PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN.

(1)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA

JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA

DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Master Pendidikan

Program Studi Pendidikan Khusus

Oleh: Iyus Hermansyah

1200922

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA

JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA

DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Oleh Iyus Hermansyah S.Pd UPI Bandung, 2009

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus SPS UPI

© Iyus Hermansyah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA

JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA

DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Oleh

IYUS HERMANSYAH 1200922

Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus (S2)

Disahkan oleh: Pembimbing Tesis I,

Dr. Djadja Rahardja, M. Ed. NIP. 19590414 198503 1 005

Pembimbing Tesis II,

Dr. Permanarian Somad, M. Pd. NIP. 19540408 198103 1 002

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus,

Dr. Djadja Rahardja, M. Ed. NIP. 19590414 198503 1 005


(4)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HALAMAN PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARANKETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITAJENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keiluman. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaraan terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Januari 2015 Yang membuat pernyataan,

IYUS HERMANSYAH NIM. 1200922


(5)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH

MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Iyus Hermansyah

Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan program pembelajaran keterampilan tata boga bagi siswa tunagrahita jenjang sekolah menengah atas luar biasa di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development dengan exploratory mixed

method research design. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program

pembelajaran yang baik mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar dengan baik. Program pembelajaran harus berorientasi kepada upaya penyiapan individu siswa agar mampu melaksanakan perangkat kompetensi yang telah direncanakan pada tahap awal pengembangan perencanaan pembelajaran. Program yang telah dirancang terkait pembelajaran keterampilan tata boga ini, kemudian divalidasi melalui kegiatan FGD (focus group discussion). Adapun perubahan yang terjadi pada desain tersebut terletak pada rambu-rambu program, visi dan misi, penilaian, dan beberapa catatan berkaitan dengan tata bahasa maupun dengan pelaksananaan program, sehingga program pembelajaran keterampilan tata boga yang telah direvisi dapat digunakan. Hasil uji coba program yang telah direvisi menunjukan bahwa program tersebut dapat bermanfaat dan berguna khususnya bagi siswa tunagrahita jenjang sekolah menengah atas luar biasa di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam memberikan pembelajaran keterampilan tata boga kepada siswa.


(6)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

CULINARY SKILL LEARNING PROGRAM DEVELOPMENT TOWARDS HIGH SCHOOL STUDENTS WITH INTELLECTUAL DISABILITY

ATPUBLIC SPECIAL SCHOOL PANDEGLANG BANTEN

Iyus Hermansyah

Special Needs Education Program School Of Post Graduate Studies Indonesia University Of Education

This research aims to develop culinary skills learning program for students with intellectual disability inPublic Special School Pandeglang Banten. The method used in this study is exploratory mixed method research design. This research concludes that a good learning program leads the students to have a good learning experience. Learning programs should be oriented towards the efforts in preparing the students so they are able to implement the competencies which have been planned in the early stages of learning development plan. The designated learning culinary skills programs then validated through the FGD (focus group discussions) activities. The changes occur in the design lies in the signs of the program, the vision and mission, assessment, and some records related to the grammar and the program implementation, therefore the revised culinary skills learning programs can be used. Results of the revised program testing show that the program can be beneficial and useful, especially for students with intellectual disability inSpecial Senior High School inPublic Special School Pandeglang Banten. The results of this research can be considered by the teachers in delivering the culinary skills learning to the students.


(7)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Halaman Pernyataan ... iii

Kata Pengantar ... iv

Ucapan Terimakasih ... v

Abstrak ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

Daftar Grafik ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

A.Pembelajaran Keterampilan ... 11

1. Pengertian Pembelajaran ... 11

2. Mekanisme Pembelajaran ... 12

3. Keterampilan ... 17

B.Tata Boga ... 19

1. Belajar Tata Boga ... 19

2. Pembelajaran Tata Boga ... 25

C.Ketunagrahitaan ... 29

1. Definisi Tunagrahita ... 29


(8)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Pembelajaran Tata Boga Bagi Siswa Tunagrahita ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A.Desain Penelitian ... 40

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 43

C. Teknik Pengumpulan Data... 43

1. Data Kualitatif ... 43

2. Data Kuantitatif ... 52

D.Teknik Analisis Data ... 55

1. Data Kualitatif ... 55

2. Data Kuantitatif ... 57

E. Langkah-langkah Penelitian... 58

F. Penjelasan Istilah Penelitian ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Hasil Penelitian ... 62

B.Pembahasan... 113

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 126

A.Kesimpulan ... 126

B. Rekomendasi ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 131

LAMPIRAN ... 134


(9)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1. Kisi-kisi Instrumen Data Kualitatif ... 47

