Identitas Virtual Perempuan.

(1)

Universitas Kristen Maranatha | ii

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat memberi pengaruh pada setiap bidang kehidupan di masyarakat. Dengan adanya teknologi informasi seperti cyberspace, masyarakat menjadi dimudahkan dalam melakukan setiap pekerjaannya baik itu mengakses informasi, mengunduh ataupun mengunggah data. Hal ini menimbulkan permasalahan karena masyarakat dibebaskan untuk menavigasikan dirinya untuk menjadi siapa saja sehingga masyarakat pun seperti kehilangan jati diri.

Kebebasan dalam menavigasi diri sama halnya seperti kita berganti kostum/pakaian, di mana kita bebas menjadi siapa saja sesuai dengan keinginan masing-masing. Maka dihasilkanlah delapan buah karya yang masing-masing menampilkan kostum sebagai wujud pencitraan manusia terutama perempuan. Keinginan untuk tampil kuat, manis, berontak, pura-pura kaya, angkuh, berkuasa, penghibur serta sempurna dijadikan sebagai inti utama dalam menciptakan karya dengan visual berupa kostum.


(2)

Universitas Kristen Maranatha | iii

ABSTRACT

The development of information technology is so rapid gives impact on every part of life in society. With existence of information technologies such as cyberspace, the society is facilitated in doing every job whether it is accessing information, or to download and upload data. This poses a problem because of the people freed to navigate themselves to be anyone else so that people such as loss of identity.

Freedom in navigating themselves the same way as we change the costume / clothing, where we are free to be anyone with own desires. So it’s produced eight artworks, each of which displays the costumes as human beings, especially women's imaging. The desire to appear strong, sweet, rebel, pretending to be rich, arrogant, powerful, perfect entertainer and used as the main core in creating works with a visual form of costume.


(3)

Universitas Kristen Maranatha | iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……… i

Abstrak……… ii

Daftar Isi………. iv

Daftar Gambar……… vii

BAB 1 PENDAHULUAN………...……….. 1

1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Ruang Lingkup Kajian………... 3

1.3 Rumusan Masalah……….. 3

1.4 Tujuan Berkarya……… 4

1.5 Manfaat Berkarya……….. 4

1.6 Sistematika Penyajian……… 4

1.7 Kerangka Berpikir………. 5

BAB 2 LANDASAN TEORI……….……… 6

2.1 Virtual……… 6

2.2 Identitas………. 8

2.3 Perempuan dan Kecantikan………... 10

2.4 Kostum………... 12

2.5Kostum sebagai Identitas pada Karya Seni Rupa……….. 13

2.5.1 Tiarma Dame Ruth Sirait……….. 13

2.5.2 Alexander Mc Queen……… 14


(4)

Universitas Kristen Maranatha | v

2.6 Korelasi antara Kostum dengan Identitas serta Virtual……….. 17

BAB 3 OBJEK KAJIAN KARYA…………...………. 19

3.1 Konsep Berkarya………... 19

3.2 Identifikasi Media dan Teknik………... 20

3.3 Proses Kreasi………. 22

BAB 4 ANALISIS KARYA………... 25

4.1 Karya Pertama………... 25

4.1.1 Deskripsi Karya………. 26

4.1.2 Analisis Formal……….. 26

4.1.3 Interpretasi Karya……….. 27

4.2 Karya Kedua……….. 29

4.2.1 Deskripsi Karya………. 29

4.2.2 Analisis Formal……….. 30

4.2.3 Interpretasi Karya……….. 31

4.3 Karya Ketiga………... 32

4.3.1 Deskripsi Karya……….. 32

4.3.2 Analisis Formal………... 33

4.3.3 Interpretasi Karya………... 34

4.4 Karya Keempat……… 35

4.4.1 Deskripsi Karya………... 36

4.4.2 Analisis Formal……… 36

4.4.3 Interpretasi Karya………. 37


(5)

Universitas Kristen Maranatha | vi

4.5.1 Deskripsi Karya………... 39

4.5.2 Analisis Formal……… 40

4.5.3 Interpretasi Karya……… 41

4.6 Karya Keenam……….. 44

4.6.1 Deskripsi Karya………... 44

4.6.2 Analisis Formal……… 44

4.6.3 Interpretasi Karya……… 45

4.7 Karya Ketujuh……….. 47

4.7.1 Deskripsi Karya………... 47

4.7.2 Analisis Formal……… 48

4.7.3 Interpretasi Karya……… 49

4.8 Karya Kedelapan……….. 50

4.8.1 Deskripsi Karya………... 50

4.8.2 Analisis Formal……… 51

4.8.3 Interpretasi Karya……… 52

BAB 5 KESIMPULAN……….. 54

DAFTAR PUSTAKA………... 55

GLOSARIUM………... 57

LAMPIRAN……….. 60


(6)

