Aplikasi Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengatasi Masalah Nutrisi dalam Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rindu B2A RSUP Haji Adam Malik Medan

LEMBAR PENGKAJIAN MUAL
HARI KE-1 (24 JAM SETELAH KEMOTERAPI)
TGL

KELUHAN
MUAL

DURASI
MUAL

INTENSITAS
MUAL

(tulis jam dimana
keluhan mual
terjadi)

(Berapa lama
anda
merasa mual,
dalam

menit)

(tulis sesuai keluhan
mulai dari 0 untuk
tidak ada keluhan
mual s.d 10 untuk
keluhan mual yang
sangat hebat)
semakin besar
nilainya, semakin
berat mualnya

Keterangan
Pengaruh progressive...,

85
Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PENGKAJIAN MUNTAH
HARI KE-1 (24 JAM SETELAH KEMOTERAPI)

TGL

KELUHAN
MUNTAH

DURASI

(Tulis jam dimana
keluhan muntah
terjadi)

(berapa lama
anda
mengalami
muntah,
mohon ditulis
dalam menit)

MUNTAH


BANYAKNYA Keterangan
Pengaruh
MUNTAH
(Tulis jumlah muntah
yang keluar dalam cc /
ml dengan
menggunakan gelas
ukur)

progressive...,

86
Universitas Sumatera Utara

LEMBAR OBSERVASI MUAL
TGL

KELUHAN
MUAL


DURASI
MUAL

INTENSITAS Keterangan
Relaksasi otot progressive...,
MUAL

(tulis jam keluhan
mual
terjadi)

(Berapa lama
anda
merasa mual,
dalam
menit)

(tulis sesuai keluhan
mulai dari 0 untuk
tidak ada keluhan

mual s.d 10 untuk
keluhan mual yang
sangat hebat)
semakin besar
nilainya, semakin
berat mualnya

3 menit

7

3 menit

7

Pkl.12.30

3 menit

7


Pkl. 15.00

2 menit

7

12 Agustus Pkl. 06.30
2015

Pkl. 08.00
Pkl. 09.30

Mengajarkan relaksasi di
seluruh bagian otot

87
Universitas Sumatera Utara

Pkl. 17.00


2 menit

7

Klien

melakukan

relaksasi

di

beberapa

bagian otot yaitu, dahi,
mulut, lengan, dada, dan
perut
Pkl. 19.30


2 menit

6

Klien

melakukan

relaksasi

di

beberapa

bagian otot yaitu, dahi
dan mata, mulut, bahu,
otot tangan, lengan, dada,
dan perut
13 Agustus Pkl. 08.30


2 menit

5

2015

Klien

melakukan

relaksasi

di

beberapa

bagian otot yaitu, dahi
dan mata, mulut, bahu,
otot


tangan,

tangan

belakang, lengan, dada,
dan perut
Pkl. 13.00

2 menit

5

Pkl. 16.00

2 menit

5

Klien
relaksasi


melakukan
di

beberapa

bagian otot yaitu, otot
tangan, tangan belakang,

88
Universitas Sumatera Utara

lengan, dada, perut dan
betis
Pkl. 20.00

1 menit

5

15 Agustus Pkl. 08.30

1 menit

3

2015

Klien

melakukan

relaksasi

di

beberapa

bagian otot yaitu, otot
dahi dan mata, mulut,
rahang dan pipi
Pkl.11.00

1 menit

3

Pkl. 13.00

1 menit

3

Pkl.18.00

1 menit

3

Klien

melakukan

relaksasi

di

beberapa

bagian otot yaitu, otot
perut,

tangan,

tangan

belakang, lengan, bahu,
dada, dan perut
17 Agustus Pkl. 07.00

1 menit

2

2015

Klien
relaksasi

melakukan
di

beberapa

bagian otot yaitu, dahi,
leher depan, dada, tangan
dan betis
Pkl.11.30

1 menit

2

89
Universitas Sumatera Utara

LEMBAR OBSERVASI MUNTAH

TGL

BANYAKNYA Keterangan
Pengaruh progressive...,
MUNTAH

KELUHAN DURASI
MUNTAH MUNTAH
(Tulis jam
keluhan muntah
terjadi)

12
Pkl. 06.30
Agustus
2015

(berapa lama anda
mengalami muntah,
mohon ditulis
dalam menit)

(Tulis jumlah muntah
yang keluar dalam cc /
ml dengan
menggunakan gelas
ukur)

2 menit

Kurang

lebih

2

gelas
(200cc/gelas)

