PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI,

  

Man ajem en Proyek Man ajem en Proyek

P E R T E M U A N I I I

A S P E K E K O N O M I , ,

  P O L I T I K ,

S O S I A L D A N B U D A Y A S O S I A L D A N B U D A Y A Aspek Politik UMUMNYA ASPEK POLITIK YANG BERKAIT • DENGAN MANAJ EMEN PROYEK ADALAH :

  A. STABILITAS POLITIK

  B. ARAH KEBIJ AKAN PEMERINTAH DAN PEMBANGUNAN

  C. SYARAT MENDIRIKAN PROYEK

  D. MEMILIH LOKASI PROYEK

  E. PERATURAN MONETER E PERATURAN MONETER

  F. BIROKRASI PEMERINTAH

STABILITAS POLITIK

  

y MASALAH YANG PALING PENTING ADALAH STABILITAS

POLITIK, DALAM H AL INI ADALAH KEAMANAN DALAM

NEGERI y

  SELAIN KEAMANAN DALAM NEGERI, H AL LAINNYA ADALAH PERGANTIAN PEMERINTAH AN y

  DALAM PEREKONOMIAN DENGAN PERDAGANGAN BEBAS, SETIAP NEGARA YANG MEMBATASI DIRINYA

TERH ADAP PEREKONOMIAN DAN PERDAGANGAN

  INTERNASIONAL AKAN TERISOLIR DARI KANCAH

PERGAULAN DUNIA, BAIK EKONOMI, PERDAGANGAN,

POLITIK, BUDAYA, ILMU MAUPUN TEKNOLOGI POLITIK BUDAYA ILMU MAUPUN TEKNOLOGI y

  J IKA SECARA TOTAL SUATU NEGARA TELAH TERISOLIR MAKA AKAN SULIT BAGI MAKA AKAN SULIT BAGI SUATU

STABILITAS POLITIK

  y TANDA-TANDA PEREKONOMIAN MULAI MENGALAMI PENURUNAN ADALAH DITAH UN 1997 DIMANA PADA MASA ITULAH AWAL ADALAH DITAH UN 1997 DIMANA PADA MASA ITULAH AWAL

TERJ ADINYA KRISIS.

  y SAAT ITU PERTUMBUH AN EKONOMI INDONESIA H ANYA BERKISAR PADA LEVEL 4,7 PERSEN, SANGAT RENDAH DIBANDINGKAN TAH UN SEBELUMNYA YANG 7,8 PERSEN. y ADANYA PENINGKATAN PERTUMBUH AN EKONOMI YANG

  DIH ARAPKAN AKAN MENJ ANJ IKAN H ARAPAN BAGI PERBAIKAN KONDISI EKONOMI DIMASA MENDATANG. KONDISI EKONOMI DIMASA MENDATANG y BAGI INDONESIA, DENGAN MENINGKATNYA PERTUMBUH AN

  EKONOMI MAKA H ARAPAN MENINGKATNYA PENDAPATAN NASIONAL (GNP), PENDAPATAN PERSAINGAN KAPITA AKAN

SEMAKIN MENINGKAT, TINGKAT INFLASI DAPAT DITEKAN, SUKU

BUNGA AKAN BERADA PADA TINGKAT WAJ AR DAN SEMAKIN

BERGAIRAH NYA MODAL BAGI DALAM NEGERI MAUPUN LUAR

  .com

  IK

  IT L O

  SUMBER : larassejati.multiply

  P N A

  IL B A

  .com

  IK

  IT L O

  SUMBER : larassejati.multiply

  P N A

  IL B A

  .com

  IK

  IT L O

  SUMBER : larassejati.multiply

  P N A

  IL B A

  IK

  IT L O P

  SUMBER : http://img25.imageshack.us

  N A

  IL B A

  IK

  IT L O P

  SUMBER : http://img25.imageshack.us

  N A

  IL B A

  M A L A

  SUMBER : http://anangku.blogspot.com

  A N A C N

STABILITAS POLITIK

  y NAMUN SEMUA ITU BISA TERWUJ UD APABILA KONDISI KEAMANAN DALAM NEGERI BENAR-BENAR TELAH KEAMANAN DALAM NEGERI BENAR BENAR TELAH KONDUSIF. y

