MAKALAH TENTANG TAWAKAL . docx

MAKALAH

TAWAKKAL”



Disusun Oleh :
1. AYU
2. WIWI
3. NURAZI
ZAH
4. BANI
5. DEDE
IDIN

SMP NEGERI 1 BINONG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena

berkat taufi dan hidayah-Nya lah penulisan makalah ini dapat
disesuaikan. Kami selaku penulis sadar bahwa penulisan makalah
yang berjudul TAWAKKAL ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari para
pemerhati demi perbaikan selanjutnya.
Terlepas dari semua kekurangan penulisan makalah ini, baik
dalam susunan dan penulisannya yang salah, penulis memohon
maaf dan berharap semoga penulisan makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan kepada pembaca pada umumnya.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
pembuatan makalah ini terutama kepada Bapak / Ibu guru yang
telah banyak memberikan bimbingan kepada kami.

Binong, Oktober
2013
Penyusun

i


DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakanag
B. Tujuan Penulisan
C. Rumusan Masalah
BAB II. URAIAN
A. Pengertian Tawakal
B. Pembahasan Tentang Tawakal
C. Perintah Untuk Bertawakal
D. Rukun Tawakal
E. Kaidah Sebab Tawakal
F. Nabi Teladan Dalam Bertawakal
BAB III MACAM-MACAM TAWAKAL
A. Macam-Macam Tawakal
B. Minimnya Tawakal Didalam Hati


i
ii
1
1
2
2
3
3
3
6
7
7
8
9
9
1

C.

Bahaya Bergantung Kepada Selain Allah


1
1

D.

Derajat Tawakal

2
1

Tawakal Dalam Al Qur’an

2
1

F.

Tawakal Dalam Hadist


4
1

G.

Cara Menumbuhkan Rasa Tawakal

4
1

H.

Dampak Positif Tawakal

7
1

Pentingnya Tawakal

7

1

E.

I.

ii

PENUTUP

7
1

A.

Kesimpulan

8
1


Saran

8
1

DAFTAR PUSTAKA

8
1

BAB
VII

B.

9

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena hanya berkat dan petolongan-Nya, kami dapat
menyusun makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan
mahasiswa-mahasiswa Universitas Negeri Manado, adapun
makalah kami ini berjudul “Struktur dan Fungsi Organ Tubuh
Manusia.”
Kelompok kami menyadari makalah ini masih terdapat
kekurangan, kami sangat mengharapkann kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah
ini. Terima kasih.

Hormat Kami
Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang


1

1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Manfaat Penulisan

BAB II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

PEMBAHASAN

Sistem

Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem

Rangka
Otot
Saraf
Endokrin
Peredaran Darah
Reproduksi
Pernapasan
Pencernaan
Ekskresi

BAB III PENUTUP

Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari bermacam-macam organ tubuh.
Setiap organ memiliki struktur dan fungsinya masing-masing.
1.2 Tujuan Penulisan
 Memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Biologi Umum.
1.3 Manfaat Penulisan
 Agar materi ini bisa dipahami/ dimengerti oleh Mahasiswa.

BAB II
2

PEMBAHASAN
Organ adalah sekumpulan jaringan berbeda yang bergabung
menjadi satu membentuk suatu alat tubuh.
Tubuh manusia tersusun atas sistem organ. Setiap organ
merupakan komponen yang tidak terpisahkan dalam tubuh manusia.
Menurut Brum, et al (1994: 455-457), manusia memiliki sembilan
sistem organ.
1. Sistem Rangka (Skeleton)
Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk
menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat
melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang
tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka
penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota
badan atas dan bawah.
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian
sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Sistem
rangka membentuk dasar dari tubuh manusia. Semua organ-organ,
daging, darah, otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh dan
memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang. The 206
tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Tulang-tulang ini
didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling
murni di dalam tubuh.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi
menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka
hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak
adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan
(seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen,
tendon, otot, dan organ lainnya.
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua,
yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota
tubuh).

