UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR’AN MELALUI STRATEGI Upaya Meningkatkan Prestasi Pada Pelajaran Menghafal Al Qur’an Melalui Strategi Peer Lesson Pada Siswa Kelas IA SDIT Nurul Istiqlal 2013/2014.
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN
MENGHAFAL AL QUR’AN MELALUI STRATEGI
PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA
SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh:
NUR MA’RIFATUL FITRI
NIM: G000100031
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4378
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
menerapkan penelitian tindakan
ABSTRAK
Penggunaan
ceramah
yang
metode
kelas yang meliputi rangkaian
menyebabkan
siklus dengan analisis deskriptif
pembelajarankurangmeyenangkan
prosentase.
,juga siswa diposisikan sebagai
Temuan
penelitian
ini
subyek pembelajaran yang pasif,
menunjukkan
akibatnya adalah keaktifan siswa
disetiap siklusnya. Dalam hal
dan prestasi menghafal al qur’an
prestasimenunjukkan peningkatan
siswa kurang maksimal. Maka
secara bertahap. pada tahap pra
dilaksanakan penelitian tindakan
siklus atau sebelum diterapkan
kelas dengan dua siklus sebagai
strategi peer lesson sebesar 48%
upaya
prestasi
sedangkan setelah dilaksanakan
menghafal siswa kelas IA SDIT
pembelajaran melalui strategi peer
Nurul Istiqlal Wonosari Klaten
lesson pada tahap siklus I sebesar
Tahun
69,2%
meningkatkan
Pelajaran
2013/2014.
dan
peningkatan
pada
siklus
II
Pertanyaan yang ingin dijawab
meningkat dengan baik hingga
melalui penelitian ini adalah (1.)
88,4%.
Bagaimana upaya meningkatkan
pada tahap pra siklus
keaktifan pada mata pelajaran
siswa yang telah tuntas dengan
menghafal
melalui
KKM 70 sebanyak 3 siswa atau
strategi peer lesson pada siswa
11,6% dan yang belum tuntas
kelas
Istiqlal
sebanyak 23 siswa atau 98,7%,
Wonosari Klaten 2013/2014? dan
sedangkan pada tahap siklus I
(2.) Apakah strategi Peer Lesson
Siswa yang tuntas sebanyak 15
mampu
prestasi
anak atau 57,6% dan siswa yang
pada mata pelajaran menghafal Al
belum tuntas sebanyak 11 anak
Quran melalui strategi peer lesson
atau
pada siswa kelas I SDIT Nurul
siklus II sudah mencapai target
Istiqlal
yaitu yang tuntas 100%.
I
Al
SDIT
Quran
Nurul
meningkatkan
Wonosari
2013/2014?
Untuk
pertanyaan
tersebut
Klaten
menjawab
dengan
1
42,3%,
sedangkan
pada
Kata Kunci: Prestasi, Keaktifan,
menemui
Strategi Peer Lesson
dalam menghafal al Qur’an.
Salah satu faktor penyebabnya
Al Qur’an merupakan
penting
diajarkan
yang
kepada
adalah kurang tepatnya guru
harus
orang
dalam menentukan suatu strategi
tua
pembelajaran
kepada anak sejak kecil. Hal ini
pembelajaran.
hati.
suatu
memelihara al Qur’an dengan
kurikulum
sekolah
Terpadu.
Pendidikan
bertujuan
untuk
kemampuan
peserta
didik
Tujuan
akan
ini
sesuai
kepada
materi
awal
pelajaran
ini
masih
keberhasilan
saja
yang
tetapi
harus
kemampuan
dimiliki
oleh
siswanya sehingga guru mampu
lebih
meningkatkan
menitikberatkan pada hafalan,
pelajaran
standart
memperhatikan
kitab suci al Qur’an.
Qur’an
dengan
Guru tak hanya mengajarkan
merupakan usaha pemeliharaan
al
dicapai
yang ada dalam suatu tujuan.
hal
menghafal al Qur’an. Hal ini
menghafal
dapat
pembelajaran
penggunaan strategi yang tepat,
memberikan
Mata
merupakan
pembelajaran.
pada
dalam
tertentu
mata
suatu keberhasilan dalam proses
dasar
dasar
pada
langkah awal untuk mencapai
ini
dilakukan dengan memasukkan
Qur’an
strategi
pelajaran
cara mengajarkanya pada anak-
al
Ketepatan
seorang guru dalam memilih
Salah satu cara dalam
pendidikan
tepat
dalam menunjang keberhasilan
Qur’an yang bisa menentramkan
Hal
yang
memiliki andil yang sangat besar
pelajaran yang ada dalam al
kecil.
tepat.
strategi
pembelajaran
mampu memahami pelajaran-
sejak
yang
Penggunaan
merupakan salah satu agar anak
anak
terutama
dalam hal prestasi peserta didik
A. PENDAHULUAN
dasar
kendala
prestasi
bertahap kepada siswa.
banyak
2
secara
satu
strategi
Model
meningkatkan
prestasi
meliputi empat tahapan, yaitu (1)
Salah
untuk
menghafal al
penelitian tindakan kelas
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
Qur’an dapat
dilakukan dengan menggunakan
pengamatan, dan (4) refleksi. Metode
strategi peer lesson. Peer lesson
pengumpulan data dalam penelitian
merupakan pembelajaran dari
ini adalah Metode Observasi Namun
teman sebaya sebagai usaha
demikian
dalam
lembar observasi sebagai alat bantu
memperbaiki
tingkat
peneliti
menggunakan
untuk memperoleh data penelitian,
prestasi menghafal.