  KEBIJ AKAN PEMERINTAH SAAT INI DIDALAM PEMBERANTASAN TERORISME, SERTA PEMBERANTASAN PEMBERANTASAN TERORISME SERTA PEMBERANTASAN

KORUPSI SANGAT TURUT MEMBANTU BAGI PEMULIH AN PEREKONOMIAN.

  y PERTUMBUH AN EKONOMI YANG MERUPAKAN SALAH PERTUMBUH AN EKONOMI YANG MERUPAKAN SALAH

SATU INDIKATOR MAKRO EKONOMI MENGGAMBARKAN

KINERJ A PEREKONOMIAN SUATU NEGARA AKAN MENJ ADI PRIORITAS UTAMA BILA INGIN MENUNJ UKKAN MENJ ADI PRIORITAS UTAMA BILA INGIN MENUNJ UKKAN KEPADA PIH AK LAIN BAH WA AKTIVITAS EKONOMI SEDANG BERLANGSUNG DENGAN BAIK PADA

  Pen dapat Pakar

  y y

  INFLASI DI INDONESIA BAK PENYAKIT ENDEMIS (SEPERTI MALARIA) DAN BERAKAR DI SEJ ARAH .

  INFLASI DI INDONESIA BAK PENYAKIT

  y

  TINGKAT INFLASI DI MALAYSIA DAN TH AILAND SENANTIASA LEBIH RENDAH .

  y

  INFLASI DI INDONESIA TINGGI SEKALI DI ZAMAN PRESIDEN SUKARNO, KARENA KEBIJ AKAN FISKAL DAN MONETER SAMA KEBIJ AKAN FISKAL DAN MONETER SAMA SEKALI TIDAK PRUDENT (“KALAU PERLU

  Pen dapat Pakar

  y DI ZAMAN SUH ARTO PEMERINTAH BERUSAH A

MENEKAN INFLASI AKAN TETAPI TIDAK BISA DI

BAWAH 10 % SETAH UN RATA-RATA, ANTARA LAIN

OLEH KARENA BANK INDONESIA MASIH PUNYA OLEH KARENA BANK INDONESIA MASIH PUNYA

MISI GANDA, ANTARA LAIN SEBAGAI AGENT OF

DEVELOPMENT, YANG BISA MENGUCURKAN ,

KREDIT LIKUIDITAS TANPA BATAS.

  y

BARU DI ZAMAN REFORMASI, MULAI DI ZAMAN

PRESIDEN H ABIBIE MAKA FUNGSI BANK

INDONESIA MENGUTAMAKAN PENJ AGAAN NILAI

  Pen dapat Pakar

  y TETAPI KARENA SEJ ARAH DAN KARENA TETAPI KARENA SEJ ARAH DAN KARENA

  

INFLATIONARY EXPECTATIONS MASYARAKAT

(YANG BERTOLAK KE BELAKANG, ARTINYA BERCERMIN KEPADA SEJ ARAH ) MAKA “INFLASI )

  INTI” MASIH LEBIH BESAR DARIPADA 5% SETAH UN. y

BANK INDONESIA SEKARANG PUNYA SASARAN BANK INDONESIA SEKARANG PUNYA SASARAN UNTUK MENEKAN ANGKA INFLASI INI.

  y DI LEVEL TEKNIS SUDAH ADA KESEPAKATAN

ANTARA PEMERINTAH DAN BANK INDONESIA ANTARA PEMERINTAH DAN BANK INDONESIA

UNTUK MEMBAWA TINGKAT INFLASI J ANGKA

PANJ ANG KE KISARAN 3% SETAH UN.