3

 Rangka Aksial
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang
tengkorak, dan tulang rusuk.
1) Tengkorak
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat
pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.
2) Tulang Belakang
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan – pelengkungan yang
berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia
melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk,
atau berlari.
3) Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara
laring dan mandibula.
Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan
lidah.
4) Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung
bagi organ – organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru – paru dan
jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang.
 Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulangtulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka
apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan
atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.
Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang
sebagai berikut:
1) Tulang Selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.
2) Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian
pembentuk bahu.
3) Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta

4

Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang
hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan.
4) Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak
tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate,
triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak
tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari
tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
5) Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang
menyusun kaki (alat gerak bagian bawah).
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh
tulang paha , tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis.
Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid,
navikular, kuneiformis, dan jari – jari.
Kerangka tubuh manusia
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang
maupun tulang pendek. Lalu, apa fungsi kerangka bagi manusia ?
Fungsinya diantaranya adalah :
* Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh
* Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya
* Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
* Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
* Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Jenis-jenis tulang
Tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi :
* Tulang pipa
Contohnya tulang paha
* Tulang pendek
Contohnya tulang pergelangan
* Tulang pipih
Contohnya tulang bahu
* Tulang tak beraturan
Contohnya tulang rahang
Susunan tulang pipa

5

1. Epiphysis (kepala)
2. Metaphysis (batang)
3. Periosteum: lapisan tipis
4. Tulang yang keras dan pekat
5. Bagian yang lembut seperti spon
6. Rongga sumsum
7. Cartilage (tulang rawan)
Nama-nama tulang pada tubuh
1. Cranium (tengkorak)
2. Mandibula (tulang rahang)
3. Clavicula (tulang selangka)
4. Scapula (tulang belikat)
5. Sternum (tulang dada)
6. Rib (tulang rusuk)
7. Humerus (tulang pangkal lengan)
8. Vertebra (tulang punggung)
9. Radius (tulang lengan)
10. Ulna (tulang hasta)
11. Carpal (tulang pergelangan tangan)
12. Metacarpal (tulang telapak tangan)
13. Phalanges (ruas jari tangan dan jari kaki)
14. Pelvis (tulang panggul)
15. Femur (tulang paha)
16. Patella (tulang lutut)
17. Tibia (tulang kering)

18. Fibula (tulang betis)
19. Tarsal (tulang pergelangan kaki)
20. Metatarsal (tulang telapak kaki)

2. Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti
untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh.
Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka.
jaringan otot adalah sekumpulan sel-sel otot. Untuk menggerakkan
anggota tubuh kita, diperlukan sistem otot. Sistem otot terdiri dari
beberapa bagian yang saling terpisah yang disebut otot-otot. Sebagian

6

besar otot kita melekat pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut
dan dapat juga menegang. Oleh karena itu, susunan otot adalah suatu
sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pada
setiap otot terlihat beberapa empal yang merupakan bagian yang aktif
mengerut.
Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan
tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki
tiga kemampuan khusus yaitu :
1. kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari
gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula
setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut
dalam keadaan relaksasi
Menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang
badan, otot-otot anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang
badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada
dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari permukaan
tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang.
Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otototot tersebut dapat memendek secara aktif.

Sedangkan Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :
A. Bagian-bagian otot:
1. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya
sebagai pelindung otot
2. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat
dimana miofibril dan miofilamen berada
3. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4. Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari
miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
7

a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan
pada otot rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut
aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot
kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja
dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang
sedang bekerja.
B. Jaringan otot terdiri dari:
1. Otot Polos (otot volunter)
* Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated /
otot involunter
* Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung
runcing, dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah.
* Kontraksi : tidak menurut kehendaK atau diluar kendali sistem saraf
pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos
dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak)
/ invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini
biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.
2. Otot Lurik (otot rangka)
* Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau
otot involunter
* Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan
gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir
* Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf
pusat), gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka,
cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang
dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi
sel. Contoh otot pada lengan
3. Otot Jantung (otot cardiak)
* Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter
* struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang.
Tampak adanya garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak
di tengah

