INTEGRASI TEKNOLOGI MOBILE AUGMENTED REALITY DALAM PENCARIAN LOKASI FASILITAS UMUM KOTA MAKASSAR

  

INTEGRASI TEKNOLOGI MOBILE AUGMENTED REALITY DALAM PENCARIAN

LOKASI FASILITAS UMUM KOTA MAKASSAR

Muh Rizal H

Sistem Informasi, STMIK AKBA

  

Abstrak

  Penelitian ini bertujuan untuk (1) Membangun Aplikasi Mobile menggunakan teknologi

  

Augmented Reality pada perangkat mobile Android (2) mengimplementasikan aplikasi mobile

Augmented Reality sebagai media yang interaktif dalam menemukan informasi lokasi (Point of

Interest) disekitar pengguna. Penelitian ini menggunakan teknologi Augmented Reality yang

  diintegrasikan pada perangkat mobile Augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda tersebut secara real time. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknologi ini pencarian informasi lokasi lebih nyata sehingga pengguna aplikasi dengan lebih mudah menemukan letak fasilitas umum yang dicari, dengan tingkat kepuasaan pengguna aplikasi 85 %. Aplikasi Mobile Augmented Reality adalah aplikasi alternatif untuk menemukan informasi suatu lokasi yang lebih spesifik disekitar pengguna.

  Kata Kunci: Augmeneted Reality, lokasi, Android yang berkunjung ke kota Makassar

A. PENDAHULUAN

  Kota Makassar merupakan salah satu terkadang mengalami kesulitan untuk kota besar di Indonesia, pemerintah kota memperoleh informasi letak fasilitas umum telah merancang konsep kota dunia dengan melihat letaknya yang tersebar ke berbagai menyediakan berbagai fasilitas yang wilayah di kota Makassar. Berbagai cara lengkap untuk menarik wisatawan untuk yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengunjungi kota tersebut. Berbagai diantaranya bertanya kepada seseorang fasilitas untuk menunjang kebutuhan maupun melakukan pencarian melalui masyarakat kota maupun wisatawan seperti internet namun informasi yang didapatkan hotel, tempat wisata, kuliner, kampus, hotel , masih meluas sehingga membutuhkan waktu SPBU dan lain-lain. Kebutuhan informasi untuk menemukan letak posisi lokasi bagi masyarakat merupakan hal yang tersebut. penting, khususnya wisatawan yang Perkembagan smartphone yang mengunjungi kota Makassar. Wisatawan didukung komponen perangkat keras seperti kamera, Wifi, GPS, dan sebagainya, serta sistem operasi platform mobile seperti Android, iOS, Symbian, dan sebagainya mendorong maraknya implementasi berbagai teknologi di lingkungan mobile, termasuk teknologi mobile augmented reality. Mobile augmented reality adalah aplikasi yang digunakanakan untuk mendeteksi suatu lokasi serta informasi terkait lokasi tersebut melalui perangkat mobile ,( Prima P, 2012).

  Augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda tersebut secara real time. Benda-benda maya menampilkan informasi berupa label maupun objek virtual yang hanya dapat dilihat dengan kamera handphone maupun dengan komputer. Sistem dalam augmented reality bekerja dengan menganalisa secara real time objek yang di tangkap dalam kamera. Berkat perkembangan pesat teknologi handphone, augmented reality tersebut bisa di implementasikan pada perangkat yang memiliki GPS, kamera, akselerator, dan kompas. Kombinasi dari ketiga sensor tersebut dapat digunakan untuk menambahkan informasi objek yang ditangkap kamera, (Prima P, 2012).

  Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka, (Safaat, 2013). Awalnya, Goggle Inc. Membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuk Open Handset Alliance, konsersium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile dan Nvidia, (Safaat, 2012).

