Cinta adalah bentuk emosi manusia yang p

Cinta adalah bentuk emosi manusia yang paling dalam dan paling diharapkan. Cinta dapat
meliputi setiap orang dan dari berbagai tingkat usia (Sternberg, 1988). Menurut Abraham
Maslow (dalam Goble, 1991), cinta itu sendiri merupakan kebutuhan yang sangat penting
bagi umat manusia sehingga tanpa cinta, pertumbuhan dan perkembangan kemampuan
individu akan terhambat. Cinta juga diyakini sebagai salah satu bentuk emosi yang sangat
penting bagi manusia sehingga hampir semua individu pernah mengalami jatuh cinta
(Roediger dkk, 1987).
Walaupun demikian, pengalaman masing-masing individu ini tentu saja berbeda-beda,
dan
jenis cinta yang mereka alami berbeda pula. Sebagai sebuah konsep, cinta sedemikian
abstraknya sehingga sulit untuk didekati secara ilmiah. Walaupun Psikologi sudah lama
tertarik untuk mempelajari konsep ini, namun penelitian tentang cinta sendiri baru akhir
tahun 90-an dapat dijalankan dengan menggunakan berbagai piranti psikologis yang
sesungguhnya ( Sears, dkk, 1994).
Bentuk umum dari cinta yang paling sering dikemukakan oleh para ahli psikologi
adalah yang dikemukakan oleh Walster dan Walster (dalam Saks dan Krupat, 1988) yaitu
Passionate Love yang diartikan sebagai suatu keadaan yang cenderung membutuhkan orang
lain yang selalu ditandai dengan adanya perubahan fisiologis tubuh dimana orang yang
dicintai adalah objek dari fantasi, kerinduan dan hasrat dan Companionate Love yaitu cinta
yang dalam, matang yang kita rasakan untuk anggota keluarga dan teman-teman. Namun
Robert Sternberg mempunyai teori yang lebih luas mengenai cinta. Teori tentang cinta yang

paling dikenal disebut dengan Sternberg’s Triangular Theory of Love (dalam Taylor dkk,
2000). Menurutnya semua pengalaman cinta mempunyai tiga komponen yaitu keintiman
(intimacy), gairah (passion), dan komitmen (commitment). Dari hasil analisa ketiga
komponen tersebut, Sternberg mengidentifikasikan delapan bentuk cinta, didasarkan pada ada
atau tidaknya masing-masing komponen. Bentuk-bentuk cinta tersebut adalah:
1. Liking
Bentuk cinta dimana yang ada hanya unsur keintiman tanpa gairah dan komitmen.
Ada pada hubungan persahabatan (bisa sesama jenis kelamin). Perasaan-perasaan
yang muncul dikarakteristikkan dengan hubungan pertemanan. Individu akan
merasa dekat, saling terikat dan nyaman terhadap orang yang dijadikan subjek
“liking” tanpa adanya gairah maupun komitmen membentuk hubungan jangka
panjang. Secara emosional ada ikatan dengan orang tersebut, tetapi tidak ada gairah
yang muncul atau keinginan untuk menghabiskan hidup bersama orang tersebut.

Ada kemungkinan bahwa hubungan pertemanan akan memunculkan gairah atau
komitmen jangka panjang, tetapi kebanyakan hubungan pertemanan hanya sebatas
memunculkan perasaan suka (liking)
2. Infatuated Love
Bentuk cinta dimana yang ada hanya elemen gairah tanpa komitmen dan keintiman.
Ada pada cinta pada pandangan pertama (biasa disebut infatuasi), atau pada