3.1. Kisi-kisi Instrumen Data Kuantitatif ... 54

4.1. Hasil Wawancara dan Observasi Perencanaan pembelajaran Keterampilan Tata Boga ... 60

4.2.Wawancara dan Observasi. Pelaksanaan Pembelajaran... 63

4.3.Wawancara dan Observasi Evaluasi Pembelajaran ... 68

4.4.Wawancara Perumusan Visi Dan Misi Program... 71

4.5. Wawancara Perumusan Tujuan Program ... 71

4.6. Wawancara Memilih Dan Menata Bahan Ajar ... 73

4.7. Draf Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Pada Siswa Tungrahita Kelas Dasar ... 78

4.8. Draf Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Pada Siswa Tungrahita Kelas Menengah / Terampil ... 80

4.9. Draf Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Pada Siswa Tungrahita Kelas Atas / Mahir ... 84

4.10. Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Pada Siswa Tungrahita Kelas Dasar ... 93

4.11. Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Pada Siswa Tungrahita Kelas Menengah / Terampil ... 93

4.12. Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Pada Siswa Tungrahita Kelas Atas / Mahir ... 93

4.13. Hasil Wawancara Bentuk Program Keterampilan Tata Boga ... 102

4.14. Hasil Pretest ... 105

4.15. Hasil Posttest... 105


(10)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.17. Perhitungan Uji Wilcoxon Pada Tahap Membuat Jagung Manis ... 107 4.18. Perhitungan Uji Wilcoxon Pada Tahap Menyajikan Jagung Manis ... 108

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1. Desain Penelitian

(Creswell, 2009)... 42 3.2. Langkah-langkah Analisis Data Kualitiatif

(Miles dan Huberman, 1984) ... 56 3.3. Langkah-langkah Penelitian ... 58 4.1. Komponen Program Pembelajaran ... 112


(11)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik


(12)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

I Pedoman Observasi ... 134

II PedomanWawancara ... 136

III Dokumentasi Kegiatan ... 147


(13)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Undang-undang Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 mengamanatkan bahwa: ″Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.” Tersirat makna dalam tujuan ini, bahwa proses

pendidikan dan pembelajaran harus mampu memanusiakan manusia Indonesia agar berbudaya dan beradab sehingga mampu menghadapi tantangan kehidupan yang kian kompetitif.

Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anak seoptimal mungkin dalam berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Pemerintah telah menerbitkan pula Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1991, sebagai landasan operasional yang mengatur secara rinci pelaksanaan pendidikan luar biasa di Indonesia, selain itu juga untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak luar biasa agar tiap orang dapat menerima haknya dalam pendidikan dan dapat mengembangkan potensi yang


(14)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimilikinya secara optimal. Tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1991 tentang pendidikan luar biasa sebagai berikut:

Pendidikan luar biasa bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan atau mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan.

Pendidikan khusus melayani seluruh siswa yang memiliki permasalahan dan kebutuhan khusus dalam belajar. Menurut Shea & Bauer (1997) siswa berkebutuhan khusus dipilah berdasarkondisi kekhususannya, yaitu: (1)

learner who vary in their interactions; (2) learnerwho vary in accessing the enviroment; (3) learner who vary in their learning styles and rates.

Masing-masing kekhususan tersebut dipilah-pilah lagi sesuai hambatan yang disandangnya(antara lain: anak dengan hambatan perilaku, anak dengan hambatan pengelihatan dan anak dengan hambatan mental). Adanya variasi kekhususan Polloway & Patton (1993) mengemukakan bahwa layanan pendidikan untuk ABK disesuaikan dengan kebutuhan anak. Jika sekolah tidak dapat memberikan layanan seluruh program kebutuhan anak, maka harus bekerjasama dengan lembaga lain namun masih menjadi tanggungjawab sekolah ditempat ABK terdaftar sebagai murid. Dengan demikian pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah khusus (SKh), hakekatnya untuk membantu anak mengembangkan potensinya.


(15)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan pembelajaran keterampilan untuk membekali anak berkebutuhan khusus agar memiliki keterampilan kerja yang bermanfaat pasca sekolah.

Menurut Kirk dan Gallangher dalam Hernawati T (2000) “anak luar biasa

merupakan anak yang mengalami penyimpangan rata-rata normal dalam karakteristik mental, kemampuan sensoris, karakteristik neuromotor atau fisik, perilaku sosial, kemampuan berkomunikasi atau gabungan dari berbagai variabel tersebut. Karena adanya penyimpangan, maka anak luar biasa memerlukan modifikasi pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk pelayanan

pendidikan kebutuhan khusus atau pendidikan luar biasa.”

