LANDASAN TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
LANDASAN TEORI
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
DR.H.ASNAWI SYARBINI, MPA
Landasan Teori Belajar & Pembelajaran Teori Pembelajaran (TP)
Sbg profesi yg bersumber dari penelitian, teori & praktek, TP punya landasan pengetahuan yg menunjang praktek. Tiap kawasan TP mengandung kerangka pengetahuan yg didasarkan pd hasil penelitian & pengalaman. Hubungan teori & praktek makin kuat. Teori
terdiri dari konsep, bangunan (konstruk), prinsip & proposisi yg memberi & memperluas khasanah pengetahuan (TP ). Praktek merupakan
penerapan pengetahuan tsb dlm memecahkan permasalahan. Dlm TP baik teori maupun praktek, banyak menggunakan model. Model prosedural, menggunakan cara pelaksanaan tugas membantu menghubungkan teori & praktek. Teori juga menghasilkan model utk
memvisualisasikan hubungan, ini disebut model Landasan…
TP telah berkembang, dimana proses, sumber & sistem belajar perseorangan atau kelompok dpt dirancang, dikembangkan, dimanfaatkan, dikelola, & dievaluasi. Pd TP adalah disiplin yg berkepentingan terhadap pemecahan masalah belajar dg berlandaskan pd serangkaian prinsip & menggunakan berbagai macam pendekatan atau teori belajar & pembelajaran.
tertentu, demikian pula dg TP dibangun atas dasar prinsip2 teori psikologi, terutama teori belajar & hasil2 penelitian dlm kegiatan pembelajaran.
Tiap teknologi dibangun atas dasar suatu teori
proses belajar yg telah teruji kebenarannya melalui penelitian & pengalaman. Sdg konsep belajar adalah konsep2 yg hrs diterapkan di dlm proses pembelajaran.
Teori belajar - sumber hipotesis atau dugaan2 ttg
Landasan ….
cara2 utk membuat orang dpt belajar dg baik. Oki dibicarakan prinsip2 yg dipakai utk memecahkan & menyelesaikan masalah sehari2. Teori pembelajaran tdk hanya bicara ttg bagaimana peserta didik belajar, tapi juga mempertimbangkan hal lain yg berpengaruh secara psikologis, biologis, antropologis, & sosiologis.
Prinsip pembelajaran merumuskan PENGERTIAN PRINSIP DAN TEORI BELAJAR 1. Pengertian dan Prinsip-prinsip Belajar.
Belajar (learning) adalah suatu proses yg kompleks yg terjadi pd semua orang, berlangsung seumur hidup, sejak bayi sd ke liang lahat (Sadiman dkk, 1986 ). Belajar dpt terjadi dirumah, di sekolah, di tempat kerja, di tempat ibadah & di masyarakat. Berlangsung dg cara apa saja, dari apa dan siapa saja. Kemampuan belajar adalah ciri manusia. Proses belajar bersifat individual & kontekstual, artinya terjadi dlm diri peserta didik sesuai dg perkembangan & lingkungannya, tdk hrs dari guru dan pendidik. Pengertian ….
Belajar sbg suatu upaya atau proses perubahan
perilaku peserta didik sbg akibat interaksi dg
berbagai sumber belajar yg ada disekitarya .
Perubahan tingkah laku meliputi perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), nilai & sikap (afektif). Dg kata lain memperoleh kecakapan, keterampilan & sikap. Hasil belajar bersifat perubahan permanen pd pengetahuan dan perilaku atas dasar pengalaman
Dlm pandangan konstruktivisme, belajar adalah
menyusun pengetahuan dari pengalaman kongkret,
aktivitas kolaborasi, & refeksi serta interpretasi. Pd
hakekatnya proses belajar terjadi dlm diri peserta
didik, walaupun prosesnya berlangsung dlm kelompok, bersama orang lain . Pengertian…
Konsep belajar menurut UNESCO menuntut empat pilar; belajar utk mengetahui (learning to know ), belajar utk melakukan (learning to do ), belajar utk menjadi ( learning to be ), dan belajar utk hidup bersama (learing to live together ). Belajar merupakan suatu proses pribadi, tdk hrs akibat kegiatan mengajar. Guru mengajar tdk selalu diikuti kegiatan belajar oleh peserta didik. Sebaliknya peserta didik dpt belajar tanpa hrs ada guru. Dlm kegiatan pembelajaran perlu menggunakan teori & prinsip belajar tertentu agar bertindak secara tepat, dpt menentukan langkah demi langkah , dpt memberi arah & prioritas dlm kegiatan belajar. Pengertian…
Prinsip2 belajar mempermudah guru, oki guru
perlu memahami prinsip2 ini. Guru sbg pendidik
hrs memiliki kompetensi sbg agen pembelajaran,
kompetensi pedagogis, & menguasai
(kompetensi) teori & prinsip2 pembelajaran.
