BAB I PENDAHULUAN - Pengertian Konstitusi Dan Sejarahnya Diindonesia
Pengertian Konstitusi Dan Sejarahnya Diindonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar konstitusi merupakan seperangkat aturan main
dalam kehidupan bernegara yang mengatur hak dan kewajiban warga
Negara dan Negara itu sendiri. Konstitusi suatu Negara biasa di sebut
dengan Undang-Undang Dasar (UUD) . dalam pengembangan Negara dan
warga Negara dan warga Negara yang demokratis, keberadaan konstitusi
demokrasi lahir dan Negara yang demokrasi.
Namun demikian, tidak
demokratis
akan
melahirkan
ada jaminan adanya konstitusi
sebuah
Negara
yang
demokratis
yang
akan
melahirkan sebuah Negara yang demokratis. Hal itu disebabkan oleh
penyelewengan atas konstitusi oleh penguasa otoriter. Oleh karenanya akan
diuraikan lebih menyeluruh unsure-unsur penting dalam konstitusi.
B. Rumusan Masalah
1) Apakah konsep dasar (Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Ruang
Lingkup) konstitusi itu?
2) Apa saja klasifkasi konstitusi itu?
3) Begaimanakah
sejarah
perkembangan
konstitusi
dinegara
Indonesia?
4) Apakah yang dimaksud dengan konstitusi sebagai piranti
kehidupan bagi Negara demokratis?
C. Tujuan dan Manfaat Makalah
Makalah ini untuk bentuk demontrasi kami sebagai mahasiswi untuk
menyadarkan pemerintah bahwa adanya penerapan konstitusi dalam
pemerintahan yang berasaskan demokrasi itu penting.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Konstitusi
a) Pengertian Konstitusi
1) Kontitusi itu berasal dari bahasa parancis yakni constituer
yang berarti membentuk.
2) Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua
kata yaitu “Cume” berarti bersama dengan dan “Statuere”
berarti membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan,
menetapkan sesuatu, sehingga menjadi “constitution”.
3) Dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi memiliki
makna yang lebih luas dan undang-undang dasar. Yakni
konstitusi adalah keseluruhan dari peraturn-peraturan baik
yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara
mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakat.
4) Dalam terminilogi hokum islam (Fiqh Siyasah) konstitusi
dikenal dengan sebutan DUSTUS yang berati kumpulan
faedah yang mengatur dasar dan kerja sama antar sesame
anggota masyarakat dalam sebuah Negara.
5) Menurut pendapat James Bryce, mendefnisikan konstitusi
sebagai suatu kerangka masyarakat politik (Negara yang
diorganisir dengan dan melalui hokum. Dengan kata lain
konstitusi dikatakan sebagai kumpulan prinsip-prinsip yang
mengatur kekuasaan pemerintahan, hak-hak rakyat dan
hubungan diantara keduanya.
b) Tujuan Konstitusi
Secara garis besar konstitusi bertujuan untuk membatasi
tindakan
sewenang-wenang
pemerintah,
menjamin
hak-hak
pihak yang diperintah (rakyat) dan menetapkan pelaksanaan
kekuasaan yang berdaulat. Sehingga pada hakekatnya tujuan
konstitusi
merupakan
perwujudan
paham
tentang
konstitusionalisme yang berate pembatasan terhadap kekuasaan
pemerintah diastu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga
Negara maupun setiap penduduk dipihak lain.
c) Fungsi Dan Ruang Lingkup Konstitusi
Dalam berbagai literature hokum tata Negara maupun ilmu
politik ditegaskan bahwa fungsi konstitusi adalah sebagai
dokumen nasional dan alat untuk membentuk system politik dan
hokum Negara. Oleh karena itu ruang lingkup undang-undang
dasar sebagai konstitusi tertulis sebagaimana dikemukakan oleh
A.A.HY Struycken memuat tentang :
1) Hasil perjuangan politik bangsa diwaktu lampau.
