ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM RANGKA MENINGKATKAN PERENCANAAN STRATEGI PERUSAHAAN

  

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM RANGKA

MENINGKATKAN

PERENCANAAN STRATEGI PERUSAHAAN

(STUDI KASUS PERUM DAMRI CABANG SURABAYA)

Feby Pratiwi, Masyhad, Mahsina

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

  Perum Damri Cabang Surabaya sebagai perusahaan dibidang jasa yang dinaungi oleh BUMN berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini dilakukan untuk membandingkan laporan keuangan dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 dengan menggunakan metode Balanced Scorecard melalui 4 perspektif yaitu 1) perspektif keuangan (Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, DAR, DER), 2) perspektif pelanggan (Customer Retention, Customer Acquisition, Customer Satisfaction), 3) perspektif proses bisnis internal (Proses Operasi, Proses Inovasi, Proses Purna Jual), 4) perspektif pertumbuhan dan pembelajaran (Employee Turnover). metode Balanced

  

Scorecard nilai rata-rata untuk masing-masing perspektif yaitu keuangan, pelanggan,

  bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan adalah kurang baik karena penurunannya tidak stabil dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja Perum Damri Cabang Surabaya termasuk dalam kriteria kurang dengan beberapa saran dan perbaikan yang perlu dilakukan.

  Kata Kunci : pengukuran kinerja dan strategis perusahaan, Balanced Scorecard

  

ABSTRACT

Perum Damri Surabaya branch as a company in the service are shaded by the

state are located in Surabaya, East Java. The company was conducted to compare

financial statements from 2014 to 2015 by using the Balanced Scorecard method

through four perspectives: 1) the financial perspective (Current Ratio, Quick Ratio,

Cash Ratio, DAR, DER), 2) the perspective of the customer (Customer Retention,

Customer Acquisition, Customer Satisfaction), 3) internal business process perspective

(Operation process, process Innovation, process Sales), 4) learning and growth

perspective (Employee Turnover). Balanced Scorecard method average value for each

perspective namely financial, customer, internal business and learning and growth is

poor due to the decline unstable it can be concluded that the performance of Perum

Damri Surabaya branch included in the criteria for less with some suggestions and

improvements that need to be do.

  Keywords: performance measurement and strategic companies, Balanced Scorecard PENDAHULUAN

  Pengukuran kinerja perusahaan digunakan untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan tersebut beroperasional selama ini. Kondisi perusahaan sekarang merupakan tolak ukur untuk melakukan perbaikan kondisi dan mengambil langkah untuk perbaikan. Kesuksesan pada masa datang ditentukan pada sisi keuangan dimana seorang manajer mengoptimalkan investasi dan pengelolaan asset intelektual atau asset tidak berwujud.

  Selama ini manajemen yang digunakan masih tradisional dimana hanya memfokuskan pada posisi keuangan. Dimana pemimpin yang dapat mencapai tingkat keuntungan tinggi akan dinilai berhasil dan berhak memperoleh imbalan dari perusahaan. Untuk mengatasi masalah tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja perusahaan yang berfokus pada aspek keuangan dan mengabaikan kinerja lainnya, seperti kepuasan pelanggan, produktivitas karyawan, dan sebagainya. Maka diterapkan model pengukuran kinerja yang mencakup keuangan dan kinerja lainnya dengan Balanced Scorecard (BSC).

  Konsep Balanced Scorecard merupakan sarana untuk mengoptimalkan strategi dalam perusahaan secara sederhana dan dapat dimengerti oleh semua pihak atau karyawan perusahaan tersebut. Pengertian dari Balanced Scorecard (BSC) adalah suatu konsep untuk mengukur apakah aktivitas-aktivitas operasional suatu perusahaan dalm skala yang lebih kecil sejalan dengan sasaran yang utama yaitu visi dan strategi. Perum Damri merupakan perusahaan jasa angkutan penumpang dan barang dengan menggunakan bus dan truk. Hingga saat ini, damri memiliki jaringan pelayanan tersebar hampir diseluruh wilayah Republik Indonesia. Dalam kegiatan usahanya damri menyelenggarakan pelayananan angkutan kota, angkutan kota dalam provinsi, angkutan kota antar provinsi, angkutan khusus Bandar udara, angkutan pariwisata dan angkutan logistik.Untuk mengukur efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi maka manajemen membutuhkan pengukuran kinerja dalam organisasi. Setelah dahulu hanya menggunakan manajemen yang tradisional sekarang Perum Damri sudah merubah sistem manajemen yang baru guna untuk menjadikan alat ukur kinerja organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengukuran kinerja perusahaan dengan menerapkan konsep balanced scorecard.

