1 Sistem Diagnosis Penyakit Kucing Menggunakan Metode Naïve Bayes2

1 Sistem Diagnosis Penyakit Kucing Menggunakan Metode Naïve Bayes 2

2 Ahmad Fuyudi Wijaya 1 , Nurul Hidayat 2 , Lutfi Fanani 3

1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 2

1 Email: 1 ahmad.fuyudi26@gmail.com, 2 ntayadih@ub.ac.id, 3 lutfifanani@ub.ac.id 2

Abstrak 2

Salah satu hewan peliharaan yang sangat digemari di Indonesia adalah kucing. Menurut pakar Didik Saptono kucing yang mempunyai nama latin felin silvertis cotus adalah hewan sejenis karnivora. Banyak pemelihara kucing sangat kesulitan untuk merawat kucing kesayangannya ketika sakit dan salah satu cara untuk mengetahui penyakit kucing dilihat dari gejala-gejala yang timbul pada kucing dan konsultasi terhadap dokter hewan, Namun ada beberapa yang menghalangi pemelihara untuk pergi mengunjungi dokter hewan yaitu keterbatasan aktu, jarak dan biaya. Solusi alternatif mengatasi masalah ini dengan membuat sistem yang dapat membantu pemelihara kucing dalam mendiagnosis penyakit kucing. Metode yang dapat digunakan dalam Sistem Pakar ini yaitu Naïve Bayes. Metode tersebut diimplementasikan pada mesin inferensi Sistem Pakar agar dapat melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan pengetahuan yang ada pada basis pengetahuan. Hasil yang didapatkan setelah pengujian akurasi sistem yaitu 85% yang menunjukkan bahwa metode Naïve Bayes cocok untuk kasus penyakit

kucing. 2

Kata kunci : 6 penyakit kucing, sistem pakar 6 naive 6 bayes 2 Abstract 2

One of 2 the most popular pets in Indonesia is the cat. According to 6 experts Didik Saptono cat 6 who has name 2 felin 6 silvertis 2 cotus 6 is 6 a 6 kind 6 2 of 2 6 carnivore. 6 Many 2 cat keepers 1 2 find 6 it difficult 6 to 6 take 6 care 6 of 6 their 6 2 beloved 6 cat 6 when 6 sick 6 2 and 6 one 6 way to 6 find 2 out the 6 cat'sdiseases 6 2 seen 6 from 62 the 6 symptoms 6 2 that 6 arise 6 in 6 cats 6 and consultation 2 of 6 veterinarians, 6 However 2 there 6 are 2 some 6 that 2 prevent 6 the 2 keeper 6 to 6 go visitthe 6 veterinarian 2 ie 6 limited 6 time, 6 distance 2 and 6 cost. 6 An 2 alternative 6 solution 6 2 overcome this 2 problem 6 by creating 6 a 6 system 6 that 6 can 6 help 2 cat 6 keepers 6 in 6 diagnosing 2 cat diseases.The method 6 thatcan 6 be 6 used 6 in 6 this 2 Expert 6 System 6 is 2 Naïve 6 Bayes. 6 The 6 method is implemented on 6 the 6 inference 6 engine 2 Expert 6 System 6 in 2 order 6 to 6 make 6 a 2 conclusion 6 based on 6 existing knowledge 6 on 2 the 6 knowledge 2 base. 6 Results 6 obtained 2 after 6 a 6 system 2 accuracy test 2 of 6 85% indicating 2 that 6 the 2 Naïve 6 Bayes 2 method 6 is 6 suitable 6 2 for 6 cat 2 disease 6 cases. 2

Keywords : cat disesase, expert system, naïve 6 bayes 2

lucu, 6 ramah 2 terhadap 6 manusia, 6 mudah

1. PENDAHULUAN

dipelihara. 6 Banyak 1 pemelihara 6 kucing

2 sangat 6 kesulitan 6 Beberapa 2 1 untuk merawat 6 masyarakat 1 menganggap kucing

62 6 6 memelihara 6

6 hewan 6 menjadi 6 hobi, 6 karena

kesayangannya ketika sakit, namun untuk menjaga 6 kucing 6 selalu 6 sehat 6 ada 6 baiknya

hewan 6 peliharaan 2 dapat 6 dijadikan 6 sebagai

6 teman 6 bermain 1 atau 6 kesibukan. 6 Salah pemelihara harus memberikan perawatan dan 6 makanan 6 yang 2 layak 2 untuk satu 6 6 hewan 6 peliharaan 2 yang 2 sangat kucing