2)
Tingkat-tingkat
bangsa.
tinggi
pembangunan
ketatanegaraan
3) Pandangan tokoh bangsa yang hendak di wujudkan, baik
sekarang maupun masa yang akan dating.
4) Suatu keinginan yang mana perkembangan kehidupan
ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.
B. Klasifikasi Konstitusi
Konstitusi dapat diklasifkasikan sebagai berikut :
a) Konstitusi tertulis dan tidak tertulis
1) Konstitusi tertulis merupakan suatu instrument atau dokumen
yang dapat dijumpai pada sejumlah hokum dasar yang
diadopsi atau dirancang oleh para penyusun konstitusi dengan
tujuan untuk memberikan ruang lingkup seluas mungkin bagi
proses
undang-undang
konstitusi
itu
sendiri
biasa
dalam
untuk
mengembangkan
aturan-aturang
yang
sudah
perumusannya
tidak
disiapkan.
2)
Konstitusi
tidak
membutuhkan
tertulis
proses
dalam
yang
panjang
misalnya
dalam
penentuan Qourum, Amandemen, Referendum dan konvensi.
b) Konstitusi Fleksibel dan Konstitusi Kaku
1) Ciri-ciri konstitusi feksibel yaitu
a. Elastic
b. Diumumkan dan diubah dengan cara yang sama.
2) Cirri-ciri konstitusi yang kaku
a. Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dan
peraturan undang-undang yang lain.
b. Hanya dapat diubah dengan cara yang khusus, istimewa
dan persyaratan yang berat.
c) Konstitusi derajat tinggi dan komstitusi derajat tidak tinggi
1) Konstitusi derajat tinggi ialah konstitusi yang mempunyai
derajat kedudukan yang paling tinggi dalam Negara dan
berada diatas peraturan perundang-undang yang lain.
2) Konstitusi tidak derajat tinggi ialah konstitusi yang tidak
mempunyai kedudukan serta derajat.
d) Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan
1) Jika bentuk Negara itu serikat maka akan didapatkan
system pembagian kekuasaan antara pemerintah Negara
serikat dengan pemerintah Negara bagian.
2) Dalam Negara kesatuan, pembagian kekuasaan tidak
dijumpai karena seluruh kekuasaannya terpusat pada
pemerintah pusat sebagaimana diatur dalam konstitusi.
e) Konstitusi system pemerintahan presidensial dan konstitusi
system pemerintahan parlementer.
Konstitusi
yang
pemerintrahan
konstitusi
mengatur
presidensial
system
beberapa
dapat
pemerintah
ciri-ciri
system
diklasifkasikan
kedalam
presidensial
sebaliknya.
C. Sejarah Perkembangan Konstitusi Dinegara Indonesia
begitu
pula
Konstitusi sebagai satu kerangka kehidupan politik telah lama dikenal
yaitu sejak zaman yunani yang memiliki beberapa kumpulan hokum
(semacam kitab hokum pada 624 – 404 SM) sehingga, sebagai Negara
hokum Indonesia memiliki konstitusi yang dikenal sebagai UUD 1945 yang
telah dirancang sejak 29 Mei 1945 sampai 16 Juli 1945 oleh badan penyelidik
usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKU) yang mana tugas
pokok badan ini sebenarnya menyusun rancangan UUD. Namun dalam
praktik persidangannya berjalan berkepanjangan khususnya pada saat
membahas
masalah
dasar
Negara.diakhir
siding
I
BPUPKIberhasil
membentuk panitia kecil yang disebut panitia sembilang, panitia ini pada
tanggal 22 juni 1945 berhasil mencapai kompromi untuk menyetujui sebuah
naskah mukhodimah UUD yang kemudian diterima dalam siding II BPUPKI
tanggal 11 Julu 1945. Setelah itu Ir. Soekarno membentuk panitia kecil pada
tanggal 16 juli 1945 yang diketuai oleh Soepomo dengan tugas menyusun
rancangan UUD dan membentuk panitia persiapan kemerdekaan Indonesia
(PPKI) yang beranggotakan 21 orang. Sehingga UUD atau konstitusi Negara
republic Indonesia diatukan ditetapkan oleh PPKI pada hari sabtu tanggal 18
Agustus 1945. Dengan demikian sejak itu Indonesia telah menjadi suatu
Negara modern karena telah memiliki suatu system ketatanegaraan yaitu
dalam UUD 1945.
