Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri dan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Siswa Kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang S
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang pada semester I tahun pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 23 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Karakteristik siswa kelas IV yaitu masih banyak yang belum berani mengemukakan pendapatnya, siswa kurang aktif bertanya dalam pembelajaran, jika merasa kesulitan siswa cenderung diam atau justru bertanya pada teman yang belum tentu paham materi yang disampaikan, siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru, ketika diberikan tugas ada beberapa siswa yang segera mengerjakan namun juga ada yang tidak, dari 23 siswa dalam kelas, 80% berasal dari desa setempat dan 20% berasal dari desa lain.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu : pendekatan inkuiri dan model pembelajaran student team achievement division (STAD), hasil belajar. Pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD adalah pembelajaran
IPS dengan KD 3.1, KD 4.1 melalui langkah-langkah: 1) menyimak tujuan pembelajaran karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA, 2) membentuk kelompok @ 4 siswa, 3) menyimak penjelasan materi karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA, 4) merumuskan masalah karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA, 5) belajar bersama untuk memecahkan permasalahan karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA, 6) mengajukan hipotesis karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA, 7) mengumpulkan informasi karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA, 8) menganalisis informasi karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA, 9) menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis informasi karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA , 10) menyajikan hasil laporan karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA, 11) menerima sertifikat atau hadiah, 12) mengerjakan tes.
Hasil belajar adalah perolehan skor yang dicapai oleh siswa dari aspek kognitif dan psikomotorik dengan menggunakan teknik tes maupun non tes.
3.3 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart. Prosedur penelitian ini menggunakan minimal 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari plan (perencanaan), act & observe (tindakan & observasi), dan reflect (refleksi) apabila mencapai target indikator yang diharapkan.
Model penelitian menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart digambarkan melalui gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1
Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis dan Mc TaggartProsedur penelitian siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan pembelajaran dengan tahapan sebagai berikut: a.
Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah, melakukan analisis permasalahan pembelajaran, membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan KD 3.1 dan KD 4.1, membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari materi pembelajaran SDA, kisi-kisi pengukuran penilaian, media gambar tentang SDA, dan instrumen penilaian.
b.
Tindakan dan observasi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah dibuat dan melakukan observasi kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD. Tahap ini dapat memberi informasi tentang keberhasilan penyampaian materi sesuai pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD yang digunakan, dan sebagai sarana pengumpulan data penelitian.
c.
Refleksi Pada tahap refleksi, kegiatan yang dilakukan yaitu menganalisis hasil observasi berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dengan pembelajaran pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD dan lembar observasi siswa dalam pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD yang telah dibuat, mengevaluasi kelemahan dan kelebihan pada pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Hasil dari kegiatan refleksi ini digunakan untuk perbaikan pada siklus II.
Siklus II dilaksanakan apabila pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Siklus II merupakan perbaikan dari kekurangan yang ada pada siklus I. Siklus II ini dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan tahapan: a.
Perencanaan Pada tahap perencanaan pada siklus II hampir sama dengan perencanaan pada siklus I, yaitu menganalisis permasalahan pembelajaran pada siklus I, membuat RPP menggunakan KD 3.1 dan KD 4.1, membuat kisi-kisi pengukuran penilaian, menyiapkan materi tentang SDA, menyiapkan media tentang SDA dan membuat instrumen penilaian. b.
Tindakan dan observasi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menerapkan RPP sesuai dengan KD 3.1 dan KD 4.1 dan melalukan observasi pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD.
c.
Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menganalisis hasil observasi berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dengan pembelajaran pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD dan lembar observasi siswa dalam pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD yang telah dibuat, mengevaluasi kelemahan dan kelebihan pada pembelajaran yang dilakukan. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis data primer yaitu data yang diperoleh dari responden melalui tes dan non tes. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan teknik non tes berdasarkan kisi-kisi instrumen yang dibuat. Instrumen penelitian dengan menggunakan teknik tes adalah butir soal yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Instrumen penelitian dengan menggunakan teknik non tes adalah lembar observasi yang dilengkapi dengan rubrik penilaian.
3.5 Uji Instrumen penelitian
3.5.1 Uji validitas instrumen penelitian
Ngalim Purwanto (2012: 123) Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur. Rentang indeks validitas dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut (Wardani Naniek Sulistya dkk, 2012:344).
