Hubungan antara kemandirian dengan kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KESIAPAN KERJA
PADA MAHASISWA SEMESTER AKHIR
Tista Dara Ayuningtyas
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian dengan kesiapan
kerja pada mahasiswa semester akhir.Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan
positif antara kemandirian dengan kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir.Semakin tinggi
kemandirian yang dimiliki mahasiswa maka semakin tinggi pula kesiapan kerjanya.Subjek dalam
penelitian ini adalah mahasiswa semester akhir dengan rentang usia 20an-30an tahun. Alat
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua alat ukur yaitu skala
kemandirian dan skala kesiapan kerja.Skala kemandirian memiliki reliabilitas 0,879 dan skala
kesiapan kerja memiliki reliabilitas 0,914.Hasil korelasi antara kemandirian dengan kesiapan kerja
sebesar 0,767 dengan signifikansi sebesar 0,000.Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara kemandirian dengan kesiapan kerja.


Kata kunci : kemandirian, kesiapan kerja

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

THE RELATIONSHIP BETWEEN AUTONOMY AND READINESS TO
WORK AMONG LAST-SEMESTER-STUDENT
Tista Dara Ayuningtyas
ABSTRACT
The aim of the research is to gain deeper understanding on the relation between
autonomy and the readiness to work among last-semester-students. The hypothesis of this research
is that there is a positive relation between autonomy and the readiness to have job. The higher
one’s autonomy is the higher level of readiness one possesses. The subject of this research is
student currently studying on their last semester with age ranging from 20’s to 30’s. The data
sampling tool used in this research consisted of two measuring tools, which are: autonomy scale

and readiness-for-work scale. The reliability value of autonomy’s scale is 0.879, while readinessfor-work scale’s reliability value is 0.914. The correlation value between autonomy and readiness
to work is 0.767, with a significance of 0.000. The result shows that autonomy and readiness to
work has a positive relation.
Keywords: autonomy, readiness to work

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KESIAPAN KERJA
PADA MAHASISWA SEMESTER AKHIR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi


Oleh :
Tista Dara Ayuningtyas
NIM : 109114069

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KESIAPAN KERJA
PADA MAHASISWA SEMESTER AKHIR

Disusun oleh:

Tista Dara Ayuningtyas

NIM:

109114069

Telah disetujui oleh.

Dosen Pembimbing,

Ratri Sunar Astuti, M.Si

Tanggal:


,i|

5 AUG 2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
HUBI]NGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KESIAPAN KEITIA
PADA MAHASISWA SEMESTER AKHIR
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Tista Dara Ayuningtyas

NIM :109114069
di depan Panitia Penguji

i 2015

dinyatakEn&

.,1f, bi -{

25 AUG 2015
Psikologi
1q.:-K=*

-

./'\,-

Sanata Dharma

..h\q".-'+@

G*
{re


ln

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

Your past can’t be changed, but you can change tomorrow by your actions
today

-Mulan (Disney Word)-

-Pius Kalis Jati-

“Gelasku MASIH berisi setengah” bukan “Gelasku sudah

kosong setengah”
-Aku tidak akan mencemaskan hari esok, karena Tuhan memberi tenaga untuk bekerja, pikiran untuk
mencari jalan keluar dan ada sahabat yang selalu siap sedia membantuku untuk mengisi kembali gelasku-

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Karya ini ku persembahkan untuk :

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

ini tidak

memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karyailmiah.

Yogyakarta, 25 Agustus 2015
Penulis

Tista Dara Aluningtyas

V1

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KESIAPAN KERJA
PADA MAHASISWA SEMESTER AKHIR
Tista Dara Ayuningtyas
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian dengan kesiapan
kerja pada mahasiswa semester akhir. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan
positif antara kemandirian dengan kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir. Semakin tinggi
kemandirian yang dimiliki mahasiswa maka semakin tinggi pula kesiapan kerjanya. Subjek dalam
penelitian ini adalah mahasiswa semester akhir dengan rentang usia 20an-30an tahun. Alat
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua alat ukur yaitu skala
kemandirian dan skala kesiapan kerja. Skala kemandirian memiliki reliabilitas 0,879 dan skala
kesiapan kerja memiliki reliabilitas 0,914. Hasil korelasi antara kemandirian dengan kesiapan
kerja sebesar 0,767 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang positif antara kemandirian dengan kesiapan kerja.


Kata kunci : kemandirian, kesiapan kerja

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

THE RELATIONSHIP BETWEEN AUTONOMY AND READINESS TO
WORK AMONG LAST-SEMESTER-STUDENT
Tista Dara Ayuningtyas
ABSTRACT
The aim of the research was to gain deeper understanding on the relation between
autonomy and the readiness to work among last-semester-students. The hypothesis of this research
was that there is a positive relation between autonomy and the readiness to have job. The higher
one’s autonomy was the higher level of readiness one possesses. The subjects of this research were
students currently studying on their last semester with age ranging from 20’s to 30’s. The data
sampling tool used in this research consisted of two measuring tools, which were: autonomy scale
and readiness-for-work scale. The reliability value of autonomy’s scale was 0.879, while
readiness-for-work scale’s reliability value was 0.914. The correlation value between autonomy
and readiness to work was 0.767, with a significance of 0.000. The result showed that autonomy
and readiness to work has a positive relation.
Keywords: autonomy, readiness to work

