Koefisien variasi adalah perbandingan

  

Koefisien Variasi

Koefisien Variasi Koefisien variasi adalah perbandingan Koefisien variasi adalah perbandingan antara simpangan standar dengan nilai antara simpangan standar dengan nilai

rata-rata yang dinyatakan dengan persen-

rata-rata yang dinyatakan dengan persen-

tase. tase.

  Koefisien variasi berguna untuk melihat Koefisien variasi berguna untuk melihat sebaran data dari rata-rata hitungnya. sebaran data dari rata-rata hitungnya. Besarnya Koefisien Variasi dinyatakan Besarnya Koefisien Variasi dinyatakan dengan rumus, dengan rumus,

  S

  KV = x 100% KV = x 100%

  x

  KV = koefisien variasi KV = koefisien variasi

  S = simpangan standar S = simpangan standar

  = rata-rata = rata-rata

  x Contoh 1: Contoh 1: Nilai rata-rata matematika Kelas III AK 1

  Nilai rata-rata matematika Kelas III AK 1 adalah 80 dengan simpangan standar 4,5 adalah 80 dengan simpangan standar 4,5

dan nilai rata-rata Kelas III AK 2 adalah 70

dan nilai rata-rata Kelas III AK 2 adalah 70

dengan simpangan standar 5,2. Hitunglah dengan simpangan standar 5,2. Hitunglah koefisien variasi masing-masing. koefisien variasi masing-masing.

  Jawab : Jawab :

  S

  KV III AK 1 = x 100% KV III AK 1 = x 100%

  x 4 ,

  5

  = x 100% = 5,6% = x 100% = 5,6%

  80 5 ,

  KV III AK 2 = x 100% = 7,4%

  70 Contoh 2 : Contoh 2 :

  Standar deviasi sekelompok data adalah Standar deviasi sekelompok data adalah

  1,5 sedang koefisien variasinya adalah 1,5 sedang koefisien variasinya adalah

  12,5%. Mean kelompok data tersebut 12,5%. Mean kelompok data tersebut adalah…. adalah….

  Jawab : Jawab :

  S x 100%

  KV =

  x 100%

  KV =

  x 1 ,

  5

  12,5% = x 100% 12,5% = x 100%

  x 150 %

  12,5% = 12,5% =

  x 150 %

  = = 12 = = 12

  x 12 , 5 %

  

Angka Baku

Angka Baku

  Angka Baku digunakan untuk mengetahui Angka Baku digunakan untuk mengetahui

kedudukan suatu objek yang sedang dise-

kedudukan suatu objek yang sedang dise-

lidiki dibandingkan terhadap keadaan pada

lidiki dibandingkan terhadap keadaan pada

umumnya (nilai rata-rata) kumpulan objek

umumnya (nilai rata-rata) kumpulan objek

tersebut. tersebut.

  

Angka Baku (nilai standar) dapat dihitung

Angka Baku (nilai standar) dapat dihitung

dengan menggunakan rumus : dengan menggunakan rumus :

  Z = Z = x = nilai mentah x = nilai mentah

  = nilai rata-rata = nilai rata-rata s

x x x Contoh 1: Contoh 1:

  Seorang siswa mendapat nilai matematika Seorang siswa mendapat nilai matematika

  

70 dengan rata-rata 60 dan standar deviasi

70 dengan rata-rata 60 dan standar deviasi

  12, nilai Bahasa Inggris 80 dengan rata - 12, nilai Bahasa Inggris 80 dengan rata - rata 75 dan simpangan standarnya 15, rata 75 dan simpangan standarnya 15,

manakah kedudukan nilai yang paling baik.

manakah kedudukan nilai yang paling baik.

  Jawab : Jawab :

  Z Z

  m

m = = 0,83

  = = 0,83 Z Z

  b

b = = 0,33

  = = 0,33

  

Jadi kedudukan nilai matematika lebih

Jadi kedudukan nilai matematika lebih

  12

  60 70 

  15

  75 80  Contoh 2 : Contoh 2 :

  

Rata-rata dan simpangan standar upah

Rata-rata dan simpangan standar upah

pesuruh kantor masing-masing adalah pesuruh kantor masing-masing adalah

  

Rp 65.000,00 dan Rp 1.500,00. Jika Pak

Rp 65.000,00 dan Rp 1.500,00. Jika Pak

  

Darmawan salah seorang pesuruh yang

Darmawan salah seorang pesuruh yang

upahnya Rp 67.250,00, nilai standar upahnya Rp 67.250,00, nilai standar upah Pak Darmawan adalah…. upah Pak Darmawan adalah….

