PENGARUH KONSENTRASI STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KOMERSIAL PERBANKAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2007-2011.

(1)

PENGARUH KONSENTRASI STRUKTUR PASAR

TERHADAP KINERJA INDUSTRI KOMERSIAL

PERBANKAN DI INDONESIA PERIODE

TAHUN 2007 - 2011

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2

Program Studi Ilmu Ekonomi Konsentrasi Keuangan Dan Perbankan

Disusun Oleh :

ROFANOV

NIM : 8106162017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(2)

PENGARUH KONSENTRASI STRUKTUR PASAR

TERHADAP KINERJA INDUSTRI KOMERSIAL

PERBANKAN DI INDONESIA PERIODE

TAHUN 2007 - 2011

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2

Program Studi Ilmu Ekonomi Konsentrasi Keuangan Dan Perbankan

Disusun Oleh :

ROFANOV

NIM : 8106162017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(3)

(4)

(5)

ABSTRACT

ROFANOV, 8106162017, Concentration Effect Of Market Structure On The

Performance Of Commercial Banking Industry In Indonesia Period From 2007 to 2011. Thesis. Medan:Graduate Program, State University of Medan, November 2012.

Based on the ratio of market share of 11 commercial banks discovered the phenomenon gap of the period 2007-2011 where 11 commercial banks dominate the banking market predominantly in Indonesia, including four state-owned banks. This phenomenon has resulted in the banking market structure tends to form an oligopoly, it is obviously affecting the behavior of banks that have a dominant position to maintain supernormal profit, which is reluctant to extend credit with low interest tribes and not a reflection of efficient behavior that ultimately lead to the real sector can not run role in the economy because of factors hampered financing. And with the market conditions are 11 commercial banks were so dominant, which is feared if one bank's collapse could affect the performance of banks in a systemic and even disrupt the Indonesian economy in general. The objectives of this research to determine the form of the banking market structure and analize the influence of concentration market structure and Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), and Loan to Deposit Ratio (LDR) to Return on Asset (ROA) wich is as a proxy of Financial Performance Banking in 2007 until 2011 periods. The data in this study was collected from Indonesian Banking Directory of 2007-2011. The collected sample was 11 biggest commercial banks over the period from 2007-2011. There are three hypothesis with regard to market structure and performance or structure-conduct-performance paradigm. The first hypothesis is traditional hypothesis which emphasized on market collusion. The second hypothesis is differentiation hypothesis which emphasized on product differentiation, and the third is efficiency hypothesis which emphasized on market efficiency. The analysis model was used to determine the shape of banking market structure by using CR4 concentration ratio (Four Concentration Ratio) on a share of the assets, the share of third-party funding (DPK) and the share of loans, that produce banking that shaped the oligopoly market structure moderate low or concentration oligopoly level IV, where four largest banks a dominate about 42% - 50% market share. The estimation of the Fixed Effect Model unknown that concentration market, market share, Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM) and the Loan to Deposit Ratio (LDR) has a positive effect on profitability (Return on Assets ) as a proxy for the performance of the banking industry. And for the Non Performing Loan (NPL) has a negatively effect on profitability (Return on Assets) as a proxy for the performance of the banking industry.This study result is hoped to be a consideration for shareholders, government, management, and investors.

Keywords : market structure, CR4 ratio, financial performance, banking industry, capital adequacy ratio, non performing loan, net interest margin, loan to deposit ratio, return on asset.


(6)

ABSTRAKSI

ROFANOV, 8106162017, Pengaruh Konsentrasi Struktur Pasar Terhadap

Kinerja Industri Komersial Perbankan Di Indonesia Periode Tahun 2007 – 2011. Tesis. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, November 2012. Berdasarkan rasio pangsa pasar 11 bank umum periode 2007-2011 ditemukan adanya fenomena gap dimana 11 bank umum menguasai secara dominan pasar perbankan di Indonesia termasuk 4 bank milik pemerintah. Fenomena ini mengakibatkan struktur pasar perbankan cenderung berbentuk oligopoli, hal ini jelas mempengaruhi perilaku bank yang mempunyai posisi dominan tersebut untuk mempertahankan profit supernormalnya, yaitu dengan enggan menyalurkan kredit bersuku bunga rendah dan bukan cerminan dari perilaku yang efisien yang pada akhirnya mengakibatkan sektor riil tidak dapat menjalankan peranannya dalam perekonomian karena terhambat faktor pembiayaan. Dan dengan kondisi pasar 11 bank umum tersebut yang begitu dominan, dimana yang ditakutkan jika salah satu dari bank tersebut mengalami kolaps/bangkrut bisa mempengaruhi kinerja perbankan secara sistemik dan bahkan mengganggu perekonomian di Indonesia secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk struktur pasar perbankan dan menguji pengaruh konsentrasi struktur pasar dan Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM),

dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA) sebagai proksi dari kinerja keuangan perbankan periode 2007 – 2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Direktori Perbankan Indonesia 2007 – 2011. Sampel yang digunakan sebanyak 11 bank umum terbesar selama periode 2007 hingga 2011. Terdapat tiga pemikiran dalam menganalisis hubungan antara struktur pasar dan kinerja dengan menggunakan paradigma Structure Conduct

Performance (SCP). Pertama, hipotesis tradisional yang mendasarkan pada

perilaku kolusi, kedua, hipotesis diferensiasi yang mendasarkan pada perilaku diferensiasi produk dan yang ketiga, hipotesis efisiensi yang mendasarkan pada perilaku efisiensi pasar. Model analisis yang digunakan untuk mengetahui bentuk struktur pasar perbankan dengan menggunakan rasio konsentrasi CR4 pada pangsa aset, pangsa dana pihak ketiga (DPK) dan pangsa kredit, yang menghasilkan bahwa struktur pasar perbankan berbentuk oligopoli konsentrasi moderat rendah atau oligopoli tingkat IV, dimana empat bank terbesar menguasai sekitar 42% - 50% pangsa pasar. Dari hasil estimasi Metode Efek Tetap diketahui bahwasanya variabel konsentrasi pasar, pangsa pasar, Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara positif terhadap profitabilitas (Return on Asset) sebagai proksi kinerja industri perbankan. Dan untuk variabel Non Performing Loan (NPL) berpengaruh secara negatif terhadap profitabilitas (Return on Asset) sebagai proksi kinerja industri perbankan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pemegang saham, pemerintah, manajemen dan investor.

Kata kunci : struktur pasar, rasio CR4, kinerja keuangan, industri perbankan, modal, risiko kredit, risiko pasar, likuiditas.


(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karuniaNya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul ”Pengaruh Konsentrasi Struktur Pasar Terhadap Kinerja Industri Komersial Perbankan Di Indonesia Periode Tahun 2007-2011” yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Ekonomi Konsentrasi Ekonomi Keuangan dan Perbankan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Segala upaya yang telah dilakukan tentunya tidak terlepas dari doa, bimbingan, bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu hingga tesis ini selesai, terutama disampaikan kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi, Bapak Dr. Eko W. Nugrahadi, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi.

4. Bapak Dr. Jonni Manurung dan Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan sumbangan pikiran, meluangkan


(8)

waktunya dan memberikan kesempatan untuk berdiskusi serta dorongan motivasi kepada penulis hingga selesainya tesis ini.

5. Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si., Bapak Dr. Eko W. Nugrahadi, M.Si. dan Ibu Sri Fajar Ayu, MM., DBA., selaku narasumber dan sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis demi penyempurnaan dari tesis ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membuka wawasan berpikir dan memberikan ilmu kepada penulis selama kegiatan perkuliahan.

7. Terutama kepada orang tua saya Robby Sukri (Alm) dan Fatny serta mertua saya Zulkifli DJ dan Rina Pertiwi yang telah memberikan kasih sayang, semangat, doa, pengertian dan dorongan moral dalam setiap langkah kehidupan ini.

8. Teristimewa buat istri tercinta Aurora Ridha Zetrina, SE. Dimana dibalik sosoknya yang lembut, dia menyimpan kekuatan besar, meneduhkan dibalik senyumnya, menenangkan dibalik tutur lembutnya dan bisa menaklukkan dibalik sentuhannya. Dibalik kesuksesan seorang pria, pasti ada sosok wanita yang selalu mendampinginya.