Pkl. 09.30

2 menit

1 gelas

Pkl.12.30

2 menit

1 gelas

Pkl. 15.00

2 menit

½ gelas

Mengajarkan relaksasi di
seluruh bagian otot

Pkl. 17.00

3 menit

1 gelas

Klien
relaksasi

melakukan
di

beberapa

bagian otot yaitu, dahi,
mulut, lengan, dada, dan
perut
13

Pkl. 08.30

2 menit

1 gelas

Klien

melakukan

Agustus

relaksasi

di

beberapa

2015

bagian otot yaitu, dahi
dan mata, mulut, bahu,

90
Universitas Sumatera Utara

otot

tangan,

tangan

belakang, lengan, dada,
dan perut
Pkl. 13.00

2 menit

1 gelas

15
Pkl. 13.00
Agustus
2015
17
Tidak ada
Agustus muntah
2015

2 menit

½ gelas

-

-

-

91
Universitas Sumatera Utara

92
Universitas Sumatera Utara

93
Universitas Sumatera Utara

BUKU KERJA

PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION
PADA KLIEN KANKER PAYUDARA

OLEH:
FOURLINA NOVIYANI NDRAHA
101101051

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
A. Sesi satu: Mengidentifikasi ketegangan otot-otot tubuh tertentu yang
dirasakan dan latihan kelompok otot mata, mulut, tengkuk dan bahu

Mendengarkan

• Bapak/Ibu/ Saudara terlebih dahulu
dengarkan dengan cermat penjelasan
dari perawat tentang topiK pada sesi
1 ini.

94
Universitas Sumatera Utara

Setelah mendapatkan penjelasan dari perawat pada sesi 1 ini,
Bapak/Ibu/Saudara silahkan membaca tentang penjelasan mual, muntah
dan relaksasi otot progresif (PMR) di bawah ini:

• Bacalah dengan cermat penjelasan
mual, muntah dan relaksasi otot
progresif (PMR) di bawah ini.

Membaca

Kemoterapi memiliki efek samping yang serius, dan yang paling
sering dikeluhkan adalah mual dan muntah. King (1997, dalam Mc Donal,
2001) menyebutkan bahwa lebih dari 60% pasien yang mendapat
kemoterapi mengeluh adanya mual dan muntah. Mual dan muntah
yang terjadi pada pasien yang mendapat kemoterapi diakibatkan oleh
adanya stimulasi pada pusat muntah oleh Chemoreceptortrigger zone
sebagai efek samping dari obat-obat yang digunakan pada kemoterapi
(Desen, 2008). Disamping itu dapat juga melalui jalur kortek yang
diakibatkan oleh kecemasan yang kemudian merangsang pusat muntah.
Keluhan mual dan muntah pada pasien setelah mendapat kemoterapi
sering menimbulkan berbagai masalah, diantaranya gangguan nutrisi,
menimbulkan ketidaknyamanan, kelemahan, perasaan tidak berdaya,
tidak mampu melakukan aktifitas rutin maupun aktifitas pekerjaan,
penurunan produktifitas yang selanjutnya menambah kecemasan bahkan
depresi yang kesemuanya itu berefek pada penurunan kulitas hidup pasien
(Desen, 2008). Adanya keluhan mual dan muntah, menyebabkan
terganggunya asupan nutrisi, sehingga berpotensi untuk menimbulkan
penurunan status nutrisi. Status nutrisi pada pasien diketahui berhubungan
dengan prognosis dan kualitas hidup.

1. Fisiologi Mual dan Muntah

95
Universitas Sumatera Utara

Proses terjadinya mual muntah pada pasien kanker dengan
kemoterapi dipengaruhi oleh stimulasi pada pusat muntah.
Menurut

Burke

kemoreseptor

(1996),

trigger

pusat

zone

muntah

(CTZ)

dipengaruhi

yang

oleh:

distimulasi

oleh

toksin kemoterapi, stimulasi jaras otonom perifer (traktus
gastrointestinal)

serta

stimulasi

korteks

serebral

dan

sistem limbik yang dipengaruhi oleh peningkatan kecemasan.

2. Klasifikasi mual muntah
National Cancer Institute (2008) mengklasifikasikan mual
muntah dalam 4 tipe yaitu:
a. Mual muntah akut
Mual

muntah

terjadi

dalam

24

jam

pertama

setelah

pemberian kemoterapi. Obat
sitostatika dengan potensi mual muntah sedang sampai
berat diperkirakan dapat
menyebabkan mual muntah yang berulang tanpa pengobatan
antiemetik.
b. Mual muntah lambat
Mual muntah terjadi setelah lebih dari 24 jam pemberian
kemoterapi. Mual muntah tipe ini berhubungan dengan
pemberian kemoterapi cisplatin dan cyclophosphamide.
c. Antisipatori mual muntah
Mual muntah terjadi pada awal siklus kemoterapi sebagai
respon

dari

bau,

pandangan

dan

suara

dari

ruang

kemoterapi. Ini terjadi pada pasien yang sudah merasa
mual atau rasa tidak enak diperut dan cemas, walaupun
obat sitostatika belum diberikan.
d. Mual muntah kronik

96
Universitas Sumatera Utara

Mual muntah yang bersifat kronik pada pasien kanker
stadium lanjut berhubungan
dengan

berbagai

faktor

seperti

gangguan

persyarafan

otak, pengaruh obat (morfin),
atau toksikasi kemoterapi.