Dalam perjalanan sejarah, konstitusi Indonesia telah mengalami
beberapa kali
pergantian baik
nama maupun subtansi materi yang
dikandungnya, yaitu :
1) UUD 1945 yang masa berlakunya sejak 18 Agustus 1945 sampai
27 Desember 1949.
2) Konstitusi republic Indonesia serikat yang lazim dikenal dengan
sebutan konstitusi RIS (17 Desember 1949 – 17 Agustus 1950).
3) UUD 1950 (17 Agustus 1950 – 05 Juli 1959).
4) UUD 1945 yang merupakan pemberlakuan kembali konstitusi
pertama
Indonesia
dengan
masa
berlakunya
sejak
dekrit
presiden 05 Juli 1959 – Sekarang.
D. Konstitusi Sebagai Piranti Kehidupan Negara Yang Demokrasi
Sebagaimana dijelaskan diawal, bahwa konstitusi berpesan sebagai
sebuah aturan dasar yang mengatur kehidupan dalam bernegara dan
berbangsa maka aepatutnya konstitusi dibuat atas dasar kesepakatan
bersama antara negra dan warga Negara .
Kontitusi
merupakan
bagian
dan
terciptanya
kehidupan
yang
demokratis bagi seluruh warga Negara. Jika Negara yang memilih demokrasi,
maka konstitusi demokratis merupakan aturan yang dapat menjamin
terwujudnya
demokrasi
dinegara
tersebut.
Setiap
konstitusi
yang
digolongkan sebagai konstitusi demokratis haruslah memiliki prinsip-prinsip
dasar demokrasi itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Konsep dasar konstitusi
1) Pengertian
Konstitusi adalah kumpulan prinsip-prinsip yang mengatur
kekuasaan
pemerintahan,
hak-hak
pihak
yang
diperintah
(rakyat), dan hubungan diantaranya.
2) Tujuan
Tujuan
konstitusi
adalah
membatasi
tindakan
sewenang-
wenang pemerintah, menjamin hak rakyat yang diperintah, dan
menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang bertahap.
3) Fungsi
Fungsi konstitusi adalah sebagai dokumen nasional dan alat
untuk membentuk system politik dan system hokum Negara.
b) Klasifkasi Konstitusi
Konstitusi dikalsifkasikan menjadi :
1) Konstitusi tertulis dan tidak tertulis.
2) Konstitusi feksibel dan kaku.
3) Konstitusi derajat tinggi dan tidak derajat tinggi.
4) Konstitusi serikat dan kesatuan.
5) Konstitusi pemerintah presidensil dan parlementer.
c) Sejarah Perkembangan Konstitusi
1) UUD 1945 (18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949).
2) Konstitusi republic Indonesia serikat / RIS (17 Desember
1949 – 17 Agustus 1950).
3) UUD 1950 (17 Agustus 1950 – 05 Juli 1959).
4) UUD 1945
yang merupakan pemberlakuan kembali
konstitusi pertama Indonesia dengan masa berlakunya
sejak dekrit presiden 05 Juli 1959 – Sekarang.
d) Konstitusi Sebagai Piranti Kehidupan Negara Yang Demokrasi
Bahwa
ketahanan
dan
praktek
kehidupan
kenegaraan
mencerminkan suasana yang demokratis apabila konstitusi dan
UUD menurut tentang rumusan tentang pengelolahan kenegaraan
secara demokratis dan pengakuan tentang hak asasi manusia
secara memadai.
Oleh karena itu konstitusi menjadi piranti yang sangat penting
bagi sebuah Negara demokrasi seperti Indonesia.