62 2 agar 62 tidak 6 terserang 6 2 penyakit. 6 digemari Salah satu masyarakat Indonesia adalah

6 2 6 6 6 kucing. 2 Menurut pakar Dr. 6 Didik 6 Saptono cara untuk mengetahui 6 penyakit 6 kucing

dilihat 6 dari 2 gejala

– gejala

6 yang 6 timbul

kucing 6 yang 2 mempunyai 2 nama 6 latin 6 felin

6 6 2 silvertis 6 catus 6 adalah 6 hewan 2 sejenis pada kucing dan memeriksakan kucing karnivora. 6 Kucing 6 6 dapat 6 dijadikan 6 6 6 6 hewan 2 kepada dokter hewan. Namun ada

peliharaan sekaligus 6 teman 6 bermain 6 karena

6 2 6 kucing 2 1 merupakan 62 hewan 6 yang 6 2 sangat pemelihara untuk pergi mengunjungi dokter hewan, 6 yaitu 6 keterbatasan 6 waktu 2 yang

1 Fakultas Ilmu Komputer 1 Universitas Brawijaya

kucing 6 yang 6 digunakan 2 untuk 1 perhitungan

dengan 6 dokter 2 hewan, 6 biaya 2 yang 6 sangat

metode 2 Naïve Bayes dan 6 sistem 2 akan

mahal. 6 Informasi 1 2 yang 1 diterima 6 dari dokter

memberikan 6 output 6 berupa 2 informasi tentang

hewan 6 hanya 2 sesuai 2 dengan 6 kondisi 2 dari

penyakit 2 yang 6 menyerang 2 kucing 2 berserta

kucing 6 pada 6 saat 6 itu. 6 Jika 6 keesokan harinya

informasi 2 cara 6 mengobatinya. 62

terdapat gejala 6 lain 6 maka 6 harus 1 kembali

kedokter 2 hewan 6 untuk 2 melakukan konsultasi

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

lagi. 62

6 62 6 6 1 Sistem Pakar Solusi alternatif untuk mengatasi

permasalahan 2 1 ini 2 adalah 2 dengan 6 membuat

Sistem 1 2 pakar adalah 6 1 bidang 2 1 dalam

suatu 6 sistem 6 konsultasi 6 yang 6 dapat 6 diakses

kecerdasan 2 1 buatan 2 (Artificial 6 Intelligent)

oleh pemelihara 2 1 kucing 6 yang 2 1 tidak

yang 2 digunakan 2 untuk 6 pengambilan

bergantung 6 pada 2 dokter 2 hewan, 6 waktu jarak

keputusan 6 yang 6 diambil 2 oleh 6 seorang pakar dan 6 biaya. 62 dengan 6 menggunakan 6 pengetahuan

1 Sistem 1 2 pakar 2 6 dapat 2 digunakan 6 oleh

(knowledge), 1 fakta 6 dan 1 teknik 2 berfikir

pemelihara 6 kucing 6 untuk 1 mendapatkan

dalam 2 menyelesaikan permasalahan 1 2 yang

informasi 2 1 penyakit 6 dari 1 2 gejala-gejala yang

biasanya 1 diselesaikan 6 oleh 2 seorang 1 pakar

dialami 2 oleh 1 kucing. 6 Penelitian 2 sebelumnya

yang 2 1 bersangkutan 6 (Hayadi, 2016). 6 2

yang 2 berkaitan 2 dengan 6 2 sistem 6 pakar

2.2 Naïve 6 Bayes

diagnosa 6 penyakit 6 kucing 6 dilakukan 6 oleh

Dedy 2 Tri 6 Saputro 6 dan 2 kawan-kawan (Dedy

Naive 6 Bayes 1 6 adalah 6 metode 2 1 untuk

TS, 2015). 6 Dilakukan 2 penelitian 2 dengan

mengklasifikasi 2 1 probabilitas sederhana

membuat 6 sistem 6 pakar 6 diagnosa 1 penyakit

yang 2 didasarkan 1 pada 6 Teorema 2 1 Bayes.

kucing 6 menggunakan 2 metode 6 Certainty

Dalam 6 Teorema 2 Bayes 1 dikombinasikan

Factor. 6 Sistem 6 pakar 6 ini 6 mampu

dengan “Naive” 6 yang 1 berarti 6 dalam

mendiagnosis 6 penyakit 1 kucing 6 berdasarkan

atribut 6 dengan 2 sifat 6 bebas (independent).