Penelitian ini mengkaji
aktifitas siswa dan data ketrampilan
penerapan strategi peer lesson
guru selama proses pembelajaran
pada siswa kelas I SDIT Nurul
berlangsung. Yang ke dua dengan
Istiqlal Wonosari Klaten. Guru
Dokumentasi
mata pelajaran menghafal al
dokumen yang artinya barang-barang
Qur’an masih banyak menemui
tertulis. Teknik ini dilaksanakan
kendala. Berangkat dari uraian
dengan cara menganalisis data yang
di atas, penulis terdorong untuk
terdapat dalam dokumen-dokumen
meneliti peranan strategi peer
sekolah seperti buku induk, buku
lesson
pribadi, catatan guru atau wali kelas,
dalam
hafalan
meningkatkan
Meningkatkan
judul
dari
kata
dengan
surat rekomendasi atau keterangan,
“Upaya
dan lain-lain.1
siswa
mengambil
berasal
Prestasi
Metode ini peneliti gunakan
pada
Pelajaran Menghafal Al Qur’an
untuk
memperoleh
dokumen-
melalui Strategi Peer Lesson
dokumen yang berada di SDIT Nurul
pada siswa kelas IA SDIT Nurul
Istiqlal diantarana: letak geografis,
Istiqlal Wonosari Klaten Tahun
sejarah singkat, struktur organisasi,
Pelajaran 2013/2014.
visi dan misi sekolah, keadaan guru
dan siswa, dan data inti penelitian.
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
1.
Suharsimi, Arikunto,
Penelitian Tindakan Kelas,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010),
Cet. 9. Hlm. 158.
penelitian tindakan kelas (PTK).
3
Yang ke tiga adalah Tes formatif, ini
dilakukan pada setiap akhir satuan
pemebelajaran
yang
Kriteria Penilaian :
fungsinya
A = 90 % - 100 %
memperbaiki proses belajar mengajar
B = 80 % - 89 %
atau memperbaiki program satuan
C = 65 % - 79 %
pelajaran. Tes ini digunakan untuk
D = 55 % - 64 %
mengukur ketuntasan belajar siswa
yang mencapai
x100%
Nilai=
Keterangan :
taraf penguasaan
A = sangat baik
sekurang kurangnya 75% dari tujuan
B = baik
yang direncanakan.
C = cukup
Tes formatif juga digunakan
D = kurang
untuk mengetahui tingkat prestasi
Sedangkan
belajar siswa melalui tes lisan yakni
lembar
siswa melafalkan secara langsung
observasi
terhadap materi hafalanya. Dengan
seberapa besar keaktifan peserta
demikian akan nampak perubahan
didik dalam mengikuti proses
siswa yang dialami oleh siswa pada
belajar
setiap siklus.
perhitungan prosentase keaktifan
C. Metode Analisis Data
peserta didik adalah:
Pengolahan
data
untuk
mengajar.
dua
Adapun
Prosentase=
yang
digunakan dalam penelitian ini
menggunakan
mengetahui
100%
pendekatan,
Indikator
kebersihan
yaitu pendekatan kualitatif dan
aktifitas
kuantitatif.
ditentukan dengan menggunakan
Penelitian
ini
belajar
peserta
didik
menggunakan metode deskriptif
kriteria sebagai berikut:
dengan cara membandingkan hasil
Skor ≥ 85 % : Aktifitas belajar
belajar peserta didik sebelum
baik sekali
tindakan dengan hasil belajar
65 % ≤ skor ≤ 84 % : Aktifitas
setelah tindakan pada siklus 1 dan
belajar baik
siklus II. Dalam menganalisis data
45 % ≤ skor ≤ 64 %: Aktifitas
digunakan rumus sebagai berikut:
belajar cukup
4
Skor ≤ 44 % : Aktifitas belajar
membahas pokok bahasan yang
kurang.
baru,
artinya
pembelajaran
D. Landasan Teori
tujuan
telah
dapat
dicapai. Indikator prestasi pada
1. Prestasi
penelitian ini ditujukan dengan
Prestasi dalam penelitian
ketuntasan
siswa
sebanyak
ini mengukur sejauh mana
75% terhadap KKM yang telah
penguasaan
ditetapkan
anak
terhadap
pihak
materi yang telah diberikan
sekolah
yaitu
untuk
menilai
tingkat
mengetahui
tingkat
70
dengan
tartil
kecerdasan seseorang. Untuk
kelancaran
mengetahui
menghafal al Qur’an.
tingkat
kepala
siswa
dan
dalam
2. Menghafal AlQur’an
keberhasilan siswa terhadap
materi yang diajarkan, guru
Menghafal
berasal
dari
perlu mengadakan tes formatif
kata dasar hafal yang berarti telah
setiap selesai menyajikan suatu
masuk
materi kepada siswa. Adapun
mengucapkan
indikator
itu
(tanpa melihat buku atau catatan
ditunjukkan adanya daya serap
lain). Menghafal berarti berusaha
terhadap
meresapkan ke dalam pikiran agar
keberhasilan
bahan
pengajaran
dalam
ingatan,
di
luar
ingat.3Lafadz
dapat
kepala
mencapai prestasi tinggi baik
selalu
secara
Qur’an berasal dari kata kerja َقَ َر أ
individual
maupun
2
kata
al
kelompok. Apabila 75% dari
,
jumlah siswa yang mengikuti
mengumpulkan.
proses belajar mengajar telah
bahasa, al Qur’an itu mempunyai
mencapai taraf keberhasilan
arti menghimpun huruf-huruf dan
minimal, optimal, atau bahkan
kata-kata ke dalam satu ucapan
maksimal maka proses belajar
yang tersusun rapi. Adapun secara
mengajar
berikutnya
artinya
menghimpun
Jadi
atau
secara
dapat
3
2
Depdikbud, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Djamarah, syaiful bahri,
Rahasia Sukses Belajar (jakarta: PT
Asdi Maha Setya, 2002), hlm. 120
Pustaka, 2005), hlm. 381.
