Panduan PLP (Pengenalan Lapangan Persekolahan) Prodi PGPAUD

  

PEDOMAN TEKNIS

PROGRAM PENGENALAN

LAPANGAN PERSEKOLAHAN

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USI DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN 2018

TIM PENYUSUN

  Pengarah : 1. Dr. Iswan, M.Si

  2. Ismah, M. Si

  3. Dr. Ahmad Susanto, M.Pd

  4. Misriandi, M.Pd PenanggungJawab : Dr. DiahAndika Sari, M.Pd Ketua Penyusun : Dra. SriyantiRahmatunnisa, M.Pd Anggota : 1. Ir. AdiyatiFathuRosonah, M.Pd

  2. Dra. Anita Damayanti, M.Pd 3. Dr. Farihen, M.Ag.

  4. Dr. MunifahBahfen, M.Pd

  5. Dr. RohimiZamzam,S.Psi, M.Pd 6. Dr. Tiara Astari, S.Psi, M.Pd.

KATA PENGANTAR

  Pedoman Teknis Program Lapangan Persekolahan (PLP) ini merupakan panduan yang dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa Program Studi PG-PAUD di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

  Buku ini memuat mekanisme kegiatan dan format- format PLP I dan PLP II.

  Berdasarkan pernyataan Permenristekdikti Nomor 55 tahun 2017 Pasal 1 butir 8, PLP adalah proses pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan yang merupakan suatu tahapan dalam proses penyiapan guru professional pada jenjang Program Sarjana Pendidikan. Melalui PLP I dan PLP II di lembaga PAUD mitra, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran di lembaga PAUD, mampu mengembangkan perangkat pembelajaran, dan mampu melaksanakan kegiatan mengajar secara terbimbing.

DAFTAR ISI

  Halaman Kata Pengantar Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

  13 C. Dasar Hukum

  21 G. Pelaksanaan

  8 B. Pengertian

  26

  25 K. Sistem Pembiayaan

  24 J. Sistem pengelolaan

  24 I. Sistem Penilaian

  22 H. Sistem Pembimbingan

  19 F. Perencanaan

  14 Bab II Pengenalan Lapangan

  8 A. Latar Belakang

  17 D. Capaian Pembelajaran Dan Beban Belajar

  16 C. Ruang Lingkup

  16 B. Tujuan

  16 A. Pengertian

  Persekolahan I

  17 E. Persyaratan

Bab III Pengenalan Lapangan Persekolahan II Tahap I

  PersekolahanIITahap 2

  45

  44 G. Pelaksanaan

  42 F. Perencanaan

  41 E. Persyaratan

  40 D. Capaian Pembelajaran Dan Beban Belajar

  39 C. Ruang Lingkup

  39 B. Tujuan

  39 A. Pengertian

  27 A. Pengertian

  27 B. Tujuan

  37 K. Pembiayaan

  36 J. Sistem Pengelolaan

  35 I. Sistem Penilaian

  33 H. Sistem Pembimbingan

  31 G. Pelaksanaan

  30 F. Perencanaan

  29 E. Persyaratan

  28 D. Capaian Pembelajaran Dan Beban Belajar

  27 C. Ruang Lingkup

  38 Bab IV PengenalanLapangan H. Sistem Pembimbingan

  47 I. Penyusunan Laporan

  48 J. Sistem Penilaian

  48 K. Sistem Pengelolaan

  49 L. Pembiayaan

  51 Bab V Pelaporan

  A. Standar Isi Laporan

  52 B. Sistematika Penulisan Laporan

  52 Lampiran

  59 Daftar Pustaka

  82

  

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (1) menyatakan

  bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pada Pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya Pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor

  14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen maka penyiapan calon pendidik selanjutnya diatur di dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu). Pendidikan guru sebagaimana dijelaskan pada SN Dikgu meliputi Program Sarjana Pendidikan dan Program Pendidikan Profesi Guru. Hal ini sesuai dengan SN Dikgu

  Pasal 1 Ayat (4) Program Sarjana Pendidikan adalah program pendidikan akademik untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang diselenggarakan oleh LPTK. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya disingkat LPTK sebagaimana dinyatakan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (14) adalah perguruan tinggi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan nonkependidikan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu). Pendidikan guru sebagaimana dijelaskan pada SN Dikgu meliputi Program Sarjana Pendidikan dan Program Pendidikan

  Profesi Guru, hal ini sesuai dengan SN Dikgu

  Pasal 1 Ayat (4) Program Sarjana Pendidikan adalah program pendidikan akademik untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang diselenggarakan oleh LPTK. Menyikapi berbagai perundangan di atas, maka model pengembangan kurikulum pendidikan guru dilakukan dengan memperhatikan prinsip- prinsip berikut:.

  1. Keutuhan penguasaan kompetensi yang terkait dengan akademik kependidikan dan akademik bidang studi. Dan jika memungkinkan keutuhan untuk pendidikan akademik dan pendidikan profesi, mulai dari perekrutan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesi. Namun jika tidak memungkinkan terintegrasi antara pendidikan akademik dan pendidikan profesi, maka keutuhan antara akademik kependidikan dan akademik bidang studi adalah mutlak.