Naive Bayes 6 Classifier 6 dapat 2 1 dilatih akurasi 93,3%.

gejala-gejala 6 yang 2 dimasukkan 6 dengan hasil

dengan efiensi pembelajaran 1 terawasi

2 metode 1 Naïve 6 Bayes 6 pada

6 6 2 2 6 (supervised learning). 2 Keuntungan sebuah 2 sistem pakar juga sudah pernah dalam

dilakukan 2 oleh 6 Khairil 2 Mustaqim 2 dalam

klasifikasi 6 adalah 6 hanya 6 membutuhkan

kasus 6 untuk 2 mendiagnosis 2 hama 6 penyakit

sejumlah 6 kecil 6 data 6 pelatihan 2 untuk

pada 6 tanaman 6 kelapa 2 sawit. Metode 6 Naïve

memperkirakan 6 parameter 6 2 yang

diperlukan 1 untuk 6 klasifikasi. 6 Karena 90% d 2 ari pengujian pakar dan mampu

Bayes 6 ini 6 menghasilkan 2 akurasi 6 sebesar

variabel 2 1 independen 6 diasumsikan, hanya

mendiagnosis 2 hama 6 penyakit 2 pada 2 tanaman

variasi 2 1 variabel 6 untuk 6 masing-masing

kelas 6 harus 1 ditentukan, 6 bukan 2 seluruh diberikan 2 oleh 6 pakar (Khairil Mustaqim,

kelapa 6 sawit 2 berdasarkan 6 gejala-gejala 2 yang

matriks 1 kovarians. 62

2013). Pengimplementasian 2 yang 6 ketiga yaitu 6 pemodelan 6 sistem 1 pakar 6 diagnosa

Perhitungan 1 2 naive 1 bayes 2 dapat

penyakit 6 tanaman 6 kopi 2 Arabica

dilakukan 2 dengan 2 langkah-langkah 1

menggunakan 2 metode Naïve 6 Bayes . 2 Pada

berikut 2 ini (Sutojo, 2011): 1 2

penelitian 6 ini 2 hasil 6 yang didapatkan setelah

dilakukan 6 uji 6 akurasi 6 sistem 6 yaitu 6 60%

1.Mencari 1 nilai 2 prior 2 untuk 2 tiap-tiap

yang 2 menunjukkan 2 bahwa 6 metode 6 Naïve

kelas 2 dengan 1 2 menghitung 2 rata-rata

Bayes 6 tidak 2 cocok 6 untuk 6 kasus 6 penyakit

tiap kelas 2 dengan 2 1 2 menggunakan

tanaman 6 kopi (Yasrifan M, 6 2015). 62 persamaan (1). 2

Berdasarkan 1 2 penelitian

penelitian

1 X 𝑃= 2

sebelumnya 1 penulis 2 akan 1 mengembangkan

aplikasi 6 sistem 6 pakar 6 diagnosis 1 penyakit

Keterangan:

kucing 6 menggunakan 6 2 metode 1 Naïve Bayes.

P 6 = 6 Nilai 6 prior 1 2

Sistem 6 ini 6 diharapkan 6 dapat 6 membantu

X 6 = 6 Jumlah 6 data 6 tiap kelas 1 2

A 6 = 6 jumlah 6 data 6 seluruh 6 kelas 1 2 masalah 1 penyakit kucing. Sistem menyediakan

peran 6 seorang 6 pakar 6 dalam 1 menangani

inputan 1 berupa 6 gejala-gejala 2 yang 1 dialami

2.Mencari 2 nilai 1 Likehood 1 2 tiap-tiap 6 Gejala 6 penyakit 6 ini 6 biasanya 2 kucing 6 akan kelas 6 dengan

2 menggunakan 1 2 demam, 2 muntah 2 berwarna 6 kuning, 2 6 diare, persamaan 6 (2). 2 kucing 2 tidak 2 akan 6 mau 2 makan 2 dan 6 juga

L = 1 2 (2) 2

dehidrasi. 62

2.3.3 Kadas

Keterangan : L 6 = 6 Nilai likelihood 1 2 Menurut 2 pakar 6 kadas 2 dapat 6 juga

F 6 = 6 jumlah 6 data feature 6 tiap kelas 1 2 disebut 6 dengan 2 penyakit 6 jamur. 6 Penyakit ini

B 6 = 6 jumlah 6 seluruh 6 fitur 6 tiap kelas 1 2 juga 6 sering 6 menyerang 2 anjing 6 dan biasanya jamur 6 menyerang 2 kucing 6 jika 2 kandang 6 dan

