Bacaan untuk Pramuka Penggalang Diterbitkan oleh BKKBN Pusat

  

(Penduduk Usia Produktif)

  Disusun Oleh : Yana Suptiana

  

Bacaan untuk Pramuka Penggalang

Diterbitkan oleh BKKBN Pusat

  Penggalang 3 Perpustakaan Nasional RI : Data Katalog Dalam Terbitan (KDT) Suptiana, Yana

Penggalang sejati/ Yana Suptiana. -- Jakarta : Direktorat Kerjasama

Pendidikan Kependudukan BKKBN, 2015

iv, 26 hal.; 21 cm. – (Seri Pendidikan Kependudukan bagi Pramuka

Penggalang)

  ISBN : 978-602-1564-54-7

  Judul

  ………

  Pertama kali diterbitkan oleh: Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan (DITPENDUK) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Penanggung Jawab : Dra. Paulina Johana S, MM.

  Penulis : H. Yana Suptiana, M.Pd. Editor : Bambang Hendroyono, S.Pd., M.M.Pd. Penyelaras akhir : Sintawaty Sulisetyoningrum, S.,Sos., MPH.

  Sri Herlin K., S.Si.

Tim Ditpenduk

Desain sampul dan grafis : Helmi Sucipto Hatibi

  Cetakan Pertama, 2015 Materi dapat diperbanyak oleh pihak lain atas izin DITPENDUK – BKKBN Email : [email protected]

SERI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN BAGI PRAMUKA

  

Penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326 jiwa di tahun 2010, diproyeksikan akan

menjadi 270 juta di tahun 2025 dan antara 309 juta di tahun 2050 (Proyeksi BPS) . United

Nations memproyeksikan, Indonesia akan menjadi penyumbang terbesar ke-6 dari

jumlah seluruh penduduk dunia, dimulai dari China, India, Nigeria, Amerika, Pakistan, dan

akhirnya Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, maka buku ini betujuan memberikan

wawasan pengetahuan tentang kependudukan kepada Pramuka, yang diharapkan

dapat menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya.

Buku Seri Pendidikan Kependudukan Bagi Pramuka ini terdiri atas 5 isu kependudukan,

yaitu : Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk, Usia Remaja, Penduduk Usia Produktif,

Penduduk Lanjut Usia, dan Urbanisasi. Masing-masing isu kependudukan memiliki buku

seri cerita dan bacaan yang dikemas secara menarik dan disesuaikan dengan tingkatan

Pramuka, dimulai dari Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.

  Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke 4 sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia dan akan terus bertambah sampai tahun 2050. Keadaan ini akan berdampak meningkatnya kesenjangan sosial, kepadatan pemukiman, berkurangnya lahan untuk tempat bermain anak, pengangguran, tingginya kebutuhan pangan dan energi dan bahkan kriminalitas.

  Oleh karena itu, dituntut peran serta dari berbagai pihak termasuk

Pramuka untuk dapat membantu pemerintah dalam menekan angka laju pertumbuhan

penduduk. Untuk Pramuka siaga dan penggalang dapat membantu dengan menjadi

contoh nyata dalam tindakan dan kegiatan sehari-hari. sedangkan bagi pramuka

penegak dan pandega dapat melalui kegiatan penyuluhan kepada masyarakat.

  Usia Remaja Jumlah remaja di Indonesia sebesar 43, 6 juta jiwa (BPS, 2010), jumlah tersebut akan terus mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2025 sebesar 47 juta jiwa. Penduduk remaja merupakan modal pembangunan yang sangat potensial, oleh karena itu harus memiliki kualitas yang baik. Karena peran pemuda sangat penting bagi keberlangsungan dan kemajuan sebuah bangsa, maka negara berkepentingan untuk memiliki anak-anak muda yang siap untuk meneruskan kepemimpinan bangsa dan benkotribusi sejak dini dengan prestasi yang diraih dibidangnya masing-

masing. Organisasi mana yang memiliki perhatian penuh terhadap pembentukan

karakter anak muda? Salah satunya adalah Pramuka. Dimana Pramuka telah terbukti di

lebih dari 165 negara sebagai wadah yang efektif dalam pembentukan karakter anak

muda. Oleh karena itu, sebagai Pramuka harus memahami dengan baik karakteristik

usia remaja karena akan menjadi bekal yang baik untuk pribadi dalam membina diri dan

menjadi contoh positif untuk rekan seusianya.