  Arsitektur pada sistem Android memiliki 5 tingkat lapisan layer. Setiap lapisan layer tersebut menghimpun beberapa program yang yang mendukung fungsi- fungsi spesifik dari sistem operasi. Pemisahan layer tersebut bertujuan untuk memberikan abstraksi sehingga memudahkan pengembang aplikasi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merancang aplikasi mobile dengan menggunakan teknologi Augmented Reality yang terintegrasi pada platform android Sistem yang dibangun merupakan aplikasi berbasis client server. Aplikasi ini dapat digunakan untuk melakukan aktifitas pencarian lokasi fasilitas umum yang ada di kota Makassar menggunakan teknologi

  Augmented Reality . Aktifitas yang dimaksud

  adalah seperti melihat fasilitas umum seperti hotel, tempat wisata, kuliner. Aplikasi ini menggunakan metode Location Based Service (LBS) dan augmented reality yang mengambil pengetahuan mengenai posisi geografis suatu perangkat mobile untuk menyediakan layanan berdasarkan infromasi tersebut. Sedangkan data lokasi disimpan dalam database Mysql pada. Aplikasi dihubungkan dengan sebuah web service untuk mengambil data dari database. Aplikasi tersebut menggunakan sensor lokasi (GPS) pada perangkat mobile untuk mencocokkan informasi mengenai lokasi koordinat pengguna pada database server di sekitar penggunanya dan menampilkan

  augmented view dengan memanfaatkan

  kamera. Augmented view yang dibuat biasanya berupa tampilan ikon untuk mewakili setiap objek menarik (disebut Point of Interest /POI) di sekitar lokasi.

  Sistem yang digunakan pada aplikasi dititik beratkan pada pengambilan koordinat bumi perangkat mobile. Dalam pengambilan koordinat, sistem memanfaatkan GPS.

B. METODE PENELITIAN Rancangan Sistem

  Tahap Pengumpulan Data dan Studi Literatur

  Tahapan ini merupakan tahap pengumpulan informasi tentang penelitian- penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Referensi yang digunakan berupa buku, artikel, jurnal, dan tulisan-tulisan yang membahas tentang aplikasi mobile.

  Perancangan Data

  Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data lokasi koordinat bumi yang meliputi koordinat latitude dan

  longitude fasilitas umum yang ada di kota

  Makassar. Data lokasi tersebut diperlukan untuk menentukan koordinat bumi latitude dan longitude terhadap pengguna, untuk data AR digunakan untuk menampilkan objek virtual dalam tampilan Augmented View.

  C. HASIL

  Sistem yang dirancang menggunakan arsitektur client server. Pada sisi back end terdapat , (a). Halaman Login merupakan halaman yang pertama kali muncul pada saat aplikasi diakses, pada halaman ini. Halaman login dapat dilihat pada gambar 1.

  Gambar 1 Halaman Login (b). Halaman home page merupakan halaman yang muncul pada saat admin berhasil login ke sistem. Halaman login dapat dilihat pada gambar 2.

  Gambar 2. Halaman Home Page (c). Halaman kategori merupakan halaman fungsionalitas untuk pengolahan data berdasarkan kategori, pada halaman ini admin dapat melakukan hapus data dan edit data. Halaman kategori dapat dilihat pada gambar 3.

  Gambar 3. Halaman Kategori (d). Halaman konten merupakan halaman fungsionalitas untuk pengolahan data konten, pada halaman ini admin dapat melakukan hapus data dan edit data.

  Halaman konten dapat dilihat pada gambar 4.

  Gambar 4. Halaman Konten Pada front end terdapat menu utama merupakan tampilan utama yang pertama kali muncul pada saat aplikasi dijalankan pada perangkat mobile Android, pada antar muka ini terdiri dari 4 kategori fasilitas umum, yaitu hotel, kuliner, wisata, ARView.

  Halaman front end terlihat pada gambar 5.

  D. PEMBAHASAN

  Pada penelitian ini terlihat bahwa integrasi teknologi mobile Augmented Reality aplikasi mampu menampilkan informasi letak keberadaan fasilitas umum kota Makassar sesuai dengan posisi yang sebenarnya, aplikasi ini adalah aplikasi untuk navigasi pengguna untuk menemukan letak dimana fasilitas umum berada sesuai dengan interaksi pengguna pada aplikasi

  Halaman 5. Halaman Main Menu terhadap lingkungan di sekelilingnya. Activity Augmented Reality

  Pada sistem ini dilakukan pengujian merupakan activity untuk antar muka dengan menggunakan dua metode pengujian

  Augmented Konten untuk menampilkan data yaitu Pengujian Black Box yaitu pengujian informasi yang di ambil dari server untuk mengetahui functionalitas software berdasarkan jarak radius antara 0

  • – 100 km yang dirancang sudah sesuai dengan yang data di tampilkan melalui kamera. Pengguna diharapkan. Pengujian dilakukan dengan dapat mengatur radius pencarian dengan menjalankan aplikasi front end dan back menggeser pada zoom handler. Activity

  end secara online. Aplikasi front end Augmented Reality terlihat pada gambar 6.