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria atas berkat, bimbingan, penyertaan, serta kasih-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S. Psi).
Dalam proses penyelesaian skripsi, penulis menyadari bahwa ada banyak
pihak yang telah terlibat dalam memberikan bantuan, dukungan, bimbingan, dan
masukan kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu dan sabar untuk
membimbing dan memberikan masukan selama pengerjaan skripsi ini
hingga selesai.
3. Ibu Lusia Pratidarmanastiti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang yang selalu memberi semangat dan masukan-masukan serta selalu
sabar kepada teman-teman Kelas B 2010.
4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang selama ini telah memberikan ilmu
dan pengetahuannya selama penulis menyelesaikan studi di Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi (Mas Muji, Mas Doni, Mas
Gandung, Pak Gi’, Bu Nanik) yang telah membantu dan memberikan
pelayanan terbaik selama penulis belajar di Fakultas Psikologi ini.
6. Papa Eko Sidik Sulasto dan Mama Maria Pujiastuti, terima kasih atas
segala dukungan, doa, dan kasih sayang yang selalu diberikan kepada
penulis. Terima kasih juga karena telah memberi semangat kepada penulis
untuk segera menyelesaikan skripsi dan bersabar menunggu hingga
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi tanpa mundur-mundur lagi.
7. My Sister, Novena, yang selalu mendoakan dan mendukung agar penulis
dapat segera menyelesaikan skripsi serta mau berbagi ilmunya kepada
penulis.
8. Robert O.Y, yang selalu memberikan bantuan apa saja dan kapan saja,
mendukung dan memberi semangat kepada penulis ketika mencapai masa
jenuh dan sulit dalam skripsi.
9. Teman-teman kos, Ocha dan Tika, yang memberikan semangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan teman berbagi cerita
selama di kos.
10. Sahabat-sahabatku sepaket dan seperjuangan; Anin, Daning, Esti “Ntonk”,
Dwi “Pinno”, Pudji, Lolla, Ghea, Fiona Damanik, Vienna yang selalu
mendukung, menemani, menghibur, dan menjadi sahabat disaat suka
maupun duka selama lima tahun ini. Bahagia bisa bertemu dan
berdinamika bersama kalian.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11. Sahabat-Sahabatku; Eric, Puspa, Rio yang memberikan motivasi dan
dukungan dalam segala situasi yang penulis alami. Terima kasih atas
kebahagiaan dan kesedihan yang kita lewati bersama.
12. Teman-temanku; Hoyi, Fiona “Simbah”, DeseptiningTyas, Naris, Koleta,
Sandi, Yovidia, Tari, Tyas “Yippi”, Hendi yang memberikan tawa,
senyuman, dan dukungan disaat bertemu dan berkumpul bersama. Engger,
yang telah membagi ilmu statistiknya dalam pengerjaan skripsi ini. Terima
kasih.
13. Teman-teman yang telah membantu dalam membagikan skala selama
proses pengerjaan skripsi. Terima kasih atas bantuan dan tenaga yang telah
kalian berikan sehingga pengambilan data dapat berjalan lancar.
14. Teman-teman satu bimbingan yang selalu saling memberikan semangat
dan saling menguatkan satu sama lain.
15. Teman-teman angkatan 2010, atas dinamika dan kebersamaan yang kita
lalui bersama selama kita belajar di Fakultas Psikologi ini. Terima kasih
atas pengalaman, cerita dan kebahagiaan yang kalian berikan.
16. Teman-teman yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.
Tanpa kalian skripsi ini tidak akan terselesaikan. Terima Kasih.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti sangat berterimakasih atas semua
masukan baik berupa kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, penulis
berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Penulis
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR SKEMA........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
1. Manfaat Teoritis ......................................................................... 8
2. Manfaat Praktis ........................................................................... 8

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 9
A. KESIAPAN KERJA ......................................................................... 9
1. Definisi Kesiapan Kerja ............................................................. 9
2. Aspek-Aspek Kesiapan Kerja................................................... 10
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja ................ 13
B. KEMANDIRIAN ........................................................................... 18
1. Definisi Kemandirian ............................................................... 18
2. Aspek-Aspek Kemandirian ...................................................... 20
3. Dampak Kemandirian .............................................................. 21
C. MAHASISWA SEMESTER AKHIR ............................................ 22
D. HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KESIAPAN
KERJA............................................................................................ 24
E. HIPOTESIS .................................................................................... 30
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 31
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 31
B. Variabel Penelitian ......................................................................... 31
C. Definisi Operasional ....................................................................... 31
D. Subjek Penelitian ............................................................................ 32
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 33
F. Metode Analisis Data ..................................................................... 37
1. Validitas .................................................................................... 37
2. Seleksi Item .............................................................................. 38
3. Reliabilitas ................................................................................ 41
xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

G. Analisis Data .................................................................................. 42
1. Uji Normalitas .......................................................................... 42
2. Uji Linearitas ............................................................................ 43
3. Uji Hipotesis ............................................................................. 43
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 44
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 44
B. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................ 44
C. Deskripsi Data Penelitian ............................................................... 46
D. Hasil Penelitian ............................................................................... 47
a. Uji Normalitas ................................................................... 47
b. Uji Linearitas .................................................................... 48
c. Uji Hipotesis ..................................................................... 49
E. Analisis Data Tambahan................................................................. 51
F. Pembahasan .................................................................................... 52
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 58
A. Kesimpulan ..................................................................................... 58
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 58
C. Saran ............................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 64

