MODUL 1 FRAMEWORK PHP CODE IGNITER

MODUL 1
FRAMEWORK PHP CODE IGNITER

DAFTAR ISI

BAGIAN I
SEKILAS CODEIGNITER

Codeigniter adalah salah satu framework PHP yang bersifat open source dan
digunakan untuk membangun aplikasi web dinamis. Codeigniter termasuk
framework yang paling banyak digunakan saat ini karena kemudahan yang
ditawarkan oleh framework ini. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh situs
www.phpframework.com pada tahun 2011, Codeigniter menempati
peringkat kedua.

Gambar 1. 1 Rangking Framework Codeigniter Versi Situs phpframework.com

Framework Codeigniter dibuat oleh Rick Ellis seorang musisi Rock yang
beralih menjadi programmer dan Codeigniter pertama kali dirilis pada tahun
2006. Versi terakhir yang dirilis pada tahun 20011 adalah versi 2.1.0.
1.1 Apa itu Framework

Framework adalah sebuah struktur konseptual dasar yang digunakan untuk
memecahkan

sebuah

permasalahan

atau

isu-isu

kompleks

pada

pengembangan aplikasi. Pada framework terdapat kumpulan fungsi dan kelas
yang siap untuk digunakan dalam pengembangan aplikasi. Fungsi dan kelas
yang ada pada framework biasanya merupakan fungsi dan kelas yang

seringkali digunakan dan diperlukan dalam pengembangan aplikasi sehingga

programmer tidak perlu lagi membuat fungsi dan kelas tersebut dari awal.
Sebagian besar framework yang ada saat ini mengadopsi model Model-ViewController (MVC).
1.2 Apa Keuntungan Menggunakan Framework
Salah satu alasan orang menggunakan framework dalam mengembangkan
aplikasi adalah karena kemudahan yang ditawarkan. Berikut ini adalah
beberapa keuntungan lain dalam penggunaan framework :
1)

Menghemat

Waktu

Pengembangan.

Framework

biasanya

menyediakan library yang sering dibutuhkan dalam pengembangan
aplikasi sehingga programmer cukup fokus ke proses bisnis yang akan

dikerjakan.
2)

Code Reuse. Dalam framework terdapat beberapa struktur standar
yang harus diikuti dan hal ini akan membuat programmer selalu
bekerja dalam sebuah standar yang disepakati dan dipahami
bersama. Standar ini dapat digunakan kembali pada proyek-proyek
lain.

3)

Bantuan Komunitas. Untuk framework yang banyak digunakan, ada
banyak komunitas yang siap membantu jika ada permasalahan.
Keberadaan komunitas ini juga dapat membantu meningkatkan
pengembangan kemampuan pemrograman programmer.

4)

Kumpulan Best Practice. Sebuah framework dapat dikatakan sebagai
kumpulan best practice yang sudah teruji. Secara tidak langsung,

penggunaan framework akan meningkatkan kualitas kode dari
aplikasi yang dibangun.

Jika mengacu kepada framework yang lebih spesifik, yaitu framework
Codeigniter yang digunakan pada buku ini, berikut adalah keunggulan
framework Codeigniter yang dapat menjadi pertimbangan :
1)

Kecepatan. Codeigniter merupakan salah satu framework PHP yang
tercepat.

2)

Mudah dalam Melakukan Modifikasi dan Adaptasi. Framework
Codeigniter

tidak

memerlukan


spesifikasi

server

untuk

menjalankannya. Modifikasi aplikasi yang menggunakan framework
ini mudah dilakukan.
3)

Dokumentasi Lengkap dan Jelas. Dokumentasi resmi yang selalu
diikutsertakan ketika mengunduh framework Codeigniter ini sangat
lengkap dan jelas. Semua hal yang diperlukan dalam mempelajari dan
memahami framework Codeigniter ini berada pada Dokumentasinya.

4)

Learning Curve Rendah. Dalam mempelajari dan memahami
framework Codeigniter tidak memerlukan waktu dan usaha yang
lama. Setiap orang dengan berbagai tingkatan pengetahuan dan

keahlian akan sangat mudah dalam mempelajari framework
Codeigniter.

1.3 Konsep MVC
MVC merupakan singkatan dari Model View Controller. MVC sendiri
sebenarnya merupakan pola-pola perancangan atau dikenal dengan Design
Pattern yang memiliki design struktur pemisahan antara bisnis logic (proses),
data logic (penyimpanan data) dan presentation logic (antarmuka aplikasi).