  Pen dapat Pakar

  

y y UNTUK TAH UN 20 0 5 SASARAN BI ADALAH 6% UNTUK TAH UN 20 0 5 SASARAN BI ADALAH 6%

PLUS-MINUS 1%, UNTUK TAH UN 20 0 6 5,5% PLUS MINUS 1% DAN UNTUK TAH UN 20 0 7 5% PLUS-MINUS 1% DAN UNTUK TAH UN 20 0 7 5% PLUS-MINUS 1%. y

  PENGALAMAN SEJ ARAH MENUJ UKKAN PENGARUH KENAIKAN H ARGA BBM KEPADA INFLASI DALAM KISARAN 1-2% SETAH UN.

  Pen dapat Pakar

  y y

  PENGENDALIAN INFLASI MASIH MENGH ADAPI PENGENDALIAN INFLASI MASIH MENGH ADAPI RESIKO INTERN DAN EKSTERN YANG CUKUP BESAR.

  y

  DARI DALAM NEGERI ADA PENGARUH POLITIK UNTUK MENGUCURKAN DANA PERBANKAN YANG LEBIH BESAR KE SEKTOR RIIL, TERUTAMA KE SEKTOR USAH A MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM), DENGAN SUKU DAN MENENGAH (UMKM) DENGAN SUKU BUNGA YANG RENDAH .

  Pen dapat Pakar

  y

RESIKO DARI SEKTOR EKSTERN TIMBUL KALAU RESIKO DARI SEKTOR EKSTERN TIMBUL KALAU

H ARGA MINYAK BUMI MASIH TERUS NAIK, ATAU NILAI RUPIAH MENGALAMI DEPRESIASI. y

  BELAKANGAN INI BAH KAN BEBERAPA KOMODITI PERTANIAN, SEPERTI BERAS DAN GULA, MENGALAMI KENAIKAN H ARGA MENGALAMI KENAIKAN H ARGA

  INTERNASIONAL, YANG SEMUANYA AKAN MENJ ADI IMPORTED INFLATION BAGI

  INDONESIA. ( PROF.M.SADLI)

  Pen gertian PDB

  ƒ PDB DIARTIKAN SEBAGAI NILAI KESELURUHAN SEMUA BARANG DAN JASA YANG DIPRODUKSI DI DALAM BARANG DAN JASA YANG DIPRODUKSI DI DALAM

WILAYAH TERSEBUT DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU (BIASANYA PER TAHUN).

  

ƒ PDB BERBEDA DARI PRODUK NASIONAL BRUTO KARENA PDB BERBEDA DARI PRODUK NASIONAL BRUTO KARENA

MEMASUKKAN PENDAPATAN FAKTOR PRODUKSI DARI

LUAR NEGERI YANG BEKERJA DI NEGARA TERSEBUT.

  ƒ SEHINGGA PDB HANYA MENGHITUNG TOTAL PRODUKSI DARI SUATU NEGARA TANPA MEMPERHITUNGKAN

APAKAH PRODUKSI ITU DILAKUKAN DENGAN MEMAKAI FAKTOR PRODUKSI DALAM NEGERI ATAU TIDAK.

  

ƒ SEBALIKNYA, PNB MEMPERHATIKAN ASAL USUL FAKTOR SEBALIKNYA PNB MEMPERHATIKAN ASAL USUL FAKTOR PRODUKSI YANG DIGUNAKAN. PDB DAPAT DIHITUNG DENGAN MEMAKAI DUA PDB DAPAT DIHITUNG DENGAN MEMAKAI DUA PENDEKATAN, YAITU PENDEKATAN PENGELUARAN DAN PENDEKATAN PENDAPATAN. RUMUS UMUM UNTUK PDB DENGAN PENDEKATAN PENGELUARAN UNTUK PDB DENGAN PENDEKATAN PENGELUARAN ADALAH: PDB = KONSUMSI + INVESTASI + PENGELUARAN PEMERINTAH + EKSPOR - IMPOR DI MANA KONSUMSI ADALAH PENGELUARAN YANG DI MANA KONSUMSI ADALAH PENGELUARAN YANG

DILAKUKAN OLEH RUMAH TANGGA, INVESTASI OLEH

SEKTOR USAHA, PENGELUARAN PEMERINTAH OLEH

PEMERINTAH, DAN EKSPOR DAN IMPOR MELIBATKAN

SEKTOR LUAR NEGERI.