  Penduduk Usia Produktif Jumlah penduduk usia produktif (usia 15-64) di Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 157,05 juta jiwa dan akan terus meningkat sampai tahun 2035 mencapai angka 207 jiwa. Semakin meningkatnya jumlah penduduk usia produktif dapat menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka syaratnya mereka harus dibekali dengan pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Untuk mempersiapkan generasi penerus yang akan menjadi penduduk usia produktif yang berkualitas khususnya para generasi Pramuka, buku ini

bertujuan memberikan pengetahuan tentang berbagai profesi, motivasi untuk memiliki

cita-cita yang tinggi dan adanya dunia kewirausahawan. Dimana diharapkan Pramuka

dapat menjadi contoh nyata yang baik bagi lingkungan sekitarnya.

  Penduduk Usia Lanjut Saat ini jumlah usia lanjut sekitar 21 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2050 jumlahnya meningkat mencapai angka 79,8 juta jiwa.

  Meningkatnya jumlah Lansia akan memberikan dampak dalam berbagai aspek kehidupan, seperti penyediaan fasilitas umum yang ramah lansia dan sikap-sikap positif dari keluarga. Oleh karena itu generasi penerus saat ini khususnya untuk para Pramuka yang akan menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya harus sudah diajarkan untuk menjadi manusia yang produktif dan mandiri sehingga siap menghadapi masa dewasa dari

sekarang dengan mulai selalu menghormati, menyayangi, dan peduli kepada kakek dan

nenek mereka. Dari sisi lansia, mereka akan senang dan gembira jika mendapat kasih

sayang dan perhatian yang besar dari cucunya.

  Urbanisasi Penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan sudah mencapai 54% (BPS, 2010) dari total seluruh penduduk di Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2050, penduduk yang tinggal di perkotaan akan mencapai 75%. Pesatnya pertumbuhan perkotaan dapat menyebabkan masalah seperti polusi, kemacetan, banjir, pemukiman yang padat serta kerusakan lingkungan. Bagi daerah asal (desa) jika ditinggalkan dapat menyebabkan kekurangan Sumber Daya Manusia potensial yang dapat mengelola dan membangun daerah asalnya.

Oleh karena itu perlu ditanamkan kepada setiap insan Pramuka bahwa tinggal di desa

dan kota sama saja dengan kelebihan dan kekurangannya. Setiap Pramuka didorong

untuk mencintai dan peduli daerah asalnya, memiliki kesadaran untuk memajukan

daerahnya masing-masing dan berkontribusi menciptakan desa maupun kota yang

ramah lingkungan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan berperilaku hidup sehat.

Disamping juga senantiasa selalu merasa bangga menjadi seorang Pramuka Indonesia

baik di desa maupun di kota. Salam Pramuka!

Kalisa Dilantik Menjadi Penggalang Terap

  Penggalang terap adalah anggota pramuka penggalang yang sudah dilantik oleh pembina dan disematkan tanda kecakapan umum penggalang terap.

  Kalisa sudah menyelesaikan SKU penggalang terap, tinggal menunggu pelantikan yang akan dilaksanakan Sabtu sore saat latihan rutin. Semangat Kalisa terus menggelora karena saat- saat yang dinantikan sudah didepan mata.

  Tingkatan penggalang terap dalam pramuka penggalang merupakan tingkatan tertinggi sebagai golongan pramuka penggalang, kesempatan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang anggota penggalang.

  Sore itu Kalisa datang lebih awal dari biasanya untuk menghadiri rapat dewan kehormatan yang akan dipimpin oleh Kak Neli dan dihadiri para pembina putri serta para pemimpin regu. Rapat dimulai pukul 14.00 dan berakhir pukul 15.00.

  Hasil rapat Dewan Kehormatan memutuskan Kalisa dapat dilantik sebagai anggota penggalang terap karena telah menyelesaikan SKU terap. Setelah upacara penutupan latihan, Kalisa akan dilantik menjadi penggalang terap.