  Jawab : Jawab :

  Z = Z =

  = 1,5 = 1,5

  1.500,00 Rp 65.000,00 Rp 67.250,00 Rp 

  

Ukuran Kemiringan dan

Ukuran Kemiringan dan

  Kurtosis Kurtosis

  1. Ukuran Kemiringan (SK)

  1. Ukuran Kemiringan (SK)

Ukuran kemiringan adalah ukuran yang

  

Ukuran kemiringan adalah ukuran yang menyatakan derajat ketidak simetrisan menyatakan derajat ketidak simetrisan suatu lengkungan halus (kurva) dari suatu lengkungan halus (kurva) dari suatu distribusi frekuensi. suatu distribusi frekuensi. Ada beberapa cara untuk menghitung Ada beberapa cara untuk menghitung koefisien kemiringan suatu kurva koefisien kemiringan suatu kurva

  a. Koefisien Pearson, rumusnya adalah

  a. Koefisien Pearson, rumusnya adalah SK = atau SK =

  SK = atau SK =

  S Mo x

  S Me x ) ( 3  b. Koefisien Bowley, rumusnya adalah

  b. Koefisien Bowley, rumusnya adalah SK =

  SK = atau atau

  SK = SK = 1 3 2 1 3

  2 Q Q Q Q Q

 

  10

  90

  50

  10

  90

  2 P P P P P    Catatan : Catatan :

Jika SK > 0 maka kurva positif atau kurva

  

Jika SK > 0 maka kurva positif atau kurva

condong ke kanan

condong ke kanan

  

SK < 0 maka kurva negatif atau

SK < 0 maka kurva negatif atau

kurva condong ke kiri kurva condong ke kiri

  SK = 0 maka kurva simetris SK = 0 maka kurva simetris Contoh 1 : Contoh 1 : Koefisien kemiringan kurva distribusi

  Koefisien kemiringan kurva distribusi frekuensi dari hasil penjualan suatu frekuensi dari hasil penjualan suatu

barang yang mempunyai nilai rata-rata =

barang yang mempunyai nilai rata-rata =

  Rp 516.000,00, modus = Rp 435.000,00 Rp 516.000,00, modus = Rp 435.000,00 dan standar deviasi = Rp 150.000,00 dan standar deviasi = Rp 150.000,00 adalah…. adalah….

  Jawab : Jawab :

  SK = SK =

  = =

  = 0,54 = 0,54

  

S

Mo x  150 000 .

  . 000 435 000 . 516  Contoh 2 : Contoh 2 : Dari suatu distribusi frekuensi diketahui

  Dari suatu distribusi frekuensi diketahui

modus = 15,5 dan simpangan baku = 4,5.

modus = 15,5 dan simpangan baku = 4,5.

  Jika koefisien kemiringan kurva distribusi Jika koefisien kemiringan kurva distribusi frekuensi tersebut = 0,8 , nilai rata-rata frekuensi tersebut = 0,8 , nilai rata-rata data tersebut adalah…. data tersebut adalah….

  Jawab : Jawab :

  0,8 = 0,8 =

  0,8 x 4,5 = - 15,5 0,8 x 4,5 = - 15,5

  3,6 = - 15,5 3,6 = - 15,5

  = 3,6 + 15,5 = 3,6 + 15,5

  = 19,1 = 19,1

  5 ,

  4 5 , 15  x x x x

  

Ukuran Keruncingan / kurtosis

Ukuran Keruncingan / kurtosis

  

Ukuran keruncingan / kurtosis (k) adalah

Ukuran keruncingan / kurtosis (k) adalah

ukuran mengenai tinggi rendahnya atau ukuran mengenai tinggi rendahnya atau runcingnya suatu kurva. runcingnya suatu kurva.

