Mekanisme Pasar islami pemikiran (3)

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN
RINGKASAN MATERI
BAB II
MEKANISME PASAR
Apa itu Pasar
Dalam ilmu ekonomi, pasar bersifat interaktif. Pasar adalah pertemuan antara
permintaan dan penawaran.
Apa itu Mekanisme Pasar
Adalah Proses penentuan tingkat harga berdasarkan kekuatan permintaan dan
penawaran. atau, Proses tarik menarik antara permintaan dan penawaran menuju
suatu keseimbangan antara jumlah dan harga.
Mekanisme pasar terdiri atas:
1. Permintaan
2. Penawaran
No

1.

Perbedaan
Pengertian

2.

FaktorFaktor yang
mempengaru
hi

Permintaan (Qd)
Keinginan konsumen membeli
suatu barang pada berbagai
tingkat harga tertentu. Atau,
keseluruhan jumlah barang
atau jasa yang bersedia
diminta pada berbagai tingkat
harga, waktu, dan tempat
tertentu.

1. Harga barang
bersangkutan (Px)
2. Harga barang lain
(barang subtitusi atau
komplementer Py)
3. Pendapatan (I)
4. Selera atau kebiasaan
(sel)
5. Perkiraan harga periode
1

Penawaran (Qs)
Yaitu sejumlah barang yang
bersedia untuk dijual/
ditawarkan pada berbagai
tingkat harga dan pada suatu
jangka waktu tertentu

1. Harga barang itu sendiri
(Px)

2. Harga barang lain (Py)
3. Harga input (Pi)
4. Teknologi yang dimiliki
(t)
5. Ongkos produksi (c)
6. Tujuan perusahaan (Tp)
7. Jumlah pedagang (ped)

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN
mendatang (Pp)
6. Jumlah penduduk (Pen)
7. Distribusi pendapatan
(Ydis)
8. Promosi (Pr)

3. Fungsi

4. Skedul

8. Kebijakan pemerintah
(kebij)

Qd = a-bPd atau
Pd = -1/b (-a + Qd)

Qs = a + bPs

Qd = f (Px, Py, I, dan Sel)

QS = f(Py, PY, Pi, t, c, Tp, Tp,
ped)

Harga
(P)


2

3

4

Harga
(P)

2

3

4

Jumlah
(Q)

40


30

20

Jumlah
(Q)

25

30

35

5. Kurva/Grafik

6. Hukum

Bergerak dari kiri atas ke
kanan bawah
Apabila Q naik maka P turun

Apabila Q turun mana P naik

Bergerak dari kiri bawah ke
kanan atas
Apabila Q naik maka P naik
Apabila Q turun maka P turun

Keseimbangan Pasar (Equilibrium)
Adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen sama dengan jumlah barang
yang diminta oleh konsumen pada suatu tingkat harga tertentu.. Permintaan sama
dengan penawaran (Qd = Qs). Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi
kelebihan permintaan. Sebab, permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi
berkurang. Sebaliknya, jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan
penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.

2

STIE

E K O L A H BT I A

N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

Skedul dan Kurva Keseimbangan Pasar

A. Kelebihan Permintaan (Excess Demand) (Shortage)
Ketika harga di bawah harga keseimbangan, kuantitas yang diminta melebihi
kuantitas yang ditawarkan. Jadi terdapat excess demand atau shortage.

B. Kelebihan Penawaran (Excess Supply) (Surplus)
Ketika harga di atas harga keseimbangan, kuantitas yang ditawarkan melebihi
kuantitas yang diminta. Terdapat kelebihan penawaran atau surplus. Suppliers

3

STIE

E K O L A H BT I A

N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

akan menurunkan untuk menaikkan penjualan, hal ini akan menggerakkan ke
arah equilibrium.

Perubahan Keseimbangan Pasar
Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan disisi permintaan atau
penawaran.
a. Perubahan Kurva Permintaan

Qd

hanya

harga

yang


berpengaruh terhadap permintaan
maka permintaan hanya bergerak

D4
D3

sepanjang kurva.

D2

D1

P
Bergeser keaatas akibat penambahan
 yang diminta b
c
DQd

Selama


b. Perubahan Kurva Penawaran

P

4

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN
P

S

Pergerakan sepanjang
kurva penawaran
hanya terjadi bila hanya
Harga yang
berubah.

Qs

P

S2

S1

S3

Kurva penawaran
bergeser
Kebawah karena
jumlah yang
Qs
Ditawarkan
bertambah

5

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

Surplus Ekonomi
a. Surplus Konsumen
b. Surplus Produsen
Tabel Perbedaan Surplus Ekonomi
No.
1.

