengan indikator
yang ditetapkan) Hasil bisa penyimpangan posiitif, negatif, dan
Nol.
• Evaluasi kinerja (Memberi gambaran tentang hasil kinerja, sbgai
rujukan
untuk
pemberian
reward/punishment,
dan
pengambilan keputusan)
Siklus Pengukuran Kinerja
Menurut Lohman (2003) siklus pengukuran kinerja meliputi tahapan
utama berikut:
1. Merumuskan visi misi
2. Merumuskan falsafah (slogan, motto)
3. Menetapkan kebijakan
4. Menetapkan tujuan
7. Menyusun program
5. Menetapkan sasaran
8. Menyusun anggaran
9. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja
6. Menyusun strategi
10. Menetapkan sistem pengukuran kinerja
11. Implementasi sistem pengukuran kinerja
12. Pelaporan hasil pengukuran kinerja
13. Monev atau feedback
Aspek Pengukuran Kinerja
1.
2.
3.
4.
5.
Input: segala sesuatu yg dibutuhkan memulai kegiatan
Proses: cara atau ukuran pelaksanan kegiatan (delivery)
Output: hasil/luaran langsung dari kegiatan
Outcomes: hasil yang dapat dirasakan (short –mid term)
Benefit: manfaat kegiatan yg dapat dirasakan
(finansial/non)
6. Impact: pengaruh kuat dari kegiatan(long term)
Hospital
Clinic
Performance
Contoh Ilustrasi Aspek Pengukuran Kinerja RS
Input
Proses
Output
Outcomes
• Sumber daya (5M0
• Ex: Jumlah dana (Rp)
• Upaya yang dilakukan
• Ex; Kesesuaian dengan aturan / sop
• Luaran (fisik / non fisik)
• Ex: Jumlah obat generik / non yg tersedia
• Menggambarkan berfungsinya output
• Ex: Kualitas obat
Benefit
• Manfaat yang diperoleh dari indikator hasil
• Ex: Tingkat efektifitas kesembuhan pasien
Impact
• Pengaruh dari adanya Manfaat
• Ex: Tingkat kesehatan masyarakat/komunitas
How ?
Pengukuran kinerja RS merupakan keterkaitan
antara perbaikan
kualitas layanan dan
penggunaan data.
Secara teknis, cara
pengukuran kinerja RS
menggunakan
indikator
hasil
dari
pelayanan, seperti kepuasaan klinik, efisiensi, dan
sebagainya.
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Contoh Data
Tingkat Kekosongan Persediaan Obat (Target : ≤5%)
6%
5%
5%
5%
5%
5%
4%
3%
2,210%
1,900%
2%
1,200%
1,200%
1,200%
,970%
1,200%
1%
Juli
Agustus
September
Oktober
5%
5%
5%
5%
Capaian
2,210%
1,900%
,970%
1%
RS A
1,200%
1,200%
1,200%
1,200%
1%
0%
Target
RS B
• Tingkat kekosongan obat telah mencapai
target yang ditetapkan.
• Hasil ini perlu dipertahankan.
• Saran selanjutnya untuk menurunkan
target menjadi 1%.
• Data yang telah ada perlu dianalisa
secara kualitatif. Apakah yang kosong
merupakan obat kunci (key drug)?
• Upayakan target yang berbeda untuk
kekosongan obat kunci (key drug
menjadi 0%.
Indikator
Kinerja RS
Definisi
• Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif/kualitatif
yg menggambarkan tingkat percapaian tujuan dan
sasaran yg telah ditetapkan.
• Indikator
kinerja
dan
ukuran
kinerja
berbeda, Indikator menggambarkan ttg penilaian
kinerja sec.tidak langsung yg sifatnya indikasi
kualitatif, sedang ukuran kinerja mengacu penilaian
kinerja sec.langsung bentuknya kuantitatif.
