PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Bagi Hasil, Suku Bunga (BI Rate) Dan Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di Indionesia Periode 2009-2012.

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan fungsi-fungsi perbankan sebenarnya telah menjadi tradisi sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi perbankan masih sangat sederhana dan bersifat perseorangan sesuai kebutuhan masyarakat, sehingga belum terlembagakan secara sistematis. Dengan demikian, fungsi-fungsi utama perbankan modern, yaitu menerima deposit, menyalurkan dana dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat islam, bahkan sejak zaman Rasulullah Saw. (Karim Adiwarman, 2007:18)

Perbankan syariah merupakan bank yang menerapkan prinsip-prinsip islam ke dalam transaksi maupun kegiatan perbankan. Tujuan utama dari perbankan syariah tidak hanya fokus pada tujuan komersial, tetapi juga perannya dalam memberikan kesejahteraan secara luas bagi masyarakat. Di Indonesia perbankan syariah muncul pada tahun 1990 yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia, pada saat itu MUI menyelenggarakan lokakarya yang membahas mengenai Bunga Bank dan Perbankan, rekomendasi yang dihasilkan dari lokakarya tersebut adalah meminta pemerintah untuk menudukung pendirian bank tanpa bunga, sebagaimana bank-bank yang beroperasi dengan basis bunga di Indonesia, sehingga lahirlah Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat


(2)

Indonesia (BMI) secara resmi beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992, dengan komitmen saham sebesar Rp 84 miliar. Pada awal pendiriannya keberadaan bank muamalat kurang mendapat perhatian yang optimal dalam industri perbankan nasional, setelah disetujuinya Undang-undang No. 10 Tahun 1998 sebagai amandemen terhadap Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang dunia perbankan telah membuka jalan bagi perkembangan bank syariah di Indonesia. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah, undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah.

Pada saat Indonesia dilanda krisis moneter (1997-1998) bank syariah mampu bertahan dan dapat menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan perbankan konvensional. Itu dapat dilihat dari relatif lebih rendahnya penyaluran pembiayaan yang bermsalah (non performing financing, pada tahun 2000 sebesar 12,96% dan tahun 2001 sebesar 4,04%, sumber: Bank Indonesia) pada bank syariah dan tidak terjadinya negative spread. Prinsip utama bank syariah yaitu bank tanpa bunga dalam setiap transaksi, dan melakukan kegiatan usaha berdasarkan perolehan keuntungan yang sah dan sesuai kesepakatan bersama.

Salah satu produk yang dikembangkan dan ditawarkan oleh bank syariah yaitu deporsito dengan akad mudharabah. Majelis Ulama Indonesia melalui Dewan Syariah Nasional (DSN) telah mengeluarkan fatwa mengenai deposito syariah, yaitu fatwa No : 03/DSNMUI/IV/2000. Menurut fatwa tersebut deposito


(3)

yang tidak dibenarkan secara syariah yaitu deposito yang berdasarkan perhitungan bunga, deposito yang dibenarkan yaitu deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah.

Penghimpunan dana masyarakat terbesar adalah dalam bentuk deposito yaitu sebesar Rp 62,02 Triliun atau sekitar 61,06% diikuti oleh tabungan sebesar Rp 27,81 Triliun (27,38%) dan giro sebesar Rp 11,05 Triliun (10,88%).

Tabel 1.1

Perkembangan Dana Pihak Ketiga BUS (Rp Triliun)

DPK Okt – 2010 Okt - 2011 Growth

Nominal (%) Nominal (%) Nominal (%) Total DPK 66,48 100,00 101,57 100,00 35,10 52,79 Tabungan 19,33 29,07 27,81 27,38 8,49 43,93

- Wadiah 2,18 4,33 2,15 98,53

- mudharabah 17,15 23,49 6,34 36,99 Deposito 39,23 59,01 62,02 61,06 22,79 58,11 Giro (wadiah) 7,12 10,70 11,05 10,88 3,94 55,31 Lainnya 0,81 1,22 0,69 0,68 (0,12) (15,04)