2.

Perbedaan
Pembahasan

Pengertian

Surplus Konsumen (SK)
Kesediaan membayar

Surplus Produsen (SP)
Biaya (Cost) : Nilai

(willingness to pay).

segala sesuatu yang

Jumlah maksimum yang

harus dikorbankan

mau dibayar oleh

penjual dalam

konsumen untuk

memproduksi sesuatu

memperoleh suatu

barang

barang.
a.Menunjukan keuntungan
yang diperoleh konsumen
karena mereka membeli
suatu komoditi/barang
b.Kesediaan konsumen
membayar dikurangi
jumlah yang sebenarnya
dibayarkan konsumen
c. Surplus Konsumen =
nilai barang bagi pembeli harga yang dibayarkan
pembeli.

3.

Kelompok Konsumen 1. Konsumen
dan Produsen
SuperMarginal:
Membeli diatas ratarata harga pasar/
membeli hanya untuk
pamer
2. Konsumen Marginal:
Membeli sama dengan
6

a.Ukuran keuntungan
yang diperoleh produsen
karena mereka
beroperasi pada suatu
pasar komoditi
b.Jumlah pembayaran
yang diterima penjual
dikurangi biaya yang
dipikulnya.
c. Surplus Produsen =
jumlah yang diterima
penjual - biaya produksi
yang dipikul penjual.
1. Produsen
SuperMarginal :
Menjual dibawah
harga pasar. Menjual
dengan prisip barang
cepat habis walaupun
keuntungan kecil.
2. Produsen Marginal:

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN
harga Pasar. Ex: Pasar
Swalayan
3. Konsumen
SubMarginal:
Membeli dibawah harga
Pasar. Ex: Pasar
Murah, obral, bazaar dll

7

Menjual sama dengan
harga pasar, tidak
dapat ditawar. Ex:
Mall, Pasar swalayan
3. Produsen
SubMarginal:
Menjual di atas harga
pasar. Mengganggap
barang yang dijualnya
adalah barang yang
exlusive. Ex:
Pelelangan

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

Kurva Surplus Ekonomi (Konsumen dan Produsen)

Harga (rb)
A

Penawaran
D

Su

Hargarpl
S
us
Ekuilibrium
ur

ko
pl
C ns
uu
Kuantitas
s
me
pr
n
o
d
u
s
e
n

E

Permintaan

B
ekuilibrium
Kuantitas

Surplus konsumen dan surplus produsen pada ekuilibrium p

Kegagalan Pasar
Pasar dapat menjadi alokasi sumber daya yang efisien, bila asumsi-asumsinya
terpenuhi, antara lain pelaku bersifat rasional, memiliki informasi yang sempurna, pasar
berbentuk persaingan sempurna dan barang bersifar privat. Sayangnya, kenyataan
tidak seperti dunia ideal. Banyak asumsi yang tidak cocok ketika berada di lapangan.
Akibatnya pasar gagal menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien.
a. Informasi yang tidak sempurna (Incomplete Information)
Dalam kenyataannya kita tidak pernah tahu persis tentang kualitas barang yang
digunakan. Ex: Ketika membeli motor/mobil bekas. Untuk memperoleh informasi
tentang mobil/motor itu, sering kali harus membayar. Misalnya dengan meyewa
montir / ahli mesin yang dapat dipercaya. Demikian pula di perusahaan, apabila
ingin merekrut pegawai, kita harus tau kualitas calon pegawai yang akan bekerja,
untuk mengetahui kualitas tsb, perusahaan terpaksa menggunakan jasa
konsultan misalnya psikolog, yang untuk menikmati jasanya, perusahaan harus
membayar.
8

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

b. Daya Monopili (Monopoly Power)
Kemampuan mempengaruhi pasar dengan menentukan tingkat harga.
c. Ekternalitas (Externality)
Keuntungan atau kerugian yang dinikmati/diderita pelaku ekonomi sebagai akibat
tindakan pelaku ekonomi yang lain, tapi tidak dapat dimasukan dalam
perhitungan biaya secara normal. Ex : Disuatu Desa ada perternakan ayam yang
mencemari lingkungan dengan bau ayam yang menyengat, maupun membuang
limbah kotoran ayam ke sungai. Kerugian yang di derita masyarakat sekitarnya
tidak masuk dalam perhitungan biaya produksi ternak ayam.
d. Barang Publik (Public Goods)
Barang publik sifatnya berlawanan dengan barang privat. Barang public dapat
dibagi-bagi dan mengkonsumsinya dapat secara bersamaan serta untuk
memperolehnya tidak harus membayarnya. Ex : Jalan raya, taman kota, dan
fasilitas umum lainnya. Barang public biasanya disediakan oleh pemerintah.
Akan tetapi bukan berarti semua barang public itu disediakan oleh pemerintah,
karena ada barang public yang disediakan oleh swasta atau masyarakat umum,
sebagai contoh, tempat ibadah/ masjid.
e. Barang Altruisme (Altruism Goods)
Barang Altruisme adalah barang yang ketersediannya berdasarkan sukarela
karena rasa kemanusiaan. Ex: darah. Apabila barang ini diserahkan pada
mekanisme pasar, maka tidak akan terjadi pasar karena supplynya bertentangan
dengan ajaran agama (akan terjadi kegagalan pasar) maka dari itu pemerintah
mebuat PMI (Palang Merah Indonesia).