  Uraian dari tujuan diatas adalah : 1. Mengetahui kinerja perusahaan dengan keempat perspektif Balanced Scorecard.

  2. Mengetahui tingkat produktivitas pada setiap bagian organisasi yang terlibat dalam proses peningkatan kinerja perusahaan

  METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa laporan keuangan dan non keuangan dari Perum Damri

  Jenis Dan Sumber Data 1.

  Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil penelitian lapangan (field research) pada Perum Damri 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain maupun sumber lain yang bekaitan.

  Teknik Pengumpulan Data 1.

  Studi Lapangan (Field research) Studi Lapangan yaitu studi atau penelitian untuk mendapatkan data primer dengan mengadakan peninjauan langsung pada lokasi untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dengan cara sebagai berikut: a.

  Dokumentasi Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan atau kegiatan yang terjadi. Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada prosedur penyusunan anggaran.

  b.

  Observasi Teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti.

2. Studi Kepustakaan (Library research)

  Studi kepustakaan yaitu studi atau penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dengan jalan membaca, mempelajari literatur-literatur berupa buku- buku, catatan kuliah dan sumber bacaan lain berupa tulisan-tulisan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan evaluasi kinerja keuangan.

TEKNIK ANALISIS DATA

  Tolak ukur kinerja yang dapat dikemukakan dalam Balanced Scorecard perusahaan adalah:

  Perspektif Keuangan yakni merupakan pengukuran kinerja yang ditinjau dari sudut

  pandang keuangan berdasarkan atas konsekuensi ekonomi yang dilakukan Harahap (2015:301) 1.

  Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio ini menunjukkan bahwa aktiva lancar menutupi kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya laporan keuangan tahun sebelumnya

  Aktiva Lancar Rasio Lancar = X100%

  Utang Lancar 2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

  Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1. Adapun perumusan perhitungan dari Rasio Cepat adalah:

  Aktiva Lancar - Persediaan Rasio Cepat = X100%

  Hutang Lancar 3.

  Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio ini yang digunakan seberapa besar ouang kas atau setara kas seperti rekening giro atau tabungan di bank yang dimiliki perusahaan benar-benar dapat digunakan untuk memenuhi keajibannya dalam jangka pendek. Adapun perumusan perhitungan dari Rasio Kas adalah:

  Kas + Bank Rasio Kas = X 100%

  Hutang lancar

  4. Rasio Utang Atas Aktiva (Debt to Asset Ratio) Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva, lebih besar rasionya lebih aman (solvable). Bisa juga dibaca berapa porsi utang dibanding dengan aktiva. Supaya aman porsi utang terhadap aktiva harus lebih kecil.

  Hutang Total Rasio Hutang = X 100%

  Aktiva Total 5. Rasio Utang Atas Modal (Debt to Equity Ratio)

  Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio Laverage. Adapun perumusan perhitungan dari Debt to Equity

  Ratio adalah:

  Total Utang Rasio Utang Atas Modal = X 100%

  Modal Sendiri

  

Perspektif Pelanggan yakni perspektif ini mengidentifikasikan pelanggan dan segmen

  pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis dalam segmen pasar

  1. Customer Retention Mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen. Dapat dilihat dari laporan jumlah pelanggan tahun sebelumnya sebagai perbandingan dengan laporan jumlah pelanggan yang sekarang apakah mengalami penurunan atau mengalami peningkatan, setelah itu bisa diambil kesimpulannya.