5
istilah, al Qur’an itu adalah kalam
temanya, jika selama ini ada
Allah swt yang diturunkan kepada
pameo yang mengatakan bahwa
Nabi Muhammad saw. melalui
metode yang paling baik adalah
perantara Malaikat Jibril dalam
mengajarkan kepada orang lain
bentuk
yang
maka strategi ini akan membantu
peserta didik dalam mengajarkan
bahasa
arab
membacanya
adalah
ibadah.4
Pembelajaran
hafalan
Qur’an
adalah
penyajian
bahan
kepada teman teman sekelas.5
oleh
Hubungan
dengan
teman
seorang musyrif (pembimbing)
sebaya,
kepada
karib, memiliki sejumlah peran
murid
dengan
terutama
menggunakan berbagai strategi
penting
dalam
yang bertujuan agar murid mampu
pribadi
dan
membaca,
Pertama-tama,
memahami
dan
persahabatan
perkembangan
sosial
remaja.
hubungan
menghafal dengan mengucapkan
pertemanan menjadi suatu medan
kembali tanpa harus melihat buku
pembelajaran
teks atau mushaf al-Qur’an (di
berbagai ketrampilan sosial bagi
luar
berat
para remaja, termasuk negosiasi,
penelitian ini adalah menghafal
persuasi, kerjasama, kompromi,
Al-Qur’an yang merupakan salah
kendali
satu bagian dari mata pelajaran
penyelesaian
Al-Qur’an yang mengkaji hafalan
keadaan psikologi anak yang lebih
surat Al Balad pada siswa kelas
bisa
IA SDIT Nurul Istiqlal 2013.
teman sebaya, maka pembelajaran
kepala.)
Titik
metode
Strategi peer lesson baik
kemauan
peserta
mengajarkan
didik
materi
emosional,
dan
konflik.6
Dengan
al
peer
5
digunakan untuk menggairahkan
pelatihan
menerima dari penjelasan
menghafal
3. Peer Lesson
dan
Qur’an
lesson
dengan
dapat
Hisyam zaini, Bermawy
Munthe, Sekar Ayu Aryani,
Strategi Pembelajaran Aktif
(Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2002), hlm. 51.
6
Jeanne Ellis Ormrod,
Psikologi Pendidikan Membantu
Siswa Tumbuh dan Berkembang (
Jakarta : Penerbit Erlangga, 2009),
hlm 109.
untuk
kepada
4
Imron Rosyadi dkk, Ber
Islam
Menuju
Keshalehan
Individual dan Sosial (surakarta:
LPID UMS, 2010), hlm. 1.
6
mendukung dalam peningkatan
dalam menghafal. prosentase hasil
prestasi siswa.
pengamatan oleh peneliti pada pra
siklus terhadap keaktifan peserta
D. Hasil dan Pembahasan
Sebelum diterapkan strategi
didik dalam proses pembelajaran
peer lesson penyampaian materi
menghafal Al Quran adalah 48%
menggunakan metode ceramah
dan nilai prestasi siswa masih
yaitu guru hanya membacakan
rendah
ayat kemudian siswa menirukan.
hanya 3 orang atau 11,6% dan
Dari
sebelum
yang belum tuntas sebanyak 23
penerapan strategi peer lesson
siswa atau 98,7% dari jumlah
didapatkan
siswa
dokumentasi
nilai
pembanding
setelah dan sebelum strategi peer
yang
mencapai
SDIT
Nurul
KKM
Istiqlal
Wonosari Klaten.
lesson dipilih sebagai pemecah
Pada siklus I pembelajaran
masalah. Sebagai patokan prestasi
dilakukan di dalam masjid dengan
menghafal
ketuntasan
menggunakan posisi duduk leter U.
Minimum ( KKM ) kelas I SDIT
dan peneliti menerapkan strategi peer
Nurul
pelajaran
lesson walau banyak hambatan tetapi
menghafal Al Quran yaitu 70.
sudah terjadi peningkatan dalam
Penggunaan strategi dan metode
keaktifan siswa dalam pembelajaran
sebelumnya
peroleh
menghafal Al Qur’an yaitu 69,2%
siswa
dan nilai individu siswa juga lebih
adalah
Istiqlal
pada
di
dokumentasi
keaktifan
dalam mengikuti
pembelajaran
meningkat.
