Pemanfaatan Jenis – Jenis Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Gedangan Tulungagung
ISBN: 978-602-72412-0-6
Pemanfaatan Jenis – Jenis Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Gedangan
Tulungagung
Claudia Cavalera, Arif Prasetyo Wibowo, Ika Lilis Purwanti, Agus Muji Santoso Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Nusantara PGRI Kediri Jalan KH. Achmad Dahlan No.76 Kota Kediri Email:
Abstrak
Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati dan budaya. Keanekaragaman hayatimeliputi berbagai keanekaragaman jenis tumbuhan. Berbagai jenis tumbuhan itu memilki
banyak manfaat bagi masyarakat di Indonesia. Begitu pula penduduk Indonesia yang
sebagian besar masih memegang kearifan lokal dalam pemanfaatan tumbuhan, seperti
berbagai jenis tumbuhan obat oleh masyarakat Gedangan, Karangrejo, Tulungagung, Jawa
Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat serta
upaya pelestarian tumbuhan obat oleh masyarakat Gedangan, Karangrejo, Tulungagung.
Penelitian ini menggunakan snowballsampling yang dilakukan pada bulan Januari sampai
Maret 2015. Data dianalisis secara deskriptif. Ditemukan 49 jenis tumbuhan yang digunakan
oleh masyaraka tsebagai obat. Berdasarkan habitus, tumbuhan obat tersebut berjenis pohon
(14 jenis), herba (19 jenis), perdu (13 jenis), dan liana (3). Bagian tumbuhan yang digunakan
antara lain daun (17 jenis), buah dan daun (4), buah (9), seluruh bagian tumbuhan (6),
rimpang (8), biji (4) dan bunga (1). Sejumlah 30% jenis tanaman obat ditanam dan dipelihara
oleh masyarakat di sekitar rumah sedangkan 70% jenis tanaman obat tumbuh secara liar dan
pelestariannya diserahkan ke alam.Kata kunci : tumbuhan obat,pemanfaatan, kearifan lokal I.
PENDAHULUAN
Salah satu ciri budaya masyarakat di negara berkembang adalah masih dominannya unsur-unsur tradisional dalam kehidupan sehari-hari menurut Rahyuni, dkk (2010). Unsur
- – unsur ini meliputi berbagai tanaman yang digunakan sebagai obat alami maupun sebagai upacara adat dan keagamaan. Keadaan ini didukung oleh keanekaragaman hayati yang terdapat dalam berbagai tipe ekosistem yang pemanfaatannya telah mengalami sejarah panjang sebagai bagian dari kebudayaan.
Keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia sangat berpengaruh dan berperan penting terhadap kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi seiring berkembangnya waktu dan semakin kiatnya teknologi yang berkembang di Indonesia mengakibatkan hilangnya sebagian besar komponen tumbuhan yang menyusun keanekaragaman tersebut. Manusia dalam hal ini berperan penting terhadapnya karena berkaitan dengan pemanfaatan dan pelestariannya.
Hubungan antara manusia dengan lingkungannya ditentukan oleh kebudayaan setempat sebagai pengetahuan yang diyakini menjadi sumber nilai. Di Indonesia sendiri terdapat ratusan bahkan jutaan tanaman yang dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia. Pemanfaatan tanaman itu seperti bahan pangan, bahan bangunan, bahan mebel, bahan kerajinan dan bahan obat
- – obatan menurut Rahyuni, dkk (2010).
Pemanfaatan Jenis
- – Jenis Tumbuhan Obat
Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia cenderung ditemukan di daerah pedesaan maupun pedalaman. Hal ini dikarenakan masih terjaganya ekosistem dan tersedia berbagai jenis tumbuhan yang diperlukan. Akan tetapi sebagian besar masyarakat hanya memanfaatkan saja tanpa mengetahui bagaimanakah cara melestarikannya. Oleh karena itu diperlukan kajian yang mendalam terhadap pola pemanfaatan dan pelestarian tumbuhan yang berkhasiat obat khusunya di daerah pedesaan.