Sumber : Bank Indonesia

Deposito merupakan produk yang tingkat pertumbuhannya sangat tinggi yaitu sekitar 61,06% dari posisi tahun lalu Rp 39,23 triliun menjadi Rp 62,02 triliun. (Outlook perbankan syariah 2012)

Secara sederhana, pengertian mudharabah menurut ulama fiqh dalam madzhab Maliki adalah suatu pemberian mandat dari investor (shahibul maal) yang disertakan kepada pengelola (mudharib) untuk berdagang dengan mata uang


(4)

tunai dengan mendapatkan sebagian keuntungan, apabila sudah diketahui jumlah dan keuntungan yang diperolehnya ( Muhammad, 2004:39 ).

Perkembangan deposito mudharabah dari tahun 2009 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2

Perkembangan Deposito Mudharabah Bank Umum Syariah

(dalam jutaan rupiah)

Bank Umum Syariah 2009 2010 2011 2012

Bank Syariah Mandiri 9.851.207 9.254.579 17.609.525 19.609.525 Bank Muamalat 7.573.849 9.775.038 17.064.708 20.090.207 Bank Mega Syariah 2.935.678 2.454.062 2.800.564 4.162.383

BRI Syariah 1.311.516 3.988.585 7.212.745 7.166.729 Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan tabel 1.2 diatas, terlihat perkembangan deposito mudharabah mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Dalam mengaplikasikan mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola), dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan mudharabah maupun ijarah ( Heri, 2005:66 ).

Dalam deposito yang menggunakan prinsip mudharabah ini tidak menggunakan sistem bunga seperti di bank konvensional, tetapi menggunakan sistem bagi hasil (profit sharing) antara nasabah dan bank syariah. Profit sharing


(5)

menekankan bahwa simpanan yang yang ditabung pada bank syariah nantinya digunakan untuk kegiatan pembiayaan oleh bank syariah, kemudian hasil atau keuntungan yang didapat akan dibagi menurut nisbah yang disepakati bersama.

Dengan menggunakan sistem bagi hasil ini sehingga keuntungan yang didapat tidak selalu sama atau selalu berfluktuasi sesuai tingkat pendapatan bank, ketika kondisi keuangan bank sedang mengalami keuntungan maka hasilnya akan dibagikan kepada nasabah sesuai dengan akad yang disepakati di awal, begitu juga sebaliknya jika kondisi keuangan bank sedang mengalami kerugian, maka kerugian tersebut akan akan ditanggung bersama. Bagi hasil deposito berfluktuasi antara 7,24% sampai dengan 9,11%, sedangkan bagi hasil tabungan sekitar 2,91% dan giro sekitar 1,47%. Dengan demikian produk simpanan berjangka (deposito mudharabah) lebih diminati masyarakat dibandingkan produk tabungan. (outlook perbankan syariah 2012)

Tingkat bagi hasil pada bank syariah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mendepositkan dananya. Ketika tingkat bagi hasil deposito yang tinggi, masyarakat akan lebih cenderung mendepositkan dananya daripada digunakan untuk konsumsi keseluruhan. Hal itu dikarenakan tidak semua nasabah merupakan nasabah loyalis yang memilih menggunakan jasa perbankan disebabkan faktor keyakinan. Berikut adalah distribusi bagi hasil pada Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, Bank Mega Syariah, dan BRI Syariah pada tahun 2009 sampai tahun 2012.


(6)

Tabel 1.3

Distribusi Bagi Hasil Deposito Mudharabah

(dalam jutaan rupiah)

Bank Umum Syariah 2009 2010 2011 2012

Bank Syariah Mandiri 901.569 1.161.680 1.780.550 1.913.566 Bank Muamalat 822.350 764.601 1.156.734 1.457.940 Bank Mega Syariah 215.858 185.708 159.476 187.536

BRI Syariah 104.703 277.605 461.905 527.595 Sumber : Bank Indonesia

Tabel 1.3 diatas menunjukkan bahwa distribusi bagi hasil disetiap bank umum syariah mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan masih banyak nasabah yang medepositkan dananya di bank syariah karena motif profit atau keuntungan.