  Pukul 15.30 semua pasukan putri sudah siap berbaris dipimpin Pratama dan upacara pembukaan dimulai. Pada acara sambutan, pembina upacara menyampaikan bahwa latihan sore ini tiap regu harus menyerahkan laporan hasil kunjungan ke pameran dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda minggu lalu. Upacara pun kemudian ditutup dengan do’a.

  Setelah upacara, semua anggota penggalang melanjutkan tugasnya berdiskusi dipimpin oleh masing-masing pemimpin regu.

  Saat peluit berbunyi, semua pemimpin regu menyerahkan laporan hasil kunjungan ke pameran hari pemuda kepada Kakak pembina.

  Saat pemimpin regu kembali ke regunya, mereka menyampaikan tugas tambahan dari Kakak pembina untuk membuat kata kunci yang berkaitan dengan pameran Hari Sumpah Pemuda dalam bentuk kata sandi. Dalam Gerakan Pramuka Sandi digunakan untuk membungkus suatu perintah agar lebih menarik dan menantang tentunya sandi tersebut sudah diajarkan sebelumnya dan dimengerti oleh semua anggota latihan. Banyak sekali contoh-contoh sandi misalnya sandi morse, semaphore, rumput, udang, kotak, angka, jam dan lain-lain.

  “Usul aku, saatnya masa remaja kita mulai berkarya”, kata Sopy anggota regu Cempaka. “Bagus itu! buat saja kalimatnya dengan sandi udang”, komentar Fhira. “Kamu tahu cara buat sandi udangnya, Fhir?” kata Sopy. “Itu mudah, tulis saja tiap kata dibalik jadi seperti ini:

  ayntaas asam ajamer atik ialum ayrakreb”, sambung

  Fhira menjelaskan. “Baiklah kita setuju semua”, sahut anggota Regu Cempaka serempak. Setelah pluit berbunyi kembali semua pemimpin regu berlari menyerahkan hasil tugas membuat kata sandi kepada Kakak pembina untuk dinilai.

  Upacara penutupan latihan segera dimulai, para anggota penggalang menunggu sambutan pembina upacara yang berisi pengumuman pemenang lomba membuat kata sandi hasil kunjungan pameran Hari Sumpah Pemuda.

  “Adik-adik, ada beberapa pengumuman yang ingin Kakak sampaikan, pertama adalah pengumuman juara lomba kata sandi. Juara satu adalah regu Cempaka dengan kalimat singkat,

  saatnya masa remaja kita mulai berkarya dengan menggunakan sandi udang, Juara kedua regu

  Melati dengan kalimat, remaja adalah tulang

  punggung negara, dengan sandi angka, Juara

  ketiga regu Matahari dengan kalimat, remaja harus

  kreatif dengan sandi kotak, dan juara keempat regu

  Mawar dengan kalimat, masa remaja masa yang

  paling indah dengan sandi A N, selamat buat kalian

  semua”, kata Kakak pembina kemudian mengalungkan medali yang terbuat dari permen.

  “Baik adik-adik, selanjutnya pengumuman kedua adalah Kakak akan melantik teman kalian yang sudah dapat menyelesaikan SKU Terap. Kepada Kalisa silakan ke depan”.Instruksi kakak Pembina.

  Kalisa dengan gagah dan gembira maju menghadap pembina upacara, kemudian Kak Neli membimbing Kalisa mengucapkan Trisatya dengan memegang bendera Merah Putih, melepaskan tanda penggalang Rakit untuk diganti dengan tanda penggalang Terap. “Selamat ya Kalisa, teruskan dan tingkatkan semangat kamu berlatih sampai mendapat pramuka Garuda”, bisik Kak Neli sambil menepuk-nepuk pundak Kalisa.

  Kemudian Kalisa mengangguk kecil dan membalikkan badan ke kanan dan Kakak pembina memberi aba-aba: “Kepada penggalang Kalisa. “Hormaaat graak!” Semua peserta memberi hormat, Kalisa pun membalas penghormatan dengan rasa bangga.

  Kemudian Kakak pembina, para asisten pembina dan semua peserta pramuka memberikan ucapan selamat kepada Kalisa sambil semua peserta menyanyikan lagu;

  “Alangkah gagah alangkah bangganya Selamat temanku, akupun gembira Kau jadi Tauladan, aku tiru kamu Junjunglah Namamu Penggalang yang Jitu”

  Kalisa pun terlihat berlinangan air mata tanda rasa haru dan bangga mendapat kehormatan dan pujian dari teman-temannya.