  2. Keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukkan bahwa bagaimana cara guru mengajar harus didasarkan pada pemahaman tentang bagaimana peserta didik sebenarnya belajar dalam lingkungannya. Dengan demikian penguasaan teori, metode, strategi pembelajaran yang mendidik dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan dipadukan dengan bagaimana peserta didik belajar di sekolah dengan segenap latar belakang sosial-kulturalnya. Oleh karena itu, pada struktur kurikulum pendidikan akademik untuk calon guru harus menempatkan pemajanan awal (early

  exposure),

  yaitu pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) atau internship di sekolah mitra secara berjenjang.

  3. Adanya koherensi antar konten kurikulum.

  Koherensi mengandung arti keterpaduan (integrated), keterkaitan (connectedness), dan relevansi (relevance). Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru bermakna adanya keterkaitan di antara kelompok matakuliah bidang studi (content

  knowledge), kelompok matakuliah yang

  berkaitan dengan pengetahuan tentang metode pembelajaran secara umum (general

  pedagogical knowledge) yang berlaku untuk

  semua bidang studi tertentu (content specific

  pedagogical knowledge), pengetahuan dan

  keterampilan dalam pengembangan

  knowledge),

  kurikulum (curricular pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan pengembangan alat penilaian (assesment and evaluation), pengetahuan tentang konteks pendidikan (knowledge of

  

educational context), serta didukung dengan

  pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran (information technology).

  Selain koherensi internal, kurikulum untuk Program Sarjana Pendidikan harus memperhatikan pula keterkaitan antar konten, baik pedagogi umum, pedagogi khusus maupun konten matakuliah keahlian dan keterampilan dengan realitas pembelajaran di kelas sehingga terbangun keterkaitan kurikulum program studi dengan kebutuhan akan pembelajaran di kelas atau sekolah (university-school curriculum linkage). Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan guru profesional harus disiapkan mulai dari jenjang akademik baik pada tataran akademik di kampus maupun pengenalan lapangan sedini mungkin pada seting nyata (latar otentik) di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik memahami, mengetahui, menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan kritis dan analitis terhadap profesinya kelak. Untuk itulah, seluruh mahasiswa Program Sarjana Pendidikan wajib mengikuti tahapan pemagangan penyiapan calon guru profesional melalui PLP.

B. Pengertian

  Sebagaimana dinyatakan pada Permenristekdikti Nomor 55 tahun 2017 Pasal 1 butir 8, Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), adalah proses pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. PLP adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan guru profesional pada jenjang Program Sarjana Pendidikan, berupa:

  1. Penugasan kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran di lembaga pendidikan anak usia dini

  2. Latihan mengembangkan perangkat pembelajaran

  3. Belajar untuk melaksanakan kegiatan mengajar terbimbing, serta disertai tindakan reflektif di bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing dan guru pamong secara berjenjang.

C. Dasar Hukum

  1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  2. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

  3. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

  4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

  5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

  6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

  7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

  8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar

  Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.

  9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional PendidikanTinggi.

  10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru.

BAB II PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN I (OBSERVASI LEMBAGA PAUD) A. Pengertian Pengenalan Lapangan Persekolahan I (PLP I),

  adalah tahapan pertama dalam Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan, yang dilaksanakan pada semester 3 tiga) sebagai tahap pertama, setelah PLP I akan dilanjutkan dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) Tahap 1 pada semester.5, dan tahap 2, pada semester 7

B. Tujuan

  PLP I dimaksudkan untuk membangun landasan jati diri pendidik melalui beberapa bentuk kegiatan di lembaga PAUD sebagai berikut:

  1. Pengamatan langsung kultur lembaga PAUD

  2. Pengamatan struktur organisasi dan tata kerja di lembaga PAUD

  3. Pengamatan langsung implementasi peraturan dan tata tertib lembaga PAUD

  4. Pengamatan terhadap aktivitas guru PAUD terkait dengan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

  5. Pengamatan peserta didik PAUD

  6. Pengamatan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di lembaga PAUD.

  7. Pengamatan pada proses pembelajaran di lembaga PAUD

  8. Refleksi terhadap hasil pengamatan proses pembelajaran

  C. Ruang Lingkup

  Inti dari kegiatan PLP I adalah aktivitas observasi, analisis dan penghayatan langsung terhadap kegiatan terkait dengan:

  1. Kultur lembaga PAUD

  2. Manajemen lembaga PAUD

  3. Dinamika lembaga PAUD, sebagai lembaga pengembang pendidikan dan pembelajaran.

  D. Capaian Pembelajaran dan Beban Belajar

  Untuk memperkuat kompetensi pemahaman peserta didik, dan pembelajaran yang mendidik, dan untuk membentuk kepribadian dan jati diri calon pendidik. Setelah mengikuti kegiatan PLP I, para mahasiswa diharapkan memiliki capaian pembelajaran sebagai berikut:

  1. Mendeskripsikan karakteristik umum peserta didik yang kelak akan menjadi tanggung jawab dalam praksis kependidikan,

  2. Mendeskripsikan struktur organisasi dan tata kerja sekolah,

  3. Mendeskripsikan peraturan dan tata tertib sekolah,

  4. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan seremonial-formal di sekolah,

