CONTOH PERENCANAAN PERIKLANAN ANALISIS S

Deskripsi Perusahaan PT.
Unilever Tbk
Deskripsi Produk Lipton
Ice Tea
Sasaran dan Segmentasi
Produk
Proses Perencanaan
Periklanan

A. Deskripsi Perusahaan
Sejarah Singkat PT. Unilever Indonesia Tbk

Uniliver didirikan dengan nama lever’s zeep fabrieken N. V. Menjelang akhir tahun1933
dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui
oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember
1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan
diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. dan mulai
beroperasi sebagai produsen sabun sunlight di bulan oktober 1934 sebuah pabrik yang terletak
dijalan Tubagus Angke, Jakarta.
Berdirinya Uniliver merupakan hasil penggabungan margarine unio dari belanda dan lever
brother dari inggris. Nama uniliver merupakan hasil penggabungan nama-nama perusahaan

tersebut. Anton Jangens Fabrieken N.V dan Van Der Bengh’s Frabrieken N.V adalah bapak pendiri
Uniliver.
Pada tahun 1936

pada tempat yang sama di Jakarta, didirikan sebuah pabrik untuk

pembuatan lemek-lemak makanan dan minyaak goreng. Perusahaan tersebut ialah Van Der Bengh’s
Frabrieken.
PT. Uniliver Indonesia merupakan salah satu perusahaan dari unilever Group.

Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah
Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak
di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain
dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan
kepada PT Al.

Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources
Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang
distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.

Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli
saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources
Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte.
Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan
menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr
Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku
pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas
Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung
dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan
metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang
menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum
yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian
bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan
pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari
Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi
pada bulan Januari 2008.
Visi dan Misi

VISI
Empat pilar utama dari visi kami menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan – kemana
tujuan kami dan bagaimana kami menuju ke arah sana:

1. Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
2. Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain
3. Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang
dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
4. Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan
perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan.
Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas kehidupan
orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis kami, meningkat
pula tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi
kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan kami selalu
menyatu dalam nilai-nilai kami dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri kami.
MISI
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,konsumen dan komunitas.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambahdari segala proses.

4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orangdengan kinerja yang tinggi.
5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yangmenguntungkan dan memberikan imbalan di atasrata-rata
karyawan dan pemegang saham.

TUJUAN & PRINSIP
Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar tertinggi dari
perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh
dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami.”
1. Selalu bekerja dengan integritas
Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami pada
organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawab corporate kami.

2. Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brand kami, melalui
kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana
kami berhubungan dengan masyarakat.
3. Komitmen yang berlanjut
Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan
bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
4. Menjalankan aspirasi kami

Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola bisnis. Hal ini
diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang
diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga
mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.
5. Bekerja dengan yang lain
Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama
dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip
bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang
berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.

Produk Perusahaan
Secara garis besar, Produk PT Unilever dibedakan ke dalam 2 Kategori, Yaitu :
1. Home and Personal Care Products
1) Fabric Cleaning : Rinso dan Surf
2) Fabric Conditioners : Molto dan Molto Pure
3) Personal Wash : Lux Skin Care, Lux Beauty, dan Lifebuoy
4) Household Care : SuperPell dan Domestos Nomos
5) Hair Care : Shampo Lifebuoy, Sunsilk, dan Dove
6) Oral Care : Pepsodent dan Close Up
7) Mass Skin and Deodorant : Pond’s, Citra, Vaseline, Dove, dan Rexona.


2. Food and Ice Cream
1) Spread and Coocking Product : BlueBand
2) Cooking aids : Royco dan Bango
3) Ice Cream : Walls, Paddle Pop, dan Magnum
4) Beverages : Sariwangi dan Lipton ice Tea
B. Deskripsi Produk

Lipton Ice Tea
Lipton Ice Tea merupakan produk dari Unilever Food and Ice Products. Ini adalah tea lipton
baik black tea maupun green tea dalam Botol yang merupakan inovasi terbaru penyajian tea lipton.
Terdapat 6 varian rasa lipton ice tea, yakni : Original (green tea), Rassberry, Lemon, Peach, Citrus
(green tea) dan manggo. Ini merupakan pengembangan dari produk sebelumnya yakni lipton
pyramid tea. Yang merupakan produk tea celup dengan tetrahedral bag berbentuk pyramid.