  Jumlah Pelanggan yang tetap Customer Retention = X100% Total Pelanggan

  2. Customer Acquistion Mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil menarik pelanggan-pelanggan baru. Kinerja perusahaan dapat dikatan baik apabila jumlah pelanggan semakin bertambah dibandingkan tahun sebelumnya.

  Jumlah Pelanggan Baru Customer Acquistion = X 100%

  Total Pelanggan 3. Kepuasan Pelanggan Mengukur seberapa jauh pelanggan merasa puas terhadap pelayanan perusahaan.

  Adapun perumusan perhitungan kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut:

  

Perspektif Proses Bisnis Internal salah satu ukuran kinerja balanced scorecard yang

  menelusuri tentang berbagai proses baru yang harus dikuasai dengan baik oleh sebuah perusahaan supaya dapat memenuhi berbai tujuan pelanggan dan keuangan yang meliputi: 1.

  Proses Operasional Proses membuat dan menyampaikan produk dan jasa. Pengukuran kinerja terkait dalam proses operasi adalah waktu, kualitas, dan biaya. Cara ini membandingkan waktu pengelohan dengan jangka waktu penyelesaian.

  2. Proses Inovasi Bagian terpenting dalam keseluruhan proses produksi yang bertujuan untuk mengindentifikasi keinginan pelanggan, dan melakukan proses perancangan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan.

  3. Proses Purna Jual Tahap terakhir dalam pengukuran proses bisnis internal adalah dilakukannya pengukuran terhadap pelayanan purna jual kepada customer.

  Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

  Ini mengindentifikasikan yang harus dibangun dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang

  1. Pengukuran terhadap perputaran karyawan (Employee Turnover) Merupakan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan potensial yang dimiliki perusahaan untuk tetap loyal terhadap perusahaan.

  Total karyawan yang keluar dalam 1 tahun Employee Turnover = X 100%

  Total karyawan dalam setahun

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Diskripsi Objek Penelitian

  Perum DAMRI merupakan perpanjangan sejarah warisan dari perusahaan angkutan semasa pendudukan Jepang di Indonesia pada kurun tahun sekitar 1943, yaitu dari semulanya bernama Jawa Unyu Zigyosha sebuah perusahaan angkutan barang dengan truk dan cikar dipulau jawa serta Zidosha Sokyoku adalah sebuah perusahaan angkutan penumpang bus.

  Pada saat kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 kedua perusahaan angkutan tersebut direbut paksa oleh para pejuang Indonesia dan diserahterimakan kepada Pemerintah Republik Indonesia yang kemudian mengelolanya dibawah fungsi Departemen Perhubungan. Oleh pemerintah Republik Indonesia, kedua perusahaan angkutan warisan Jepang tersebut diubah namanya menjadi “Djawatan Pengangkutan Untuk Angkutan Barang” dan “Djawatan Angkutan Darat Untuk Angkutan Penumpang”. Pada tanggal 25 November 1946, berdasarkan maklumat Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 01/DM/46, kedua perusahaan tersebut disatukan dan diberi nama “Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia” atau disingkat DAMRI.

  HASIL PENELITIAN Analisis Metode Balanced Scorecard Perspektif Keuangan Tabel 1. Evaluasi Perspektif Keuangan

  NO RASIO 2014 2015 NAIK (TURUN)

  1. Rasio Likuiditas

  a. Rasio Lancar (Current Ratio) 7,46% 2,42% 5,04%

  b. Rasio Cepat (Quick Ratio) 7,46% 2,42% 5,04%

  c. Rasio Kas (Cash Ratio) 19,10% 5,74% 13,36%

  2. Rasio Solvabilitas

  a. Rasio Utang Atas Aktiva (DAR) 91% 89% 2%

  b. Rasio Utang Atas Modal (DER) 11% 8,54% 2,46%

  Sumber: Peneliti (2016)

  Dari Tabel 1 bahwa rasio lancar, rasio cepat, rasio kas, rasio utang atas kas dan rasio utang atas modal pada periode 2014-2015 mengalami penurunan yang tidak stabil. Hal ini menunjukkan kurang sehatnya laporan keuangan pada Perum Damri Cabang Surabaya pada Tahun 2014-2015 mengalami kenaikan dan penurunan tidak stabil.

