LAPORAN PRAKTIKUM UMBI UMBIAN Dan Penentuan Mutu Umbi Umbian

LAPORAN PRAKTIKUM UMBI-UMBIAN
Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Pengetahuan Bahan Pangan
Dosen Pengampu :
Nurul Hikmah S.P, M.P

Disusun oleh : kelompok

3

Gusni Ginastiar

10301013

Ilma Hanayusrina

10301018

Mauldy Rofa Abubakar

10301020


Rita Sari

10301025
Vigin Ariafani

10301028

Yanur widiana

10301030

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGIPOLITEKNIK NEGERI SUBANG
AGROINDUSTRI
2016
BAB I

PENDAHULUAN

Umbi adalah organ tumbuhan yang


mengalami

perubahan ukuran

dan

bentuk ("pembengkakan") sebagai akibat perubahan fungsinya. Perubahan ini

berakibat pula pada perubahan anatominya. Organ yang membentuk umbi
terutama batang, akar, atau modifikasinya. Hanya sedikit kelompok tumbuhan yang
membentuk umbi dengan melibatkan daunnya.
Perubahan anatomi dan morfologi dapat dipandang sebagai konsekuensi dari
modifikasi fungsi organ. Dari sudut pandang evolusi, umbi tidak sekedar
sebagai organ penyimpancadangan energi, melainkan juga menjadi alat sintasan
bertahan hidup dan menghasilkan keturunan dalam keadaan lingkungan tumbuh yang
membahayakan hidupnya. Karena itu, umbi biasanya menyimpan cadangan energi
berlebih, umumnya dalam bentuk senyawa berenergi tinggi, seperti karbohidrat.
Tujuan dari praktikum identifikasi umbi – umbian ini adalah mengetahui ciri –
ciri berbagai jenis umbi berdasarkan morfologi, fisiologi dan ukuran. Adapun

manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah mengertahui karakteristik dan ciriciri dari berbagai jenis umbi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Umbi-umbian adalah salah satu jenis keanekaragaman dalam dunia tumbuhtumbuhan yang mempunyai nilai guna. Umbi-umbian tersebut merupakan bahan
sumber karbohidrat terutama pati dan merupakan sumber cita rasa dan aroma karena
mengandung aleoresin yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri untuk
menghasilkan produk komersial termasuk makanan, kosmetik, dan obat-obatan
(Priyadi dan Silawati, 2004). Uwi, cantel, ganyong, gembili, sente, suweg, singkong,
talas, ubi jalar, dan kentang merupakan contoh sumber karbohidrat yang termasuk
dalam umbi-umbian (Astawan,2004).
umbi dibedakan berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi, macam-macam umbi
antara lain :
Umbi lapis (bulbus)
Umbi lapis (bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun
yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae, amaryllidaceae, dan
Liliaceae;
Umbi batang

Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang. Umbi batang
mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan
perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah,

membesar, dan mengandung banyak pati disebut sebagai tuber, biasanya dihasilkan
oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceae.
Umbi akar (tuberous root)
Umbi akar (tuberous root) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar.
Ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar tidak bisa
dijadikan bahan perbanyakan. Beberapa organ yang tumbuh di bawah permukaan
tanah juga kadang-kadang disebut umbi, seperti rimpang dan geragih.
Umbi udara
Katak/katibung/umbi udara (tuber caulinare) merupakan umbi yang muncul di batang
dan berada di atas permukaan tanah. Umbi ini dapat pula memunculkan tunas.

BAB III

MATERI DAN METODE

Praktikum umbi–umbian dilaksanakan pada hari Senin, 25 April 2016 di

Laboratorium Pangan LIPI pukul 13.00 – 15.00.
3.1.

Materi
Dalam praktikum umbi–umbian ini digunakan beberapa jenis umbi yaitu
singkon, ubi jalar, wortel, bawang dan kubis.
Alat yang digunakan adalah pisau, talenan dan timbangan. Pisau digunakan
untuk membelah umbi agar mudah dianalisis struktur dan morfologinya.
Timbangan digital digunakan untuk pengukuran berat umbi. Alat tulis digunakan
untuk mencatat hasil analis yang didapatkan dari praktikum umbi.

3.2.

Metode
Untuk menganalisis fisik umbi – umbian, langkah yang harus dilakukan
adalah menimbang setiap umbi dengan menggunakan timbangan digital.
Kemudian menganalisis warna kulit dari umbi dan dibelah untuk melihat struktur
bagian dalam. Umbi dibelah dengan dua cara yaitu melintang dan membujur.

BAB IV


HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.