2 6 2 2 kucing 6 kurang 6 bersih, 6 lingkungan 26 3.Mencari yang nilai posterior dari 1 tiap lembab, 6 sisa 6 kotoran 6 yang 2 tidak dibersihkan

kelas 6 yang 2 ada 1 dengan 6 menggunakan

dengan 6 benar. Gejala 6 2 yang 6 timbul 6 6 yaitu persamaan 6 (3). 6 1 2 bulu 2 rontok, 6 akan 6 terlihat 26 lingkaran

1 P(c|a) 6 = 6 P(c) 6 x 6 P(a|c) 6 2 (3) 2 berwarna 6 merah 2 dikulit 6 kucing 2 dan 6 6 juga Keterangan: 6 1 2 terjadi 2 kerontokan 2 bulu 6 disekitar 2 6 lingkaran P(c) 6 = 6 Nilai 6 prior 6 tiap 6 kelas 1 2 merah, 2 akan 2 muncul 6 bercak 2 putih 6 seperti P(a|c) 6 = 6 Nilai 6 likelihood 1 2 ketombe 2 serta 6 kucing 6 akan 2 menggaruk-

6 Hasil 2 klasifikasi 2 1 dengan 6 menggunakan

garuk 6 di 2 bagian 2 yang 6 terkena 6 kadas. 62

metode 2 1 Naive 6 Bayes 6 dilakukan 2 1 dengan

2.3.4 Kudis

membandingkan 1 2 nilai 2 posterior dari 2 kelas-

kelas 2 yang 2 6 6 6 2 6 1 6 ada. 6 Nilai 1 posterior yang Menurut pakar kudis ini merupakan

6 6 2 6 penyakit 62 kulit 6 pada 62 kucing 6 6 paling yang 1 tinggi yang terpilih 1 sebagai hasil disebabkan 6 oleh 2 beberapa 6 bakteri 6 6 atau klasifikasi. 6 1 2 parasait 6 2 yang 6 biasa 6 disebut 26 tungau.

2.3 Penyakit 6 Kucing Serangan 6 tungau 6 ini 6 menggali 62 atau 62 6 bisa juga 6 melubangi 6 kulit 6 kucing 6 lalu 6 6 bertelur

2.3.1 Cacingan

terus 6 menerus 6 di 2 saluran 6 saluran 2 6 pada

Menurut 6 pakar 6 Didik 6 Saptono 2 cacing

kulit. 6 Gejala 6 yang 2 dialami 6 kucing 26 adalah

merupakan 6 parasite 2 yang 6 dapat 6 menginfeksi

bulu 2 rontok 6 dan 2 gatal-gatal, 2 sering

saluran pencernaan 2 makanan biasanya

menggaruk-garuk 6 disekitar 6 telinga, terdapat 6

menyerang 2 pada 6 mnausia 6 dan 6 juga 6 hewan.

kerak 6 disekitar 2 telinga, 6 kulit 2 6 kucing

Kucing 6 akan 6 terkena penyakit 2 cacingan

menebal, 26 keriput 2 dan 6 ditutupi 6 kerak 6 di

ketika 6 menelan 6 kutu, 6 telur 6 cacing 6 yang ada

sekitar 6 kepala 2 dan 6 leher, 6 jika penyakit 6 ini

pada 6 kutu 6 akan 1 menetas 2 dan 6 berkembang

dibiarkan 6 maka 6 kucing 6 akan 6 2 mengalami

dalam 6 tubuh 6 kucing. 6 Gejala 6 awal 6 yang

penurunan 6 berat 6 badan. 62

dialami 6 kucing 6 cacingan 2 yaitu 6 berat

2.3.5 Pilek

badan 22 kucing 6 akan 6 menurun, 2 kucing 2 akan terlihat pucat, 2 perut 6 kucing 6 terasa 2 buncit

Menurut 2 pakar 6 pilek 6 6 merupakan

dan 2 akan 6 terlihat 2 cacing 6 pada 2 kototran

penyakit 6 2 kucing 62 yang 6 disebabkan 6 6 oleh kucing. 62 virus 6 dan 1 bakteri. 6 Penyakit 1 pilek 6 ini 6 sering 1 terjadi 6 pada 2 kucing, 6 terutama 1 6 pada

2.3.2 Distemper 6 Kucing kucing 6 yang 6 belum 2 diberi 6 suntikan 26 vaksin

Menurut 6 pakar 6 distemper 2 6 kucing

dan 2 penyakit 6 ini 6 mudah 2 sekali 6 6 menular.

