RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ngawi Thn 2019 - 2023
BAB IV ANALISA SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN
4.1. Analisis Sosial
- Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan sosial juga dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal,dan wilayah bencana. Penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak di
tingkat nasional dan daerah, termasuk ketersediaan data dan statistik gender.
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 1
Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang
Cipta Karya kepada masyarakat padataraf perencanaan, pembangunan,
maupunpasca pembangunan/ pengelolaan. Pada taraf perencanaan, pembangunan
infrastruktur permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial yang terkait
dans esuai dengan isu-isu yang marak saatini, seperti pengentasan kemiskinan serta
pengarusutamaan gender. Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan
masyarakat terkena dampak sehingga diperlukan proses konsultasi, pemindahan
penduduk dan pemberian kompensasi, maupun permukiman kembali. Kemudian
pada pasca pembangunan atau pengelolaan perlu diidentifikasi apakah
keberadaan infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa manfaat atau
peningkatan taraf hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Dasar
peraturan perundang-undangan yang menyatakan perlunya memperhatikan aspek
sosial adalah sebagai berikut:1. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional:
2. UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012 tentang
Pengadaan Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum: Pasal 3: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan menyediakan tanah bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, negara,dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak yang Berhak.
3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah NasionalTahun 2010-2014: Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah program pembangunan untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja, termasuk peningkatan program di bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar. Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, peningkatan akses dan partisipasiperempuandalampembangunanharusdilanjutkan.
Kemiskinan
Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dunia usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi.
5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam
PembangunanNasional Menginstruksikan kepada Menteri untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi,serta kewenangan masing- masing.Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kotaterkait aspek sosial bidangCipta Karya adalah:
1. PemerintahPusat:
a. Menjamin tersedianya tanahuntuk kepentingan umum yang bersifat strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yang bersifat strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial,pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil,serta program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkatpusat.
d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
2. PemerintahProvinsi:
4- 2 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yang bersifat regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota. pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat provinsi.
d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan di tingkat provinsi berperspektif gender, khususnyauntuk bidang Cipta Karya.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota: a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka peningkatan ekonomi di tingkat kabupaten/kota. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan di tingkat kabupaten/kota berperspektif gender, khususnya untuk
bidang Cipta KaryaPelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi, besaran
kegiatan, dan durasi berdampak terhadap masyarakat. Untuk meminimalisir
terjadinya konflik dengan masyarakat penerima dampak maka perlu dilakukan
beberapa langkah antisipasi, seperti konsultasi, pengadaan lahandan pemberian
kompensasi untuk tanahdan bangunan,serta permukiman kembali.1. Konsultasi masyarakat Konsultasi masyarakat diperlukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, terutama kelompok masyarakat yang mungkin terkena dampak akibat pembangunan bidang Cipta Karya diwilayahnya. Hal ini sangat penting untuk menampung aspirasi mereka berupa pendapat, usulan serta saran-saran untuk bahan pertimbangan dalam proses perencanaan. Konsultasi masyarakat perlu dilakukan padasaat persiapan program bidang Cipta Karya, persiapan AMDAL dan pembebasan lahan.
4- 3 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
2. Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian kompensasi atas tanah dan bangunan terjadi jika kegiatan pembangunan bidang cipta karya berlokasi di atastanah yang bukan milik pemerintah atau telah ditempati oleh adalah bahwa semua langkah yang diambil harus dilakukan untuk meningkatkan, atau memperbaiki, pendapatan dan standar kehidupan warga yang terkena dampak akibat kegiatan pengadaantanah ini.
3. Permukiman kembali penduduk (resettlement) Seluruh proyek yang memerlukan pengadaan lahan harus mempertimbangkan adanya kemungkinan pemukiman kembali penduduk sejak tahap awal proyek. Bilamana pemindahan penduduk tidak dapat dihindarkan, rencana pemukiman kembali harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga penduduk yang terpindahkan mendapat peluang ikut menikmati manfaat proyek.Hal ini termasuk mendapat kompensasi yang wajar atas kerugiannya, serta bantuan dalam pemindahan dan pembangunan kembali kehidupannya dilokasi yang baru. Penyediaan lahan, perumahan, prasarana dan kompensasi lain bagi penduduk yang dimukimkan jika diperlukan dan sesuai persyaratan
4.2. Analisis Ekonomi
Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu ditindak-lanjuti adalah isu kemiskinan sesuai dengan kebijakan internasional SDGs dan Agenda Pasca 2015,serta arahan kebijakan prorakyat sesuai direktif presiden. Menurut standar BPS terdapat 14 kriteria yang dipergunakan untuk menentukan keluarga/rumah tangga dikategorikan miskin,yaitu:
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/ rumbia/ kayu berkualitas rendah/ tembok tanpa diplester.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama dengan rumah tangga lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
4- 4 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 5
6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/ sungai/ air hujan.