  

Untuk menghitung tingkat keruncingan

Untuk menghitung tingkat keruncingan

suatu kurva (koefisien kurtosis) dapat suatu kurva (koefisien kurtosis) dapat

  Digunakan rumus : Digunakan rumus :

  k = k =

  ) (

  2 10 90 1

3 P P Q Q   Keterangan : Keterangan :

  Jika nilai k > 0,263 kurva leptokurtis Jika nilai k > 0,263 kurva leptokurtis

  (puncaknya runcing sekali) (puncaknya runcing sekali) k < 0,253 kurva platikurtis k < 0,253 kurva platikurtis

  (puncaknya agak mendatar) (puncaknya agak mendatar)

k = 0 kurva mesokurtis

k = 0 kurva mesokurtis

  (puncaknya tidak begitu run- (puncaknya tidak begitu run- cing atau distribusi normal) cing atau distribusi normal) Contoh : Contoh :

  

Dari sekelompok data yang disusun dalam

Dari sekelompok data yang disusun dalam

tabel distribusi frekuensi diketahui nilai tabel distribusi frekuensi diketahui nilai

  Q Q 1 1 = 55,24 ; Q

  = 55,24 ; Q 3 3 = 73,64 ; P

  = 73,64 ; P 10 10 = 44,5 ;

  = 44,5 ; P P 90 90

  = 82,5. Besarnya koefisien kurtosis = 82,5. Besarnya koefisien kurtosis kurva data tersebut adalah…. kurva data tersebut adalah…. Jawab : Jawab : k = k =

  = =

  = 0,242 = 0,242

  

Karena k < 0,263 maka kurva distribusi

Karena k < 0,263 maka kurva distribusi

tersebut platikurtik. tersebut platikurtik.

  ) 5 , 44 5 ,

  82 (

  2 24 , 55 64 ,

  73 

  

  ) 38 ( 2 4 ,

  18

Koefisien korelasi Koefisien korelasi

  Koefisien korelasi (r) adalah sebuah nilai Koefisien korelasi (r) adalah sebuah nilai yang dipergunakan untuk mengukur dera- yang dipergunakan untuk mengukur dera-

jat keeratan hubungan antara dua variabel.

jat keeratan hubungan antara dua variabel.

  

Koefisien korelasi dapat dihitung dengan

Koefisien korelasi dapat dihitung dengan

menggunakan rumus : menggunakan rumus : n xy x . y

      2

  r = r = 2 2 2

  n x x . n y y  

         

  

Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1

Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1

dan 1 ( -1 ≤ r ≤ 1 ) dan 1 ( -1 ≤ r ≤ 1 )

  Contoh : Contoh :

Tentukan koefisien korelasi dari data berikut ini :

  64

  9

  9

  16

  16

  36

  36

  81

  81 144

  144 196

  196

  16

  16

  25

  25

  64 121

  4

  121 225

  225 400

  400 484

  484

  8

  8

  15

  15

  32

  32

  66

  66 135

  135 240

  240 308

  4

  22 x x 2 2 y y 2 2 xy xy

  

Tentukan koefisien korelasi dari data berikut ini :

Biaya iklan

  12

  Biaya iklan (x)

  (x) Hasil penjualan

  Hasil penjualan (y)

  (y)

  2

  2

  3

  3

  4

  4

  6

  6

  9

  9

  12

  22

  14

  14

  4

  4

  5

  5

  8

  8

  11

  11

  15

  15

  20

  20

  308 Jawab : Jawab : r = r = r = r = r = r = r = 0,996

        2

2

  ) ) 85 ( 1335 ( ) 7 . 486 50 (

  7 85 .

  

( 804 50 )

  7   

  ) 2120 ).( 902 ( 1378 1382 84 , 1378 Koefisien korelasi (r) = 0,996, artinya Koefisien korelasi (r) = 0,996, artinya

hubungan biaya iklan dan hasil penjualan

hubungan biaya iklan dan hasil penjualan

sangat erat dan bersifat positif, kenaikan

sangat erat dan bersifat positif, kenaikan

biaya iklan pada umumnya menaikan biaya iklan pada umumnya menaikan hasil penjualan. hasil penjualan.

Koefisien penentu adalah pangkat dua Koefisien penentu adalah pangkat dua dari koefisien korelasi. Koefisien penentu dari koefisien korelasi. Koefisien penentu

berguna untuk menyatakan berapa besar

berguna untuk menyatakan berapa besar

pengaruh hubungan kedua variabel. pengaruh hubungan kedua variabel.