  Android dijalankan untuk mengetahui pengiriman data dari back end kemudian ditampilkan objek (nama lokasi dan jarak ) dalam bentuk Augmented Reality. Untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dibangun telah memenuhi kebutuhan dari pengguna dan layak digunakan, oleh karena itu dibutuhkan suatu indikator untuk mengetahuinya. Pengujian yang dilakukan

  Gambar 6. Halaman Augmented View pada 14 lokasi sistem mampu menampilkan objek virtual dengan jarak terjauh 11 km sedangkan pada jarak terdekat sistem hanya mampu mendeteksi objek virtal denga jarak 40 m disekitar pengguna. Kemudian Metode yang digunakan untuk mengetahui aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna menggunakan metode kuisioner. Berdasarkan hasil kuisioner dari

  10 responden adalah 85 % baik, 25 % mengatakan aplikasi ini cukup baik digunakan. Dari rata-rata penilaian responden Aplikasi Mobile Augmented Reality fasilitas umum kota Makassar layak untuk digunakan sebagai aplikasi pemandu alternatif untuk mengetahui letak posisi fasilitas umum kota Makassar .

E. KESIMPULAN DAN SARAN

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka ditarik kesimpulan yaitu aplikasi mobile untuk memberikan informasi letak keberadaan fasilitas umum sesuai dengan letak sebenarnya menggunakan teknologi Augmented Reality, aplikasi ini adalah aplikasi untuk navigasi pengguna untuk menemukan letak dimana fasilitas umum berada sesuai dengan interaksi pengguna pada aplikasi terhadap lingkungan di sekelilingnya. Berdasarkan hasil penelitian sistem hanya mampu mendeteksi objek virtual dengan jarak terjauh 11 km dan sistem hanya mampu mendeteksi objek lokasi secara optimal dengan jarak terdekat 40 m disekitar pengguna. Sedangkan pada pengujian kusioner rata-rata responden 85 % mengatakan apikasi ini layak untuk digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

  Abidin, Hasanuddin Z., (2007), Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya, Jakarta: Pradnya Paramita.

  Akbar, (2013). Implementasi Augmented Reality Dengan Memanfaatkan GPS Based Tracking Pada Pembangunan Aplikasi Pemandu Turis Kota Bandung Berbasis Platform Android.

  Bandung: Teknik Informatika UNIKOM Bandung

  Dharwiyanti. (2006). Perancangan Object Oriented Software Dengan UML.

  Jakarta: Elex Media Komputindo. Fowler. (2007). UML Distilled. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

  Hanif A, (2013). Pencarian tempat kos dengan teknologi Augmented Reality berbasis smartphone Android. Yogyakarta: Teknik Informatika UIN Yogyakarta

  Kadir, Abdul. (2003). Pemrograman Web Mencakup HTML, CSS, JAVA Script, dan PHP. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

  Milgram, Paul., Kishino, Fumio., (1994), Augmented Reality: A class of displays on the reality-virtuality continuum, Japan: ATR Communication Systems Research Laboratories Mixare, (2013). Open Source Augmented Reality Engine. http://mixare.org, diakses tanggal 30 Oktober 2013)

  Prima P, Gambetta W. (2012).Penerapan

  Augmented Reality Berbasis Lokasi

  dalamMobile Virtual Tour. Bandung: Teknik Informatika ITB Bandung

  Raghav Sood. (2012). Pro Android Augmented Reality: Apress, New York

  Safaat N, (2012), Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet Pc berbasis Android, Bandung: Informatika. Safaat N, (2013). Aplikasi Berbasis

  Android, Bandung: Informatika