KARYA ILMIAH BENCANA BANJIR Disusun oleh

KARYA ILMIAH
“BENCANA BANJIR”

Disusun oleh :

HALAMAN PENGESAHAN

Karya ilmiah dengan judul BENCANA BANJIR
ini telah disetujui dan disahkan
Pada Hari

: Sabtu

Tanggal

: 02 April 2016

Oleh

:


Guru Pembimbing

--------------------------------

ii

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka penulis dapat menyelesaikan sebuah
tugas untuk memenuhi tugas mata pelajaran Fisika, sebelumnya Penulis
Mengucapkan Terimakasih Kepada :
1. Ayah dan Ibu, yang telah Mendo’akan dan memberikan semangat kepada
penulis.
2. Bapak .......................... selaku guru mata pelajaran Fisika yang telah
memberikan Bimbingan dan Ilmu sehingga penulis Dapat menyelesaikan
Tugas ini.
3. Teman-teman, yang telah memberikan semangat Dalam suka maupun duka.
4. SMP Negeri 1 Jatirejo,Tempat penulis Menuntut ilmu sehingga dapat
Menyelsaikan tugas ini.
Berikut ini penulis mempersembahkan tugas Karya Ilmiah yang berjudul

“Bencana Banjir” Tugas ini disusun berdasarkan Informasi yang ada, melalui
tugas ini ini semoga pembaca dapat mengetahui makna dari isi karya ilmiah ini.
Dan tidak lupa penulis meminta maaf bila ada kesalahan penulisan, Dengan ini
saya mempersembahkan karya ilmiah sederhana ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi tugas ini sehingga dapat memberikan
manfaat.

Jatirejo, 02 April 2016
Penulis

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

ii


KATA PENGANTAR ...................................................................................

iii

DAFTAR ISI .................................................................................................

iv

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................

1

A. Latar Belakang.........................................................................................

1

B. Identifikas Masalah .................................................................................

1


C. Rumusan Masalah....................................................................................

2

D. Metode Penelitian.....................................................................................

2

E. Tujuan Penelitian......................................................................................

2

F. Kegunaan Penelitian.................................................................................

2

BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................

3


2.1. Pengertian Banjir....................................................................................

3

2.2. Penyebab Terjadinya Banjir...................................................................

3

2.3. Akibat Terjadinya Banjir........................................................................

5

2.4. Cara Mencegah dan Menanggulangi Banjir...........................................
BAB 3 PENANGANAN SERTA PENCEGAHAN BANJIR.......................

7

BAB 3 PENUTUP..........................................................................................


10

3.1. Kesimpulan.............................................................................................

10

3.2. Saran.......................................................................................................

10

Daftar Pustaka................................................................................................

11

iv

v

BAB. I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Banjir hingga saat ini menjadi masalah serius di berbagai daerah di
Indonesia, yang disebabkan oleh perubahan lingkungan oleh aktivitas
manusia yang mempengaruhi berbagai aspek lingkungan hidup. Sebelum
lingkungan hidup menjadi rusak, banjir di Indonesia jumlahnya sedikit,
karena masih seimbangnya ekosistem yang ada dilingkungan.
Latar belakang saya mengambil permasalahan mengenai banjir karena
saya merasa prihatin dengan kondisi beberapa wilayah, seperti Jakarta, Bandung,
Semarang dan beberapa wilayah di Indonesia, yang setiap tahun tidak pernah bisa
lepas dari masalah banjir dan kurang tanggapnya pemerintah dengan masalah ini.
Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya
peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat
dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya
pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting
seperti penggunaan lahan yang tidak tepat

(pemukiman di daerah bantaran


sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan
sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan
sebagainya.
B. Identifikasi masalah
Penyebab terjadinya bencana banjir dan longsor sendiri secara umum dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) hal, yakni :
1. Kondisi alam yang bersifat statis, seperti kondisi geografi, topografi, dan
karakteristik sungai,
2. Peristiwa alam yang bersifat dinamis, seperti : perubahan iklim (pemanasan)
global, pasang – surut, sedimentasi, dan sebagainya, dan
3. Aktivitas sosial-ekonomi manusia yang sangat dinamis, seperti deforestasi
(penggundulan hutan), konversi lahan pada kawasan lindung, pemanfaatan

