Peranan Audit Internal Atas Siklus Penggajan dan Kepegawaian Dalam Menunjang Eefktivitas Pengendalian Internal Penggajian (Studi Kasus Pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung).

(1)

Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK

Pengembangan bisnis ditunjang oleh strategi pemasaran yang dilakukan diantaranya pengembangan teknologi, pembukaan kantor cabang baru dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. SDM merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan, karena tenaga kerja adalah asset penggerak dan pelaksana utama roda kegiatan suatu perusahaan. Kunci untuk memotivasi orang untuk berperilaku dalam sikap yang memajukan tujuan organisasi terletak pada cara insentif organisasi yang menghubungkan dengan tujuan individu. Sistem pengendalian internal penggajian harus dikendalikan dengan baik, untuk mengendalikan kas yang dikeluarkan dan untuk meminimalisasi keluhan dan ketidakpuasan pegawai. Dengan adanya pengendalian internal yang memadai dapat mengurangi terjadinya kesalahan yang tidak disengaja dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan perusahaan dan jika terjadi kesalahan akan dapat diketahui sedini mungkin. Audit Internal diperlukan untuk mengevaluasi apakah pengendalian internal perusahaan telah dirancang dan berjalan efektif. Audit internal atas siklus penggajian yang dilaksanakan secara memadai akan berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal penggajian.

Maksud dari penelitian ini disamping untuk mengetahui apakah audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian telah dilaksanakan secara memadai juga untuk mengetahui apakah pengendalian internal penggajian telah dilaksanakan secara memadai. Setelah mengetahui bagaimana pelaksanaan audit internal dan pengendalian internal dalam perusahaan lalu diteliti bagaimana pengaruh audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian terhadap efektifitas pengendalian internal penggajian.

Aktivitas yang menjadi objek penelitian ini dititikberatkan pada peranan audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero). Metode penelitian yang penulis lakukan adalah pendekatan studi kasus dengan deskriptif analitis, yang bertujuan untuk memberi gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat dan hubungan antar fenomena yang diteliti, dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek penelitian yang dipilih. Dengan teknik pengumpulan data berupa penelitian lapangan (field research) dan penelitian pustaka (library research), penulis akan melakukan pengujian hipotesis yaitu “audit internal yang memadai akan berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian”.

Dari hasil dari korelasi spearman yang dilakukan atas 5 responden didapat nilai korelasi positif sebesar 0,9 dengan tingkat signifikansi 0,05. Koefisien determinasi diperoleh sebesar 81%, sedangkan uji t menunjukkan thitung >ttabel dimana 3,576 > 1,000 yang berarti audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian sangat berperan dalam menunjang efetivitas pengendalian internal penggajian.


(2)

Universitas Kristen Maranatha v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI………v

DAFTAR TABEL……… x

DAFTAR LAMPIRAN……… xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian………... 1

1.2. Identifikasi Masalah………5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian………5

1.4. Kegunaan Penelitian………... 6

1.5. Kerangka Pemikiran………7

1.6. Metode Penelitian………... 10

1.7. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian………. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Tentang Peranan ………... 12

2.2. Auditing……….. 12

2.2.1. Pengertian Auditing………... 12

2.2.2. Tujuan Auditing………. 13


(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

2.2.4. Jenis-Jenis Auditor………. 15

2.3. Audit Internal……….. 16

2.3.1. Pengertian Audit Internal………... 16

2.3.2. Tujuan Audit Internal……… ……. 17

2.3.3. Fungsi dan Tanggung Jawab Audit Internal……….. 19

2.3.4. Kegiatan Auditor Internal……….. 19

2.3.5. Peranan Audit Internal………... 20

2.3.6. Kualifikasi Auditor Internal………... 21

2.3.7. Program Audit Internal……… ……….. 22

2.3.8. Pelaksanaan Audit Internal……… 23

2.3.9. Laporan Audit Internal………... 26

2.3.10. Tindak Lanjut Hasil Laporan Audit Internal…………... 26

2.4. Efektivitas Pengendalian Internal………... 27

2.4.1. Pengertian Efektivitas ………... 27

2.4.2. Pengertian Pengendalian Internal……….. 27

2.4.3. Tujuan Pengendalian Internal……… 28

2.4.4. Komponen-Komponen Pengendalian Internal………... 29

2.4.5. Jenis-Jenis Pengendalian Internal……….. 30

2.4.6. Keterbatasan Pengendalian Internal……….. 31

2.5. Pengendalian Internal atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian……... 32

2.5.1. Pengertian Gaji dan Penggajian………. 32

2.5.2. Arti Penting Penggajian………. 33


(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

2.5.4. Prosedur Siklus Penggajian dan Kepegawaian……….. 35

2.5.5. Pencatatan Penggajian………... 41

2.5.6. Pentingnya Siklus Penggajian dan Kepegawaian………….. 43

2.5.7. Fungsi-Fungsi dalam Siklus Penggajian dan Kepegawaian………... 43

2.5.8. Tujuan Pengendalian Internal atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian……… 45

2.5.9. Aktivitas Pengendalian Internal atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian……… 47

2.6. Audit Internal atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian………... 49

2.7. Peranan Audit Internal Atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian………... 50

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian……….. 53

3.2. Metode Penelitian………... 54

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data………. 54

3.2.2. Kriteria Responden……… 56

3.2.3. Teknik Pengembangan Instrumen………. 57

3.2.4. Operasionalisasi Variabel……….. 58

3.2.5. Teknik Pengolahan, Analisis Data dan Pengujian Hipotesis……… 61


(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Singkat Perusahaan……… 68

4.1.1 Visi, Misi, Motto, dan Credo Perusahaan……….. 71

4.1.2. Implikasi Bentuk PT Terhadap Visi, Misi, dan Persepsi serta Kaitan di dalam Pembentukan Budaya Perusahaan dan Pengembangan Kompetensi Inti………….. 72

4.1.3. Ruang Lingkup Usaha PT Pos Indonesia (Persero)……….. 74

4.1.4. Jaringan Pelayanan Pos………… ……….. 74

4.2. Hasil Penelitian………... 75

4.2.1. Jenis-Jenis Usaha PT Pos Indonesia (Persero)……….. 75

4.2.2. Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Persero)…………... 84

4.2.3. Uraian Tugas PT Pos Indonesia (Persero)………. 91

4.2.4. Kebijakan Penggajian……… 98

4.2.5. Prosedur Penggajian………... 100

4.2.6. Prosedur Perhitungan Gaji………. 108

4.2.7. Pencatatan Gaji……….. 109

4.3. Pelaksanaan Audit Internal atas Penggajian pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero)……….. 110

4.3.1. Kualifikasi Auditor Internal………... 110

4.3.2. Program Audit Internal……….. 112

4.3.3. Pelaksanaan Audit Internal……… 113


(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

4.3.5. Tindak Lanjut Hasil Audit Internal……… 120 4.4. Pelaksanaan Pengendalian Internal atas Penggajian Pada

Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero)……... 121 4.4.1. Komponen-Komponen Pengendalian Internal………... 121 4.4.2. Tujuan Pengendalian Internal……… 147 4.4.2.1. Efektivitas dan Efisiensi Operasi Perusahaan……... 147 4.4.2.2. Keandalan Pelaporan Keuangan………... 147 4.4.2.3. Kepatuhan Terhadap Hukum dan

Perundang-Undangan yang Berlaku………. 147 4.4.3. Tujuan Pengendalian Internal Penggajian………. 148 4.5. Pengujian Hipotesis………... 150 4.6. Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas

Pengendalian Internal Penggajian……….. . 154

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan………. 158

5.2. Saran………... 166

DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN


(7)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Kriteria Penentuan Bobot Jawaban Responden………….. 58 Tabel 3.2 : Operasionalisasi Variabel……… ……... 59 Tabel 4.1 : Hasil Pengujian Korelasi………. 150


(8)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Gambar Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Kuesioner

Lampiran 3 : Tabel Jawaban Kuesioner Lampiran 4 : Dokumen Penggajian Lampiran 5 : Flowchart Penggajian


(9)

Universitas Kristen Maranatha

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada:

Yth. Bapak/Ibu Responden di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan dalam rangka penyusunan skripsi guna meraih kesarjanaan di Universitas Kristen Maranatha, maka untuk mendapatkan data yang diperlukan saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan yang saya ajukan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian dalam menunjang efektivitas sistem pengendalian internal penggajian pada perusahaan tempat Bapak/Ibu bekerja.

Kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan yang saya sediakan merupakan bantuan yang sangat berharga. Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu.

Bandung, 12 Juni 2006 Peneliti


(10)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PERTANYAAN

Petunjuk Pengisian

Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari dua tipe, yaitu Pertanyaan Umum dan Pertanyaan Khusus.

Pada tipe Pertanyaan Umum, bapak/Ibu dapat mengisi jawaban pada tempat yang telah disediakan dengan singkat dan jelas. Apabila Bapak/Ibu berkeberatan, maka pertanyaan tersebut tidak perlu dijawab.

Pada tipe Pertanyaan Khusus, pilihlah salah satu alternatif jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda check ( • ) pada kolom sesuai dengan

alternatif jawaban yang dipilih. Alternatif jawaban yang diberikan adalah: SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai R : Ragu-ragu TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

A. Pertanyaan Umum

1. Nama :

2. Usia :

3. Pendidikan Terakhir :

4. Jabatan :

5. Lama Bekerja :

B. Pertanyaan Khusus

Berikut ini adalah pertanyaan mengenai peranan audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian pada perusahaan tempat Bapak/Ibu bekerja.


(11)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PERTANYAAN

PERANAN AUDIT INTERNAL ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS

PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN

Kuesioner Variabel Independen: Audit Internal yang Memadai Indikator: Kecukupan Audit Internal

NO KUALIFIKASI AUDITOR INTERNAL SS S R TS STS

1. Fungsi audit internal terpisah dari fungsi-fungsi lainnya.

2. Auditor internal memiliki kekerabatan dengan direktur atau departemen yang diaudit.

3. Auditor internal memiliki hubungan keuangan dengan direktur atau departemen yang diaudit. 4. Auditor internal diberikan kebebasan dalam

menyelesaikan tugasnya.

5. Auditor internal memiliki pengetahuan dan keahlian yang memadai dalam melaksanakan tugasnya.

6. Ada pendidikan dan pelatihan lanjutan jabatan di bagian audit internal.

7. Terdapat kriteria-kriteria khusus untuk menduduki jabatan di bagian audit internal. 8. Auditor internal menjalankan tugasnya sesuai

dengan Standar Profesional Audit Internal.

NO PROGRAM AUDIT INTERNAL SS S R TS STS

9. Program audit internal mudah dimengerti dan ringkas.


(12)

Universitas Kristen Maranatha

perusahaan.

11. Program audit disusun secara periodik.

NO PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL SS S R TS STS

12. Audit internal dilaksanakan berdasarkan jadwal audit yang telah ditetapkan.

13. Sistem yang ditetapkan perusahaan telah sesuai dengan kebijakan, rencana, prosedur, dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 14. Tim auditor internal melaksanakan koordinasi

dan komunikasi terlebih dahulu dengan bagian yang akan diaudit.

15. Auditor internal melakukan verifikasi terhadap tanggapan dari pihak yang dimintai keterangan untuk menjamin kebenaran informasi yang diperoleh.

16. Pelaksanaan audit internal telah sesuai dengan apa yang diprogramkan sebelumnya.

NO LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL SS S R TS STS

17. Setelah menyelesaikan audit, auditor internal selalu membuat laporan hasil audit.

18. Laporan hasil audit disajikan secara tertulis. 19. Laporan audit internal disampaikan kepada

pejabat yang berwenang secara tepat waktu. 20. Laporan audit dapat dipercaya.

21. Auditor internal mendiskusikan dahulu kesimpulan dan rekomendasi sebelum mengeluarkan laporan akhir kepada manajemen.


(13)

Universitas Kristen Maranatha NO TINDAK LANJUT HASIL AUDIT SS S R TS STS

22. Laporan yang dihasilkan menyajikan saran dan rekomendasi mengenai tindak lanjut yang harus dilakukan.

23. Saran dan rekomendasi yang diberikan oleh auditor internal mudah dipahami dan dilaksanakan.

24. Saran dan rekomendasi dari auditor internal selalu dilaksanakan.

25. Auditor internal menerima perkembangan perbaikan mengenai tindak lanjut atas laporan dari manajemen secara periodik.

26. Audit internal berperan dalam menunjang pengendalian internal penggajian.


(14)

Universitas Kristen Maranatha Kuesioner Variabel Dependen: Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian

Indikator: Tercapainya komponen Pengendalian Internal

NO LINGKUNGAN PENGENDALIAN SS S R TS STS

1. Kode etik dan kebijakan perusahaan dijadikan pedoman kinerja personel perusahaan.

2. Kode etik dan kebijakan perusahaan dikomunikasikan dan dilaksanakan oleh para pimpinan kepada karyawan.

3. Perusahaan memberikan sanksi yang jelas kepada para personel yang melanggar kode etik dan kebijakan perusahaan.

4. Perusahaan telah memiliki struktur organisasi yang mencerminkan garis tanggung jawab dan wewenang yang ada dalam pencapaian tujuan perusahaan.

5. Telah ditetapkan tanggung jawab dan pelimpahan wewenang untuk mempermudah proses perhitungan, pembayaran, pelaporan, dan otorisasi penggajian.

6. Dalam perusahaan telah terdapat bagian audit yang bertanggung jawab untuk mempermudah proses pelaporan keuangan perusahaan, pengendalian internal dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

7. Perusahaan telah mempunyai bagian audit internal yang kedudukannya terpisah dari bagian-bagian yang diauditnya.

8. Karyawan di bagian penggajian telah memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai.


(15)

Universitas Kristen Maranatha

pendidikan dan pelatihan yang dimiliki oleh karyawan.

10. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan didasarkan atas kinerjanya dalam perusahaan. 11. Terdapat pengendalian untuk mengurangi

penyelewengan atau penyimpangan yang terjadi dalam perusahaan.

12. Perusahaan telah mematuhi peraturan dalam menetapkan gaji.

NO PENAKSIRAN RISIKO SS S R TS STS

13. Akibat yang timbul dari risiko yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan dapat diperkirakan.

14. Ada tindakan pengendalian untuk mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan.

15. Manajemen telah mengantisipasi risiko yang dihadapi bila terjadi perubahan dalam sumber daya manusia.

16. Manajemen telah mengantisipasi risiko yang dihadapi bila terjadi perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi.

17. Manajemen telah mengantisipasi risiko yang dihadapi bila terjadi perubahan dalam sistem informasi dan penggunaan teknologi baru oleh perusahaan.

NO INFORMASI DAN KOMUNIKASI SS S R TS STS

18. Informasi tersedia tepat waktu dan menggambarkan kejadian dan aktivitas yang


(16)

Universitas Kristen Maranatha

efektif.

19. Informasi dilaporkan dari tingkatan bawah ke atas dan kemudian ditindak lanjuti.

20. Informasi digunakan sebagai alat pengembilan keputusan dalam mengelola dan mengendalikan kegiatan perusahaan.

21. Sistem akuntansi perusahaan telah cukup memadai dalam mengidentifikasikan, menghimpun, dan melaporkan transaksi perusahaan.