  

Koefisien penentu dihitung dengan rumus:

Koefisien penentu dihitung dengan rumus:

  2 2 K = r x 100% K = r x 100% Contoh : Contoh :

  

Koefisien korelasi antara tingkat pendidikan

Koefisien korelasi antara tingkat pendidikan

dengan penghasilan dari sejumlah data dengan penghasilan dari sejumlah data diketahui 0,81. Berdasarkan data tersebut diketahui 0,81. Berdasarkan data tersebut

besar kontribusi faktor selain tingkat pendi-

besar kontribusi faktor selain tingkat pendi-

dikan yang ikut mempengaruhi besarnya dikan yang ikut mempengaruhi besarnya penghasilan adalah…. penghasilan adalah….

  Jawab : Jawab : r = 0,81 r = 0,81 2 2 KP = (0,81) x 100% = 65,6%

  KP = (0,81) x 100% = 65,6%

  

Artinya bahwa besarnya kontribusi tingkat

Artinya bahwa besarnya kontribusi tingkat

pendidikan terhadap penghasilan adalah pendidikan terhadap penghasilan adalah

  65,6% dan sisanya sebesar 34,4% 65,6% dan sisanya sebesar 34,4% disebabkan oleh faktor lainnya. disebabkan oleh faktor lainnya.

Angka Indeks Angka Indeks

  Angka indeks didefinisikan sebagai Angka indeks didefinisikan sebagai suatu perbandingan (rasio) antara dua suatu perbandingan (rasio) antara dua atau lebih variabel/data yang berasal atau lebih variabel/data yang berasal dari dua periode atau lebih, salah satu dari dua periode atau lebih, salah satu periode tersebut merupakan periode periode tersebut merupakan periode dasar. dasar.

  Angka Indeks Tunggal Angka Indeks Tunggal Angka indeks yang perhitungannya

  Angka indeks yang perhitungannya

didasarkan pada satu jenis barang atau

didasarkan pada satu jenis barang atau

komoditas. Angka indeks tunggal komoditas. Angka indeks tunggal

  (sederhana) dapat dihitung dengan (sederhana) dapat dihitung dengan menggunakan rumus : menggunakan rumus :

  a. Angka indeks harga (P) :

  a. Angka indeks harga (P) : Pn

  Po.n = x 100 % Po.n =

  Po b. Angka indeks jumlah (Q) :

  b. Angka indeks jumlah (Q) : Qo.n =

  Qo.n =

  c. Angka indeks nilai (V) :

  c. Angka indeks nilai (V) : Vo.n =

  Vo.n =

  % 100 x Qo Qn

  % 100 x Vo Vn Contoh 1 : Contoh 1 :

  Tabel di bawah ini menunjukkan hasil Tabel di bawah ini menunjukkan hasil penjualan pakaian pada sebuah butik penjualan pakaian pada sebuah butik yang terjual dari tahun 1998 sampai yang terjual dari tahun 1998 sampai tahun 2000. tahun 2000.

  9

  475 525

  450 475

  13 450

  13

  12

  12

  9

  Tahun Tahun

  2000 2000

  1999 1999

  1998 1998

  (potong) (potong)

  Jumlah Jumlah

  (ratus ribuan Rp) (ratus ribuan Rp)

  Harga Harga

  525

  

Berdasarkan data tersebut, jika tahun 1998

Berdasarkan data tersebut, jika tahun 1998

sebagai dasar maka angka indeks harga sebagai dasar maka angka indeks harga tahun 1999 adalah… tahun 1999 adalah…

  Jawab : Jawab :

  

Angka indeks harga tahun 1999 adalah

Angka indeks harga tahun 1999 adalah

  P P 98.99 98.99 = = 133,3%

  = = 133,3% % 100

  9

  12 x Contoh 2 : Contoh 2 :

  

Harga dan kuantitas sejenis barang yang

Harga dan kuantitas sejenis barang yang

terjual di Pasar Induk tahun 2004 terjual di Pasar Induk tahun 2004 sebagai berikut : sebagai berikut :

  1.000 1.000

  40.000 60.000

  36.000 40.000

  50 36.000

  50

  40

  40

  45

  45

  1.200 1.200

  800 800

  Bulan Bulan

  Maret Maret

  Pebruari Pebruari

  Januari Januari

  (Rp) (Rp)

  Nilai Nilai

  (lusin) (lusin)

  Kuantitas Kuantitas

  (Rp) (Rp)

  Harga Harga

  60.000

  

Angka indeks nilai untuk bulan Maret

Angka indeks nilai untuk bulan Maret berdasarkan indeks bulan Januari berdasarkan indeks bulan Januari adalah…. adalah….