  Analisis Metode Balanced Scorecard Perspektif Pelanggan Tabel 2. Perum Damri Cabang Surabaya Data Penumpang Periode (2014- 2015) KETERANGAN 2014 2015

  Bus Wanita 120 521 Bus Mercy 75.805 69.391 Bus H-235 49.843 22.457 Total 125.768 92.369 Total Pelanggan Lama 89.268 36.500 Total Pelanggan Baru 66.033 26.336

  Sumber: Perum Damri Cabang Surabaya, 2016 Berdasarkan Tabel 2 yakni data penumpang pada Perum Damri Cabang

  Surabaya selama 2 tahun terakhir (tahun 2014-2015) yang menunjukkan perusahaan mampu mempertahankan jumlah penumpang tiap tahunnya bahkan meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 jumlah penumpang Angkutan Bis 125.768 penumpang dengan tingkat kenaikan jumlah penumpang 66.033, pada tahun 2015 jumlah penumpang Angkutan Bis 92.369 dengan penurunan tingkat penumpang sebesar 26.336. Salah satu faktor penurunan pada tahun 2015 dikarenakan banyaknya Armada yang masih melakukan perbaikan lagi dan meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi fisik maupun non fisik pada Perum Damri Cabang Surabaya.

  Analisis Metode Balanced Scorecard Perspektif Proses Bisnis Internal 1.

  Proses Operasi Proses Operasi adalah proses menyampaikan dan membuat produk dan jasa.

  Aktivitas ini penyampaian pelayanan jasa pada calon penumpang. Pengukuran kinerja terkait dalam proses operasi adalah waktu, biaya, dan kualitas. Proses operasi yang dilakukan pada Perum Damri Cabang Surabaya dengan beroperasionalnya angkutan bis kota yang dimulai sebelum jam kerja dan tidak ada waktu yang sudah ditetapkan untuk jadwal keberangkatan dan kedatangannya, karena keberangkatannya sesuai dengan penuhnya penumpang. Meskipun tidak ada jadwal keberangkatan dan kedatangannya Perum Damri Cabang Surabaya tetap mementingkan strategi operasionalnya kepada penumpangnya secara efisien, konsisten, dan tepat waktu.

  2. Proses Inovasi Kegiatan inovasi dilakukan sebagai implementasi rencana pengembangan jangka panjang. Inovasi yang dilakukan oleh Perum Damri Cabang Surabaya adalah sebagai berikut: a.

  Memperluas rute tambahan jalur dalam kota yang tidak banyak dan dilewati angkutan umum yang lain.

  b.

  Adanya karcis untuk pelajar sehingga untuk pembayaran tidak di tarif sama dengan penumpang umum yang lainnya.

  c.

  Pertambahan pada armada angkutan bis kota khusus wanita dimana hanya penumpang wanita yang boleh menggunakan dan bisa terhindar atau meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan yang bisa membahayakan keselamatannya.

  3. Proses Pelayanan Purna Jual Tahap terakhir dalam pengukuran proses bisnis internal adalah dilakukannya pengukuran terhadap pelayanan purna jual kepada pelanggan. Pengukuran ini menjadi bagian yang cukup penting dalam proses bisnis internal, karena pelayanan purna jual ini akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan, yang termasuk dalam aktivitas reparasi, perlakuan terhadap produk cacat atau rusak, berbagai layanan purna jual untuk tetap menjaga hubungan dengan para pelanggannya. Ini terlihat dalam strategi pelayanan pada Perum Damri Cabang Surabaya, dimana terletak pada mereka memberikan pelayanan yang terbaik pada calon penumpang dengan melakukan perbaikan dan pemeliharaan armada bis kota. Selain itu, mengganti suku cadang yang sudah waktunya untuk diganti oleh Perum Damri Cabang Surabaya.