9. Tercinta dan tersayang buat anak-anakku Mohammed Gavyn Aulia Danadiaksa dan Khayla Nadhifa Almaira dengan ketulusan dan kepolosannya merupakan kekuatan cinta yang tak ada tandingannya. Segenap jiwa dan sepenuh hati kami berikan dan harapan kami padamu jadilah anak yang berakhlak mulia, berbakti pada semua dan do’a kami selalu hanya untuk kebahagianmu dunia dan akhirat.


(9)

10. Bapak T. Indra Abadi selaku Direktur Utama PT. Carsurindo Siperkasa atas dukungannya secara moral terutama memberikan izin waktu kuliah.

11. Teman-teman kuliah Angkatan XVII Kelas B atas persahabatannya dan segala bantuan serta kerjasamanya selama ini.

12. Berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan program studi dan penelitian yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga semua jasa, bantuan, dan dorongan dari Bapak / Ibu, rekan-rekan sekalian diterima oleh Allah SWT sebagai ladang amal yang bermanfaat. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan lapang dada penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kelanjutan penelitian ini. Semoga tesis ini dengan segala kekurangannya akan mampu memberikan sumbangsih sekecil apapun untuk diterapkan baik dalam praktek maupun untuk penelitian selanjutnya.

Medan, November 2012 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRACT ………...………. i

ABSTRAKSI ………...………. ii

KATA PENGANTAR ………...………... iii

DAFTAR TABEL ………...………. ix

DAFTAR GAMBAR ……….. x

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2 Perumusan Masalah ……….. 14

1.3 Tujuan Penelitian ……….………. 15

1.4 Manfaat Penelitian ……….... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori ……….………..… 17

2.1.1 Struktur Pasar ……… 17

2.1.1.1 Konsentrasi ……… 37

2.1.1.2 Pangsa Pasar (Market Share) ……. 42

2.1.1.3 Diferensiasi Produk ……… 47

2.1.2 Perilaku Perusahaan (Conduct) ……… 50

2.1.3 Kinerja Perusahaan (Performance)…………... 52

2.1.4 Kinerja Industri Komersial Perbankan ……… 55

2.1.4.1 Kinerja Keuangan Bank (Diproksi dengan Return on Asset) … 55 2.1.4.2 Risiko Kredit (Diproksi dengan Non Performing Loan)……… 56

2.1.4.3 Risiko Pasar (Diproksi dengan Net Interest Margin).58 2.1.4.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) ……..… 60

2.1.4.5 Modal (Diproksi dengan Capital Adequacy Ratio) ………..… 62

2.1.5 Teori Structure-Conduct-Performance …….... 66

2.1.6 Hipotesis Efisiensi (Efficiency Hypoyhesis) …. 78 2.2 Peneltian Sebelumnya ……….……. 79

2.3 Kerangka Konseptual ……….. 80

2.4 Hipotesis ……….. 81

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian ……… 82

3.2 Objek dan Data Penelitian ………... 82

3.3 Definisi Operasional Variabel ………... 83

3.3.1 Variabel Struktural ….………... 83

3.3.2 Variabel Kontrol Lain Yang Mempengaruhi Profit …... 85


(11)

3.4.1 Model Analisis Bentuk Struktur Pasar Industri

Perbankan ………. 87

3.4.2 Model Analisis Pengaruh Struktur Pasar Terhadap Profitabilits ………... 88

3.5 Uji Normalitas ….………. 89

3.6 Uji Asumsi Klasik …….………... 89

3.6.1 Uji Multikolinearitas …….………... 89

3.6.2 Uji Autokorelasi ……….……….. 90

3.7 Pengujian Hipotesis ………….………. 91

3.7.1 Uji Goodness of Fit (Uji F) ……….…………. 91

3.7.2 Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t) … 93 3.7.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ……… 95

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Indutri Perbankan Di Indonesia … 96 4.1.1 Perkembangan Struktur Industri Perbankan ... 101

4.1.2 Perkembangan Pangsa Pasar DPK dan Rasio Konsentrasi Bank Umum Periode Tahun 2007 – 2011 ………..…………... 103

4.1.3 Perkembangan Kredit Bank Umum Periode Tahun 2007 – 2012 ……….. 105

4.1.4 Perkembangan Asset Bank Umum Periode Tahun 2007 – 2011 ………... 106

4.1.5 Perkembangan Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga (Loan to Deposit Ratio/LDR) Periode Tahun 2007 – 2011 ….... 107

4.1.6 Perkembangan Rasio Kecukupan Modal (CapitalAdequacy Ratio/CAR) Periode Tahun 2007 – 2011 ……… 109

4.2 Analisa Dan Pembahasan ….……….…. 111

4.2.1 Analisa Struktur Pasar Perbankan Indonesia Tahun 2007 – 2012 ……….. 111

4.2.2 Analisa Pengaruh Struktur Pasar dan Variabel Kontrol CAR, LDR, NIM dan NPL Terhadap Profitabilitas (ROA) Industri Perbankan Indonesia Tahun 2007 – 2012 ... 113

4.3 Hasil Uji Kesesuaian Model ……….…………... 116

4.3.1 Hasil Uji Serempak (F-statistik) ………. 116

4.3.2 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ……… 116

4.3.3 Hasil Uji Parsial (T-test) ……….. 116

4.4 Hasil Uji Penyimpangan Klasik ………. 117

4.4.1 Uji Autokorelasi ……….. 117

4.4.2 Uji Multikolinearitas ………... 118

4.4.3 Uji Normalitas ………. 120

4.5 Analisis Hasil Estimasi Atas Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Profitabilitas Industri Perbankan Di Indonesia ………. 120


(12)

4.5.1 Analisis Pengaruh Variabel Struktural Pangsa Pasar (Market Share/MS) Terhadap

Profitabilitas (ROA) Industri Perbankan

Di Indonesia ……….. 120 4.5.2 Analisis Pengaruh Variabel Konsentrasi Pasar

(Concentration Market/CM) Terhadap Profitabilitas (ROA) Industri Perbankan

Di Indonesia ……... 121 4.5.3 Analisis Pengaruh Variabel Kontrol Rasio

Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Industri

Perbankan Di Indonesia ……….. 122 4.5.4 Analisis Pengaruh Variabel Kontrol Rasio

Pinjaman Terhadap Simpanan (Loan to

Deposit Ratio/LDR) Terhadap Profitabilitas

(ROA) Industri Perbankan Di Indonesia ….… 123 4.5.5 Analisis Pengaruh Variabel Kontrol Rasio Pasar

(Net Interest Margin/NIM) Terhadap Profitabilitas (ROA) Industri Perbankan

Di Indonesia ….…... 124 4.5.6 Analisis Pengaruh Variabel Kontrol Rasio

Kredit (Non Performing Loan/NPL) Terhadap Profitabilitas (ROA) Industri Perbankan

Di Indonesia ……… 125

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ……….. 127 5.2 Saran ……….………... 128

DAFTAR PUSTAKA ...……….…….….. 130 LAMPIRAN ………….………..……….…. 135 RIWAYAT HIDUP …...………..…………... 147


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank Umum

Periode 2000 – 2011 ……….. 2

Tabel 1.2. Kinerja Bank Umum Periode 2007 – 2011 ………. 8

Tabel 1.3. Kinerja Rasio Keuangan 11 Bank Umum Periode 2007 – 2011 ... 9

Tabel 1.4. Rasio Pangsa Pasar 11 Bank Umum Periode 2007-2011 .. 10

Tabel 2.1. Tipe – Tipe Struktur Pasar Oligopoli ……….…... 39

Tabel 3.1. Daftar Perbankan Yang Menjadi Objek Penelitian ……… 83

Tabel 3.2. Variabel dan Pengukuran ...………..… 86

Tabel 3.3. Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ………. 90

Tabel 4.1. Perkembangan Pasar Aset, Kredit dan DPK Perbankan Indonesia Periode 2007 – 2012 ... 102

Tabel 4.2. Komposisi Pangsa Pasar 11 Bank Umum Berdasarkan Aset Periode Tahun 2007 – 2011 ………... 107

Tabel 4.3. Rasio Konsentrasi CR4 (Bank Terbesar) Periode 2007 – 2011 …... 112

Tabel 4.4. Hasil Estimasi Fixed Effect Model …...…………... 115

Tabel 4.5. Matriks Korelasi Parsial Variabel ... 119


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kurva Permintaan Perusahaan ……….……… 20

Gambar 2.2. Kurva Permintaan Monopolis ……….………. 21

Gambar 2.3. Kurva Permintaan Pasar Monopolistik ……… 26

Gambar 2.4. Perbandingan Model Cournot Dengan Penyelesaian Pasar Persaingan Sempurna Dan Monopoli ……… 29

