LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TENTANG BUNGA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
BUNGA DAN BUAH

DISUSUN OLEH:
NAMA

: MAJU LUBIS

NPM

: E1D013125

CO.ASS

: 1. AHMAD JOYO SUSINO
2. AGUS TAUFIK .H

DOSEN

: ATRA ROMEIDA,Dr.Ir.,M.Si


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang tidak mempunyai alat gerak aktif. Perlu
adanya alat bantu dalam proses reproduksi untuk menghasilkan keturunan. Bunga (flos) atau
kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga. Organ reproduksi
(benang sari dan putik) terdapat pada bunga.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung
pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur
yang membawa biji. Morfologi dari suatu bunga dapat menjadi dasar bagi klasifikasi
tanaman. Tanaman yang memiliki system kekerabatan dekat umumnya memiliki ciri atau
morfologi bunga yang hampir sama.
Pengetahuan tentang morfologi bunga dapat mempermudah kita dalam menentukan
metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan jenis penyerbukannya.

Proses penting dalam daur hidup suatu tanaman adalah penyerbukan dan pembuahan.
Penyerbukan (pollination) merupakan peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik.
Penyerbukan merupakan tahap awal dari terbentuknya individu atau tanaman baru.
Penyerbukan dapat terjadi secara alami dengan bantuan angin, air, manusia, serangga atau
hewan lainnya dan lain-lain.

1.2 Tujuan
1. Mengenal bunga tunggal dan majemuk, bagian-bagian bunga ,dan bentuk mahkota
bunga.
2. Mengenal bermacam-macam buah sejati/telanjang dan buah palsu/semu/tertutup.
3. Mengetahui bagian-bagian mana yang dimakan dari suatu buah.
4. Mengenal bagian-bagian dari biji.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. BUNGA
Bunga merupakan organ reproduktif pada tumbuhan. Berdasarkan tipenya, bunga dibagi
menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya
mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak
bunga (Fahn, 1991).

Bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel), dasar bunga
(receptacle), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistil).
Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung
(bract), daun tangkai (bracteola), tangkai daun dan bunga (Stace, 1980).
Bunga majemuk dapat dibedakan menjadi bunga majemuk terbatas dan bunga majemuk
tidak terbatas. Contoh bunga majemuk terbatas adalah monochasium yang terdiri atas
monochasium tunggal, sekrup, dan bercabang seling; dichasium yang terdiri atas dichasium
tunggal dan dichasium majemuk; pleiochasium; bunga kipas dan bunga sabit (Widya, 1989).
Bunga majemuk tidak terbatas dibedakan menjadi bunga majemuk dengan ibu tangkai
tidak bercabang dan bunga majemuk dengan ibu tangkai bercabang. Contoh yang pertama
adalah bunga bulir, tongkol, untai, tandan, cawan, payung, bongkol, dan bunga periuk.
Contoh yang kedua adalah bunga malai, thyrse, malai rata, bulir majemuk, tongkol majemuk
dan payung majemuk (Dod, 1979).
Melihat bagian – bagian yang terdapat pada bunga maka bunga dapat di bedakan dalam
(Tjitrosoepomo, 1989):
1.

Bunga lengkap (flos completusl), yang terdiri atas: lingkaran daun – daun kelopak,

lingkaran daun – daun mahkota, lingkaran benang – benang sari dan satu lingkaran daun –

daun buah.
2.

Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos incompletusl), jika salah satu

bagian hiasan bunga atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai
hiasan bunga, maka bunga itu di sebut telanjang (nudus), juka hanya mempunyai salah satu
dari kedua macam alat kelaminnya, dinamakan berkelamin tunggal (unisexualis).
2. BUAH
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).Setiap bakal buah berisi
satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu
dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya
serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik,
serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.

Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan
antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan
baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan

baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni
persatuan inti sel keduanya (Hidayat, 1995).
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal
sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat
dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding
luar, eksokarp (exocarpium), atauepikarp (epicarpium), yang di dalam disebut dinding dalam
atau endokarp (endocarpium), serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding
tengah atau mesokarp (mesocarpium) (Kimball, 1999).
Pada tumbuhan umumnya dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu :
1.