B. Saran
Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang ikut andil dalam penulisan makalah ini. Tak
lupa kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun selalu kami
tunggu dan kami perhatikan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar konstitusi merupakan seperangkat aturan main
dalam kehidupan bernegara yang mengatur hak dan kewajiban warga
Negara dan Negara itu sendiri. Konstitusi suatu Negara biasa di sebut
dengan Undang-Undang Dasar (UUD) . dalam pengembangan Negara dan
warga Negara dan warga Negara yang demokratis, keberadaan konstitusi
demokrasi lahir dan Negara yang demokrasi.
Namun demikian, tidak
demokratis
akan
melahirkan
ada jaminan adanya konstitusi
sebuah
Negara
yang
demokratis
yang
akan
melahirkan sebuah Negara yang demokratis. Hal itu disebabkan oleh
penyelewengan atas konstitusi oleh penguasa otoriter. Oleh karenanya akan
diuraikan lebih menyeluruh unsure-unsur penting dalam konstitusi.
B. Rumusan Masalah
1) Apakah konsep dasar (Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Ruang
Lingkup) konstitusi itu?
2) Apa saja klasifkasi konstitusi itu?
3) Begaimanakah
sejarah
perkembangan
konstitusi
dinegara
Indonesia?
4) Apakah yang dimaksud dengan konstitusi sebagai piranti
kehidupan bagi Negara demokratis?
C. Tujuan dan Manfaat Makalah
Makalah ini untuk bentuk demontrasi kami sebagai mahasiswi untuk
menyadarkan pemerintah bahwa adanya penerapan konstitusi dalam
pemerintahan yang berasaskan demokrasi itu penting.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Konstitusi
a) Pengertian Konstitusi
1) Kontitusi itu berasal dari bahasa parancis yakni constituer
yang berarti membentuk.
2) Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua
kata yaitu “Cume” berarti bersama dengan dan “Statuere”
berarti membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan,
menetapkan sesuatu, sehingga menjadi “constitution”.
3) Dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi memiliki
makna yang lebih luas dan undang-undang dasar. Yakni
konstitusi adalah keseluruhan dari peraturn-peraturan baik
yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara
mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakat.
4) Dalam terminilogi hokum islam (Fiqh Siyasah) konstitusi
dikenal dengan sebutan DUSTUS yang berati kumpulan
faedah yang mengatur dasar dan kerja sama antar sesame
anggota masyarakat dalam sebuah Negara.
5) Menurut pendapat James Bryce, mendefnisikan konstitusi
sebagai suatu kerangka masyarakat politik (Negara yang
diorganisir dengan dan melalui hokum. Dengan kata lain
konstitusi dikatakan sebagai kumpulan prinsip-prinsip yang
mengatur kekuasaan pemerintahan, hak-hak rakyat dan
hubungan diantara keduanya.
b) Tujuan Konstitusi
Secara garis besar konstitusi bertujuan untuk membatasi
tindakan
sewenang-wenang
pemerintah,
menjamin
hak-hak
pihak yang diperintah (rakyat) dan menetapkan pelaksanaan
kekuasaan yang berdaulat. Sehingga pada hakekatnya tujuan
konstitusi
merupakan
perwujudan
paham
tentang
konstitusionalisme yang berate pembatasan terhadap kekuasaan
pemerintah diastu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga
Negara maupun setiap penduduk dipihak lain.
c) Fungsi Dan Ruang Lingkup Konstitusi
Dalam berbagai literature hokum tata Negara maupun ilmu
politik ditegaskan bahwa fungsi konstitusi adalah sebagai
dokumen nasional dan alat untuk membentuk system politik dan
hokum Negara. Oleh karena itu ruang lingkup undang-undang
dasar sebagai konstitusi tertulis sebagaimana dikemukakan oleh
A.A.HY Struycken memuat tentang :
1) Hasil perjuangan politik bangsa diwaktu lampau.
2)
Tingkat-tingkat
bangsa.
tinggi
pembangunan
ketatanegaraan
3) Pandangan tokoh bangsa yang hendak di wujudkan, baik
sekarang maupun masa yang akan dating.