  SEMENTARA PENDEKATAN PENDAPATAN MENGHITUNG SEMENTARA PENDEKATAN PENDAPATAN MENGHITUNG PENDAPATAN YANG DITERIMA FAKTOR PRODUKSI: PDB = SEWA + UPAH + BUNGA + LABA PDB = SEWA + UPAH + BUNGA + LABA DI MANA SEWA ADALAH PENDAPATAN PEMILIK FAKTOR

PRODUKSI TETAP SEPERTI TANAH, UPAH UNTUK TENAGA KERJA, PRODUKSI TETAP SEPERTI TANAH UPAH UNTUK TENAGA KERJA BUNGA UNTUK PEMILIK MODAL, DAN LABA UNTUK PENGUSAHA.

  SECARA TEORI, PDB DENGAN PENDEKATAN PENGELUARAN DAN , PENDAPATAN HARUS MENGHASILKAN ANGKA YANG SAMA. NAMUN KARENA DALAM PRAKTEK MENGHITUNG PDB DENGAN PENDEKATAN PENDAPATAN SULIT DILAKUKAN, MAKA YANG SERING DIGUNAKAN ADALAH DENGAN PENDEKATAN PENGELUARAN

  ARAH KEBIJ AKAN PEMERINTAH PADA PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN y SETIAP NEGARA SUDAH PASTI AKAN

  MEMILIKI BIAYA ENTRASI KEBIJ AKAN PEMBANGUNAN SESUAI DENGAN TAH APAN YANG DICAPAI YANG DICAPAI y

  KEBIJ AKAN PEMERINTAH DIBAGI MENJ ADI KEBIJ AKAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH y SETIAP ORANG YANG MEMBUAT USULAN

  PROYEK H ARUS TAH U BETUL MENGENAI PROYEK H ARUS TAH U BETUL MENGENAI BERBAGAI KEBIJ AKAN YANG ADA DI PUSAT

SYARAT MENDIRIKAN PROYEK

  y

  PENANAMAN MODAL DIBAGI MENJ ADI MODAL PENANAMAN MODAL DIBAGI MENJ ADI MODAL DALAM NEGERI DAN MODAL ASING

  y y

  PROSEDUR IZIN TELAH DITETAPKAN DALAM PROSEDUR IZIN TELAH DITETAPKAN DALAM MENJ ALANKAN SEBUAH PROYEK DAN BISNIS

  y y SEH INGGA UNTUK MENJ ALANKAN PROYEK, SEH INGGA UNTUK MENJ ALANKAN PROYEK

  PERAN BAGIAN ADMINISTRASI SANGAT PENTING

  MEMILIH DAERAH LOKASI PROYEK

  y DAERAH PROYEK ADALAH SUATU DAERAH

  YANG TELAH DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH UNTUK BOLEH DITEMPATI SUATU PROYEK TERTENTU TERTENTU

PERATURAN MONETER

  y NILAI TUKAR YANG TINGGI DENGAN MATA UANG NEGARA LAIN AKAN SANGAT MENGUNTUNGKAN SEBAB PERUSAH AAN

AKAN MEMPEROLEH H ARGA BARANG LUAR AKAN MEMPEROLEH H ARGA BARANG LUAR

NEGERI DENGAN H ARGA MURAH DAN AKIBATNYA AKAN MEMILIKI DAYA SAING CUKUP TINGGI y

  ANALISIS PROYEK PERLU DILAKUKAN APABILA KONTEKSNYA PROYEK ITU APABILA KONTEKSNYA PROYEK ITU BERLANGSUNG DALAM H UBUNGAN DENGAN

BIROKRASI PEMERINTAH

  y J IKA PROYEK AKAN DITANAM DIMANA

  PRODUK DAN J ASA YANG DIH ASILKAN AKAN DIPASARKAN DI NEGARA LAIN MAKA YANG H ARUS DIPERH ATIKAN ADALAH BAGAIMANA H ARUS DIPERH ATIKAN ADALAH BAGAIMANA SIKAP PEMERINTAH NYA TERH ADAP PERUSAH AAN ASING YANG BEROPERASI DI PERUSAH AAN ASING YANG BEROPERASI DI NEGARA YANG BERSANGKUTAN