22. Payroll report didistribusikan kepada pihak yang berkepentingan.

23. Seluruh unsur penggajian telah disajikan dengan terperinci.

24. Terdapat sarana komunikasi yang cukup untuk mendukung komunikasi yang efektif.

25. Karyawan benar-benar memanfaatkan fasilitas komunikasi.

NO AKTIVITAS PENGENDALIAN SS S R TS STS

26. Aktivitas pengendalian dijelaskan dalam kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. 27. Tindakan yang tepat dan layak telah dilakukan

tanpa pengecualian terhadap informasi yang membutuhkan tindak lanjut.

28. Ada pemisahan tugas antara bagian yang melaksanakan pencatatan, pembayaran dan pelaporan penggajian.

29. Terdapat verifikasi atas catatan dan dokumen oleh bagian keuangan dan akuntansi sebelum


(17)

Universitas Kristen Maranatha

dilakukan pembayaran gaji.

30. Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan harus direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan.

31. Dilakukan perbandingan berkas induk penggajian dengan total buku besar gaji karyawan.

32. Ada review atas laporan penggajian untuk melihat kelayakan dan format yang tepat. 33. Terdapat pengecekan kesesuaian antara total

gaji menurut catatan dan total gaji yang dibayarkan.

34. Telah dilakukan perlindungan terhadap dokumen dan catatan penggajian dari kehilangan, kerusakan dan kesalahan penggunaan.

35. Pengamatan atas pembayaran gaji telah memadai sehingga kecil kemungkinan terjadi penyelewengan termasuk adanya gaji fiktif.

NO PEMANTAUAN SS S R TS STS

36. Pemantauan dalam menilai efektivitas rancangan dan operasi pengendalian internal telah dilaksanakan secara periodik.

37. Dilakukan tindak lanjut dengan cara pemantauan berkelanjutan terhadap kegiatan perhitungan gaji dan pembayaran gaji.

38. Ada kesesuaian antara hasil proses penggajian dengan tujuan yang ingin dicapai manajemen.


(18)

Universitas Kristen Maranatha Indikator: Tercapainya Tujuan Umum Pengendalian Internal

NO TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL SS S R TS STS

39. Data yang diperlukan dalam pembuatan laporan sudah akurat, teliti dan dapat diandalkan. 40. Wewenang dan tanggung jawab yang diberikan

kepada karyawan telah dilaksanakan dengan semestinya.

41. Setiap pemborosan yang menyebabkan ketidakefisienan dapat ditekan sekecil mungkin.

42. Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

43. Seluruh kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan perusahaan.

44. Setiap personel yang melanggar kebijakan dan prosedur perusahaan dikenakan sanksi.

Indikator: Tercapainya Tujuan Khusus Pengendalian Internal Penggajian NO TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL

PENGGAJIAN

SS S R TS STS

45. Transaksi pembayaran gaji yang dicatat dalam jurnal adalah transaksi non fiktif.

46. Transaksi pembayaran gaji yang dicatat dalam jurnal telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

47. Transaksi pembayaran gaji yang terjadi telah dicatat dengan benar.


(19)

Universitas Kristen Maranatha

48. Untuk menghindari kekeliruan dalam perhitungan gaji di berbagai tahap, maka dalam proses pencatatannya selalu dinilai dengan pantas.

49. Perkiraan transaksi gaji diklasifikasikan dengan pantas sesuai dengan bagan perkiraan klien yang dibuat jurnalnya supaya laporan keuangan dinyatakan dengan wajar.

50. Transaksi pembayaran gaji dicatat pada waktu yang tepat agar laporan keuangan tidak menjadi salah saji.

51. Transaksi pembayaran gaji yang dimasukkan ke dalam jurnal dan buku besar sesuai dengan berkas induk.


(20)

Universitas Kristen Maranatha

HASIL JAWABAN KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (X) AUDIT INTERNAL YANG MEMADAI

PERTANYAAN RESPONDEN

NO A B C D E

1 5 5 5 5 5

2 4 4 5 4 5

3 5 4 4 5 5

4 5 4 5 5 4

5 5 5 5 5 5

6 5 5 5 5 5

7 5 4 5 5 5

8 5 5 5 5 5

9 5 5 5 5 5

10 5 5 5 5 5

11 5 4 4 5 5

12 5 5 4 5 5

13 4 4 5 5 4

14 4 5 4 5 5

15 5 5 5 5 5

16 5 5 5 5 5

17 5 5 5 5 5

18 5 5 5 5 5

19 4 5 5 5 5

20 5 5 5 5 4

21 5 5 5 4 5

22 5 4 5 5 5

23 5 5 5 5 4

24 4 5 5 5 3

25 5 5 5 5 5

26 5 5 5 5 5


(21)

Universitas Kristen Maranatha

HASIL JAWABAN KUESIONER VARIABEL DEPENDEN (Y)

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN

PERTANYAAN RESPONDEN

NO A B C D E

1 4 5 5 5 4

2 5 5 4 5 5

3 5 4 4 5 5

4 4 5 5 5 5

5 5 5 5 5 4

6 4 5 5 5 5

7 5 5 4 5 5

8 5 5 5 4 5

9 5 4 5 4 5

10 4 5 4 5 5

11 5 5 5 5 5

12 5 5 5 5 4

13 5 5 5 5 5

14 5 5 5 5 4

15 5 4 5 5 5

16 5 5 5 5 5

17 5 5 5 5 5

18 5 5 5 4 5

19 5 5 5 4 5

20 5 5 5 5 5

21 5 5 4 5 5

22 5 5 5 5 4

23 5 5 4 5 5

24 4 5 5 4 5

25 5 4 5 5 5

26 5 4 5 5 5

27 5 5 5 5 4

28 5 5 5 5 5

29 5 5 5 5 5

30 5 5 5 5 5

31 5 5 4 5 5

32 5 5 5 5 5

33 5 4 5 5 5

34 5 4 5 5 5

35 5 5 5 5 5

36 5 5 5 5 5

37 5 4 5 5 5

38 5 5 5 5 5

39 5 4 5 5 5

40 5 5 5 5 4

41 4 4 5 5 5


(22)

Universitas Kristen Maranatha

43 5 5 5 5 5

44 5 5 5 5 5

45 5 5 5 5 5

46 5 5 5 5 5

47 5 5 5 5 4

48 5 5 5 5 5

49 5 5 5 5 5

50 5 5 5 5 5

51 5 5 5 5 5

TOTAL 249 245 248 250 247

Correlations

X y

Correlation

Coefficient 1.000 .900*

Sig. (2-tailed) . .037

Audit internal yang memadai

N 5 5

Correlation

Coefficient .900* 1.000

Sig. (2-tailed) .037 .

Spearman's rho

Efektivitas pengendalian internal

penggajian N 5 5


(23)

Universitas Kristen Maranatha STRUKTUR ORGANISASI UMUM PT POS INDONESIA

SK DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)


(24)

Universitas Kristen Maranatha STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA

SK DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)


(25)

Universitas Kristen Maranatha STRUKTUR ORGANISASI SUB BAGIAN BINA SDM-3 PT POS INDONESIA (PERSERO)

SK DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)


(26)

Universitas Kristen Maranatha STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT KEUANGAN PT POS INDONESIA (PERSERO)

SK DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)


(27)

Universitas Kristen Maranatha STRUKTUR ORGANISASI SATUAN PENGAWASAN INTERNAL

SK DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)


(28)

Universitas Kristen Maranatha KARTU JAM HADIR

HARI: TANGGAL:

NAMA/NIPPOS PANGKAT NO

MASUK

PULANG

PARAF JAM PARAF JAM


(29)

Universitas Kristen Maranatha

Bina SDM-3

Pembuat Juru Bayar Bendahara Akuntansi Bank Daftar Gaji (Lokas)


(30)

Universitas Kristen Maranatha Juru Bayar Bendahara (Lokas) Akuntansi


(31)

Universitas Kristen Maranatha

NOMOR DAFTAR GAJI……… ALAMAT RUMAH/KODE POS:

NAMA LENGKAP……….. ……….