Prinsip belajar yg berlaku umum adalah: 1).
Perhatian & motivasi belajar peserta didik; 2).
Keaktifan belajar & keterlibatan langsung/
pengalaman dlm belajar; 3). Pengulangan belajar;
4).tantangan & semangat belajar; 5). Pemberian
feedback & penguatan belajar; 6). Adanya perbedaan individu dlm perilaku belajar. Teori-Teori Belajar 2. Teori-Teori Belajar.
Belajar=kegiatan orang sehari2, proses yg kompleks yg terjadi pd semua orang & berlangung seumur hidup. Lama telah menjadi
objek penelitian ilmuan. Karena kompleknya, maka banyak teori belajar yg menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi. Fungsi teori (salah satunya) adalah mengungkap kompleksitas masalah belajar. Misalnya kegiatan imitasi atau meniru, ternyata sangat kompleks & punya implikasi bg kegiatan belajar & pembelajaran. Teori Belajar..
sendiri ttg belajar yg mempengaruhi bentuk & model kegiatan pembelajaran. Masing2 teori punya kelebihan & kelemahan, memiliki titik fokus yg menjadi pusat perhatian. Seperti fokus pd proses, pd hasil, pd isi, pd sistem, dsb.
Setiap teori memiliki konsep atau prinsip2
Meskipun banyak teori, namun ada prinsip umum yg hampir semuanya ada: yakni adanya perubahan atau kemampuan baru; kemampuan baru itu tdk terjadi sesaat, tapi berlangsung lama; perubahan itu atas hasil usaha; & perubahan itu bukan karena pertumbuhan . Teori Belajar Behaviorisme A. Teori Belajar Behaviorisme .
Menurut teori behaviorisme, manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian2 di dlm lingkungannya yg akan memberikan pengalaman belajar. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yg terjadi karena adanya stimulasi & respons yg dpt diamati. Prinsip teori ini memanipulasi lingkungan peserta didik, shg diperoleh perubahan tingkah laku. Tdk memperhatikan apa yg terjadi dlm pikiran manusia. Dg kata lain lebih menekankan pd hasil daripada proses belajar. Behaviorisme lebih menekankan pd tingkah laku objektif, empiris (nyata), kongkrit & dpt diamati (observable). Teori Belajar Behaviorisme
utk mengidentifkasi aspek situasi pendidikan dpt mengatur kondisi pembelajaran. Seperti kerajinan, tdk berkelahi, & skor tinnggi. Guru/pendidik hrs memahami karakteristik
Penerapan prinsip penguatan/pengukuhan
peserta didik & karakteristik lingkungan belajar, disamping sifat materi pelajaran, media & fasilitas pembelajaran. Tujuan hrs dirumuskan secara jelas &
spesifk, shg dpt dicapai, diukur, & akuntabel.
Prinsip Teori Belajar Behaviorisme Proses belajar dpt terjadi dg baik, bila peserta
didik ikut terlibat aktif Materi pelajaran disusun dlm urutan yg logis
Tiap2 respons hrs diberi umpan balik secara
langsung Setiap kali peserta didik memberikan respon yg
benar, perlu di beri penguatan (reinforcement) Prinsip stimulasi-respons, & penguatan tlh lama
diterapkan. Materi pelajaran di bentuk dlm unit-unit terkecil.