ketertarikan fisik yang biasanya mudah hilang. Biasanya ini muncul karena adanya
pengalaman keterbangkitan gairah tanpa adanya keintiman atau komitmen. Infatuasi
ini dapat muncul secara cepat dan menghilang dengan cepat pula. Infatuasi secara
umum diperlihatkan dengan adanya keterbangkitan psikofisiologis dan tanda-tanda
fisik seperti detak jantung yang meningkat, atau bahkan jantung yang berdebar
keras, peningkatan sekresi hormon dan adanya ereksi pada organ genital.
3. Empty love
Bentuk cinta dimana yang ada hanya elemen komitmen tanpa gairah dan keintiman.
Biasanya ditemukan pada pasangan yang telah menikah dalam waktu yang panjang
(misalnya pada pasangan usia lanjut). Ini adalah bentuk cinta dimana hubungan
tersebut telah menemukan kejenuhan. Hubungan tersebut telah berjalan beberapa
tahun namun masing-masing telah kehilangan keterlibatan emosional satu sama lain
dan juga tidak ada lagi ketertarikan fisik di antara mereka. Di beberapa masyarakat,
jenis cinta ini berada di akhir dari sebuah hubungan jangka panjang. Namun di
masyarakat tertentu, jenis cinta ini justru merupakan awal dari sebuah hubungan
jangka panjang. Individu memulainya dengan perkawinan dan artinya memulai
hubungan dengan sebuah komitmen dan berharap hubungan tersebut akan diikuti
dan dipenuhi dengan gairah dan keintiman dan dari situlah hubungan tersebut
dimulai.
4. Romantic Love

Bentuk cinta dimana di dalamnya terdapat komponen keintiman dan gairah yang
kuat tanpa adanya komitmen. Biasa terdapat pada orang-orang yang berpacaran.
Pada bentuk cinta ini, pasangan tersebut tidak hanya saling tertarik secara fisik
tetapi ada keterikatan emosional di antara keduanya.
5. Companionate Love
Hubungan jangka panjang yang tidak melibatkan unsur gairah, hanya ada
komponen

keintiman

dan

komitmen.

Biasanya

terdapat

pada


hubungan

persahabatan. Jenis hubungan ini adalah hubungan yang jangka panjang,

pertemanan yang memiliki komitmen, hubungan pernikahan yang ketertarikan fisik
di antaranya sudah pudar.
6. Fatous Love
Bentuk cinta yang di dalamnya terdapat komponen gairah dan komitmen namun
tanpa keintiman. Biasa terdapat pada hubungan suami istri yang sudah kehilangan
keintimannya. Jenis cinta ini terjadi jika pasangan saling berkomitmen satu sama
lainnya dengan dasar adanya gairah di antara mereka tanpa adanya keintiman. Jika
gairah yang muncul terjadi dengan cepat, dan tidak ada munculnya keintiman untuk
selanjutnya, maka hubungan yang didasarkan pada bentuk cinta ini tidak akan
bertahan lama.
7. Consummate Love
Bentuk cinta yang di dalamnya terdapat semua komponen, baik keintiman, gairah
maupun komitmen dalam proporsi yang seimbang. Bentuk cinta ini merupakan
bentuk yang ideal oleh sebab itu orang berusaha untuk mendapatkannya
8. Non Love
Merupakan bentuk hubungan dimana tidak satupun dari ketiga komponen cinta

yang telah dikemukakan muncul. Ini terjadi pada banyak hubungan yang sederhana,
dimana yang terjadi hanya interaksi biasa tanpa adanya cinta bahkan rasa suka.
Ringkasan dari bentuk-bentuk cinta yang dijelaskan oleh Triangular Theory dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
No

Bentuk cinta

Keintiman

Gairah

Komitmen

1

Non - love

-


-

-

2

Liking

+

-

-

3

Infatuated love

-


+

-

4

Empty love

-

-

+

5

Romatic love

+


+

-

6

Companiote love

+

-

+

7

Fatuous love

-


+

+

8

Consummate love

+

+

+

Catatan:
Tanda (+) menandakan kehadiran komponen yang dimaksud
Tanda (-) menandakan ketidakhadiran komponen yang dimaksud
Menurut Sternberg (dalam Tambunan, 2001), setiap komponen pada setiap orang
berbeda tingkatannya. Cinta yang ideal adalah apabila ketiga komponen tersebut berada pada


