METAMORFOSIS ( Serangga dan Amphibi)

METAMORFOSIS
( Serangga dan Amphibi)

Oleh

Samsul Kamal
Disampaikan
dalam
Kuliah
Perkembangan Hewan

Mata

METAMORFOSIS
• Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani
yaitu Greek = meta (diantara, sekitar,
setelah), morphe`
( bentuk), osis (bagian dari).
• Metamorphosis merupakan perubahan
bentuk selama
perkembangan postembrionik.

• Metamorfosis adalah suatu proses biologi
di mana hewan secara fsik mengalami
perkembangan biologis setelah dilahirkan
atau menetas. Proses ini melibatkan
perubahan bentuk atau struktur melalui

Jenis - jenis Metamorphosis
1. Metamorphosis tidak Sempurna
Merupakan metamorphosis yang
melewati 2 tahapan yaitu dari
telur menjadi nimfa kemudian
menjadi hewan dewasa.
Biasanya metamorfosis ini
terjadi pada serangga seperti
capung, belalang, jangkrik dan
lainnya.

Berikut adalah proses metamorfosis
tidak sempurna :


2. Metamorphosis
Sempurna
• Merupakan metamorphosis
yang melewati tahapantahapan mulai dari Telur –
Larva – Pupa - Imago
(dewasa).
• Contoh
metamorphosis
sempurna
terjadi
pada
katak dan kupu-kupu.

Berikut adalah proses metamorfosis
sempurna :

Metamorfosis Amphibi
• Amphibia berasal dari kata amphi
yang artinya rangkap dan bios yang
artinya hidup. Yakni, di dalam siklus

hidupnya memerlukan 2 macam
habitat, air dan darat. Di sini, untuk
menggambarkan
proses
metamorphosis sempurna digunakan
katak sebagai contoh dari golongan
amphibi.

Metamorfosis Amphibi
• Metamorphosis yang terjadi pada katak,
adalah untuk melakukan penyesuaian diri
hidup di daerah terrestrial.
• Misalnya, alat pernafasan larva (berudu)
berupa insang yang hanya dapat digunakan
dalam air, sedangkan alat pernafasan dewasa
berupa berupa paru-paru yang hanya dapat
digunakan untuk bernafas di darat. Selain itu
alat pencernaan berudu memiliki usus yang
sangat panjang sesuai dengan fungsinya
untuk mencernakan makanan yang berasal

dari tumbuh-tumbuhan, sementara yang
dewasa hanya memiliki usus yang pendek

Metamorfosis Amphibi
• Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian
telur tersebut akan menetas setelah 10 hari.
• Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu.
Berudu hidup di air Setelah berumur 2 hari.
• Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas.
• Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh
kulit.
• Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk
kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul.
• Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ingsang tak
berfungsi lagi ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan
paru-paru.maka bentuk dari muka akan lebih jelas Setelah
pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan
berubah menjadi katak dewasa dan kmbali berkembang biak.

Pada

metamorfosis
amphibi
banyak
sekali
mengalami perubahan baik secara morfologi
maupun fsiologi
a.Proses Morfologi
Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan
perubahan persiapan organisme aquatik untuk menjadi
organisme daratan.
- Pada urodela (salamander), perubahan ini meliputi
berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan
berubahnya struktur kulit.
- Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara
dramatis
dan
kebanyakan
organ-organnya
telah
termodifkasi. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan

insang internal pada anak katak, seperti hilangnya ekor,
kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti
berkembangnya anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar
dermoid.
- Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi
terbentuknya lengan depan dan lengan belakang.