Gambar 2.5. Kurva Penyelesaian Model Edgeworth ……… 30

Gambar 2.6. Kurva Penyelesaian Model Chamberlin ……….. 32

Gambar 2.7. Kurva Permintaan Patah (Kinked Demand) ……… 33

Gambar 2.8. Model Penyelesaian Kartel Tersentralisasi (Centralized Cartel) ………... 34

Gambar 2.9. Model Penyelesaian Kartel Berbagi Pasar (Market Sharing Cartel) ………... 35

Gambar 2.10. Kurva Model Kepemimpinan Harga ………. 36

Gambar 2.11. Hubungan Linier Struktur – Perilaku – Kinerja ……….. 67

Gambar 2.12. Bagan Aliran Tiga Mahzab Dalam Paradigma SCP ……. 71

Gambar 2.13. Bagan Analisis Struktur, Perilaku dan Kinerja ………... 75

Gambar 2.14. Kerangka Konseptual ………... 80

Gambar 4.1. Rasio Pangsa Pasar DPK 11 Bank Umum Periode Tahun 2007 – 2011 ……….... 103

Gambar 4.2. Perkembangan Pangsa Pasar DPK 11 Bank Umum Periode Tahun 2007 – 2011 ………... 104

Gambar 4.3. Perkembangan Kredit 11 Bank Umum Periode Tahun 2007 – 2011 ……….... 105

Gambar 4.4. Perkembangan Rasio LDR 11 Bank Umum Periode Tahun 2007 – 2011 ……….... 108

Gambar 4.5. Perkembangan CAR 11 Bank Umum Periode Tahun 2007 dan Tahun 2011 ……….……. 109


(15)

Gambar 4.6. Perkembangan Rasio Kecukupan Modal / CAR

11 Bank Umum Periode Tahun 2007 – 2011 ……… 110 Gambar 4.7. Hasil Uji Hausman Pada Distribusi Chi Kuadrat …..…… 114


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Penelitian ………...……….. 135 Lampiran 2. Hasil Estimasi Metode Efek Tetap (FEM) …..…………. 137 Lampiran 3. Hasil Estimasi Metode Efek Random (REM) ….……….. 138 Lampiran 4. Hasil Uji Haussman …...………...………. 139 Lampiran 5. Rasio Konsentrasi CR4 Variabel Kredit Struktur Pasar

Perbankan ... 141 Lampiran 6. Rasio Konsentrasi CR4 Variabel Aset Struktur Pasar

Perbankan ... 142 Lampiran 7. Rasio Konsentrasi CR4 Variabel Dana Pihak Ketiga / DPK

Struktur Pasar Perbankan ... 143 Lampiran 8. Deskriptif Statistik …...………...………….…. 144 Lampiran 9. Matriks Hasil Regresi Uji Korelasi Parsial Variabel ….... 145 Lampiran 10. Nilai VIF dari Korelasi Parsial Variabel ... 146


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sistem perekonomian suatu negara erat kaitannya dengan keberadaan sektor perbankan. Industri Perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai Financial Intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Menurut Ali (2004:38), bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang memiliki izin usaha untuk beroperasi sebagai bank, yaitu menerima penempatan dana-dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank tersebut, memberikan pinjaman kepada masyarakat dan dunia usaha pada umumnya, memberi akseptasi atas berbagai bentuk surat utang yang disampaikan pada bank tersebut serta menerbitkan cek.

Usaha perbankan sendiri lahir karena pada kenyataannya tidak semua orang yang menabung menggunakan tabungannya untuk keperluannya sehari-hari, sedangkan banyak kegiatan usaha lain yang membutuhkan modal lebih banyak dari kemampuan para pemilik usaha tersebut. Perbankan pada periode waktu tertentu akan melaporkan kegiatan keuangannya ke dalam laporan keuangan. Laporan keuangan suatu bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki serta kinerja manajemen bank (Kasmir, 2005:19).

Perkembangan teknologi dan globalisasi telah membawa perubahan mendasar dalam bisnis perbankan. Produk yang ditawarkan oleh industri


(18)

perbankan juga ditawarkan oleh industri keuangan lainnya. Kondisi ini menyebabkan tingginya persaingan yang dihadapi industri perbankan. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat perkembangan jumlah bank dari periode tahun 200-2011, dimana akibat dari liberalisasi perbankan di Indonesia telah menyebabkan perubahan struktur perbankan, yaitu peningkatan jumlah bank dari 151 bank pada tahun 2000 menjadi 120 bank pada akhir tahun 2011.

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Bank Dan Kantor Bank Umum Periode 2000 – 2011

Kelompok Bank

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Bank Persero Jumlah Bank Jumlah Kantor 5 1.739 5 1.807 5 1.885 5 2.072 5 2.112 5 2.171 5 2.548 5 2.765 5 3.134 4 3.854 4 4.189 4 4.362 BUSN Devisa Jumlah Bank Jumlah Kantor 38 3.339 38 3.432 36 3.565 36 3.829 34 3.947 34 4.113 35 4.395 35 4.694 32 5.196 34 6.181 36 6.608 36 7.209 BUSN Non Devisa Jumlah Bank Jumlah Kantor 43 533 42 556 40 528 40 700 38 688 37 709 36 759 36 778 36 875 31 976 31 1.131 30 1.288 BPD Jumlah Bank Jumlah Kantor 26 825 26 857 26 909 26 1.003 26 1.064 26 1.107 26 1.217 26 1.205 26 1.310 26 1.358 26 1413 26 1.472 Bank Campuran Jumlah Bank Jumlah Kantor 29 58 24 53 24 53 20 57 19 59 18 64 17 17 17 96 15 168 16 238 15 263 14 260 Bank Asing Jumlah Bank Jumlah Kantor 10 53 10 60 10 61 11 69 11 69 11 72 11 114 11 142 10 185 10 230 10 233 10 206 Total Jumlah Bank Jumlah Kantor 151 6.547 145 6.765 141 7.001 138 7.730 133 7.939 131 8.236 130 9.110 130 9.680 124 10.868 121 12.837 122 13.837 120 14.797

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia, Bank Indonesia (2012)

Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi industri perbankan terutama regulator perbankan Indonesia tentang pentingnya prinsip kehati-hatian (prudential regulation) dalam mengelola sistem perbankan. Setelah krisis ekonomi tahun 1997 - 1998, industri perbankan


(19)

mengalami perubahan drastis dalam jumlah bank. Jika pada tahun 1998 jumlah bank umum mencapai 208 dan terus menurun hingga pada akhir tahun 2011 jumlah bank umum menjadi 120 bank.

Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. Pemilihan bank umum menjadi objek penelitian dinilai relevan, karena bank umum sebagai bagian industri perbankan Indonesia memiliki struktur pasar yang sangat terkonsentrasi dengan peran bank pemerintah sebagai price leader. Oleh karena itu, besar kemungkinan struktur industri perbankan Indonesia cenderung mengarah pada aktivitas yang bersifat kolusif dan menjauhi titik kondusif.

Namun di sisi lain, perubahan struktur pasar industri perbankan juga telah menimbulkan berbagai resiko dalam pelaksanaannya, seperti peningkatan kredit macet, penyelewengan yang mengakibatkan kerugian karena ketidakjujuran, seperti adanya pelanggaran perihal pinjaman yang telah ditentukan oleh undang-undang (legal lending limit) dan terjadinya moral hazard. Sehingga disimpulkan bahwa upaya deregulasi perbankan akan berpengaruh terhadap tingkat persaingan yang kemudian mengubah konfigurasi struktur pasar perbankan yang ada dan selanjutnya dapat mempengaruhi kinerja industri perbankan tersebut.


(20)

Tren umum kompetisi dalam perbankan adalah mengecek pengambilan resiko dengan modal yang memadai dan merubah jaminan deposito untuk memperkenalkan resiko dasar dari sistem. Basel Capital Accord menemukan tiga pilar yaitu pilar pertama rasio kecukupan modal, pilar kedua pengawasan, dan pilar ketiga disiplin pasar. Pengawas mendapatkan akses seberapa jauh bank memiliki modal dengan resiko yang ada dan bank akan membuka informasi struktur keuangan mereka, praktik pembukuan, risk exposure dan kecukupan modal pada saat yang tepat. Kompetisi ini dilakukan untuk menarik para investor untuk menghimpun dananya di bank dengan jaminan keamanan yang lebih memadai.