Seperti halnya masyarakat di Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung yang masih memanfaatkan tumbuhan sebagai obat
- – obatan.. Berbagai tanaman yang ada di sekitar masyarakat sebagian besar digunakan sebagai bahan pangan dan obat. Potensi tanaman berkhasiat obat cukup banyak tersebar di daerah Gedangan. Tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Gedangan tumbu di pekarangan
- – pekarangan yang ada di sekitar rumah. Masyarakat terus memanfaatkan tumbuhan jika diperlukan dan terkena suatu penyakit tertentu.
Etnobotani merupakan ilmu yang kompleks karena banyak bagian dari ilmu lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaannya, misalnya taksonomi, ekologi dan geografi tumbuhan, kehutanan, antropologi, dan ilmu lainnya menurut Soekarman dan Riswan (1992). Oleh karena itu studi etnobotani tidak hanya mengenai data botani taksonomis saja, tetapi juga menyangkut pengetahuan botani lokal yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan tumbuhan, serta pemanfaatan tumbuhan yang lebih diutamakan untuk kepentingan budaya dan kelestarian sumberdaya alam menurut Dharmono (2007).
Hubungan langsung manusia dengan tumbuhan beserta pemanfaatanya dipelajari dalam salah satu bidang ilu Biologi yaitu Etnobotani. Etnobotani dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk mendokumentasikan pengetahuan masyarakat tradisional, masyarakat awam yang telah menggunakan berbagai macam jasa tumbuhan untuk menunjang kehidupannya. Penggunan tumbuhan sebagai pendukung kehidupan diantaranya untuk makanan, pengobatan, bahan bangunan, upacara adat, budaya, bahan pewarna dan lainnya. Semua kelompok masyarakatmemiliki ketergantungan pada berbagai tumbuhan sesuai karakter wilayah dan adatnya.
Hal yang membuat etnobotani menjadi penting dilakukan adalah semakin cepatnya laju erosi sumber daya alam terutama tumbuhan serta berkurangnya pengetahuan tradisional tentang pemanfaatan tumbuhan pada sejumlah suku. Padahal melalui etnobotani dapat diketahui sejumlah tumbuhan liar yang berguna bagi manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik sandang, pangan, maupun papan yang semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di Indonesia menurut Soekarman dan Riswan (1992).
Tujuan peneitian ini adalah untuk mengetahui jenis
- – jenis tumbuhan berkhasiat obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Gedangan.Karangrejo, Tulungagung beserta bagian
- – bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, penyakit yang dapat diatasi dan upaya pelestarian tumbuhan tersebut oleh masyarakat Gedangan.
II. METODE
Lokasi penelitian ini adalah Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulunggaung Jawa Timur. Daerah ini masih banyak terdapat ladang dan kebun yang ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan
ISBN: 978-602-72412-0-6
Metode penelitian yangg digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik wawancara dan observasi langsung tumbuhan yang berkhasiat obat yang berada di Gedangan. Wawancara dilakukan kepada dukun atau tokoh masyarakat dan masyarakat setempat. Data hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan kemudian dianalisis sehingga diperoleh hasil berupa jenis tumbuhan,famili, habitus, manfaat, bagian tumbuhan yang digunakan, cara penggunanan/pengolahan, bentuk ramuan dan penyakit yang dapat disembuhkan.teknik wawancara dilakukan dengan Snowball Sampling yaitu penentuan sampel yang semula kecil menjadi besar sehingga didapatkan narasumber yang cukup banyak dan data – data yang didapatkan juga bervariasi.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tumbuhan yang dijadikan obat oleh masyarakat Gedangan. Alat yang digunakan yaitu alat tulis, buku, koesioner sebagai daftar pertanyaan, kamera untuk mendokumentasikan objek penelitian, buku daftar tanaman obat Indonesia yaitu Atlas Tumbuhan Obat Indonesa Jilid 1-6 dan Buku Pintar Tanaman Obat untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan, meteran dan kertas label.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tumbuhan obat adalah seluruh spesies tumbuhan yang diketahui mempunyai khasiat obat, yang dikelompokkan menjadi (1) Tumbuhan obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui dan dipercaya masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional; (2) Tumbuhan obat modern, yaitu spesies tumbuhan yang secara alamiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis dan (3) Tumbuhan obat potensial, yaitu spesies tumbuhan yang diduga memilki senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat tetapi belum secara alamiah atau penggunaannya sebagai bahan obat tradisional sulit ditelusuri (Zuhud dan Haryanto, 1994).