Universitas Kristen Maranatha | vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tiarma D.R.Sirait………... 13

Gambar 2.2 Synthetic Love by Tiarma Sirait……….. 14

Gambar 2.3 Synthetic Love by Tiarma Sirait……….. 14

Gambar 2.4 Alexander Mc Queen……….. 14

Gambar 2.5 Women Fall/Winter 09 “The Hour of Plenty”………... 15

Gambar 2.6 Women Fall/Winter 09 “The Hour of Plenty”………... 16

Gambar 2.7 Vivienne Westwood………... 16

Gambar 2.8 Vivienne Westwood at Spring 2010 RTW………... 17

Gambar 2.9 Vivienne Westwood at Spring 2010 RTW………... 17

Gambar 3.1 Pembuatan Sketsa………... 23

Gambar 3.2 Pengerjaan serta Pewarnaan pada Kanvas……….. 23

Gambar 3.3 Lukisan yang Telah Selesai……… 24

Gambar 4.1 iForceful………. 24

Gambar 4.2 iSweet………. 28

Gambar 4.3 iRebellion……… 31

Gambar 4.4 iPretender………... 34

Gambar 4.5 iSnob………... 38

Gambar 4.6 iDomithority……… 43

Gambar 4.7 iDramaQueen………. 46


(7)

Universitas Kristen Maranatha | 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Munculnya era baru yaitu era globalisasi menjadi sebuah titik awal perkembangan dunia yang baru. Di mana kekuatan teknologi informasi menjadi magnet yang begitu besar dalam sejarah perkembangan dunia dan manusia kini. Kemunculan era ini memberikan pengaruhnya pada setiap bidang kehidupan. Salah satunya memberikan pengaruh pula pada sebuah inti penting sejarah perkembangan manusia. Identitas menjadi hal penting yang berperan dalam sejarah perkembangan kehidupan manusia. Tanpanya manusia kehilangan arah.

Proses pembentukan identitas menjadi penting karena dimulai dari titik inilah pertumbuhan manusia secara utuh. Tetapi tidak semua manusia dapat mengalami proses pembentukan identitas dengan sempurna. Semakin berkembangnya


(8)

Universitas Kristen Maranatha | 2 zaman, maka berkembang pula budaya – budaya baru di masyarakat, seperti budaya instan, yaitu sebuah budaya yang hanya mementingkan hasil yang cepat tanpa menghiraukan proses. Dengan berkembangnya budaya instan tersebut maka masyarakat selalu menginginkan segalanya yang serba cepat mengakibatkan masyarakat tidak dapat berproses dalam pembentukan identitas diri. Hal inilah yang menyebabkan munculnya krisis identitas.

Krisis identitas merupakan keadaan di mana manusia sulit menemukan jati dirinya. Dalam krisis itu, manusia mulai mencari cara cepat untuk menyelesaikan masalahnya. Budaya instan mengambil peran dalam hal ini. Iming –iming “cepat memberikan hasil” membuat manusia tergiur. Teknologi informasi menjadi salah satu kekuatannya. Kuatnya pengaruh teknologi informasi, terutama dunia virtual membuat manusia terlena.

Krisis identitas yang terjadi dalam realitas kehidupan dapat direalisasikan dengan menciptakan identitas baru lewat dunia virtual. Lewat dunia virtual, manusia dapat dengan mudah mengidentifikasi dirinya sebagai siapa pun. Mereka dengan mudah dan bebasnya menciptakan sebuah identitas baru sesuai imajinasinya, yang tidak dapat dicapainya dalam realitas kehidupannya. Hal ini membuat manusia dimanjakan dan mendapatkan kepuasan secara imajiner.

Layaknya seorang anak kecil yang sedang bermain, sebuah dunia imajinasi yang ajaib pasti dapat menjadi taman bermain baginya. Seperti dunia virtual, dunia ajaib juga menawarkan kebebasan imajinasi di dalamnya. Di dalam dunia ajaib, manusia bebas berimajinasi dan memainkan peran. Seperti pemain sandiwara yang memainkan perannya, manusia pun ditawarkan untuk memainkan peran baru dalam balutan visual (kostum) yang berbeda - beda .