Lipton Ice Tea adalah salah satu pilihan, sebagai minuman penghilang rasa dahaga dengan
kesegaran tea lipton yang merupakan tea hasil karya thomas lipton yang merupakan peracik tea
ternama dengan khasiat sebagai antioksidan yang mampu menghilangkan rasa dahaga dan berbagai
varian rasa menjadikan tea lipton sebagai salah satu pilihan minuman saat haus mendera.


C. Sasaran dan Segmentasi Produk
Segmentasi Lipton Ice Tea
Untuk sasaran Lipton Ice Tea yakni penikmat teh. Berdasarkan geografi, Penjualan Produk
Lipton Ice tea ditujukan untuk para penduduk dengan iklim tropis. Dimana minuman penghilang
rasa dahaga dengan sensasi dingin menjadi salah satu produk yang pasti dibutuhkan. Lipton ice tea
Ini tidak menetapkan konsumen berdasar jenis kelamin, usia, maupun pendapatan, karena pada
dasarnya minuman ini aman dan terjangkau.
Targeting Lipton Ice Tea
Kelompok konsumen yang akan dibidik oleh Lipton Ice Tea adalah pria dan wanita, anakanak sampai dewasa, para pengguna jalan, kantin-kantin sekolah, perusahaan, taman bermain yang
membutuhkan minuman penghilang dahaga setelah kegiatan yang melelahkan.
Menjadikan Lipton Ice tea sebagai bagian dari kebutuhan penghilang dahaga setelah
aktivitas. Berani menembus semua segmen pasar dari mulai aktivitas olah raga, fun bike, jalan
sehat, Sponsor olahraga, pargelaran musik sehingga ketika seseorang haus maka minuman yang
akan dicari adalah Lipton Ice Tea.
Positioning Lipton Ice Tea
Lipton ice tea dengan beragam varian rasa, baik green tea maupun black tea, selain sebagai
minuman penghilang dahaga, juga mengandung flavonoid antioksidan yang berperan menangkal
radikal bebas (antioksidan). Daun teh yang berasal dari perkebunan alliance rainforest bersertifikat
menunjukkan keunggulan dari produk ini.


D. Proses Perancangan Periklanan

Analisis SWOT dan perencanaan strategi baik Analisis pemasaran, Produksi dan Distribusi,
Persaingan dan juga Organisasi dan Personalia.
STRENGTH

WEAKNESS

(Keunggulan)

(Kelemahan)



Image perusahaan unilever sangat kuat



Distribusi unilever yang efektif




Varian rasa beragam



Instant ( inovatif )



Design Kemasan Produk bervariatif



Image Lipton ice tea untuk teh lipton



Produk mudah dipalsukan




Kemasan tidak ramah lingkungan

yang ekonomis
OPPORTUNITY

THREAT

(Peluang)

(Ancaman)



Bisnis teh kemasan menjanjikan



Minuman merupakan kebutuhan fisik 


Teh kantong dipandang lebih

pokok

menyehatkan



Potensi Pasar teh dalam botol



Jangkauan Pemasaran



Kesempatan

pangsa

menjanjikan


Respon positif masyarakat

iklim



tropis

Lipton tea ekonomis dipandang murahan

Strategy Analisis pemasaran, Produksi dan Distribusi, Persaingan dan Organisasi dan
Personalia.



Meningkatkan kontrol distribusi produk



Meningkatkan jangkauan pemasaran ke seluruh Indonesia



Melakukan lisensi pada setiap produk



Menigkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap teh dalam botol yang
menyehatkan



Menekankan ke masyarakat tentang keunggulan teh lipton



Meningkatkan kualitas produksi dengan produk yang bervariasi dan inovatif



Meningkatkan teknologi mesin pabrik yang menghasilkan produk ramah lingkungan



Meningkatkan inovasi produk dengan untuk menunjang potensi pasar dengan jangkaun
pemasaran yang lebih luas

Penerapan P4
Produk :
Produk Lipton Ice Tea merupakan produk liquid menggunakan kemasan botol kecil netto
250 ml. Setiap kemasan mengandung asam sitrat, Black Tea Extract (0,14%),

Flavourings,

antioksidan (asam askorbat), Keasaman Regulator (Trisodium Citrate). Dengan keterangan gizi
yakni :

Typical Values
Energy
Protein
Carbohydrate
- of which sugars
Fat
- of which
saturates
Fibre
Sodium
(based on sodium)

Nutrition
Typical values per
250ml
300 kJ/ 75kcal
nil
18 g
17 g
nil
nil
nil
Trace
Trace