Siswa
yang
tuntas
menghafal Al Quran surat Al
sebanyak 15 anak atau 57,6% dan
Balad
masih
rendah,
dengan
siswa yang belum tuntas sebanyak 11
pencapaian
yaitu
anak atau 42,3%. Siswa yang telah
kehadiran siswa, perhatian siswa
tuntas kurang dari separoh jumlah
terhadap
guru,
siswa, ini berarti masih jauh dari
keaktifan siswa dalam menirukan
target ketuntasan yang kita tetapkan
ayat yang dihafal, kerja sama
yatu lebih dari atau sma dengan 75%
siswa
indikator
penjelasan
dengan
menghafal,
teman
dalam
dari semua siswa kelas I SDIT Nurul
kelancaran
siswa
Istiqlal
7
namun
demikian
sudah
terlihat adanya peningkatan yang
surat Al Balad ayat 11-20, perhatian
cukup baik.
siswa
Sebelum melangkah ke siklus
II,
peneliti
terhadap
disampaikan
ayat
sudah
yang
meningkat,
mengevaluasi
keaktifan siswa dalam menirukan
pembelajaran siklus I sebagai refleksi
ayat oleh teman sejawatnya sudah
untuk
maksimal,
melaksanakan
siklus
siswa
sudah
mampu
selanjutnya. Dari hasil refleksi siklus
memahami satu teman dengan teman
I maka perlu dilakukan beberapa
lainya dalam saling bekerja sama
tindakan
meningkatkan
dalam menghafal, kelancaran siswa
prestasi menghafal al Qur’an pada
dalam menghafal Al Quran juga ada
siswa pada siklus II. Beberapa
peningkatan yaitu 88,4%. Nilai yang
tindakan tersebut antara lain sebagai
diperoleh
berikut:
mengalami peningkatan dari siklus I.
a.
Siswa yang membuat gaduh
Pada
dijadikan
dalam
memperoleh nilai di atas KKM yang
sehingga
telah ditetapkan. Hal ini sesuai
membuat suasana tenang dan
dengan target peneliti yaitu lebih dari
fokus dalam bekerja sama.
atau sama dengan 75% siswa tuntas
untuk
ketua
kelompoknya
b.
Siswa
yang
ditempatkan
yang
tidak
aktif
diantara
siswa
aktif
meningkatkan
c.
siswa
siklus
II
pada
siklus
semua
II
siswa
dalam pembelajaran. Jadi penelitian
dianggap cukup sampai siklus II.
sehingga
E. Kesimpulan
rutinitas
1.
Strategi peer lesson dapat
menghafal siswa.
meningkatkan keaktifan dan
Mengkondisikan kelas dengan
prestasi belajar peserta didik
sebaik mungkin agar siswa
kelas IA semester genap di
tenang dan nyaman.
SDIT Nurul Istiqlal.
Dari hasil observasi yang
peneliti
lakukan pada
terdapat
peningkatan
peserta
didik
dalam
siklus
2.
II
Keaktifan siswa kelas IA
terhadap
pembelajaran
keaktifan
menghafal Al qur’an surat Al
proses
balad pada tahap pra siklus
pembelajaran menghafal Al Quran
atau
8
sebelum
diterapkan
strategi peer lesson sebesar
pendekatan
48%
Jakarta: Rineka Cipta
sedangkan
pembelajaran
2010. Penelitian
melalui strategi peer lesson
Tindakan Kelas. Jakarta:
pada tahap siklus I sebesar
PT Bumi Aksara.
69,2% dan pada siklus II
Djamarah, syaiful bahri,2002. Rahasia
meningkat
Sukses Belajar. Jakarta: PT Asdi Maha
dilaksanakan
3.
setelah
praktis.
dengan
baik
hingga 88,4%.
Setya.
Prestasi menghafal al Qur’an
Depdikbud, 2005. Kamus Besar Bahasa
SDIT
Nurul
mengalami
Indonesia.
Istiqlal
lesson
pelajaran
pada
menghafal
Qur’an surat al
Balai
Pustaka.
peningkatan
Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, Sekar
dengan menggunakan strategi
peer
Jakarta:
Ayu Aryani. 2002. Strategi
mata
Pembelajaran
al
Aktif
Yogyakarta: Pustaka Insan
balad pada
Madani.
tahap pra siklus siswa yang
Rosyadi, Imron dkk, 2010. Ber Islam
telah tuntas dengan KKM 70
Menuju
sebanyak 3 siswa atau 11,6%
Individual
dan
Surakarta: LPID UMS.
yang
sebanyak
belum
23
siswa
tuntas
Keshalehan
dan
Sosial.
Khalid bin Abdul Karim al lahi.2004.
atau
98,7%, sedangkan pada tahap
Beginilah
siklus I Siswa yang tuntas
Mengamalakan Al Qur’an.
sebanyak 15 anak atau 57,6%
Jakarta: Pustaka at-Tazki.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah
dan siswa yang belum tuntas
sebanyak
11
anak
Cara
Penelitian Tindakan Kelas
atau
42,3%, sedangkan pada siklus
Sebagai
II sudah mencapai
Profesi Guru.Jakarta: Raja
target
Grafindo Persada.
yaitu yang tuntas 100%.
Moh
F. Daftar Pustaka
Uzer
Usman
Setiawati.1993.
Arikunto, Suharsimi. 2002 .Prosedur
Penelitian
Pengembangan
Optimalisasi
suatu
9
dan
Lilis
Upaya
Kegiatan
Belajar Mengajar (Bahan
Kajian
MGMP).
PKG,
MGBS,
Bandung:
Remaja RosdaKarya.
Nashr, Muhammad Musa. 2010.
WasiatRasulkepadaPemba
cadanPenghafal Al Quran.
Surakarta: Al Qowam.