8

* Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak
mudah lelah
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot
paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot
lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu
bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di
tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang
memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga
memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni
involuntary (tidak disadari).
Pada anggota gerak atas kita terdapat otot bahu, otot lengan atas,
otot lengan bawah dan otot tangan. Sedangkan otot-otot anggota gerak
bawah dapat dibedakan atas otot pangkal paha, otot tungkai atas, otot
tungkai bawah dan otot kaki.
Otot kepala terdiri dari otot-otot wajah dan otot kunyah. Otot wajah
pada satu atau kedua ujungnya menempel pada kulit sehingga kita
dapat menggerakkan kulit wajah (muka) kita. Otot ini disebut juga otot
mimik. Otot mimik terkumpul di sekitar mulut, hidung, mata dan
telinga, sebagian ke daerah leher dan ke daerah kepala. Otot kunyah
melekat pada rahang bawah, diantaranya yaitu otot lidah yang
berpangkal pada tulang lidah, rahang bawah dan tengkorak. Otot ini
menentukan gerakan lidah kita.

Jenis Dan Macam Gangguan Pada Otot Manusia
Pada manusia terdapat beberapa masalah atau gangguan kesehatan
pada otot yang terdapat pada tubuh yaitu :
1. Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi
melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot
atau kejang-kejang otot.
2. Astrofi Otot
Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang
menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan
oleh penyakit poliomielitis.
3. Distrofi Otot

9

Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada
anak-anak karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.
4. Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff
Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang
radang / peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau
adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku
pada leher seseorang.
5. Hipotrofit Otot
Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang
menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan
karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja dan
olahraga berlebih.
6. Hernis Abdominal
Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang
mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus
yang masuk ke dalam rongga perut.
3. Sistem saraf
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh.
Iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan. Untuk
menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh
sistem saraf, yaitu:
a. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh
kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
b. Konduktor (Penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu
sendiri. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron.
c. Efektor, adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor
yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (hormon).
Otot menanggapi rangsang yang berupa gerakan tubuh, sedangkan
hormon menaggapi rangsang dengan meningkatkan/menurunkan
aktivitas organ tubuh tertentu. Misalnya :
mempercepat/memperlambat denyut jantung,
melebarkan/menyempitkan pembuluh darah dan lain sebagainya.
1. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah
yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel

10

saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit
(akson).
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf.
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan
sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf
(neuron). Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi
sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.

b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang.
Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Neurit (akson)
Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel
saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung
myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini
berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. Bagian neurit
ada yang tidak dibungkus oleh selubung mielin. Bagian ini disebut
dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya
rangsangan.
Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya
tidak bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang
sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit
neuron lain tersebut dinamakan sinapsis. Pada bagian sinapsis inilah
suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin)
menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke
dendrit neuron berikutnya.
2. Macam-macam Neuron (Sel Saraf)
a. Saraf sensorik
saraf sensorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari
reseptor (indra) ke saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang).
b. Saraf motorik

11

saraf motorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari
saraf pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Saraf konektor
saraf konektor adalah saraf yang menghubungkan rangsangan (impuls)
dari saraf sensorik ke saraf motorik.
3. Macam-macam Gerak
Gerakan merupakan salah satu cara tubuh dalam mengagapi rangsangan.
Berdasarkan jalannya rangsangan (impuls) gerakan dibedakan menjadi
dua yaitu :
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena
disengaja atau disadari. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh
dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra)
disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi
diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak
mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot
(efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Contoh gerak sadar
misalnya : menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan.
Skema gerak sadar :
Rangsangan(Impuls) –> Reseptor(Indra) –> Saraf sensorik
–> Otak –> Saraf motorik –> Efektor (Otot)
b. Gerak Refleks (Tak Sadar)
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini tidak melewati otak namun hanya
sampai sumsum tulang belakang. Gerak refleks misalnya terjadi saat
kita mengangkat kaki karena menginjak benda runcing, gerakan tangan
saat tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan saat menghindari
tabrakan dan lain sebagainya.
Skema gerak refleks :
Rangsangan(Impuls) –> Reseptor(Indra) –> Saraf sensorik
–> Sumsum Tulang Belakang –> Saraf motorik –> Efektor (Otot)
4. Susunan Sistem Saraf Manusia
Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk
sistem saraf. Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat
dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan

12

sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.