  5. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuluer,

  6. Mendeskripsikan praktik-praktik pembiasan dan kebiasan positif di lembaga PAUD. PLP I memiliki beban belajar paling sedikit 1 (satu) sks dalam bentuk praktik lapangan. Alokasi waktu untuk melaksanakan PLP I adalah 16 x 170 menit per semester. Ada 2 (dua) alternatif untuk pelaksanaan PLP I, yaitu sistem blok dan sistem non blok. Pada sistem blok, beban belajar 1 sks dapat diselesaikan dalam 8 (delapan) hari dengan masing-masing 6 (enam) jam per hari (1 jam = 60 menit). Dari 8 (delapan) hari tersebut, 25% atau sekitar 2 (dua) hari proses pembelajaran dilaksanakan di kampus untuk memberikan orientasi dan pembekalan mahasiswa. Sedangkan 75% atau

  6 (enam) hari proses pembelajaran dilaksanakan di lembaga PAUD mitra untuk melakukan observasi. Pada sistem non blok, beban belajar 1 sks dapat diselesaikan dalam 16 (enam belas) kali pertemuan masing-masing 170 menit. Dari 16 (enam belas) pertemuan tersebut, 25% atau 4 (empat) kali pertemuan proses pembelajaran dilaksanakan di kampus untuk memberikan orientasi dan pembekalan mahasiswa. Sedangkan 75% atau 12 (dua belas) kali pertemuan proses pembelajaran dilaksanakan di lembaga PAUD mitra untuk melakukan observasi

E. Persyaratan

1. Mahasiswa

  Mahasiswa peserta PLP I harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Aktif sebagai Mahasiswa Program

  Sarjana Pendidikan pada semester berjalan; b. Telah mengisi Kartu Rencana Studi pada semester berjalan dan mencantumkan

  PLP I sebagai salah satu rencana studi yang akan dilakukan; c. Telah lulus/sedang menempuh kelompok

  Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK); d. Telah dan/atau sedang menempuh mata kuliah proses pembelajaran pada program studi/jurusan masing-masing;

  e. Telah mengumpulkan beban studi minimal 40 sks.

  2. Dosen Pembimbing

  Dosen pembimbing untuk PLP I harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.: a. Berkualifikasi akademik paling rendah magister atau magister terapan dan berlatar belakang sesuai dengan bidang keilmuan dan/atau keahlian yang diampu.

  b. Dosen yang berkualifikasi non- kependidikan harus memiliki sertifikat pelatihan pembelajaran Pengembangan Keterampilan Instruksional (Pekerti) dan/atau Aplied Approach (AA).; c. Memiliki jabatan paling rendah Asisten

  Ahli;

  d. Diusulkan oleh program studi yang terkait;

  3. Lembaga PAUD Mitra

  Lembaga PAUD mitra untuk PLP I harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Peringkat akreditasi sekolah mitra paling rendah B (Baik); b. Memiliki guru yang memenuhi persyaratan sebagai Guru Pamong; c. Berlokasi di wilayah yang mudah diakses oleh peserta PLP 1

F. Perencanaan

  Dalam rangka pelaksanaan mata kuliah PLP I di semua Program Sarjana Pendidikan, maka perlu dilakukan perencanaan kegiatan oleh Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL di LPTK. Perencanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP antara lain sebagai berikut:

  1. Membuat edaran tentang mekanisme pelaksanaan mata kuliah PLP I yang berbobot paling sedikit 1 (satu) sks yang ditujukan kepada mahasiswa, dosen, dan pengelola fakultas/jurusan/program studi.

  2. Menetapkan jadwal kegiatan PLP I termasuk pendaftaran mahasiswa yang akan mengikuti mata kuliah PLP I.

  3. Berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan pelaksanaan PLP, yaitu: dengan fakultas/jurusan/program studi untuk menetapkan dosen pembimbing PLP I.

  4. Membuat berbagai panduan yang berkaitan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan PLP

  I, yang memuat mekanisme kegiatan dan format-format yang diperlukan.

  5. Melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan, agar sekolah mitra dapat menerima dengan baik kegiatan PLP I ini.

  6. Menetapkan sekolah mitra dengan ketentuan maksimal 2 (dua) mahasiswa dari program studi yang sama dalam satu sekolah mitra.

  7. Melakukan penempatan (plotting) mahasiswa peserta PLP I di sekolah mitra.

  8. Menyiapkan materi orientasi dan pembekalan peserta PLP I.

G. Pelaksanaan

  Pelaksanaan kegiatan PLP I sebagai berikut:

  1. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL mengkoordinasikan pelaksanaan orientasi dan pembekalan peserta PLP I.

  2. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL mengkoordinasikan penyerahan peserta PLP I ke sekolah mitra.

  3. Peserta PLP I melakukan observasi dan mempelajari: a. Struktur organisasi dan tata kerja lembaga PAUD b. Peraturan dan tata tertib lembaga PAUD

  c. Kompetensi guru PAUD d. Peserta didik PAUD

  e. Praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di lembaga PAUD.

  f. Pelaksanaan Kegiatan belajar-mengajar (KBM)

  4. Refleksi, berkaitan dengan keberhasilan, kegagalan, ketidaklengkapan data, keterbatasan pengetahuan, faktor-faktor penyebab kegagalan dalam pelaksanaan PLP. Refleksi juga untuk mengungkap hal- hal istimewa yang telah dicapai, pengalaman-pengalaman spesifik yang diperoleh, apresiasi dari berbagai pihak tentang ide, temuan spesifik.

  5. Dosen pembimbing PLP I melakukan pembimbingan paling sedikit 1(satu) kali bimbingan di lembaga PAUD mitra.

  6. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL melaksanakan monitoring dan evaluasi PLP.

  7. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL mengkoordinasikan penarikan peserta PLP I dari sekolah mitra.