Tuntutan untuk memiliki keterampilan ini tidak hanya berlaku bagi sumber daya manusia secara umum, tetapi anak berkebutuhan khusus yang menjadi bagian dari masyarakat Indonesia juga termasuk. Agar para anak berkebutuhan khusus itu dapat ikut serta dalam persaingan di era globalisasi ini, anak berkebutuhan khusus pun harus memiliki keterampilan.

Salah satu bentuk keterampilan yang kini sedang banyak dilakukkan oleh Sekolah khusus dalam memberikan layanan keterampilan adalah keterampilan tata boga.

Belajar tata boga pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh peserta didik yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap berkenaan dengan tata boga. Pengetahuan tata boga meliput pengetahuan tentang menu, resep masakan, resep kue,bahan makanan pokok, bahan makanan tambahan,bumbu masak, tehnik memasak, menyajikan hidangan dan


(16)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengemas makanan. Keterampilan tata boga mulai dari membersihkan, menyiangi, memotong dan iris mengiris dengan berbagai macam alat pemotong atau pisau sesuai dengan pengolahan selanjutnya, melumatkan bumbu ; selanjutnya keterampilan menyiapkan alat memasak sesuai dengan fungsinya dalam mengolah makanan dengan memperhatikan jenis tehnik memasak, apakah untuk merebus, menggoreng, dan mengetim. Keterampilan menyajikan makanan atau hidangan, dilakukan dengan memperhatikan jumlah jenis dan kondisi hidangan untuk siap dikonsumsi. Hidangan atau kue yang siap dibawa untuk hadiah atau oleh-oleh ataupun untuk dijual sebagai produk usaha diperlukan keterampilan mengemas makanan.

Perubahan perilaku dalam belajar tata boga dapat terlihat dalam bentuk sikap seperti memperhatikan kebersihan, di samping ketelitian dalam memilih makanan, mengolah bahan makanan; cermat dan teliti dalam mempersiapkan alat dan bahan makanan, mengolah dan menyajikan makanan, kreatif dalam mengolah menyajikan hidangan yang menarik selera.Belajar tata boga untuk seni memasak dan tata hidang dapat memberikan nilai tambah baik dalam memberikan kepuasan dalam kenikmatan suatu hidangan yang disajikan.

Gagne dalam teorinya mengenai belajar, menggambarkan tahapan-tahapan belajar mulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.Belajar tata boga dengan memperhatikan delapan jenjang kegiatan belajar menurut Gagne(Sagala,2008:20), yaitu :

(1). Belajar signal dalam pendidikan tata boga, diawali dari belajar tentang kegiatan makan atau produk makanan yang baik dengan memperhatikan contoh gerak gerik perilaku cara menyuap, memperhatikan ciri ciri sifat,merk atau label dari kemasan bahan atau


(17)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

produk makanan yang berkualitas. (2). Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan dalam Tata boga, misalnya peserta didik diberi tugas menyajikan makanan dengan baik dan menarik, setelah diberi pengarahan prinsip-prinsip cara menyajikan makanan (3).Belajar membentuk rangkaian yang melahirkan respon tertentu dalam jalinan interaksi pada tata boga, misalnya peserta didik dapat mencampur macam- macam bumbu untuk menghasilkan rasa tertentu setelah mendapat penjelasan resep masakan.(4).Belajar asosiasi verbal dalam tata boga, misalnya menyebutkan beberapajenis sayuran yang dapat dijadikan lalab mentah, setelah memahami syarat sayuran yang dapat digunakan untuk lalab mentah (5).Belajar membedakan dalam tata boga, misalnya membedakan tepung terigu dengan tepung tapioca, membedakan menggoreng dengan menumis (6).Belajar konsep sebagai kebulatan respon dari stimulus-stimulus pada tata boga. misalnya pengertian menu sehat seimbang yaitu menu yang terdiri dari hidangan nasi, sayuran, lauk pauk, buah-buahan dan susu dan banyaknya hidangan memenuhi zat yang diperlukan tubuh manusia.(7).Belajar prinsip dalam tata boga, misalnya prinsip sanitasi hygiene dalam mengolah makanan dalam menghindari kerusakan atau keracunan akibat ketidak hati-hatian , ketidak telitian atau kesalahan dalam mengolah (8).Belajar memecah masalah dalam tata boga misalnya mengolah makanan yang harganya dapat dijangkau masyarakat

Dari hasil observasi di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang, keterampilan yang sedang dipelajari oleh anak-anak sangat beragam. Mulai dari keterampilan tata boga, keterampilan otomotif, keterampilan tata busana, keterampilan tata kecantikan, keterampilan akupresur, keterampilan hantaran, keterampilan sablon, keterampilan kriya kramik, keterampilan kriya kayu, keterampilan layang-layang, keterampilan komputer dan keterampilan pertanian.