Key Performance Indicators
Key Performance Indicator (KPI) kadang disebut juga
sebagai Key Success Indicator/Factor yakni satu set
ukuran kuantitatif yang digunakan perusahaan atau
industri untuk mengukur atau membandingkan kinerja
dalam hal memenuhi tujuan strategis dan operasional
mereka.
Padahal sebenarnya KPIs dan KSF berbeda:
KSF adalah wilayah kritis yang kinerja tinggi (high
performance) penentu keberhasilan organisasi. Sementara
KPIs adalah alat yg mengindikasikan capaian kinerja
organisasi.
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Contoh:
CSF
• Penerapan Call Center 24 Jam RS
• Pelanggan meningkat 100 pasien per bulan KPIs
Key Success Indicators
Key Success Indicator/Factor adalah faktor keberhasilan
utama atau kinerja organisasi.
CSF
Syarat Indikator Ideal
Indikator yg ideal WHO mempunyai 4 kriteria berikut:
1. Sahih (valid), yaitu benar2 dapat dipakai untuk mengukur aspek yg akan
dinilai.
2. Reliable, yaitu dapat dipercaya, mampu menunjukkan hasil yg benar jika
nilai secara berulang-ulang
3. Sensitif, yaitu peka untuk digunakan sebagai bahan pengukur
4. Spesifik, yaitu mampu memberikan gambaran perubahan ukuran yg
jelas pada suatu jenis kegiatan tertentu.
Ada juga menyatakan suatu indikator yg harus memenuhi syarat SMART
(spesific, measurabel, achievable, rational, dan timeframe)
Clinic
Jenis Indikator
•
•
•
•
•
•
Indikator input : Berkaitan dengan sumber daya (jumlah
nakes, jumlah fasilitas, tempat tidur)
Indikator proses : Cara pemberian layanan, waktu layanan,
Indikator output : Hasil , jumlah pasien dilayani,
Indikator outcomes : Dampak yang dirasakan, survey
kepuasaan
Indikator benefit : Manfaat yang diproleh, (tingkat
keutungan)
Indikator Impact: Pengaruh kuat dr hasil (tingkat kesehatan
masyarakat)
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Pengembangan Indikator
1. Biaya pelayanan: unit cost (biaya per layanan)
2. Penggunaan: utilisasi, jumlah pasien, frekuensi
operasi
3. Kualitas dan standar pelayanan: jumlah komplen
4. Cakupan pelayanan: SPM,
5. Kepuasan: survey kepuasan pasien, karyawan
Clinic
Hospital
Clinic
Fungsi
Indikator Patient
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
Indicator
1. Alat
ukur
untuk
mengetahui
adanya
perubahan/penyimpangan
yang
dikaitkan
dengan
target/standaryang telahditentukan
2. Sebagai alat ukur & ebagai pembanding dalam proses
benchmarking
3. Tanda yang dapat menyadarkan kita bahwa akan atau terjadi
penyimpangan
4. Indikator biasanya digunakan dalam mengukur keberhasilan
kinerja seseorang, kelompok atau organisasi tertentu
5. Indikator dapat mengukur kinerja misi, sasaran, program dan
kegiatan
Hospital
Clinic
Menyusun
Indikator Patient
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
Indicator
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pastikan ada anggota yang terlibat;
Pastikan Tupoksi Organisasi;
Persiapkan Dasar Hukum yang dipergunakan;
Pilihlah indikator yang paling sensitif;
Pastikan kisi-kisi Input-Proses-Ouput;
Gunakan prinsip SMART (Sensitif-MeasurableAffirmative-Reliable-Time Bond).