Penilaian tingkat kesehatan bank adalah salah satu cara untuk mengukur tingkat kinerja perbankan. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tgl 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar. Analisis profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan yang notabene profit motif (Mawardi, 2005:23).

Kinerja (performance) perusahaan dapat dilihat melalui berbagai macam variabel atau indikator. Variabel atau indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Apabila kinerja sebuah perusahaan publik meningkat, nilai keusahaannya akan semakin tinggi. Menurut


(21)

Ikatan Akuntansi Indonesia (1995:46), kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi dan kinerja keuangan dimasa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja dimasa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran deviden, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.

Menurut Sofyan (2002:77), kinerja perbankan dapat diukur dengan menggunakan rata-rata tingkat bunga pinjaman, rata-rata tingkat bunga simpanan, dan profitabilitas perbankan. Lebih lanjut lagi dalam penelitiannya menyatakan bahwa tingkat bunga simpanan merupakan ukuran kinerja yang lemah dan menimbulkan masalah, sehingga dalam penelitiannya diisimpulkan bahwa profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA) pada industri perbankan. Return on Asset (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja bank adalah CAR, NPL, NIM, dan LDR.

Menurut Husnan (1998:83) ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Keuntungan (laba) yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki. ROA yang menurun menunjukkan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan (laba) menurun, begitu pula sebaliknya. Semakin besar ROA maka semakin besar profitabilitas perusahaan yang berarti kinerja perusahaan semakin baik. Menurut SE Bank Indonesia


(22)

Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 ketentuan rasio ROA berkisar antara 0.5% - 1.25%.

Capital Adequacy Ratio (CAR) menurut Dendawijaya (2005:78) adalah

rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman and lain-lain. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko. Jika modal yang dimiliki oleh bank mampu menyerap kerugian-kerugian yang tidak terhindarkan, maka bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara efisien, yang berarti kinerja keuangan bank semakin meningkat. Menurut SE Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 ketentuan rasio CAR minimal 8 persen.

Rasio yang digunakan dalam menghitung risiko kredit adalah Non

Performing Loan (NPL) yang merupakan kredit yang masuk ke dalam kategori

kredit Kurang Lancar, Diragukan dan Macet berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Menurut Mawardi (2005:31) rasio NPL yang meningkat mengindikasikan kinerja perbankan adalah semakin buruk. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil rasio NPL maka kinerja keuangan bank semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap ROA. Bank Indonesia mewajibkan bank-bank agar rasio NPL tidak lebih dari 5%.


(23)

Menurut Mawardi (2005:46) salah satu proksi dari risiko pasar adalah suku bunga, yang diukur dari selisih antara suku bunga pendanaan (funding) dengan suku bunga pinjaman yang diberikan (lending) atau dalam bentuk absolut adalah selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman dimana dalam istilah perbankan disebut Net Interest Margin (NIM). Semakin tinggi NIM maka pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti kinerja keuangan bank semakin meningkat. Rasio NIM mengacu kepada pendapatan operasional bank yang terutama berasal dari kegiatan pemberian kredit (kredit bermasalah dan kredit macet), bunga (negative spread), kurs valas (jika kredit diberikan dalam valas) dan lain-lain. Variasi NIM menunjukkan bagaimana perusahaan telah menempatkan aset dan liabilitasnya untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan rate. Hal ini menunjukkan bahwa NIM berpengaruh positif terhadap ROA. Menurut SE Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 ketentuan rasio NIM berkisar antara 1.5%-2%.

Kemampuan likuiditas bank dapat diproksikan dengan LDR (Loan to

Deposit Ratio) yaitu perbandingan antara kredit dengan Dana Pihak Ketiga

(DPK). Menurut Muljono (1999:44) Loan to Deposit Ratio menunjukkan perbandingan antara volume kredit dibandingkan volume deposit yang dimiliki oleh bank. Hal ini berarti menunjukkan tingkat likuiditas semakin kecil dan sebaliknya karena sumber dananya (deposit) yang dimiliki telah habis digunakan untuk membiayai financing potofolio kreditnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa jika LDR naik dan NPL turun maka akan berpengaruh positif terhadap


(24)

ROA. Menurut SE Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 ketentuan rasio LDR berkisar antara 85% - 100%.

Perkembangan perbankan setelah tahun 2007 menunjukkan kinerja yang membaik. Hal ini ditunjukkan dalam Tabel 1.2 dengan indikator utama perbankan yang terus menunjukkan tanda-tanda membaik, seperti LDR, NPL, profitabilitas dan CAR. LDR perbankan meningkat sampai 78.77% diakhir tahun 2011, sementara NPL menurun diangka 2.17% diakhir tahun 2011. Untuk profitabilitas, perkembangan kinerja ditunjukkan oleh Net Interest Margin (NIM) dan Return on

Assets (ROA) yang cenderung meningkat.

Tabel 1.2 Kinerja Bank Umum Periode 2007 – 2011 (Milliar Rp)

Indikator 2007 2008 2009 2010 2011

Capital Adequacy Ratio / CAR (%) - Modal

- ATMR / Aktiva Tertimbang Menurut Resiko 19.30 211.270 1.094.196 16.76 238.270 1.421.448 17.42 268.601 1.541.598 17.18 323.246 1.881.533 16.05 404.698 2.520.964

Return On Assets / ROA (%) - Laba

- Aktiva Rata-rata

2.78 49.859 1.792.481 2.33 48.158 2.067.044 2.60 61.784 2.372.152 2.86 75.157 2.625.033 3.03 95.555 3.150.826 BOPO (%)

- Biaya Operasional - Pendapatan Operasional

84.05 184.617 219.653 88.59 232.170 262.061 86.63 258.311 298.180 86.14 295.422 342.937 85.42 323.825 379.120

Loan to Deposit Ratio / LDR (%) 66.32 74.58 72.88 75.21 78.77

Net Interest Margin / NIM (%) 5.70 5.66 5.56 5.73 5.91

KREDIT 1.002.012 1.307.688 1.437.930 1.765.845 2.117.608

Non Performing Loan / NPL (%) 4.07 3.20 3.31 2.56 2.17


(25)

Di sisi lain, sektor perbankan mempertahankan marjin yang besar untuk memperoleh profit atau laba supernormal terlihat dari data yang tersaji di Tabel 1.2. yang menunjukkan nilai Net Interest Margin (NIM) yang masih tinggi yaitu di atas 5%. Efisiensi perbankan merupakan sarana penting efektivitas kebijakan moneter mengingat industri perbankan sebagai transmisi kebijakan moneter kepada sektor riil dan hal ini dapat dilihat dalam kinerja rasio keuangan 11 bank umum pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3 Kinerja Rasio Keuangan 11 Bank Umum Periode 2007 – 2011

Tahun RETURN ON ASSET / ROA (%)

Mandiri BRI BNI BTN BCA BII Bukopin CIMB

Niaga

Danamon Panin Permata Bank Lainnya

2007 2.30 4.61 0.90 1.92 3.30 1.12 1.63 2.49 3.12 3.14 1.90 0.38

2008 2.50 4.18 1.10 1.80 3.40 1.23 1.66 1.10 1.50 1.75 1.70 0.49

2009 3.00 3.73 1.70 1.47 3.40 0.05 1.46 2.10 2.32 1.78 1.40 0.70

2010 3.40 4.64 2.50 2.05 3.50 1.01 1.65 2.75 3.87 1.76 1.90 0.37

2011 3.40 4.93 2.90 2.03 3.80 1.11 1.87 2.86 2.84 2.02 1.70 0.35

Tahun CAPITAL ADEQUACY RATIO / CAR (%)

Mandiri BRI BNI BTN BCA BII Bukopin CIMB

Niaga

Danamon Panin Permata Bank Lainnya

2007 21.10 15.84 15.70 22.13 19.20 20.19 12.84 17.03 19.30 21.58 13.30 1.28

2008 15.70 13.18 13.50 16.14 15.80 19.44 11.20 15.59 15.40 20.31 10.80 2.59

2009 15.60 13.20 13.80 21.54 15.30 14.71 14.36 13.59 20.65 21.79 12.20 2.66

2010 14.70 13.76 18.60 16.74 13.50 12.65 12.06 13.24 16.04 16.65 14.10 3.55

2011 17.20 14.96 17.60 15.03 12.70 12.03 12.71 13.79 16.62 17.45 14.10 1.19

Tahun LOAN TO DEPOSIT RATIO / LDR (%)