Buah semu atau tertutup, yaitu jika buah berbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian

lain pada bunga itu yang menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian,
dan sering kali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau dapat dimakan), sedang buah
yang sesungguhnya kadang tersembunyi. Dibedakan atas tiga macam yaitu: buah semu
tunggal, buah semu ganda dan buah semu majemuk.
2.

Buah sungguh atau buah telanjang yang selalu terjadi dari bakal buah dan jika ada bagian


bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
Dibedakan atas tiga macam yaitu: buah sejati tunggal, buah sejati ganda dan buah sejati
majemuk.
3. BIJI
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta)
atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1.Alat tulis,Pensil Gambar
2.Pisau atau Cutter
3.1.2 Bahan
1. Bunga Kembang Sepatu
2. Bunga Kacang Tanah

3. Bunga Kembang Merak
4. Bunga Asoka
5. Bunga Betina Jagung
6. Buah Apel
7. Buah Jeruk
8. Buah Nangka
9. Biji Padi
10. Ercis
11. Kacang Merah

3.2 Cara Kerja
1. Tulis nama Latin dari preparat nomor 1 sampai 5 ( Familia dan Spesies)
2. Gambar bagian bunga secara lengkap dan beri keterangan dalam bahasa Indonesia
dan Latin
3. Keterangan yang harus dilengkapi : bunga lengkap atau tidak lengkap, bunga
sempurna atau tidak sempurna,jumlah benang sari dan putik,bentuk mahkota,bunga
tunggal atau majemuk
4. Keterangan lainnya meliputi : bagian –bagian buah,bagian-bagian biji,macam
buah,bagian yang dimakan


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No Gambar Bunga
1.

Keterangan
Nama :Bunga Kembang sepatu
Famili

: Malvaceae

Spesies

: H. Rosa-sinensis

Tipe bunga : bunga lengkap
bunga sempurna
Nama Latin: Hibiscus rosasinensisL.


2.
Nama :Bunga Kacang Tanah
Famili

: Fabaceae

Species : Arachis hypogae
Tipe bunga : bunga tidak lengkap
Bunga tidak sempurna
Nama Latin :Arachis hypogeae

L..

3.

Nama :Bunga Kembang merak
Famili

: Fabaceae


Spesies

: C.pulcherrima

Tipe bunga : bunga lengkap
bunga sempurna
Nama Latin :Caesalpinia
pulcherrima

4.

Nama :Bunga Asoka
Famili

:Fabaceae

Spesies

: S asoca


Tipe bunga : bunga lengkap
bunga sempurna
Nama Latin :Saraca asoca

5.

Nama :Bunga Betina Jagung
Famili

: Poaceae

Spesies

: Z. mays

Tipe bunga : bunga lengkap
bunga sempurna
Nama Latin :Zea mays ssp.mays

No
.
1.

Gambar Buah

Keterangan
Nama : Apel
Famili : Rosaceae
Spesies : M.domestica
Nama Latin : Malus Domestica

2.

Nama : Jeruk
Famili : Rutaceae
Spesies : Citrus sp
Nama Latin : Citrus sp

3.

Nama : Nangka
Famili : Moraceae
Spesies : Artocarpus heterophylus
L.
Nama Latin :
Artocarpusheterophylus L

4.

Nama : Padi
Famili : Poaceae
Spesies : O.sativa
Nama Latin : Oryza sativa

5.

Nama
: Ercis
Famili: Fabaceae
Spesies
:Pisum sativumL.
Nama Latin : Pisum sativumL.

6.