-

Produk Lipton Ice Tea memiliki enam varian rasa yang memiliki kandungan bebrmacammacam dalam setiap variar rasanya.
Price :
Harga Lipton Ice Tes kemasan botol dalam negeri berkisar antara 5000 Harga yang
ditawarkan memang cukup mahal dibandingkan beberapa pesaingnya. Namun, harga bukan sebagai
penentu dalam persaingan. Konsumen kembali lagi yang menentukan akan membeli produk yang
mana.
Place :
Tempat hiburan, Taman, Mini Market, Supermarket, Kantin Sekolah, Kantin Perusahaan,
Tempat fitness, Lapangan Futsal, Kaki Lima, Toko, kelontong, dan lain sebagainnya. Kekuatan
distribusi Lipton Ice Tea banyak terbantu karena jaringan distribusi kelompok PT. Unilever
Indonesia Tbk. Yang terkenal tangguh.
Promotion :
Bagi produk yang perputarannya cepat seperti minuman kemasan dalam botol, iklan
memang merupakan faktor yang amat penting. Minuman tergolong produk low involvement.
Artinya, pengammbilan keputusan tidak didasari oleh pemahaman atau pemikiran mendalam.
Akibatnya, iklan memberi pengaruh yang sangat tinggi. Jadi kalau peniklanan yang dilakukan tinggi
maka brand share-nya tinggi pula. Hal ini akan semakin positif pula apabila ditunjang dengan
distribusi yang luas. Akibatnya, produk ini akan meraih share yang sama atau bahkan lebih besar.
Periklanan

menjadi

salah

satu

hal

yang

penting

dalam

proses

mambangun

merek

/branding. Mengenalkan produk kepada konsumen adalah salah satu tujuan dalam promosi.
Periklanan yang efektif akan mengubah pengetahuan public mengenai ketersediaan dan
karakteristik sebuah produk (product knowledge).

Manajemen Periklanan
1. Sasaran Audiens
Sasaran audiens adalah orang yang menjadi sasaran kampanye iklan. Hal ini serupa atau
menjadi bagian khusus dalam sasaran pasar. Jadi, sasaran audiens Lipton Ice Tea adalah
para penikmat teh.

2. Tujuan periklanan
Lipton Ice Tea yang merupakan produk inovasi minuman teh dalam botol (New Product)
memiliki tujuan periklanan yakni memperkenalkan produk, memberitahu keunggulan teh
Lipton, Mencoba menjadikan Lioton Ice tea sebagai minuman yang harus dicari ketika haus
mendera ( menciptakan kesadaran suatu merk ) dan juga menaikkan penjualan.
3. Mengatur budget periklanan
Dapat dilakukan dengan mengefisienkan media mana yang pantas sebagai tempat
memperkenalkan produk baru seperti Lipton Ice Tea. Untuk mengetahui media mana yang
tepat, maka diperlukan untuk mengetahui karakteristik masing-masing media. Berikut
adalah tabel Sifat beberapa media :
ATRIBUT / SIFAT MEDIA
Atribut

Majalah

Koran

(Lokal)

Media

Televisi

Luar

Radio

Surat

Telemarke

Langsung

ting

Terbaik

Terbaik

Internet

Telepon

Bagus /

Terbaik

(Lokal)

Ruang
Selektivitas target

Bagus

Kurang

Kurang*

Rata-rata,

aud\ience/konsume

kecuali tv

n

kabel bagus

Jangkauan

Terbatas

Bagus

terbaik**

Terbaik

Luas

Luas

Terbatas

Terbatas

Terbatas

Terbatas

Terbatas

a
Dampak pesan

Rata-rata

Rata-rata

Lemah

Rata-rata

Rendah

Kuat

Kuat

Lemah

Kuat

Fleksibilitas

Kurang

Kurang

Bagus

Kurang untuk

Bagus

Bagus

Bagus

Rendah

Terbaik

Singkat

Menengah

Singkat

Singkat

Singkat

Sangat

Kuat

Sangat

Sangat

Sangat

kuat

kuat

kuat

geografis

negara / bagus
untuk local

Proses/waktu

Lama

Singkat

Lama

pemasangan iklan

Lama untuk
negara /
singkat untuk
local

Kemampuan

Lemah

Kuat

Lemah

Sangat kuat

penetrasi media

kuat

terhadap audience
Lokasi di mana

Rumah/

media paling sering

lainnya

digunakan

Rumah

Di luar
rumah

Rumah

Rumah /

Rumah /

Rumah /

Rumah /

Rumah /

mobil

kantor

kantor

kantor

kantor /
mobil

* Tapi bagus secara geografis
** E-mail adalah terbaik
Sumber : “General Characteristics of Major Forms,” in Media Planning: A Practical Guide, Jim
Surmanek, NTC, 1995 dalam Ton Duncan, Advertising and Media Planning, Hal. 443.

