Pengaruh Display Terhadap Bisnis Ritel

Pengaruh Display Terhadap Bisnis Ritel

Penyusun :
Aldi Ramdhani Fahlevi Deisti

145254003

Alfitri Rijanto

145254004

Algia Ramadhan

135254002

Bela Amalia

145254007

Ira Nurhikmah


145254017

Moch. Irza Rifaldi Adlin

145254022

Nida Kania Fauzia

145254024

Sheila Sylvia Permatasari

145254029

Abstract
Arranging merchandise known by many terms, one of them: the display.
Display is the arrangement of the goods / products ofered to consumers by
structuring a very interesting and unique so that consumers are keen to see and
there is a desire to buy it. The purpose of the display is to increase revenue and
profit. Type - the type of retail display is to make consumers more comfortable

and more interested in the store and the goods sold in the store. The purpose of
the promotion is to reduce the accumulation of goods which are already out of
date, or in other words close to 2 expiration date. The retailers also do
promotions to maintain the balance of goods supplied with items needed by
consumers.

1. Pengertian Retail Display
“Display berarti usaha mendorong perhatian dan menarik perhatian konsumen pada
toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya penglihatan langsung
(Shultz, 2004:189)”

“Display adalah usaha yang dilakukan untuk menata barang yang mengarahkan
pembeli agar tertarik untuk melihat dan memutuskan untuk membelinya (Sopiah dan
Syihabuddin, 2008:238)”
“Display adalah tata letak barang dengan memperhatikan unsur pengelompokan jenis
dan kegunaan barang, kerapihan dan keindahan agar terkesan menarik dan mengarahkan
konsumen untuk melihat, mendorong, dan memutuskan untuk membeli(Ngadiman, 2008 :
329)”.
“Display ialah keinginan membeli sesuatu yang tidak didorong oleh seseorang, tapi
didorong oleh penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya (Alma, 2004:189)”

Jadi display adalah penataan barang/produk yang ditawarkan kepada konsumen dengan
penataan yang sangat menarik dan unik sehingga konsumen merasa tertarik melihatnya dan
ada keinginan untuk membelinya.

2. Tujuan penataan produk (display)
Adapun tujuan display dapat digolongkan sebagai berikut:
 Attention dan interest customer, yaitu untuk menarik perhatian para pembeli dilakukan
dengan cara menggunakan warna-warna, lampu – lampu dan sebagainya
 Desire dan action customer yaitu untuk menimbulkan keinginan memilki barangbarang yang dipamerkan di took tersebut, setelah masuk ke toko, kemudian
melakukan pembelian.
Tujuan utama interior display ialah untuk meningkatkan penjualan dan laba toko tersebut.
Interior (point-of-purchase) display terdiri dari (Berman dan Evans, 2007: 463):

1. There-setting
Dalam satu musim atau peringatan tertentu retailer dapat mendesain dekorasi toko tertentu
untuk menarik perhatian konsumen.
2. Rack and cases

Rack mempunyai fungsi utama untuk memajang dan meletakkan barang dagangan secara
rapi. Case berfungsi untuk memajang barang yang lebih berat atau besar dari pada barang di

rak.
3. Cut cases and dump bins
Cut case adalah kotak yang digunakan untuk membawa atau membungkus barang-barang
yang berukuran kecil.
4. Dump bins
Dump bins adalah kotak yang berisi tumpukan barang yang telah diturunkan harganya. Dump
bins dapat menciptakan open assortments dengan penanganan yang tidak rapi dan seadanya,
keuntungan menciptakan kesan harga murah dan dapat mengurangi biaya display.
5. Posters, signs, and cards
Tanda-tanda yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang lokasi barang di dalam
toko. Iklan yang dapat mendorong konsumen untuk berbelanja barang adalah iklan promosi
barang baru atau diskon khusus untuk barang tertentu. Tujuan dan tanda-tanda ini sendiri
untuk meningkatkan penjualan barang-barang melalui informasi yang diberikan konsumen
secara baik dan benar. Daerah belanja yang kurang diminati biasanya dibuat menarik dengan
tampilan tanda-tanda yang sifatnya komunikatif pada konsumen.
Point-of-Purchase dalam dunia ritel sendiri memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1. Memberi Informasi
Merupakan fungsi komunikasi P-O-P yang paling mendasar. Tanda-tanda, poster,
display, serta material P-O-P lainnya memberi sinyal pada konsumen menuju item-item
spesifik dan menyediakan informasi yang mungkin bermanfaat. Display bergerak secara

khusus efektif untuk tujuan ini. Display bergerak meskipun biasanya lebih mahal daripada
display statis, mewakili suara investasi bisnis karena display tersebut secara signifikan
menarik level-level perhatian yang lebih tinggi dari orang-orang yang berbelanja.
2. Mengingatkan
Mengingatkan konsumen atas merek-merek yang sebelumnya telah mereka pelajari
melalui media elektronik, cetak, atau media iklan lainnya. Peran pengingat ini melengkapi
tugas yang telah ditampilkan oleh iklan sebelum konsumen memasuki toko.
3. Mendorong
Mendorong konsumen untuk membeli barang atau merek tertentu adalah fungsi ketiga
P-O-P. Material P-O-P cukup efektif mempengaruhi pemilihan produk serta merek pada poin
pembelian dan mendorong rangsangan pembelian.