ASPEK EKONOMI

  y

  ASPEK INI MENUNJ UK KEPADA PENGERTIAN ASPEK INI MENUNJ UK KEPADA PENGERTIAN BEBAN DN MANFAAT PROYEK DITINJ AU DARI SUDUT PANDANG MASYARAKAT SECARA SUDUT PANDANG MASYARAKAT SECARA KESELURUH AN ATAU DENGAN KATA LAIN PERTIMBANGAN BEBAN DAN MANFAAT TIDAK PADA H ASIL YANG DIPEROLEH MELAINKAN DIKAITKAN DENGAN BEBAN DAN MANFAAT DARI KEPENTINGAN DAN PANDANGAN DARI KEPENTINGAN DAN PANDANGAN MASYARAKAT

ASPEK EKONOMI

  y

  DALAM ANALISIS KEUANGAN, PERH ITUNGAN MANFAAT PROYEK UNTUK INVESTOR ADALAH MANFAAT PROYEK UNTUK INVESTOR ADALAH H ARGA J UAL YANG BERLAKU DITAMBAH DENGAN TAMBAH AN SUBSIDI

  y

  SEDANGKAN DALAM ANALISIS EKONOMI,SUBSIDI TIDAK DIPERH ITUNGKAN SEBAGAI MANFAAT PROYEK

ASPEK EKONOMI

  y

  UNTUK KEPENTINGAN MASYARAKAT DIGUNAKAN ASPEK EKONOMI GU S O O

  y

  UNTUK KEPENTINGAN LABA DIGUNAKAN ASPEK KEUANGAN

ASPEK EKONOMI

  y MENAIKKAN PENDAPATAN ( DAYA BELI ) ( ) MASYARAKAT y

  MEMBANTU PROSES PEMERATAAN PENDAPATAN y

MENINGKATKAN PERTUMBUH AN EKONOMI

  y

MENGATASI KESENJ ANGAN EKONOMI

  y

MENGURANGI PENGANGGURAN

  y MENINGKATKAN TARAF PENDIDIKAN MASYARAKAT

ASPEK EKONOMI

  y

  STRUKTUR EKONOMI SEDERH ANA

  y

  STRUKTUR EKONOMI PENGEKSPOR BAH AN BAKU

  y

  STRUKTUR EKONOMI MENUJ U SEMI INDUSTRI

  y

  STRUKTUR EKONOMI MENUJ U INDUSTRI

STRUKTUR EKONOMI SEDERH ANA

  y PERTANIAN y MENGGUNAKAN ALAT SEDERH ANA y

  PRODUKSI DIKONSUMSI SENDIRI

  y

  PELUANG BERBISNIS DENGAN KELOMPOK INI SANGAT RENDAH

  y DAYA BELI KURANG MEMADAI

ASPEK EKONOMI PENGEKSPOR BAH ANBAKU

  y PENDAPATAN DARI BAH AN BAKU y “SRUKTUR EKONOMI AGRARIS SEDERH ANA” y

  TEKNOLOGI RENDAH

  y

  TUAN TANAH BERH UBUNGAN ERAT DENGAN PENGUASA

  

y PROYEK YANG DIRINTIS DI DAERAH INI H ARUS

  DENGAN SEPENGETAH UAN TUAN TANAH DAN PENGUASA PENGUASA

  S E MENUJ U SEMI INDUSTRI

  y TEKNOLOGI SUDAH MULAI MAJ U y H UBUNGAN TUAN TANAH DAN PENGUASA

  TIDAK BEGITU BESAR

  y

  KOLABORASI TUAN TANA DAN PENGUASA SANGAT H ALUS, SH G SUKAR DIJ ERAT H UKUM

  y

  SUDAH MENGENAL PASAR MODAL

  SE MENUJ U INDUSTRI

  y TEKNOLOGI TINGGI y TIDAK DITEMUKAN LAGI KOLABORASI TUAN

  TANAH DAN PENGUASA

  y

  PENGETAH UAN MASYARAKAT TINGGI

  y PERAN PASAR MODAL SANGAT BESAR

y TRANSPARANSI TINGGI DI BIDANG EKONOMI,

  SOSIAL, POLITIK DAN BUDAYA

  y

  MAJ ORITY POWER

PENDAPATAN PENDUDUK

  

y DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK DAPAT DIBAGI MENJ ADI

7 KELOMPOK,YAITU : A.

KELOMPOK YAITU

  KATEGORI SANGAT RENDAH (RENDAH , MENENGAH ,ATAS,SANGAT TINGGI ) B.