Jika dilihat dari motif para nasabah yang mencari keuntungan semata, faktor yang dapat mempengaruhi nasabah adalah tingkat suku bunga bank konvensional. Karena apabila tingkat suku bunga bank konvensional lebih tinggi dari bagi hasil pada bank syariah, hal ini akan memungkinkan nasabah akan lebih memilih mendepositkan dananya pada bank konvensional, walaupun memiliki resiko yang cukup besar.

Suku bunga mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian, karena suku bunga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perekonomian secara makro. Suku bunga mencerminkan biaya


(7)

yang harus dikeluarkan untuk meminjam sejumlah dana serta pendapatan yang diperoleh karena meminjam dana tersebut. (Sunlip Wibisono, 2004: 43)

Grafik 1.1

Perkembangan Suku Bunga (BI Rate) 2009-2012

Sumber : Bank Indonesia

Dilihat dari grafik 1.1 diatas, perkembangan suku bunga (BI Rate) mengalami penurunan mulai dari tahun 2011. Ditengah terus menurunnya suku bunga bank konvensional, bagi hasil memberikan keuntungan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bunga bank konvensional. Hal ini karena bagi hasil yang diberikan berdasarkan nisbah keuntungan yang disepakati saat nasabah membuka rekening.

Selain faktor tingkat bagi hasil dan suku bunga bank konvensional, ada faktor lain yang mempengaruhi jumlah deposito dengan menggunakan akad mudharabah yaitu inflasi yang merupakan faktor eksternal bank. Inflasi merupakan meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus, pada saat

0,00% 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 5,00% 6,00% 7,00% 8,00% 9,00%

2009 2010 2011 2012 BI Rate tahun


(8)

terjadinya inflasi sebuah negara akan mengalami masalah ekonomi yang cukup serius. Ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah uang beredar yang akan berimbas pada melemahnya nilai mata uang suatu negara.

Grafik 1.2

Perkembangan Inflasi di Indonesia Tahun 2009-2012

Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan grafik 1.2 diatas, diketahui inflasi tertinggi terjadi pada triwulan I 2009 yaitu sebesar 0.079, tetapi setelah itu inflasi mengalami penurunan sangat drastis hingga mencapai 0.037, kemudian sepanjang tahun 2010 laju inflasi meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga triwulan II tahun 2012, perkembangan harga-harga secara umum cukup terkendali.

Tingkat inflasi yang tinggi akan menyebabkan tingkat bunga nominal juga tinggi yang menjadikan turunnya keseimbangan uang riil. Pada saat inflasi, nilai uang menjadi turun sehingga masyarakat cenderung menarik simpanannya pada bank, baik dalam bentuk tabungan maupun deposito dan lebih memlih berinvestasi pada ha-hal yang bersifat non produktif.

0,000 0,010 0,020 0,030 0,040 0,050 0,060 0,070 0,080 0,090


(9)

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH BAGI HASIL, SUKU BUNGA (BI RATE), DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH

DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2009 –2012”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah bagi hasil berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia ?

2. Apakah suku bunga (BI Rate) berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia ?

3. Apakah inflasi berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia ?

C. Tujuan Penelitan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah bagi hasil berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah suku bunga (BI Rate) berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.


(10)

3. Untuk mengetahui apakah inflasi berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hail penelitian ini adalah: 1. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan moneter. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam menjalankan fungsi sebagai lembaga intermediasi.

2. Bagi Dunia Perbankan Syariah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Bank Umum Syariah dalam mengambil kebijakan khususnya dalam meningkatkan dana pihak ketiga (deposito mudharabah) dan faktor yang mempengaruhinya. Selain itu bagi para nasabah dalam rangka mengambil keputusan.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan dan memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu ekonomi Islam, serta berguna bagi kajian lebih lanjut mengenai masalah yang berhubungan dengan tema penelitian ini.