Model MVC banyak diadopsi oleh framework yang ada saat ini. Berikut ini
adalah penjelasan detail mengenai MVC :
1)

Model. Model adalah bagian yang berinteraksi langsung dengan
database. Kelas atau fungsi yang melakukan proses pembaharuan
data (update data), pengambilan data (load data), penyimpanan data
(store data) dan penghapusan data (delete data) terdapat pada
model.

2)


View. View berhubungan erat dengan tampilan atau sesuatu yang
akan ditampilkan kepada pengguna aplikasi. Pada bagian ini
diharapkan untuk menghindari pemrosesan data. Pada Codeigniter
biasanya view berisi kode-kode untuk user interface (HTML, CSS dan
Javascript) dan variable-variabel yang berisi data yang siap untuk
ditampilkan (data yang berasal dari model dan controller).

3)

Controller. Controller sendiri bertindak sebagai penghubung antara
Model dan View. Di Controller inilah binis logic diterapkan. Pada
Controller dimungkinkan terdapat pemrosesan data, validasi,
penanganan error, dsb.

Gambar 1. 2 Alur MVC

Untuk memahami cara kerja MVC, anda dapat melihat gambar 1.2 diatas.
Cara kerja


MVC ini juga akan menjelaskan konsep Uniform Resource

Identifier (URI) yang ada pada framework Codeigniter. Jika menggunakan
framework Codeigniter, kita melihat URL seperti berikut :
http://www.situsku.com/index.php/barang/kategori/baju/xl
1
2
3 4
Segment 1 : Nama Kelas Controller
Segment 2 : Nama fungsi atau method pada Kelas Controller
Segment 3 : Parameter 1
Segment 4 : Parameter 2
Konsep URI pada framework Codeigniter menggunakan konsep URI dengan
pendekatan segment. Jika melihat URL diatas, berarti framework Codeigniter
akan melakukan pemanggilan method “kategori” yang ada pada kelas
“barang” dengan nilai parameter 1 yaitu “baju” dan nilai parameter 2 “xl”.

1.4 Struktur Direktori Framework Codeigniter
Berikut ini adalah penjelasan dan gambar struktur direktori framework
Codeigniter yang memperlihatkan dimana file Model, View dan Controller

disimpan dan memperlihatkan beberapa direktori penting yang menyimpan
file konfigurasi aplikasi dsb.
1)

application/config. Berisi file-file konfigurasi yang perlu disesuaikan
dengan kebutuhan seperti koneksi database, helper dan library yang
akan di load.

2)

application/controllers. Direktori untuk menyimpan semua file-file
controller yang diperlukan aplikasi.

3)

application/models. Direktori untuk menyimpan semua file-file
model yang diperlukan aplikasi.

4)


application/views. Direktori untuk menyimpan semua file-file view
yang diperlukan aplikasi.

Gambar 1. 3 Struktur Direktori (application) Framework Codeigniter

5)

system/database. Direktori yang berisi file-file library untuk fungsi
database.

6)

system/helpers. Direktori yang berisi file-file helper seperti Form
Helper, HTML Helper, Text Helper, dsb.

BAGIAN II
DASAR-DASAR CODEIGNITER

Pada bagian ini akan dijelaskan apa-apa saja yang diperlukan untuk
mengembangkan aplikasi dengan menggunakan framework Codeigniter,

setting Codeigniter, mencoba membuat kode sederhana dan studi kasus
untuk melatih penggunaan helper dan library.
2.1 Kebutuhan
Berikut ini adalah kebutuhan yang diperlukan untuk menggunakan
framework Codeigniter :
1)

XAMPP (Apache, MySQL, PHP)

2)

Framework Codeigniter 2.1.0

3)

PHP Editor (Notepad ++, PHP Designer, Dreamweaver, dsb)

2.2 Setting Framework Codeigniter
Untuk melakukan setting framework Codeigniter, lakukan langkah-langkah
berikut :
1)

Install XAMPP

2)

Ekstrak file CodeIgniter_2.1.0.zip ke direktori xampp/htdocs

3)

Lakukan konfigurasi terhadap file config.php, autoload.php dan
routes.php sesuai dengan keperluan.

4)

Lakukan testing dengan mengetikan alamat
http://localhost/trainingci pada address bar di browser.

Berikut ini adalah tampilan yang pada browser jika framework Codeigniter
telah berjalan dengan baik :

Gambar 2. 1 Tampilan Jika Konfigurasi Berhasil

Setelah konfigurasi selesai, kita dapat melakukan uji coba dengan membuat
file controller dan view sendiri, lalu eksekusi atau akses file controller
tersebut melalui browser. Untuk melakukan uji coba tersebut ikuti langkahlangkah berikut ini :
1)

Buatlah file percobaan.php dan simpan di direktori controllers.
Berikut ini adalah kode sumber dari file percobaan.php :