Penggunaan Bahasa Indonesia Di Tempat Ib

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia karena dengan
bahasa kita dapat mengetahui maksud orang lain. Bahasa sebagai alat untuk
menyampaikan ide dan gagasan Untuk memahami bahasa, harus mampu menguasai
bahasa dan elemen – elemennya, seperti kosa kata, struktur dan lain sebagainya. Bahasa
muncul dan berkembang karena interaksi antar individu dalam suatu masyarakat. Maka
bahasa memegang peran sebagai bagian dari komunikasi dalam kehidupan manusia,
sebagai media untuk

mengekspresikan diri, perasaan, pikiran, keinginan serta

kebutuhannya baik sebagai makhluk pribadi maupun social dan sebagai alat integrasi
dan adaptasi sosial antar manusia dalam mengembangkan peradabannya.
Salah satu peranan bahasa adalah media penyampaian ajaran agama di tempat
ibadah. Bahasa membantu manusia memahami ajaran agama sesuai firman Tuhan.
Penggunaan bahasa di tempat ibadah bisa membuat umatnya mengerti ajaran agama
tersebut. Dari penggunaan bahasa ditempat ibadah tersebut, penulis


tertarik untuk

meneliti tentang cara penggunaan bahasa di tempat ibadah karena penggunaan bahasa
menentukan pemahaman umat beragama tentang ajaran agamanya maka judul yang
diangkat dalam penelitian ini adalah “Penggunaan bahasa di tempat ibadah”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakkan, maka permasalahan yang
ingin diangkat oleh penulis adalah bagaimana penggunaan bahasa di tempat ibadah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan bahasa terhadap tempat ibadah.
D. Manfaat Penelitian

1

Penelitian ini dilakukan dengan harapan agar dapat memberikan manfaat yang
positif bagi semua pihak yang terkait. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi pemuka agama
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi pemuka agama
mengenai cara penggunaan bahasa yang membuat umat mengerti apa yang di

sampaikan dan sesuai dengan ajaran agama yang sebenarnya.
2. Bagi umat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat umat beragama lebih memahami
bahasa yang digunakan sehingga mengerti apa yang telah disampaikan dan tidak salah
mempresepsikan apa yang telah disampaikan.

2

BAB II
LANDASAN TEORI

Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian
bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa
adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran)
yang bersifat arbitrer.
Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu:
language can be defined as a socially shared combinations of those
symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat
didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem

konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbolsimbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh
ketentuan).
Tarigan (1989:4) memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu
sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah
seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia secara sadar.
Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form
and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem
dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan
dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey (1986:12).
Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna
dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional,
yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan
perasaan dan pikiran.

3

Walija (1996:4), mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling
lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat

kepada orang lain.
Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa.
Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan
perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk
mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas
dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari
keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
Pengabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang
mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.
Soejono (1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat
penting dalam hidup bersama.
Menurut Fodor (1974),
Bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan system
simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat
konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan system tanda adalah
bahwa hubungan tanda dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan
oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang
dimaksud.
Menurut Bolinger (1981),
Bahasa memiliki sistem fonem, yang terbentuk dari distinctive features

bunyi, system morfem dan sintaksis. Untuk mengungkapkan makna
bahasa harus berhubungan dengan dunia luar. Yang dimaksud dengan
dunia luar adalah dunia diluar bahasa termasuk dunia dalam diri
penutur bahasa. Dunia dalam pengertian seperti ini disebut realita.
Menurut Felicia (2001:1), Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk
berkomunikasi sehari-hari, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Menurut Sunaryo (2000:6), Bahasa didalam struktur budaya ternyata memiliki
kedudukan, fungsi dan peran ganda yaitu sebagai akar dan produk budaya yang
sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolog

4

BAB III
METODE PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel
Populasi yang penulis ambil adalah masyarakat yang berada di sekitar
tempat beribadah umat Buddha, sedangkan sampel yang diteliti adalah masyarakat
yang ditemui di Wihara Maitreya Duta yang berlokasi di Jalan Lingkaran. Teknik

penentuan

sampel

yang

dipakai

yaitu

nonprobability

sampling.

Teknik

nonprobability sampling yang kami pakai berupa convenience sampling yaitu
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja anggota populasi yang ditemui
peneliti dan bersedia menjadi responden yang akan dijadikan sampel. Sampel yang
kami teliti sebanyak 20 sampel.

2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah melalui kuisoner.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat sederhana, dimulai dari identitas
responden yaitu jenis kelamin dan usia, setelah itu terdapat pernyataan-pernyataan
yang diajukan dengan memilih salah satu jawaban yang tersedia dari setiap
pertanyaan. Jawaban yang tersedia berupa setuju, sangat setuju, tidak setuju, sangat
tidak setuju, dan ragu-ragu.
Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah suatu data
yang diambil secara langsung dari objeknya tanpa melalui perantara.
3. Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan oleh
seorang peneliti untuk mengetahui sejauh mana suatu variabel mempengaruhi
variabel lainnya. Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterprestasikan
dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang dikumpulkan. Agar data yang
telah dikumpulkan dapat bermanfaat bagi penelitian, maka data yang diperoleh
harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan.