  “Baik adik-adik, kembali ke barisan,” kata Kak Neli selaku pembina upacara.“ Kakak harap kalian juga segera mengujikan SKU kalian agar bisa dilantik seperti Kalisa. Marilah kita akhiri upacara penutupan latihan hari ini dengan bersama-sama berdo’a kepada yang Maha Kuasa agar kita selalu diberi kemudahan dan kesehatan.

  Berdo’a dimulai”.

  Selesai berdoa, Upacara selesai dan peserta pun bubar dengan tertib.

  Gambar 1 Pelantikan penggalang Terap

  

Saat Ayah Kalisa Menjadi Pramuka

  Sambil mengayuh sepeda saat pulang latihan pramuka, Kalisa tidak henti-hentinya menyanyikan lagu yang dinyanyikan saat pelantikan.

  ”Alangkah gagah, alangkah bangganya Selamat kawanku, akupun gembira Kau jadi tauladan, aku tiru kamu Junjunglah namamu penggalang yang jitu”.

  Lagu itu terus dinyanyikan dengan raut wajah ceria, sampai di halaman rumahnya. Sore itu, kedua orang tua Kalisa sedang berada diserambi depan rumahnya, mereka heran melihat putrinya yang sangat ceria tidak seperti biasanya. Ibu Kalisa bertanya. “Kamu terlihat senang sekali, Nak. Ada apa?” tanya ibu Kalisa penasaran.

  Kalisa pun menceritakan bahwa, ia baru saja dilantik menjadi penggalang terap, diberikan salam hormat dari teman-teman dan dinyanyikan lagu ‘Alangkah gagahnya’, sampai membuatnya merasa tersanjung. “Kamu selangkah lagi jadi penggalang sejati, Kak” sahut ayah Kalisa. “Maksudnya apa, Yah?” tanya Kalisa penasaran. “Maksud ayah teruskan prestasi kamu untuk meraih pramuka Garuda. Waktu ayah pratama, ayah sudah menjadi penggalang Garuda. Syaratnya mudah, Kamu harus menjadi teladan dalam berperilaku, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Selain itu, harus mempunyai Tanda Kecakapan Khusus (TKK) wajib minimal 10 purwa, TKK madya minimal 2 dan TKK utama minimal 1(satu). Selain itu, Kamu juga harus pernah tampil dalam pentas seni budaya, bisa di sekolah atau di lingkungan rumah. Misalnya kegiatan pentas di acara peringatan ‘Hari Kemerdekaan’ atau acara lainnya. Kemudian mintalah keterangan dari panitia atau Ketua RW setempat serta melampirkan foto saat kamu tampil di pentas juga dapat dijadikan sebagai bukti fisik. Terakhir kamu harus membuat hasta karya sebanyak sepuluh macam dari lima bahan yang berbeda.

  Jika semua syarat-syarat sudah dilengkapi laporkan ke Kakak pembina untuk diajukan ke tim penguji dari Kwartir Ranting. Kalau lulus setelah diwawancara dan dicek bukti-buktinya, kamu akan dianugerahi dan dikalungkan tanda pramuka Garuda. Penganugerahan biasanya diberikan pada upacara besar, misalnya ‘Hari Pramuka’ atau ‘Hari Pendidikan’, yang biasanya dilakukan oleh bapak Walikota secara langsung. Jika Kamu sudah mencapai pramuka garuda, jaga terus prestasi, sikap dan perilakumu dengan baik supaya kelak dapat menjadi penggalang sejati”, Jelas Ayah.

  Ayah kembali berkata ,” Sebagai penggalang sejati saat itu Ayah dan teman-teman satu regu sering membuat dan menjual makanan ringan, mengumpulkan koran dan botol bekas untuk dijadikan barang yang bermanfaat, dan beberapa kegiatan lainnya. Hasil penjualan kemudian dikumpulkan untuk uang kas regu. Jadi tidak seperti Kamu sekarang, setiap latihan selalu minta uang jajan. Itu belum perilaku seorang penggalang sejati”, jelas Ayah.