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Blue Print Skala Kemandirian .............................................................. 34
Tabel 2 Distribusi Item Skala Kemandirian ....................................................... 35
Tabel 3 Blue Print Skala Kesiapan Kerja .......................................................... 36
Tabel 4 Distribusi Item Skala Kesiapan Kerja ................................................... 37
Tabel 5 Distribusi Item Skala Kemandirian Setelah Seleksi Item ..................... 39
Tabel 6 Blue Print Skala Kemandirian Setelah Seleksi Item............................. 39
Tabel 7 Distribusi Item Skala Kesiapan Kerja Setelah Seleksi Item ................. 40
Tabel 8 Blue Print Skala Kesiapan Kerja .......................................................... 41
Tabel 9 Reliabilitas Try Out Skala Kemandirian ............................................... 42
Tabel 10 Reliabilitas Try Out Skala Kesiapan Kerja ......................................... 42
Tabel 11 Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................ 45
Tabel 12 Perbandingan Nilai Mean Teoritik dan Empirik................................. 46
Tabel 13 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 48
Tabel 14 Hasil Uji Linearitas ............................................................................. 49
Tabel 15 Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 50
Tabel 16 Hasil Independent-Sample T Test ....................................................... 51

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR SKEMA
1. Hubungan Antara Kemandirian Dengan Kesiapan Kerja ...................... 29

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Skala Try Out ........................................................................... 64
1.1 Skala .......................................................................................................... 65
Lampiran 2 : Skala Setelah Try Out .............................................................. 80
2.1 Skala .......................................................................................................... 81
Lampiran 3 : Reliabilitas................................................................................. 93
3.1 Reliabilitas Skala Kemandirian ................................................................. 94
3.2 Reliabilitas Skala Kesiapan Kerja ............................................................. 94
3.3 Seleksi Item ............................................................................................... 95
Lampiran 4 : Hasil Penelitian ......................................................................... 99
4.1 Mean Empirik ......................................................................................... 100
4.2 One-Sample t-Test .................................................................................. 100
4.3 Uji Normalitas ......................................................................................... 101
4.3 Uji Linearitas .......................................................................................... 101
4.4 Uji Hipotesis ........................................................................................... 102
4.5 Analisis Tambahan .................................................................................. 102

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa dewasa awal merupakan masa peralihan dari remaja menuju
dewasa. Masa dewasa awal biasanya dimulai pada akhir usia belasan atau
permulaan usia 20-an dan berlangsung sampai usia 30-an (Santrock, 2003).
Menurut Kenniston (Santrock, 2003), masa muda (youth) adalah masa transisi
antara remaja dan dewasa yang merupakan waktu ketergantungan ekonomi
dan pribadi. Masa transisi tersebut sering berlangsung selama 2 hingga 8
tahun. Pada titik ini dalam perkembangan mereka, banyak individu masih
mengeksplorasi jalur karier yang ingin mereka ambil, ingin menjadi individu
seperti apa, dan gaya hidup seperti apa yang mereka inginkan; hidup melajang,
hidup bersama, atau menikah (Santrock, 2012).
Sebagai seorang dewasa awal, kaum muda berbeda dengan remaja
karena adanya perjuangan antara membangun pribadi yang mandiri dan
menjadi terlibat secara sosial, berlawanan dengan perjuangan remaja untuk
mendefinisikan dirinya (Santrock, 2002). Menjelang awal dan pertengahan
usia dua puluhan, banyak individu sudah menyelesaikan pendidikan dan
pelatihan mereka dan mulai bekerja penuh waktu. Sejak usia pertengahan dua
puluh hingga akhir masa dewasa awal, individu sering mencari kestabilan
untuk karier awal mereka di bidang tertentu (Santrock, 2012). Walaupun
beberapa orang yang baru menginjak dewasa berhasil memandu dunia
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

pendidikan dan kerja, namun ada yang gagal dan tenggelam sehingga
memunculkan pengangguran (Papalia, Old, & Feldman, 2009).
Berdasarkan data BPS (2014), jumlah pengangguran di Indonesia pada
tahun 2013 sebesar 7.410.931 dengan jumlah lulusan universitas sebesar
434.158. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengangguran dari lulusan
universitas di Indonesia masih tergolong cukup tinggi. Menurut Iskandar
(2013), salah satu penyebab tingginya tingkat pengangguran yang berasal dari
lulusan universitas adalah tidak adanya kesesuaian antara kompetensi yang
dimiliki tenaga kerja dengan pasar kerja. Setiap calon tenaga kerja dituntut
memiliki kemampuan dan kompetensi yang sesuai agar dapat terjun langsung
ke lapangan kerja.
Ketidaksiapan lulusan perguruan tinggi sejatinya akan berdampak pada
angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Hal tersebut bukan dikarenakan
tidak adanya lapangan pekerjaan, melainkan lapangan pekerjaan yang ada
tidak dapat menampung banyaknya lulusan perguruan tinggi yang minim
keahlian dan keterampilan kerja (Hidayat, 2013).
Menurut Antono (2013), salah satu faktor yang mengakibatkan masih
tingginya angka pengangguran di DIY ialah banyaknya lulusan perguruan
tinggi (PT) yang dinilai belum siap dan belum memiliki pengalaman kerja.
Hal tersebut diperburuk lagi dengan belum adanya kesepahaman antara
lembaga pendidikan dan dunia kerja. Pasek (2012) mengungkapkan masih
banyak para sarjana yang baru lulus kuliah, ternyata tidak siap kerja, sehingga