Hospital
Clinic
Regulasi
terkait
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
Patient
Indicator
1. Tupoksi Organisasi / unit kerja
2. Standar Akreditasi (PMK No.012 Tahun 2012)
3. Standar Pelayanan Publik (UU. No.25)
4. Standar Pelayanan Minimal (PMK No.129)
5. Kebijakan Organisasi (Pelayanan dan Keuangan)
Hospital
Clinic
Area
Indikator
Timeline
Perkuliahan
Performance
Financial
Patient
Indicator
1. Clinical Efectiveness and Outcomes
2. Eficiency
3. Patient/ Carer Experience
4. Capacity and Capability
Kemenkes & NHD, 2005
Kerangka Kinerja RS (PATH-WHO)
Dimensi Pengukuran Kinerja
Dimensi
Konten (conten of the dimension)
Clinical
Askes dan kualitas layanan, perbaikan mutu layanan
invidu /pasien, evidence based practice
Efficiency
Sumber daya, ketersediaan anggaran, fasilitas, alat
kesehatan dan teknologi
Personnel
Ketersediaan nakes, motivasi, kemampuan/kompetensi,
pendidikan, pelatihan, dan jenjang karir
Responsiveness
Government/org
aniztion
Peraturan/kebijakan, upaya public health, promosi,
sistem kesehatan, penyedian layanan secara adil dan
merata
Safety
Patient safety, lingkungan safety, dan organisasi safety
Focus on patient
Fokus kepada kepuasaan pasien, respek , care, ramah,
berlaku adil, empati, dan komunikasi.
Contoh
Indikator Kinerja RS
(Study Kasus RS PKU Muhammadiyah Jogja, Jul-Okt 2015)
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Survey Pelanggan
Indikator Kepuasaan Pasien
Indikator Kepuasaan Karyawan
Indikator Kinerja Secara umum
BOR (Bed Occupancy Ratio) Angka penggunaan tempat tidur (ideal 60-85
%, Kemenkes)
Rumus BOR= (n hari rawat/n tempat tidur X n hari dalam satu periode) x
100%
AVLOS ( Average Length of Stay) Rata-rata lamanya pasien di rawat (ideal 6-9
hari, Kemenkes).
Rumus AVLOS= (n lama rawat/n pasien keluar (hidup+mati)
TOI (Turn Over Interval) Tenggang perputaran, ideal 1-3 hari tempat tidur telah
kosong/tidak terisi.
Rumus TOI= (n tempat X periode) – Hari perawatan) / n pasien keluar
(hidup+mati)
Hospital
Clinic
Performance
Mekanisme & Metode
Mengukur
Indikator
Timeline
Perkuliahan
Performance
Hospital
Clinic
Financial
Patient
Indicator
Mekanisme monitoring kinerja RS dilakukan atas
perijinan Dinkes Prov, Kab/Kota, KARS, dan Bencmark RS
(organisasi jaringan RS, Konsul mutu, Lembaga
bencmark)
Metode :
• Inspeksi
• Survei Pelanggan
• Penilaian Pihak Ke-3
• Indikator Statistik
• Penilaian Internal
Survey Pelanggan
Indikator Kinerja Secara umum
BTO(Bed Turn Over) Angka perputaran tempat tidur (ideal 40-50
kali per tahun, Kemenkes)
Rumus BTO= n pasien keluar (hidup+mati)/ n jumlah tempat
tidur
NDR ( Net Death Rate) Angka kematin 48 jam untuk tiap 1000
penderita keluar
Rumus NDR= (n pasien mati > 48 jam/n pasien keluar
(hidup+mati) X 1000 permil
GDR (Gross Death Rate) Angka kematian untuk setiap 1000
penderita keluar
Rumus TOI= (n pasien mati seluruhnya) / n pasien kelaur
(hidup+mati) X 1000 permil
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Survey Pelanggan
Indikator Kinerja Secara umum
BTO(Bed Turn Over) Angka perputaran tempat tidur (ideal 40-50
kali per tahun, Kemenkes)
Rumus BTO= n pasien keluar (hidup+mati)/ n jumlah tempat
tidur
NDR ( Net Death Rate) Angka kematin 48 jam untuk tiap 1000
penderita keluar
Rumus NDR= (n pasien mati > 48 jam/n pasien keluar
(hidup+mati) X 1000 permil
GDR (Gross Death Rate) Angka kematian untuk setiap 1000
penderita keluar
Rumus TOI= (n pasien mati seluruhnya) / n pasien kelaur
(hidup+mati) X 1000 permil
Indicator
Financial
Hospital
Clinic
Performance
Patient
Referensi
Referensi
• Indikator Kinerja RS (Kemenkes, 2005)
• Manajemen Kinerja : Falsafah Teori dan Penerapannya ( Surya
Darma, 2010)
• Performance Management and Measurement (HRSA, 2011)
• Veillard J, Champagne F, Klazinga N, Kazandjian V, Arah
OA, Guisset AL. A performance assessment framework for
hospitals: the WHO regional office for Europe PATH project.