(11)

E. Metodologi Penelitian 1. Jenis dan Sumber data

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan mengambil data time series dari tahun 2009-2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diambil dari dokumen catatan yang dikeluarkan oleh instansi atau badan-badan tertentu. Data yang digunakan meliputi tingkat bagi hasil, suku bunga dan inflasi.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Dependen (variabel terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen berupa :

 Deposito Mudharabah

Deposito mudharabah merupakan produk penghimpunan dana yang berdasarkan prinsip bagi hasil yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemilik dana (shohibul maal) kapasitasnya adalah nasabah atau deposan dengan pengelola dana (mudharib) kapasitasnya adalah bank syariah. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Umum Syariah di Indonesia yang dinyatakan dalam miliar rupiah dari periode 2009 sampai dengan 2012.


(12)

b. Variabel Independen (variabel bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel independen berupa :

 Bagi Hasil

Bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Umum Syariah di Indonesia yang dinyatakan dalam bentuk miliar rupiah dari periode 2009 sampai dengan 2012.

 Suku bunga (BI Rate)

Suku bunga (BI Rate) adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank indonesia dan diumumkan kepada publik. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia yang dinyatakan dalam persen (%) dari periode 2009 sampai dengan 2012.

 Inflasi

Inflasi adalah perubahan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Data operasinal yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia yang dinyatakan dalam bentuk peren (%) pada periode 2009 sampai dengan 2012.


(13)

3. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu dimana data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka. Untuk hipotesanya akan dianalisis menggunakan alat analisis regresi linier. Analisis ini untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Penelitian ini menggunakan data time series dan cross section yang dikenal dengan data panel. Dalam data panel terdapat tiga metode estimasi yaitu commond effects, fixed effects, dan random effects. Dari ketiga model estimasi tersebut akan dipilih yang terbaik untuk melakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik tersebut meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas residual, dan uji autokorelasi. Selanjutnya persamaan regresi yang memenuhi uji asumsi klasik dilakukan uji t dan uji F untuk mengetahui signifikan pengaruh masing-masing variabel sendiri-sendiri dan secara bersama-sama, dan menggunakan uji koefisien determinasi (R2).

Adapun regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

DMit= β0+ β1 BHit+ β2 SBit+ β3 INF it + eit Keterangan :

DMit : Jumlah deposito mudharabah untuk bank i dan waktu t (miliar rupiah)


(14)

SBit : Suku bunga BI Rate untuk bank i dan waktu t (%) INFit : Inflasi untuk bank i dan waktu t (%)

β0 : Konstanta

β1,β2, β3 : Koefisien regresi dari masing masing variabel yang mempengaruhi deposito mudharabah.

E : error

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang tinjauan teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan dan tinjauan terhadap penelitian yang dilakukan terdahulu dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi jenis dan sumber pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan metode analisis data.


(15)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat tentang hasil penelitian dan interpretasi ekonomi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan atau kendala dalam penelitian, serta saran-saran yang sesuai dengan hasil penelitian.


(1)

3. Untuk mengetahui apakah inflasi berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hail penelitian ini adalah: 1. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan moneter. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam menjalankan fungsi sebagai lembaga intermediasi.

2. Bagi Dunia Perbankan Syariah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Bank Umum Syariah dalam mengambil kebijakan khususnya dalam meningkatkan dana pihak ketiga (deposito mudharabah) dan faktor yang mempengaruhinya. Selain itu bagi para nasabah dalam rangka mengambil keputusan.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan dan memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu ekonomi Islam, serta berguna bagi kajian lebih lanjut mengenai masalah yang berhubungan dengan tema penelitian ini.