Omrod, Jeanne Ellis. 2009. Psikologi
Pendidikan Membantu Siswa
Tumbuh dan Berkembang.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wina, Sanjaya. 2010. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta:
Kencana Prenada Media
Group.
10
MENGHAFAL AL QUR’AN MELALUI STRATEGI
PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA
SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh:
NUR MA’RIFATUL FITRI
NIM: G000100031
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4378
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
menerapkan penelitian tindakan
ABSTRAK
Penggunaan
ceramah
yang
metode
kelas yang meliputi rangkaian
menyebabkan
siklus dengan analisis deskriptif
pembelajarankurangmeyenangkan
prosentase.
,juga siswa diposisikan sebagai
Temuan
penelitian
ini
subyek pembelajaran yang pasif,
menunjukkan
akibatnya adalah keaktifan siswa
disetiap siklusnya. Dalam hal
dan prestasi menghafal al qur’an
prestasimenunjukkan peningkatan
siswa kurang maksimal. Maka
secara bertahap. pada tahap pra
dilaksanakan penelitian tindakan
siklus atau sebelum diterapkan
kelas dengan dua siklus sebagai
strategi peer lesson sebesar 48%
upaya
prestasi
sedangkan setelah dilaksanakan
menghafal siswa kelas IA SDIT
pembelajaran melalui strategi peer
Nurul Istiqlal Wonosari Klaten
lesson pada tahap siklus I sebesar
Tahun
69,2%
meningkatkan
Pelajaran
2013/2014.
dan
peningkatan
pada
siklus
II
Pertanyaan yang ingin dijawab
meningkat dengan baik hingga
melalui penelitian ini adalah (1.)
88,4%.
Bagaimana upaya meningkatkan
pada tahap pra siklus
keaktifan pada mata pelajaran
siswa yang telah tuntas dengan
menghafal
melalui
KKM 70 sebanyak 3 siswa atau
strategi peer lesson pada siswa
11,6% dan yang belum tuntas
kelas
Istiqlal
sebanyak 23 siswa atau 98,7%,
Wonosari Klaten 2013/2014? dan
sedangkan pada tahap siklus I
(2.) Apakah strategi Peer Lesson
Siswa yang tuntas sebanyak 15
mampu
prestasi
anak atau 57,6% dan siswa yang
pada mata pelajaran menghafal Al
belum tuntas sebanyak 11 anak
Quran melalui strategi peer lesson
atau
pada siswa kelas I SDIT Nurul
siklus II sudah mencapai target
Istiqlal
yaitu yang tuntas 100%.
I
Al
SDIT
Quran
Nurul
meningkatkan
Wonosari
2013/2014?
Untuk
pertanyaan
tersebut
Klaten
menjawab
dengan
1
42,3%,
sedangkan
pada
Kata Kunci: Prestasi, Keaktifan,
menemui
Strategi Peer Lesson
dalam menghafal al Qur’an.
Salah satu faktor penyebabnya
Al Qur’an merupakan
penting
diajarkan
yang
kepada
adalah kurang tepatnya guru
harus
orang
dalam menentukan suatu strategi
tua
pembelajaran
kepada anak sejak kecil. Hal ini
pembelajaran.
hati.
suatu
memelihara al Qur’an dengan
kurikulum
sekolah
Terpadu.
Pendidikan
bertujuan
untuk
kemampuan
peserta
didik
Tujuan
akan
ini
sesuai
kepada
materi
awal
pelajaran
ini
masih
keberhasilan
saja
yang
tetapi
harus
kemampuan
dimiliki
oleh
siswanya sehingga guru mampu
lebih
meningkatkan
menitikberatkan pada hafalan,
pelajaran
standart
memperhatikan
kitab suci al Qur’an.
Qur’an
dengan
Guru tak hanya mengajarkan
merupakan usaha pemeliharaan
al
dicapai
yang ada dalam suatu tujuan.
hal
menghafal al Qur’an. Hal ini
menghafal
dapat
pembelajaran
penggunaan strategi yang tepat,
memberikan
Mata
merupakan
pembelajaran.
pada
dalam
tertentu
mata
suatu keberhasilan dalam proses
dasar
dasar
pada
langkah awal untuk mencapai
ini
dilakukan dengan memasukkan
Qur’an
strategi
pelajaran
cara mengajarkanya pada anak-
al
Ketepatan
seorang guru dalam memilih
Salah satu cara dalam
pendidikan
tepat
dalam menunjang keberhasilan
Qur’an yang bisa menentramkan
Hal
yang
memiliki andil yang sangat besar
pelajaran yang ada dalam al
kecil.
tepat.
strategi
pembelajaran
mampu memahami pelajaran-
sejak
yang
Penggunaan
merupakan salah satu agar anak
anak
terutama
dalam hal prestasi peserta didik
A. PENDAHULUAN
dasar
kendala
prestasi
bertahap kepada siswa.
banyak
2
secara
satu
strategi
Model
meningkatkan
prestasi
meliputi empat tahapan, yaitu (1)
Salah
untuk
menghafal al
penelitian tindakan kelas
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
Qur’an dapat
dilakukan dengan menggunakan
pengamatan, dan (4) refleksi. Metode
strategi peer lesson. Peer lesson
pengumpulan data dalam penelitian
merupakan pembelajaran dari
ini adalah Metode Observasi Namun
teman sebaya sebagai usaha
demikian
dalam
lembar observasi sebagai alat bantu
memperbaiki
tingkat
peneliti
menggunakan
untuk memperoleh data penelitian,
prestasi menghafal.