NIPPOS……….. ……….

TEMPAT/TANGGAL LAHIR…………...………. ……….

MULAI BEKERJA……….………. PANGKAT (GOLONGAN GAJI)……….………. TEMPAT BEKERJA……….……… ……….

KODE JIWA……….………..

MUTASI (SURAT KEPUTUSAN/SURAT/NOTA) C A T A T A N SUSUNAN KELUARGA MENGENAI PENETAPAN GAJI POKOK MENGENAI PENGHENTIAN/ PEMINDAHAN

TERHITUNG PEMBAYARAN GAJI, PENGURANGAN/

TANGGAL NOMOR JENIS GAJI POKOK MULAI

TANGGAL PEMINDAHAN TUNJANGAN KELUARGA, DLL.

ISTRI I/SUAMI: ISTRI II:

Lahir: Lahir:

Nikah/Rujuk: Nikah/Rujuk:

Cerai/Neninggal: Cerai/Meninggal:

ANAK-ANAK: ANAK-ANAK:

1……… 1………

Lahir: Lahir:

2……… 2………

Lahir: Lahir:

3……… 3………

Lahir: Lahir:

4……… 4………


(32)

Universitas Kristen Maranatha RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap : Widhiyanti Mulyono Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 17 Juni 1984 Agama : Kristen

Alamat : Jl. Surya Sumantri No. 55 Bandung Telp : 081802042891

Pendidikan Formal:

1990 – 1996 : SD Slamet Riyadi Bandung 1996 – 1999 : SLTP Santa Maria Bandung 1999 – 2002 : SMU Santa Angela Bandung 2002 – 2006 : Universitas Kristen Maranatha


(33)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada tahun 2006 perekonomian Indonesia memasuki tahun yang berat, namun menuju kearah yang lebih baik dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 6.2 %, laju inflasi 8.0 %, nilai tukar rata-rata Rp 9.900,- per dollar AS, harga minyak Indonesia di pasar internasional 57 dollar AS per barel dengan tingkat produksi minyak Indonesia 1.050 juta barel per hari. (Kompas, Bisnis dan Investasi, 24 Februari 2006). Namun, pada perjalanannya diperkirakan tidak akan mulus, mengingat adanya konflik di beberapa negara penghasil minyak (OPEC), seperti akhir-akhir ini di Iran. Belum lagi adanya kenaikan harga minyak dunia, sehingga akan menstimulasi kenaikan laju inflasi. Selain masalah global juga beberapa masalah di Indonesia pun menjadi pemicu stagnasi ekonomi, salah satunya rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).

Kondisi seperti itu tentu saja akan dirasakan berat bagi pengusaha dan butuh kiat-kiat untuk mengatasinya, salah satunya membangun jaringan bisnis yang kuat. Perlu adanya persiapan masa depan dalam suatu bisnis dengan cara melepaskan masa lalu, membangun karakter dan strategi organisasi. Banyak perusahaan gagal karena strategi yang dijalankannya tidak lagi mampu mengimbangi pesaing, organisasi tidak bisa menyesuaikan terhadap kejutan kreativitas yang ditujukan pesaing kepadanya dan manajemen perusahaan membiarkan karakter perusahaan memburuk.


(34)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 2

Pengembangan bisnis ditunjang oleh strategi pemasaran yang dilakukan diantaranya pengembangan teknologi, pembukaan kantor cabang baru dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. SDM merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan, karena tenaga kerja adalah asset penggerak dan pelaksana utama roda kegiatan suatu perusahaan. Kunci untuk memotivasi orang untuk berperilaku dalam sikap yang memajukan tujuan organisasi terletak pada cara insentif organisasi yang menghubungkan dengan tujuan individu.

Kompensasi insentif merupakan mekanisme yang mendorong dan memotivasi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Kompensasi terdiri dari tiga komponen yaitu :

1. Gaji.

2. Manfaat dari perusahaan (secara mendasar adalah pensiun dan tunjangan kesehatan).

3. Kompensasi insentif, yang terdiri dari insentif positif berupa reward dan insentif negative berupa punishment. Insentif dapat berupa imbalan finansial, contohnya adalah kenaikan gaji, bonus, keuntungan, dan penghasilan tambahan.

Individu cenderung untuk termotivasi lebih kuat dengan potensi imbalan yang diperoleh daripada ketakutan yang diakibatkan oleh hukuman. Hal ini menuntut sistem pengendalian manajemen harus berorientasi memberi imbalan. (Kurniawan Tjakrawala, 2003:135).


(35)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 3

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan. (Bambang Hartadi, 1997:3). Dengan adanya pengendalian internal yang memadai dapat mengurangi terjadinya kesalahan yang tidak disengaja dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan perusahaan dan jika terjadi kesalahan akan dapat diketahui sedini mungkin. Meskipun demikian tidak berarti bahwa dengan adanya pengendalian intern yang andal akan menghilangkan semua kesalahan dan kecurangan. Pengendalian intern tidak menjamin tidak adanya kecurangan tetapi hanya berusaha untuk meminimalkan kecurangan ataupun kesalahan yang mungkin terjadi.

Salah satu aktivitas penting perusahaan yang memerlukan pengendalian intern yang baik adalah siklus penggajian dan kepegawaian. Sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk melaksanakan penghitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang dibayar setiap bulan. Pengelolaan dan pengendalian kepegawaian terutama pada pos gaji dan upah memiliki nilai yang material sehingga perlu mendapat perhatian kemungkinan terjadinya inefisiensi, kecurangan, atau manipulasi.

Audit atas siklus penggajian dan kepegawaian melibatkan fungsi personalia, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi. Fungsi personalia bertanggungjawab dalam pengangkatan karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif gaji dan upah, promosi dan penurunan pangkat, mutasi karyawan,


(36)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 4

penghentian karyawan dari pekerjaannya, dan penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan serta penghitungan gaji dan upah karyawan. Fungsi keuangan bertanggungjawab atas pelaksanaan pembayaran gaji dan upah serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggungjawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja.

Siklus penggajian terdiri dari jaringan prosedur pancatatan waktu hadir, pembuatan daftar gaji, pembayaran gaji, dan distribusi biaya gaji. Fungsi yang terkait dalam siklus penggajian yaitu fungsi penerima pegawai, pencatat waktu, pembuat daftar gaji dan upah, pembuat bukti kas keluar, pembayar gaji dan upah, akuntansi biaya dan akuntansi umum. (Mulyadi, 1998:283).

Sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. (Mardiasmo, 2002:4). Sarang inefisiensi ini dapat saja terjadi di berbagai sektor, salah satunya pada aspek penggajian dan kepegawaian.

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam menjalankan aktivitasnya. Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasar pada tiga elemen utama, yaitu : ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Efisiensi merupakan pencapaian output yang maksimum dengan input minimum. Sedangkan efektivitas adalah ukuran berhasil atau tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. (Mardiasmo, 2002:4).


(37)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 5

Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian di salah satu organisasi sektor publik PT Pos Indonesia (Persero) sebagai bahan penulisan dan penyusunan skripsi dengan judul : “Peranan Audit Internal Atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas maka penulis merumuskan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Apakah audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian telah dilaksanakan secara memadai.

2. Apakah pengendalian internal penggajian telah dilaksanakan secara memadai. 3. Bagaimana pengaruh audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian

terhadap efektivitas pengendalian internal penggajian.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi sebagai bahan dalam penulisan karya ilmiah yang berbentuk skripsi guna memenuhi salah satu syarat mencapai gelar S1 di Universitas Kristen Maranatha. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian telah dilaksanakan secara memadai.