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

para sarjana baru tersebut tidak bisa menutupi kebutuhan pasar kerja di
Indonesia.
Menurut Hersey dan Blancard (dalam Wijayanti, 2008), ketika
seseorang merasa tidak mampu dan tidak memiliki kesiapan akan
menyebabkan seseorang tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik, tidak
mampu memimpin, menjadi prokrastinasi, tidak menyelesaikan tugasnya,
sering bertanya tentang tugasnya, menghindari tugas, dan merasa tidak
nyaman. Rendahnya soft skill yang membuat mahasiswa merasa belum siap
untuk memasuki dunia kerja dikeluhkan oleh perusahaan. Banyak perusahaan
yang memiliki harapan jika calon karyawannya nanti juga memiliki
keterampilan

seperti:

kepemimpinan,

kemampuan

berkomunikasi,

kepercayaan diri dan tanggung jawab dalam dunia kerja (Latief, 2011).
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang meneliti tentang
kesiapan kerja, yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2008)
tentang hubungan antara efikasi core skills dengan kesiapan kerja pada
mahasiswa semester akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya
hubungan positif antara efikasi core skills dengan kesiapan kerja. Penelitian
lain dilakukan oleh Saputro dan Suseno (2010) yang meneliti tentang
hubungan antara kepercayaan diri dengan employability pada mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kepercayaan
diri dengan employability.
Pada saat memasuki sebuah pekerjaan menandakan dimulainya peran
dan tanggung jawab baru bagi individu. Namun, untuk memasuki sebuah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

pekerjaan dibutuhkan kesiapan kerja dari individu tersebut. Kesiapan kerja
dapat diartikan sebagai suatu kondisi seseorang mengetahui keterampilan yang
digunakan di dunia kerja, seseorang dapat berbaur atau berinteraksi dengan
orang lain dan mengetahui kapasitas untuk mempelajari sesuatu yang baru
(Ward&Riddle dalam Utadi, 2012).
Individu yang siap bekerja menurut Ward dan Riddle (dalam Utadi,
2012) dapat diartikan sebagai individu yang dapat menyesuaikan diri terhadap
budaya kerja yang baru, mengetahui keterampilan yang dimiliki, mengetahui
dengan benar apa yang diinginkan, dan kapasitas untuk mempelajari sesuatu
yang baru. Individu dapat berbaur dengan orang lain, memiliki fleksibilitas
untuk beradaptasi dengan perubahan, mengerti apa yang menjadi harapan
dalam hidup, mengerti apa yang menjadi harapan orang lain, dan harapan
dalam pekerjaan.
Kesiapan kerja menurut Hersey dan Blanchard (Robbins, 2007)
merujuk pada tingkat seberapa jauh seseorang memiliki kemampuan dan
kesediaan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Kesiapan kerja sangat
dibutuhkan pada setiap mahasiswa semester akhir. Diharapkan ketika
mahasiswa telah lulus dan mendapatkan gelar sarjana, mereka dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik berdasarkan bekal yang dimiliki.
Kesiapan kerja atau disebut juga kompetensi kerja adalah kemampuan
kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan (UU No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan). Menurut Ward dan Riddle (dalam Saputro,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

2009), kesiapan kerja merupakan suatu kemampuan dengan sedikit atau tanpa
bantuan dapat menemukan dan menyesuaikan pekerjaan yang dibutuhkan juga
dikehendaki.
Menurut Kartono (1985), salah satu faktor yang mempengaruhi
kesiapan kerja yaitu kepribadian. Bila seseorang memiliki kepribadian yang
kuat dan integritas yang tinggi, besar kemungkinannya ia tidak akan
mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pada
umumnya, khususnya lingkungan kerjanya. Hal tersebut didukung dengan
pendapat Masrun (1986), salah satu unsur kepribadian yang dianggap penting
dalam kehidupan manusia adalah kemandirian. Kemandirian merupakan salah
satu faktor kepribadian yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kodrati yang
berupa umur dan jenis kelamin. Selain itu, dipengaruhi juga oleh faktor-faktor
lingkungan seperti pola asuh dan pendidikan ibu (Pelawi, 2004).
Sebagai sesorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan
tanggung jawabnya tentu makin bertambah besar. Individu tak lagi harus
bergantung secara ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya.
Secara psikologis, mereka justru merasa tertantang untuk membuktikan
dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang mandiri. Segala urusan ataupun
masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat mungkin akan ditangani sendiri
tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua (Dariyo, 2003).
Namun, pada kenyataannya masih banyak bentuk ketidakmandirian
pada mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Tyas
(2008) menunjukkan bahwa tidak semua partisipan anak tunggal dewasa muda