9

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

Intervensi Pemerintah
Kegagalan pasar, seringkali menuntut campur tangan (intervensi) pemerintah.
Diantaranya:
a. Kontrol Harga
Tujuannya untuk melindungi konsumen atau produsen. Bentuk control harga
yang paling umum adalah dengan menetapkan Floor Price (Harga dasar) atau
Ceiling Price (Harga Maksimum).
1. Floor Price (Harga Dasar)
Adalah tingkat harga minimum yang diberlakukan. Ex: Bila pemerintah
menetapkan gaji minimum tenaga kerja Rp. 500.000/Bulan.
Maka
Perusahaan harus membayar tenaga kerja paling tidak atau minimal Rp.
500.000/ bulan.
2. Ceiling Price (Harga Maksimum)
Adalah batas maksimum harga penjualan oleh produsen. Tujuannya adalah
agar harga produk dapat terjangkau oleh konsumen yang daya belinya
kurang.
3. Kuota
Selain dengan pembelian, pemerintah memengaruhi tingkat harga dengan
melakukan kebijakan kuota (pembatasan produksi).
4. Pajak dan Subsidi
1. Pajak (Menaikan Harga)
Dilihat dari satu sisi, pajak memberatkan karena membuat harga barang
menjadi lehib mahal. Namun disisi lain, pajak dibutuhkan sebagai sumber
penerimaan Negara untuk membiayai pembangunan.
Pajak penjualan adalah pembayaran yang lebih tinggi yang harus
ditanggung oleh pembeli. Pengenaan pajak berdampak pada
keseimbangan pasar.
2. Subsidi (Harga Menurun/ Menambah Jumlah Barang)
Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada para produsen dengan
maksud meringankan beban pengeluaran (biaya operasional) produsen.
Dampak dari subsidi adalah kebalikan dari pengenaan pajak, karena
subsidi akan menurunkan harga, pengenaan subsidi akan berdampak
pada keseimbangan pasar.

10

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

Contoh Soal
a. Mengetahui Fungsi Permintaan
Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak
1000Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg permintaan
akan jeruk menurun menjadi 600Kg, buatlah fungsi permintaannya ?
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000
Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000
Q2 = 600 Kg
untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis
melalui dua titik, yakni :
y - y1
x - x1
------ = -------y2 - y1
x2 - x1
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P - P1
Q - Q1
------- = -------P2 - P1

Q2 - Q1

mari kita masukan data diatas kedalam rumus :
P - 5.000
Q - 1000
------------------- = ---------------7.000 - 5.000 600 - 1000
P - 5.000
Q - 1000
--------------- = ------------2.000
-400
P - 5.000 (-400) = 2.000 (Q - 1000)
-400P + 2.000.000 = 2000Q - 2.000.000
2000Q = 2000.000 + 2.000.000 - 400P
Q = 1/2000 (4.000.000 - 400P)
Q = 2000 - 0,2P
============
Jadi Dari kasus diatas diperoleh fungsi permintan Qd = 2000 - 0,2P

11

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

12

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

b. Mengetahui Fungsi Penawaran
Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian
sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu
menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi
penawarannya ?
Jawab :
dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000 Q1 = 100 buah
P2 = 4.000 Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan
linear :
P - P1 Q - Q1
-------- = --------P2 - P1 Q2 - Q1
P - 3.000
-------------- =
4.000 - 3.000

Q - 100
------------200 - 100

P - 3.000
Q - 100
-------------- = ------------1.000
100
(P - 3.000)(100) = (Q - 100) (1.000)
100P - 300.000 = 1.000Q - 100.000
1.000Q = -300.000 + 100.000 + 100P
1.000Q = -200.000 + 100P
Q = 1/1000 (-200.000 + 100P )
Q = -200 + 0.1P
============
Jadi dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd

13

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

c. Menentukan Keseimbangan Pasar dan Menentukan Keseimbangan Setelah
Pajak dan Subsidi
SOAL
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawaranannya P = 3 + 0.5 Q.
a. Tentukan Keseimbangan Pasarnya !
b. Apabila terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3 perunit. Berapa
keseimbangan pasar sesudah pajak ?
c. Apabila Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 1.5 terhadap barang yang
diproduksi. Berapa keseimbangan pasar setelah diberikan subsidi?
d. Gambarkan Kurva Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah diberlakukannya
pajak dan subsidi !
Jawab:
a. Tentukan Keseimbangan Pasar
Pd = Ps
Pd = 15 -Q
15 –Q = 3 + 0,5Q
= 15- 8
-0,5Q – Q = 3-15
P =7
-1,5Q = 12
Q=8
Jadi, Keseimbangan Awal adalah E = (8 dan 7)
b. Keseimbangan Sesudah Pajak
Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi..
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0.5 Q + 3
P = 3 + 0.5 Q + 3
P = 6 + 0.5 Q
0,5Q = 6 – P
14

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

Q = -12 + 2 P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :
Q = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
Q = 15 – P
27 = 3P
Q = 15 – 9
P=9
Q =6
Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6 atau E’ (6 dan 9)
c. Keseimbangan Sesudah Subsidi
Dengan subsidi , harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih
rendah, persamaan penawaran berubah dan kurvanya turun.
Penawaran tanpa subsidi :
Penawaran dengan subsidi :
P = 3 + 0.5 Q – 1.5
P = 1.5 + 0.5 Q
0,5Q = 1,5 – P
Q = -3 + 2 P

P = 3 + 0.5 Q
P = 3 + 0.5 Q – 1.5

Keseimbangan pasar setelah ada subsidi:
Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P
Q = 15 – P
18 = 3 P
Q = 15 – 6
P=6
Q=9
Jadi, dengan adanya subsidi : Pe’ = 6 dan Qe’ = 9 atau E’ = (9 dan 6)
d. Kurva Keseimbangan Sebelum Pajak dan Subsidi

15

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

-

Ps = 3 + 0.5 Q
7E(8,7)
3
Pd = 15 – Q
-6
0
8
15

16

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

Kurva Keseimbangan Setelah Pajak

P

Pajak
Rp.3

1
59

Qs’ = -12 + 2 P
E’(6,9)

7
6

Qs = 3 + 0.5 Q
E(8,7)

3
-12

-6
15

Qd = 15 – Q
0

17

6

8

Q

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

Kurva Keseimbangan Setelah Subsidi

P
1
59

Qs = 3 + 0.5 Q
E(8,7)

Qs’ = -3 + 2P

7
6

Subsidi
Rp.1,5

E’(9,6)

3
-12
9

-6

Qd = 15 – Q
3 0

6

15

Contoh Soal Surplus Ekonomi
Bila diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran adalah :
Qd = 60 – 0,5P à P = 120 – 2Q
Qs = –45 + 3P à P = 15 + 1/3Q
Qd = Qs
60 – 0,5P = –45 + 3P
3,5P = 105
P = 30
Q = 60 – 0,5(30) à Q = 45
Jadi, Keseimbangan Pasarnya adalah E= (30 dan 45)
18

8

Q

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

Menghitung Surplus Ekonomi ada 2 cara
1. Cara Integral
2. Melihat Grafik/ luas segitiga
1. Cara Integral

 
 
 
 
 
 

19

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

2. Melihat Grafik/ Luas segitiga

Dimana :
CS = Consumen Suplus
mkt P adalah harga ekuilibrium (mana supply sama demand),
adalah kuantitas jumlah pembelian pada harga
mkt Q
keseimbangan
max P adalah harga di mana jumlah kuantitas pembelian akan
turun menjadi 0 (yaitu, di mana kurva permintaan penyadapan
yang harga sumbu).
QD = 60 – 0,5P à 0 = 60 – 0,5P à
0,5P = 60
P = 120
SK =

(120 – 30) x 45
2

=

4050
2

Surplus Produsen
1. Cara Integral

20

= 2025

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

21

STIE

E K O L A H BT I A
N G NG I TI L EM UN
[PENGANTAR EKONOMI MIKRO : VADILLA
MUTIA.,SE.,ME]
BANTEN

2. Cara Luas segitiga
QD = -45 + 3P à 0 = -45 – 3P à
-3P = -45
P = 15
SP =

(30 – 15) x 45

=

2

675
2

22

= 337,5