Dlm masteri learning, materi dipecah per unit, peserta didik tdk dpt pindah ke unit berikutnya bila blm menguasai unit yg sebelumnya.
Langkah-langkah Pembelajaran
Behaviorisme.Menentukan tujuan pembelajaran 1.
2. Menganalisis lingkungan kelas yg ada saat ini
3. Menentukan materi pembelajaran
4. Memecah materi pembelajaran ke unit-unit
terkecil Menyajikan materi pembelajaran 5.
6. Memberikan stimulus, berupa pertanyaan,
kuis, tes dsb
7. Memberikan pengukuhan/penguatan
8. Memberikan stimulus baru
Mengamati & mengkaji respon yg diberikan 9. peserta ddidik 10. Memberikan penguatan lanjutan dst. Kritik pd Teori Behaviorisme Behaviorisme tdk dpt diterapkan pd setiap
pembelajaran, & dianggap tdk menghargai aktiftas berpikir Tdk dpt menjelaskan beberapa pembelajran
yg kompleks, tdk dpt mengenali pola bhs yg baru Tujuan pembelajaran dinyatakan terlalu
ketat (spesifk) Keyakinan yg terlalu tinggi pd peserta didik
akan berperilaku benar, bila prosedur yg diberikan sdh benar.
B. Teori Belajar Kognitif.
pengorganisasian aspek2 kognitif & persepsi utk memperoleh pemahaman. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi & pemahamannya ttg situasi, sangat dipengaruhi oleh proses berpikir internal yg terjadi selama proses belajar.
Teori kognitif beranggapan bhw belajar adalah
Prinsip2 teori kognitif: belajar adalah perubahan persepsi & pemahaman yg tdk selalu dpt dilihat sbg tingkah laku; menekankan pd gagasan bhw bagian2 suatu situasi saling berhubungan dlm konteks situasi secara keseluruhan; belajar melibatkan proses berpikir yg kompleks & mementingkan proses belajar.
Masuk dlm teori ini adalah teori B.1. Teori Perkembangan Piaget
merupakan suatu proses genetika; yaitu proses yg didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Bertambahnya umur , susunan syaraf seseorang akan semakin kompleks & memungkinkan kemampuannya meningkat. Proses belajar akan mengikuti pola & tahap perkembangan sesuai dg umurnya. Seseorag tdk dpt mempelajari sesuatu diluar kemampuan kognitifnya. Empat tahap perkembangan kognitif anak: a.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif
tahap sensori-motorik, bersifat internal (0-2 th); b. tahap pre-operasional (2-6 tahun); c. tahap operasional kongkret (6-12 tahun); Teori Peaget… Perkembangan intelektual seseorang, semakin
tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang, akan semakin teratur & semakin abstrak cara berpikirnya. Rancangan & kegiatan pembelajaran disesuaikan dg tahap2 perkembangan kognitif.
Schemata teori (unit dasar perkembngan intelektual), hasil belajar merupakan hasil dari pengorganisasin struktur kognitif yg baru, merupakan integrasi pengetahuan yg lama dg yg baru. Struktur kognitif yg baru akan menjadi dasar pd kegiatan belajar berikutnya. Artinya, setiap saat kita dpt informasi, diidentifkasi, diproses, & disimpan dg baik shg dpt mengembangkan kemampuan dlm mengklasifkasi objek.
Langkah2 Pembelajaran Piaget
Menentukan tujuan pembelajaran Memilih materi pembelajaran
Menentukan topik2 yg dpt dipelajari peserta didik
secara aktif. Menentukan & merancang kegiatan pembelajaran
yg sesuai dg topik tsb Mengembangkan metode pembelajaran, utk
merangsang kreatiftas & cara berpikir, Melakukan penilaian proses & hasil belajar peserta
didik. Note: aplikasinya dlm pembelajaran . menuntut keterlibatan peserta didik secara aktif B.2. Teori Kognitif J.Bruner
Asumsi dasarnya adalah setiap orang telah memiliki pengetahuan & pengalaman di dlm dirinya. Pengetahuan & pengalaman ini tertata dlm struktur kognitif. Proses belajar
akan berjalan dg baik apabila materi pelajaran yg baru klop dg struktur kognitif yg sdh ada.