5


Analisis data yang digunakan adalah dengan cara kuantiatif yaitu suatu
analisa yang menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik
untuk melihat hasil dari penelitian yang diadakan tersebut. Metode analisis ini
digunakan pada data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner dan dilakukan
untuk menganalisis data yang berbentuk angka-angka dan perhitungan dengan
metode statistik.

6

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
SS = Sangat Setuju
S

= Setuju

KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju


KELOMPOK UMUR
No
.
1

= 25 TAHUN

No

Pernyataan

SS

.
1

Bahasa Indonesia merupakan bahasa 2
yang paling sering saya gunakan di

2


tempat ibadah
Fasilitas atau sarana dalam tempat
ibadah

3

mendukung

saya

dalam

penggunaan bahasa Indonesia
Menurut saya bahasa Indonesia dianggap 1
paling tepat untuk mewakili didalam

4

komunikasi

Saya menggunakan bahasa berdasarkan
peraturan yang berlaku di lingkungan

5

tempat ibadah
Menurut saya bahasa yang paling baik 2
dalam

tempat-tempat

ibadah

adalah

6

bahasa Indonesia
Saya jarang menggunakan bahasa lain

2

5

7

selain bahasa Indonesia di tempat ibadah
Saya sudah terbiasa menggunakan

6

2

bahasa

Indonesia

sebagai

1

alat

8

komunikasi saya di tempat ibadah
Saya menggunakan bahasa didasari 2

6

9

karena rasa kebersamaan sesama umat
Saya menggunakan bahasa dalam

3

4

1

4

3

1

aktivitas sehari-hari sama dengan bahasa
yang digunakan pada saat pembaktian
10

agama
Saya
menggunakan

bahasa

dikarenakan

ketidaktahuan

adanya

lain

10

mengenai bahasa Indonesia secara lebih
11

mendalam
Bahasa Indonesia dianggap tabu oleh

1

4

12

masyarakat di sekitar tempat ibadah
Faktor kebiasaan yang mendukung 2

5

1

1

2

seringnya berkomunikasi dalam suatu
13

bahasa
Pengunaan bahasa dalam tempat ibadah

4

2

2

14

tergantung usia seseorang
Bahasa yang digunakan ketika berbicara

5

2

1

15

nasional
Saya berbicara dengan tamu di tempat

5

3

16

ibadah menggunakan bahasa Indonesia
Saya mengutamakan penggunaan bahasa

5

1

dengan pimpinan agama adalah bahasa

1

1

asing karena bahasa Indonesia telah
dianggap umum

Grafik Kelompok Umur 25 tahun mayoritas memilih setuju untuk semua pertanyaan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
16

Penggunaan bahasa asing di lingkungan Vihara Maitreya Duta yaitu bahasa
Mandarin memiliki dampak positif dan negatif dalam masyarakat. Dampak positifnya,
dengan seringnya menggunakan bahasa asing selain bahasa Indonesia akan memperluas
kemampuan seseorang dalam berbahasa. Pada zaman sekarang penguasaan satu bahasa
asing sangat diperlukan untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di
Indonesia. Ini membuktikan bahwa penggunaan satu bahasa asing di Vihara Maitreya
Duta yang memang ruang lingkupnya kecil tetapi dapat berdampak pada masyarakat
luas.
Sedangkan dampak negatif dari seringnya menggunakan bahasa asing adalah
bahasa Indonesia hanya menjadi bahasa pelengkap. Hal ini dikarenakan penggunaan
bahasa Indonesia hanya pada orang-orang tertentu yang tidak mengerti bahasa asing
yang sering digunakan. Sedangkan orang-orang yang bisa berbahasa Indonesia dan
bahasa asing dalam berkomunikasinya menggunakan bahasa asing, walaupun dapat
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan lancar dan menganggap bahasa
Indonesia adalah bahasa yang tepat dalam berkomunikasi. Jadi bahasa Indonesia bukan
merupakan bahasa utama dalam berkomunikasi. Vihara Maitreya Duta menerapkan hal
ini karena ingin menekankan bahasa asing daripada bahasa Indonesia.
Namun sebaiknya dalam suatu vihara bukan hanya menekankan bahasa asing
karena bagaimanapun yang merupakan bahasa persatuan negara ini adalah bahasa
Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

17

Carapedia. 2012. “pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli”.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_bahasa_menurut_para_ahli_info494.ht
ml. Diakses tanggal 16 Desember 2013.
Hidayatullah, syarif. 2009. “APA BAHASA ITU? Sepuluh Pengertian Bahasa Menurut
Para Ahli”.
http://wismasastra.wordpress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itusepuluh-pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/. Diakses tanggal 16 Desember
2013.

18

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5