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

berhasil mencapai kemandirian. Dua partisipan mencapai kemandirian dalam
ketiga aspeknya, sedangkan satu partisipan tidak mencapai kemandirian dalam
ketiga aspeknya.
Di sisi lain, ketika seseorang yang tidak mandiri dihadapkan pada
suatu situasi yang sulit ataupun tidak menarik, ia membutuhkan bantuan orang
lain untuk dapat menyelesaikannya (dalam Kristiani, 2013). Jika orang tidak
mandiri, maka ia akan menunggu bantuan dari orang lain dalam pemilihan
pekerjaannya dan dalam penyelesaian tugas tertentu. Seorang yang tidak
mandiri akan selalu membutuhkan bantuan orang lain dan tidak memiliki
kepercayaan akan kemampuan dirinya.
Menurut Santrock (2003) secara bersamaan aspek yang terkait dengan
perkembangan suatu identitas pada masa remaja dan masa dewasa awal adalah
kemandirian. Dengan adanya kemandirian yang kuat, maka seorang individu
dapat

bertindak

atas

keinginannya

sendiri,

bertanggungjawab

akan

perbuatannya, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, serta
tidak bergantung secara emosional pada orang lain (dalam Patriana, 2007).
Kemandirian mahasiswa semester akhir berkontribusi dalam menghadapi
dunia kerja dengan kondisi apapun.
Menurut

Steinberg

dan

Silverberg

(dalam

Kristiani,

2013),

kemandirian adalah kemampuan untuk menahan tekanan teman sebaya dan
orang tua, terlepas dari kontrol orang tua dalam pengambilan keputusan,
mampu menangani masalah serta mampu membuat keputusan dengan percaya
diri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

Menurut Widjaja (dalam Asiyah, 2013), kemandirian menunjukkan
adanya kepercayaan akan kemampuan diri untuk menyelesaikan masalah
tanpa bantuan orang lain. Individu yang mandiri sebagai individu yang dapat
berdiri sendiri, dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya,
mampu mengambil keputusan sendiri, mempunyai inisiatif dan kreatif tanpa
mengabaikan lingkungan dimana individu berada.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa masih banyak
mahasiswa lulusan universitas yang belum memiliki kesiapan kerja untuk
menghadapi dunia kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di
Indonesia. Di sisi lain, Banyak perusahaan yang memiliki harapan jika calon
karyawannya nanti tidak hanya memiliki kemampuan akademik saja tetapi
juga memiliki keterampilan softskill dalam dunia kerja. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kesiapan kerja adalah kepribadian sedangkan salah satu unsur
kepribadian yang dianggap penting dalam kehidupan manusia adalah
kemandirian. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang hubungan antara kemandirian dengan kesiapan kerja pada mahasiswa
semester akhir.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang diajukan
dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara kemandirian dengan
kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kemandirian dengan kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
penelitian-penelitian

dalam

Psikologi

Perkembangan

terutama

perkembangan dewasa awal tentang hubungan kemandirian dengan
kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir.
b. Manfaat Praktis
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi :
a. Mahasiswa

semester

akhir,

memberikan

gambaran

mengenai

pentingnya kemandirian dalam mencapai kesiapan kerja. Diharapkan
hasil penelitian dapat menjadi sumber evaluasi dan refleksi diri bagi
mahasiswa semester akhir dalam melihat kemandirian di dalam dirinya
sehingga mahasiswa dapat melatih kemandirian dalam dirinya agar
lebih siap dalam menghadapi dunia kerja.
b. Bagi universitas, dapat memberikan masukan bagi universitas untuk

lebih memperhatikan kemandirian mahasiswanya dengan mengadakan
kegiatan yang dapat mengembangkan kemandirian mahasiswanya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. KESIAPAN KERJA
1. Definisi Kesiapan Kerja
Menurut Hamalik (2013) kesiapan adalah tingkatan atau keadaan
yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan
pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional. Berdasarkan kamus
besar Bahasa Indonesia, kerja diartikan sebagai kegiatan untuk melakukan
sesuatu yang dilakukan atau diperbuat dan sesuatu yang dilakukan untuk
mencari nafkah, mata pencaharian.
Menurut Sukardi (1993) kesiapan kerja adalah daftar perilaku yang
bersangkutan dengan mengidentifikasi, memilih, merencanakan dan
melaksanakan tujuan-tujuan bekerja yang tersedia bagi individu tertentu
sesuai dengan usia perkembangannya. Menurut Erickson (Monks, Knoers,
& Haditomo, 2006), hal yang paling menentukan dalam masa dewasa ialah
untuk menjadi produktif dan berguna dalam kehidupan, mampu
menyelesaikan masalah dan menghadapi tantangan, jika itu tidak terjadi
maka akan ada perasaan stagnasi.
Kesiapan berdasarkan definisi dari Hersey dan Blancard (dalam
Robbins, 2008) merujuk pada sampai tingkat mana orang memiliki
kemampuan dan kesediaan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Individu
yang siap bekerja menurut Ward dan Riddle (dalam Utadi, 2012) dapat
9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