Sambungan Proses
Morfologi
• Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman
hilang dan digantikan dengan perubahan
bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot
dari lidah juga berkembang, insang mengalami
degenerasi, paru-paru membesar, otot dan
tulang rawan berkembang untuk memompa
udara masuk dan keluar pada paru-paru.
• Mata dan telinga berdiferensiasi.
• Telinga bangian tengah berkembang dan
membran timfani terletak pada bagian telinga
luar.


b. Proses Biokimia
• Penambahan secara nyata pada perubahan
morfologi, yang terpenting adalah terjadinya
transformasi biokimia selama metamorfosis.
• Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama
adalah porphyropsin. Selama metamorfosis,
pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen
dari darat dan vertebrata perairan.
• Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga
mengalami perubahan. Enzim yang terdapat
pada hati juga mengalami perubahan, hal ini
disebabkan adanya perubahan habitat.
• Kecebong
bersifat
ammonotelik
yaitu
mensekresikan amonia, sedangkan katak
dewasa bersifat ureotelic yaitu mensekresikan


c. Perubahan Spesifk
• Organ tubuh yang berbeda juga akan merespon
beda pada stimulasi hormon.
• Stimulus yang sama menyebabkan beberapa
jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi
dan perkembangan yang berbeda.
• Respon hormon thyroid lebih spesifk pada bagianbagian tubuh tertentu. Pada ekor, triiodothronine
T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal.
• Meskipun terjadi kematian dari sel-sel epidermal
pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap
melanjutkan fungsinya.

Hormon yang berperan dalam
metamorfosis katak
• Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid.
• Perubahan metamorfosis dari perkembangan
katak dengan mensekresikan hormon thyroxin
(T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama
metamorfosis.
• Peranan hormon T3 lebih penting, hal ini

disebabkan
perubahan
metamorfosis
pada
thyroidectomized berudu memiliki konsentrasi
yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
hormon T4.
• Koordinasi dari perubahan perkembangan dan
respon molekul hormon thyroid. Salah satu
masalah utama dari metamorfosis adalah

Sambungan Hormon yang
berperan
dalam metamorfosis katak

• Pada dasarnya, ekor tidak mengalami degenerasi
sampai terbentuk dan berkembangnya organ-organ
lokomosi. Seperti berkembangnya kaki dan tangan untuk
pergerakan dan insang tidak akan mengalami
perubahan fungsi sampai berkembang otot paru-paru.

Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi metamorfosis
yang berbeda pada jaringan dan organ akan
memberikan respon yang berbeda pada hormon.
• Untuk menjamin sistem kerja ini, 2 organ yang sensitif
terhadap thyroksin yaitu thyroid dan kelenjar pituitary,
akan meregulasi produksi hormon thyroid.
• Hormon thyroid berfungsi untuk membentuk hubungan
timbal
balik
dengan
kelenjar
pituitary
yang
menyebabkan interior pituitary menginduksi thyroid
untuk menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak. Selain itu,
hormon thyroid juga berfungsi untuk transkripsi dan
mengaktivasi transkripsi pada beberapa gen. Seperti

Sambungan Hormon yang
berperan

dalam metamorfosis katak

• Respon T3 adalah aktivasi transkripsi gen
reseptor hormon thyroid (TR).
• TR berikatan dengan sisi yang spesifk pada
kromatin sebelum hormon thyroid dibentuk.
Ketika T3 dan T4 masuk kedalam sel, dan
berikatan dengan ikatan reseptor kromatin,
hormon reseptor kompleks dirubah dari aktivator
transkripsi. Belum diketahui mekanisme dari
hormon thyroid dengan respon yang berbeda
pada
jaringan
yang
berbeda
(proliferasi,
diferensiasi, kematian sel).
• Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung
hormon thyroid, hal ini terjadi pada pembelahan
holoblastic dimana gastrulasi diawali pada posisi
subequatorial, pembentukan neural dibagian

METAMORFOSIS SERANGGA
• Metamorfosis pada serangga sering
kali diikuti dengan pengerusakan
pada jaringan-jaringan pada fase
larva digantikan dengan jaringanjaringan dari sel-sel yang baru yang
telah berdiferensiasi.
• Insekta tumbuh dengan cara molting
yaitu pertumbuhan kutikula baru
dengan meningkatkan ukuran tubuh.