Mandiri BRI BNI BTN BCA BII Bukopin CIMB

Niaga

Danamon Panin Permata Bank Lainnya

2007 54.30 68.80 60.64 92.38 43.60 88.01 65.26 79.30 86.02 92.36 88.00 -2.59

2008 59.20 79.93 68.64 101.83 53.80 86.53 83.60 87.84 86.40 78.93 81.80 3.23

2009 61.40 80.88 64.10 101.29 50.30 82.93 75.99 95.11 88.76 73.31 90.60 1.18

2010 67.60 75.17 70.20 108.42 55.20 89.03 71.85 88.04 93.82 74.22 87.50 1.65

2011 74.10 76.26 70.40 102.57 61.70 95.07 85.01 93.42 98.33 80.36 83.06 -4.89

Tahun NET INTEREST MARGIN / NIM (%)

Mandiri BRI BNI BTN BCA BII Bukopin CIMB

Niaga

Danamon Panin Permata Bank Lainnya

2007 5.20 10.86 5.00 5.47 6.10 5.19 4.27 6.08 10.40 5.81 7.00 -0.79

2008 5.50 10.18 6.30 5.08 6.60 5.59 4.80 5.69 11.10 4.74 6.20 -0.43

2009 5.00 9.14 6.00 4.60 6.40 6.10 4.07 6.78 11.15 4.76 5.70 -0.41

2010 5.30 10.77 5.80 5.93 5.30 5.89 4.75 6.46 11.29 4.59 5.30 -0.33

2011 5.10 9.58 6.00 5.75 5.70 5.22 4.55 5.57 7.91 4.64 5.10 -0.01

Tahun NON PERFORMING LOAN / NPL (%)

Mandiri BRI BNI BTN BCA BII Bukopin CIMB

Niaga

Danamon Panin Permata Bank Lainnya

2007 1.50 3.44 4.00 2.81 0.80 2.23 3.57 1.94 2.20 1.76 1.50 1.73

2008 1.10 2.80 1.70 2.66 0.60 2.00 4.14 1.42 2.30 2.15 1.10 1.58

2009 0.40 3.52 0.80 2.75 0.70 1.58 2.33 1.04 4.47 1.60 1.50 1.64

2010 0.60 2.79 1.10 2.66 0.60 1.74 2.47 1.85 3.02 2.68 0.70 0.95

2011 0.50 2.32 0.50 2.23 0.50 1.10 2.14 1.95 0.15 0.92 0.60 1.00


(26)

Pada Tabel 1.4 terlihat sekali ketimpangan struktural perbankan di Indonesia dimana 11 bank menguasai lebih dari 65% dari total aset, DPK dan kredit perbankan selama 5 tahun terakhir. Dengan demikian, urat nadi perekonomian Indonesia ditentukan oleh kinerja 11 bank yang cenderung didominasi oleh bank milik pemerintah seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI.

Tabel 1.4 Rasio Pangsa Pasar 11 Bank Umum Periode 2007 – 2011

Nama Bank

Pangsa Terhadap Total Aset Bank Umum (%)

Pangsa Terhadap Total DPK Bank Umum (%)

2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 Mandiri 16,06 15,51 15,57 14,95 15,11 16,37 16,49 16,20 15,49 15,71

BRI 10,26 10,65 12,51 13,44 12,86 10,96 11,50 12,97 14,27 14,29

BCA 10,97 10,63 11,14 10,78 10,46 12,52 11,95 12,42 11,87 12,03

BNI 9,23 8,73 8,98 8,26 8,19 9,68 9,31 9,55 8,31 8,60

CIMB Niaga 4,72 4,47 4,23 4,77 4,49 5,00 4,79 4,37 5,04 4,90

Danamon 4,50 4,64 3,89 3,93 3,48 3,84 4,22 3,37 3,38 3,27

Panin 2,69 2,79 3,07 3,62 3,42 2,07 2,59 2,84 3,22 3,19

Permata 1,98 2,34 2,21 2,45 2,77 1,99 2,44 2,32 2,54 3,08

BII 2,77 2,46 2,41 2,50 2,60 2,45 2,48 2,40 2,56 2,62

BTN 1,85 1,95 2,31 2,27 2,44 1,60 1,79 2,04 2,03 2,31

Bukopin 1,73 1,41 1,47 1,58 1,57 1,94 1,57 1,62 1,77 1,78

Bank Lainnya 33,23 34,42 32,22 31,45 32,62 31,59 30,87 29,90 29,53 28,22

TOTAL 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Nama Bank

Pangsa Terhadap Total Kredit Bank Umum (%)

2007 2008 2009 2010 2011 Mandiri 13,83 13,34 13,81 13,94 14,85

BRI 11,36 12,32 14,29 13,99 13,91

BCA 8,22 8,62 8,62 8,72 9,55

BNI 8,85 8,56 8,40 7,72 7,72

CIMB Niaga 5,84 5,57 5,57 5,94 5,94

Danamon 4,98 5,12 4,40 4,68 4,80

Panin 2,88 2,72 3,01 3,39 3,58

BII 3,29 2,93 2,76 3,03 3,17

Permata 2,52 2,57 2,77 2,90 3,13

BTN 2,18 2,35 2,69 2,76 2,80

Bukopin 1,91 1,76 1,71 1,71 1,92

Bank Lainnya 34,15 34,13 31,97 31,22 28,63

TOTAL 100 100 100 100 100

Sumber : Laporan Keuangan Masing-Masing Bank Tahun 2007 – 2011 (diolah).

Satu hal penting yang ikut mendukung lambatnya penurunan suku bunga di perbankan sehingga transmisi kebijakan menjadi tidak berjalan dengan baik adalah adanya semacam oligopoli di tiga bank badan usaha milik negara (BUMN)


(27)

besar berdasarkan nilai CR4 untuk pangsa pasar aset, kredit dan dana pihak ketiga. Bank Mandiri, BNI, dan BRI menguasai lebih dari 34% total aset, total DPK dan total kredit perbankan. Hal ini tentu mempengaruhi perilaku ketiganya, yaitu untuk mendapatkan dan mempertahankan posisi yang dominan dalam industri perbankan saat ini.

Dari Tabel 1.4 data akhir tahun 2011, dapat dilihat nilai CR4 untuk pangsa aset sebesar 46.61%, untuk pangsa DPK sebesar 50.63% dan untuk pangsa kredit sebesar 46.03%. Yang artinya bahwa pangsa pasar perbankan terkonsentrasi pada 4 bank terbesar di Indonesia yaitu : Bank Mandiri, BRI, BNI dan BCA. Dan dikategorikan sebagai pasar yang berstruktur oligopoli tingkat IV atau moderat yang menguasai pasar lebih dari 40%, bahkan untuk pangsa DPK, 4 bank terbesar menguasai 50.63% dari total bank umum yang ada. Menurut data Bank Indonesia ada 120 bank umum yang beroperasi di Indonesia sampai dengan akhir tahun 2011. Dan ditemukan adanya fenomena gap dimana 11 bank umum menguasai secara dominan pasar perbankan di Indonesia termasuk 4 bank milik pemerintah berdasarkan data Tabel 1.4.

Fenomena ini mengakibatkan struktur pasar perbankan cenderung berbentuk oligopoli, hal ini jelas mempengaruhi perilaku bank yang mempunyai posisi dominan tersebut untuk mempertahankan profit supernormalnya, yaitu dengan enggan menyalurkan kredit bersuku bunga rendah dan bukan cerminan dari perilaku yang efisien yang pada akhirnya mengakibatkan sektor riil tidak dapat menjalankan peranannya dalam perekonomian karena terhambat faktor pembiayaan. Dan dengan kondisi pasar 11 bank umum tersebut yang begitu


(28)

dominan, dimana yang ditakutkan jika salah satu dari bank tersebut mengalami

kolaps/bangkrut bisa mempengaruhi kinerja perbankan secara sistemik dan

bahkan mengganggu perekonomian di Indonesia secara umum. Maka penulis merasa perlu perlu untuk melakukan riset dengan mengkaji dan menganalisis struktur pasar yang akan berpengaruh terhadap kinerja industri perbankan ini.