Pengalaman mual muntah yang tidak teratasi dengan baik akan
menimbulkan trauma bagi pasien dan menyebabkan pasien drop out dari
kemoterapi. Drop outnya pasien dari kemoterapi akan mengakibatkan
pengobatan terputus dan menyebabkan peningkatan resistensi obat yang
merupakan penyebab utama kegagalan kemoterapi (Desen, 2008).

Perlu

Relaksasi
Relaksasi menghasilkan efek perasaan senang, mengurangi
ketegangan, terutama ketegangan psikis yang berkaitan dengan kehidupan.
Terapi relaksasi yaitu suatu metode terapi melalui prosedur relaksasi otot,
agar pasien secara sadar mengendalikan aktivitas faal dan psikis,
memperbaiki kondisi disfungsi faal psikis, sehingga berhasil menstabilkan
emosi dan mengatasi gejala penyakitnya terutama keluhan mual, muntah
dan kecemasan setelah kemoterapi. Pada saat kondisi relaksasi,
otot pada saluran pencernaan juga ikut menjadi rileks sehingga
mual muntah berkurang.

Salah satu tehnik relaksasi adalah Progressive Muscle Relaxation
(PMR).
Apa itu Progressive Muscle Relaxation
(PMR)….???

97
Universitas Sumatera Utara

Progressive Muscle Relaxation (PMR) adalah terapi relaksasi
dengan gerakan mengencangkan dan melemaskan otot-otot pada satu
bagian tubuh pada satu waktu untuk memberikan perasaan

relaksasi

secara fisik. Gerakan mengencangkan dan melemaskan secara progresif
kelompok otot ini dilakukan secara berturut-turut (Synder & Lindquist,
2002). Pada saat melakukan PMR perhatian klien diarahkan untuk
membedakan perasaan yang dialami saat kelompok otot dilemaskan dan
dibandingkan ketika otot-otot dalam kondisi tegang. Kelompok otot yang
akan dilatih meliputi otot-otot mata, mulut, tengkuk, bahu, tangan,
punggung, perut, bokong dan kaki.

Pada sesi satu Bapak/Ibu/Saudara akan:

Berlatih pada
kelompok otot
mata, mulut,
tengkuk dan bahu

Melakukan dua
gerakan yaitu
mengencangkan dan
melemaskan setiap
kelompok otot

Diminta untuk
membedakan sensasi
otot ditegangkan dan
dilemaskan serta
merasakan relaksasi
dan kenyamanan pada
saat otot dilemaskan

Bapak/Ibu/Saudara silahkan menbaca tentang gerakan yang akan
dilatih pada sesi dua di bawah ini:


Gerakan pertama: gerakan pertama ditujukan untuk otot dahi
dan mata yang dilakukan dengan cara mengerutkan dahi dan
alis sekeras-kerasnya, memejamkan mata sekuat-kuatnya
hingga kulit terasa mengerut dan dirasakan ketegangan
disekitar dahi, alis dan mata. Lemaskan dahi, alis dan mata
secara perlahan hingga 10 detik.



Gerakan kedua: gerakan kedua bertujuan untuk mengendurkan
ketegangan yang dialami olehh otot pipi dengan cara

98
Universitas Sumatera Utara

menggembungkan pipi sehingga terasa ketegangan di sekitar
otot-otot pipi. Lemaskan dengan cara meniup secara perlahan
hingga 10 detik.


Gerakan

ketiga:

gerakan

ketiga

ini

dilakukan

untuk

mengendurkan otot-otot sekitar mulut. Moncongkan bibir ke
depan sekeras-kerasnya hingga terasa tegang di mulut.
Lemaskan mulut dan bibir secara perlahan hingga 10 detik.


Gerakan

keempat:

gerakan

keempat

bertujuan

untuk

mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot-otot rahang
dan mulut dengan cara mengatupkan mulut sambil menggigit
gigi sekuat-kuatnya sambil tarik lidah ke belakang sehingga
terasa ketegangan di sekitar otot-otot rahang. Lemaskan mulut
secara perlahan hingga 10 detik.


Gerakan kelima: gerakan kelima ditujukan untuk otot-otot leher
belakang. Klien dipandu untuk menekankan kepala ke arah
punggung sedemikian rupa sehingga terasa tegang pada otot
leher bagian belakang. Lemaskan leher secara perlahan hingga
10 detik.