1

sempadan sungai/saluran untuk permukiman, pemanfaatan wilayah retensi
banjir, perilaku masyarakat, keterbatasan prasarana dan sarana pengendali
banjir dan sebagainya.
Pada era otonomi daerah dewasa ini, inisiatif untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat cenderung diselenggarakan untuk memenuhi tujuan

jangka

pendek,

tanpa

memperhatikan

kelestarian

lingkungan

dan

keberlanjutan pembangunan jangka panjang.
C. Perumusan masalah
Adapun perumusan masalah mengenai banjir yang akan kita bahas, antara
lain:
1. Pengertian banjir
2. Penyebab banjir

3. Akibat banjir
4. Penanganan serta pencegahan banjir
D. Metode Penelitian
1. Mengamati kondisi dari media elektronik maupun media cetak.
2. Mencari informasi dari media elektronik maupun media cetak.
E. Tujuan penulisan
Tujuan dibuatnya Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang
telah diberikan pada mata pelajaran Fisika. Selain itu penyusunan ini juga untuk
membuka jendela pengetahuan tentang permasalahan yang ada saat ini.
F. Manfaat/kegunaan
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk mengetahui dan lebih mendalami apa itu
banjir, penyebab banjir dan gejala-gejala terjadinya banjir.

2

BAB. II
PEMBAHASAN
A. Pengertian banjir
Pada dasarnya banjir disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada
saluran atau sungai. Bisa terjadi dimana saja, ditempat yang tinggi mauun yang

rendah. Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan, karena
volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang
berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya
bendungan sungai. Pengertian yang lain yaitu, Banjir adalah aliran yang relatif
tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran.
Di banyak daerah yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan
air yang buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk
menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tibatiba yang diakibatkan terisinya saluran air kering dengan air. Banjir semacam ini
disebut banjir bandang.
Saat musim penghujan tiba, hujan bisa turun terus-menerus sehingga air pun
semakin banyak memenuhi sungai dan saluran-saluran air. Kalau sungai dan
saluran air itu tersumbat oleh sampah dan kotoran, maka banjir bisa terjadi.
Pada saat air jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi),
maka air itu akan mengalir ketempat yang lebih rendah melalui saluran2 atau
sugai2 dalam bentuk aliran permukaan (run off) sebagian akan masuk/meresap
kedalam tanah (infiltrasi) dan sebagiannya lagi akan menguap keudara
(evapotranspirasi).
B. Penyebab/faktor-faktor terjadinya banjir
Banjir biasa disebabkan oleh beberapa factor, seperti :
1. Banyaknya tumpukan sampah
Hal ini merupakan penyebab utama, karena beberapa dari kita banyak
yang malas untuk membuang sampah pada tempatnya, yang semestinya
wajib kita lakukan agar terhindar dari banjir. Namun masih banyak
masyarakat yang kurang tanggap dan terkesan meremehkan hal ini.

3

Sehingga, sampah jadi menumpuk dan menyumbat beberapa saluran air
dan sungai.
2. Penebangan hutan
Banyaknya penebangan hutan secara liar juga menjadi salah satu penyebab
banjir. Karena penebangan hutan yang tidak diikuti dengan penanaman
kembali dapat menyebabkan erosi, sehingga tidak ada penyerapan air pada
saat musim hujan.
3. Banjir kiriman
Hal ini sering terjadi didaerah dataran rendah. Banjir yang tiba-tiba datang
karena pada dataran tinggi terjadi hujan dan menyebabkan meluapnya
aliran sungai yang menuju ke dataran rendah meluap, sehingga terjadilah
banjir pada dataran yang lebih rendah
4. Abrasi
Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air
laut. Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan.
Naiknya permukaan air laut ini disebabkan mencairnya es di daerah kutub
akibat pemanasan global.
5. Banyaknya bangunan
Banyaknya bangunan juga menjadi penyebab terjadinya banjir karena
kurangnya daerah resapan air. Kebanyakan bangunan perkantoran atau
perumahan menggunakan materi padat pada halamannya, seperti aspaldan
semen, sehingga air hujan tidak dapat terserap ke tanah. Selain itu banyak
rawa-rawa yang kemudian berganti menjadi daerah perumahan atau gedung
perkantoran, padahal rawa-rawa sangat berguna sebagai daerah resapan air.
6. Perubahan lingkungan
Saat ini yang paling hangat dibicarakan akibat dari perubahan lingkungan
adalah terjadinya pemanasan global, selain itu manusia juga telah merubah
penggunaan lahan (yang juga perubahan lingkungan) yang berakibat pada
berkurangnya tutupan lahan. Semakin lama jumlah vegetasi semakin
berkurang, khususnya di daerah perkotaan. Akibat pemanasan global
menyebabkan terjadinya perubahan pada pola iklim yg akhirnya merubah