disebabkan 1 2 oleh 6 virus 1 parvo. Virus 1 6 ini

Penyakit 1 ini 6 juga 6 jarang 2 6 menyebabkan

menghancurkan 2 sel-sel 6 dalam 6 sumsum

kematian 2 pada 6 kucing 6 dewasa 1 2 6 tetapi

tulang, 6 jaringan 2 limfoid, 6 bahkan 6 otak 2 6 dan

dapat 1 2 berakibat 6 fatal 6 bila 6 menyerang 6

retina. Distemper 6 6 adalah 6 penyakit 2 6 serius

anak 1 kucing. 6 Gejala 1 awal 6 dari 6 6 penyakit

yang 6 mematikan 2 pada 2 kucing. 6 Diatas 6 90%

pilek 6 ini 2 kucing 1 akan 2 batuk 1 dan 6 6 bersin,

kucing 6 akan 6 meninggal 6 apabila 6 6 tidak

kucing 6 terlihat 6 lesu, 2 1 demam 26 ringan

ditangani 2 dengan 6 benar. 6 Kucing 6 dewasa

merah yang

serta 2 mata 2 kucing 6 akan 2 berwarna 6 2

diberi 2

perlakuan 6 tepat, 6 ada

dan 6 berair. 62

kemungkinan 2 akan 6 selamat. 6 Sedangkan

untuk 2 anak 6 kucing, 6 kesempatan 6 untuk bertahan 6 dari 6 virus 6 ini 6 sangat 62 kecil.

3. METODOLOGI 2 kotoran kucing 2

G5 2 Demam tinggi 2 3.1 Distemper Alur 6 Naïve 6 Bayes 2 Kucing 2

Pada 6 2 bagian 6 ini digambarkan 2 6 proses

1. G6 2 Muntah kuning 2 Distemper Kucing 2

penghitungan 2 6 Naive Bayes 1 2 dimulai 6 dari

G7 2 Diare 2 Distemper Kucing 2

proses 2 6 masukan 1 yang 6 berupa 2 gejala

penyakit 6 kucing 2 hingga 6 keluaran 2 6 berupa

1. Distemper

penyakit 6 yang 6 menyerang 1 kucing 6 dan 6 cara

G8 2 Tidak mau makan 2

Kucing 1 2

mengobatinya. 6 Diagram 6 alir 26 proses

1. Distemper

perhitungan 2 naïve 6 bayes dapat 6 dilihat 6 6 pada

G9 2 Dehidrasi 2

Kucing 1 2 gambar 6 1. 62 G10 2 Bulu 6 rontok 2 1. Kadas 2

Terlihat 6 lingkaran

MULAI G11 2 berwarna 6 merah 6 1. Kadas 2

di 6 kulit 62 Terjadi 66 kerontokan G12 2 bulu 66 disekitar

1. Kadas 2 GEJALA KUCNG

lingkaran 6 merah 2

Muncul 6 bercak 6

G13 2 putih

6 seperti 1. Kadas 2

ketombe 62

HITUNG NILAI PRIOR Sering 66 menggaruk- G14 2 garuk 6 6 di 6 6 6 bagian 6 1.

terkena Kadas 2

yang

kadas 22

HITUNG NILAI Bulu 6 rontok 6 dan LIKELIHOOD

G15 2 Gatal 62 1. Kudis 2 Sering 6 menggaruk-

6 disekitar 1. Kudis 2 HITUNG NILAI

G16 2 garuk

telinga 62

POSTERIOR

6 kerak 2 1. Kudis 2 disekitar telinga Kulit

G17 2 Terdapat

66 kucing menebal, keriput dan

PERBANDINGAN NILAI

6 kerak 1. Kudis 2 POSTERIOR

G18 2 ditutupi

disekitar

6 kepala 6

dan 6 leher 2

1. Pilek 2 PENYAKIT

G19 2 Batuk 6 dan 6 Bersin

G20 2 Lesu 6 2 1. Pilek 2 KUCING

G21 2 Demam ringan 2 1. Pilek 2

dan berair 2 1. Pilek 2 SELESAI

G22 2 Mata

merah

6 Gambar 1 6 Diagram 6 Alir 6 Naïve 6 Bayes 2 4. PENGUJIAN DAN ANALISIS 2

3.2 Data Penelitian 2 4.1 Pengujian Blackbox 2

Sumber 2 data diperoleh 2 dari 2 hasil

Pengujian 6 blackbox 6 berfungsi 6 untuk

wawancara 2 dengan seorang 2 pakar dokter

mengetahui 2 apakah 6 sistem 6 yang 6 telah

hewan yaitu 2 Didik Saptono, Drh. 2 Data yang

dibangun 6 dapat 2 berjalan 6 berdasarkan

digunakan 2 adalah data gejala 2 penyakit kucing

kebutuhan. 62 Penulis 6 menggunakan 2 Blackbox

yang 2 berjumlah 22 2 gejala. 2 Gejala dan

karena 6 pengujian 6 blackbox 2 6 dapat 6 melatih penyakit 2 kucing dapat 2 dilihat pada table 1. 2 semua 6 kebutuhan 6 fungsional 6 suatu 6 program

Tabel 1 Gejala dan Penyakit Kucing 2 dan dapat 2 menemukan suatu kesalahan 2 lainnya selain menggunakan 2 metode whitebox.