(2)

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Sumber data

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan mengambil data time series dari tahun 2009-2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diambil dari dokumen catatan yang dikeluarkan oleh instansi atau badan-badan tertentu. Data yang digunakan meliputi tingkat bagi hasil, suku bunga dan inflasi.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Dependen (variabel terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen berupa :

 Deposito Mudharabah

Deposito mudharabah merupakan produk penghimpunan dana yang berdasarkan prinsip bagi hasil yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemilik dana (shohibul maal) kapasitasnya adalah nasabah atau deposan dengan pengelola dana (mudharib) kapasitasnya adalah bank syariah. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Umum Syariah di Indonesia yang dinyatakan dalam miliar rupiah dari periode 2009 sampai dengan 2012.


(3)

b. Variabel Independen (variabel bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel independen berupa :

 Bagi Hasil

Bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Umum Syariah di Indonesia yang dinyatakan dalam bentuk miliar rupiah dari periode 2009 sampai dengan 2012.

 Suku bunga (BI Rate)

Suku bunga (BI Rate) adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank indonesia dan diumumkan kepada publik. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia yang dinyatakan dalam persen (%) dari periode 2009 sampai dengan 2012.

 Inflasi

Inflasi adalah perubahan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Data operasinal yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia yang dinyatakan dalam bentuk peren (%) pada periode 2009 sampai dengan 2012.


(4)

3. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu dimana data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka. Untuk hipotesanya akan dianalisis menggunakan alat analisis regresi linier. Analisis ini untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Penelitian ini menggunakan data time series dan cross section yang dikenal dengan data panel. Dalam data panel terdapat tiga metode estimasi yaitu commond effects, fixed effects, dan random effects. Dari ketiga model estimasi tersebut akan dipilih yang terbaik untuk melakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik tersebut meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas residual, dan uji autokorelasi. Selanjutnya persamaan regresi yang memenuhi uji asumsi klasik dilakukan uji t dan uji F untuk mengetahui signifikan pengaruh masing-masing variabel sendiri-sendiri dan secara bersama-sama, dan menggunakan uji koefisien determinasi (R2).

Adapun regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

DMit= β0+ β1 BHit+ β2 SBit+ β3 INF it + eit Keterangan :

DMit : Jumlah deposito mudharabah untuk bank i dan waktu t (miliar rupiah)


(5)

SBit : Suku bunga BI Rate untuk bank i dan waktu t (%) INFit : Inflasi untuk bank i dan waktu t (%)

β0 : Konstanta

β1,β2, β3 : Koefisien regresi dari masing masing variabel yang mempengaruhi deposito mudharabah.

E : error

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang tinjauan teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan dan tinjauan terhadap penelitian yang dilakukan terdahulu dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi jenis dan sumber pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan metode analisis data.


(6)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat tentang hasil penelitian dan interpretasi ekonomi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan atau kendala dalam penelitian, serta saran-saran yang sesuai dengan hasil penelitian.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Deposito, dan Jumlah Bagi Hasil Deposito terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2008-2012)

0 13 130

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP PENGHIMPUNAN DEPOSITO MUDHARABAH DAN TABUNGAN MUDHARABAH (Studi kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2009-2012)

0 3 96

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM TERHADAP JUMLAH Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syar

0 1 13

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 2 16

BAB 1 Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013).

0 2 7

ANALISINFLASI T Analisis Pengaruh Bagi Hasil, Suku Bunga (BI Rate) Dan Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di Indionesia Periode 2009-2012.

0 0 15

DAFTAR PUSTAKA Analisis Pengaruh Bagi Hasil, Suku Bunga (BI Rate) Dan Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di Indionesia Periode 2009-2012.

0 2 4

ANATERHA Analisis Pengaruh Bagi Hasil, Suku Bunga (BI Rate) Dan Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di Indionesia Periode 2009-2012.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, BI RATE DAN BAGI HASIL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH ARTIKEL ILMIAH

0 0 14

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, BI RATE DAN BAGI HASIL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 14