Penelitian ini mengkaji
aktifitas siswa dan data ketrampilan
penerapan strategi peer lesson
guru selama proses pembelajaran
pada siswa kelas I SDIT Nurul
berlangsung. Yang ke dua dengan
Istiqlal Wonosari Klaten. Guru
Dokumentasi
mata pelajaran menghafal al
dokumen yang artinya barang-barang
Qur’an masih banyak menemui
tertulis. Teknik ini dilaksanakan
kendala. Berangkat dari uraian
dengan cara menganalisis data yang
di atas, penulis terdorong untuk
terdapat dalam dokumen-dokumen
meneliti peranan strategi peer
sekolah seperti buku induk, buku
lesson
pribadi, catatan guru atau wali kelas,
dalam
hafalan
meningkatkan
Meningkatkan
judul
dari
kata
dengan
surat rekomendasi atau keterangan,
“Upaya
dan lain-lain.1
siswa
mengambil
berasal
Prestasi
Metode ini peneliti gunakan
pada
Pelajaran Menghafal Al Qur’an
untuk
memperoleh
dokumen-
melalui Strategi Peer Lesson
dokumen yang berada di SDIT Nurul
pada siswa kelas IA SDIT Nurul
Istiqlal diantarana: letak geografis,
Istiqlal Wonosari Klaten Tahun
sejarah singkat, struktur organisasi,
Pelajaran 2013/2014.
visi dan misi sekolah, keadaan guru
dan siswa, dan data inti penelitian.
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
1.
Suharsimi, Arikunto,
Penelitian Tindakan Kelas,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010),
Cet. 9. Hlm. 158.
penelitian tindakan kelas (PTK).
3
Yang ke tiga adalah Tes formatif, ini
dilakukan pada setiap akhir satuan
pemebelajaran
yang
Kriteria Penilaian :
fungsinya
A = 90 % - 100 %
memperbaiki proses belajar mengajar
B = 80 % - 89 %
atau memperbaiki program satuan
C = 65 % - 79 %
pelajaran. Tes ini digunakan untuk
D = 55 % - 64 %
mengukur ketuntasan belajar siswa
yang mencapai
x100%
Nilai=
Keterangan :
taraf penguasaan
A = sangat baik
sekurang kurangnya 75% dari tujuan
B = baik
yang direncanakan.
C = cukup
Tes formatif juga digunakan
D = kurang
untuk mengetahui tingkat prestasi
Sedangkan
belajar siswa melalui tes lisan yakni
lembar
siswa melafalkan secara langsung
observasi
terhadap materi hafalanya. Dengan
seberapa besar keaktifan peserta
demikian akan nampak perubahan
didik dalam mengikuti proses
siswa yang dialami oleh siswa pada
belajar
setiap siklus.
perhitungan prosentase keaktifan
C. Metode Analisis Data
peserta didik adalah:
Pengolahan
data
untuk
mengajar.
dua
Adapun
Prosentase=
yang
digunakan dalam penelitian ini
menggunakan
mengetahui
100%
pendekatan,
Indikator
kebersihan
yaitu pendekatan kualitatif dan
aktifitas
kuantitatif.
ditentukan dengan menggunakan
Penelitian
ini
belajar
peserta
didik
menggunakan metode deskriptif
kriteria sebagai berikut:
dengan cara membandingkan hasil
Skor ≥ 85 % : Aktifitas belajar
belajar peserta didik sebelum
baik sekali
tindakan dengan hasil belajar
65 % ≤ skor ≤ 84 % : Aktifitas
setelah tindakan pada siklus 1 dan
belajar baik
siklus II. Dalam menganalisis data
45 % ≤ skor ≤ 64 %: Aktifitas
digunakan rumus sebagai berikut:
belajar cukup
4
Skor ≤ 44 % : Aktifitas belajar
membahas pokok bahasan yang
kurang.
baru,
artinya
pembelajaran
D. Landasan Teori
tujuan
telah
dapat
dicapai. Indikator prestasi pada
1. Prestasi
penelitian ini ditujukan dengan
Prestasi dalam penelitian
ketuntasan
siswa
sebanyak
ini mengukur sejauh mana
75% terhadap KKM yang telah
penguasaan
ditetapkan
anak
terhadap
pihak
materi yang telah diberikan
sekolah
yaitu
untuk
menilai
tingkat
mengetahui
tingkat
70
dengan
tartil
kecerdasan seseorang. Untuk
kelancaran
mengetahui
menghafal al Qur’an.
tingkat
kepala
siswa
dan
dalam
2. Menghafal AlQur’an
keberhasilan siswa terhadap
materi yang diajarkan, guru
Menghafal
berasal
dari
perlu mengadakan tes formatif
kata dasar hafal yang berarti telah
setiap selesai menyajikan suatu
masuk
materi kepada siswa. Adapun
mengucapkan
indikator
itu
(tanpa melihat buku atau catatan
ditunjukkan adanya daya serap
lain). Menghafal berarti berusaha
terhadap
meresapkan ke dalam pikiran agar
keberhasilan
bahan
pengajaran
dalam
ingatan,
di
luar
ingat.3Lafadz
dapat
kepala
mencapai prestasi tinggi baik
selalu
secara
Qur’an berasal dari kata kerja َقَ َر أ
individual
maupun
2
kata
al
kelompok. Apabila 75% dari
,
jumlah siswa yang mengikuti
mengumpulkan.
proses belajar mengajar telah
bahasa, al Qur’an itu mempunyai
mencapai taraf keberhasilan
arti menghimpun huruf-huruf dan
minimal, optimal, atau bahkan
kata-kata ke dalam satu ucapan
maksimal maka proses belajar
yang tersusun rapi. Adapun secara
mengajar
berikutnya
artinya
menghimpun
Jadi
atau
secara
dapat
3
2
Depdikbud, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Djamarah, syaiful bahri,
Rahasia Sukses Belajar (jakarta: PT
Asdi Maha Setya, 2002), hlm. 120
Pustaka, 2005), hlm. 381.