(9)

Universitas Kristen Maranatha | 3 Kostum dijadikan bungkus (packaging) yang nantinya akan membantu manusia ketika memperkenalkan identitas barunya yang semu dalam ranah dunia virtual.

Tetapi keasyikkan manusia bermain di dunia virtual dengan identitas semunya itu, maka lama kelamaan muncul kekhawatiran baru. Manusia menganggap identitas semunya ini sebagai identitas aslinya. Di mana manusia menjadikan dunia virtual sebagai realitas kehidupannya dan melupakan realitas kehidupan aslinya. Hal inilah yang dikenal sebagai Posrealitas. Fenomena tersebut mulai diperbincangkan dan mulai menimbulkan ketakutan baru yang disebut sebagai matinya realitas. Dengan terjadi matinya realitas, maka setiap bidang kehidupan manusia pun akan turut mengalami “kematian” tersebut, salah satunya adalah hilangnya estetika riil. Maka kebalikannya yang akan terjadi, di mana estetika virtual akan timbul dan bertukar peran dengan estetika riil dalam kehidupan masyarakat.

1.2 Ruang Lingkup Kajian

a. Tema yang diambil adalah identitas dalam dunia virtual yang divisualisasikan lewat perupaan kostum.

b. Media karya dua dimensi berupa lukisan. 1.3 Rumusan Masalah

a. Mengapa balutan visual berupa kostum dapat melambangkan identitas ? b. Apa yang menjadi dasar perupaan visual berupa kostum dalam karya ? c. Bagaimana kostum dapat menampilkan sebuah identitas yang imajiner ?


(10)

Universitas Kristen Maranatha | 4 1.4 Tujuan Berkarya

Sebagai salah satu bentuk penyadaran diri akan realitas yang sebenarnya baik bagi diri sendiri ataupun para apresiator seni.

1.5 Manfaat Berkarya

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi serta pertimbangan bagi para apresiator berupa tulisan dan visual.

1.6 Sistematika Penyajian

Penulisan ini terdiri menjadi 5 bab, yaitu : Bab 1 Pendahuluan

Menguraikan secara umum tentang identitas masyarakat dalam realitas yang saat ini keberadaannya tergantikan karena munculnya realitas semu (virtual) yang diwujudkan dalam perupaan kostum.

Bab 2 Landasan Teori

Menguraikan teori – teori dasar dari permasalahan yang diangkat. Bab 3 Objek Kajian Karya

Menguraikan mengenai objek yang dipakai dalam perupaan serta proses kreasi karya.

Bab 4 Analisis Karya

Menguraikan analisis serta deskripsi dari karya yang diciptakan. Bab 5 Kesimpulan


(11)

Universitas Kristen Maranatha | 5 1.7 Kerangka Berpikir

LATAR BELAKANG

Identitas virtual perempuan melalui perupaan kostum

RUMUSAN MASALAH a. Mengapa balutan visual berupa kostum dapat

melambangkan identitas ?

b. Apa yang menjadi dasar perupaan visual berupa kostum dalam karya ?

c. Bagaimana kostum dapat menampilkan sebuah identitas yang imajiner ?

DATA SEKUNDER Konsultasi dengan seniman

DATA PRIMER Text Book

ANALISIS

Menganalisa identitas virtual perempuan melalui kostum

TEMUAN

Menvisualisasikan karakteristik perempuan melalui perupaan kostum


(12)

Universitas Kristen Maranatha | 53

BAB 5

KESIMPULAN

Keadaan masyarakat yang dibebaskan untuk menavigasikan dirinya hampir serupa seperti kita berganti kostum/pakaian, di mana kita bebas menjadi siapa saja sesuai dengan keinginan masing-masing. Keadaan yang cukup menarik untuk dijadikan sebuah konsep berkarya. Maka dihasilkanlah delapan buah karya yang masing-masing menampilkan kostum sebagai wujud pencitraan manusia terutama perempuan. Keinginan untuk tampil kuat, manis, berontak, pura-pura kaya, angkuh, berkuasa, penghibur serta sempurna dijadikan sebagai inti utama dalam menciptakan karya dengan visual berupa kostum. Perupaannya yang imajinatif menandakan sebuah kebebasan yang terdapat dalam cyberspace. Dengan diciptakannya karya-karya ini diharapkan dapat dijadikan sebagai media kritisasi atas permasalahan-permasalahan yang muncul akibat perkembangan teknologi informasi.