Sebagai suatu industri, analisis perilaku individual bank tidak terlepas dari struktur pasar di mana bank beroperasi. Dan memperhatikan persaingan antar pelaku usaha yang bertambah ketat dan tidak sempurna (imperfect competition), maka nilai-nilai persaingan usaha yang sehat perlu mendapat perhatian lebih besar dalam sistem ekonomi maupun perbankan Indonesia. Penegakan hukum persaingan merupakan instrumen ekonomi yang sering digunakan untuk memastikan bahwa persaingan antar pelaku usaha berlangsung dengan sehat dan hasilnya dapat terukur berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Secara teoritis, dalam kondisi pasar yang bersaing tidak sempurna, pelaku usaha secara individual atau melalui concerted action dapat menetapkan harga dan alokasi sumber daya ekonomi. Oleh karenanya, para ahli ekonomi industri telah menemukan sebuah dalil ekonomi yang menggambarkan hubungan (korelasi) antara structure (S), conduct (C), dan performance (P). Pada awalnya, organisasi industri diatur dengan sebuah paradigma yang mengatakan adanya hubungan searah antara structure, conduct and performance (SCP). Sebuah hubungan yang menggambarkan bahwa struktur (S) sebuah industri/sektor akan mempengaruhi perilaku (C), yang pada gilirannya akan menghasilkan kinerja (P) industri/sektor tersebut. Kinerja industri dapat berupa pertumbuhan industri,


(29)

efsiensi, inovasi, deviden, profitabilitas, tingkat kepuasan konsumen dan sebagainya yang merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat

Terdapat tiga pemikiran dalam menganalisis hubungan antara struktur pasar dan kinerja dengan menggunakan paradigma Structure Conduct

Performance (SCP). Pertama, dikenal sebagai hipotesis tradisional yang

mendasarkan pada preposisi yang menyatakan bahwa konsentrasi pasar akan mendorong kolusi di antara perusahaan-perusahaan pada suatu industri yang selanjutnya akan meningkatkan profit. Kedua, hipotesis diferensiasi yang mendasarkan pada preposisi yang menyatakan bahwa pangsa pasar yang diperoleh adalah akibat perilaku diferensiasi produk yang dilakukan dan yang ketiga, hipotesis efisiensi yang mendasarkan pada preposisi yang menyatakan bahwa efisiensi akan meningkatkan pangsa pasar dan pada akhirnya akan meningkatkan konsentrasi pasar juga, namun peningkatan pangsa pasar dan konsentrasi ini merupakan akibat dari perilaku yang efisien sehingga akhirnya akan meningkatkan profit atau keuntungan. Salah satu proksi untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan atau industri adalah profit yang dihasilkan oleh perusahaan atau industri tersebut. Secara umum, profitabilitas dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh struktur pasar, perilaku pasar, maupun proksi lain dari kinerja pasar. Secara khusus profitabilitas dapat dipengaruhi oleh kolusi yang terjadi dalam sebuah industri, diferensiasi produk yang dilakukan, dan efisiensi perusahaan.

Pandangan Efficiency Hypothesis memberikan interpretasi yang berbeda mengenai hubungan antara keuntungan, kinerja, dan konsentrasi yang disebutkan


(30)

oleh pandangan SCP tradisional. Pandangan ini mengatakan bahwa tingginya tingkat keuntungan tidak selalu menandakan kinerja pasar yang rendah, karena sebuah perusahaan yang efisien dapat menarik konsumen tanpa harus dengan menetapkan tingkat harga yang tinggi yang akan merugikan konsumen dan dapat menjadi barriers to entry bagi pesaing baru. Sehingga menurut pandangan ini, pangsa pasar dan konsentrasi bukan merupakan proksi dari kekuasaan pasar tetapi merupakan proksi dari efisiensi perusahaan, sehingga konsentrasi tinggi tidak identik dengan kolusi. Dimana perusahaan yang efisien akan bisa mendapatkan pangsa pasar yang besar, sehingga pada akhirnya struktur pasarnya juga akan cenderung terkonsentrasi.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana bentuk struktur pasar industri perbankan Indonesia yang terjadi pada saat ini.

2. Bagaimana pengaruh konsentrasi pasar dan pangsa pasar terhadap kinerja yang diukur dari profitabilitas (Return on Asset) industri perbankan di Indonesia.

3. Bagaimana pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap kinerja yang diukur dari profitabilitas (Return on Asset) industri perbankan di Indonesia. 4. Bagaimana pengaruh NPL (Non Performing Loan) terhadap kinerja yang


(31)

5. Bagaimana pengaruh NIM (Net Interest Margin) terhadap kinerja yang diukur dari profitabilitas (Return on Asset) industri perbankan di Indonesia. 6. Bagaimana pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio) terhadap kinerja yang

diukur dari profitabilitas (Return on Asset) industri perbankan di Indonesia.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bentuk struktur pasar industri perbankan Indonesia pada saat ini.

2. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pasar dan pangsa pasar terhadap kinerja yang diukur dari profitabilitas (Return on Asset) industri perbankan di Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap kinerja yang diukur dari profitabilitas (Return on Asset) industri perbankan di Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh NPL (Non Performing Loan) terhadap kinerja yang diukur dari profitabilitas (Return on Asset) industri perbankan di Indonesia.

5. Untuk mengetahui pengaruh NIM (Net Interest Margin) terhadap kinerja yang diukur dari profitabilitas (Return on Asset) industri perbankan di Indonesia.


(32)

6. Untuk mengetahui pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio) terhadap kinerja yang diukur dari profitabilitas (Return on Asset) industri perbankan di Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan informasi dan masukan dalam memformulasikan kebijakan keuangan bagi para pelaku dalam industri perbankan dan para pembuat kebijakan yang berkaitan dengan sektor perbankan. Selanjutnya penelitian ini juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi sumber kajian lebih lanjut bagi yang berminat dalam penelitian selanjutnya.


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil perhitungan rasio konsentrasi 4 bank terbesar (CR4) pada pangsa aset, pangsa dana pihak ketiga (DPK), dan pangsa kredit, industri perbankan Indonesia selama periode penelitian memiliki CR4 lebih dari 42 persen yang artinya dengan berdasarkan pada kriteria oligopoli menurut Bain (1987:103), maka struktur pasar industri komersial perbankan di Indonesia pada periode tahun 2007 – 2011 adalah berbentuk oligopoli konsentrasi moderat rendah atau oligopoli tipe IV, dimana pada tipe ini dinyatakan empat perusahaan terbesar menguasai sekitar 38%-49% penawaran output dan bahkan pada pangsa dana pihak ketiga (DPK) berbentuk oligopoli konsentrasi moderat tinggi dengan nilai CR4 sebesar 50 persen.

2. Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka variabel profitabilitas kinerja industri perbankan di Indonesia mampu dijelaskan oleh variabel struktural yaitu konsentrasi pasar dan pangsa pasar ; variabel kontrol yaitu rasio kecukupan modal, rasio pinjaman terhadap simpanan, rasio pasar dan rasio kredit mampu dijelaskan dengan model yang digunakan.

3. Variabel-variabel yang digunakan menjelaskan variabel profitabilitas kinerja industri perbankan di Indonesia menunjukkan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis. Variabel struktur pasar, variabel rasio kecukupan modal, variabel rasio pinjaman terhadap simpanan, dan variabel rasio pasar berpengaruh positif dan signifikan. Sementara variabel konsentrasi pasar


(34)

berpengaruh positif namun tidak signifikan, sedangkan variabel rasio kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

4. Besarnya nilai koefisien variabel-variabel yang menjelaskan profitabilitas kinerja industri perbankan di Indonesia, yang terbesar adalah variabel pangsa pasar (Market Share) sebesar 4,562070, diikuti berturut-turut oleh variabel konsentrasi pasar (Concentration Market) sebesar 0,851701, rasio pasar (Net

Interest Margin) sebesar 0,189718, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) sebesar 0,059185, rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio) sebesar 0,030177 dan rasio kredit (Non Performing Loan)

sebesar -0,205125.

5.2. Saran

1. Peran pemerintah sebagai regulator diharapkan lebih ditingkatkan dalam mengawasi dan membuat kebijakan yang mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat dan efisien sehingga peran industri perbankan sebagai sumber pembiayaan pembangunan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak dapat tercapai. Struktur pasar industri perbankan Indonesia yang oligopoli memberikan peluang lebih besar bagi bank untuk bertindak kolusif yang merugikan masyarakat sebagai nasabah.

2. Pentingnya persaingan yang sehat guna mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat dan efisien dengan menerapkan prinsip peraturan kehati-hatian (prudential regulation) untuk mencegah peningkatan resiko terjadinya krisis perbankan.


(35)

3. Penanganan kredit bermasalah secara intensif dan efektif apabila Bank mengalami permasalahan faktor kualitas aset seperti meningkatnya jumlah kredit bermasalah yang akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan.