Peneliti sangat tertarik dengan kerampilan tata boga karena keterampilan tata boga merupakan salah satu keterampilan yang sangat membumi dan hampir semua orang pernah melakukannya. Tata boga adalah pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang mencakup


(18)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ruang lingkup makanan, mulai dari persiapan pengolahan sampai dengan menghidangkan makanan itu sendiri yang bersifat tradisional maupun Internasional. Pengetahuan ini sangat penting dimiliki oleh para siswa untuk bekal dimasa depan. Pengetahuan ini dapat menunjang untuk memulai usaha atau bekerja jika setelah tamat sekolah siswa tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan minimalnya untuk dirinya sendiri. Ditengah menjamurnya seni kuliner saat ini, pengetahuan tata boga akan sangat membantu siswa untuk menjadi pribadi yang mandiri.

Pendidikan untuk siswa tunagrahita memiliki spesifikasi tersendiri, karena fungsi intektualnya yang mengalami keterbatasan, maka pengembangannya diarahkan pada potensi lain diantaranya potensi skill atau keterampilannya. Melalui keterampilan diharapkan akan membantu tunagrahita untuk mampu berkarya ditengah-tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Keterbatasan yang dimiliki siswa tunagrahita menyebabkan siswa tunagrahita tidak dapat belajar secara optimal. Dengan demikian dalam pembelajaran keterampilan tata boga perlu adanya media yang memadai dan dapat mengoptimalkan pembelajaran keterampilan tata boga anak tunagrahita. Selain media, strategi guru dalam memberikan pelajaran keterampilan tata boga menjadi perhatian yang khusus juga. Karena strategi guru dalam memberikan pembelajaran keterampilan tata boga akan sangat berpengaruh terhadap pengoptimalan kemampuan siswa dalam peroses pembelajaran.


(19)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun hal yang patut disayangkan, proses pembelajaran keterampilan tata boga dalam pelaksanaannya belum terprogam dengan baik seperti dalam penetapan standar kompetensi, disini guru masih merasa kebingungan karena pembelajaran keterampilan tata boga yang diberikan terlihat belum maksimal, guru dalam pembelajarannya hanya bertumpu kepada modul-modul pelatihan tanpa melihat yang dibutuhkan oleh siswa tunagrahita itu sendiri.

Hal lain yang menjadi perhatian adalah terkadang guru kebingungan untuk menentukan materi apa yang harus diberikan setiap pertemuannya, hal tersebut terjadi dikarenakan belum adanya rencana pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata boga. Berdasarkan hal tersebut siswa tidak dapat menguasai standar kompetensi yang diharapkan, karena seharusnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan hendaknya mampu mengembangkan dan meningkatkan kompetensi, kreativitas, kemandirian, kerjasama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi, pada setiap peserta didik tunagrahita, kemudian hal yang juga perlu dikoreksi adalah bentuk materi yang harusnya beragam, karena perkembangan dunia kuliner/makanan akan selalu tumbuh sesuai zaman dan atau berdasarkan keunikan dari makanan itu sendiri untuk itu perlu juga kepada guru untuk memberikan keterampilan tata boga yang beragam kepada siswa tunagrahita.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin melakukan sebuah pengembangan terhadap program pembelajaran keterampilan tata boga, melalui penelitian yang berjudul “Pengembangan Program Pembelajaran


(20)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterampilan Tata BogaBagi SiswaTunagrahitaJenjang Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten”.

B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada program pembelajaran keterampilan tata boga bagi siswa tunagrahita. Diatas dikemukakan bahwa program pembelajaran keterampilan tata boga belum tersusun dengan baik, sehingga berdampak pada proses pembelajaran dan pengembangan kompetensi keterampilan siswa tunagrahita tidak optimal. Penelitian ini mencoba akan merumuskan sebuah program pembelajaran keterampilan tata boga bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB.

Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalahsebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi faktual program pembelajaran keterampilan tata boga bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB?

2. Apayang dibutuhkan untuk pengembangan program pembelajaran keterampilan tata boga bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB?