diartikan sebagai individu yang dapat menyesuaikan diri terhadap budaya
kerja yang baru, mengetahui keterampilan yang dimiliki, mengetahui
dengan benar apa yang diinginkan, dan kapasitas untuk mempelajari
sesuatu yang baru. Individu dapat berbaur dengan orang lain, memiliki
fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan, mengerti apa yang
menjadi harapan dalam hidup, mengerti apa yang menjadi harapan orang
lain, dan harapan dalam pekerjaan.
Andrew (2005) menyatakan kesiapan kerja ialah satu set prestasi,
pemahaman dan atribut pribadi yang membuat individu lebih mungkin
untuk mendapatkan pekerjaan dan berhasil dalam karir yang mereka pilih.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesiapan
kerja adalah keseluruhan kondisi seseorang dalam pencapaian proses
perkembangan mental, fisik, sosial, emosional yang meliputi adanya
kemampuan, keterampilan, pemahaman, produktivitas, dan sikap kerja
yang dapat diterapkan dalam suatu pekerjaan. Kesiapan kerja tersebut
meliputi kemampuan untuk dapat beradaptasi dengan dunia kerja baru,
mengetahui kapasitas diri dan keterampilan yang dimiliki, mengetahui
yang menjadi keinginannya, dan mengetahui sikap apa yang harus
dilakukan dalam menghadapi suatu keadaan tertentu serta harapan dalam
pekerjaan.
2. Aspek-aspek Kesiapan Kerja
Brady (2010), menyebutkan adanya enam aspek dalam kesiapan
kerja, yaitu:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

a. Tanggung jawab
Individu yang siap untuk bekerja memiliki perasaan atau
keinginan untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Pekerja
yang bertanggung jawab datang tepat waktu dan bekerja sampai
waktu selesai. Misalnya Bertanggung jawab terhadap peralatan dan
perlengkapan, memenuhi standar kualitas kerja, dan menjaga
kerahasiaan kebijakan organisasi. Tanggung jawab melibatkan
integritas pribadi, kejujuran, dan kepercayaan.
b. Fleksibilitas atau keluwesan
Fleksibilitas

merupakan

upaya

seseorang

untuk

menyesuaikan diri secara mudah dan cepat. Individu yang dapat
beradaptasi dengan perubahan dan tuntutan dari tempat kerja.
Individu yang luwes dapat menerima perubahan yang terjadi, baik
itu perubahan yang dapat diprediksikan ataupun perubahan yang
tidak dapat diprediksikan. Selain itu, individu dapat lebih aktif dan
siap untuk beradaptasi dengan perubahan pada jadwal kerja, tugastugas, dan jam kerja.
c. Keterampilan
Seseorang yang siap bekerja tahu akan kemampuan dan
keahlian yang mereka bawa ke dalam situasi kerja baru. Individu
mengetahui jika keterampilan yang mereka miliki akan mereka
pergunakan

di

lingkungan

kerja.

Individu

mampu

untuk

mengidentifikasi kemampuan atau kekuatan yang dimiliki untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

mengerjakan tugasnya. Selain itu, mereka juga harus mau
mempelajari hal baru yang dituntut perusahan berkaitan dengan
pekerjaan.
d. Komunikasi
Individu yang mampu berkomunikasi dengan baik akan
lebih mudah berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan kerja
yang baru. Individu mampu untuk mengikuti perintah atau petunjuk,
memahami bagaimana cara meminta bantuan, dapat menerima kritik
dan masukan. Individu juga saling menghormati dan berhubungan
baik dengan rekan kerja.
e. Pandangan diri
Pandangan diri merupakan salah satu aspek yang penting
dalam komponen kesiapan kerja, karena teori-diri memiliki peranan
yang penting dalam pemahaman terhadap individu dan bagaimana
setiap orang memandang dirinya dalam hidup dan situasi kerja.
Pandangan diri berkaitan dengan proses intrapersonal individu,
tentang keyakinan tentang dirinya dan pekerjaan. Individu sadar
dengan kemampuan yang dimilikinya, penerimaan, keyakinan, dan
rasa kepercayaan diri yang ada dalam diri mereka.
f. Kebersihan diri dan keselamatan
Individu dapat menjaga keberhasilan dan kerapihan pribadi,
sehat secara fisik dan mental. Mereka juga dapat mengikuti
prosedur keselamatan yang diminta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
yang menjadi aspek-aspek kesiapan kerja adalah tanggung jawab,
keluwesan

atau

mudah

menyesuaikan,

keterampilan,

komunikasi,

pandangan diri, kebersihan diri dan keselamatan. Hal yang menjadi alasan
dalam pemilihan teori tersebut bahwa teori tersebut dirasa cukup mewakili
aspek-aspek yang akan digunakan untuk mengungkap kesiapan kerja pada
mahasiswa semester akhir.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja
Menurut Kartono (1985), faktor-faktor yang mempengaruhi
Kesiapan kerja, yaitu:
a. Faktor-faktor dari dalam diri sendiri (intern) meliputi:
1) Kecerdasan
Kecerdasan memegang peran penting dalam berhasil
tidaknya seseorang melaksanakan tugas-tugasnya. Tambah sulit
dan majemuk suatu tugas bertambah tinggi kecerdasan yang
diperlukan untuk melaksanakannya.
2) Keterampilan dan kecakapan
Untuk berhasil dalam usaha, kerja, atau kehidupan, kita
tidak perlu meniru-niru, karena kita melihat banyak orang
berhasil dalam hidupnya di berbagai macam bidang. Sebab
keterampilan dan kecakapan orang berbeda-beda.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