Kode Gejala

Penyakit

Keberhasilan dalam 2 pengujian ditunjukkan

G1 2 Berat badan turun 2 1. Cacingan 1 2

2. 2 1 kecocokan antara 1 hasil 1 Kudis yang diharapkan

1 dan 2 hasil yang didapatkan 1 dari 2 sistem. Hasil

G2 2 Kucing terlihat

pucat 2 1. Cacingan 2 dari pengujian

blackbox

2 yang telah G3 2 Perut buncit 2 1. Cacingan 2 2 dilakukan 2 berdasarkan daftar 2 kebutuhan 2

G4 2 Terlihat cacing pada

1. Cacingan 2 sistem 2 ditunjukkan 2 pada table 2. 2

Tabel 2 Pengujian Blackbox 2 pertanyaan memiliki nilai 2 dari satu sampai dengan 2 lima, 2 penilaian dilakukan 2 setelah

Test Name 2 Test Case 2 Hasil 6 yang

Hasi 6 l dari

Status

diharapkan 2 sistem 2 6 2 pemelihara kucing 2 mengoperasikan sistem.

Angket 2 yang 2 dibagikan sebanyak 20, 2 dari

6 Pengujian 6 Tentang

6 Mengklik

6 Masuk ke

6 Masuk ke

Valid 2 hasil 2 angket yang 2 telah didapat 1 2 1 didapatkan

jumlah total 1 2 nilai 1 setiap pertanyaan,

6 Penyakit 2 6 penyakit 2 6 penyakit 2 6 penyakit 2 2 2

6 Pengujian 6 Mengklik

6 Masuk ke

6 Masuk ke

6 Cara 6 button 6 cara

6 halaman 6 cara

6 halaman 6 cara

kemudian 2 diambil rata-rata jumlah 2

penggunaan 2 6 penggunaan 2 6 penggunaan 2

pertanyaan 2 dengan 2 persamaan (5) 2 (Eko S,

6 Pengujian 6 Mengklik

6 Masuk ke

6 Masuk ke

6 Tentang 6 button

6 Perangkat 2 6 tentang

6 tentang

6 perangkat 2 6 perangkat 2 6 perangkat 2

6 Pengujian 6 Mengklik

6 Masuk ke

6 Masuk ke

6 Diagnosis 2 6 button

6 diagnosis 2 6 diagnosis 2 6 diagnosis 2 2 2 Rerata =

6 Pengujian 6 gejala lalu

hasil 6 diagnosis

hasil 6 diagnosis

6 Hasil 6 mengklik

6 dan cara 6 6 dan cara

Valid

6 Diagnosis 2 6 button

6 mengobatinya

6 mengobatinya

2 Didapatkan 2 rata-rata setiap 2 pertanyaan

6 diagnosis 2 2 2

yang dapat dilihat pada tabel 3. 2

6 Mengklik 6 Pengujian

6 button

6 Masuk ke

6 Masuk ke

6 Tentang 6 tentang

6 Pengembang 2 6 pengembang 1

6 tentang

6 tentang

2 6 pengembang 2 6 pengembang 2 Tabel 3 Rata-rata setiap pertanyaan 1

Proses analisis pada Pertanyaan

2 pengujian blackbox

2 Total 2 82 2 77 2 85 2 86 84 83 73 82 88 dengan mencocokkan antara 88 hasil yang

diharapkan 1 dengan 2 hasil 1 yang 2 didapatkan

Mean 2 4.1 2 3.85 2 4.25 2 4.3 4.2 4.15 3.65 4.1 4.4 4.4

yang 2 mempunyai 1 kesesuaian 1 100%,

sehingga dapat

disimpulkan

bahwa

Nilai rata-rata setiap 2 pertanyaan yang telah

didapatkan digunakan 2 untuk mengukur tingkat berjalan

fungsionalitas dan 2 implementasi 2 2 dapat

2 dengan

2 daftar 2 kebutuhan

kualifikasi 2 navigator sistem 2 dengan nilai 2

2 fungsional yang ada. 2 ukur yang dapat dilihat pada table 4. 2

4.2 Pengujian Akurasi 1 2 Tabel 4 Hasil 22 Pengujian akurasi adalah pengujian yang