Nama
: Kacang Merah
Famili: Fabaceae
Spesies
: Vigna angularis
Nama Latin : Vigna angularis

4.2 Pembahasan
5.1

Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis Linn)
Dari hasil pengamatan, bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis Linn) ini

merupakan bunga tunggal. Bunga ini memiliki bagian-bagian yang kompleks seperti kelopak,
mahkota, benang sari, dan putik, sehingga disebut dengan bunga lengkap. Bunga kembang
sepatu (Hibiscus rosa sinensis Linn) tumbuh pada ketiak daun. Bunga ini disebut juga dengan
bunga sempurna karen memiliki benang sari dan putik.
Mahkota bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis Linn) memiliki fungsi untuk
menarik perhatian serangga agar datang untuk membantu proses penyerbukan. Bunga
kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis Linn) memiliki fungsi sebagai tanaman obat yang
memiliki khasiat anti inflamasi, diuretic, analgesic, sedative dan ekspetoran.
5.2

Bunga kedelai (Glycine max (L.) Merill)
Dari hasil pengamatan, bunga kedelai (Glycine max (L.) Merill) ini merupakan bunga

tunggal. Bunga kedelai ini juga memiliki bagian-bagian kompleks yaitukelopak, mahkota,
benang sari, dan putik, sehingga disebut bunga lengkap. Bunga kedelai mempunyai 10 buah
benang sari, sembilan buah diantaranya bersatu pada bagian pangkal dan membentuk
selubung yang mengelilingi putik. Dilihat dari alat generatifnya, bunga kedelai merupakan
bunga sempurna karena memiliki benang sari dan putik. Berikut ini adalah klasifikasi nya dari
bunga kedelai :
Mahkota bunga kedelai (Glycine max (L) Merill) mempunyai fungsi untuk menarik
perhatian serangga agar datang untuk membantu proses penyerbukan. Fungsi bunga kedelai
(Glycine max (L) Merill yaitu sebagai pembuatan susu, vetsin, kue, permen tekstil,pembuatan
minya goreng, dan lain-lainnya.

5.3

Bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz)
Dari hasil pengamatan, Bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz)

merupakan bunga majemuk yaitu bunga majemuk tak terbatas karena ibu tangkainya dapat
tumbuh terus, dengan cabang – cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai
susunan acropental. Bunga merak ini mempunyai bagian-bagian yang kompleks seperti
kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Dilihat dari alat generatifnya, bunga kembang
merak adalah bunga sempurna karena memiliki benang sari dan putik. Susunan bunga
majemuk nya yaitu tandan (recemes/botrys). Bunga kembang merak mempunyai jumlah
benang sari sebanyak 10, 9 bersatu dan 1 buah lepas, dan jumlah putiknya ada 1 dengan letak
ovarium superum terdiri dari 1 loculus dan 1 carpelum.
Mahkota bunga merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz) mempunyai fungsi untuk
menarik perhatian serangga agar datang untuk membantu proses penyerbukan. Fungsi bunga
merak yaitu untuk mengobati kejang pada anak , untuk mengobati sariawan, untuk mengobati
perut kembung, mengobati luka memar, panas dalam, radang hati dan diare.
5.4

Bunga asoka (saraca asoca)
Dari hasil pengamatan, bunga asoka (saraca asoca) merupakan bunga majemuk

yaitu bunga majemuk tak terbatas. Bunga asoka merupakan bunga tidak lengkap karena hanya
memiliki mahkota dan benag sari dan bunga tidak sempurna. Susunan bunga majemuknya
yaitu malai rata (corymbus aramosus).
Mahkota bunga asoka (saraca asoca) mempunyai fungsi untuk menarik perhatian
serangga agar datang untuk membantu proses penyerbukan. Fungsi dari bunga asoka (Saraca
asoca) yaitu untuk mengobati disentri hemoragik, untuk mengatasi haid yang tidak teratur,
untuk mengobati kram betis, dan mengobati luka memar.
5.5

Bunga betina jagung (Zea mays L.)
Dari hasil pengamatan, bunga betina jagung (Zea mays L.) merupakan bunga majemuk

yaitu bunga majemuk tak terbats. Bunga betina jagung ini juga merupakan bunga tidak
lengkap dan merupakan bunga sempurna karen memiliki benang sari dan putik.. Susunan
bunga majemuknya adalah tongkol (apadix).
Mahkota pada bunga betina jagung (Zea mays L.) mempunyai fingsi untuk menarik
perhatian serangga agar datang untuk membantu proses penyerbukan. Bunga betina jagung
memiliki fumgsi sebagai berikut : untuk mencegah penyakit jantung, menurunkan hipertensi,
mencegah penyakit wasir dan penyakit sembelit.