  “Wah, mendengar cerita Ayah tadi aku jadi ingin cepat meraih pramuka Garuda, ”sahut Kalisa. “Aku janji sama ayah dan ibu mulai latihan besok aku tidak akan minta uang jajan lagi, aku dan teman-teman akan berusaha mencari dana dari penjualan hasil karya membuat kerajinan”, janji Kalisa.

  Kalisa sangat termotivasi setelah mendengar cerita ayahnya. Kalisa akan berusaha untuk mencapai cita-citanya meraih pramuka Garuda. Ia akan mulai mengajak teman-temannya menjadi remaja-remaja yang kreatif, inovatif dan mampu belajar sejak dini menciptakan hasta karya yang bermanfaat.

  Kemudian ia teringat dengan Kak Pandu yang pernah berjanji untuk mengajarkan teman- teman diregunya untuk membuat berbagai macam hasta karya. Keesokan harinya, Kalisa datang ke rumah Reina untuk menyampaikan rencananya untuk mengundang Kak Pandu. Reina pun setuju dan siap untuk menghubungi Kak Pandu. Rupanya gayung bersambut, Kak Pandu siap untuk hadir bulan depan untuk mengajarkan Kalisa dan teman-temannya membuat hasta karya yang bermanfaat. Gambar 2. Ayah Kalisa sedang menceritakan pengalamannya ketika menjadi Penggalang Garuda.

Kalisa Berlatih Berwirausaha

  Sore itu saat latihan Pramuka, teman-teman Kalisa sudah tidak sabar menunggu kehadiran Kak Pandu yang akan mengajarkan membuat berbagai macam keterampilan hasta karya yang bermanfaat.

  Setelah selesai upacara Kalisa dan teman- temannya dikumpulkan di aula sekolah, semua peserta pasukan putra dan putri sudah duduk di kursi dalam dua baris. Putra sebelah kanan dan putri di sebelah kiri. Kak Pandu datang berseragam lengkap dan duduk didampingi Kak Helmi dan Kak Neli. Sesaat kemudian Kak Helmi memperkenalkan dan mempersilahkan Kak Pandu untuk memulai berbicara.

  “Terimakasih Kak Helmi yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk memulai memandu kegiatan”, Kak Pandu membuka pembicaraan.

  “Sebelum Kakak mengajarkan membuat keterampilan hasta karya Kakak ingin memberi penjelasan sedikit mengapa kita harus menjadi wirausahawan. Adik-adikku saat ini penduduk Indonesia ada di urutan ke-4 terbanyak di dunia setelah China, Amerika, dan India. Dari jumlah itu penduduk Indonesia sebagian besar adalah penduduk usia produktif, terutama di tahun 2030- 2050. Usia produktif adalah penduduk yang

  berusia antara usia 15-64 tahun. Sayangnya tidak

  semua penduduk usia itu produktif, diantaranya bahkan banyak yang menganggur. Salah satu penyebabnya adalah karena umumnya penduduk usia produktif hanya ingin mencari pekerjaan, bukan menciptakan pekerjaan atau ‘berwirausaha’. Di Indonesia, jumlah wirausahawan baru mencapai 1,5 persen sedangkan idealnya adalah 2 persen dari total jumlah penduduk. Sebagai perbandingan, negara India sudah 7 persen, Jepang dan China 10 persen dan Amerika 12 persen. Oleh karena itu sebagai remaja harus mulai belajar bermental wirausaha. Pada kesempatan ini Kak Pandu ingin mengajak adik-adik untuk belajar menjadi wirausaha bukan selalu menjadi pembeli. Kita mulai dari belajar usaha kecil dengan membuat hasta karya bersama-sama. Lakukan pembagian tugas, ada yang bertugas membuat kerajinan, memasarkan hasil kerajinan, mengelola keuangan dan lain sebagainya.

  Sekarang Kakak panggil pemimpin regunya agar maju ke depan. Kakak akan bagi empat kelompok, masing-masing kelompok dua regu, satu regu putra dan satu regu putri silakan berpasangan “, perintah Kak Pandu.