  8. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL mengkoordinasikan pengumpulan atau pengunggahan nilai PLP I oleh dosen pembimbing PLP I.

H. Sistem Pembimbingan

  1. Mahasiswa peserta PLP I dibimbing oleh dosen pembimbing PLP I.

  2. Satu dosen pembimbing PLP I paling banyak membimbing 8 (delapan) orang mahasiswa PLP I.

  3. Dosen pembimbing PLP I melakukan pembimbingan secara intensif, baik secara tatap muka maupun melalui media komunikasi lainnya.

  4. Dosen pembimbing PLP I melakukan pembimbingan paling sedikit 1 (satu) kali bimbingan di lembaga PAUD mitra.

  5. Proses pembimbingan ditekankan pada identifikasi permasalahan dan hambatan yang dihadapi mahasiswa serta saran untuk solusi

I. Sistem Penilaian

  1. Komponen dan bobot penilaian PLP I terdiri dari: a. Kehadiran di kampus dan di 10% lembaga PAUD b. Laporan Pelaksanaan PLP ! 50%

  c. Ujian Lisan Oleh Dosen 40% Pembimbing PLP I

  2. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan contoh format yang telah disediakan (terlampir);

  3. Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing PLP I sesuai dengan komponen dan bobot penilaian yang ditentukan.

  4. Batas lulus (passing grade) PLP I paling rendah B (76).

  J. Sistem pengelolaan

  PLP I sebagai bagian dari program pengalaman di sekolah, dikelola oleh Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL di tingkat LPTK.

  No Posisi Peran & Fungsi 1.

  Rektor Penanggung jawab Universitas

  2. Wakil Rektor Bidang Akademik

  Pengarah

  3. Ketua Lembaga Pengarah 4.

  Dekan Penanggung jawab di fakultas

  5. Wakil Dekan Bidang Akademik

  Pengarah

  6. Kapala Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP

  Ketua Pelaksana 7. Ketua Jurusan/Ka.

  Prodi Ketua Pelaksana Teknis

  8. Sekretaris Jurusan/Prodi

  Anggota Pelaksana Teknis

  Untuk LPTK FKIP dapat menyesuaikan dengan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) perguruan tinggi. Pengelolaan dan pelaksanaan PLP I juga melibatkan kepala sekolah mitra sebagai penanggung jawab di sekolah dan dosen pembimbing PLP I.

  K. Sistem Pembiayaan

  Seluruh pembiayaan kegiatan PLP I menjadi tanggung jawab LPTK masing-masing.

BAB III PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II TAHAP 1 (PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN) A. Pengertian Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) Tahap 1 adalah tahapan kedua dalam Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan yang dilaksanakan pada

  semester 5 (Lima). Sebagai tahap lanjutan dari PLP I, PLP II Tahap 1 dimaksudkan untuk memantapkan kemampuan awal calon pendidik PAUD dalam mengembangkan perangkat pembelajaran di lembaga PAUD.

B. Tujuan

  Setelah mengikuti kegiatan PLP II Tahap 1 para mahasiswa diharapkan dapat memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui kegiatan sebagai berikut:

  1. Menelaah konsep kurikulum PAUD.

  2. Menelaah pembelajaran tematik terpadu dan pendekatan saintifik di PAUD

  3. Menelaah Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan AUD (STPPA), Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, indikator pencapaian pembelajaran.

  4. Menelaah model pembelajaran PAUD.

  5. Menelaah metode pembelajaran PAUD.

  6. Menelaah Program Semester (Prosem).

  7. Menelaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM.) 8. Menyusun dan mengembangkan RPPM.

  9. Menelaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).

  10. Menyusun dan mengembangkan RPPH.

  11. Menelaah penggunaan media pembelajaran sesuai tema/sub temapada lembaga PAUD.

  12. Merancang dan mengembangkan media pembelajaran di PAUD.

  13. Menelaah penilaian pembelajaran di PAUD.

  14. Menyusun dan mengembangkan penilaian pembelajaran di PAUD.

C. Ruang Lingkup

  Ruang lingkup PLP II Tahap 1, meliputi semua tugas guru, baik tugas akademik maupun administrasi.

D. Capaian Pembelajaran dan Beban Belajar

  Untuk memperkuat dan mengintegrasikan kompetensi pemahaman peserta didik, pembelajaran yang mendidik, penguasaan bidang keilmuan dan/atau keahlian, dan kepribadian, dan untuk memberikan kesiapan calon pendidik, setelah mengikuti kegiatan PLP

  II Tahap 1, para mahasiswa dibawah bimbingan guru pamong diharapkan memahami tentang:

  1. Mampu menunjukkan sikap bertanggung jawab atas perannya sebagai calon guru (Sikap)

  2. Mampu menganalisis kurikulum dan perangkat pembelajaran (Pengetahuan)

  3. Mampu menerapkan pembelajaran sesuai konsep DAP bagi AUD (Keterampilan Umum)

  4. Mampu merancang dan mengembangkan RPPM (Keterampilan Khusus)

  5. Mampu merancang dan mengembangkan RPPH (Keterampilan Khusus)

  6. Mampu menyusun dan mengembangkan RPPM di lembaga PAUD (Keterampilan Khusus)

  7. Mampu merancang dan membuat media pembelajaran (Keterampilan Khusus)

  8. Mampu merancang dan melaksanakan penilaian

E. Persyaratan

  1. Mahasiswa

  Mahasiswa peserta PLP II Tahap 1, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.: a. Telah lulus PLP I

  b. Telah lulus Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) dan mata kuliah pembelajaran.