4. Meningkatkan fungsi audit intern, penyempurnaan pemisahan tugas dan peningkatan efektivitas tindakan korektif berdasarkan temuan audit apabila Bank mengalami permasalahan manajemen seperti lemahnya penerapan pengendalian intern (internal control) sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan perbankan.

5. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memberikan variabel struktural dan variabel kontrol yang mempengaruhi kinerja industri perbankan dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga dapat lebih mewakili populasi industri perbankan Indonesia.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Masyhud, 2004. Asset Liability Management, Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko Operasional, PT. Gramedia Jakarta (2004).

Ajija, Shochrul.R. dkk, 2011. Cara Cerdas Menguasai EViews, Penerbit Salemba Empat, Jakarta (2011).

Almilia, Luciana Spica dan Herdiningtyas, Winny., 2005. Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Keuangan Periode 2000-2002, Volume 7, Nomor 2, Jurnal Akuntansi dan Keuangan (2005). Amalia, Fitri dan Nasution, Mustafa Edwin. 2007. Perbandingan Profitabilitas

Industri Perbankan Syariah dan Industri Perbankan Konvensional Menggunakan Metode Struktur KInerja dan Perilaku, Volume 7, Nomor 2, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia (2007).

Bain, Joe Staten, 1987. Industrial Organization, JAI Press (1987).

Baumol, William J. dan Blinder, Alan S., 2008. Microeconomics : Principles and Policy, Edisi 11, Cengage Learning (2008).

Biro Riset Info Bank, Kinerja Perbankan 2009. Available online at

http://www.infobanknews.com/2009

Carlton, Dennis W. dan Perloff, Jeffrey M., 2005. Modern Industrial Organization, Edisi 4, Pearson/Addison Wesley (2005).

Dendawijaya, 2005. Manajemen Perbankan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta (2005).

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang (2005).

Gilarso, Drs.T, 2007. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Cetakan Kelima, Kanisius Yogyakarta (2007).

Gujarati, Damodar.N. dan Porter, Dawn.C., 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika, Edisi 5, Penerbit Salemba Empat, Jakarta (2010).

Husnan, Suad, 1998. Manajemen Keuangan – Teori dan Penerapan, Buku 2, BPFE Yogyakarta (1998).

Ikatan Akuntan Indonesia, 1995. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta (1995).


(37)

Jatmiko, Pracoyo Budi, 2000. Paradigma Structure-Conduct-Performance versus Efficiency Hypothesis: Manakah yang Mencerminkan Industri Perbankan Indonesia?, Volume 15 (3), Journal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (2000). Jaya, Wihana K dan Nurwanto C.N., 1998. Analisis Struktur dan Kinerja Industri

Bank Swasta Nasional di Indonesia tahun 1996, Volume 13, Nomor 1, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (1998).

Joesron, Tati Suhartati dan Fathorrazi,M., 2012. Teori Ekonomi Mikro, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Graha Ilmu (2012).

Kasmir, 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 6, PT. Raja Grafindo Perkasa, Jakarta (2005).

Katib, M.Naseer., 2004. Market Structure and Performance in the Malaysian Banking Industry: a Robust Estimation. Universiti Utara Malaysia. Available online at http://papers.ssrn.com/so/3/displayjel/cfnn

Kidwell, David S. dan Peterson, Richard L., 2008. Financial Institutions Markets and Money, Edisi 10, John Wiley & Sons (2008).

Koch, James V., 1980. Industrial Organization and Prices, Edisi 2, Prentice Hall (1980).

Kotler, Philip, 1999. Kotler on Marketing : How to Create, Win and Dominate Markets, Simon & Schuster (1999).

Lamb, Charles W dan Cravens, David W., 2002. Strategic Marketing Management Cases, Edisi 7, McGraw Hill/Irwin (2002).

Laporan Tahunan PT. Bank Bukopin,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.bukopin.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank Central Asia,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.klikbca.com

Laporan Tahunan PT. Bank CIMB Niaga,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.cimbniaga.com

Laporan Tahunan PT. Bank Danamon Indonesia,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.danamon.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank Internasional Indonesia,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.bii.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.bankmandiri.co.id


(38)

Laporan Tahunan PT. Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.bni.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank PAN Indonesia,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.panin.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank Permata,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at

http://www.permatabank.com

Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.bri.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank Tabungan Nasional (Persero),Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.btn.co.id

Mahardian, Pandu, 2008. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat di BEJ Periode Juni 2002 – Juni 2007) (2008). Mangasa, AS., 2007. Persoalan-Persoalan Perbankan Indonesia, Gorga Media

(2007).

Martin, Stephen, 1994. Industrial Economics : Economic Analysis and Public Policy, Edisi 2, Macmillan (1994).

Mawardi, Wisnu, 2005. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1 Triliun), Volume 14, Nomor 1, Jurnal Bisnis Strategi (2005).

Muljono, Teguh Pudjo, 1999. Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam Praktik Perbankan, Edisi 3, BPFE Yogyakarta (1999).

Myers, S.C., 1984. The Capital Structure Puzzle, Volume XXXIX, Nomor 3, Journal of Finance (1984).

Neuberger, Doris, 1997. Structure, Conduct, and Performance in Banking Markets. Working Paper Nomor 12, Universitat Rostock, Available online at http://econpapers.repec.org/RAS/pne49.htm

Pandia Frianto, 2012. Manajemen Dana Dan Kesehatan Bank, Edisi 1, PT. Rineka Cipta, Jakarta (2012).

Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 Tanggal 12 April 2004. Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Bank Indonesia, Jakarta (2004).


(39)

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 Tanggal 01 Juli 2009. Perihal Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank Indonseia, Jakarta (2004).

Ponco, Budi, 2008. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR Terhadap ROA (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia 2004 – 2007) (2008).

Pracoyo, Tri Kunawangsih dan Pracoyo, Antyo, 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. PT.Grasindo Jakarta (2006).

Ruslim, Herman, 2009. Pengujian Struktur Modal (Teori Pecking Order): Analisis Empiris Terhadap Saham Di LQ-45, Volume 11 (3), Journal Bisnis dan Akuntansi (2009).

Sarita, Buyung, 2006. Pengaruh Tumpuan Pasaran, Penguasaan Pasaran, dan Ancaman Moral terhadap Prestasi Bank di Indonesia. (Unpublished Ph.D Dissertation, Universiti Sains Malaysia. 2006). Available online at

http://eprints.usm.my/9739/1

Shepherd, William G., 1999. The Economics of Industrial Organization, Edisi 4, Waveland Press (1999).

Siamat, Dahlan, 2005. Manajemen Lembaga Keuangan : Kebijakan Moneter dan Perbankan, Lembaga Penerbitan FEUI, Jakarta (2005).

Sofyan, Sofriza, 2002. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Perbankan di Indonesia. Volume 2 (3) Desember, Media Riset Bisnis dan Manajemen (2002).

Statistik Perbankan Indonesia, Volume 3, Nomor 12, November 2005 , Bank Indonesia, Jakarta (2005).

Statistik Perbankan Indonesia, Volume 9, Nomor 12, November 2011, Bank Indonesia, Jakarta (2011).

Statistik Perbankan Indonesia, Volume 10, Nomor 06, Mei 2012, Bank Indonesia, Jakarta (2012).

Sugiarto, 2007. Ekonomi Mikro, Sebuah Kajian Komprehensif, Cetakan Keempat, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (2007).

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004. Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Bank Indonesia, Jakarta (2004).


(40)

Susilo, Sri dan Santoso, A.Totok Budi, 1999. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta (1999).

Taufik, Ariyanto, 2004. Profil Persaingan Usaha dalam Industri Perbankan Indonesia, Volume 6, Nomor 2, Perbanas Finance and Banking Journal (2004).

Undang-Undang Anti Monopoli, 1999. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (1999).

Undang-Undang Perbankan, 1998. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 182 (1998).

Yamin, Sofyan dkk, 2011. Regresi dan Korelasi Dalam Genggaman Anda, Aplikasi Dengan Software SPSS, EViews, MINITAB dan STATGRAPHICS, Penerbit Salemba Empat, Jakarta (2011).

Yani K, Sri, dan Lyla, R, 2006. Persaingan Perbankan di Indonesia, Volume 4 (2), Buletin Ekonomi (2006).


(1)

3. Penanganan kredit bermasalah secara intensif dan efektif apabila Bank mengalami permasalahan faktor kualitas aset seperti meningkatnya jumlah kredit bermasalah yang akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan.