(38)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 6

2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal penggajian telah dilaksanakan secara memadai.

3. Untuk meneliti pengaruh audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian terhadap efektifitas pengendalian internal penggajian.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan uraian pada tujuan penelitian, penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini dapat berguna untuk :

1. Perusahaan, sebagai informasi atau bahan masukan untuk mengevaluasi kebaikan dan kelemahan audit internal dan pengendalian internal yang ada atas siklus penggajian sehingga dapat membantu untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

2. Manajemen, untuk meningkatkan kesadaran manajemen perusahaan akan pentingnya audit internal dan pengendalian internal dalam siklus penggajian dan kepegawaian untuk mencegah terjadinya kecurangan.

3. Bagi mahasiswa dan pihak lain yang berminat atas penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat.

4. Bagi penulis, untuk mengetahui gambaran yang nyata atas penerapan teori mengenai audit internal dan pengendalian internal yang diterima oleh penulis selama di bangku kuliah, serta mengetahui kesesuaian dan ketidaksesuaiannya.


(39)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 7

1.5. Kerangka Pemikiran

Paket kompensasi yang terdiri atas gaji dan tunjangan-tunjangan, merupakan pengeluaran pokok yang secara kritis mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan. (Hery Simamora, 1997:539). Tingkat-tingkat kompensasi menentukan gaya hidup, status, harga diri, dan perasaan-perasaan karyawan terhadap organisasi. Selain itu, kompensasi dapat mempunyai imbas besar atas rekrutmen, motivasi, produktivitas, dan tingkat perputaran karyawan. Pengelolaan kompensasi adalah fungsi penting di dalam organisasi karena salah satu fase penting dari pekerjaan di mata sebagian besar karyawan adalah tingkat bayarannya.

Kompensasi merupakan istilah luas yang berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial (financial rewards) yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Gaji merupakan kompensasi finansial langsung. Gaji (salary) umumya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan (terlepas dari lamanya jam kerja). Karyawan-karyawan manajemen, staf profesional, klerikal (pekerja-pekerja kerah putih) biasanya digaji.

Gaji umumnya merupakan faktor penting bagi karyawan dan sekurang-kurangnya akan mempunyai imbas terhadap pilihan pekerjaan, kepuasan kerja, ketidakhadiran, perputaran karyawan, dan produktivitas. (Hery Simamora, 1997:547). Tujuan sistem gaji adalah memikat dan mempertahankan staf-staf yang sangat kompeten. Individu-individu termotivasi untuk bekerja manakala


(40)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 8

mereka merasa bahwa imbalan didistribusikan secara adil. (Hery Simamora, 1997:550).

Menurut Arens the payroll and personnel cycle involves the employment and payment of all employees. Labor is an important consideration in the valuation of inventory in manufacturing, construction, and other industries. (Arens, 2006:560). The audit of the payroll and personnel cycle includes obtaining an understanding of internal control, assessment of control risk, test of controls and substantive test of transactions, analytical procedures, and test of details of balance. (Arens, 2006:560).

Prosedur audit penggajian dimulai dari pembuatan daftar gaji dan upah, pembuatan bukti kas keluar, pembayaran gaji dan upah, pencatatan biaya gaji dan upah serta kewajiban yang berkaitan. (Mulyadi, 1998:294).

Struktur pengendalian internal penggajian harus dikendalikan dengan baik, untuk mengendalikan kas yang dikeluarkan dan untuk meminimalisasi keluhan dan ketidakpuasan pegawai. Jenis audit yang dilaksanakan dalam audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian adalah audit opersional dan audit ketaatan yang bertujuan mempertimbangkan apakah auditi (klien) telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi. Auditor internal bekerja di suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan. Auditor internal juga bertanggungjawab untuk mengevaluasi apakah struktur pengendalian internal perusahaan telah dirancang dan berjalan efektif.


(41)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 9

Organisasi profesi internal auditor berkeyakinan bahwa fungsi internal audit (satuan pemeriksa intern) yang efektif mampu menawarkan sumbangan penting dalam meningkatkan proses corporate governance, pengelolaan resiko, dan pengendalian manajemen. (Organisasi Profesi Internal Auditor, 2003:1).

World Bank mendefinisikan good corporate governance sebagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha. (Mardiasmo, 2002:18).

Berdasarkan Hasil Penelitian Pengaruh Manajer, Auditor Internal dan Pengendalian Internal terhadap Kinerja Perusahaan yang dilakukan oleh Hiro Tugiman pada 102 BUMN dan BUMD di tahun 2000 diperoleh kesimpulan umum bahwa auditor internal perusahaan paling berperan bila dibandingkan dengan para manajer dalam rangka menjaga pengendalian internal perusahaan agar berjalan dengan baik dan efektif. Pengendalian internal yang baik sangatlah penting karena pencapaian kenerja perusahaan sangat ditentukan oleh pengendalian internal yang baik dan efektif.

Sistem penggajian dan kepegawaian yang baik belum tentu efektif, sedangkan sistem penggajian dan kepegawaian yang efektif sudah pasti baik. Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian internal yang efektif khususnya pada siklus penggajian dan kepegawaian dalam perusahaan. Manajemen harus selalu mengkaji ulang pengendalian internal yang diterapkannya. Untuk mengetahui


(42)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 10

keandalan pengendalian internalnya, perlu adanya evaluasi atas pengendalian internal.

Audit internal atas siklus penggajian yang dilaksanakan secara memadai akan berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal penggajian.

1.6. Metode Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini digunakan pendekatan studi kasus dengan metode deskriptif analitis, yang bertujuan untuk memberi gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat dan hubungan antar fenomena yang diteliti, dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek penelitian yang dipilih. Akhirnya, penulis menarik kesimpulan dari keadaan yang ada pada perusahaan. Teknik penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah: 1. Penelitian lapangan (field research), yaitu peninjauan secara langsung ke

perusahaan yang diteliti untuk memperoleh data primer. Data primer diperoleh dengan mengadakan wawancara terhadap pihak-pihak yang berwenang dan karyawan, memberikan kuesioner kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, serta observasi terhadap catatan dan dokumen perusahaan yang berhubungan dengan topik dalam penelitian. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui sistem, prosedur, dan kebijakan yang berhubungan dengan siklus penggajian dan kepegawaian.

2. Penelitian pustaka (library research), yaitu dengan membaca dan mempelajari literatur berupa buku-buku, majalah, buletin, surat kabar, catatan kuliah,


(43)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 11

maupun tulisan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan teori untuk mempertanggungjawabkan analisa dalam pembahasan masalah.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT Pos Indonesia (Persero) yang berlokasi di Jl. Banda no.30 Bandung. Penelitian dilaksanakan dalam waktu dua bulan dimulai dari bulan Maret 2006 sampai selesai bulan Mei 2006.