Sistem saraf pusat
1) Otak
Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak
terletak di rongga tengkorak dan
dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput
paling luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater dan yang
tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat
cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau
goncangan. Peradangan
yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa
karena infeksi virus. Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu
otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum lanjutan.

a) Otak besar (cerebrum)

13

Otak besar memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas
dua belahan. Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan
belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri
atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, berisi
badan-badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabutserabut saraf (neurit/akson). Otak besar berfungsi sebagai pusat
kegiatan-kegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara,
melihat, mendengar, dan bergerak.
b) Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak
kecil seperti otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri. Belahan
kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Terbagi
menjadi dua lapis sama seperti otak besar yaitu lapisan luar berwarna
kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil berfungsi untuk
mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-otot
ketika kita bergerak.
c) Sumsum lanjutan
Sumsum lanjutan (medula Oblongata) terbagi menjadi dua lapis, yaitu
lapisan dalam yang berwarna kelabu karena banyak mengandung badan
sel-sel saraf dan lapisan luar berwarna putih karena berisi neurit
(akson). Sumsum lanjutan berfungsi sebagai pusat pengendali
pernapasan, menyempitkan pembuluh darah, mengatur denyut jantung,
mengatur suhu tubuh dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak disadari.
2). Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang
belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang
ke dua. Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh selaput
meninges. Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang
bagian luar tampak berwarna putih (substansi alba) karena banyak
mengandung akson (neurit) dan bagian dalam yang berbentuk seperti
kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea) karena banyak
mengandung badan sel-sel saraf.
Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:
a) menghantarkan impuls dari dan ke otak,
b) memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.


Sistem saraf tepi
1) Sistem saraf somatis

14

Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses
yang dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk
menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah
pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel rumah
berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak
menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk
berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk
membukakan pintu.
Sistem saraf somatis terdiri atas :
a. Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada bagian kepala
yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang
tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.
b. Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang
belakang berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang
berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot
rangka tubuh.
2) Sistem saraf autonom (tak sadar)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang
bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem
saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot
perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sistem saraf simpatik
b. Sistem saraf parasimpatik
Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara
antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ
atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda.
Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut :
• Mempercepat denyut jantung.
• Memperlebar pembuluh darah.
• Memperlebar bronkus.
• Mempertinggi tekanan darah
• Memperlambat gerak peristaltis.
• Memperlebar pupil.
• Menghambat sekresi empedu.
• Menurunkan sekresi ludah.

15

• Meningkatkan sekresi adrenalin.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan
fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik
berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf
parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
4. Sistem Endokrin
sistem endoktrin adalah sistem yang berfungsi untuk
memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas
kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar
kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf,
mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersamasama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi
mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan
dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar
hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika
keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar
ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka
sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh
ujung-ujung saraf.
 Struktur
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar
eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan
tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus
intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar
eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air
mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke
dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk :
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus
 Hormon dan fungsinya
Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat
gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang
mengatur kehidupan. Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :

16

1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang
sedang berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi
darurat
 Klasifikasi
Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon
yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut
dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon
adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin,
norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam lemak termasuk
steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid,
aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air
bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid
dapat menembus membran sel dengan bebas.D. Karakteristik Meskipun
setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur
tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik
berikut.Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut (1)
sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.
Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada
pagi hari dan turun pada malam hari. (2) Pola sekresi hormonal pulsatif
dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan.
Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan
siklus menstruasi. (3) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah
variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid
disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat
positif atau negatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan
dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas
selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia. Hormon hanya
mempegaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang
melalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan
interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang
pelepasan hormone dari kelenjar lainnya. Hormone secara konstan di
reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
 Regulasi