3) Bakat
Langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum kita
mempunyai pekerjaan tetap atau meneruskan belajar ialah:
menemukan

bakat

yang

mempratekkannya.

ada

Dengan

dalam
bekerja

diri

sendiri

manusia

dan
dapat

mengembangkan bakat dan kemampuan yang ada dalam
dirinya. Persesuaian antara bakat dan pilihan pekerjaan yang
dilakukan, akan menjadikan seseorang bekerja dengan baik,
giat, produktif dan sekaligus dapat menghayati makna kerja
yang dilakukan.
4) Kemampuan dan minat
Kita harus mengetahui apakah kemampuan dan minat
kita cocok dengan pekerjaan yang kita masuki. Untuk itu kita
harus mengetahui betul-betul kemampuan dan minat kita
terhadap suatu pekerjaan tertentu. Syarat untuk mendapatkan
ketenangan kerja bagi seseorang adalah : tugas dan jabatan yang
dipegangnya harus sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Tugas dan jabatan yang tidak sesuai dengan kemampuan dan
minat banyak memberikan hambatan bagi kesuksesan dalam
bekerja. Kemampuan yang disertai dengan prestasi tinggi dapat
mengembangkan minat, sedang minat akan menyokong
perkembangan kemampuan lebih lanjut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

5) Motivasi
Dalam mencapai keberhasilan kerja, perlu adanya motifmotif yaitu motif untuk kreatif, motif mencari efisiensi, motif
mencapai sesuatu, motif bekerja.
6) Kesehatan
Kesehatan sangat membantu proses kerja seseorang
dalam menyelesaikan segala tugas-tugasnya.
7) Kebutuhan psikologis
Hal ini berhubungan dengan kehidupan emosional
seseorang. Kerja merupakan salah satu kegiatan di dunia ini,
sehingga kebutuhan psikologis harus terpenuhi agar kehidupan
emosinya stabil.
8) Kepribadian
Pribadi yang berhasil yaitu bila seseorang sanggup
berhubungan baik serta dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya serta kenyataan hidup secara wajar dan efektif,
juga dapat memperoleh rasa puas atas hasil yang telah
dicapainya. Bila seseorang mempunyai kepribadian yang kuat
dan integritas tinggi, besar kemungkinannya ia tidak akan
mengalami

kesulitan

untuk

menyesuaikan

diri

dengan

lingkungan pada umumnya, dan khususnya dengan lingkungan
kerjanya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

9) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja
Jika pekerjaan seseorang sudah merupakan cita-cita dan
tujuan sesuai dengan system nilainya, maka ia akan bekerja
dengan sungguh-sungguh, rajin, tanpa disertai dengan suatu
perasaan yang tertekan, yang sangat berguna bagi kesuksesan
kerjanya.
b. Faktor-faktor dari luar diri sendiri (ekstern) meliputi:
1) Lingkungan keluarga (rumah)
Keadaan rumah dapat mempengaruhi berhasil tidaknya
seseorang yang sedang bekerja. Anggota keluarga yang
mendorong dan mendukung kerja seseorang turut membantu
secara mental dan spiritual untuk berhasilnya seseorang dalam
kariernya.
2) Lingkungan dunia kerja
Situasi kerja dangat mempengaruhi keadaan diri pekerja,
karena setiap kali seseorang bekerja maka ia pun harus
memasuki situasi kerja tersebut. Macam-macam lingkungan
tempat kerja atau stuasi kerja, yaitu:
a) Rasa aman dalam pekerjaannya
Artinya pekerjaan yang dipegang oleh seseorang merupakan
pekerjaan yang aman dan tetap. Alangkah baiknya jika
seseorang dapat bekerja secara aman dan tetap, sehingga
makin

lama

kemampuan

dan

keterampilan

dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

melaksanakan pekerjaannya akan makin tumbuh dan
berkembang.
b) Kesempatan mendapatkan kemajuan
Kesempatan mendapatkan kemajuan dalam suatu lapangan
pekerjaan menunjang seseorang untuk lebih giat berusaha
agar dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.
c) Rekan sekerja
Hubungan sosial yang ada di antara rekan kerja berpengaruh
pada proses kerja seseorang.
d) Hubungan dengan pimpinan
Hubungan yang baik, yang cukup demokratis dan saling
menghargai merupakan hubungan yang ideal bagi pekerja
(karyawan), sehingga dalam melaksanakan tugas-tugasnya ia
dapat merasakan ketenangan dan keamanan.
e) Gaji
Gaji memang merupakan suatu perangsang bagi seseorang
untuk bekerja dengan baik dan rajin. Maka gaji adalah satu
hal yang penting yang dicari seseorang dalam bekerja.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja adalah faktor-faktor dari
dalam diri sendiri meliputi kecerdasan, keterampilan dan kecakapan,
bakat, kemampuan dan minat, motivasi, kesehatan, kebutuhan psikologis,
kepribadian, cita-cita dan tujuan dalam bekerja. Faktor-faktor dari luar diri

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

sendiri meliputi lingkungan keluarga (rumah), lingkungan dunia kerja.
Pada faktor yang berasal dari dalam individu yaitu kepribadian yang
menyebutkan bahwa bila seseorang mempunyai kepribadian yang kuat dan
integritas tinggi, besar kemungkinannya ia tidak akan mengalami kesulitan
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pada umumnya, dan
khususnya dengan lingkungan kerjanya. Menurut Masrun (1986), salah
satu unsur kepribadian yang dianggap penting dalam kehidupan manusia
adalah kemandirian. Kemandirian secara psikologis dianggap penting
karena seseorang berusaha untuk menyesuaikan diri secara aktif dengan
lingkungannya.