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10. Hanya sanggup makansebanyak satu/duakali dalam sehari.
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala rumah tanggaa dalah: petani dengan luas lahan
500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau
pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp.600.000,- per bulan.13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat SD/hanya SD.
14. Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal
Rp.500.000,- seperti sepeda motor kredit/nonkredit, emas, ternak, kapal
motor, atau barang modal lainnya. Jika minimal9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga dikategorikan sebagai rumah tangga miskin.- ProgramBantu an pemugaran perumahan (2011-2013)
- Program Coastsharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korbanbencan a alam(2011- 2013)
- Sharing paving(2011- 2013)
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- ProgramPPIP
- Sanitasi >Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingku>Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana >STBM/SLBM
- Rusunawa
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Sanitasi dan >Kurang lancarnya/rusakn ya prasa
- Program Coast sharing PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Bantuan korban bencana alam (2011-2013)
- Sharing paving
- perhubungan
- Tempat tinggal >Kurang tersedianyaair be>Bantuan pemugaran rumah tidak layakhuni
- Pembangun an sarana dan prasarana air bersih<
- Banjir, bencana
- Pembangunan sarana dan
- prasarana air
- bersih pedesaan (2011-2013)
- Program - PNPM Mandiri Perdesaan (2011-2013)
- Program PPIP >STBM/SLBM
- Peningkatan kualitas Kawasan Kumuh -Peningkatan jalan lingkungan
- Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
- Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Menurut UUNo.32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadidasardanterintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan,rencana,dan/atau program. KLHS perlu diterapkan didalam RPIJM antara lain karena:
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 6 Tabel 4.1.Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kota/Kabupaten
No. Lokasi Jumlah
Penduduk Miskin
Kondisi Umum
Permasalahan Bentuk
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Kebutuhan Penangaan
)
1. Kecamatan Sine
JmlKK: 6.333 Mata Pencaharian Secara umum: Petani
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
danlingkunganya ng buruk
terisolasi
lainnya
(2011-2013)
(2011-2013)
Ngrambe JmlKK: 7.760 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 7
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Jogorogo JmlKK: 7.585 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 8
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Kendal JmlKK: 2.516 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 9
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Geneng JmlKK: 2.638 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 10
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Gerih JmlKK: 2.547 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 11
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Kwadungan JmlKK: 2.884 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan :kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraum um: milik sendiri
Secara umum: Petani
4 (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 12
(1) (2) (3) (
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Pangkur JmlKK: 8.730 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 13
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Karangjati JmlKK: 16.592 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 14
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Bringin JmlKK: 9.389 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 15
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Padas JmlKK: 9.965 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 16
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Kasreman JmlKK: 6.276 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 17
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Ngawi JmlKK: 11.758 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 18
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Paron JmlKK: 9.005 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 19
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Kedunggalar JmlKK: 13.549 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 20
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Pitu JmlKK: 6.353 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 21
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Widodaren JmlKK: 14.920 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 22
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Mantingan JmlKK: 5.462 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 23
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
(2011-2013)
Karanganyar JmlKK: 7.006 Mata Pencaharian
(2011-2013)
lainnya Bantuan pemugaran perumahan (2011-2013)
terisolasi
lingkunganyang buruk
Kondisilingkungan: kurang layak Kondisihunian umum: kuranglayak Status kepemilikan huniansecaraumu m: milik sendiri
Secara umum: Petani
(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)
Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4- 24
Kebutuhan Penangaan
Penanganan yang Sudah Dilakukan
Permasalahan Bentuk
Kondisi Umum
Penduduk Miskin
No. Lokasi Jumlah
Analisis Lingkungan 4.3.
Kajian lingkungan dibutuhkan untuk memastikan bahwa dalam penyusunan
RPIJM bidang Cipta Karya oleh pemerintah kabupaten/kota telah mengakomodasi
prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.Adapun amanat perlindungan
dan pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut:1. UU No.32/2009 tentang Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup: “Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas:KLHS; tata ruang; baku mutu lingkungan hidup;kriteria baku kerusakan lingkungan hidup; amdal; UKL-UPL; perizinan; instrumen ekonomi lingkungan hidup; peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup; anggaran berbasis lingkungan hidup; analisis risiko lingkungan hidup; audit lingkungan hidup; dan instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan”
2. UU No.17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional: “Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan secara konsisten di segala bidang”
3. Peraturan Presiden No.5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014: “Dalam bidang lingkungan hidup,sasaran yang hendak dicapai adalah perbaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam diperkotaan dan pedesaan, penahanan laju kerusakan lingkungan dengan peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan; peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim”
4. Permen LH No.9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup
Strategis: Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan /atau program, KLHS digunakan untuk menyiapkan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencanadan/ atau program agar dampak dan /atau risiko lingkungan yang tidak diharapkan dapat iminimalkan5. Permen LH No.16Tahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen Lingkungan.