5
istilah, al Qur’an itu adalah kalam
temanya, jika selama ini ada
Allah swt yang diturunkan kepada
pameo yang mengatakan bahwa
Nabi Muhammad saw. melalui
metode yang paling baik adalah
perantara Malaikat Jibril dalam
mengajarkan kepada orang lain
bentuk
yang
maka strategi ini akan membantu
peserta didik dalam mengajarkan
bahasa
arab
membacanya
adalah
ibadah.4
Pembelajaran
hafalan
Qur’an
adalah
penyajian
bahan
kepada teman teman sekelas.5
oleh
Hubungan
dengan
teman
seorang musyrif (pembimbing)
sebaya,
kepada
karib, memiliki sejumlah peran
murid
dengan
terutama
menggunakan berbagai strategi
penting
dalam
yang bertujuan agar murid mampu
pribadi
dan
membaca,
Pertama-tama,
memahami
dan
persahabatan
perkembangan
sosial
remaja.
hubungan
menghafal dengan mengucapkan
pertemanan menjadi suatu medan
kembali tanpa harus melihat buku
pembelajaran
teks atau mushaf al-Qur’an (di
berbagai ketrampilan sosial bagi
luar
berat
para remaja, termasuk negosiasi,
penelitian ini adalah menghafal
persuasi, kerjasama, kompromi,
Al-Qur’an yang merupakan salah
kendali
satu bagian dari mata pelajaran
penyelesaian
Al-Qur’an yang mengkaji hafalan
keadaan psikologi anak yang lebih
surat Al Balad pada siswa kelas
bisa
IA SDIT Nurul Istiqlal 2013.
teman sebaya, maka pembelajaran
kepala.)
Titik
metode
Strategi peer lesson baik
kemauan
peserta
mengajarkan
didik
materi
emosional,
dan
konflik.6
Dengan
al
peer
5
digunakan untuk menggairahkan
pelatihan
menerima dari penjelasan
menghafal
3. Peer Lesson
dan
Qur’an
lesson
dengan
dapat
Hisyam zaini, Bermawy
Munthe, Sekar Ayu Aryani,
Strategi Pembelajaran Aktif
(Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2002), hlm. 51.
6
Jeanne Ellis Ormrod,
Psikologi Pendidikan Membantu
Siswa Tumbuh dan Berkembang (
Jakarta : Penerbit Erlangga, 2009),
hlm 109.
untuk
kepada
4
Imron Rosyadi dkk, Ber
Islam
Menuju
Keshalehan
Individual dan Sosial (surakarta:
LPID UMS, 2010), hlm. 1.
6
mendukung dalam peningkatan
dalam menghafal. prosentase hasil
prestasi siswa.
pengamatan oleh peneliti pada pra
siklus terhadap keaktifan peserta
D. Hasil dan Pembahasan
Sebelum diterapkan strategi
didik dalam proses pembelajaran
peer lesson penyampaian materi
menghafal Al Quran adalah 48%
menggunakan metode ceramah
dan nilai prestasi siswa masih
yaitu guru hanya membacakan
rendah
ayat kemudian siswa menirukan.
hanya 3 orang atau 11,6% dan
Dari
sebelum
yang belum tuntas sebanyak 23
penerapan strategi peer lesson
siswa atau 98,7% dari jumlah
didapatkan
siswa
dokumentasi
nilai
pembanding
setelah dan sebelum strategi peer
yang
mencapai
SDIT
Nurul
KKM
Istiqlal
Wonosari Klaten.
lesson dipilih sebagai pemecah
Pada siklus I pembelajaran
masalah. Sebagai patokan prestasi
dilakukan di dalam masjid dengan
menghafal
ketuntasan
menggunakan posisi duduk leter U.
Minimum ( KKM ) kelas I SDIT
dan peneliti menerapkan strategi peer
Nurul
pelajaran
lesson walau banyak hambatan tetapi
menghafal Al Quran yaitu 70.
sudah terjadi peningkatan dalam
Penggunaan strategi dan metode
keaktifan siswa dalam pembelajaran
sebelumnya
peroleh
menghafal Al Qur’an yaitu 69,2%
siswa
dan nilai individu siswa juga lebih
adalah
Istiqlal
pada
di
dokumentasi
keaktifan
dalam mengikuti
pembelajaran
meningkat.