(13)

Universitas Kristen Maranatha | 55

DAFTAR PUSTAKA

Barnard, Malcolm. 2007. Fashion sebagai Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Chaney, David. 2004. Lifestyles: Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Eco, Umberto. 2004. Tamasya dalam Hiperealitas. Yogyakarta: Jalasutra.

Galton, Jeremy. 2003. The Encyclopedia of Oil Painting Techniques. Singapore: Page One.

Jones, Terry dan Susie Rushton. 2005. Fashion Now2. Jerman: Taschen.

Kasiyan. 2008. Manipulasi dan Dehumanisasi Perempuan dalam Iklan. Yogyakarta: Ombak.

Murti, M. N. Retno, editor. 2009. Profesi&Kreasi. Jakarta: Dian Rakyat.

Oxford University Press. 1983. The New Oxford Encyclopedic. Inggris: Baybooks.

Piliang, Yasraf.A. 2004. Posrealitas. Yogyakarta: Jalasutra.

Smith, Stan. 2002. Oil Painting Workbook: A Complete Course in Ten Lessons. A David&Charles Book.

Synnott, Anthony. 2007. Tubuh Sosial: Simbolisme, Diri, dan Masyarakat. Yogyakarta: Jalasutra.


(14)

Universitas Kristen Maranatha | 56 Watkins, Susan Alice, Martha Rodriguez dan Marisa Rueda. 2007. Feminisme untuk

Pemula. Yogyakarta: Resist Book.

Yayasan Seni Cemeti. 2002. Identitas dan Budaya Massa: Aspek-aspek Seni Visual Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Seni Cemeti.

Alexander Mc Queen, (http://collegian.psu.edu, diakses 2 Juni 2010).

Womans Fall/Winter 09: The Horn of Plenty,(http://picvicious.com, diakses 14 April 2010).

Vivienne Westwood, (http://strawberryearth.com, diakses 14 April 2010). Synthetic Love, (http://tiarma.multiply.com, diakses 14 April 2010). The Horn of Plenty, (http://alexandermcqueen.com, diakses 8 Juni 2010).

Tiarma D.R. Sirait, (http://www.facebook.com, diakses 2 Juni 2010). Virtual, (http://wikipedia.org, diakses 15 April 2010).

Vivienne Westwood at Spring 2010 RTW, (http://www.elle.com, diakses 8 Juni 2010).


(1)

Universitas Kristen Maranatha | 3 Kostum dijadikan bungkus (packaging) yang nantinya akan membantu manusia ketika memperkenalkan identitas barunya yang semu dalam ranah dunia virtual.

Tetapi keasyikkan manusia bermain di dunia virtual dengan identitas semunya itu, maka lama kelamaan muncul kekhawatiran baru. Manusia menganggap identitas semunya ini sebagai identitas aslinya. Di mana manusia menjadikan dunia virtual sebagai realitas kehidupannya dan melupakan realitas kehidupan aslinya. Hal inilah yang dikenal sebagai Posrealitas. Fenomena tersebut mulai diperbincangkan dan mulai menimbulkan ketakutan baru yang disebut sebagai matinya realitas. Dengan terjadi matinya realitas, maka setiap bidang kehidupan manusia pun akan turut mengalami “kematian” tersebut, salah satunya adalah hilangnya estetika riil. Maka kebalikannya yang akan terjadi, di mana estetika virtual akan timbul dan bertukar peran dengan estetika riil dalam kehidupan masyarakat.

1.2Ruang Lingkup Kajian

a. Tema yang diambil adalah identitas dalam dunia virtual yang divisualisasikan lewat perupaan kostum.

b. Media karya dua dimensi berupa lukisan.

1.3Rumusan Masalah

a. Mengapa balutan visual berupa kostum dapat melambangkan identitas ? b. Apa yang menjadi dasar perupaan visual berupa kostum dalam karya ? c. Bagaimana kostum dapat menampilkan sebuah identitas yang imajiner ?


(2)

Universitas Kristen Maranatha | 4

1.4Tujuan Berkarya

Sebagai salah satu bentuk penyadaran diri akan realitas yang sebenarnya baik bagi diri sendiri ataupun para apresiator seni.

1.5Manfaat Berkarya

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi serta pertimbangan bagi para apresiator berupa tulisan dan visual.

1.6Sistematika Penyajian

Penulisan ini terdiri menjadi 5 bab, yaitu :

Bab 1 Pendahuluan

Menguraikan secara umum tentang identitas masyarakat dalam realitas yang saat ini keberadaannya tergantikan karena munculnya realitas semu (virtual) yang diwujudkan dalam perupaan kostum.