Karakteristik Fisik
Berdasarkan praktikum umbi – umbian yang dilaksanakan, didapatkan hasil

karakteristik fisik beberapa umbi sebagai berikut :

Jenis

Berat (gr)

Warna
Kulit

Daging

Pencoklatan

-

Singkong (umbi
215,57

Coklat

106,9

Ungu

Putih

akar)
Ubi jalar (umbi

-

Ungu
-


batang)
Wortel (umbi

kemerahan
36,6

akar)
Bawang (umbi

Orange

Orange

-

Putih

-


Ungu
22

lapis)
Kubis (umbi

kemerahan
Putih
130,0

udara)

Hijau muda

kehijauan

Singkong
Utuh

Melintang


Membujur

Panjang

Keterangan

dan
diameter
P = 27 cm
d = 3,44
cm

Hasil praktikum menunjukan bahwa singkong memiliki daging berwarna putih
dengan kulit luar berwarna coklat dan panjang 27 cm dengan diameter 3,44 cm.
Sesuai dengan pendapat Trisno (2013) yang menyebutkan bahwa Umbi memiliki
diameter 2-5cm, panjang 20-60cm, daging umbi berwarna putih/ kekuningkuningan, kulit umbi berwarna coklat,

Ubi jalar
Utuh


Melintang

Membujur

Panjang
dan

Keterangan

diameter

P = 14,7
cm
D = 3,24

Hasil praktikum menunjukan bahwa ubi jalar memiliki daging berwarna ungu
dengan kulit luar berwarna coklat berat 106,9 g dan panjang 14,7 cm dengan
diameter 3,24 cm. Sesuai dengan Hasil penelitian Malian dkk. (1992)
menunjukkan bahwa warna daging ubi jalar sesuai dengan jenis ubi nya ada yang
berwarna kuning, putih, dan ungu dengan warna kulit luar coklat dan menurut
Evinovayanti (2007) ubi jalar memiliki berat 100-400 g dengan panjang 10-20 cm
dan diameter 3-4 cm.

Wortel
Panjang
Utuh

Melintang

Membujur

dan
diameter

Keterangan

P = 11 cm
D = 1,61
cm

Hasil praktikum menunjukan bahwa wortel memiliki warna orange dengan
berat 36,6 g panjang 11 cm dan diametr 1,61 cm. sesuai pendapat dari Mas’ud (2008)
yang menyebutkan bahwa wortel memiliki warna orange, menurut SNI (2014)
dengan panjang 8-25 cm diameter 2- > 4 cm .

Bawang
Panjang
Utuh

Melintang

Membujur

dan

Keterangan

diameter
P = 5,4
cm
D = 3,54
cm

Hasil praktikum menunjukan bahwa warna daging bawang yaitu putih dengan
kulit luar ungu kemerahan panjang 5,4 cm diameter 3,54 cm. Sesuai dengan
pendapat Nasution (2011) bawang merah memiliki daging putih keunguan dengan
warna kulit ungu kemerahan.

Kubis

Panjang
Utuh

Melintang

Membujur

dan

Keterangan

diameter
P = 6,5 cm
D = 7,85
cm

Hasil praktikum menunjukan bahwa bagian dalam kubis memiliki bagian dalam
berwarna hijau keputihan dan warana luar hijau muda dengan panjang 6,5 cm dan
diameter 7,85 cm. Sesuai dengan situs yang dikunjungi wikipedia (2016) bahwa
kubis umumnya berwarna hijau, ungu, dan putih.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa umbi memiliki banyak jenis
yaitu umbi akar, umbi batang, umbi lapis dan umbi udara. Dari masing-masing umbi
memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti pada umbi akar (singkong dan
wortel) singkong memiliki daging berwarna putih dengan kulit luar berwarna coklat,
wortel memiliki daging berwarna orange. Umbi batang (ubi jalar) banyak bermacammacam jenisnya salah satunya adalah ubi jalar ungu mempunya daging berwarna
ungu dengan kulit luar berwarna coklat. Umbi lapis

(bawang) memiliki daging

berwarna putih dengan kulit luar berwarna merah keunguan. Dan umbi udara (kubis)
memiliki bagian dalam berwarna putih dengan bagian dalam berwarna hijau muda.
Sebaiknya jika melakukan identifikasi pada umbi-umbian dilakukan dengan
teliti agar data yang dihasilkan tepat dan akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Umbi-umbian klasifikasi karakteristik. https://wikipedia.com. Diakses pada
hari minggu 26 Juni 2016.
Awidiari. 2007. Umbi-umbian. eprints.ums.ac.id. Diakses pada hari minggu 26 Juni 2016.
BSN. 2014. Wortel. https://www.scribd.com. Diakses pada hari minggu 26 Juni 2016.
Karlina. 2008. Mutu ubi jalar. http://repository.usu.ac.id. Diakses pada hari minggu 26 Juni
2016.
Novita. 2012. Ubi jalar ungu kaya akan antioksida. Perpustakaan.uns.ac.id. Diakses pada hari
minggu 26 Juni 2016.
Waluyo. 2016.karakteristik umbi dan kandungan ubi jalar. Ww.academia.edu. Diakses pada
hari minggu 26 Juni 2016.