17

Peran hipotalamus dan kelenjar hipofiseDua kelenjar endokrin yang
utama hádala hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol
secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang
menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam
berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon
dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa
hormon realising dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel
spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan
sekresi hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise
dihubungkan oleh infundibulum.Hormon yang disekresi dari setiap
kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Perhatikan
bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak
jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan
dari lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus.
Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain
disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut
kelenjar target.
Sistem umpan balik
Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif
manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang
dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan
balik negatif. Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan awal
yang memicu pelepasan hormon. Misalnya peningkatan sekresi ACTH
dari kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan
kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH
lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain hormon juga memicu
pelepasan hormon dan dikontrol melalui Sistem umpan balik. Pelepasan
insulin dari pulau langerhan di pankreas didorong oleh kadar glukosa
darah.Aktivasi sel-sel targetManakala hormon mencapai sel target,
hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu atau dua
metoda, pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan kedua
mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular
adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan
permukaan dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel,
kerja sel akan mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon
pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar
AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon
mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa

18

mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (mis., enzim,
steroid). Substansi ini mempengaruhi reaksi dan proses selular.
1.Struktur dan fungsi hipotalamus
Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat
dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus tertius) Hipotalamus sebagai
pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya
melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan
hipotalamus sering disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan
sekresi hormon hipofise anterior sedangkan kontrol terhadap hipofise
posterior berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluh darah kecil yang
membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal hipotalamik
hipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:a. ACTH :
Adrenocortico Releasing Hormonb. ACIH : Adrenocortico Inhibiting
Hormonc. TRH : Tyroid Releasing Hormpnd. TIH : Tyroid Inhibiting
Hormone. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormonf. GnIH :
Gonadotropin Inhibiting Hormong. PTRH : Paratyroid Releasing
Hormonh. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormoni. PRH : Prolaktin
Releasing Hormonj. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormonk. GRH : Growth
Releasing Hormonl. GIH : Growth Inhibiting Hormonm. MRH :
Melanosit Releasing Hormonn. MIH : Melanosit Inhibiting Hormon
Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa
dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh
kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf.
2. Struktur dan Fungsi Hipofise
Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii.
Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua
lobus Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kirakira 2/3 bagian dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebut
adenohipofise. Lobus posterior, merupakan 1/3 bagian hipofise dan
terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise.
Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior
hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.
Lobus intermediate (pars intermediate) adalah area diantara lobus
anterior dan posterior, fungsinya belum diketahui secara pasti, namun
beberapa referensi yang ada mengatakan lobus ini mungkin
menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Secara histologis,
sel-sel kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis hormon yang
disekresi yaitu:

19

a. Sel-sel somatotrof bentuknya besar, mengandung granula sekretori,
berdiameter 350-500 nm dan terletak di sayap lateral hipofise. Selsel inilah yang menghasilkan hormon somatotropin atau hormon
pertumbuhan.
b. Sel-sel lactotroph juga mengandung granula sekretori, dengan
diameter 27-350 nm, menghasilkan prolaktin atau laktogen.
c. Sel-sel Tirotroph berbentuk polihedral, mengandung granula
sekretori dengan diameter 50-100 nm, menghasilkan TSH.
d. Sel-sel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung
granula sekretori, menghasilakan FSH dan LH. Ssel-sel kortikotrof
diameter sel kira-kira 375-550 nm, merupakan granula terbesar,
menghasilkan ACTH.
e. Sel nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% “sel
kelenjar hipofise tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim
digunakan dan karena itu disebut sel-sel kromofob. Pewarnaan yang
sering dipakai adalah carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular adalah selsel yang berfolikel.Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik.
Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar
sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ
sasaran. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol
langsung aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki
master of gland.
3. Struktur dan Fungsi Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah
kartilago krikoid, disamping kiri dan kanan trakhea. Pada orang dewasa
beratnya lebih kurang 18 gram. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu
lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus
kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan
panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masingmasing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini
terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon
disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea
superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior
merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea
inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia.Lobus kanan
kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan
dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik.