Tabel 3.1 Rentang Indeks ValiditasNo Indeks Keterangan 1 0,81
- – 1,00 Sangat tinggi 2 0,61
- – 0,80 Tinggi 3 0,41 – 0,60 Cukup 4 0,21 – 0,40 Rendah 5 0,00 – 0,20 Sangat rendah
3.5.1.1 Hasil Uji Validitas Siklus I Uji validitas siklus I dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0.
Instrumen butir soal siklus I dilakukan pada siswa kelas V SDN Jetak 03. Instrumen butir soal berbentuk pilihan ganda berjumlah 40 soal. Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti menggunakan program SPSS 16.0 diketahui dari 40 soal , terdapat 21 soal yang dinyatakan valid dan 19 soal dinyatakan tidak valid. Menurut Sugiono (2010:372) soal dinyatakan valid jika mempunyai koefisien korelasi > 0,3. dan tidak valid jika koefisien korelasinya < 0,3. Hasil analisis uji validitas siklus I dengan bantuan program SPSS 16.0 disajikan melalui tabel 3.2 berikut. Lebih lengkapnya akan disajikan dalam lampiran.
Tabel 3.2 Hasil analisis uji validitas siklus I
No. Butir Soal Corrected item total Kriteria
correlation
1 .187 Tidak valid 2 .597 Valid 3 .197 Tidak valid 4 .386 Valid 5 .458 Valid 6 .208 Tidak valid 7 .187 Tidak valid 8 .403 Valid 9 .576 Valid 10 .723 Valid
11 .305 Valid 12 .447 Valid 13 .271 Tidak valid 14 .301 Valid 15 .301 Valid 16 .110 Tidak valid 17 .159 Tidak valid 18 .413 Valid 19 .214 Tidak valid 20 .276 Tidak valid 21 .220 Tidak valid 22 .161 Tidak valid
24 .305 Valid 25 .493 Valid 26 .174 Tidak valid 27 .320 Valid 28 .296 Tidak valid 29 .151 Tidak valid 30 .378 Valid 31 .450 Valid 32 .121 Tidak valid 33 .109 Tidak valid 34 .327 Valid 35 .327 Valid 36 .377 Valid 37 .326 Valid 38 .215 Tidak valid 39 .320 Valid 40 .122 Tidak valid
Berdasarkan hasil uji validitas soal siklus I yang terdiri dari 21 soal yang valid akan diambil 20 soal yang akan digunakan sebagai tes evaluasi dalam penelitian sehingga 1 soal dibuang atau tidak digunakan. Soal tersebut merupakan soal yang memiliki Corrected item total correlation terendah diantara soal-soal yang valid. Dalam hal ini terdapat soal nomor 14 yang memiliki Corrected item
total correlation terendah, sehingga dari soal-soal yang valid, nomor 14 tidak
digunakan sebagai tes evaluasi pada penelitian. Sedangkan 19 soal yang tidak valid tidak digunakan sebagai tes evaluasi. Hasil uji validitas soal siklus I berdasarkan indikator akan disajikan dalam tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Hasil uji validitas soal siklus I No Indikator Nomor soal Soal valid1 Menjelaskan karakteristik ruang
dan pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan masyarakat 2,11, 14, 17, 28, 30
2, 11, 14, 30
2 Mengidentifikasi sumber daya alam yang dapat diperbarui.
1, 12, 16, 23, 27,37, 40
12, 27, 37
3 Mengidentifikasi sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui 7, 9, 18, 20, 24,26, 29,36, 38, 39
9, 18, 24, 36, 39
4 Menjelaskan manfaat sumber daya alam yang dapat diperbarui.
3, 5, 8, 10, 13, 19, 22,
25
5, 8, 10, 25
5 Menjelaskan manfaat sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui 4, 6, 15, 21, 31, 32, 33,
34, 35
4, 15, 31, 34, 35
3.5.1.2 Hasil uji validitas siklus II
Hasil analisis uji validitas siklus II dengan bantuan program SPSS 16.0 disajikan melalui tabel 3.4 berikut. Lebih lengkapnya akan disajikan dalam lampiran.