Berikut mengenai pembahasan riset media yang tepat untuk Lipton Ice Tea :
1. Mengidentifikasi target media (Media Targeting)
Berkaitan dengan identifikasi target media / audience sasaran, maka ada pertanyaan yang
harus dijawab antara lain :
 Siapakah yang menjadi audience sasaran atau target audience?
o Rencana pemasaran suatu perusahaan memberikan informasi kepada perencana
media siapa target konsumen suatu produk. Sehingga perencana media dapat
memilih medium dan menentukan pasar dengan konsumen yang memiliki sifatsifat karakteristik paling sesuai dengan konsumen sasaran. Lipton Ice Tea adalah
produk minuman penghilang dahaga berarti sasarannya adalah penikmat teh
khusus sedang kehausan dan butuh penyegar. Ini berarti produk yang pastinya
sangat dibutuhkan. Maka untuk penentuan media tidak terlalu susah. Ini hanya
berperan perkenalan produk dan pemahaman tentang produk baru tersebut.
 Di manakah target audience berada ?
o Perencana media harus memahami secara geografis dimanakah lokasi dari target
audience. Hal ini sangat penting untuk menentukan pemilihan media berdasarkan
kemampuan media menjangkau suatu wilayah.

Wilayah Indonesia

untuk

perkembangan dibidang penyiaran dalam maksud ketersediaan sarana maupun
prasarananya memungkinkan untuk berbagai media.
 Berapa besar target audience ?
o Jumlah target audience juga mempengaruhi perencanaan media. Secara umum,
semakin kecil target audience makan pesan yang disampaikan dapat dilakukan
secara lebih personal dan lebih interaktif. Untuk Produk Lipton Ice Tea, audience
tak terbatas maka dari itu media massa adalah media yang dinilai paling efektif.

 Berapa banyak tingkat konsumsi target audience ?
o Kesamaan diantara audience sasaran mempengaruhi pula pilihan media. Lipton Ice
Tea tidak membedakan segmentasi berdasarkan

jenis kelamin, usia maupun

pendapatan maka untuk semua program televisi memberikan peluang bagi pemasar
untuk dapat menjangkau semua kelompok.

 Bagaimanakah kinerja merek produk yang bersangkutan antara satu wilayah
pemasaran dengan wilayah pemasaran lainnya ?
o Kinerja merek produk dan penerimaan masyarakat terhadap produk sangat
mempengaruhi pemilihan media dalam kegiatan periklanan. Jika sebuah merek
memiliki peluang yang cukup baik di suatu wilayah, maka akan mempengaruhi
pemilihan dan frekuensi pemakaian media.

2. Menentukan tujuan media (Media Objective)
Tujuan media menggambarkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan berkenaan dengan
penyampaian pesan suatu merek produk. Tujuan komunikasi pemasaran menjelaskan apa yang
diinginkan perusahaan atas pikiran, perasaan dan tindakan konsumen terhadap produk perusahaan.
Tujuan media menjelaskan bagaimana pemasar menyampaikan pesannya kepada konsumen
sedemikian rupa sehingga pesan menghasilkan efek terhadap pikiran, perasaan dan tindakan
konsumen. Untuk produk baru seperti Lipton Ice Tea maka tujuan periklanannya adalah
memperkenalkan produk dan menciptakan brand awarness.
Tujuan media

:

Membentuk brand awaraness produk Lipton Ice Tea

Langkah pencapaian :
1

Memanfaatkan media televisi dan media cetak yang mampu
menjangkau 80% dari target konsumen selama periode 1 tahun.

2

Mencapai 75% persen target konsumen tersebut selama periode 1
tahun.

3. Menentukan Strategi Media (Media Strategy)
Strategi media menjelaskana antara lain bauran media (media mix) yang membahas
mengenai media apa yang digunakan dan seberapa banyak. Dalam hal ini anggaran selalu
mempengaruhi pemilihan strategi media, dan karena banyak pilihan media yang tersedia maka
keputusan akhir mengenai media apa yang dapat digunakan seringkali dipengaruhi oleh anggaran.
Instrumen yang dapat digunakan untuk membantu dalam membuat perbandingan biaya diantara
berbagai media secara obyektif adalah CPM (cost per thousand) dan CPP (cost per point).
Untuk menentukan media yang paling tepat namun dengan harga yang paling efisien untuk
menyampaikan pesan produk diperlukan pemahaman mendalam terhadap seluruh atribut yang
dimiliki setiap media dan juga biaya yang harus dikeluarkan. Selain itu juga dibutuhkan
pemahaman yang menyeluruh mengenai target audience masing-masing media.