Salah satu teorinya adalah “free discovery learning” (Jarome Bruner).
perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap, yg ditentukan oleh caranya melihat lingkungan: pertama, tahap enaktif, peserta didik melakukan observasi dg cara mengalami secara langsung suatu realitas; kedua, tahap ikonik, peserta didik melihat dunia melalui gambar2 & visualisasi verbal; ketiga, tahap simbolik, peserta punya gagasan2 abstrak yg
Menurut Bruner Teori Kognitif Bruner Komunikasi dilakukan menggunakan simbol.
Peserta didik telah mampu memahami gagasan2 abstrak. Peserta didik membuat abstraksi berupa teori2, penafsiran, analisis dsb. Menurut Bruner utk belajar sesuatu tdk perlu
ditunggu sd peserta didik mencapai tahap perkembangan tertentu. Yg penting bahan pelajaran ditata dg baik. Perkembangan kognitif dpt diatur dg jln mengatur bahan pelajaran.
kurikulum spiral, dimana materi pelajaran yg sama dpt diberikan dari SD sampai dg Perguruan Tinggi, disesuaikan dg perkembangan kognitif peserta didik.
Penerapan teori Bruner yg terkenal adalah Teori Kognitif Bruner
memahami konsep, arti, & hubungan melalui proses intuitif, kemudian dpt dihasilkan suatu kesimpulan (free discovery learning). Belajar dg cara menemukan (discovery). Langkah2 pembelajaran Bruner:
Cara belajar terbaik menurut Bruner adalah dg
a. Menentukan tujuan2 pembelajaran b. Melakukan identifkasi karakteristik peserta didik.
c. Memilih materi pembelajaran
d. Menentukan topik2 yg dpt dipelajari siswa
e. Mengembangkan bahan belajar berupa contoh2
f. Mengatur topik2 belajar dari yg sederhana ke yg
komplek, & dari yg kongkrit ke abstrak.B.3. Teori Belajar Bermakna Ausebel.
dipelajari diasimilasi secara nonarbitrer & berhubungan dg pengetahuan yg telah dimiliki. Dua syarat bermakna:
Menurut Ausibel belajar hrs bermakna . Materi yg
a. pilih materi yg secara potensial bermakna, lalu atur sesuai tingkat perkembangan & pengetahuan masa lalu; b. diberikan dlm situasi belajar yg bermakna.
proses dikaitkannya informasi baru pd konsep2 relevan yg terdpt dlm struktur kognitif peserta didik. Sbg hasil dari peristiwa belajar, yg ditandai terjadinya hubungan antara konsep baru dg struktur kognitif peserta didik. Proses belajar tdk sekadar menghafal, tapi kegiatan
mengubungkan, yg menghasilkan pemahaman yg utuh.
Pembelajaran bermakna (meaningfull learning), suatu Teori Belajar Ausibel Prinsip teori belajar bermakna Ausibel melalui
tahap2 berikut:
a. Mengukur kesiapan peserta didik seperti minat,
kemampuan & struktur kognitifnya melalui tes
awal, intervew, revew, tanya dsb b. Memilih materi2 kunci, lalu mengatur penyajiannya, dimulai dari yg kongkrit.c. Mengidentifkasi prinsip2 yg hrs dikuasai dari materi baru
d. Menyajikan pandangan yg menyeluruh ttg apa yg
hrs dipelajari.Memakai advance organizers e. Teori Belajar Ausibel
f. Membelajarkan peserta didik memahami konsep,
prinsip yg ada dg memberi fokus pd hubungan2 yg ada.Prinsip kognitivisme adalah sbb.:
g. Peserta didik lebih mampu mengingat & memahami suatu masalah.
h. Penyusunan materi pelajaran hrs dari yg sederhana ke yg rumit.
i. Belajar dg memahami lebih baik dari pada
menghafal tanpa pengertian Adanya perbedaan individu peserta didik hrs j. mendapat perhatian. Kritik Terhadap Teori Kognitif.
utk dipraktekan. Desain belajar belum tentu cocok utk semua peserta didik. Aplikasi praktisnya menuntut
Teori kognitif sulit dipahami & sukar
keterlibatan peserta didik secara aktif. Aplikasinya perlu menggunakan
media atau alat peraga & sumber belajar lain.
c. Teori Belajar Humanisme
memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri & realisasi diri secara optimal. Belajar dianggap berhasil, apabila peserta didik telah memahami lingkungannya & dirinya sendiri.