Gerakan keenam: gerakan keenam bertujuan untuk melatih otot
leher bagian depan. Gerakan ini dilakukan dengan cara tekuk
atau turunkan dagu hingga menyentuh dada, kemudian pasien
diminta untuk membenamkan dagu ke dadanya sehingga dapat
merasakan ketegangan di daerah leher bagian depan. Lemaskan
dan angkat dagu secara perlahan hingga 10n detik.



Gerakan ketujuh: gerakan ketujuh ditujukan untuk melatih otototot bahu. Relaksasi untuk mengendurkan bagian otot-otot
bahu dapat dilakukan dengan cara mengangkat kedua bahu ke
arah setinggi telinga. Lemaskan atau turunkan kedua bahu
secara perlahan hingga 10 detik.

99
Universitas Sumatera Utara

Berlatih
Setelah Bapak/Ibu/Saudara
mendengarkan penjelasan, membaca
informasi, sekarang latihlah diri untuk:

Mengidentifikasi ketegangan otot-otot
tubuh tertentu yang dirasakan

Kemudian tuliskan pada format berikut:

Mengidentifikasi ketegangan otot yang dirasakan

N

Tangg

o

al

Ketegangan yang dirasakan pada kelompok otot

Dahi dan

Pipi

Mulut

Leher

Leher

dan

belakang

depan

mata

Bahu

rahang

Y

Tida Y

Tida Y

Tida Y

Tida Y

Tida Y

Tida

a

k

k

k

k

k

k

a

a

a

a

a

1
2
3

100
Universitas Sumatera Utara

Merasakan
perbedaan pada
otot yang dilatih
sebelum dan
sesudah
melakukan
latihan

Mengencangkan
dan
mengendurkan
otot-otot mata,
mulut, tengkuk
dan bahu

Berlatih

Kemudian tuliskan pada format berikut:

Latihan kelompok otot mata, mulut, tengkuk, bahu dan
perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah latihan
N

Kelompo

o

k otot

Gerakan Latihan
Mengencangkan

Mengendurkan

yang

Dilakuka

Tidak

Dilakuka

Tidak

dilatih

n

dilakuka

n

dilakuka

n

1

Hasil
Sebelu

Sesuda

m

h

n

Dahi dan
mata

2

Pipi

3

Mulut

4

Rahang
dan

101
Universitas Sumatera Utara

mulut
5

Leher
belakang

6

Leher
depan

7

Bahu

B. Sesi dua: Evaluasi mengidentifikasi ketegangan otot-otot yang dirasakan
dan latihan kelompok otot tangan, punggung, perut, bokong dan kaki

Mendengarkan

• Bapak/Ibu/ Saudara terlebih dahulu
dengarkan dengan cermat penjelasan
dari perawat tentang topik pada sesi
2 ini.

Setelah mendapatkan penjelasan dari perawat pada sesi dua ini,
Bapak/Ibu/Saudara silahkan membaca tentang gerakan yang akan dilatih
pada sesi dua di bawah ini:


Gerakan kedelapan: gerakan kedelapan ditujukan untuk melatih
otot tangan yang dilakukan dengan cara menggenggam tangan
kiri sambil membuat suatu kepalan, buat kepalan ini semakin
kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang terjadi. Pada
saat kepalan dilepaskan, Bapak/Ibu/Saudara rasakan rileks
selama 10 detik. Gerakan pada tangan kiri dilakukan dua kali.
Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan



Gerakan kesembilan: gerakan kesembilan adalah gerakan untuk
melatih otot tangan bagian belakang. Gerakan ini dilakukan
dengan cara menekuk kedua pergelangan tangan ke belakang
secara perlahan hingga otot-otot tangan bagian belakang dan
lengan bawah menegang, jari-jari menghadap ke langit-langit.
Lemaskan atau turunkan kedua tangan secara perlahan hingga
10 detik.

102
Universitas Sumatera Utara



Gerakan kesepuluh: gerakan kesepuluh adalah untuk melatih
otot-otot lengan dan biseps. Otot biseps adalah otot besar yang
terdapat di bagian atas pangkal lengan. Gerakan ini diawali
dengan menggenggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan
kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otototot lengan bagian dalam menegang. Lemaskan atau turunkan
kedua tangan secara perlahan hingga 10 detik.



Gerakan kesebelas: gerakan kesebelas bertujuan untuk melatih
otot-otot punggung. Gerakan ini dapat dilakukan dengan cara
mengangkat tubuh dari sandaran kursi, lalu busungkan dada
dan lengkungkan punggung ke belakang dan dipertahankan
selama 10 detik. Lemaskan punggung hingga 10 detik lakukan
kembali sekali lagi. Pada saat rileks, letakkan tubuh kembali ke
kursi, sambil membiarkan otot-otot menjadi lemas.



Gerakan keduabelas: gerakan keduabelas bertujuan untuk
melatih otot-otot dada. Gerakan ini dilakukan dengan cara
menarik nafas dalam sekuat-kuatnya dan tahan beberapa saat
sambil merasakan ketegangan di bagian dada. Kemudian
hembuskan perlahan-lahan melalui mulut.