20

saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal
dari nervus vagus.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan
sedikit kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan
kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan
hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan
minuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium
(yodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan
ATP sebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida, yang
dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat.
Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin
yang kemudian mengalami penguraian menjadi mono iodotironin (MIT)
dan Diiodotironin (DIT). Selanjutnya terjadi reaksi penggabungan
antara MIT dan DIT yang akan membentuk Tri iodotironin atau T3 dan
DIT dengan DIT akan membentuk tetra iodotironin atau tiroksin (T4).
Proses penggabungan ini dirangsang oleh TSH namun dapat dihambat
oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil kaptoimidazol. Hormon T3
dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein
binding Iodine). Fungsi hormon-hormon tiroid antara adalah:
a. Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya
meningkatkan metabolisme karena peningkatan komsumsi oksigen dan
produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak, lien, paru-paru dan
testes
b. Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam
intensitas dan cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya
tetapi waktunya lebih singkat dibanding dengan T4. T3 lebih sedikit
jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3 setelah
dilepaskan dari folikel kelenjar.
c. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya
pertumbuhan saraf dan tulang
d. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
e. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah
kekuatan kontraksi otot dan menambah irama jantung.f. Merangsang
pembentukan sel darah merahg. Mempengaruhi kekuatan dan ritme
pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen
akibat metabolisme h. Bereaksi sebagai antagonis insulinTirokalsitonin
mempunyai jaringan sasaran tulang dengan fungsi utama menurunkan
kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorpsi kalsium di tulang.

21

Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar
kalsium serum. Kadar kalsium serum yang rendah akan
menekan ;pengeluaran tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium
serum akan merangsang pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan
adalah diet kalsium dan sekresi gastrin di lambung.
4. Struktur dan Fungsi Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua
lobus kelenjar tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah
empat buah. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan
oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar
paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau
parathormon disingkat PTH.
Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh.
Organ :argetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum).
Terhadap tulang, PTH mempertahankan resorpsi tulang sehingga
kalsium serum :neningkat. Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin
D. Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatan absorpsi
kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon inipun akan
meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan
pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na. karena sebagian besar kalsium
disimpan di tulang maka efek PTH lebih besar terhadap tulang. Factor
yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di samping
tentunya PTSH
5. Struktur dan fungsi kelenjar Pankreas
Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan
terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 1020 cm dan lebar 2,5-5 cm. mendapat pasokan darah dari arteri
mensenterika superior dan splenikus.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya
sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulaupulau Langerhans terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang
menghasilkan yang menghasilkan glukoagon, sel beta yang menghasilkan
insulin, dan sel deltha yang menghasilkan somatostatin namun fungsinya
belum jelas diketahui.
Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.
Glukagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah
sangat ,dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua hormon ini

22

saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar
gula darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah.
Perangsangan glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino
darah meningkat. Efek glukoagon ini juga sama dengan efek kortisol,
GH dan epinefrin.Dalam meningkatkan kadar gula darah, glukagon
merangsang glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan
meningkatkan transportasi asam amino dari otot serta meningkatkan
glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari yang bukan karbohidrat).
Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan lipolisis (pemecahan
lemak).Dalam menurunkan kadar gula darah, insulin sebagai hormon
anabolik terutama akan meningkatkan difusi glukosa melalui membran
sel di jaringan. Efek anabolik penting lainnya dari hormon insulin adalah
sebagai berikut:a. Efek pada hepar1) Meningkatkan sintesa dan
penyimpanan glukosa2) Menghambat glikogenolisis, glukoneogenesis dan
ketogenesis3) Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas
di heparb. Efek pada otot1) Meningkatkan sintesis protein2)
Meningkatkan transportasi asam amino3) Meningkatkan glikogenesisc.
Efek pada jaringan lemak:
1) Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas
2) Meningkatkan penyimpanan trigliserida3) Menurunkan lipolisis
6. Struktur dan Fungsi Kelenjar Adrenal
Terletak di kutub atas kedua ginjal. Disebut juga sebagai kelenjar
suprarenalis karena letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebut
sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal.
Kelenjar adrenal terdiri dari dua lapis yaitu bagian korteks dan bagian
medulla. Keduanya menunjang dalam ketahanan hidup dan
kesejahteraan, namun hanya korteks yang esensial untuk kehidupan.
a.Korteks adrenal
Korteks adrenal esensial untuk bertahan hidup. Kehilangan hormon
adrenokortikal dapat menyebabkan kematian. Korteks adrenal
mensintesa tiga kelas hormon steroid yaitu mineralokortikoid,
glukokortikoid, dan androgen.
b. Mineralokortikoid
Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah aldosteron) dibentuk
pada zona glomerulosa korteks adrenal. Hormon ini mengatur
keseimbangan elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan

23

ekskresi kalium. Aktivitas fisiologik ini selanjutnya membantu dalam
mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung. Defisiensi
mineralokortikoid (penyakit Addison’s) mengarah pada hipotensi,
hiperkalemia, penurunan curah jantung, dan dalam kasus akut, syok.
Kelebihan mineralokortikoid mengakibatkan hipertensi dan hipokalemia.
c. Glukokortikoid
Glukokortikoid dibentuk dalam zona fasikulata. Kortisol merupakan
glukokortikoid utama pada manusia. Kortisol mempunyai efek pada
tubuh antara lain dalam: metabolisms glukosa (glukosaneogenesis) yang
meningkatkan kadar glukosa darah; metabolisme protein; keseimbangan
cairan dan elektrolit; inflamasi dan imunitas; dan terhadap stresor.
d. Hormon seks
Korteks adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona
retikularis. Umumnya adrenal mensekresi sedikit androgen dan
estrogen dibandingkan dengan sejumlah besar hormon seks yang
disekresi oleh gonad. Namun produksi hormon seks oleh kelenjar
adrenal dapat menimbulkan gejala klinis. Misalnya, kelebihan pelepasan
androgen menyebabkan virilisme. sementara kelebihan pelepasan
estrogen (mis., akibat karsinoma adrenal menyebabkan ginekomastia
dan retensi natrium dan air.
7. Struktur dan Fungsi Kelenjar Gonad
Terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada
minggu kelima. Difrensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron
fetal terlihat jelas pada minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi.
Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan
meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan
inhibisi steroid.
a. Testes
Dua buah testes ada dalam skrotum. Testis mempunyai dua fungsi yaitu
sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormone
testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan
untuk mempertahankan spermatogenesis sementara FSH diperlukan untuk
memulai dan mempertahankan spermatogenesis.Estrogen mempunyai efek
menurunkan konsentrasi testosteron melalaui umpan balik negatif terhadap
FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif
terhadap LH.
Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus
seminiferus.Efek testosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan
perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas hormon ini akan

24

merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan
bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut
tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat
agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan
penutupan epifise tulang.
b. Ovarium
Seperti halnya testes, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin dan
organ reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan
ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap
untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi
perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil
konsepsi serta mempertahankan proses laktasi.
Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum.
Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.

5. Sistem Peredaran Darah (Sistem Transportasi)

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke
seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk
dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh
darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan
pembuluh darah.

25

Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah
bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat
tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat
peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.

1. Darah
Bagian-bagian darah:
 Sel-sel darah (bagian yg padat)
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit (sel darah putih)
Trombosit (keping darah)

sel-darah
 Plasma Darah (bagian yg cair)
 Serum
 Fibrinogen
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru,
urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah
merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung

26

jantung-manusia
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik
kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem
transportasi pada manusia dan hewan adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan
pembuluh darah halus)
Pembuluh Nadi :







Tempat Agak ke dalam
Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
Aliran darah Berasal dari jantung
Denyut terasa
Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena

1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3. Aliran darah Menuju jantung
4. Denyut tidak terasa
5. Katup Disepanjang pembuluh
6. Bila ada luka Darah Tidak memancar

4. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri
bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena
terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah
walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah
tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –
paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh
tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2
kali.

27

5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening.
Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan
melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan
pembuluh getah bening (limfe)
Penyakit pada Sistem Transportasi
1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal

6. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi wanita terdiri atas indung telur (ovarium),
oviduk (tuba Falopii), rahim (uterus), dan vagina. Sistem reproduksi
laki-laki terdiri atas testis, vas deferens, duktus (saluran) epididimis,
kelenjar prostat, dan uretra. Sistem reprod