  Jawab : Jawab :

  

Angka indeks nilai untuk bulan Maret

Angka indeks nilai untuk bulan Maret

adalah adalah

  V V J.M J.M = =

  

= 166,7%

= 166,7%

  % 100 45 800 . 50 200

  1 x x x

  Angka indeks gabungan Angka indeks gabungan Angka indeks gabungan adalah angka

  Angka indeks gabungan adalah angka indeks yang perhitungannya didasarkan

indeks yang perhitungannya didasarkan

pada berbagai macam barang atau pada berbagai macam barang atau

komoditas dalam suatu pengelompokan.

komoditas dalam suatu pengelompokan.

  Angka indeks gabungan tidak ditimbang Angka indeks gabungan tidak ditimbang

Pada angka indeks gabungan tidak ditim-

  

Pada angka indeks gabungan tidak ditim-

bang, setiap jenis barang atau komoditas

bang, setiap jenis barang atau komoditas

dianggap mempunyai bobot yang sama dianggap mempunyai bobot yang sama atau mempunyai kegunaan atau kepenti-

atau mempunyai kegunaan atau kepenti-

ngan yang sama. ngan yang sama.

  

Untuk menghitung angka indeks gabungan

Untuk menghitung angka indeks gabungan

tidak ditimbang ada 2 cara, yaitu: tidak ditimbang ada 2 cara, yaitu:

  1. Metode agregatif

  1. Metode agregatif Dengan rumus :

  Dengan rumus :

  a. Angka indeks harga

  a. Angka indeks harga

Pn

   Po.n = x 100%

  Po.n = x 100%

Po

   b. Angka indeks jumlah

  b. Angka indeks jumlah Q Q

  o.n o.n

  = x 100% = x 100%

  c. Angka indeks nilai

  c. Angka indeks nilai

  V V o.n

  o.n

  = x 100% = x 100%

    Qo Qn

    Vo Vn Contoh : Contoh :

  

Harga dan jumlah 3 komoditas tahun 1999

Harga dan jumlah 3 komoditas tahun 1999

dan tahun 2000. dan tahun 2000.

  150 100

  

V

500 600 600 1700

  Jumlah

  200 Jumlah

  200 200

  150 200

  8 150

  8

  6

  6

  6

  6

  100

  100 150

  Jenis Jenis barang barang

  6 100

  6

  4

  4

  5

  5

  Gula

  Teh Gula

  Kopi Teh

  P P Q Q P P Q Q Kopi

  2000 2000

  1999 1999

  V 900 1200 1600 3700

  

Dihitung dengan indeks agregatif sederhana

Dihitung dengan indeks agregatif sederhana

maka indeks nilai komoditas tahun 2000 maka indeks nilai komoditas tahun 2000 jika tahun 1999 = 100 adalah… jika tahun 1999 = 100 adalah…

  Jawab : Jawab :

  V V 99.00 99.00 =

  = = 217,6%

  = 217,6% % 100 1700

  3700 x

  2. Metode rata-rata relatif harga

  2. Metode rata-rata relatif harga Perhitungan dengan metode relatif

  Perhitungan dengan metode relatif ditentukan dengan membandingkan ditentukan dengan membandingkan perubahan dari satu periode ke periode perubahan dari satu periode ke periode lainnya untuk setiap jenis barang. lainnya untuk setiap jenis barang. Perhitungan dengan metode ini dapat Perhitungan dengan metode ini dapat menggunakan rumus : menggunakan rumus :

  IHR =

  IHR =

  IHR = indeks harga rata-rata

  IHR = indeks harga rata-rata = jumlah harga relatif

  = jumlah harga relatif n = banyaknya komoditi/barang n = banyaknya komoditi/barang

  % 100 Pr x n

   

  Pr Contoh : Contoh :

  

Berdasarkan data pada tabel berikut,indeks harga

Berdasarkan data pada tabel berikut,indeks harga

barang tahun 2003 jika tahun 2002 sebagai tahun

barang tahun 2003 jika tahun 2002 sebagai tahun

dasar dihitung dengan metode rata-rata relatif dasar dihitung dengan metode rata-rata relatif sederhana adalah…. sederhana adalah….