Skor 2 Kualifikasi 2

dilakukan 2 untuk 2 menguji tingkat 2 keakuratan

4.01 –5 2 Sangat Baik 2

atau kesesuaian dari 2 data testing yang

3.01 –4 2 Baik 2

didapatkan dari pakar dengan 2 keluaran 2 sistem

2.01 –3 2 Cukup 2

(Achmad S, 2017). 1 Nilai 2 akurasi didapatkan

1.01 –2 2 Buruk 2

dari perhitungan persamaan (4). 1 2 0.01 –1 2 Sangat Buruk 2

Akurasi =

Jumlah

𝟔 hasil 𝟔 diagnosis 𝟔 yang 𝟔 benar Jumlah seluruh

2 𝟔 2 𝟔 data 𝟔 uji Untuk mendapatkan nilai skor digunakan

Dari 1 percobaan yang 1 2 telah dilakukan

sebanyak 40 kali 1 2 didapatkan 2 hasil output

yang sesuai 2 sebanyak 34. 1 Sehingga

Dan didapatkan 2 hasil sebagai berikut: 2

didapatkan 1 nilai akurasi: 1 22

Nilai akurasi = x 100%

4.3 Pengujian Angket Pengguna 2 Berdasarkan 2 hasil 2 pengujian angket pengguna 2 dengan jumlah 10 2 pertanyaan Pengujian angket pengguna bertujuan 2 didapatkan 2 rata-rata perhitungan 2 yang bernilai

untuk mengetahui 1 kinerja 1 sistem yang telah

4.14, 2 1 maka sistem 2 dapat dianggap 2 sebagai

dibuat dengan 1 menguji sistem pada 1 pengguna

sistem 2 yang 2 memiliki fungsi 2 navigator

sebagai tolak ukur 2 kelayakan 1 2 sistem. Angket

sangat baik. 1 2

yang 2 dibagikan 2 kepada 2 pemelihara kucing

berjumlah 10 2 pertanyaan, 2 masing-masing

5. KESIMPULAN 2 belum 2 bisa di diagnosis 2 penyakit

Berdasarkan 2 perancangan dan 2 pengujian

distemper 2 kucing. 2 Kesalahan 2 keempat

yang telah 2 dilakukan pada sistem 2 pakar

yaitu 2 pada 2 kasus uji 2 nomer 2 22 2 diagnosis penyakit kucing menggunakan 2 dengan gejala 2 bulu rontok 2 pakar

metode 2 naive bayes , 2 maka diambil

mendiagosis 2 terserang penyakit 2 kucing kesimpulan sebagai berikut: 2 yang 2 lain karena 2 dengan adanya 2 gejala

1. Metode naïve

bayes

2 dapat

bulu rontok 2 saja belum 2 cukup u 2 ntuk di

diagnosis 2 sebagai penyakit 2 kadas. diagnosis penyakit kucing. Sistem ini

diimplementasikan 2 kedalam sistem pakar

Kesalahan yang kelima pada 2 data uji memiliki 5 2 menu yaitu tentang penyakit,

nomer 30 2 dengan 2 adanya gejala sering

cara penggunaan, 2 diagnosis, 2 tentang

menggaruk-garuk 2 disekitar 2 telinga

perangkat 2 dan 2 tentang 2 pengembang.

pakar 2 mendiagnosis terserang penyakit

kucing yang 2 lain karena masih 2 belum sistem 2 ini mampu 2 mendiagnosis penyakit 1 cukup 2 untuk di 2 diagnosis 2 penyakit kucing dengan cepat tetapi memiliki

Dengan 2 menggunakan metode naïve 1 bayes

kudis. 2 Kesalahan keenam 2 pada 2 data uji kelemahan 2 yaitu jika 2 nilai posterior 2 nomer 36 2 dengan 2 gejala lesu dan

bernilai 0 maka sistem 2 tidak dapat

demam 2 ringan pakar 2 mendiagnosis mendiagnosis 2 penyakit. 2 terserang 2 penyakit lain 2 karena masih