4. Meningkatkan fungsi audit intern, penyempurnaan pemisahan tugas dan peningkatan efektivitas tindakan korektif berdasarkan temuan audit apabila Bank mengalami permasalahan manajemen seperti lemahnya penerapan pengendalian intern (internal control) sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan perbankan.

5. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memberikan variabel struktural dan variabel kontrol yang mempengaruhi kinerja industri perbankan dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga dapat lebih mewakili populasi industri perbankan Indonesia.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Masyhud, 2004. Asset Liability Management, Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko Operasional, PT. Gramedia Jakarta (2004).

Ajija, Shochrul.R. dkk, 2011. Cara Cerdas Menguasai EViews, Penerbit Salemba Empat, Jakarta (2011).

Almilia, Luciana Spica dan Herdiningtyas, Winny., 2005. Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Keuangan Periode 2000-2002, Volume 7, Nomor 2, Jurnal Akuntansi dan Keuangan (2005). Amalia, Fitri dan Nasution, Mustafa Edwin. 2007. Perbandingan Profitabilitas

Industri Perbankan Syariah dan Industri Perbankan Konvensional Menggunakan Metode Struktur KInerja dan Perilaku, Volume 7, Nomor 2, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia (2007).

Bain, Joe Staten, 1987. Industrial Organization, JAI Press (1987).

Baumol, William J. dan Blinder, Alan S., 2008. Microeconomics : Principles and Policy, Edisi 11, Cengage Learning (2008).

Biro Riset Info Bank, Kinerja Perbankan 2009. Available online at http://www.infobanknews.com/2009

Carlton, Dennis W. dan Perloff, Jeffrey M., 2005. Modern Industrial Organization, Edisi 4, Pearson/Addison Wesley (2005).

Dendawijaya, 2005. Manajemen Perbankan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta (2005).

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang (2005).

Gilarso, Drs.T, 2007. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Cetakan Kelima, Kanisius Yogyakarta (2007).

Gujarati, Damodar.N. dan Porter, Dawn.C., 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika, Edisi 5, Penerbit Salemba Empat, Jakarta (2010).

Husnan, Suad, 1998. Manajemen Keuangan – Teori dan Penerapan, Buku 2, BPFE Yogyakarta (1998).

Ikatan Akuntan Indonesia, 1995. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta (1995).


(3)

Jatmiko, Pracoyo Budi, 2000. Paradigma Structure-Conduct-Performance versus Efficiency Hypothesis: Manakah yang Mencerminkan Industri Perbankan Indonesia?, Volume 15 (3), Journal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (2000). Jaya, Wihana K dan Nurwanto C.N., 1998. Analisis Struktur dan Kinerja Industri

Bank Swasta Nasional di Indonesia tahun 1996, Volume 13, Nomor 1, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (1998).

Joesron, Tati Suhartati dan Fathorrazi,M., 2012. Teori Ekonomi Mikro, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Graha Ilmu (2012).

Kasmir, 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 6, PT. Raja Grafindo Perkasa, Jakarta (2005).

Katib, M.Naseer., 2004. Market Structure and Performance in the Malaysian Banking Industry: a Robust Estimation. Universiti Utara Malaysia. Available online at http://papers.ssrn.com/so/3/displayjel/cfnn

Kidwell, David S. dan Peterson, Richard L., 2008. Financial Institutions Markets and Money, Edisi 10, John Wiley & Sons (2008).

Koch, James V., 1980. Industrial Organization and Prices, Edisi 2, Prentice Hall (1980).

Kotler, Philip, 1999. Kotler on Marketing : How to Create, Win and Dominate Markets, Simon & Schuster (1999).

Lamb, Charles W dan Cravens, David W., 2002. Strategic Marketing Management Cases, Edisi 7, McGraw Hill/Irwin (2002).

Laporan Tahunan PT. Bank Bukopin,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.bukopin.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank Central Asia,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.klikbca.com

Laporan Tahunan PT. Bank CIMB Niaga,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.cimbniaga.com

Laporan Tahunan PT. Bank Danamon Indonesia,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.danamon.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank Internasional Indonesia,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.bii.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.bankmandiri.co.id


(4)

Laporan Tahunan PT. Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.bni.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank PAN Indonesia,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.panin.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank Permata,Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.permatabank.com

Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.bri.co.id

Laporan Tahunan PT. Bank Tabungan Nasional (Persero),Tbk Periode 2007 - 2010. Available online at http://www.btn.co.id

Mahardian, Pandu, 2008. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat di BEJ Periode Juni 2002 – Juni 2007) (2008). Mangasa, AS., 2007. Persoalan-Persoalan Perbankan Indonesia, Gorga Media

(2007).

Martin, Stephen, 1994. Industrial Economics : Economic Analysis and Public Policy, Edisi 2, Macmillan (1994).

Mawardi, Wisnu, 2005. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1 Triliun), Volume 14, Nomor 1, Jurnal Bisnis Strategi (2005).

Muljono, Teguh Pudjo, 1999. Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam Praktik Perbankan, Edisi 3, BPFE Yogyakarta (1999).

Myers, S.C., 1984. The Capital Structure Puzzle, Volume XXXIX, Nomor 3, Journal of Finance (1984).

Neuberger, Doris, 1997. Structure, Conduct, and Performance in Banking Markets. Working Paper Nomor 12, Universitat Rostock, Available online at http://econpapers.repec.org/RAS/pne49.htm

Pandia Frianto, 2012. Manajemen Dana Dan Kesehatan Bank, Edisi 1, PT. Rineka Cipta, Jakarta (2012).

Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 Tanggal 12 April 2004. Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Bank Indonesia, Jakarta (2004).


(5)

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 Tanggal 01 Juli 2009. Perihal Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank Indonseia, Jakarta (2004).

Ponco, Budi, 2008. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR Terhadap ROA (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia 2004 – 2007) (2008).

Pracoyo, Tri Kunawangsih dan Pracoyo, Antyo, 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. PT.Grasindo Jakarta (2006).

Ruslim, Herman, 2009. Pengujian Struktur Modal (Teori Pecking Order): Analisis Empiris Terhadap Saham Di LQ-45, Volume 11 (3), Journal Bisnis dan Akuntansi (2009).

Sarita, Buyung, 2006. Pengaruh Tumpuan Pasaran, Penguasaan Pasaran, dan Ancaman Moral terhadap Prestasi Bank di Indonesia. (Unpublished Ph.D Dissertation, Universiti Sains Malaysia. 2006). Available online at http://eprints.usm.my/9739/1

Shepherd, William G., 1999. The Economics of Industrial Organization, Edisi 4, Waveland Press (1999).

Siamat, Dahlan, 2005. Manajemen Lembaga Keuangan : Kebijakan Moneter dan Perbankan, Lembaga Penerbitan FEUI, Jakarta (2005).

Sofyan, Sofriza, 2002. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Perbankan di Indonesia. Volume 2 (3) Desember, Media Riset Bisnis dan Manajemen (2002).

Statistik Perbankan Indonesia, Volume 3, Nomor 12, November 2005 , Bank Indonesia, Jakarta (2005).

Statistik Perbankan Indonesia, Volume 9, Nomor 12, November 2011, Bank Indonesia, Jakarta (2011).

Statistik Perbankan Indonesia, Volume 10, Nomor 06, Mei 2012, Bank Indonesia, Jakarta (2012).

Sugiarto, 2007. Ekonomi Mikro, Sebuah Kajian Komprehensif, Cetakan Keempat, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (2007).

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004. Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Bank Indonesia, Jakarta (2004).


(6)

Susilo, Sri dan Santoso, A.Totok Budi, 1999. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta (1999).

Taufik, Ariyanto, 2004. Profil Persaingan Usaha dalam Industri Perbankan Indonesia, Volume 6, Nomor 2, Perbanas Finance and Banking Journal (2004).

Undang-Undang Anti Monopoli, 1999. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (1999).

Undang-Undang Perbankan, 1998. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 182 (1998).

Yamin, Sofyan dkk, 2011. Regresi dan Korelasi Dalam Genggaman Anda, Aplikasi Dengan Software SPSS, EViews, MINITAB dan STATGRAPHICS, Penerbit Salemba Empat, Jakarta (2011).

Yani K, Sri, dan Lyla, R, 2006. Persaingan Perbankan di Indonesia, Volume 4 (2), Buletin Ekonomi (2006).