Hasil penelitian dan wawancara terhadap 12 orang,empat orang diantaranya adalah dukun pijat dan satu orang diantaranya adalah dukun/tabib. Hasil wawancara didapatkan sebanyak 49 jenis tumbuhan yang dijadikan sebagi obat. Tumbuhan obat tersebut dibuat table berdasarkan family, bagian tumbuhan yang digunakan, habitus serta manfaatnya.
Pemanfaatan Jenis
- – Jenis Tumbuhan Obat
Meliaceae
3 Asphodelaceae
3 Moringaceae
3 Rutaceae
3 Araliaceae
3 Malvaceae
3 Lauraceae
3 Lamiaceae 6,12 Euphorbiaceae
4 Poaceae
4 Acanthaceae
3 Menispermaceae
3 Sapotaceae
3 Arecaceae
4 Verbe
3 Oxalidaceae 18,5 Fabaceae
4 Rubiaceae
4 Asteraceae 6,12 Caricaceae
3 Zigiberaceae 29,6 Cyperaceae
3 Protulacacea
3 Lyrthaceae
3 Annonaceae
3 Myrtacee
4 Piperacea
3
5
10
15
20
25
30
35 Gambar 1. Presentase Tumbuhan Obat Berdasarkan Familinya
Jenis tumbuhan berdasarkan familinya diperoleh 27 jenis family. Tumbuhan yang dijadikan obat oleh masyarakat Gedangan. Jeni
- – jenis tumuan tersebut didominasi berturut turut dimulai dari family Zingiberaceae sebanyak 8 jenis, Fabaceae 5 jenis, Asteracea 3 jenis, Oxalidaceae 3 jenis, Lamiaceae 3 jenis, dan 2 jenis untuk family Myrtaceae. Rubiaceae, Arecaceae, Poaceae, Euphorbiaceae serta famili lainnya. Famili Zingiberaceae sangat tinggi intensitas penggunaannya, hal ini dikarenakan famili Zingiberacea mudah ditemukan di ladang, tumbuh subur di daerah Gedangan dan masyarakat sudah percaya akan khasiatnya dari dulu. Apabila masyarakat Gedangan mengalami sakit seperti sakit demam, sakit perut yang biasa dikeluhkan masyarakat lebih suka memakai tumbuhan dari famili Zingiberaceae sebagai obat karena proses pengambilan dan pengolahan juga lebih mudah.
ISBN: 978-602-72412-0-6
45 Pohon Herba Perdu Liana
8 18,3 12,2 16,3
40 Daun Buah dan Daun Buah Seluruh bagian tumbuhan Rimpang Biji Bunga
35
30
25
20
15
10
5
2
8
Gambar 2. Presentase Pengelompokan Tumbuhan Obat Berdasarkan Habitusnya
Hasil penelitian terhadap tumbuhan obat di Gedangan, jenis tumbuhan obat yang paling banyakdigunakan berhabitus herba sejumlah 19 jenis (38,7%). Selanjutnya berhabitus pohon sejumlah 14
jenis (28,5%), perdu sejumlah 13 jenis (26,5%) dan liana sebanyak 3 jenis (6%). Habitus tertinggi dari
tumbuhan obat yang digunakan adalah herba. Herba sangat tumbuh subur di daerah Gedangan, selain
itu habitus herba juga mudah ditanam oleh masyarakat. Habitus Herba sebagian besar terdiri dari
famili Zingiberacea, dimana famili tersebut sudah sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat.