Belajar hrs dimulai & ditujukan utk kepentingan
yg dipelajari daripada proses belajar. Berifat eklektik, artinya memanfaatkan teknik belajar apapun, asal tujuan belajar tercapai. Cenderung mendorong siswa berpikir induktif. Misal dari contoh ke konsep, dari kongkrit ke abstrak, dari khusus ke umum. Juga mementingkan faktor pengalaman & keterlibatan secara aktif peserta didik dlm proses belaja r.
Teori belajar humanisme sangat mementingkan isi Teori Belajar Humanisme
Teori belajar cenderung ke arah flfasat, bermuara pd manusia. Tokohnya a.l. Bloom, Krathwohl,
Kolb, Honey, Munford dan Hebermans Teori belajar humanisme terlalu
deskriptif dan sulit diterjemahkan ke dlm langkah2 pembelajaran yg lebih praktis & kongkrit. Belum ada pedoman yg praktis utk
menerapkan teori belajar humanisme. langkah Belajar Humanisme
Menentukan tujuam pembelajaran 1.
2. Menentukan materi pembelajaran
3. Mengindentifkasi kemampuan awal siswa
4. Mengidentifkasi topik2 materi yg menarik
5. Merancang fasilitas pembelajaran seperti
media & lingkungan belajar
6. Membimbing peserta didik belajar aktif
7. Membimbing peserta didik utk memahami
hakekat makna dari pengalaman belajarnya
8. Membimbing peserta didik utk menyusun
konsep dari pengalaman belajarnya
9. Membimbing peserta didik utk
mengaplikasikan konsep2 baru ke situasi nyata
10. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
peserta didik.D. Teori Belajar Sibernetik
informasi. Menurut teori belajar sibernetik, belajar adalah mengolah informasi (pesan pembelajaran). Proses belajar dianggap penting, tapi yg lebih penting adalah sistem informasi yg akan di proses & akan dipelajari. Oki proses belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi, demikian pula cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi. Aplikasi teori belajar sibernetik telah dikembangkan
Teori ini berkembang sejalan dg perkembangan ilmu
Lamda, yaitu model pembelajaran algoritmik & heuristik. Algoritmik menuntut peserta didik utk berpikir secara sistematis, tahap demi tahap, linier, konvergen, lurus menuju ke suatu target tujuan. Seperti menelepon, menjalankan mesin dsb.
Teori Belajar Sibernetik
Pendekatan heuristik menuntut peserta didik berpikir secara divergen, menyebar ke arah beberapa target sekaligus. Memahami konsep yg penuh arti ganda & multi tafsir, biasanya menuntut cara berpikir heuristik. Misal penemuan cara2 pemecahan masalah, pemilihan atribut dsb.
wholist & serialist. Wholist (menyeluruh) biasanya cenderung mempelajari sesuatu dari tahap umum, kemudian bergerak ke tahap khusus (rinci). Serialist, cenderung belajar/berpikir setahap demi setahap atau linier (algoritmik) bergerak ke umum.
Peserta didik dibagi (oleh Pask & Scott) menjadi Langkah-langkah Belajar Sibernetik
Menentukan materi belajar
Menentukan tujuan belajar
Mengkaji sistem informasi yg terdapat dlm
materi Menentukan pendekatan pembelajaran yg
sesuai dg sistem informasi (algoritmik atau heuristik) Menyusun materi belajar yg sesuai dg sistem
informasinya Mengkaji materi & membimbing peserta didik
belajar dg pola yg sesuai.
E. Teori Belajar Konstruktivisme
menjelaskan bagaimana anak belajar. Mereka belajar mengkonstruksikan (membangun) pengetahuan, sikap, & keterampilan. Menurut teori konstruktivisme pengatahuan bukan
Orientasi baru psikologi, konstruktivisme
kumpulan fakta dari kenyataan yg sdg dipelajari, tapi konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman, atau lingkungan .