  

Jenis Harga Harga relatif

Jenis Harga Harga relatif

  Barang Barang Th 2002 Th 2003 Th 2002 Th 2003

  P 03 /P 02 P 03 /P 02 1,2

  1,2 A 150 180 A 150 180

  1,0 1,0

  B 200 200 B 200 200 1,2

  1,2

  4. Dari suatu distribusi frekuensi nilai

  4. Dari suatu distribusi frekuensi nilai kelompok , diketahui Q1 = 37,10 kelompok , diketahui Q1 = 37,10

  Jawab : Jawab :

  IHR =

  IHR = =

  = = 113,33%

  = 113,33%

  % 100 Pr x n

  

% 100

  

3

4 ,

  3 x Latihan : Latihan :

  1.Dalam bulan tertentu seorang pedagang

  1.Dalam bulan tertentu seorang pedagang beras di pasar mendapat keuntungan beras di pasar mendapat keuntungan sebesar Rp450.000,00. Jika rata-rata dan sebesar Rp450.000,00. Jika rata-rata dan simpangan standar keuntungan kelompok simpangan standar keuntungan kelompok pedagang beras Rp500.000,00 dan pedagang beras Rp500.000,00 dan

  

Rp15.000,00, nilai standar(angka baku)

Rp15.000,00, nilai standar(angka baku) pedagang tersebut adalah…. pedagang tersebut adalah…. Jawab : Jawab :

  Z = Z =

  = =

  = -3,33 = -3,33

  s x x

  15.000 500.000

  450.000 

  2. Suatu data kelompok mempunyai

  2. Suatu data kelompok mempunyai rata-rata 56,46. Jika besarnya rata-rata 56,46. Jika besarnya modus 54,9 dan koefisien modus 54,9 dan koefisien kemiringan kurvanya 0,47 maka kemiringan kurvanya 0,47 maka standar deviasinya adalah… standar deviasinya adalah…

  Jawab : Jawab :

  Mo x

  SK = SK =

  S ,

  6 54 ,

  9 54 

  0,47 = 0,47 =

  S

  0,47S = 1,56 0,47S = 1,56

  S = 3,32 S = 3,32

  

3. Harga 3 jenis komoditas barang tahun 2000

  2000 2000

  1,2 3,95

  1,25 1,2

  1,5 1,25

  P P 01 01 /P /P 00 00 1,5

  Harga Rf Harga Rf

  Jml Jml

  6000 6000

  5000 5000

  3000 3000

  5000 5000

  4000 4000

  Liter Liter

  

3. Harga 3 jenis komoditas barang tahun 2000

dan 2001 adalah sebagai berikut: dan 2001 adalah sebagai berikut:

  Kg Kg

  Kg Kg

  Minyak Gr Minyak Gr

  Gula pasir Gula pasir

  Beras Beras

  2001 2001

  2000 2000

  Harga (Rp) Harga (Rp)

  Satuan Satuan

  Komoditas Komoditas

  Jenis Jenis

  3,95 Dari tabel tsb, indeks harga jenis komoditas Dari tabel tsb, indeks harga jenis komoditas

pada tahun 2001 dengan tahun 2000 sebagai

pada tahun 2001 dengan tahun 2000 sebagai

tahun dasar, dihitung dengan indeks rata-rata

tahun dasar, dihitung dengan indeks rata-rata

relatif adalah…. relatif adalah….

  Jawab : Jawab :

  3 ,

  IHR = x 100 %

  3 = 131,67%

  = 131,67%

  

4. Dari sekumpulan data yang telah disusun

  

4. Dari sekumpulan data yang telah disusun

dalam tabel distribusi frekuensi diketahui dalam tabel distribusi frekuensi diketahui

  Qd = 9,175, P Qd = 9,175, P 10 10

  = 44,1 dan P = 44,1 dan P 90 90 = 82,5.

  = 82,5.

  Koefisien kurtosis kurva distribusi freku- Koefisien kurtosis kurva distribusi freku- ensi tersebut adalah…. ensi tersebut adalah….

  Jawab : Jawab : k = k =

  = =

  = 0,239 ( kurva platikurtik) = 0,239 ( kurva platikurtik)

  10

  Qd

  1 ,

  44 5 , 82 175 ,

  9 

  

SELAMAT BELAJAR

SELAMAT BELAJAR