  2. Dosen Pembimbing

  Dosen pembimbing untuk PLP II Tahap 1 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  a. Berkualifikasi akademik paling rendah magister atau magister terapan dan berlatar belakang sesuai dengan bidang keilmuan dan/atau keahlian yang diampu; b. Dosen yang berkualifikasi non- kependidikan harus memiliki sertifikat pelatihan pembelajaran Pekerti dan/atau AA;

  c. Memiliki jabatan paling rendah Asisten Ahli;

  d. Diusulkan oleh program studi yang terkait.

  3. Guru Pamong

  Guru pamong untuk PLP II Tahap 1, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Berstatus guru kelas di tempat pelaksanaan Pengenalan Lapangan

  Persekolahan;

  b. Berkualifikasi akademik sarjana AUD atau sarjana terapan dan telah mengikuti Diklat Dasar, Diploma 1 atau Diploma 2 PG-PAUD

  c. Ditunjuk oleh kepala sekolah tempat pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan.

  4. PAUD Mitra

  PAUD mitra untuk PLP II Tahap 1, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Peringkat akreditasi sekolah mitra paling rendah B (Baik); b. Memiliki guru yang memenuhi persyaratan sebagai Guru Pamong; c. Berlokasi di wilayah yang mudah diakses oleh peserta PLP II Tahap 1

F. Perencanaan

  Dalam rangka pelaksanaan mata kuliah PLP II Tahap 1, di semua Program Sarjana Pendidikan, maka perlu dilakukan perencanaan kegiatan oleh Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL di LPTK. Perencanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL antara lain sebagai berikut:

  1. Membuat edaran tentang mekanisme pelaksanaan mata kuliah PLP II Tahap1I yang berbobot paling sedikit 1 (Satu) sks yang ditujukan kepada mahasiswa, dosen, dan pengelola fakultas/jurusan/program studi.

  2. Menetapkan jadwal kegiatan PLP II Tahap 1, termasuk pendaftaran mahasiswa yang akan mengikuti mata kuliah PLP II Tahap 1

  3. Berkoordinasi dengan fakultas/jurusan/program studi untuk menetapkan dosen pembimbing PLP II Tahap 1

  4. Membuat berbagai panduan yang berkaitan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan PLP

  II Tahap 1, yang memuat mekanisme kegiatan dan format-format yang diperlukan.

  5. Melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan, agar PAUD mitra dapat menerima dengan baik kegiatan PLP II Tahap 1 ini.

  6. Berkoordinasi dengan PAUD mitra menetapkan guru pamong.

  7. Melakukan penempatan (plotting) mahasiswa peserta PLP II Tahap 1 di PAUD mitra, diusahakan penempatan peserta pada PLP II Tahap 1 sama dengan PAUD mitra pada PLP I.

  8. Menyiapkan materi orientasi dan pembekalan peserta PLP II Tahap 1

G. Pelaksanaan

  Pelaksanaan kegiatan PLP II Tahap I, sebagai berikut:

  1. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL mengkoordinasikan pelaksanaan orientasi dan pembekalan peserta PLP II Tahap 1

  2. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL mengkoordinasikan penyerahan peserta PLP II Tahap 1 ke APUD mitra.

  3. Peserta PLP II Tahap1I, melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru; b. Menelaah strategi pembelajaran yang digunakan guru; c. Menelaah sistem evaluasi yang digunakan guru; d. Membantu guru dalam mengembangkan

  RPP, media pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat evaluasi; e. Menelaah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran;

  f. Latihan mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing PLP

  II Tahap 1, dengan tujuan merasakan langsung proses pembelajaran, serta pemantapan jati diri calon pendidik; g. Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstrakurikuler; dan membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administasi guru.

  4. Dosen pembimbing PLP II Tahap 1, melakukan pembimbingan paling sedikit 2 (Dua) kali bimbingan di PAUD mitra.

  5. Guru Pamong melakukan pembimbingan melekat secara intensif selama mahasiswa melakukan PLP II Tahap 1 di PAUD mitra.

  6. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL melaksanakan monitoring dan evaluasi PLP

  II Tahap 1.

  7. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL mengkoordinasikan penarikan peserta PLP II Tahap 1 dari sekolah mitra.

  8. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL mengkoordinasikan pengumpulan atau pengunggahan nilai PLP II Tahap 1 oleh dosen pembimbing PLP II Tahap I.

H. Sistem Pembimbingan

  1. Mahasiswa peserta PLP II Tahap 1, dibimbing oleh dosen pembimbing PLP II Tahap I

  2. Satu dosen pembimbing PLP II Tahap 1 paling banyak membimbing 6 (enam) orang mahasiswa PLP II.

  3. Dosen pembimbing PLP II Tahap 1 melakukan pembimbingan secara intensif, baik melalui kegiatan tatap muka maupun melalui media komunikasi lainnya.

  4. Dosen pembimbing PLP II Tahap 1 melakukan pembimbingan paling sedikit 2 (Dua) kali bimbingan di sekolah mitra.

  5. Proses pembimbingan oleh dosen pembimbing PLP II Tahap 1, meliputi: a. Refleksi hasil kegiatan yang dilakukan mahasiswa; b. Identifikasi permasalahan dan hambatan yang dihadapi mahasiswa; c. identifikasi alternatif solusi permasalahan yang dihadapi mahasiswa.