Oki dlm belajar hrs diciptakan lingkungan yg merangsang perkembangan otak/kognitif peserta didik. Belajar bukan memompakan pengetahuan ke otak anak didik. Teori Konstruktivisme
schema. Schema memandang bhw proses pembelajaran sbg perolehan pengetahuan baru dlm peserta didik dg cara mengaitkan pengetahuan baru pd struktur kognitif yg sdh ada pd peserta didik.
Landasan dasar teori konstruktivisme adalah
Belajar adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yg dilakukan oleh peserta didik sendiri.
Peserta didik aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna terhadap sesuatu yg dipelajarinya. Di sini guru berperan sbg perancang pembelajaran, pengembang program pembelajaran, & pencipta lingkungan belajar, bukan penstranfer ilmu pengetahuan. Teori Konstruktivisme.
Penataan kondisi memudahkan belajar & bukan penyebab terjadinya proses belajar. Konstruktivisme memandang masalah belajar &
Karsa peserta didik menentukan hasil belajar.
pembelajaran adalah:
a. bersifat ketidakteraturan/keberagaman. Peserta didik dihadapkan pd lingkungan belajar yg bebas kebebasan menjadi unsur yg esensial; b. keberhasilan atau kegagalan, kemampuan atau ketidak mampuan dipandang sbg interpretasi yg berbeda yg perlu dihargai; c. kebebasan dipandang sbg penentu keberhasilan, kontrol belajar dipegang peserta didik; d. tujuan pembelajaran menekankan pd penciptaan pemahaman yg menuntut kreatiftas, produktif dlm konteks nyata. Teori Konstruktivisme
pengetahuan secara bermakna, urutan belajar mengikuti pandangan peserta didik, menekankan pd proses, & aktiftas belajar dlm konteks nyata, bukan mengikuti urutan buku teks. Evaluasi belajar dilakukan secara utuh, proses & hasil, dlm kontek nyata, menggali berpikir secara divergen, pemecahan masalah ganda, bukan hanya benar.
Strategi belajar menekankan pd penggunaan
Peserta didik perlu didorong utk berdiskusi, berpikir
divergen, melihat berbagai sudut pandang, memanfaatkan berbagai sumber belajar. Diberikan berbagai pilihan tugas, pilihan cara utk menyelesaikan masalah, diberi wkt yg cukup, beri kesempatan utk berpikir ulang, & libatkan dlm pengalaman kongkrit.
Teori Konstruktivisme
Guru dituntut utk memotivasi peserta didik.
Motivasi adalah kondisi yg menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, memberi arah & ketahanan pd tingkah laku tsb. Motivasi menjadi perspektif yg dimiliki
seseorang mengenai dirinya & lingkungannya
Empat kondisi utk memunculkan motivasi 1.
Attention (Perhatian) Perhatian muncul didorong rasa ingin tahu.
Rasa ingin tahu dirangsang oleh sesuatu yg baru, unik, aneh, asing dsb.
2. Relevance (relevansi)
Adanya hubungan antara materi belajar dg kebutuhan & kondisi peserta didik. Teori Konstruktivisme
3. Confdence (Kepercayaan Diri) Merasa diri mampu (kompeten), merupakan potensi utk dpt berinteraksi secara positif dg lingkungan. Bangun harapan yg besar terhadap keberhasilan, lingkungan yg kondusif, penghargaan yg memadai & pengalaman keberhasilan.
4. Satisfaction (kepuasan)
Prestasi, penghargaan, peluang yg diberikan, & pemberian berbagai peran, perolehan dsb akan memunculkan rasa puas yg akan terus memotivasi peserta didik utk belajar.
F. Teori Multiple Intelegen
terhadap konsep IQ (Intelegence Quotiont). IQ kecerdasan intelektual hanya mengukur kemampuan seseorang pd aspek luingistik, matematik logis & spasial saja. Baca Brain Based Learning
Multiple intelegence suatu koreksi
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Serang, 24 Oktober 2009