  KATEGORI RENDAH ( R,M,A,ST ) C. KATEGORI MENENGAH ( R,M,A,ST ) D. KATEGORI MENENGAH ATAS ( R,M,A,ST ) ( , , , )

E. KATEGORI ATAS ( R,M,A,ST ) F.

  KATEGORI TERATAS ( R,M,A,ST ) G

  KATEGORI KH USUS ( R M A ST ) G. KATEGORI KH USUS ( R,M,A,ST )

  CONTOH

  y SUATU PENDUDUK SUATU NEGARA BERJ UMLAH 10 .0 13.60 5 DENGAN PNB Rp. 10 0 MILIAR. DATA YANG TERKUMPUL ADALAH DENGAN PNB R MILIAR DATA YANG TERKUMPUL ADALAH

  P EN D U D U K P EN GH AS ILAN

  5 RP.10 MILIAR 10 0 ORANG RP.10 MILIAR 50 0 ORANG RP.10 MILIAR 10 0 0 ORANG 10 0 0 ORANG RP.10 MILIAR RP 10 MILIAR 50 0 0 ORANG RP.10 MILIAR 70 0 0 ORANG RP.10 MILIAR

  5 ORANG

  1 J UTA ORANG RP.10 MILIAR

  2 J UTA ORANG RP.10 MILIAR

PERH ITUNGAN INTERVAL

  y ORANG YANG BERPENDAPATAN TERTINGGI :

  10 MILIAR/ 5 ORG= RP 2 MILIAR y ORANG YENG BERPENDAPATAN TERENDAH :

  10 MILIAR/ 4 J UTA = RP 250 0 / 4

  5 J UMLAH BATAS J ARAK = PEN TERTINGGI – PEN TERENDAH

J UMLAH BATAS J ARAK = 2 MILIAR – 250 0 = RP.1.999.997.50 0 J UMLAH BATAS J ARAK = 2 MILIAR 250 0 = RP 1 999 997 50 0 J UMLAH SUB KATEGORI 28 – 1 =27 BESARNYA INTERVAL PENDAPATAN : RP.1.999.997.50 0 / 27 = RP. 74.0 73.98 1 = RP. 74 J UTA KATEGORI

  S AN GAT REN D AH N ILAI RENDAH

  74 J UTA MENENGAH 148 J UTA ATAS ATAS 222 J UTA 222 J UTA SANGAT TINGGI 296 J UTA REN D AH REN D AH N ILAI N ILAI RENDAH 370 J UTA MENENGAH 444 J UTA ATAS 518 J UTA SANGAT TINGGI 592 J UTA KATEGORI

  MEN EN GAH N ILAI RENDAH 666 J UTA RENDAH 666 J UTA MENENGAH 740 J UTA ATAS 8 14 J UTA SANGAT TINGGI 8 8 8 J UTA MEN EN GAH ATAS N ILAI MEN EN GAH ATAS N ILAI RENDAH 962 J UTA MENENGAH 10 36 J UTA ATAS 1110 J UTA SANGAT TINGGI 118 4 J UTA

  KATEGORI

  ATAS N ILAI RENDAH 1 258 J UTA RENDAH 1.258 J UTA MENENGAH 1.332 J UTA ATAS 1.40 6 J UTA

SANGAT TINGGI 1.48 0 J UTA

TERATAS N ILAI TERATAS N ILAI

RENDAH 1.554 J UTA MENENGAH 1.628 J UTA ATAS 1.70 2 J UTA

SANGAT TINGGI 1.776 J UTA

  KATEGORI

  KH U S U S N ILAI

RENDAH 1.8 50 J UTA

MENENGAH 1.924 J UTA ATAS 1.998 J UTA

SANGAT TINGGI DIATAS 1.998 J UTA

TINGKAT PENGH ASILAN

  