Tabel 3.4 Hasil analisis uji validitas siklus IINo. Butir Soal Corrected item total correlation
Kriteria
1 .342 Valid 2 .284 Tidak valid 3 .409 Valid 4 559 Valid 5 .239 Tidak valid 6 458 Valid 7 375 Valid 8 .239 Tidak valid 9 .348 Valid 10 .285 Tidak valid
11 380 Valid 12 296 Tidak valid 13 319 Tidak valid 14 372 Valid 15 .362 Valid 16 .340 Valid 17 .262 Tidak valid 18 .267 Tidak valid 19 237 Tidak valid 20 468 Valid 21 .435 Valid 22 268 Tidak valid 23 378 Valid 24 .346 Valid 25 .261 Tidak valid 26 431 Valid 27 122 Tidak valid
28 383 Valid 29 231 Tidak valid 30 318 Valid 31 272 Tidak valid 32 214 Tidak valid 33 431 Valid 34 .390 Valid 35 .290 Tidak valid 36 .358 Valid 37 .141 Tidak valid 38 .349 Valid 39 .425 Valid 40 .267 Tidak valid
Berdasarkan hasil uji validitas soal siklus II yang terdiri dari 22 soal yang valid akan diambil 20 soal yang akan digunakan sebagai tes evaluasi dalam penelitian sehingga 2 soal dibuang atau tidak digunakan. Soal tersebut merupakan soal yang memiliki Corrected item total correlation terendah diantara soal-soal yang valid. Dalam hal ini terdapat soal nomor 16 dan 30 yang memiliki Corrected
item total correlation terendah dibandingkan soal valid yang lainnya, sehingga
dari soal-soal yang valid, nomor 16 dan 30 tidak digunakan sebagai tes evaluasi pada penelitian. Sedangkan 18 soal yang tidak valid tidak digunakan sebagai tes evaluasi. Hasil uji validitas soal siklus II berdasarkan indikator akan disajikan dalam tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5 Hasil uji validitas soal siklus IINo Indikator Nomor soal Soal valid
1 Menjelaskan persebaran hasil 1,2,5,6,7,9,13,15,18,19, 1,6,7,9,15,20,23,26,28,33,34,36
pertanian, perkebunan, 20,22,23,25,26,27,28,29 kehutanan, peternakan, perikanan, dan pertambangan ,32,33,34,35,36,372 Mengemukakan usaha 3,4,8,10,11,12,14,16,17, 3,4,11,14,16,21,24,30,38,39 pelestarian sumber daya alam
21,24,30,31,38,39,40
3.5.2 Uji Reliabilitas instrumen penelitian
Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistenscy) skor tes. Pengertian yang sangat sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil. Rentang indeks reliabilitas menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:344) dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.6 Rentang Indeks ReliabilitasNo Indeks Keterangan 1 0,80 Sangat reliabel
- – 1,00 2 < 0,80 Reliabel – 0,60 3 <0,60 Cukup reliabel
- – 0,40 4 <0,40 Agak reliabel
- – 0,20
5 <0,20 Kurang reliabel
Pengukuran tingkat reabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan . Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat
croncbrach Alpha
reliabilitasnya. Tahapan uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0.
3.5.2.2. Hasil uji reliabilitas siklus I
Hasil uji reliabilitas siklus I diperoleh cronbach's alpha 0.576. berdasarkan rentang indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.576 cukup reliabel sehingga instrumen butir soal dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.7 Hasil uji reliabilitas siklus ICronbach's Alpha N of Items
.576
40
3.5.2.3. Hasil uji reliabilitas siklus II
Hasil uji reliabilitas siklus II diperoleh cronbach's alpha 0.773. berdasarkan rentang indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.773 cukup reliabel sehingga instrumen butir soal dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.8 Hasil uji reliabilitas siklus IICronbach's Alpha N of Items
.773
40
3.5.3 Tingkat Kesukaran butir soal
Menurut Wardani Naniek Sulistya,dkk (2012:338) tingkat kesukaran adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: B = Jumlah siswa yang menjawab betul N = Jumlah keseluruhan siswa P = Proporsi siswa yang menjawab benar.
Berikut ini adalah tabel rentang nilai tingkat kesukaran butir soal yang disajikan dalam tabel 3.9.
Tabel 3.9 Rentang Nilai Tingkat KesukaranRentang Nilai Tingkat Kesukaran
0.00 – 0.25 Sukar
0.26 – 0.75 Sedang
0.76 – 1.00 Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus I, dari 40 soal terdiri dari 15 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 25 soal dengan tingkat kesukaran mudah.
Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus II, dari 40 soal terdiri dari 28 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 12 soal dengan tingkat kesukaran mudah.
3.6 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila jumlah siswa yang
mencapai KKM ≥ 75 tuntas sebanyak ≥ 80 % dari seluruh siswa kelas IV untuk mata
pelajaran IPS.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu dengan cara membandingkan hasil belajar IPS pada pra siklus, hasil belajar IPS siklus I, dan hasil belajar IPS siklus II.