International journal for quality in Health Care. 2005
3 Sept 2016
6 Sept 2018 revisi
Strategi Pengukuran
Kinerja Rumah Sakit
(Balanced Scorecard )
Public Health Faculty
Ahmad Dahlan University
FIRMAN, SKM., MPH
[email protected]
BALANCED SCORECARD
Balanced : Keseimbangan antara
kinerja keuangan dan non
keuangan, dalam jangka waktu
pendek dan panjang,
Scorecard: Kartu
skor yg
digunakan untuk merencanakan
skor/hasil yg hendak dicapai
INTRODUCTION
• Tools ini mengukur kinerja
melalui penyesuaian kegiatan
skala kecil-besar ke dalam
strategi dan misi RS.
• Idealnya analisis strategis ini
digunakan sebelum menyusun
KPIs.
PERSPEKTIF BSC
Financial
Perspective
Keuntungan, ROI, Cash flow
Internal
Perspective
MISSION
kualitas layanan
Customer
Perspective
Satisfaction, Retensi
Learning & Growth
Perspective
SDM, Teknologi, Prosedur
PB
RS
OC
S
E
S
1. Mendifisikan tujuan, sasaran, dan program
sebagai rujukan penentuan indikator/kriteria
2. Merumuskan framework pengukuran pada
setiap jenjang manajerial (top-middle-low) dan
sesuai kategori (individu-tim, dan organisasi)
3. Integrasi pengukuran ke dalam sistem
manajemen (poace) organisasi.
4. Implementasi sistem pengukuran harus selalu di
monitoring untuk menjaga konsistensi dan
mengantisipasi perubahan lingkungan.
ORGANISASI RS
Profit atau Non Profit Oriented?
TUJUAN ORGANISASI RS
• Pure Profit Oriented
• Pure Non Profit
• Quasi Non Profit
• Quasi Profit
Menyediakan layanan untuk tujuan
keuntungan untuk pemiliknya. ex.swasta
Menyediakan layanan untuk tujuan
kesejahteraan, sumber dana dari pemerintah
ex. pajak
Menyediakan layanan untuk masyakat dan
mendapat keuntungan, sumber dana investor
Menyediakan layanan untuk masyakat dan
mendapat keuntungan, sumber dana investor
swasta/pemerintah, dan pinjman dr anggota.
RE-SCALING BSC RS
Perspektif
Finasial
Perspektif
Pelanggan
Perspektif
Pelanggan
Perspektif Finasial
/ Stakeholder
Perpesktif
Proses Internal
Perpesktif Proses
Internal
Perpektif Inovasi
dan Pembelajaran
Perpektif Inovasi
dan Pembelajaran
Model BSC RS Swasta
Pure Profit Oriented
Model BSC RS Pemerintah
Pure Non Profit Oriented
TEKNIK
PENGUKURAN
BSC RS
Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan memberikan penilaian terhadap target keuangan yang
dicapai oleh organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya
Lanjutan
ROI (Return of Investment)
CRR (Cost Recovery Ratio)
Perspektif Pelanggan
Akusisi Pelanggan (customer acquisition)
Retensi Pelanggan (customer retention)
Kepuasan Pelanggan (customer satisfaction)
SurveI konsumen, Kotak saran, dll
Perspektif Bisnis Internal
•
•
•
Berkurangnya Keluhan
(penurunan jumlah keluhan pertahun)
Respond Times
(Waktu respon layanan kepada pasien)
Menggunakan Standar Jasa Layanan
BOR, AVLOS, TOI, BTO, GDR, NDR, dan lain-lain
Perspektif Pembelajaran
Retensi Karyawan
Pelatihan Karyawan
Kelebihan BSC
Konprehensif (menyeluruh)
Koheren (sebab akibat)
Seimbang
Terukur
Why ?