4

pola curah hujan, makanya jngan heran kalau sewaktu-waktu hujan bisa
sangat tinggi intensitasnya dan kadang sangat rendah.
7. Bertumpuknya sampah pada saluran air
Faktor yang satu ini sangat penting untuk diperhatikan, karena Kurangnya
kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
menyebabkan terjadinya penyumbatan pada saluran air.
Selain beberapa faktor diatas, ada juga faktor selain yang disebabkan oleh ulah
manusia, yaitu faktor alam.
Faktor alam penyebab terjadinya banjir adalah:
1. Badai
Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya
melalui ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai
juga adanya presipitasi yang dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata badai
mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat naik
beberapa meter pada mata guntur. Banjir pesisir seperti ini sering terjadi di
Bangladesh.
2. Gempa bumi
Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang membentuk
kawah (seperti Thera atau Krakatau) dapat memicu terjadinya gelombang
besar yang disebut tsunami yang menyebabkan banjir pada daerah pesisir
pantai
C. Akibat banjir
Bencana banjir yang terjadi belakangan ini telah menimbulkan korban jiwa dan
kerugian harta benda yang besar, disamping itu menyisakan pula berbagai
permasalahan, seperti :
(1) menurunnya tingkat kesehatan masyarakat akibat penyebaran wabah penyakit
menular (waterborne diseases)
(2) Munculnya berbagai kerawanan sosial, dan Menurunnya tingkat kesejahteraan
masyarakat. Sementara pada jangka panjang, gangguan terhadap kondisi

5

sosial-ekonomi masyarakat yang terjadi akibat banjir dan kenaikan muka air
laut diantaranya adalah :
a. Gangguan terhadap jaringan jalan lintas dan kereta api di Pantura Jawa dan
Timur-Selatan Sumatera
b. Genangan terhadap permukiman penduduk pada kota-kota pesisir Pantura
Jawa, seperti : Jakarta, Cirebon, dan Semarang
c. Hilangnya lahan-lahan budidaya seperti sawah, payau, kolam ikan, dan
mangrove seluas 3,4 juta hektar atau setara dengan US$ 11,307 juta ;
gambaran ini bahkan menjadi lebih ‘buram’ apabila dikaitkan dengan
keberadaan

sentra-sentra

produksi

pangan

di

Pulau

Jawa

yang

menghasilkan ± 63% dari produksi pangan nasional yang terus dikonversi,
dan
d. Penurunan produktivitas lahan pada sentra-sentra pangan, seperti di DAS
Citarum, Brantas, dan Saddang yang sangat krusial bagi kelangsungan
swasembada pangan di Indonesia.
e. Banjir telah menyebabkan pengungsian masyarakat secara besar-besaran.
Banjir juga telah mengakibatkan anyak kerugian, baik material maupun
jiwa. Seperti sekolah, tempat ibadah, perkantoran, dan sarana kesehatan.
Sementara itu, orang meninggal akibat berbagai sebab. Muai dari hnyut di
sungai, tenggelam, tersengat listrik, dan terkena penyakit.