Sebagai persyaratan untuk mengajukan ijinlingkungan maka perlu disusun
dokumen Amdal dan UKL–UPL.Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah 4- 25 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
kabupaten/kota dalam aspek lingkungan terkait bidang Cipta Karya mengacu pada
UUNo. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu:1. Pemerintah Pusat
a. Menetapkan kebijakan nasional;
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai RPPLH nasional;
d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS;
e. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL UPL;
f. Menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam nasional dan emisi gas rumah kaca; g. Mengembangkan standar kerjasama;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pencemaran dan/a tau kerusakan lingkungan hidup;. i. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai sumber daya alam hayati dannonhayati, keanekaragaman hayati, sumber daya genetik,dan keamanan hayati produk rekayasa genetik; j. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai pengendalian dampak perubahan iklim dan perlindungan lapisan ozon; k. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai B3, limbah, serta limbah B3; l. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai perlindungan lingkungan laut; m. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup lintas batas negara; n. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan nasional, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah; o. Melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan perundang-undangan; p. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup; q. Mengoordinasikan dan memfasilitasi kerja sama dan penyelesaian perselisihan antar daerah serta penyelesaian sengketa; r. Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan pengelolaan pengaduan masyarakat;
4- 26 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan s. Menetapkan standar pelayanan minimal; t. Menetapkan kebijakan mengenai tata cara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal,danhak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; v. Mengoordinasikan, mengembangkan, dan menyosialisasikan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan hidup; w. Memberikan pendidikan,pelatihan,pembinaan, dan penghargaan; x. Mengembangkan saranadan standarlaboratorium lingkunganhidup; y. Menerbitkan izin lingkungan; z. Menetapkan wilayah ekoregion; dan aa.melakukanpenegakan hukum lingkunganhidup.
2. Pemerintah Provinsi
a. Menetapkan kebijakan tingkat provinsi;
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi;
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai RPPLH provinsi;
d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL - UPL;
e. Menyelenggarakan inventarisasi sumberdaya alam dan emisi gas rumah kaca pada tingkat provinsi; f. Mengembangkan dan melaksanakan kerjasama dan kemitraan;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup lintas kabupaten/kota; h. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan daerah,dan peraturan kepala daerah kabupaten/kota; i. Melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan perundang-undangan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; j. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup; k. Mengoordinasikan dan memfasilitasi kerja sama dan penyelesaian perselisihan antar kabupaten/ antar kota serta penyelesaian sengketa; l. Melakukan pembinaan, bantuan teknis,dan pengawasan kepada kabupaten/ kota di bidang program dan kegiatan; m. Melaksanakan standar pelayanan minimal;
4- 27 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan n. Menetapkan kebijakan mengenai tata cara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat provinsi; p. Mengembangkan dan menyosialisasikan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan hidup; q. Memberikan pendidikan,pelatihan,pembinaan, dan penghargaan; r. Menerbitkan izin lingkungan pada tingkat provinsi; dan s. Melakukan penegakan hukum lingkungan hidup pada tingkat provinsi.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
a. Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota;
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota;
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai RPPLH kabupaten/ kota;
d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL;
e. Menyelenggarakan inventarisasi sumberdaya alam dan emisi gas rumah kaca pada tingkat kabupaten/kota; f. mengembangkan dan melaksanakan kerja sama dan kemitraan;
g. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup;
h. memfasilitasi penyelesaian sengketa; i. melakukan pembinaandan pengawasan ketaatanpenanggung jawabusaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuanperizinan lingkungan danperaturan perundang-undangan; j. melaksanakanstandar pelayanan minimal; k. melaksanakan kebijakan mengenai tata cara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal,danhak masyarakathukum adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat kabupaten/kota; l. mengelola informasi lingkunganhiduptingkat kabupaten/kota; m. Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan sistem informasi lingkungan hidup tingkat kabupaten/kota; n. Memberikan pendidikan,pelatihan,pembinaan, dan penghargaan; o. Menerbitkan izin lingkungan pada tingkat kabupaten/kota;dan
4- 28 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Melakukan penegakan hukum lingkungan hidup pada tingkat kabupaten/kota.
1. RPIJM membutuhkan kajian aspek lingkungan dalam perencanaan
pembangunan infrastruktur.
2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPIJM karena RPIJM
bidang Cipta Karya berada pada tataran Kebijakan/ Rencana/ Program.Dalam hal ini, KLHS menerapkan prinsip-prinsip kehati-hatian, dimana
kebijakan, rencana dan/atau program menjadi garda depan dalam menyaring
kegiatan pembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negatif terhadap
lingkungan hidup