4) Suatu keinginan yang mana perkembangan kehidupan
ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.
B. Klasifikasi Konstitusi
Konstitusi dapat diklasifkasikan sebagai berikut :
a) Konstitusi tertulis dan tidak tertulis
1) Konstitusi tertulis merupakan suatu instrument atau dokumen
yang dapat dijumpai pada sejumlah hokum dasar yang
diadopsi atau dirancang oleh para penyusun konstitusi dengan
tujuan untuk memberikan ruang lingkup seluas mungkin bagi
proses
undang-undang
konstitusi
itu
sendiri
biasa
dalam
untuk
mengembangkan
aturan-aturang
yang
sudah
perumusannya
tidak
disiapkan.
2)
Konstitusi
tidak
membutuhkan
tertulis
proses
dalam
yang
panjang
misalnya
dalam
penentuan Qourum, Amandemen, Referendum dan konvensi.
b) Konstitusi Fleksibel dan Konstitusi Kaku
1) Ciri-ciri konstitusi feksibel yaitu
a. Elastic
b. Diumumkan dan diubah dengan cara yang sama.
2) Cirri-ciri konstitusi yang kaku
a. Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dan
peraturan undang-undang yang lain.
b. Hanya dapat diubah dengan cara yang khusus, istimewa
dan persyaratan yang berat.
c) Konstitusi derajat tinggi dan komstitusi derajat tidak tinggi
1) Konstitusi derajat tinggi ialah konstitusi yang mempunyai
derajat kedudukan yang paling tinggi dalam Negara dan
berada diatas peraturan perundang-undang yang lain.
2) Konstitusi tidak derajat tinggi ialah konstitusi yang tidak
mempunyai kedudukan serta derajat.
d) Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan
1) Jika bentuk Negara itu serikat maka akan didapatkan
system pembagian kekuasaan antara pemerintah Negara
serikat dengan pemerintah Negara bagian.
2) Dalam Negara kesatuan, pembagian kekuasaan tidak
dijumpai karena seluruh kekuasaannya terpusat pada
pemerintah pusat sebagaimana diatur dalam konstitusi.
e) Konstitusi system pemerintahan presidensial dan konstitusi
system pemerintahan parlementer.
Konstitusi
yang
pemerintrahan
konstitusi
mengatur
presidensial
system
beberapa
dapat
pemerintah
ciri-ciri
system
diklasifkasikan
kedalam
presidensial
sebaliknya.
C. Sejarah Perkembangan Konstitusi Dinegara Indonesia
begitu
pula
Konstitusi sebagai satu kerangka kehidupan politik telah lama dikenal
yaitu sejak zaman yunani yang memiliki beberapa kumpulan hokum
(semacam kitab hokum pada 624 – 404 SM) sehingga, sebagai Negara
hokum Indonesia memiliki konstitusi yang dikenal sebagai UUD 1945 yang
telah dirancang sejak 29 Mei 1945 sampai 16 Juli 1945 oleh badan penyelidik
usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKU) yang mana tugas
pokok badan ini sebenarnya menyusun rancangan UUD. Namun dalam
praktik persidangannya berjalan berkepanjangan khususnya pada saat
membahas
masalah
dasar
Negara.diakhir
siding
I
BPUPKIberhasil
membentuk panitia kecil yang disebut panitia sembilang, panitia ini pada
tanggal 22 juni 1945 berhasil mencapai kompromi untuk menyetujui sebuah
naskah mukhodimah UUD yang kemudian diterima dalam siding II BPUPKI
tanggal 11 Julu 1945. Setelah itu Ir. Soekarno membentuk panitia kecil pada
tanggal 16 juli 1945 yang diketuai oleh Soepomo dengan tugas menyusun
rancangan UUD dan membentuk panitia persiapan kemerdekaan Indonesia
(PPKI) yang beranggotakan 21 orang. Sehingga UUD atau konstitusi Negara
republic Indonesia diatukan ditetapkan oleh PPKI pada hari sabtu tanggal 18
Agustus 1945. Dengan demikian sejak itu Indonesia telah menjadi suatu
Negara modern karena telah memiliki suatu system ketatanegaraan yaitu
dalam UUD 1945.