.4. Penjadwalan Penempatan Media (Scheduling Media Placement)
Praktisi pemasaran tentu saja menginginkan agar iklan dari produk yang dipasarkan selalu
muncul setiap saat dimana media massa sehingga konsumen dapat selalu mengingat produk
bersangkutan. Namun pada kenyataannya promosi terus menerus tidak dapat dilakukan karena
berbagai alasan, utamanya adalah karena faktor keterbatan anggaran. Untuk alasan inilah perencana
media harus dapat melakukan penjadwalan atau scheduling yang tepat kapan suatu iklan harus
muncul di media massa.
Tujuan utama dari penjadwalan menurut Belch adalah “to time promotional efforts so that
they will coincide with the highest potential buying time. (mengatur waktu berbagai kegiatan
promosi yang bertepatan dengan potensi waktu pembelian tertinggi).
Ini berarti perencana media harus memilih kapan waktu yang paling tepat agar pesan iklan
dapat diterima oleh sebanyak mungkin target konsumen.
Lipton Ice Tea sebagai produk baru, dengan pertimbangan anngaran dan siklus pembelian
suuatu produk minuman maka metode penjadwwalan yang dinilai tepat adalah metode continuity
(terus menerus/berkelanjutan) .

Penjadwalan ini mengacu pada suatu pola iklan yang berkelanjutan (setiap hari, setiap
minggu, setiap bulan). Pada cara ini perencana media mengembangkan pola penjadwalan
yang tidak terputus yaitu tanpa adanya suatu gap atau periode tanpa adanya iklan sama
sekali. Sehingga pengenalan atau brand awarness Lipton Ice Tea dapat lebih efektif.
4. Mengembangkan Strategi Kreatif
Mengembangkan strategi kreatif meliputi:
1) Menentukan pada pesan penjualan
Pesan penjualan adalah ide dasar seorang pengiklan untuk berkomunikasi. Untuk
mengembangkan pesan penjualan, pengiklan harus menerjemah fitur-fitur suatu
produk hingga menjadu suatu keuntungan. Fitur unggulan Lipton Ice Tea antara
lain : Terdapat banyak varian rasa, dapat sebagai antioksidan, Teh berasal dari
perkebunan bersertifikat, dan Lipton merupakan racikan teh karya peracik teh
ternama yakni Thomas Lipton.
2) Merumuskan pembuatan pesan
Pembuatan periklanan harus menunjukkan bagaimana suatu produk akan
menguntungkan prospek. Salah satu penerapan yang bisa dilakukan yakni Narasi
iklan yang persuasif yang menunjukkan Lipton merupakan racikan teh karya peracik
teh ternama, Terdapat banyak varian rasa, dapat sebagi antioksidan, teh berasal dari
perkebunan bersertifikat, dibarengi tayangan tentang teh lipton yang dibuat dengan
teknologi higenis, dengan penggambaran kebun teh yang indah dan diakhiri dengan
penggambaran kesegaran yang didapat setelah minum Lipton Ice Tea.
3) Pembuatan unsur iklan
Produk Lipton Ice Tea dapat mengikuti proses AIDA sebagai pendekatan suatu
produk baru, yaitu attention(perhatian), interest(minat), desire(hasrat), dan
action(tindakan) dalam pembuatan unsur-unsur iklan. Proses AIDA adalah rangkaian
unsur dimana para pelaku pemasaran berharap untuk memimpin sasaran konsumen
melalui usaha promosi.
4) Menyediakan perintah teknis untuk produksi iklan
Pekerjaan teknis dalam memproduksi iklan adalah tugas seorang pengarah seni
dalam periklanan cetak dan produser dalam penyiaran periklanan. Seorang pengarah
seni menyiapkan layout iklan dan instruksi untuk pengaturan dan pencetakan iklan.

Seorang pengarah radio menyiapkan iklan dari script yang didalamnya terdapat katakata yang akan dibicarakan dan aturan untuk musik atau efek suara. Seorang
pengarah tv juga bekerja dengan script namun lebih sering menggunakan storyboard.
Storyboard adalah urutan dari sketched frame yangmenunjukkan tindakan kata-kata
yang akan diucapkan dan aturan teknis dalam pembuatan iklan.