4. Merchandising
Fungsi merchandising perencanaan program penjualan, termasuk riset, pengemasan,
periklanan, dan promosi lainnya untuk menciptakan permintaan yang besar terhadap suatu
produk disajikan saat display poin-pembelian memungkinkan pengecer untuk memanfaatkan
lantai ruangan secara efektif serta memicu penjualan eceran dengan mendampingi konsumen
dalam penyeleksian produk serta merek.

3. Tipe – tipe retail display

1. Window display, yaitu memajang barang-barang, gambar-gambar, kartu harga, symbolsimbol dan sebagainya di bagian depan toko, yang disebut etalase. Adapun tujuan
window display adalah sebagai berikut :
 Untuk menarik perhatian konsumen yang dating ke toko tersebut.
 Menyatakan kualitas yang baik atau harga yang murah sebagai ciri khas dari toko
tersebut
 Memancing perhatian terhadap barang-barang istimewa yang dijual.
 Untuk menimbulkan impulse buying (dorongan seketika) kepada konsumen.
 Agar menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko.
2. Interior display yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu –kartu harga
dan poster-poster di dalam toko. Adapun macam – macam Interior Display, yaitu:
 Open display
 Closed display
 Architectural display
3. Exterior display yaitu penataan yang dilaksanakan dengan memajangkan barang-barang
di luar toko, misalnya pada waktu mengadakan obral dan pasar malam.

4. Manfaat Retail Display

“The primary objective of a store design is to implement the retailer’s
strategy. The design must be consistent with and reinforce the retailer’s

strategy by meeting the needs of the target market and building a
sustainable competitive advantage. Levy & Weitz (2009, p.508)”.
Jadi tujuan dari desain toko adalah untuk menerapkan strategi pengecer. Desain
display harus konsisten dan dapat memperkuat strategi retail dengan memenuhi kebutuhan
dari target pasar serta membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Interior toko harus yang sesuai dengan harapan pengunjung dan dapat menarik
pengunjung untuk menentukan pilihan toko. Menggiring benak pelanggan adalah salah satu
tujuan awal. Selanjutnya , pasti bertujuan unukmendorong hasrat membeli konsumen,
sehingga terjadi transaksi. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa perencanaan dan
penciptaan suasana interior yang tepat akan mendorong lajunya tingkat penjualan.
Seorang konsumen sering menilai sebuah toko pada kesan pertamanya dilihat dari
atmosphere toko tersebut, baik itu berupa tata letak, pencahayaan, musik, warna toko, dan
tata ruangnya. Dan hal ini sering juga menjadi alasan mengapa seorang konsumen memiliki
minat atau tidak untuk berbelanja di toko tersebut.

5. Upaya Menarik Konsumen Baru
Berdasarkan pendapat Rusli (2008:6) juga dapat disimpulkan upaya-upaya dalam
menarik konsumen baru diantaranya adalah:
a. Keunggulan bersaing Untuk mendapatkan konsumen baru, maka perusahaan harus
bisa menciptakan produk yang memiliki keunggulan bersaing dibandingkan produk

lainnya. Hal ini dimaksudkan agar produk perusahaan mendapatkan daya tarik.
b. Melalui analisa pasar, Analisa pasar sangat diperlukan untuk memahami harapan dan
daya beli konsumen atas sebuah produk. Melalui analisa pasar juga akan didapatkan
informasi yang berguna sebagai pendukung pengambilan keputusan perusahaan untuk
menetapkan produk yang menarik bagi konsumen.
c. Menetapan bauran pemasaran yang tepat Penetapan bauran psm ini pada intinya
adalah sama yaitu untuk menarik konsumen baru. Adapun hal yang diperhatikan
antara lain:

 Menetapakan produk dengan atribut yang menarik bagi konsumen
 Menetapkan harga yang bersaing dan sesuai dengan daya beli konsumen
 Menetapkan promosi yang menarik sehingga mendorong konsumen untuk
membeli
 Menetapkan saluran distribusi yang mampu menjangkau lokasi konsumen.

6. Tips Retail Display
Salah satu cara yang dilakukan oleh pengusaha ritel untuk mempertahankan
keunggulan bersaing dan menjaga gross profit adalah dengan promosi. Promosi dapat
dilakukan melalui berbagai macam jenis media baik di luar toko ataupun promosi yang
dilakukan di dalam toko (in-store promotion). Promosi di luar toko dapat dilakukan dengan