Dalam perjalanan sejarah, konstitusi Indonesia telah mengalami
beberapa kali
pergantian baik
nama maupun subtansi materi yang
dikandungnya, yaitu :
1) UUD 1945 yang masa berlakunya sejak 18 Agustus 1945 sampai
27 Desember 1949.
2) Konstitusi republic Indonesia serikat yang lazim dikenal dengan
sebutan konstitusi RIS (17 Desember 1949 – 17 Agustus 1950).
3) UUD 1950 (17 Agustus 1950 – 05 Juli 1959).
4) UUD 1945 yang merupakan pemberlakuan kembali konstitusi
pertama
Indonesia
dengan
masa
berlakunya
sejak
dekrit
presiden 05 Juli 1959 – Sekarang.
D. Konstitusi Sebagai Piranti Kehidupan Negara Yang Demokrasi
Sebagaimana dijelaskan diawal, bahwa konstitusi berpesan sebagai
sebuah aturan dasar yang mengatur kehidupan dalam bernegara dan
berbangsa maka aepatutnya konstitusi dibuat atas dasar kesepakatan
bersama antara negra dan warga Negara .
Kontitusi
merupakan
bagian
dan
terciptanya
kehidupan
yang
demokratis bagi seluruh warga Negara. Jika Negara yang memilih demokrasi,
maka konstitusi demokratis merupakan aturan yang dapat menjamin
terwujudnya
demokrasi
dinegara
tersebut.
Setiap
konstitusi
yang
digolongkan sebagai konstitusi demokratis haruslah memiliki prinsip-prinsip
dasar demokrasi itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Konsep dasar konstitusi
1) Pengertian
Konstitusi adalah kumpulan prinsip-prinsip yang mengatur
kekuasaan
pemerintahan,
hak-hak
pihak
yang
diperintah
(rakyat), dan hubungan diantaranya.
2) Tujuan
Tujuan
konstitusi
adalah
membatasi
tindakan
sewenang-
wenang pemerintah, menjamin hak rakyat yang diperintah, dan
menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang bertahap.
3) Fungsi
Fungsi konstitusi adalah sebagai dokumen nasional dan alat
untuk membentuk system politik dan system hokum Negara.
b) Klasifkasi Konstitusi
Konstitusi dikalsifkasikan menjadi :
1) Konstitusi tertulis dan tidak tertulis.
2) Konstitusi feksibel dan kaku.
3) Konstitusi derajat tinggi dan tidak derajat tinggi.
4) Konstitusi serikat dan kesatuan.
5) Konstitusi pemerintah presidensil dan parlementer.
c) Sejarah Perkembangan Konstitusi
1) UUD 1945 (18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949).
2) Konstitusi republic Indonesia serikat / RIS (17 Desember
1949 – 17 Agustus 1950).
3) UUD 1950 (17 Agustus 1950 – 05 Juli 1959).
4) UUD 1945
yang merupakan pemberlakuan kembali
konstitusi pertama Indonesia dengan masa berlakunya
sejak dekrit presiden 05 Juli 1959 – Sekarang.
d) Konstitusi Sebagai Piranti Kehidupan Negara Yang Demokrasi
Bahwa
ketahanan
dan
praktek
kehidupan
kenegaraan
mencerminkan suasana yang demokratis apabila konstitusi dan
UUD menurut tentang rumusan tentang pengelolahan kenegaraan
secara demokratis dan pengakuan tentang hak asasi manusia
secara memadai.
Oleh karena itu konstitusi menjadi piranti yang sangat penting
bagi sebuah Negara demokrasi seperti Indonesia.
B. Saran
Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang ikut andil dalam penulisan makalah ini. Tak
lupa kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun selalu kami
tunggu dan kami perhatikan