(44)

158 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Pelaksanaan audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) yang dilakukan auditor internal perusahaan dinilai sangat berperan, hal ini dibuktikan dengan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Kedudukan auditor internal dalam organisasi ditempatkan sebagai fungsi audit internal yang berdiri sendiri yang berada dalam bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang keberadaannya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan seperti yang dilihat dalam struktur organisasi dinilai efektif karena selain memenuhi syarat aspek independensi juga tidak terlibat langsung dalam aktivitas operasional, sehingga dalam melaksanakan tugasnya tidak dipengaruhi oleh pihak manapun. Hal ini mendorong auditor internal agar dapat melaksanakan audit independen yang objektif. b. Adanya program audit internal yang disebut dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT). Program audit internal


(45)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 159

tersebut dibuat secara periodik, yaitu satu tahun sekali yang memuat kebijakan pengawasan, sasaran pengawasan, strategi pengawasan, jenis, fungsi dan program aksi pengawasan serta rencana anggaran pengawasan.

c. Adanya pelaksanaan audit internal yang terarah sesuai dengan program yang telah ditetapkan pada setiap objek pemeriksaan. Pelaksanaan audit internal dilakukan untuk membantu anggota organisasi dalam bentuk pertanggungjawaban yang efektif berupa aktivitas perencanaan audit dan evaluasi informasi mengenai kelayakan dan penilaian efektivitas pengendalian internal serta mengkomunikasikan hasilnya agar sumber daya perusahaan benar-benar dikelola secara efektif.

d. Adanya laporan audit internal penggajian yang berisi hasil temuan berupa penyimpangan-penyimpangan, saran dan rekomendasi yang disajikan setelah melakukan audit internal atas pengendalian intern penggajian.

e. Adanya tindak lanjut hasil audit dengan memberikan saran dan rekomendasi yang harus dilaksanakan oleh objek pemeriksaan. Manajemen selaku objek pemeriksaan melakukan tindak lanjut hasil audit dengan melakukan pemantauan sebagai tindak lanjut yang harus dilakukan oleh manajemen.


(46)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 160

2. Pengandalian internal penggajian yang diterapkan dinilai telah efektif, hal ini dapat terlihat dari komponen-komponen pengendalian internal penggajian, yaitu:

a. Lingkungan pengendalian.

Perusahaan telah memiliki lingkungan pengendalian yang efektif. Hal ini terlihat dari adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas dari setiap direktorat yang ada yaitu dengan adanya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan tingkatan struktur organisasi dalam perusahaan.

b. Penaksiran risiko.

Perusahaan telah melakukan penaksiran risiko yang akan timbul dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam perusahaan, seperti karyawan baru (SDM), sistem informasi dan penggunaan teknologi baru.

c. Informasi dan komunikasi.

Sistem informasi dan komunikasi yang ada pada perusahaan telah memadai. Perusahaan telah menggunakan sistem komputer penuh

(fully computerized system), sehingga manajemen dapat

memeproleh dan menghasilkan informasi yang dapat dipercaya dan tepat waktu bagi pihak internal maupuan eksternal. Semua transaksi diungkapkan dan dicatat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Dengan adanya sistem informasi dan komunikasi yang memadai, maka karyawan dapat memahami aktivitas


(47)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 161

masing-masing bagian khususnya bagian yang berkaitan dengan aktivitas penggajian, yaitu bagian Bina SDM-3, Keuangan dan Akuntansi.

d. Aktivitas Pengendalian.

Perusahaan telah memiliki prosedur dan kebijakan untuk mengendalikan setiap bagian agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Aktivitas pengendalian tersebut meliputi peninjauan kinerja karyawan, pengendalian fisik atas dokumen dan catatan perusahaan, serta adanya pemisahan tugas yang jelas.

e. Pemantauan.

Pemantauan atas pelaksanaan penggajian pada perusahaan selain dilakukan oleh masing-masing bagian juga oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) dengan cara memonitor aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan masalah penggajian, mulai dari prosedur pembuatan daftar gaji sampai dengan prosedur pembayaran gaji pada setiap karyawan.

3. Tujuan Pengendalian internal secara umum pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) telah tercapai. Hal ini dibuktikan dengan adanya:

a. Efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan.

Untuk mencapai tujuan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan, Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) telah menetapkan adanya struktur organisasi yang menggambarkan tanggung jawab dan wewenang setiap personel dalam perusahaan


(48)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 162

serta uraian tugas yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu, apa yang menjadi pemborosan dalam perusahaan sedapat mungkin dapat ditekan dimana atasan diharuskan melakukan pengawasan terhadap bawahannya agar bawahannya tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan perusahaan.

b. Keandalan pelaporan keuangan.

Keandalan pelaporan keuangan dicapai dengan melakukan prosedur pencatatan yang mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan. Dengan adanya sistem informasi dan komunikasi, dapat mendukung keandalan dari pelaporan keuangan tersebut, dimana laporan keuangan diterbitkan secara akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya.

c. Kepatuhan kepatuhan terhadap hukum dan perundang-perundangan yang berlaku.

Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) menjalankan operasi perusahaan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah karena PT Pos Indonesia (Persero) ini merupakan BUMN dan pemerintah telah menetapkan peraturan tentang badan usaha yang lain yang harus ditaati oleh semua badan usaha yang ada. Selain itu, untuk mencapai tujuan pengendalian internal dalam hal kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan yang berlaku, Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) telah membuat dan


(49)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 163

menetapkan tata tertib dan disiplin karyawan yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan.

4. Tujuan pengendalian internal penggajian pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) telah tercapai. Hal ini didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Keberadaan.

Pembayaran gaji telah diberikan kepada karyawan yang bersangkutan dengan benar. Hal ini dibuktikan dengan adanya pencatatan waktu hadir yang diawasi oleh asisten manajer untuk menghindari karyawan fiktif. Pembayaran gaji telah disesuaikan dengan tingkat jabatan atau golongan yang disertai dengan tunjangan-tunjangan dan potongan-potongan gaji.

b. Kelengkapan.

Dalam proses penggajian, data yang diperlukan telah disajikan dengan lengkap dan benar. Hal ini terlihat dari adanya catatan-catatan dan informasi yang diperoleh. Catatan dan informasi tersebut berupa absensi/daftar hadir karyawan, kebijakan penggajian dan pencatatan yang dilakukan oleh bagian akuntansi dan keuangan dalam buku besar dan buku kas, dimana catatan dan informasi tersebut diperoleh dari setiap bagian yang terkait dalam aktivitas penggajian.


(50)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 164

Proses penggajian dilakukan berdasarkan tingkat jabatan/golongan dari setiap karyawan ditambah dengan tunjangan-tunjangan dan potongan-potongan. Pembayaran gaji dapat mengalami perubahan (naik/turun), yang diakibatkan oleh adanya perubahan kebijakan perusahaan berupa kenaikan pangkat/jabatan/golongan, penjatuhan sanksi, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut yang menjadi penilaian dan mempengaruhi perhitungan penggajian.

d. Klasifikasi.

Pembayaran gaji yang diberikan kepada karyawan berdasarkan pada tingkat jabatan/golongan. Perhitungan gaji dilakukan oleh bagian Bina SDM-3 untuk karyawan dalam setiap direktorat. e. Tepat waktu.

Pembayaran gaji selalu dilakukan tepat waktu, yaitu pada tanggal satu setiap bulannya. Akan tetapi, apabila tanggal satu jatuh pada hari libur, maka pembayaran gaji dilakukan pada hari kerja berikutnya.

f. Posting dan pengikhtisaran.

Pencatatan berupa jurnal dan posting buku besar dilakukan oleh bagian Akuntansi, sedangkan bagian Keuangan mencatat pengeluaran kas untuk pembayaran gaji pada Buku Kas A dan B, kemudian melakukan pencocokan untuk menjamin kebenaran pengikhtisarannya.


(51)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 165

5. Audit internal perusahaan sangat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian. Hal ini didukung oleh adanya aktivitas verifikasi serta evaluasi terhadap prosedur penggajian yang ditetapkan perusahaan. Kesimpulan diterimanya hipotesis tersebut, juga didukung oleh pengujian secara statistik dengan menggunakan program SPSS dimana berdasarkan hasil jawaban tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

• Besarnya korelasi (r) = 0.9

• Besarnya koefisien determinasi (KD) = 81%

• Dari hasil uji t menunjukkan thitung >ttabel dimana 3,576 > 1,000 yang berarti audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian sangat berperan dalam menunjang efetivitas pengendalian internal penggajian. Hal ini menunjukkan bahwa audit internal memberikan dampak yang positif dimana pemeriksaan dilakukan dengan intensif. Pembayaran gaji diberikan pada karyawan yang berhak (bukan karyawan fiktif), prosedur penggajian dibuat dan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan merupakan bukti bahwa audit internal sangat berperan dalam pengendalian internal penggajian.