P EN D U D U K P EN GH AS ILAN P EN G IN D IVID U P EN D U D U K P EN GH AS ILAN P EN G IN D IVID U

  5 ORANG RP.10 MILIAR RP. 2 MILIAR 10 0 ORANG RP.10 MILIAR RP. 10 0 J UTA 50 0 ORANG RP.10 MILIAR RP. 20 J UTA 10 0 0 ORANG RP.10 MILIAR RP. 10 J UTA 50 0 0 ORANG RP.10 MILIAR RP. 2 J UTA

  5 70 0 0 ORANG RP.10 MILIAR RP. 1,4 J UTA

  1 J UTA ORANG RP.10 MILIAR RP. 10 .0 0 0 J UTA ORANG RP MILIAR RP

  2 J UTA ORANG RP.10 MILIAR RP. 5.0 0 0

  3 J UTA ORANG RP.10 MILIAR RP. 3.0 0 0

  4 J UTA ORANG RP.10 MILIAR RP. 2.50 0 J UMLAH INDIVIDU/ KATEGORI _{REN D AH} S AN GAT N ILAI J U MLAH _{IN D IVID U} RENDAH

  74 J UTA 10 .0 13.50 0 MENENGAH 148 J UTA 10 0

• ATAS ATAS 222 J UTA - 222 J UTA _{KH U S U S KH U S U S N ILAI N ILAI J U MLAH J U MLAH}
• SANGAT TINGGI 296 J UTA

  IN D IVID U

• RENDAH 1.8 50 J UTA
• MENENGAH 1.924 J UTA ATAS
• 1.998 J UTA

KESIMPULAN

  y DISTRIBUSI PENGH ASILAN NEGARA TIDAK

  BAIK KARENA SANGAT BESAR J ARAK ANTARA MASYARAKAT YANG BERPENGH ASILAN SANGAT RENDAH DAN PENGH ASILAN SANGAT SANGAT RENDAH DAN PENGH ASILAN SANGAT TINGGI

  y y

  PENGH ASILAN SANGAT RENDAH SANGAT PENGH ASILAN SANGAT RENDAH SANGAT BANYAK J UMLAH NYA DAN YANG SANGAT BESAR J UMLAH NYA SANGAT KECIL (5 ORG) (5 )

  KESIMPULAN

  y DERAJ AT PENGH ASILAN SESEORANG BESAR

  SEKALI PENGARUH NYA KEPADA PEMILIH AN PRODUK, BAIK KUALITAS,KUANTITAS DAN H ARGA H ARGA

  y

  PENENTUAN DERAJ AT PENGH ASILAN MERUPAKAN KEPUTUSAN PENTING SEH INGGA MERUPAKAN KEPUTUSAN PENTING SEH INGGA PROYEK TIDAK SALAH SASARANNYA DALAM MEMILIH POSISI PRODUKNYA

ASPEK BUDAYA

  y PERLU DILAKUKAN MELIPUTI : 1.

  AGAMA 2. KEPERCAYAAN 3. ADAT KEPERCAYAAN 4. KEBIASAAN MASYRAKAT SETEMPAT CONTOH : CONTOH :

PROYEK BLANGKON TIDAK COCOK DI MADURA

ASPEK SOSIAL

  y KELAS SOSIAL MEMILIKI CIRI:

  1. ORANG DENGAN KELAS SOSIAL SAMA

  CENDERUNG BERPERILAKU SAMA 2. ORANG DIPANDANG MEMILIKI PEKERJ AAN SESUAI DENGAN KELAS SOSIALNYA

  3. KELAS SOSIAL DINYATAKAN SEPERTI

  J ABATAN, PENGH ASILAN, KEKAYAAN,PENDIDIKAN DAN ORIENTASI KEKAYAAN PENDIDIKAN DAN ORIENTASI TERH ADAP NILAI