  “Untuk kelompok satu nanti akan Kakak ajarkan membuat ‘hiasan’ dari kain bekas, kelompok dua akan membuat ‘ring kacu’ dari rotan, kelompok tiga akan membuat ‘vas bunga’ dari kertas bekas dan sedotan minuman sedangkan kelompok empat akan membuat ‘topi rimba’ dari tali bambu. Peralatannya sudah Kakak siapkan, silahkan dibawa keluar. Nanti Kakak akan berkeliling memandu ke setiap kelompok”, Kak Pandu menjelaskan.

  Secara bergiliran Kak Pandu mendatangi kelompok dan mengajarkan membuat hasta karya dengan sabar dan tekun. Adik-adik pun dengan senang hati saling mencoba dan saling bergantian mengajari temannya yang belum terampil. Kak Pandu terus keliling dari kelompok satu sampai kelompok empat mengajari sampai tugas kerajinan selesai dengan rapi.

  Bagi Kelompok yang sudah dapat menyelesaikan Kak Pandu memerintahkan untuk bertepuk tangan sambil bernyanyi supaya semangat :

  “Siapa bisa menjadi terbaik Terus menerus tidak pernah salah Siapa bisa menjadi terampil Terus menerus tidak pernah salah “Pastilah bisa jadi yang terbaik Terus-menerus kita berlatih Pastilah bisa jadi yang terampil Terus-menerus kita berlatih”

  Gambar 3. Penilaian hasil Hasta Karya kelompok.

  Akhirnya Kak Pandu memberi isyarat tepukan agar semua peserta berhenti beraktifitas. “Baiklah adik-adik, semua kelompok sudah dapat melaksanakan tugas dengan baik. Pesan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah ternyata jika kita ada kemauan pasti bisa. Cukup untuk hari ini, pada latihan mendatang Kakak harap setiap kelompok secara bergantian dapat mengajarkan kelompok lainnya, sehingga semua bisa mengerjakan membuat keempat contoh hasil karya yang bermacam-macam itu.

  Setelah hasil karya kalian sudah banyak silakan dijual dan hasil penjualannya dapat kalian kumpulkan untuk kas keperluan latihan pramuka. Untuk menambah informasi kalian bisa mencari dan membaca buku-buku bacaan di perpustakaan tentang cara membuat kerajinan untuk kemudian kalian praktikkan sendiri. Misalnya, mengolah sampah jadi kompos, membuat bibit tanaman dan lain-lain, Kak Pandu menjelaskan dengan rinci.

  Tak terasa dua jam berlalu. Kak Pandu menyampaikan. Pertemuan hari ini Kakak akhiri sampai di sini dulu, sampai berjumpa lagi dilain waktu. “Semoga pembelajaran hari ini, dapat menjadi jalan pembuka mimpi kalian menjadi pengusaha yang handal dan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain. Selamat sore dan salam pramuka!” Kak Pandu berpamitan pada semua peserta dan diantar kepergiannya oleh Kak Helmi dan Kak Neli.

  Semua pasukan melaksanakan upacara penutupan latihan dan berdo’a, kemudian membubarkan diri.

Kalisa Menjadi Pramuka Garuda

  Cerita pengalaman ayah Kalisa waktu menjadi Pramuka penggalang dan keterampilan wirausaha yang diajarkan Kak Pandu membangkitkan semangat Kalisa untuk segera menjadi Pramuka Penggalang Garuda.

  Kalau sudah menyelesaikan Pramuka Penggalang Garuda Kalisa akan menjadi penggalang sejati, yaitu seorang penggalang yang menjadi teladan buat teman-temannya. Kalisa ingin menjadi pelopor bagi para remaja di lingkungan rumahnya. Kalisa ingin mengajak para remaja di lingkungan tempat tinggalnya untuk menjadi remaja produktif yang memiliki jiwa wirausaha. Kalisa tidak ingin negara Indonesia ketinggalan dari negara lain dan kalisa ingin menyiapkan remaja usia produktif dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, agar tidak menjadi beban negara apalagi menjadi pengangguran. Semangat belajar berwirausaha harus dimulai sejak remaja sehingga kelak setelah dewasa banyak para remaja yang menjadi pengusaha sukses.