Gerakan ketigabelas: Gerakan ketigabelas bertujuan untuk
melatih otot-otot perut. Gerakan ini dilakukan dengan cara
menarik perut ke narah dalam atau mengempiskan sekuatkuatnya. Tahan selama 10 detik hingga perut terasa kencang
dan tegang. Lemaskan perut secara perlahan hingga 10 detik.



Gerakan keempatbelas: gerakan keempatbelas ditujukan untuk
otot-otot betis. Gerakan ini dilakukan dengan cara menarik
kedua telapak kaki ke arah dalam sekuat-kuatnya dan kedua
tangan berusaha menggapai ibu jari hingga terasa tegang di
kedua betis selama 10 detik. Lemaskan kedua kaki secara
perlahan hingga 10 detik.

103
Universitas Sumatera Utara

Berlatih
Setelah Bapak/Ibu/Saudara mendengarkan
penjelasan, membaca informasi, sekarang
latihlah diri untuk:

Mengidentifikasi ketegangan otot-otot tubuh tertentu yang
dirasakan pada tangan, lengan, punggung, dada, perut dan kaki

Mengidentifikasi ketegangan otot yang dirasakan
No Tanggal

Ketegangan yang dirasakan pada kelompok otot
Tangan

Tangan

Lengan

Punggung

Dada

Perut

belakang

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya

Berlatih
Setelah Bapak/Ibu/Saudara berlatih mengencangkan dan mengendurkan
kelompok otot tangan, tangan bagian belakang, lengan/biseps, punggung,
dada, perut dan kaki, sekarang latihlah diri untuk:
1. Mengencangkan dan mengendurkan otot tangan, tangan bagian
belakang, lengan/biseps, punggung, dada, perut dan kaki,

104
Universitas Sumatera Utara

2. Merasakan perbedaan pada otot yang dilatih sebelum dan
sesudah melakukan latihan
Kemudian tuliskan pada format berikut:
Latihan kelompok otot tangan, tangan bagian belakang, lengan/biseps,
punggung, dada, perut dan kaki dan perubahan yang terjadi sebelum dan
sesudah
N

Kelompok

o

otot yang
dilatih

Gerakan Latihan
Mengencangkan

Mengendurkan

Dilakuk

Tidak

Dilakuk

Tidak

an

dilakuk

an

dilakuk

an

1

Otot tangan

2

Tangan

Hasil
Sebelu

Sesud

m

ah

an

bagian
belakang
3

Lengan/bis
eps

4

Punggung

5

Dada

6

Perut

7

Kaki

C. Sesi tiga: Evaluasi
Sesi ini adalah akhir dari seluruh kegiatan terapi PMR ini. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan terapi PMR dengan
kemampuan relaksasi yang dimiliki oleh klien

105
Universitas Sumatera Utara

Mengingat
kembali

Mendengarkan

Mengidentifikasi dan
ketegangan otot-otot

Bapak/Ibu/Saudara
terlebih dahulu
dengarkan dengan
cermat penjelasan
dari perawat tentang
topic pada sesi tiga
ini.

Latihan relaksasi
progresif pada semua
kelompok otot
Mengungkapkan
perubahan yang
dirasakan sebelum dan
sesudah melakukan
latihan

Kemudian tuliskan pada format berikut:
Mengidentifikasi ketegangan otot yang dirasakan pada kelompok
otot: dahi dan mata, pipi, mulut dan rahang, leher belakang, leher
depan dan bahu

N

Tangg

o

al

Ketegangan yang dirasakan pada kelompok otot

Dahi dan

Pipi

Mulut

Leher

Leher

dan

belakang

depan

mata

Bahu

rahang

Y

Tida Y

Tida Y

Tida Y

Tida Y

Tida Y

Tida

a

k

k

k

k

k

k

a

a

a

a

a

106
Universitas Sumatera Utara

Mengidentifikasi ketegangan otot yang dirasakan pada kelompok
otot: tangan, tangan bagian belakang, lengan/biseps, punggung, dada,
perut dan kaki

No Tanggal

Ketegangan yang dirasakan pada kelompok otot
Tangan

Tangan

Lengan

Punggung

Dada

Perut

belakang

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya

Latihan kelompok otot mata, mulut, tengkuk, bahu, tangan, tangan
bagian belakang, lengan/bisep, punggung, dada, perut dan kaki dan
perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah latihan