  6. Guru pamong melakukan pembimbingan melekat secara intensif selama mahasiswa melakukan PLP II Tahap 1 di PAUD mitra, meliputi: penyusunan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian dan evaluasi, kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, dan pelaksanaan pekerjaan administrasi guru.

I. Sistem Penilaian

  1. Komponen dan bobot penilaian PLP II Tahap 1 terdiri dari: a Penilaian Guru Pamong 40%

  PLP II b Laporan Pelaksanaan 20% PLP II c Ujian Lisan Oleh Dosen 40% Pembimbing PLP

  2. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan contoh format yang telah disediakan (terlampir);

  3. Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing PLP II Tahap 1 dan guru pamong sesuai dengan komponen dan bobot penilaian yang ditentukan.

  4. Batas lulus (passing grade) PLP II Tahap 1 paling renah B (76).

  J. Sistem Pengelolaan

  PLP II Tahap 1 sebagai bagian dari program pengalaman di sekolah, dikelola oleh Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan PPL di tingkat LPTK. Beberapa pihak yang terkait dan harus dilibatkan secara aktif/partisipatif dalam pelaksanaan PLP II Tahap 1 yaitu sebagai berikut:

  No Posisi Peran & Fungsi

  1. Rektor Penanggung Jawab universitas

  2. Wakil Rektor Bidang Akademik

  Pengarah

  3. Ketua Lembaga Pengarah

  4. Dekan Penanggung Jawab di Fakultas

  5. Wakil Dekan Bidang Akademik

  Pengarah di Fakultas

  6. Kepala Badang/Pusat/Unit Pengelola

  Ketua Pelaksana PLP/Magang

  7. Ketua Jurusan/Ka. Ketua Pelaksana prodi Teknis

  8. Sekretaris Anggota Jurusan/Prodi Pelaksana Teknis

  Untuk LPTK FKIP dapat menyesuaikan dengan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) perguruan tinggi. Pengelolaan dan pelaksanaan PLP II juga melibatkan kepala sekolah mitra sebagai penanggung jawab di sekolah, dosen pembimbing PLP II Tahap 1, dan guru pamong sebagai pembimbing teknis.

  K. Pembiayaan

  Seluruh pembiayaan kegiatan PLP II Tahap 1 menjadi tanggung jawab LPTK masing-masing.

BAB IV PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II TAHAP 2 A. Pengertian Pengenalan Lapangan Persekolahan II Tahap

  2, adalah tahapan ketiga dalam Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan yang dilaksanakan pada semester ketujuh. Sebagai tahap lanjutan dari PLP I dan PLP

  II Tahap 2, dimaksudkan untuk memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi melalui berbagai bentuk aktivitas di sekolah.

B. Tujuan

  Setelah mengikuti kegiatan PLP II Tahap 2, para mahasiswa diharapkan dapat memantapkan kompetensi akademik guru yang disertai dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui kegiatan sebagai berikut:

  1. Melakukan pemantapan kompetensi guru

  2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik AUD dalam mengembangkan potensinya disesuaikan dengan DAP

  3. Menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan, gembira dan berbobot bagi AUD (PAIKEM-GEMBROT)

  4. Menyusun dan mengembangkan RPPM

  5. Menyusun dan mengembangkan RPPH

  6. Membuat media pembelajaran

  7. Melaksanakan asesmen

  8. Melakukan evaluasi pembelajaran

  7. Latihan mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing, dengan tujuan merasakan langsung proses pembelajaran, serta pemantapan jati diri calon pendidik;

  8. Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstrakurikuler;

  9. Melaksanakan pembelajaran terbimbing dengan mempraktekkan 8 keterampilan dasar mengajar secara terintegrasi

  10. Membantu guru dalam melaksanakan tugas- tugas pekerjaan administasi guru.

C. Ruang Lingkup

  Ruang lingkup PLP II Tahap 2, meliputi semua tugas guru, baik tugas akademik maupun administrasi.

D. Capaian Pembelajaran dan Beban Belajar

  Untuk memperkuat dan mengintegrasikan kompetensi pemahaman peserta didik, pembelajaran yang mendidik, penguasaan bidang keilmuan dan/atau keahlian, dan kepribadian, dan untuk memberikan kesiapan calon pendidik, setelah mengikuti kegiatan PLP

  II Tahap 2 para mahasiswa dibawah bimbingan guru pamong diharapkan memahami tentang:

  1. Mampu menunjukkan sikap bertanggung jawab atas perannya sebagai calon guru (Sikap)

  2. Mampu menganalisis kurikulum dan perangkat pembelajaran (Pengetahuan)

  3. Mampu menerapkan pembelajaran sesuai konsep DAP bagi AUD (Keterampilan Umum)

  4. Mampu menyusun dan mengembangkan RPPM (Keterampilan Khusus)

  5. Mampu menyusun dan mengembangkan RPPH (Keterampilan Khusus)

  6. Mampu membuat media pembelajaran (Keterampilan Khusus)

  7. Mampu melaksanakan asesmen dan penilaian (Keterampilan Khusus)

  8. Mampu melaksanakan praktik pelaksanaan pembelajaran terbimbing, dengan mempraktekkan 8 keterampilan dasar mengajar secara terintegrasi (Keterampilan khusus)

E. Persyaratan

  1. Mahasiswa

  Mahasiswa peserta PLP II Tahap 2 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.: a. telah lulus mata kuliah paling sedikit 90 sks pada semester sebelumnya b. telah lulus Mata Kuliah Dasar

  Kependidikan (MKDK) dan mata kuliah pembelajaran; c. telah lulus mata kuliah pembelajaran

  Pengembangan Kompetensi mengajar (Micro Teaching), dengan nilai paling rendah B.