5.6

Apel (Pyrus malus)
Apel (Pyrus malus) merupakan buah sejati tunggal. Struktur dari buah apel yaitu

terdiri dari kulit buah (exocarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi sering kali kuat atau kaku
seperti kulit, dengan permukaan yang licin, selain itu lapisan ini dapat dimakan, serta kulit
dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung biji, seringkali cukup
tebal dan keras. Sedangkan struktur dari biji buah apel terdiri dari kulit biji (spermodermis)
dan tangkai biji.
5.7

Jeruk siam (Citrus nobilis)
Jeruk siam (Citrus nobilis) merupakan jenis buah sejati, tunggal, dan berdaging. Pada

jeruk siam memiliki buah dengan ciri khas: kulit buah tipis (sekitar 2 mm), permukaan halus,
licin, mengkilap, dan menempel lekat pada daging buah.
5.8

Nangka (Artocarpus heterophylla)
Buah nangka (Artocarpus heterophylla) berbentuk lonjong dan bulat,berukuran besar.

Buah nangka merupakan buah semu. Daging buah adalah perkembangan dari tenda bunga.
Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut
tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan
eksokarp yang lunak.
5.9

Padi
Bunga padi (Oryza sativa L.) merupakan jenis bunga telanjang, karena mempunyai

perhiasan. Bagian yang bisa dimakan adalah lembaga endosperm.
Biji sebagian besar ditempati oleh endosperm yang mengandung zat tepung dan
sebagian ditempati oleh embrio (lembaga) yang terletak dibagian sentral yakni dibagian
lemma.
5.10 Ercis
Bunga ercis merupakan bunga sejati. Bakal buah terdiri dari 4-15 bakal biji. Bijinya
berbentuk lonjong bulat..
5.11 Kacang merah
.Bunga kacang merah merupakan bunga sejati. Biji berbentuk bulat lonjong gepeng.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan dari praktikum ini yaitu :
Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakkan
generatif. Pada umumnya bunga majemuk memiliki 4 organ utama, yaitu kelopak
(sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen) dan putik (pistil).
Berdasarkan kelengkapan bagian bunganya, bunga dapat digolongkan ke dalam
bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki kelopak, mahkota, benang sari, dan
putik dan bunga tidak lengkap, yaitu bunga yang tidak memiliki ssalah satu organ
tersebut.
Dilihat dari alat generatifnya, ada bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki benag sari dan putik. Sedangkan
bunga tidak sempurna tidak memiliki salah satu organ generatif tersebut.
Buah berasal dari bakal buah akan tetapi apa yang dimakan oleh manusia , secara
awam disebut buah, tidak selalu berasal dari bakal buah. Setelah terjadi
penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi biji.

5.2 Saran
Ada beberapa saran dari praktikum ini yaitu :
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum ini waktu yang telah ditentukan digunakan
dengan

sebaik-baiknya

sehingga

praktikum

dapat

berjalan

dengan

sesuai

yang

diinginkan.Selain itu pengamatan harus lebih cermat yang lebih penting kehati-hatian dalam
menggunakan alat-alat praktikum.Laboratorium juga diperhatikan kebersihannya,serta para
pratikan harus lebih aktif lagi agar semua preparat dapat diamati.

DAFTAR PUSTAKA
Dod, B. 1979. Tanaman Bunga di Dunia. (terjemahan). Jakarta : UI Press.
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. (Terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Hidayat.

1995.Mikrobiologi

Hasil

Pertanian.IKIP

Malang.

Malang

Campbell, dkk. 2003. Biologi. Jakarta Erlangga.
Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 2 dan 3. ErlanggaL: Jakarta.
Stace, C.A. 1980. Taksonomi tumbuhan dan biosistematik. Bogor : IPB Press.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Widya, yasinta. 1989. Tanaman obat indonesia. Malang : Universitas Negeri Malang
Press.