  Hari minggu pagi, Kalisa datang ke rumah Reina untuk bersama-sama ke rumah Duki untuk berdiskusi membicarakan tindak lanjut hasil pelatihan wirausaha dengan Kak Pandu. Sampai di rumah Duki, Kalisa sudah tidak sabar langsung menyampaikan gagasannya untuk segera melanjutkan pembuatan berbagai keterampilan hasta karya yang dapat dijual ke masyarakat. Reina dan Duki sangat setuju dan mendukung gagasan Kalisa. Hari itu juga mereka langsung menyusun rencana dan jadwal kegiatan yang nanti akan dimusyawarahkan dengan seluruh anggota dewan penggalang dan hasil kesepakatannya akan disampaikan kepada Kakak pembina.

  Rapat dewan penggalang dimulai, banyak gagasan yang muncul dari para pemimpin regu dan wakil pemimpin regu.Usulan Reina di akhir bulan Juni pada saat acara pentas seni kenaikan kelas agar diadakan pameran hasil karya pramuka. Diusulkan agar kepala sekolah selaku Ketua Mabigus mengundang semua orang tua siswa berharap mereka dapat hadir dan membeli hasil karya keterampilan anggota pramuka yang dipamerkan sekaligus dapat nonton pentas seni para anggota pramuka.

  Semua hasil rapat dewan penggalang dilaporkan oleh Kalisa dan Duki selaku ketua dewan penggalang kepada Kakak pembina dan Mabigus. Semuanya disetujui bahkan Mabigus menugaskan Kakak pembina agar segera membentuk panitia lebih awal.

  Mendengar kabar hasil laporan Kalisa dan Duki membuat para penggalang bersorak kegirangan. Mereka pun segera dibagi tugas oleh Duki dan Kalisa. Duki menjadi koordinator penanggung jawab pembuatan keterampilan hasta karya yang dapat dijual di acara pameran, sedangkan Kalisa menjadi koordinator pentas seni yang akan mengumpulkan dan menyeleksi karya seni yang layak dan menarik dipentaskan pada acara kenaikan kelas.

  Hampir setiap hari mereka sibuk dengan tugas masing-masing. Ada yang sedang membuat hasta karya untuk dijual dan ada juga yang latihan kesenian. Kegiatan tersebut dilakukan seusai jam pelajaran.

  Hari yang dinanti telah tiba, Sabtu pagi orang tua murid mulai berdatangan. Pameran hasil karya sudah dipajang dan dilengkapi dengan harga pada setiap karya siswa. Petugas penerima tamu menggunakan pakaian adat daerah, sedangkan penjaga pameran menggunakan seragam pramuka. Reina dan Fhira sudah di atas panggung bertugas sebagai pembawa acara.

  Para undangan sudah memenuhi kursi tamu. Acara dimulai dengan penampilan tari merak oleh Kalisa dan teman-teman sebagai tanda penyambutan para undangan. Hadirin pun bertepuk tangan dengan kagum. Berikutnya laporan ketua panitia disampaikan oleh Duki dan dilanjutkan sambutan kepala sekolah. Dalam sambutannya kepala sekolah sangat kagum dan bangga pada anggota pramuka yang mempelopori kegiatan pentas seni dipadukan dengan pameran hasta karya. Kepala sekolah juga menghimbau orang tua untuk membeli hasta karya anggota pramuka sebagai bentuk penghargaan. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah menyampaikan “Proses belajar ini sangat mahal, mereka kelak akan mempunyai pengalaman yang berharga. Kalau saja semua remaja sejak dini mau mulai berlatih seperti mereka, membuat, menjual dan mengelola keuangan dengan baik, Indonesia lima tahun ke depan tidak akan ada lagi pengangguran, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalahkan negara-negara maju terutama di bidang ekonomi dan akan dinikmati oleh semua penduduk Indonesia. Oleh karena itu saya selaku kepala sekolah mohon dukungan orang tua siswa untuk terus memotivasi putra-putrinya agar kelak menjadi Usahawan”.

  Sambutan kepala sekolah sangat menginspirasi para orang tua dan semua siswa untuk menjadi remaja yang produktif dan kreatif.

  Setelah pembacaan do’a yang dipimpin oleh guru agama, acara selanjutnya adalah pentas seni dari perwakilan siswa yang sudah diseleksi. Sebelum pulang para orang tua siswa meninjau pameran karya para anggota pramuka, dan ternyata semua barang-barang hasil karya siswa habis terjual.