Siswa
yang
tuntas
menghafal Al Quran surat Al
sebanyak 15 anak atau 57,6% dan
Balad
masih
rendah,
dengan
siswa yang belum tuntas sebanyak 11
pencapaian
yaitu
anak atau 42,3%. Siswa yang telah
kehadiran siswa, perhatian siswa
tuntas kurang dari separoh jumlah
terhadap
guru,
siswa, ini berarti masih jauh dari
keaktifan siswa dalam menirukan
target ketuntasan yang kita tetapkan
ayat yang dihafal, kerja sama
yatu lebih dari atau sma dengan 75%
siswa
indikator
penjelasan
dengan
menghafal,
teman
dalam
dari semua siswa kelas I SDIT Nurul
kelancaran
siswa
Istiqlal
7
namun
demikian
sudah
terlihat adanya peningkatan yang
surat Al Balad ayat 11-20, perhatian
cukup baik.
siswa
Sebelum melangkah ke siklus
II,
peneliti
terhadap
disampaikan
ayat
sudah
yang
meningkat,
mengevaluasi
keaktifan siswa dalam menirukan
pembelajaran siklus I sebagai refleksi
ayat oleh teman sejawatnya sudah
untuk
maksimal,
melaksanakan
siklus
siswa
sudah
mampu
selanjutnya. Dari hasil refleksi siklus
memahami satu teman dengan teman
I maka perlu dilakukan beberapa
lainya dalam saling bekerja sama
tindakan
meningkatkan
dalam menghafal, kelancaran siswa
prestasi menghafal al Qur’an pada
dalam menghafal Al Quran juga ada
siswa pada siklus II. Beberapa
peningkatan yaitu 88,4%. Nilai yang
tindakan tersebut antara lain sebagai
diperoleh
berikut:
mengalami peningkatan dari siklus I.
a.
Siswa yang membuat gaduh
Pada
dijadikan
dalam
memperoleh nilai di atas KKM yang
sehingga
telah ditetapkan. Hal ini sesuai
membuat suasana tenang dan
dengan target peneliti yaitu lebih dari
fokus dalam bekerja sama.
atau sama dengan 75% siswa tuntas
untuk
ketua
kelompoknya
b.
Siswa
yang
ditempatkan
yang
tidak
aktif
diantara
siswa
aktif
meningkatkan
c.
siswa
siklus
II
pada
siklus
semua
II
siswa
dalam pembelajaran. Jadi penelitian
dianggap cukup sampai siklus II.
sehingga
E. Kesimpulan
rutinitas
1.
Strategi peer lesson dapat
menghafal siswa.
meningkatkan keaktifan dan
Mengkondisikan kelas dengan
prestasi belajar peserta didik
sebaik mungkin agar siswa
kelas IA semester genap di
tenang dan nyaman.
SDIT Nurul Istiqlal.
Dari hasil observasi yang
peneliti
lakukan pada
terdapat
peningkatan
peserta
didik
dalam
siklus
2.
II
Keaktifan siswa kelas IA
terhadap
pembelajaran
keaktifan
menghafal Al qur’an surat Al
proses
balad pada tahap pra siklus
pembelajaran menghafal Al Quran
atau
8
sebelum
diterapkan
strategi peer lesson sebesar
pendekatan
48%
Jakarta: Rineka Cipta
sedangkan
pembelajaran
2010. Penelitian
melalui strategi peer lesson
Tindakan Kelas. Jakarta:
pada tahap siklus I sebesar
PT Bumi Aksara.
69,2% dan pada siklus II
Djamarah, syaiful bahri,2002. Rahasia
meningkat
Sukses Belajar. Jakarta: PT Asdi Maha
dilaksanakan
3.
setelah
praktis.
dengan
baik
hingga 88,4%.
Setya.
Prestasi menghafal al Qur’an
Depdikbud, 2005. Kamus Besar Bahasa
SDIT
Nurul
mengalami
Indonesia.
Istiqlal
lesson
pelajaran
pada
menghafal
Qur’an surat al
Balai
Pustaka.
peningkatan
Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, Sekar
dengan menggunakan strategi
peer
Jakarta:
Ayu Aryani. 2002. Strategi
mata
Pembelajaran
al
Aktif
Yogyakarta: Pustaka Insan
balad pada
Madani.
tahap pra siklus siswa yang
Rosyadi, Imron dkk, 2010. Ber Islam
telah tuntas dengan KKM 70
Menuju
sebanyak 3 siswa atau 11,6%
Individual
dan
Surakarta: LPID UMS.
yang
sebanyak
belum
23
siswa
tuntas
Keshalehan
dan
Sosial.
Khalid bin Abdul Karim al lahi.2004.
atau
98,7%, sedangkan pada tahap
Beginilah
siklus I Siswa yang tuntas
Mengamalakan Al Qur’an.
sebanyak 15 anak atau 57,6%
Jakarta: Pustaka at-Tazki.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah
dan siswa yang belum tuntas
sebanyak
11
anak
Cara
Penelitian Tindakan Kelas
atau
42,3%, sedangkan pada siklus
Sebagai
II sudah mencapai
Profesi Guru.Jakarta: Raja
target
Grafindo Persada.
yaitu yang tuntas 100%.
Moh
F. Daftar Pustaka
Uzer
Usman
Setiawati.1993.
Arikunto, Suharsimi. 2002 .Prosedur
Penelitian
Pengembangan
Optimalisasi
suatu
9
dan
Lilis
Upaya
Kegiatan
Belajar Mengajar (Bahan
Kajian
MGMP).
PKG,
MGBS,
Bandung:
Remaja RosdaKarya.
Nashr, Muhammad Musa. 2010.
WasiatRasulkepadaPemba
cadanPenghafal Al Quran.
Surakarta: Al Qowam.
Omrod, Jeanne Ellis. 2009. Psikologi
Pendidikan Membantu Siswa
Tumbuh dan Berkembang.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wina, Sanjaya. 2010. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta:
Kencana Prenada Media
Group.
10