Bab 2 Landasan Teori

Menguraikan teori – teori dasar dari permasalahan yang diangkat.

Bab 3 Objek Kajian Karya

Menguraikan mengenai objek yang dipakai dalam perupaan serta proses kreasi karya.

Bab 4 Analisis Karya

Menguraikan analisis serta deskripsi dari karya yang diciptakan.

Bab 5 Kesimpulan


(3)

Universitas Kristen Maranatha | 5

1.7Kerangka Berpikir

LATAR BELAKANG

Identitas virtual perempuan melalui perupaan kostum

RUMUSAN MASALAH

a. Mengapa balutan visual berupa kostum dapat melambangkan identitas ?

b. Apa yang menjadi dasar perupaan visual berupa kostum dalam karya ?

c. Bagaimana kostum dapat menampilkan sebuah identitas yang imajiner ?

DATA SEKUNDER

Konsultasi dengan seniman

DATA PRIMER Text Book

ANALISIS

Menganalisa identitas virtual perempuan melalui kostum

TEMUAN

Menvisualisasikan karakteristik perempuan melalui perupaan kostum


(4)

Universitas Kristen Maranatha | 53

BAB 5

KESIMPULAN

Keadaan masyarakat yang dibebaskan untuk menavigasikan dirinya hampir serupa seperti kita berganti kostum/pakaian, di mana kita bebas menjadi siapa saja sesuai dengan keinginan masing-masing. Keadaan yang cukup menarik untuk dijadikan sebuah konsep berkarya. Maka dihasilkanlah delapan buah karya yang masing-masing menampilkan kostum sebagai wujud pencitraan manusia terutama perempuan. Keinginan untuk tampil kuat, manis, berontak, pura-pura kaya, angkuh, berkuasa, penghibur serta sempurna dijadikan sebagai inti utama dalam menciptakan karya dengan visual berupa kostum. Perupaannya yang imajinatif menandakan sebuah kebebasan yang terdapat dalam cyberspace. Dengan diciptakannya karya-karya ini diharapkan dapat dijadikan sebagai media kritisasi atas permasalahan-permasalahan yang muncul akibat perkembangan teknologi informasi.


(5)

Universitas Kristen Maranatha | 55

DAFTAR PUSTAKA

Barnard, Malcolm. 2007. Fashion sebagai Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Chaney, David. 2004. Lifestyles: Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Eco, Umberto. 2004. Tamasya dalam Hiperealitas. Yogyakarta: Jalasutra.

Galton, Jeremy. 2003. The Encyclopedia of Oil Painting Techniques. Singapore: Page One.

Jones, Terry dan Susie Rushton. 2005. Fashion Now2. Jerman: Taschen.

Kasiyan. 2008. Manipulasi dan Dehumanisasi Perempuan dalam Iklan. Yogyakarta: Ombak.

Murti, M. N. Retno, editor. 2009. Profesi&Kreasi. Jakarta: Dian Rakyat.

Oxford University Press. 1983. The New Oxford Encyclopedic. Inggris: Baybooks.

Piliang, Yasraf.A. 2004. Posrealitas. Yogyakarta: Jalasutra.

Smith, Stan. 2002. Oil Painting Workbook: A Complete Course in Ten Lessons. A David&Charles Book.

Synnott, Anthony. 2007. Tubuh Sosial: Simbolisme, Diri, dan Masyarakat. Yogyakarta: Jalasutra.


(6)

Universitas Kristen Maranatha | 56 Watkins, Susan Alice, Martha Rodriguez dan Marisa Rueda. 2007. Feminisme untuk

Pemula. Yogyakarta: Resist Book.

Yayasan Seni Cemeti. 2002. Identitas dan Budaya Massa: Aspek-aspek Seni Visual

Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Seni Cemeti.

Alexander Mc Queen, (http://collegian.psu.edu, diakses 2 Juni 2010).

Womans Fall/Winter 09: The Horn of Plenty, (http://picvicious.com, diakses 14 April 2010).

Vivienne Westwood, (http://strawberryearth.com, diakses 14 April 2010). Synthetic Love, (http://tiarma.multiply.com, diakses 14 April 2010). The Horn of Plenty, (http://alexandermcqueen.com, diakses 8 Juni 2010).

Tiarma D.R. Sirait, (http://www.facebook.com, diakses 2 Juni 2010). Virtual, (http://wikipedia.org, diakses 15 April 2010).

Vivienne Westwood at Spring 2010 RTW, (http://www.elle.com, diakses 8 Juni