Gambar 3. Presentase Tumbuhan Obat Berdasarkan Bagian Tumbuhan yang Digunakan
Bagian tumbuhan obat yang tertinggi digunakan sebagai obat yaitu daun (34,6%).40
35
30
25
20
15
10
5
6
28,5 38,7 26,5
Daun paling tinggi intensitas penggunaannya karena mudah diperoleh daripada bagian tumbuhan lainnya seperti batang, bunga atau buah. Daun merupakan organ tumbuhan yang pertumbuhannya terus menerus sehingga selalu tersedia pada tumbuhan. Dilihat dari segi
34,6
- – Jenis Tumbuhan Obat
- – gatal
Daun Hepatitis, asma, hipertensi
16 Belimbing Manis Averrhoa carambola Buah Hipertensi, anti kolesterol
17 Beluntas Pluchea indica L. Daun Demam, menghilangkan bau badan,
menambah nafsu makan18 Keji Beling Ruellia napifera Zoll mon Daun Batu ginjal, encingbatu, wasir
19 Pinang/Jambe Areca Catechu L. Buah Diare, perut kembung, cacingan
20 Sawo Manilkara kauki Buah,Daun Diare, melancarkan ASI
21 Brotowali Tinospora crispa L. Daun Diabet, sakit perut
22 Sambiloto Androgaphis panicullata Noss
23 Salam Syzygum polyanthum Daun Hipertensi, maag, kencing manis,
rhematik
14 Mengkudu/Pace Morinda citrifolis Linn Buah Hipertensi, demam, sakit kuning
sakit perut
24 Sambung Nyawa Gynura procumbens (Lour) Daun Demam, obat ginjl, patah tulang
25 Alang
Imperata cylindrica L. Seluruh bagian tumbuhan Sariawaan, penurun panas
26 Sembukan Paederia scandons Daun Perut kembung
27 Kacang Ijo Phaseolus radiatus Biji Duretik, maag,menambah stamina,
beri - beri28 Kedelai Glycine mas (Linn) Biji Sakit ginjal, diabet, rematik, mencegah kanker payudara
29 Meniran Phyllanthus urinaria Linn Seluruh bagian tumbuhan Sakit kuning, malaria, demam
15 Dadap Srep Erythrina subumbrans Daun Sakit perut, demam, pengobatan
pasca melahirkan13 Tapak Liman Elephanthopus scaber Seluruh bagian tumbuhan Menjaga stamina
30 Katuk Sauropus androgynus L. Daun Melancarkan ASI
4 Delima Punica granatum Buah Diare, Sariawan
Pemanfaatan Jenis
konservasi, pengambilan daun sebagai tumbuhan obat tidak mengganggu dalam pelestarian tumbuhan obat tersebut.
Tabel 1. Tumbuhan Obat dan manfaatnya
No Nama Tumbuhan
Nama Ilmiah Bagian yang digunakan Manfaat
1 Sirih Psidium guajava L. Daun Keputihan, gatal
2 Jambu Biji Piper betle Linn. Buah, Daun Diare
3 Sirsak Annona muricata Daun Diare, anti kanker
5 Krokot Protulaca oleraceae L. Seluruh bagian tumbuhan Wasir, ambeyen, gangguan saluran
kencing12 Pepaya Carica papaya Linn Buah, Daun Keputihan, Rematik, diare
6 Rumput Teki Cyperus rotundus Seluruh bagian tumbuhan Sakit perut, obat nyeri haid
7 Kunyit Putih Kaempferia rotunda L. Rimpang Keputihan, sakit perut
8 Kunyit Curcuma domestica Rimpang Penurun panas, sakit perut, tipes,
sakit peurt saat haid9 Jahe Zingiber officinale Rose Rimpang Masuk angin, batuk,
10 Temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb
Rimpang Menambah nafsu makan, maag, sakit pinggang
11 Temu Ireng Curcuma aeruginosa Rimpang Meredakan nyeri, ambeyen
- – Alang
ISBN: 978-602-72412-0-6
42 Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi Linn Buah Batuk
rimpangnya digunakan sebagai obat. Temulawak bermanfaat untuk mengatasi sakit maag, sakit pinggang dan manambah nafsu makan. Sebagian masyarakat Gedangan percaya jia mnum rebusan temulawak, kulit akan menjadi bersih dan sehat. Penggunaan rimpang temulawak sebagai obat yaitu dengan cara direbus. Temulawak diiris tipis