Kelemahan-kelemahan yang penulis temukan selama melakukan penelitian pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) adalah:


(52)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 166

• Satuan Pengawasan Intern (SPI) tidak melakukan audit internal pada bagian penggajian setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan manajemen penggajian dianggap telah memiliki sistem penggajian yang memadai, sedangkan dari pihak Satuan Pengawasan Intern mempunyai kendala yaitu terbatasnya tenaga, waktu dan biaya yang harus dikeluarkan sehingga memprioritaskan bagian-bagian yang dianggap perlu diaudit saja untuk pemeriksaan setiap tahunnya pada semua unit kerja yang ada pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero).

2. Untuk variabel dependen.

• Petugas pembuat daftar gaji dan pembayar gaji (juru bayar) adalah petugas yang sama, sehingga dikhawatirkan adanya manipulasi data mengenai penggajian. Hal ini menunjukkan adanya kerangkapan fungsi, yaitu fungsi pembuat daftar gaji yang merangkap fungsi pembayar gaji.

• Pencatatan waktu kehadiran masih menggunakan sistem manual, sehingga dikhawatirkan terjadi manipulasi daftar hadir atau kelalaian pencatatan waktu kehadiran yang akan berdampak pada kebijakan pemberian kompensasi atau tunjangan.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero), penulis mengemukakan beebrapa saran sebagai


(53)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 167

bahan masukan untuk perusahaan dalam melakukan tindakan perbaikan, diantaranya adalah:

1. Untuk variabel independen.

a. Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebaiknya melakukan audit internal pada semua unit kerja secara keseluruhan setiap tahunnya, terutama bagian Bina SDM-3 karena menyangkut adanya pengeluaran kas. Dengan kata lain, audit internal yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) harus memprioritaskan pemeriksaan pada bagian Bina SDM-3 dan bagian yang dinilai rawan setiap tahunnya, walaupun sistem penggajian yang dibuat oleh manajemen penggajian (Bina SDM-3) telah memadai.

b. Kurangnya tenaga pemeriksa (auditor internal) sebaiknya ditambah sehingga pemeriksaan dapat dilaksanakan setiap tahunnya pada semua unit kerja dalam perusahaan. Dari jumlah karyawan SPI sebanyak 23 orang, tenaga pemeriksa (auditor internal) hanya berjumlah 11 orang. Sedangkan karyawan bagian SDM yang perlu diaudit saja berjumlah 36 orang, belum lagi karyawan bagian lain seperti karyawan Direktorat Operasi berjumlah 53 orang, Direktorat Teknik berjumlah 33 orang dan Direktorat Keuangan berjumlah 22 orang. Karyawan bagian SPI sebaiknya ditambah sebanyak 7 orang agar secara keseluruhan berjumlah 30 orang. Karyawan sejumlah 30 orang untuk bagian SPI dirasa cukup karena sebanding dengan karyawan-karyawan bagian lain, terlebih


(54)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 168

lagi tugas SPI adalah untuk melakukan pemeriksaan untuk setiap bagian yang membutuhkan audit, tidak hanya satu bagian saja. 2. Untuk variabel dependen.

a. Petugas pembuat daftar gaji dan pembayar gaji (juru bayar) sebaiknya dipisahkan agar tidak terjadi manipulasi data walaupun sistem penggajian yang ada dinilai telah memadai dan tidak ada kerangkapan fungsi pada bagian penggajian (Bina SDM-3).

b. Pencatatan waktu hadir karyawan sebaiknya menggunakan teknologi terkomputerisasi seperti Finger Print, dengan alasan bahwa teknologi pencatatan waktu hadir ini menggunakan tanda pengenal berupa sidik jari (telapak tangan) karyawan yang bersangkutan sehingga tidak dapat dimanipulasi. Hal ini dapat meminimalisasi kecurangan dan kelalaian serta memudahkan pekerjaan karena petugas pencatat waktu hadir tidak perlu memindahkan data manual ke komputer.


(55)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Abadi Jusuf, Amir, 2003, Auditing Pendekatan Terpadu, Salemba Empat, Jakarta. Anthony and Govindarajan, 2001, Management Control System, tenth edition, Mc Graw Hill, New York.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, 2006, International Edition Auditing and Assurance Services : An Integrated Approach, eleventh edition, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Bodnar H., George, and William S. Hopwood, 2001, Accounting Information system, eighth edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Boynton, Johnson and Kell, 2001, Modern Auditing, seventh edition, Wiley and Sons Inc., New York.

Hanks, Patrick, Concies Dictionary, 1990, Williams Collins and Sons Ltd., Glasgow.

Hartadi, Bambang, 1997, Sistem Pengendalian Intern Dalam Hubungannya Dengan Manajemen dan Audit, edisi dua, BPFE, Yogyakarta.

Horngren, Charles T., Walter T. Harrison Jr., Linda Smith Bamber, 2002, Accounting, fifth edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, edisi satu, Salemba Empat, Jakarta.

Kohler, Eric L., A Dictionary For Accountants, 1984, sixth edition, Prentice Hall of India, New Delhi.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, edisi satu, Andi, Yogyakarta Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, edisi tiga, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, Kanaka Puradireja, 2002, Auditing, Buku Satu, edisi enam, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, Kanaka Puradireja, 1998, Auditing, Buku Dua, edisi lima, Salemba Empat, Jakarta.


(56)

Universitas Kristen Maranatha Organisasi Profesi Internal Auditor, 2003, Rekomendasi Mengenai Peran Internal Auditor dalam Meningkatkan Coorporate Governance pada Perusahaan di Indonesia.

Pearce, David W., The dictionary of Modern Economics, 1988, revised edition, The Maximilian Press Ltd., London.

Pickett, Spencer, 2000, The Internal Auditing Handbook, John Wiley and Sons Ltd., England.

Ratliff, Richard L., Wanda A. Wallace, 1996, Internal Auditing Principles and Techniques, second edition, The Institute of Internal Auditors, Altamonte Springs.

Romney, Marshall B., Paul John Steinbart, and Barry E. Cushing, 2003, Accounting Information System, ninth edition, Pearson Education Inc., New Jersey.

Tjakrawala, Kurniawan, 2003, Sistem Pengendalian Manajemen, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.

Tugiman, Hiro, 1997, Pandangan Baru Internal Auditing, Edisi Indonesia, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 2001, Standar Profesional Audit Internal, Edisi Kelima, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 2006, Pengenalan Manajemen Internal Audit, Yayasan Pendidikan Internal Auditor, Jakarta.

Widjayanto, Nugroho, 1985, Pemeriksaan Operasional Perusahaan, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.


(1)

5. Audit internal perusahaan sangat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian. Hal ini didukung oleh adanya aktivitas verifikasi serta evaluasi terhadap prosedur penggajian yang ditetapkan perusahaan. Kesimpulan diterimanya hipotesis tersebut, juga didukung oleh pengujian secara statistik dengan menggunakan program SPSS dimana berdasarkan hasil jawaban tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

• Besarnya korelasi (r) = 0.9

• Besarnya koefisien determinasi (KD) = 81%

• Dari hasil uji t menunjukkan thitung >ttabel dimana 3,576 > 1,000 yang berarti audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian sangat berperan dalam menunjang efetivitas pengendalian internal penggajian. Hal ini menunjukkan bahwa audit internal memberikan dampak yang positif dimana pemeriksaan dilakukan dengan intensif. Pembayaran gaji diberikan pada karyawan yang berhak (bukan karyawan fiktif), prosedur penggajian dibuat dan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan merupakan bukti bahwa audit internal sangat berperan dalam pengendalian internal penggajian.