  Hari kenaikan kelas sudah berlalu. Kalisa, Reina, Fhira, Sopy, Duki dan teman-teman sudah duduk di kelas sembilan. Kepemimpinan regupun sudah mengalami pergantian oleh adik-adik kelasnya. Kesuksesan Kalisa dan teman-teman selama menjadi dewan penggalang menjadi tolok ukur buat adik-adiknya agar bisa terus dilanjutkan.

  Saat ini Kalisa dan teman-temannya mulai berkonsentrasi mengajukan persyaratan untuk menjadi Penggalang Garuda. Semua persyaratan akan dicek dan diuji pada akhir bulan Juli ini oleh tim dari Kwartir Ranting.

  Ada tujuh orang yang diajukan oleh Kakak pembina yang sudah memenuhi persyaratan Pramuka Penggalang Garuda, empat orang putri dan tiga orang putra. Semua persyaratan Penggalang Garuda sudah disiapkan di masing- masing meja dari mulai SKU, TKK dan SKK, piagam pentas seni, surat keterangan teladan dan macam-macam hasta karya.

  Pukul 09.00 tim dari Kwarran yang berjumlah tiga orang datang dipimpin oleh Kak Dalim, beranggotakan Kak Dedi, Kak Ma’mun dan Kak Yanti. Mereka disambut oleh Kakak pembina, diantaranya Kak Helmi dan Kak Neli yang bergabung juga menjadi anggota tim penilai mewakili Gudep.

  Satu-persatu peserta ujian diwawancarai dan diperiksa bukti-bukti aktivitas selama menjadi penggalang sampai dilantik menjadi penggalang terap. Semula suasana sangat tegang menghadapi tim dari Kwarran, namun setelah peserta diwawancara ternyata mereka sangat ramah,. Kalisa dan teman-temannya lega karena semua pertanyaan dapat dijawab dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan yang sudah disiapkan. Siang harinya di ruang pembina semua anggota pramuka dikumpulkan untuk diberikan arahan oleh tim dari Kwarran. Tibalah saatnya pengumuman hasil penilaian, Kalisa dan teman- temannya semua dinyatakan lulus. Pengukuhan dan penyerahan piagam tanda pramuka Penggalang Garuda akan disematkan oleh Bapak Walikota pada acara peringatan hari pramuka tanggal 14 Agustus dialun-alun kota. Kalisa dan teman-teman sangat gembira mendengar pengumuman tersebut, selanjutnya Kalisa dan teman-teman disalami dan bersama-sama merayakan kegembiraan dengan yel-yel.

  Hari pramuka tanggal 14 Agustus pun tiba. Kalisa dan teman-teman calon penggalang pramuka garuda duduk di tribun tempat khusus untuk penerima penghargaan didampingi para pembina yang juga akan menerima penghargaan Pancawarsa, Darmabakti dan Melati. Ini sejarah selama Kalisa dan teman-teman menjadi pramuka baru kali ini duduk di tribun, karena biasanya berbaris di lapangan bersama teman-teman lainnya. Ini kehormatan untuk Kalisa dan teman- teman.

  Tidak lama kemudian upacara dimulai, setelah sambutan Bapak Walikota Kalisa dan teman-teman beserta para penerima penghargaan dipersilakan menuju tempat penyematan tanda penghargaan yaitu di depan podium. Dengan bangga Kalisa berjalan ke depan podium, bergantian Kalisa dan teman-teman dikalungkan tanda penggalang Garuda dan menerima piagam penghargaan. Kamera berkali-kali membidik dari para wartawan dan petugas yang mengabadikan. Rasa bangga dan haru Kalisa rasakan, karena teringat cerita ayahnya, dan ternyata sekarang pun dialaminya, betapa bahagianya bisa bersalaman dengan Bapak Walikota.

  Selesai upacara, Kalisa mendapatkan ucapan selamat dari Kakak pembina, teman-teman dan para tamu undangan. Ayah dan Ibu Kalisa pun merangkul erat putrinya sambil membisikkan kata- kata, ”Jadilah kamu penggalang sejati dan seorang remaja yang mampu jadi teladan dan pelopor untuk teman-temanmu, kreatif dan inovatif agar kelak saat kalian dewasa jadi orang yang sukses”. Gambar 4. Penyematan Tanda Pramuka Penggalang Garuda.