6

BAB. III
PENANGANAN SERTA PENCEGAHAN BANJIR
Banyak cara untuk mencegah banjir datang kembali. Walaupun pemerintah sudah
menyiapkan rencana-rencana untuk menanggulangi banjir, tapi nggak ada
salahnya kalau pencegahan banjir dimulai dari diri kita masing-masing.
1. Buang sampah pada tempatnya.
Istilah ini memang benar adanya, buang sampah harus pada tempatnya.
Sampah yang berserakan bisa membuat selokan atau saluran air tersumbat.
Akibatnya, air sungai tidak bisa mengalir dengan lancar ke laut, sehingga
meluap menjadi banjir.
2. Tanam pohon dan rumput di halaman rumah.
Cobalah untuk menanam pohon dan rumput di halaman rumah. Ini berfungsi
sebagai daerah resapan air. Selain baik untuk musim hujan, hal ini juga baik
untuk musim kemarau untuk menyimpan cadangan air.
3. Rajin membersihkan selokan depan rumah.
Bersihkanlah selokan rumah secara berkala agar kotoran tidak ikut mengalir.
Karena kotoran yang ada di selokan bisa memperbesar peluang terjadinya
banjir.
4. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai
yang sering menimbulkan banjir.
5. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah
banjir.
6. Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan
sungai.
7. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
8. Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta
mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.

7

Yang harus dilakukan ditingkat warga
 Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan
sekitar Anda, terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah.
 Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan
fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi
dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.
 Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim
penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan Penanggung
Jawab Posko Banjir.
 Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk
pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi.
 Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan
mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
Di tingkati keluarga
 Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentang
curah hujan dan posisi air pada pintu air.
 Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korek
gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.
 Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras,
makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih.
 Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza.
 Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku
tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air dan tangan
jahil.
Yang harus dilakukan ketika banjir
1. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan
aliran listrik di wilayah yang terkena bencana,
2. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih
memungkinkan untuk diseberangi.

8

3. Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.
Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
4. Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan
bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.
Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
1. Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup
lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
2. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare
yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.
3. Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan, atau
binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
4. Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

9

BAB. IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas Menggunakan kerangka teori sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, maka kesimpulannya sebagai berikut :
Partisipasi masyarakat daam menanggulangi masalah banjir masih sangat
kurang. Begitu juga dengan Peran pemerintah masih sangat dominan pada setiap
tahap bencana. Partisipasi masyarakat yang merupakan critical player pada tahap
sebelum bencana, memiliki pengaruh sangat kecil dalam proses dan implementasi
kebijakan. Tingkat partisipasi terbaik yang terjadi baru pada tingkat consultation.
Pada beberapa kegiatan masih pada tingkat information. Di tahap ini masyarakat
masih sebagai obyek program/kegiatan pemerintah.
Partisipasi telah dimulai pada tingkat partnership pada lingkup lingkungan
setempat yang dilaksanakan secara spontan. Kegiatan tanggap darurat, di saat
bencana banjir datang, partisipasi masyarakat seimbang dengan stakeholder
lainnya. Tingkat partisipasi yang dicapai adalah partnership, baik secara individu
maupun kelompok organisasi sosial. Pada tahapan rehabilitasi setelah bencana,
pemerintah kembali dominan, terutama dalam kegiatan fisik.
Partisipasi masyarakat hanya sebatas consultation. Tingkat partisipasi risk
sharing dan partnership dilakukan lingkuplingkungan setempat.dan Kebijakan
pemerintah daerah tentang penanggulangan bencana masih sangat terbatas
B. Saran
Banjir Merupakan salah satu Fenomena Bencana alam yang disebabkan
Terlalu banyaknya air, Banjir Bisa dicegah Dengan Cara sederhana diantaranya,
Menjaga Kebersihan, terutama di area sungai, Membuat gorong-gorong dan lainlain, Perlu Diingatkan bahwa Peran Manusia Sangat Berpengaruh Pada hal
tersebut. Serta kerjasama pihak yang terlibat untuk mengantisipasi bencana
banjir .

10

DAFTAR PUSTAKA

Maryono A. 2005. Menangani Banjir, Kekeringan, dan Lingkungan. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Rukmana R. 1995. Teknik Pengelolaan Lahan Berbukit dan Kritis. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.
Situs: http://afrahda.blogspot.com/2016/04/banjir.html
http://lemlit.unlam.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/yudi-firmanul-a.pdf
Hestiyanto, Yusman. 2005. Geograpi 1 SMA Kelas. Jakarta : Yudistira.
Hidayat. 2007. Ilmu Alam Fenomena Alam Sekitar. Bandung : PT Sarana Panca
Karya Nusa.
Rizky.

2013.

“Pengertian

Banjir

dan

Penyebabnya”

http://rizkynovi99.blogspot.com diakses tanggal 02 April 2016.

11