2. Dari hasil 2 pengujian menghasilkan 2 belum 2 cukup 2 untuk 2 2 di diagnosis

beberapa 2 kesimpulan 1 diantaranya 1 sebagai

sebagai penyakit 2 pilek. 2

2 2 berikut: 2 1 2 c. Berdasarkan hasil pengujian angket

2 2 pengguna 2 a. dengan jumlah 10 pertanyaan Berdasarkan 1 pengujian 1 blackbox didapatkan 2 rata-rata 2 perhitungan 2 yang

dapat 2 ditarik kesimpulan 2 bahwa 2 sistem

bernilai 4.14, 2 maka sistem 2 dapat

yang dibuat 1 2 mempunyai kinerja 1 yang

dianggap 2 sebagai 2 sistem yang 2 sangat

dapat 1 2 berjalan 1 dengan baik dan sesuai

baik. 2

kebutuhan fungsional. Hal ini berdasarkan pengujian 2 blackbox 2 1 yang telah 1 6. DAFTAR PUSTAKA 2

dilakukan 1 bahwa seluruh 2 1 fungsional

Arhami, 2 Muhammad, 2 Konsep Dasar

dapat 1 2 berjalan dengan 2 baik. Pengujian

Sistem 2 Pakar,

blackbox 2 mendapatkan 1 2 nilai 1 2 sebesar

Yogyakarta.2005. 2 100%. 1 2 Ayuliana, 2 Testing dan 2 Implementasi

b. Berdasarkan 2 pengujian akurasi 2 yang

Teknik

2 Pengujian

telah 2 dilakukan dengan 2 menggunakan

2 Perangkat Lunak.2009 2

40 data 2 uji didapatkan hasil akurasi

A 2 syarifudin, 2 Nurul H, Lutfi F. Sistem

pakar diagnosis 2 penyakit yaitu, kesalahan pertama dari sistem pada

sebesar 85%. Tersdapat 6 2 kesalahan

tanaman

jagung

menggunakan metode naïve diagnosis penyakit kudis dikarenakan

kasus 2 uji nomer 1 2 dengan hasil

bayes

berbasis android,

kemunculan 2 penyakit kudis pada 1 2 data

Universitas Brawijaya,

training 1 2 lebih besar 2 daripada cacingan.

Malang. 2

Kesalahan kedua 2 yaitu pada 2 kasus uji

Dedy 2 TS, Jusak, 2 Sutomo Erwin.

pakar 2 untuk dikarenakan menurut pakar dengan

nomer 12 2 dinyatakan 2 tidak 2 akurat

2 Sistem

menentukan 2 penyakit kucing

2 metode dehidrasi

adanya gejala 2 demam tinggi 2 dan

menggunakan

certainty factor , 2 Institut mendiagnosis

Bisnis dan 2 Informatika

kucing. Kesalahan ketiga pada 2 kasus uji

STIKOM, 2 Surabaya. 2015 2

nomer 13 2 dinyatakan tidak 2 akurat

Eko 2 S.2014.Usability 2 Testing 2 untuk

mengukur 2 penguunaan gejala diare 2 dan tidak mau makan masih

karena menurut 2 pakar dengan adanya

website 2 inspektorat Kota

Palembang, 2 Universitas 2

Bina Darma, Palembang.2014

Hayadi, 2 B. Herawan, 2 Sistem 2 Pakar.

2 Yogyakarta:

2 Deepublish.

2016 2 Khirzhun 2 N, 2 Nurul H, M. 2 Tanzil

F.Pemodelan sistem 2 pakar untuk 2 diagnosa 2 penyakit

kucing

2 menggunakan

metode 2 Bayesian 2 Network , Universitas 2 Brawijaya, Malang. 22 Mustaqim 2 Khairil.Aplikasi 2 sistem

pakar 2 untuk

2 diagnosa

2 hama dan penyakit tanaman

kelapa sawit 2 menggunakan naïve bayes , 2 Universitas Islam 2 Negeri Maulana 2 Malik 2 Ibrahim, 2 Malang. 2013 2 Putri 2 L, Nurul 2 H, 2 Rekyan RMD.Pemodelan 2 sistem pakar 1 2 diagnosa 2 penyakit mata 2 menggunakan metode naïve bayes-certainty factor , Universitas

2 Brawijaya,

Malang. 2 Sutojo, T., 2 Edy mulyanto, 2 Vincent, Kecerdasan 2 Buatan, Andi Offset, 2 Yogyakarta. 2011 2 Yasrifan 2 MN.Pemodelan 2 1 sistem

1 pakar 2 diagnosa 2 1 penyakit

1 tanaman 2 kopi 2 1 Arabica 2 menggunakan 2 metode 2 naïve bayes , 2 Universitas Brawijaya, Malang. 2015 2