proporsi yang sesuai pada suatu waktu tertentu. Misalnya, pada tahap awal hubungan, yang
paling besar adalah komponen keintiman. Setelah itu berlanjut pada komponen gairah yang
disertai komitmen yang lebih besar, misalnya melalui perkawinan. Sedangkan beberapa
peneliti lainnya (dalam Sears dkk, 1994) telah mengidentifikasikan enam bentuk cinta lainnya
yaitu Lasswell dan Lobsenz (1980) dan Lee (1983). Biasanya orang memberikan
definisi yang merupakan kombinasi lebih dari satu bentuk. Bentuk-bentuk cinta itu adalah:
1. Cinta Romantik
Cinta yang ditandai oleh pengalaman-pengalaman emosional. Biasanya merupakan
cinta pada pandangan pertama. Yang penting dalam bentuk cinta ini adalah adanya daya tarik
fisik.
2. Cinta Memiliki
Orang yang terlibat dalam bentuk cinta ini merasakan pengalaman emosional yang
kuat, mudah cemburu, sangat terobsesi pada orang yang dicintai. Orang-orang yang terlibat
dalam cinta ini biasanya sangat tergantung pada orang yang dicintai, oelh karena itu ia takut
tersisih. Keterlibatannya sangat mudah berubah dari perasaan sangat bahagia sampai rasa
putus asa. Menurut mereka, “bila kekasih saya tidak memberikan perhatiannya pada saya,
saya merasa sakit.”
3. Cinta Kawan Baik
Merupakan bentuk cinta yang mengutamakan keakraban yang menyenangkan. Cinta
ini biasanya tumbuh perlahan-lahan dan dimulai dari sebuah persahabatan, saling berbagi dan

mengungkapkan diri secara bertahap. Ciri-ciri dari bentuk cinta ini adalah sifatnya yang
bijaksana, hangat dan sarat dengan rasa persaudaraan. Orang-orang yang terlibat dalam
bentuk cinta ini mengatakan, “cinta yang terbaik adalah cinta yang tumbuh dari sebuah
persahabatan”.
4. Cinta Pragmatik
Ini adalah bentuk cinta yang menuntut adanya pasangan serasi dan hubungan yang
berjalan baik, kedua pihak merasa betah di dalamnya dan dapat saling memuaskan
kebutuhan-kebutuhan dasar atau kebutuhan praktis mereka. Orang yang terlibat dalam cinta
pragmatis ini sangat logis dan banyak pertimbangan dalam menentukan pasangan yang sesuai
dengan dirinya, dan lebih senang mencari kepuasaan daripada kegembiraan. Menurut mereka,
“anda perlu merencanakan kehidupan anda secara seksama sebelum memilih seorang
kekasih”.
5. Cinta Altruistik
Ciri utama dari bentuk cinta ini adalah adanya perhatian, keinginan untuk selalu
memberikan sesuatu, dan selalu siapmemaafkan pasangannya. Cinta diartikan sebagai suatu
tugas yang harus dilakukan tanpa pamrih. Bentuk cinta ini diungkapkan melalui pengorbanan
diri, kesabaran, dan rasa percaya terhadap orang yang dicintai. Menurut mereka, “saya

mencoba menggunakan kekuatan saya untuk membantu kekasih saya melewati masa-masa
sulitnya, bahkan pada saat dia bertindak bodoh”.
6. Cinta Main-main
Orang dapat memperlakukan cinta seperti memainkan sesuatu: untuk menikmati
“permainan” cinta dan memenangkannya. Dalam bentuk cinta ini, yang paling penting adalah
strategi, dan keterikatan biasanya dihindari. Orang yang terlibat dalam bentuk cinta ini
biasanya memiliki lebih dari satu hubungan cinta pada suatu saat. Tidak ada hubungannya
yang mampu bertahan lama, biasanya akan berakhir bila pasangannya mulai membosankan
atau menjadi terlalu serius. Menurut mereka, “bagian yang menyenangkan dari cinta adalah
menguji kemampuan seseorang untuk menjaga agar hubungan itu berjalan terus dan orang
sekaligus mendapatkan apa yang diinginkannya”.