N

Kelompok

o

otot yang
dilatih

Gerakan Latihan
Mengencangkan

Dahi

Mengendurkan

Dilakuk

Tidak

Dilakuk

Tidak

an

dilakuk

an

dilakuk

an

1

Hasil
Sebelu

Sesud

m

ah

an

dan

mata
2

Pipi

107
Universitas Sumatera Utara

3

Mulut

4

Rahang dan
mulut

5

Leher
belakang

6

Leher
depan

7

Bahu

8

Otot tangan

9

Tangan
bagian
belakang

1

Lengan/bis

0

eps

1

Punggung

1
1

Dada

2
1

Perut

3
1

Kaki

4

108
Universitas Sumatera Utara

109
Universitas Sumatera Utara

110
Universitas Sumatera Utara

Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

SATUAN ACARA PENYULUHAN
: Nutrisi Tepat Pasca Kemoterapi
:
1. Pengertian Nutrisi
2. Fungsi Nutrisi
3. Efek Kemoterapi
4. Makanan/minuman yang bagus untuk pasien yang dilakukan
kemoterapi.
5. Makanan/minuman yang dilhindari untuk pasien kemoterapi

Sasaran
: Pasien dan Keluarga
Hari/Tanggal
: Senin, 17 Agustus 2015
Waktu
: Pukul 11.00 WIB
Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum
Klien dan keluarga klien mampu memahami tentang pemberian nutrisi pada pasien
pasca kemoterapi.
b. Tujuan Intruksional Khusus
Klien dan keluarga mampu dapat memahami dan menjelaskan tentang nutrisi pada
pasien kemoterapi secara spesifik lagi seperti:
1. Pengertian
2. Fungsi Nutrisi
3. Efek Kemoterapi
4. Makanan yang bagus untuk pasien yang dilakukan kemoterapi
5. Makanan/minuman yang dihindari untuk pasien kemoterapi
I.

Metode
Ceramah dan tanya jawab.

II. Alat dan Bahan
Leflet
III. Materi
a. Pengertian
b. Fungsi Nutrisi
c. Efek Kemoterapi
d. Makanan yang bagus untuk pasien yang dilakukan kemoterapi
e. Makanan yang dihindari untuk pasien kemoterapi
f.

Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Pendahuluan

Waktu

Kegiatan Peserta

111
Universitas Sumatera Utara

1

2

3

5 menit
Pendahuluan
- Memberi salam
- Memberi pertanyaan apersepsi
- Mengkomunikasikan
pokok
bahasan
- Mengkomunikasikan tujuan
- Kontrak waktu
- Eksplorasi pengetahuan pasien
dan keluarga
Kegiatan Inti
15 Menit
- Memberikan
Penjelasan
Tentang materi
- Memberikan Kesempatan klien
atau keluarga untuk bertanya.
Penutup
10 menit
- Memberikan kesimpulan atas
materi yang telah disampaikan
- Mengucapkan terima kasih
kepada klien dan keluarga
- Memberikan salam penutup

-

Menjawab salam

-

Menjawab pertanyaan
Mendengarkan

-

Mendengarkan

-

Menyimak

-

Bertanya

-

Menyimak

-

Mendengarkan

-

Menjawab salam

g.

Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
1) Materi yang akan disampaikan sudah siap satu hari sebelum penyuluhan
2) Alat dan tempat siap
3) Klien dan keluarga serta perawat siap
b. Evaluasi Proses
1) Klien bersedia untuk menyimak apa yang disampaikan perawat
c. Evaluasi Hasil
Klien dapat menerangkan kembali sesuai pemahamannya tentang apa yang telah di
sampaikan oleh perawat mengenai meliputi:
1. Pengertian nutrisi
2. Fungsi Nutrisi
3. Efek Kemoterapi
4. Makanan yang bagus untuk pasien yang dilakukan kemoterapi
5. Makanan yang dihindari untuk pasien kemoterapi

h.

Lampiran
1. Pengertian
Pengertian Nutrisi Menurut Beberapa Ahli,
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).

112
Universitas Sumatera Utara

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan
(Supariasa, 2001)
2. Fungsi nutrisi
Ada tiga fungsi pokok makanan bagi tubuh, yaitu:
a. Sebagai Sumber Energi
Energi yang tersimpan di dalam makanan adalah energi kimia. Di dalam tubuh,
energi kimia tersebut akan mengalami perubahan menjadi energi otot melalui
serangkaian reaksi metabolisme. Energi dihasilkan dari makanan yang
mengandung karbohidrat, lemak, dan protein. Karbohidrat adalah sumber
energi utama manusia.
b. Sebagai bahan Penyusun Komponen Tubuh
Tubuh manusia tersusun atas biomolekul-biomolekul, antara lain karbohidrat,
lemak, protein, asam nukleat, dan vitamin. Senyawa-senyawa tersebut merupakan
penyusun komponen seluler tubuh. Untuk dapat menyusun komponen seluler
tubuh, diperlukan sumber energi dari luar tubuh yaitu makanan. Selain itu,
komponen-komponen sel yang rusak juga harus diregenerasi. Untuk mengganti
maupun membangun sel-sel tubuh, diperlukan makanan yang berasal dari luar
tubuh.
c. Sebagai Pelindung tubuh Terhadap Lingkungan Yang Buruk
Zat-zat makanan dapat berfungsi sebagai pelindung tubuh dari lingkungan yang
tidak menguntungkan. Lemak digunakan untuk melindungi tubuh dari hawa
dingin. Beberapa vitamin berfungsi sebagai senyawa antioksidan, yaitu senyawa
yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas
reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif yang relatif stabil. Antioksidan dapat
melindungi sel-sel tubuh dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif.
Mineral kalium dan natrim digunakan untuk menjaga keseimbangan tekanan
osmosis sel. Untuk menetralkan senyawa asing (antigen), tubuh membentuk
antibodi yang merupakan suatu protein. Protein antibodi ini dibentuk dari asam
amino yang berasal dari makanan.
3. Efek kemoterapi
Efek samping kemoterapi dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau
beberapa waktu setelah pengobatan. Efek samping kemoterapi yang bisa timbul
adalah:

113
Universitas Sumatera Utara

a. Lemas
Efek samping kemoterapi yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau
perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung
hingga akhir pengobatan.
b. Mual dan Muntah
Ada beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu
ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat
dicegah dengan obat anti mual yang diberikan sebelum/selama/sesudah
pengobatan kemoterapi. Mual muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama.
c. Efek samping kemoterapi pada pencernaan
Beberapa jenis obat kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare
disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang juga merupakan efek
samping kemoterapi yang terjadi pada pasien.
1) Bila diare: kurangi makanan berserat, sereal, dan sayur. Minum banyak untuk
mengganti cairan yang hilang
2) Bila susah BAB: perbanyak makanan berserat, olahraga ringan bila
memungkinkan
3) Sariawan
Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal
atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi
d. Efek samping kemoterapi Pada Darah
Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang
merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun. Yang
paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel darah
terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum
kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal.
Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan:
1) Mudah terkena infeksi
Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah
sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa
obat yang bisa meningkatkan jumlah leokosit.
2) Perdarahan
Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan
jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak
merah di kulit
3) Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh
penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah.
Akibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan
tampak pucat.

114
Universitas Sumatera Utara

4) Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna Lebih sensitive terhadap

matahari.
Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.

4. Makanan/minuman yang bagus pada pasien yang dilakukan kemoterapi
a. Daging
Daging dapat meningkatkan haemoglobin dan kaya zat besi. Selain itu, daging
mudah diserap oleh usus sehingga tidak menyebabkan pencernaan tersumbat.
Namun, jangan berlebihan makan daging karena dapat membuat risiko serangan
jantung bertambah. Konsumsilah daging rendah lemak dengan menu diet yang
seimbang. Batasi porsi daging dengan hanya menyantap 3-5 ons saja setiap kali
makan. Serta hindari makan lebih dari 6 kali porsi daging setiap minggunya
b. Sayuran
Sayuran merupakan salah satu makanan penambah darah. Akan tetapi, tidak
semua sayuran dapat mengurangi anemia. Sayuran penambah darah antara lain
bayam, ubi, kacang polong hijau, kacang merah, kol, lobak, kentang, brokoli dan
sawi. Dari sekian banyak sayuran, ubi adalah obat alami terbaik untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah. Ubi mengandung zat besi, mengaktifkan
sel-sel darah merah dan menambah oksigen ke dalam darah.
c. Buah-buahan
Buah-buahan seperti kismis, plum, apel, anggur dan melon, tidak hanya
memperlancar aliran darah, tapi juga menambah jumlah sel darah merah. Buah
jeruk dan limau juga menambahkan zat besi ke tubuh Anda.
d. Kacang-kacangan
Beberapa jenis kacang dapat mengatasi kekurangan darah, terutama kacang
almond. 1 ons kacang almond setiap hari memberikan 6 persen zat besi ke dalam
tubuh. Di samping itu, harga kacang almond relatif lebih murah daripada kacang
lainnya.
e. Sereal roti
Gandum membuat badan lebih sehat sehingga perlu dimasukan ke dalam daftar
diet Anda. Gandum juga mempunyai banyak kandungan zat besi yang
mengurangi risiko Anda terkena anemia berat.
f. Kuning telur
Cara mengatasi anemia dengan mengomsumsi telur Anda dapat merebus 1 kuning
telur ayam kampung bersama daun bawang merah dan campurkan air secukupnya
setelah itu, kemudian dimakan atau dikonsumsi secara teratur 2 kali sehari secara
teratur.