Curcuma xanthorrhiza Roxb (Nama Indonesia temulawak) oleh masyarakat Gedangan
Penggunaan tumbuhan obat yang paling seering dikonsumsi oleh masyarakat Gedangan adalah temulawak, daun salam, kunyit dan daun sirsak. Keempat jenis tumbuhan ini dikonsumsi hampir setiap hari oleh masyarakat. Rata
Hasil penelitian terhadap tumbuhan obat yang digunakan, dari sebanyak 49 bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat berasal dai bagian tumbuhan yang berbeda. Bagian tumbuhan yang digunakan antara lain daun (17 jenis), buah dan daun (4), buah (9), seluruh bagian tumbuhan (6), rimpang (8), biji (4) dan bunga (1). Dilihat dari bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, daun merupakan bagian yang paling digunakan. Daun sering digunakan karena merupakan bagian tumbuhan yang paling mudah diperoleh. Masing - masing bagian tumbuhan yang digunakan mempunyai manfaat sendiri
49 Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Biji Hipertensi, demam, diabetes
48 Lidah Buaya Aloe vera Linn Daun Diabetes mellitus, sakit kepala
47 Kemangi Ocimum sanctum Linn Daun Demam, pilek, pelancar ASI
46 Kelor Moringa oleifera Lamk Daun Sakit kuning
45 Jeruk Nipis Citrus aurotilolia Buah Batuk, sakit panas, influenza, mual
44 Jagung Zea mays Buah Diabetes, cacar air
Daun Mengurangi bau keringat, bengkak, melancarkan ASI
43 Mangkokan Nothopanax scutellarium Merr
41 Lengkuas Alpinia galanga Linn Rimpang Menambahnafsu makan, rematik,
bronchitis31 Semanggi Gunung Oxalis corniculata Linn Daun Menurunkan panas, flu, menetralisir rcun
40 Asem Tamarindus indica L. Buah Bengkak, anti radang, penurun panas
39 Bunga Sepatu Hibiscus rosa sinensis L. Bunga TBC, demam, malaria
38 Kelapa Coccos nucifera Linn Buah Penetral racun, pereda sakit saat haid
Rimpang Bengkak
37 Kunci Kaempferia angustifolia Rose
36 Kencur Kaempferia galanga Linn Rimpang Penambah nafsu makan, sakit among, lelah, akit kepala
Biji Amandel, sariawan
35 Saga Telik Abrus precatorius Linn
34 Kumis Kucing Orthosipon aristatus Seluruh Tumbuhan Kencing batu, infeksi ginjal
33 Alpukat Persea gratissima Gaertn Buah,Daun Hipertensi, pusing, kencing batu
Daun Diare, alergi
32 Sangket Heliotropium indicum
- – sendiri sesuai kandungan zat di dalamnya.
- – rata pengolahan tumbuhan obat dengan cara direbus.
- – tipis, kemudian
- – Jenis Tumbuhan Obat
direbus. Biasanya temulawak direbus dicampur dengan irisan kunyit, kunyit putih dan dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat. Temulawak juga biasanya dikeringkan terlebih dahulu sebelum direbus dengan jumlah yang banyak. Srhingga jika ingin merebus hanya tiggal mencuci dan tidak repot.
Syzygum polyanthum (Nama Indonesia salam) oleh masyarakat Gedangan daunnya
digunakan sebagai jamu. Daun salam dicuci bersih sekitar 7
- – 15 lembar kemudian langsung direbus dengan 7 gelas air higga mendidih dan airnya tinggal separo. Daun salam banyak dikonsumsi karena dapat mengatasi peyakit hipertensi atau darh tinggi, rematik atau keju linu, maag dan diabetess. Masyarakat pada umumya sering mengeluh karena hipertensi dn remaik, sehingga mereka mengkonsumsi rebusan daun salam sebagai obat setiap harinya.