  2. Dosen Pembimbing

  Dosen pembimbing untuk PLP II Tahap 2 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  a. Berkualifikasi akademik paling rendah magister atau magister terapan dan berlatar belakang sesuai dengan bidang keilmuan dan/atau keahlian yang diampu; b. Dosen yang berkualifikasi non- kependidikan harus memiliki sertifikat pelatihan pembelajaran Pekerti dan/atau AA;

  c. Memiliki jabatan paling rendah Asisten Ahli;

  d. Diusulkan oleh program studi yang terkait.

  3. Guru Pamong

  Guru pamong untuk PLP II Tahap 2, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Berstatus guru kelas di PAUD tempat pelaksanaan Pengenalan Lapangan

  Persekolahan;

  b. Berkualifikasi akademik sarjana AUD atau sarjana terapan dan telah mengikuti Diklat Dasar, atau berpendidikan Diploma 1 atau Diploma 2 PG-PAUD c. Ditunjuk oleh kepala sekolah tempat pelaksanaan PLP II Tahap II.

  4. Lembaga PAUD Mitra

  Lembaga PAUD mitra untuk PLP II Tahap 2, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  a. Peringkat akreditasi sekolah mitra paling rendah B (Baik); b. Memiliki guru yang memenuhi persyaratan sebagai Guru Pamong; c. Berlokasi di wilayah yang mudah diakses oleh peserta PLP II Tahap 2.

F. Perencanaan

  Dalam rangka pelaksanaan mata kuliah PLP II Tahap 2 di semua Program Sarjana Pendidikan, maka perlu dilakukan perencanaan kegiatan oleh Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL di LPTK. Perencanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL antara lain sebagai berikut:

  1. Membuat edaran tentang mekanisme pelaksanaan mata kuliah PLP II Tahap 2 yang berbobot paling sedikit 2 (Dua) sks yang ditujukan kepada mahasiswa, dosen, dan pengelola fakultas/jurusan/program studi.

  2. Menetapkan jadwal kegiatan PLP II Tahap 2 termasuk pendaftaran mahasiswa yang akan mengikuti mata kuliah PLP II Tahap 2.

  3. Berkoordinasi dengan fakultas/jurusan/program studi untuk menetapkan dosen pembimbing PLP II Tahap 2.

  4. Membuat berbagai panduan yang berkaitan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan PLP

  II Tahap 2, yang memuat mekanisme kegiatan dan format-format yang diperlukan.

  5. Melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan, agar lembaga PAUD mitra dapat menerima dengan baik kegiatan PLP II Tahap 2 ini.

  6. Menetapkan Lembaga PAUD mitra.

  7. Berkoordinasi dengan lembaga PAUD mitra untuk menetapkan guru pamong.

  8. Melakukan penempatan (plotting) mahasiswa peserta PLP II Tahap 2 di lembaga PAUD mitra, diusahakan penempatan peserta pada PLP II Tahap 2 sama dengan PAUD mitra pada PLP I dan PLP II Tahap 1.

  9. Menyiapkan materi orientasi dan pembekalan peserta PLP II Tahap 2.

G. Pelaksanaan

  Pelaksanaan kegiatan PLP II Tahap 2, sebagai berikut:

  1. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL mengkoordinasikan pelaksanaan orientasi dan pembekalan peserta PLP II Tahap 2.

  2. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL mengkoordinasikan penyerahan peserta PLP II Tahap 2 ke lembaga PAUD mitra.

  3. Peserta PLP II Tahap 2 melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru; b. Menelaah strategi pembelajaran yang digunakan guru; c. Menelaah sistem evaluasi yang digunakan guru; d. Membantu guru dalam mengembangkan

  RPPM, RPPH, media pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat evaluasi; e. Latihan mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing

  PLP

  II Tahap 2, dengan tujuan merasakan langsung proses pembelajaran, serta pemantapan jati diri calon pendidik; f. Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstrakurikuler; dan membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administasi guru.

  g. Dosen pembimbing PLP II Tahap 2 melakukan pembimbingan paling sedikit 4 (Empat) kali bimbingan dilembaga PAUD mitra.

  h. Guru Pamong melakukan pembimbingan melekat secara intensif selama mahasiswa melakukan PLP II Tahap 2 di PAUD mitra. i. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL melaksanakan monitoring dan evaluasi PLP II Tahap 2. j. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/ PPL mengkoordinasikan penarikan peserta

  PLP II Tahap 2 dari PAUD mitra. k. Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP dan

  PPL mengkoordinasikan pengumpulan atau pengunggahan nilai PLP II Tahap 2 oleh dosen pembimbing.

H. Sistem Pembimbingan

  1. Mahasiswa peserta PLP II Tahap 2 dibimbing oleh dosen pembimbing PLP II Tahap 2.

  2. Satu dosen pembimbing PLP II Tahap 2, paling banyak membimbing 6 (enam) orang mahasiswa PLP II Tahap 2.

  3. Dosen pembimbing PLP

  II Tahap 2 melakukan pembimbingan secara intensif, baik melalui kegiatan tatap muka maupun melalui media komunikasi lainnya.