Kelemahan-kelemahan yang penulis temukan selama melakukan penelitian pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) adalah:


(2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 166

• Satuan Pengawasan Intern (SPI) tidak melakukan audit internal pada bagian penggajian setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan manajemen penggajian dianggap telah memiliki sistem penggajian yang memadai, sedangkan dari pihak Satuan Pengawasan Intern mempunyai kendala yaitu terbatasnya tenaga, waktu dan biaya yang harus dikeluarkan sehingga memprioritaskan bagian-bagian yang dianggap perlu diaudit saja untuk pemeriksaan setiap tahunnya pada semua unit kerja yang ada pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero).

2. Untuk variabel dependen.

• Petugas pembuat daftar gaji dan pembayar gaji (juru bayar) adalah petugas yang sama, sehingga dikhawatirkan adanya manipulasi data mengenai penggajian. Hal ini menunjukkan adanya kerangkapan fungsi, yaitu fungsi pembuat daftar gaji yang merangkap fungsi pembayar gaji.

• Pencatatan waktu kehadiran masih menggunakan sistem manual, sehingga dikhawatirkan terjadi manipulasi daftar hadir atau kelalaian pencatatan waktu kehadiran yang akan berdampak pada kebijakan pemberian kompensasi atau tunjangan.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero), penulis mengemukakan beebrapa saran sebagai


(3)

bahan masukan untuk perusahaan dalam melakukan tindakan perbaikan, diantaranya adalah:

1. Untuk variabel independen.

a. Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebaiknya melakukan audit internal pada semua unit kerja secara keseluruhan setiap tahunnya, terutama bagian Bina SDM-3 karena menyangkut adanya pengeluaran kas. Dengan kata lain, audit internal yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) harus memprioritaskan pemeriksaan pada bagian Bina SDM-3 dan bagian yang dinilai rawan setiap tahunnya, walaupun sistem penggajian yang dibuat oleh manajemen penggajian (Bina SDM-3) telah memadai.

b. Kurangnya tenaga pemeriksa (auditor internal) sebaiknya ditambah sehingga pemeriksaan dapat dilaksanakan setiap tahunnya pada semua unit kerja dalam perusahaan. Dari jumlah karyawan SPI sebanyak 23 orang, tenaga pemeriksa (auditor internal) hanya berjumlah 11 orang. Sedangkan karyawan bagian SDM yang perlu diaudit saja berjumlah 36 orang, belum lagi karyawan bagian lain seperti karyawan Direktorat Operasi berjumlah 53 orang, Direktorat Teknik berjumlah 33 orang dan Direktorat Keuangan berjumlah 22 orang. Karyawan bagian SPI sebaiknya ditambah sebanyak 7 orang agar secara keseluruhan berjumlah 30 orang. Karyawan sejumlah 30 orang untuk bagian SPI dirasa cukup karena sebanding dengan karyawan-karyawan bagian lain, terlebih


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 168

lagi tugas SPI adalah untuk melakukan pemeriksaan untuk setiap bagian yang membutuhkan audit, tidak hanya satu bagian saja. 2. Untuk variabel dependen.

a. Petugas pembuat daftar gaji dan pembayar gaji (juru bayar) sebaiknya dipisahkan agar tidak terjadi manipulasi data walaupun sistem penggajian yang ada dinilai telah memadai dan tidak ada kerangkapan fungsi pada bagian penggajian (Bina SDM-3).

b. Pencatatan waktu hadir karyawan sebaiknya menggunakan teknologi terkomputerisasi seperti Finger Print, dengan alasan bahwa teknologi pencatatan waktu hadir ini menggunakan tanda pengenal berupa sidik jari (telapak tangan) karyawan yang bersangkutan sehingga tidak dapat dimanipulasi. Hal ini dapat meminimalisasi kecurangan dan kelalaian serta memudahkan pekerjaan karena petugas pencatat waktu hadir tidak perlu memindahkan data manual ke komputer.


(5)

Graw Hill, New York.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, 2006, International Edition Auditing and Assurance Services : An Integrated Approach, eleventh edition, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Bodnar H., George, and William S. Hopwood, 2001, Accounting Information system, eighth edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Boynton, Johnson and Kell, 2001, Modern Auditing, seventh edition, Wiley and Sons Inc., New York.

Hanks, Patrick, Concies Dictionary, 1990, Williams Collins and Sons Ltd., Glasgow.

Hartadi, Bambang, 1997, Sistem Pengendalian Intern Dalam Hubungannya Dengan Manajemen dan Audit, edisi dua, BPFE, Yogyakarta.

Horngren, Charles T., Walter T. Harrison Jr., Linda Smith Bamber, 2002, Accounting, fifth edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, edisi satu, Salemba Empat, Jakarta.

Kohler, Eric L., A Dictionary For Accountants, 1984, sixth edition, Prentice Hall of India, New Delhi.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, edisi satu, Andi, Yogyakarta Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, edisi tiga, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, Kanaka Puradireja, 2002, Auditing, Buku Satu, edisi enam, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, Kanaka Puradireja, 1998, Auditing, Buku Dua, edisi lima, Salemba Empat, Jakarta.


(6)

Universitas Kristen Maranatha Organisasi Profesi Internal Auditor, 2003, Rekomendasi Mengenai Peran Internal Auditor dalam Meningkatkan Coorporate Governance pada Perusahaan di Indonesia.

Pearce, David W., The dictionary of Modern Economics, 1988, revised edition, The Maximilian Press Ltd., London.

Pickett, Spencer, 2000, The Internal Auditing Handbook, John Wiley and Sons Ltd., England.

Ratliff, Richard L., Wanda A. Wallace, 1996, Internal Auditing Principles and Techniques, second edition, The Institute of Internal Auditors, Altamonte Springs.

Romney, Marshall B., Paul John Steinbart, and Barry E. Cushing, 2003, Accounting Information System, ninth edition, Pearson Education Inc., New Jersey.

Tjakrawala, Kurniawan, 2003, Sistem Pengendalian Manajemen, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.

Tugiman, Hiro, 1997, Pandangan Baru Internal Auditing, Edisi Indonesia, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 2001, Standar Profesional Audit Internal, Edisi Kelima, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 2006, Pengenalan Manajemen Internal Audit, Yayasan Pendidikan Internal Auditor, Jakarta.

Widjayanto, Nugroho, 1985, Pemeriksaan Operasional Perusahaan, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.


Dokumen yang terkait

Peranan Audit Internal Terhadap Pengendalian Intern Atas Siklus Penjualan Dan Penagihan Pada PT. Pos Indonesia (PERSERO) Medan

7 108 75

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung).

1 1 17

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian (PT. Marga Jasa Mekar).

0 1 27

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Atas Gaji dan Upah: Studi Kasus pada PT. PLN (Persero).

0 1 15

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan pada PT. Pindad (Persero).

0 0 17

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Kasus pada PT Pos Indonesia [Persero]).

0 0 19

Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian (Penelitian pada PT.Pindad ( Persero)).

0 4 45

Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia - Bandung).

0 0 47

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Peranan Audit Internal Atas Siklus Penggajan dan Kepegawaian Dalam Menunjang Eefktivitas Pengendalian Internal Penggajian (Studi Kasus Pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung) - MCUrepository

0 0 11

Peranan Audit Internal Atas Siklus Penggajan dan Kepegawaian Dalam Menunjang Eefktivitas Pengendalian Internal Penggajian (Studi Kasus Pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung) - MCUrepository

0 0 11