You Need Strategy.
Untuk menjawab masalah dan
tantangan organisasi anda,
BSC adalah salah satu solosinya.
If we can measure it, we can
manage it, if we can manage
it, we can achieved it
Contoh Kasus
Penerapan BSC di RSUD Sragen
Sumber : Karim Mustaqim, UMS, 2012
ROI (Return of Investment)
CRR (Cost Recovery Ratio)
Kinerja SDM Kesehatan
Outline
•
•
•
•
Kinerja SDM dengan Merit system
Tujuan Penilaian Kinerja SDM
Metode Penilaian Kinerja SDM Kesehatan
Manajemen pengembangan kinerja SDM
Penilaian Kinerja SDM
Secara umum Kementerian Keuangan sudah menerapkan
pengelolaan SDM berdasarkan UU ASN dalam hal berikut:
• Penerapan merit system dalam pengelolaan SDM;
• Perencanaan Pengembangan SDM berdasarkan kebutuhan
kompetensi dan jumlah pegawai yang tertuang di dalam
human capital development plan;
• Pola karir, yang mewajibkan adanya standar kompetensi
jabatan dan job person match, penilaian prilaku dan kinerja
serta rekam jejak pegawai;
• Promosi secara adil, pelaksanaan sistem rewards and
punishment, serta standar integritas dan perilaku.
Merit System
Manajemen penilaian kinerja
pegawai/karywan berdasarkan
kompetensi, keahlian, dan prestasi
kerja sesuai kekhasan pekerjaan.
Ilustrasi Video
PGPS
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil
Pinta Goblok Sama Saja, 4 tahun
sama-sama naik pangkat juga
Contoh Kinerja SDM Puskesmas
PENILAIAN KINERJA
SDM KESEHATAN
PUSKESMAS
Firman, S.KM., M.PH
Yogyakarta, Nov 2017
Learning Outcome
• Pada akhir sesi ini, peserta mampu
menjelaskan konsep penilaian kinerja SDM
Kesehatan Puskesmas
• Secara khusus, peserta mampu menerapkan
perhitungan/penilaian kinerja SDM Puskesmas
Why
Mapping karir (promosi jabatan, golongan)
Penyusunan kebutuhan pelatihan
Rujukan pemberian insentif, bonus, reward
Mengetahui standar kualitas kerja staf
Alasan lain …….
| nonton video sampai selesai |
KOMPONEN PENILAIAN SDM KESEHATAN
Penambah
Kelompok SDM
Produktifitas
Pendidikan
?
Kehadiran
Lama Kerja
Pengurang
Kelompok SDM
No
Kelompok Pegawai
Bobot
1
Manajemen
10
2
Medis/Profesional
7.5
3
Tenaga kesehatan lain
5
4
Administrasi
2.5
5
Tenaga penunjang
2
pembobotan disesuaikan dengan perang
fungsi dan tugas pokok di Puskesmas
Tingkat Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Bobot
Skor
1
Spesialis
10
2 sd 12
2
S2/dr/drg/apt/Ns
8
3
S1/D4
6
4
SMA dan Sederajat
4
5
SMP atau yang lebih
2
rendah
PRODUKTIFITAS
Produktifitas
Melayani Pasien
POLA 1:
Target
Bobot
>79
10
60-79
8
50-59
6
20-39
4