tujuan untuk menarik konsumen mengunjungi toko dan promosi yang dilakukan di dalam
bertujuan untuk menjadi stimulus yang dapat merangsang keputusan pembelian konsumen di
dalam toko, baik keputusan yang telah direncanakan atau pun keputusan yang belum
direncanakan sebelum datang ke toko.
Instore promotion merupakan salah satu bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh
para pengusaha ritel ataupun pemilik produk. Dalam usaha ritel salah satu tujuan
dilaksanakannya in-store promotion adalah untuk mempercepat pergerakan barang yang pada
akhirnya dapat berdampak pada penjualan. Tujuan lain dilaksanakannya promosi adalah
untuk mengurangi penumpukan barang yang sudah out of date atau dengan kata lain
mendekati 2 tanggal kadaluarsa. Para pengusaha ritel juga melakukan promosi untuk menjaga
keseimbangan barang yang disediakan dengan barang yang dibutuhkan oleh konsumen.
Belakangan ini strategi in-store promotion banyak dilakukan oleh para peritel. Hal ini
dapat dilihat dengan semakin banyaknya iklan-iklan yang dibuat melalui display toko baik
berupa iklan banner, point of purchase, poster yang ditempelkan pada rak di dalam toko,
iklan yang ditempelkan pada keranjang belanja, bahkan tayangan iklan melalui video di
dalam toko. Dengan adanya iklan atau promosi di dalam toko diharapkan akan menarik minat
konsumen untuk membeli produk tersebut.
Ada beberapa tips yang dapat diterapkan dalam membuat tampilan ritel terbaik:

1. Anda tidak dapat menggunakan perlengkapan toko yang sudah digunakan kemarin

untuk mendapatkan perhatian pembeli hari ini.
2. Pilih penampilan toko ritel dan perlengkapan yang unik dan cocok untuk target
pasar Anda.
3. Desain ruang Anda menggunakan system layar ritel yang membuatnya mudah bagi
pelanggan Anda untuk tetap belanja.

7. Pengaruh Retail Display Terhadap Lingkungan Toko
Lingkungan toko memiliki pengaruh besar pada pelanggan, karena lingkungan toko
menawarkan pemandangan yang memberikan informasi kepada pelanggan yang nantinya
memberikan penilaian atas produk dan jasa. Jika iklan dibuat dengan tujuan
menginformasikan, menarik, memikat atau mendorong pelanggan untuk datang ke toko, maka
store environment berperan penting untuk memikat pembeli, membuat nyaman pelanggan
dalam berbelanja dan mengingatkan produk-produk yang perlu dimiliki baik untuk pribadi
maupun keperluan rumah tangga.
Mendesain toko dengan baik sama halnya dengan menulis sebuah cerita yang menarik
untuk dibaca. Dengan desain yang baik akan menarik orang untuk mengetahui lebih jauh apa
yang terdapat di dalan toko tersebut.
Sebuah toko yang memberikan kenyamanan secara atraktif akan menarik pelanggan melalui
dekorasi toko, layout dan musik pengiring yang tidak hanya memberi gambaran tentang toko,
tetapi akan mendorong pelanggan untuk tinggal lebih lama di dalam toko.

Desain toko yang baik akan menarik keinginan pelanggan untuk mengetahui segala
sesuatu yang terdapat pada toko tersebut. Suasana toko dapat dibangun melalui pengaturan
tata letak dan penataan produk yang dijual. Toko yang memberikan kesenangan dan
lingkungan yang atraktif melalui pendekatan-pendekatan perasaan akan menciptakan sebuah
lingkungan kompetitif antar toko dalam memberikan pengalaman pelanggan di dalam toko
dan dipastikan dapat menarik banyak pelanggan pada toko.

Daftar Pustaka
Adji, Pricilia dan Hartono. 2013. Manajemen Pemasaran Petra, Pengaruh Retail Mix
Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Uk Petra Di Circle K Siwalankerto
Surabaya, Vol. 1, No. 2, Hlm 3.
Berman, B., dan Evans, J. R.. 2007. Retail Management: A Strategic Approach, New York:
Macmillan.
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/525/jbptunikompp-gdl-dimasganja-26237-4-unikom_di.pdf (diakses tanggal 9 Oktober 2015)
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=114024&val=5210 (diakses tanggal 9
Oktober 2015)
Kustanto, R. 2012. In Store Promotion Dalam Meningkatkan Impulse Buying. Universitas
Katolik Widya Mandala: Surabaya. Hlm 2-4
Levy, Michael & Weitz, Barton A. (2009). Retailing Management (7th Ed.). New York:
McGraw-Hill Irwin
Rusli, Eliza, 2008, Menyingkapi Persaingan Bisnis dengan Strategi Pemasaran Jasa,
http://www.docudesk.com
Sanyogo, M. C. 2007. Efektivitas Point Of Purchase Dalam Meningkatkan Impulse Buying
Pada Peritel Di Surabaya. Surabaya. Hlm 2-3.
Wibowo, L. A. 2008. “MENATA PRODUK”. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.
Hlm 2-3.
Gunawan, Rilantiana dan Kusumasondjaja. 2009. Manajemen Teori dan Terapan,

Pengaruh Persepsi
Desain Toko Terhadap Store Repatronage Intentions dengan Shopping Experience Costs
Sebagai Intervening Di Toko Elektronik “X” Surabaya. Universitas Airlangga:
Surabaya. Hlm 2-3.