115
Universitas Sumatera Utara

Jenis-jenis makanan yang dapat dikonsumsi selama kemoterapi adalah cukup
luas. Beberapa jenis makanan dapat digunakan untuk mengatasi reaksi lebih jauh
yang disebabkan oleh kemoterapi dan masalah nutrisi yang lebih jauh lagi.
Makanan-makanan ini termasuk :
a. Cairan encer, termasuk jus buah, gelatin, es buah, kopi dan teh. Biasanya lebih
baik dikonsumsi setelah operasi, sambil menungguh pulihnya sistem
pencernaan.
b. Cairan kental, seperti susu, yoghurt, es krim, milkshakes, sereal panas, atau
pudding. Merupakan perkembangan dari konsumsi cairan encer pada poin 1.
Jenis makanan ini lebih ditujukan pada pasien yang mengalami kesulitan
menelan akibat penyempitan tenggorokan.
c. Makanan lembut, tidak termasuk buah mentah, makanan dengan kulit, serta
kacang-kacangan. Ditujukan bagi pasien yang mengalami sembelit ataupun
tersumbatnya jarigan pembuangan yang disebabkan oleh rasa sakit maupun
konsumsi obat penghilang rasa pusing.
d. Makanan tanpa laktosa, yaitu makanan tanpa susu seperti pudding, eskrim dan
milkshakes. Produk susu yang dapat dikonsumsi adalah yang telah melalui
proses seperti keju cheddar, dan yoghurt. Cara makan ini dianjurkan bagi
pasien yang tidak dapat mentoleransi laktosa, merasa kembung, sakit perut
dan diare setelah memakan makanan dengan kandungan laktosa seperti diatas.
mengkonsumsi menu 4 sehat 5 sempurna. Apabila terasa mual, ubah pola makan
dengan porsi kecil tapi dilakukan lebih sering. Makan cukup sayur dan buah akan
membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kurang darah. Selain itu juga
dianjurkan untuk banyak minum, terutama dengan meminum larutan yang banyak
mengandung elektrolit, contohnya mizone dan pocari sweat.
Untuk menjaga agar anda makan dengan teratur meskipun anda memiliki gejala
dibawah, maka beberapa tips yang akan berguna bagi anda adalah:
 Hilangnya selera makan
a. Rencanakanlah menu makan harian anda sebelum anda makan.
b. Pilihlah makanan dengan kalori dan protein tinggi
c. Selalu sediakan makanan ringan sebagai snack
d. Paling sedikit konsumsilah 1/3 dari protein harian yang anda butuhkan
ketika sarapan.
e. Makanlah 5-6 kali sehari
f. Cobalah sesuatu yang baru


Kesulitan untuk menelan makanan
a. Pilihlah makanan lembut yang mudah dikunyah
b. Kunyahlah makanan anda sampai halus

116
Universitas Sumatera Utara



Sembelit
a. Tingkatkanlah jumlah makanan berserat tinggi
b. Minumlah banyak cairan
c. Pada beberapa kasus, dengan jumlah cairan yang lebih banyak, dapat
mencoba mengkonsumsi makanan berserat rendah

6. Makanan/minuman yang tidak dianjurkan untuk orang kemoterapi
Selama menjalani kemoterapi sebaiknya menghindari makanan-makanan yang
terlalu asam, berbumbu tajam, berlemak (santan) atau pedas, karena makanan ini
akan menambah mual dan dapat memperberat luka pada lambung yang terjadi
akibat pemberian kemoterapi. Demikian pula karena alasan yang sama, hindari
minuman yang mengandung soda atau alcohol, kopi, dan rokok

Daftar Pustaka
http://www.rscm.co.id/index.php?bhs=in&id=ASU0000001
http://biohealthyfood.blogspot.com
http://www.diwarta.com
http://ikaclorys.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-pada-klien-kanker.html

117
Universitas Sumatera Utara

118
Universitas Sumatera Utara

119
Universitas Sumatera Utara

120
Universitas Sumatera Utara

121
Universitas Sumatera Utara

122
Universitas Sumatera Utara

123
Universitas Sumatera Utara

124
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Karakteristik Ibu Pasangan Usia Subur yang Mengalami Abortus di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2010-2013

0 0 7

Karakteristik Ibu Pasangan Usia Subur yang Mengalami Abortus di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2010-2013

0 0 17

Pelaksanaan Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di Pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau Tahun 2015

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sampah - Pelaksanaan Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di Pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau Tahun 2015

0 0 27

Pelaksanaan Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di Pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau Tahun 2015

0 0 14

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kecerdasan Buatan - Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Penyakit Sinusitis Menggunakan Algoritma Certainty Factor dan Forward Chaining

0 0 10

Gambaran Dukungan Keluarga dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual Pasien Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 31

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Gambaran Dukungan Keluarga dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual Pasien Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 22

Aplikasi Terapi Murottal Dalam Asuhan Keperawatan Pasien Pre Operasi Fraktur Dengan Kecemasan di Ruang Rindu B3 RSUP.HAM Medan

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Koran Sindo pada PT. Media Nusantara Informasi Biro Medan

0 0 28