  4. Dosen pembimbing PLP

  II Tahap 2 melakukan pembimbingan paling sedikit 4 (empat) kali bimbingan di lembaga PAUD mitra.

  5. Proses pembimbingan oleh dosen pembimbing PLP II Tahap 2 meliputi: a. Refleksi hasil kegiatan yang dilakukan mahasiswa; b. Identifikasi permasalahan dan hambatan yang dihadapi mahasiswa; c. Identifikasi alternatif solusi permasalahan yang dihadapi mahasiswa.

  9. Guru pamong melakukan pembimbingan melekat secara intensif selama mahasiswa melakukan PLP II Tahap 2 di lembaga PAUD mitra, meliputi: penyusunan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian dan evaluasi, kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, dan pelaksanaan pekerjaan administrasi guru.

I. Penyusunan Laporan

  1. Laporan disusun oleh mahasiswa setiap akhir magang sesuai format laporan yang telah ditentukan

  2. Pengumpulan laporan paling lambat 2 (Dua) minggu setelah selesai magang.

  J. Sistem Penilaian

  1. Komponen dan bobot penilaian PLP II Tahap 2 terdiri dari: a Penilaian Guru Pamong 40% PLP II Tahap 2 b Laporan Pelaksanaan 20% PLP II Tahap 2 c Ujian Lisan Oleh Dosen 40% Pembimbing

  2. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan contoh format yang telah disediakan (terlampir);

  3. Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing PLP II Tahap 2 dan guru pamong sesuai dengan komponen dan bobot penilaian yang ditentukan.

  4. Batas lulus (passing grade) PLP II Tahap 2 paling rendah B (76).

  K. Sistem Pengelolaan

  PLP II Tahap 2 sebagai bagian dari program pengalaman di sekolah, dikelola oleh Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP/PPL di tingkat LPTK. Beberapa pihak yang terkait dan harus dilibatkan secara aktif/partisipatif dalam pelaksanaan PLP II Tahap 2, yaitu sebagai berikut:

  No Posisi Peran & Fungsi

  1. Rektor Penanggung Jawab universitas

  2. Wakil Rektor Pengarah Bidang Akademik

  3. Ketua Lembaga Pengarah

  4. Dekan Penanggung Jawab di Fakultas

  5. Wakil Dekan Pengarah di Fakultas Bidang Akademik

  6. Kepala Ketua Pelaksana Badang/Pusat/Unit Pengelola PLP/Magang

  7. Ketua Jurusan/Ka. Ketua Pelaksana prodi Teknis

  8. Sekretaris Anggota Pelaksana Jurusan/Prodi Teknis

  Untuk LPTK FKIP dapat menyesuaikan dengan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Perguruan

  Tinggi. Pengelolaan dan pelaksanaan PLP II Tahap 2 juga melibatkan kepala sekolah mitra sebagai penanggung jawab di sekolah, dosen pembimbing PLP II Tahap 2, dan guru pamong sebagai pembimbing teknis.

  L. Pembiayaan

  Seluruh pembiayaan kegiatan PLP II Tahap 2 menjadi tanggung jawab LPTK masing-masing.

BAB V PELAPORAN A. Standar Isi Laporan

  1. Ukuran kertas A4, berat 80 gr

  2. Laporan ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar menggunakan huruf: times new roman, font 12, spasi 1,15.

  3. Judul Bab menggunakan huruf kapital dengan ukuran font 14 dan dicetak tebal.

  4. Judul Sub Bab menggunakan huruf kapital di awal kata dengan ukuran font 12 dan dicetak tebal.

  5. Margin kertas (selain sampul), tepi atas, bawah dan kanan 2,5 cm sedangkan tepi kiri 3 cm.

  6. Margin sampul untuk tepi kiri, kanan, atas dan bawah 3 cm

B. Sistematika Penulisan Laporan PLP 1

  Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan PLP 1

Bab II Informasi Umum PAUD Tempat PLP I A. Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga PAUD B. Organisasi PAUD C. Sumber Daya Manusia (Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, Peserta Didik) D. Sarana dan Prasarana E. Prestasi PAUD dan Kegiatan Pendukung Bab III Hasil Kegiatan PLP I A. Observasi kultur dan manajemen PAUD B. Observasi Kompetensi Utama Pendidik C.Observasi Pemahaman Peserta Didik PAUD D.Observasi Proses Pembelajaran E. Refleksi Bab IV Penutup A. Kesimpulan B. Saran Lampiran-Lampiran A. Struktur Organisasi B. Daftar Nama Pendidik dan Tenaga Kependidikan

  C.Denah PAUD D.Lembar Observasi

  E. Absensi Mahasiswa PLP I

  F. Jurnal Mingguan

  G. Surat Izin PLP I H.Surat Persetujuan PLP Idari PAUD

  I. Biodata Mahasiswa PLP I J. Dokumentasi K. Lain-Lain..................

  PLP II Tahap 1

  Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan PLP II Tahap 1 Bab II Informasi Umum PAUD Tempat PLP II Tahap 1 A. Visi, Misi, dan Tujuan PAUD B. Organisasi Sekolah C. Sumber Daya Manusia (Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, Peserta Didik) D. Sarana dan Prasarana

  E. Prestasi PAUD dan Kegiatan Pendukung