Ada tiga jenis pertumbuhan pada
insecta:
1. Ametabola
yaitu tahapan yang tidak melalui tahap
larva, contohnya pada ngengat dan kutu
loncat.

2. Hemimetabola

• Yaitu metamorfosis yang melalui tahapan
pro-nimpha yang terjadi persis setelah
penetasan. Setelah itu, insekta mengalami
tahap nimpha.
• Hemimetabola
yaitu
serangga
yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Sambungan Hemimetabola
• Tahapan perkembangan sebagai
berikut:
a. Telur
b. Nimfa, ialah serangga muda yang
mempunyai sifat dan bentuk sama
dengan dewasanya.
c. Imago (dewasa), ialah fase yang
ditandai telah berkembangnya
semua organ tubuh dengan baik.

Sambungan Hemimetabola

• Pada metamorfosis hemimetabola,
sayap rudimen, organ genitalia, dan
struktur
ciri-ciri
perkembangan
lainnya sudah terbentuk tapi belum
sempurna.
• Namun, organ-organ ini tumbuh
dengan
sempurna
pada
akhir
molting. Contohnya dapat ditemui
pada belalang dan kutu busuk.

3.
Holometabola
• yaitu metamorfosis

yang
larva

dimulai
setelah

dengan
tahapn
penetasan.
• Larva yang mengalami molting akan
tumbuh dan berukuran besar.
• Tahapan
diantara
larva
yang
mengalami
molting
dinamakan
instar.
• Setelah tahap instar tahapan yang
terakhir terbentuk pupa. Selama
pembentukan pupa, terjadi proses

Sambungan
Holometabola
• Tahapan dari metamorfosis sempurna adalah
telur – larva – pupa – imago.
• Larva adalah hewan muda yang bentuk dan
sifatnya berbeda dengan dewasa.
• Pupa adalah kepompong dimana pada saat
itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada
saat itu pula terjadi penyempurnaan dan
pembentukan organ.
• Imago adalah fase dewasa atau fase
perkembangbiakan.

Perbandingan Lama
Metamorfosis
Spesies

Telur

Larva/Nimfa Pupa

Dewasa

Lalat rumah

1 hari

2 minggu

1 minggu

2 minggu

Kepik

4 hari

2 minggu

2 minggu

3-9 bulan

Monarch
Butterfy

4 hari

2 minggu

10 hari

2-6 minggu

Periodical
Cicada

1 bulan

13/17 tahun

Mayfy

1 bulan

3 tahun

Kecoa

1 bulan

3 bulan

tidak
melewati
tahapan ini

2 bulan
1 hari
9 bulan

Hormon
yang
berpengaruh
pada
metamorfosis
kupu
kupu
Molting dan metamorfosis dikontrol oleh
beberapa hormon efektor diantaranya yaitu:
a) Juvennile hormon, disekresikan oleh corpora allata. Sel
sekretori corpora allataaktif selama larva molting. Selama
hormon juvennil terbentuk hidroksi ekdison menstimulasi
molting dan menghasilkan larva instar yang baru.hormon
juvennil juga berungsi untuk mencegah perubahan induksi
ekdison pada ekspresi gen yang penting saat terjadi
metamorfosis.
b)20-hidroxyecdysone, berfungsi untuk menginisiasi dan
mengkordinir atau mengatur tiap tahapan molting dan
meregulasi perubahan ekspresi gen yang terjadi selama
metamorfosis melalui proses ekdisis.
c) Prothoracicotropic (PTIH), proses molting diinisiasi di otak,
dimana
sel
neurosekretori
menghasilkan
hormon
Prothoracicotropic (PTIH) yang merespon neural, hormonal,
atau sinyal lingkungan. PTIH adalah hormon peptida yang
menstimulasi ekdison dari kelenjar prothoracic.

Peranan Hormon dalam Proses
Perkembangan Serangga

Sekian dan Terimakasih

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24