Curcuma domestica (Nama Indonesia kunyit, Jawa kunir) oleh masyarakat Gedangan
ripangnya digunakan sebagai obat penurun panas/demam, obat sakit perut, tipes dan obat pereda sakit perut saat haid. Penggunaan rimang kunyit dengan cara direbus dengan campuran teulawak, kunyit putih dan dengan cara diparut kemudian diberi madu langsung dikonsumsi. Konsumsi kunyit tidak hanya orang dewasa saja, anak
- – anak sering diberi ramuan perasan kunyit dan madu sebagai jamu.
Annona muricata (Nama Indonesia sirsak, sirkaya) oleh masyarakat Gedangan daunnya
digunakan sebagai obat. Daun salam dicuci bersih, kemudian direbus hingga mendidih. Daun sirsak dipercaya dapat mencegah kanker dan obat diare. Rebusan daun salam banyak dikonsumsi oleh para ibu di Gedangan, mereka takut jika terkena kanker dan kanker banyak menyerang wanita. Sehingga para wanita mengkonsumsi rebusan daun sirsak setiap harinya guna pencegahan terhadap penyakit kanker.
Pelestarian tumbuhan obat tidak semuanya dilestarikan oleh masyarakat. Total tumbuhan obat yang digunakan sebanyak 49 jenis tumbuhan, sebanyak 15 jenis tumbuhan (30%) dilesteraikan oleh masyarakat dengan cara ditanama di sekitar pekarangan rumah atau di kebun sebagai tanaman hias dan tanaman obat. Sebanyak 34 jenis tumbuhan obat (70%) tidak dilestarikan oleh masyarakat, hal ini disebabkan karena tumbuhan tersebut tumbuh liar di ladang sehingga masyarakat menyerahkan pelestarian tumbuhan tersebut ke alam.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Gedangan, ditemukan 49 jenis tumbuhan obat yang biasa digunakan oleh masyarakat Gedangan. Tumbuhan obat tersebut terbagi ke dalam 27 famili dimana famili tertinggi yaitu Zingiberaceae sejumlah 8 jenis (29,6%). Tingkatan habitus tertinggi yaitu herba sejumlah 19 jenis (38,7%). Penggunaan bagian tumbuhan yang dijadikan obat tertinggi penggunaannya pada daun sejumlah 17 jenis (34,6%).
V. DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, F. 2004. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Di Sekitar KawasanHutan Adat
GunungSemaung Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau. Skripsi Fakultas Kehutanan. Universitas
Tanjungpura, Pontianak.ISBN: 978-602-72412-0-6
Setyowati, FM. 2010. Etnofarmakologidan Pemakaian Tanaman Obat Suku Dayak Tunjung di
Kalimantan Timur . Media Litbang Kesehatan. 20 (3). Tjitrosoepomo G. 1988. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Hamidu, H. 2009. Kajian Etnobotani Suku Buton. Skripsi Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.Armiwoltywa, C. 2011. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Di Lokasi Hutan Adat Bukit Pandarang Dusun Marinso Kabupaten Landak . Skripsi Fakultas Kehutanan. Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Soekarman dan Riswan S.1992. Status Pengetahuan Etnobotani di Indonesia. Di dalam: Seminar Dan
Lokakarya
Nasional Etnobotani . Cisarua-Bogor, 19-20 Februari. Bogor. Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan RI,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Perputakaan Nasional RI. Hlm 1-7.Dharmono. 2007. Kajian
Etnobotani Tumbuhan Jalukap (Centella asiaticaL.) di Suku DayakBukit Desa Haratai 1 Laksado. Bioscientiae 4(2): hlm71-78.Handayani, M. 2007. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Di Kawasan Hutan Lindung BalabanTujuh Desa
SungaiMelayu Kecamatan Sungai Melayu Rayak Kabupaten Ketapang.Skripsi Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Handayani, M. 2007. Pemanfaatan Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan Lindung Balaban Tujuh Desa
SungaiMelayu Kecamatan Sungai Melayu Rayak Kabupaten Ketapang . Skripsi Fakultas Kehutanan
Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Rahyuni, Yuniati E, Pitopang R. 2013. Kajian Etnobotani Tumbuhan Ritual Suku Taijo di Desa
Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. 2 (2). Hal 46-54.