  Analisis Metode Balanced Scorecard Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Tabel 3. Perum Damri Cabang Surabaya Jumlah Karyawan Untuk Tahun 2014-

2015

  

(Dalam Orang)

  Tahun Total Karyawan Total Karyawan yang Keluar 2014

  95

  33 2015

  62

  20 Sumber: Peneliti (2016) Berdasarkan Tabel 3 yaitu data karyawan Perum Damri Cabang Surabaya selama 2 tahun terakhir (tahun 2014-2015) yang menunjukkan bahwa karyawan Perum Damri Cabang Surabaya sebesar 95 orang dan total karyawan yang keluar 33 orang pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2015 karyawan menjadi 62 orang dan karyawan yang keluar sebanyak 20 orang.

  SIMPULAN

  Berdasarkan masalah dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan beberapa poin penting sebagai berikut:

  1. Berdasarkan perspektif keuangan, rasio lancar, cepat, kas, utang atas modal dan utang atas aktiva mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa kurang sehat keuangan pada Perum Damri Cabang Surabaya pada periode 2015 mengalami penurunan yang drastis.

  2. Berdasarkan perspektif pelanggan, terlihat cukup baik meskipun mengalami penurunan pada penumpang lama dan penumpang baru tahun 2015. Sedangkan untuk keluhan penumpang mengalami penurunan sebesar 5% hal ini menunjukkan perusahaan selalu melakukan inovasi baru guna kenyamanan calon penumpang.

  3. Berdasarkan perspektif proses bisnis internal Perum Damri Cabang Surabaya perlu dikembangkan secara terus menerus memperbaruhi operasional angkutan kota, dengan demikian bisa meningkatkan jumlah calon penumpang baru yang menggunakan angkutan bis kota. Sehingga bisa memperbaiki kinerja perspektif keuangan dan persepektif pelanggan.

  4. Berdasarkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Perum Damri Cabang Surabaya terlihat cukup baik, mengalami penurunan 2,48% dari 34,73% menjadi 32,25% pada tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat memperhatikan karyawan yang sudah tidak produktif untuk diberhentikan sesuai dengan masa pensiun yang sudah ditetapkan oleh Perum Damri Cabang Surabaya.

  SARAN

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan, khususnya bagi pihak manajemen sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan penetapan strategi, yaitu:

  1. Pada perspektif keuangan untuk Perum Damri Cabang Surabaya selama tahun 2014-2015 mengalami penurunan yang sangat drastis pada neraca. Kondisi ini perlu segera diperbaiki karena perspektif keuangan memegang peranan sangat penting diperusahaan. Perusahaan hendaknya lebih meningkatkan pelayanan untuk calon penumpang.

  2. Pada perspektif pelanggan, perusahaan perlu memikirkan cara yang lebih baik dari sebelumnya agar dapat menarik calon penumpang bis kota, misalnya dengan cara jadwal nge-time dipercepat supaya calon penumpang tidak lama menunggu dan calon penumpang baru lebih meningkat.

  3. Pada perspektif proses bisnis internal, proses operasional angkutan bis kota sudah cukup baik tetapi harus lebih meningkatkan layanan prima dan segera. menindaklanjuti keluhan yang masuk dari penumpang. Sehingga, calon penumpang bisa lebih nyaman dan merasa puas dengan pelayanannya.

4. Pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, kinerja karyawan Perum Damri

  Cabang Surabaya sudah cukup baik meskipun pada tahun 2014 banyak karyawan yang sudah memasuki usia pensiun sehingga terjadi berkurangnya karyawan pada tahun 2014. Untuk memasuki tahun berikutnya seharusnya perusahaan sudah merekruitmen karyawan usia produktif.

DAFTAR PUSTAKA

  Ernie T.S dan Kurniawan S, 2008, Pengantar Manajemen, Prenada Media Group, Jakarta. Hasibuan, S.P. Malayu, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuan, S.P. Malayu, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuan, S.P. Malayu, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Bumi Aksara, Jakarta. Heidjrahman dan S. Husnan, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit BPFE, Yogyakarta.