B. KEMANDIRIAN
1. Definisi Kemandirian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemandirian adalah hal
atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Definisi menurut Agnew (1984) kemandirian adalah penguasaan atas diri
sendiri

(self-governance)

(meliputi

kemampuan

untuk

membuat

keputusan, self reliance, dan conformity); kemampuan untuk menolak
tuntutan dari orang lain, dan untuk bertindak atas wewenangnya sendiri.
Masrun dkk (1986) merumuskan definisi kemandirian pada
penelitiannya sebagai suatu sifat yang memungkinkan seseorang untuk
bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri dan untuk
kebutuhan sendiri, mengejar pristasi, penuh ketekunan serta berkeinginan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

untuk mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain, ampu berpikir dan
bertindak original, kreatif dan penuh inisiatif, mampu mengatasi masalah
yang dihadapi, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa
percaya terhadap kemampuan diri sendiri dan memperoleh kepuasan dari
usahanya.
Clarke (1999) mendefinisikan kemandirian sebagai seseorang yang
mampu bertindak menurut salah satu keyakinan atau keinginannya sendiri
tanpa gangguan dari orang lain. Kemandirian menurut Musdalifah (2007)
mengandung pengertian :
a. Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk
maju demi kebaikan dirinya.
b. Mampu mengambil keputusan dan berinisiatif untuk mengatasi
masalah yang dihadapi.
c. Memiliki kepercayaan diri dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
d. Bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.
Menurut Monk (2006), orang yang mandiri memperlihatkan
perilaku yang eksploratif, mampu mengambil keputusan, percaya diri dan
kreatif selain itu juga mampu bertindak kritis, bertanggung jawab terhadap
apa yang telah dilakukan, tidak takut berbuat sesuatu, mempunyai
kepuasan dalam melakukan aktivitasnya, mampu membebaskan diri dari
perlindungan orang tua dan mampu menerima realitas kehidupan.
Menurut Steinberg dan Silverberg (1986), kemandirian adalah
kemampuan untuk menahan tekanan teman sebaya dan orang tua, terlepas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

dari kontrol orang tua dalam pengambilan keputusan, mampu menangani
masalah serta mampu membuat keputusan dengan percaya diri.
Kemandirian menurut Mu‟tadin (dalam Asiyah, 2013) adalah suatu
keadaan dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi
kebaikan dirinya, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk
mengatasi masalah yang dihadapi dan memiliki kepercayaan diri dalam
menyelesaikan tugas-tugas dan bertanggung jawab terhadap apa yang
dilakukan.
Berdasarkan

uraian

tersebut,

dapat

disimpulkan

bahwa

kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengambil
keputusan, bertindak kritis, menangani masalah, menahan tekanan dari
orang lain, bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan, dan bertindak
atas keinginannya sendiri tanpa tergantung orang lain. Seseorang yang
mandiri dapat menguasai dirinya sendiri, memiliki kepercayaan diri,
kreatif,

menghargai

keadaan

diri

sendiri,

dan

bertindak

sesuai

wewenangnya sendiri tanpa adanya bantuan atau ketergantungan dari
orang lain.
2. Aspek-Aspek Kemandirian
Lima aspek utama kemandirian menurut Masrun dkk (1986) yaitu :
a. Bebas
Ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan atas kehendak
sendiri, bukan karena orang lain dan tidak tergantung pada orang
lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

b. Progresif dan Ulet
Ditunjukkan dengan adanya usaha untuk mengejar prestasi, penuh
ketekunan, merencanakan serta mewujudkan harapan-harapannya.
c. Inisiatif
Kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara original, kreatif
dan penuh inisiatif.
d. Pengendalian diri dalam (internal locus of control)
Perasaan mampu untuk mengatasi masalah yang dihadapi,
kemampuan untuk mengendalikan tindakannya serta kemampuan
mempengaruhi lingkungan atas usahanya sendiri.
e. Kemantapan diri (self-esteem, self-confidence)
Rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri, menerima dirinya
dan memperoleh kepuasan dari usahanya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa aspekaspek kemandirian adalah bebas, progresif dan ulet, inisiatif, pengendalian
diri dan kemantapan diri. Aspek-aspek tersebut lebih mewakili dalam
mengukur kemandirian pada mahasiswa semester akhir.
3. Dampak Kemandirian
Dampak-dampak dari kemandirian, yaitu:
a. Mampu membuat keputusan yang didasarkan atas pertimbangannya
sendiri dan dapat bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya
(Ardini, 2012).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

b. Mampu bersaing dengan orang lain, dapat mengambil keputusan
sendiri, mampu berusaha sendiri menyelesaikan masalahnya, tidak
terombang-ambing oleh derasnya informasi yang diterima (Steinberg,
2002).

C. MAHASISWA SEMESTER AKHIR
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI nomor 60 tahun 1999 tentang
perguruan tinggi, disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Pada umumnya, mahasiswa
memasuki semester akhir yaitu ketika mahasiswa t