3. Bagaimana program pembelajaran keterampilan tata boga bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB?

4. Bagaimana efektivitas hasil uji coba program pembelajaran keterampilan tata boga bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB?


(21)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian ini untuk

mengembangkan “Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Bagi Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB”. Program tersebut dikembangkan

berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dianalisis berdasarkan konsep serta dilakukan validasi sampai akhirnya akan diuji coba keefektivan program tersebut.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui kondisi faktual program pembelajaran keterampilan tata boga bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB.

b. Mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam pengembangan program pembelajaran keterampilan tata boga bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB.

c. Mengetahui program pembelajaran keterampilan tata boga bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB.

d. Mengetahuiefektifitas hasil uji coba program pembelajaran keterampilan tata boga bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB.


(22)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Dinas Pendidikan

Sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan pelaksanaan program kegiatan yang ditujukan untuk sekolah khusus dalam memasukan materi keterampilan tata boga yang disesuaikan dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus dalam perencanaan program pembelajaran keterampilan disekolahnya.

2. Guru

Sebagai bahan acuan untuk pengembangan diri dalam memberikan layanan pembelajaran keterampilan tata boga yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak berkebutuhan khusus.

3. Siswa

Memiliki keterampilan yang sesuai dengan potensinya sebagai bekal siswa tunagrahita ketika terjun di masyarakat.


(23)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Merujuk kepada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya berdasarkan fenomena-fenomena yang ditemukan di lapangan, maka dapat dirumuskan kesimpulan terkait pengembangan program pembelajaran keterampilan tata boga di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten sebagai berikut:

1. Kondisi Faktual Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Bagi Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kondisi faktual tentang program pembelajaran keterampilan tata boga di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten dimana terdapat beberapa aspek terkait kondisi faktual terkait perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, maka dapat disimpulkan berdasarkan aspek-aspek tersebut.

a. Perencanaan pembelajaran keterampilan tata boga belum bisa dilaksanakan dengan baik, mulai dari pelaksanaan asessmen sampai pembuatan RPP guru belum melakukkan perumusan untuk hal tersebut.

b. Pada proses pembelajaran, bentuk apersepsi yang dilakukan guru ialah dengan menanyakan kembali materi kemarin yang telah diajarkan.


(24)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode yang dipergunakan oleh guru lebih banyak menggunakan demonstrasi, namun pada tahap akhir pembelajaran materi tidak dapat terselesaikan dikarenakan waktu yang sangat terbatas hal tersebut dikarenakan perencanaan yang kurang baik.

c. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran belum berjalan dengan baik, penilaian yang dilakukan guru lebih menekankan pada hasil akhir produk yang dihasilkan siswa, hal itu pun masih sebenarnya masih dikerjakan oleh guru.

2. Hal Yang Dibutuhkan Dalam Pengembangan Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Bagi Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten

Berdasarkan hasil penelitian menerangkan bahwa program pembelajaran keterampilan tata boga belum tersusun dan terlaksana dengan baik. Komponen-komponen pembelajaran seperti persiapan, penentuan materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode/strategi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan tahapan penilaian atau evaluasi seringkali menjadi hal yang membingunkan untuk guru, padahal seluruh komponen diatas sangat diperlukan oleh guru sebagai dasar proses pelaksanaan program pembelajaran keterampilan tata boga untuk siswa tunagrahita.

Program pembelajaran tersebut harus berorientasi kepada upaya penyiapan individu siswa sesuai dengan kebutuhan dan potensinya, agar


(25)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu melaksanakan perangkat kompetensi yang telah direncanakan pada tahap awal sampai tahap akhir rencana pelaksanaan pembelajaran.

3. Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Bagi Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten

Penyusunan program pembelajaran keterampilan tata boga di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten didasarkan pada temuan pada proses penelitian, analisis konsep, studi literatur, kemudian dilakukan validasi program melalui kegiatan focus group disscusion. Program pembelajaran keterampilan tata boga yang telah disusun terdiri dari visi dan misi program, tujuan program, panduan program asesmen, rambu-rambu program, strategi pelaksanaan program dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Seluruh komponen program pembelajaran keterampilan tata bogayang telah tersusun adalah untuk meningkatkan layanan pembelajaran keterampilan tata boga yang dilakukan oleh guru,dalam upaya mengembangkan keterampilanpada siswa tunagrahitayang disesuaikan dengan kebutuhan dan kamampuan siswa tersebut, melalui upaya-upaya yang lebih sistematis, sinergis, dan terpadu sehingga pada akhirnya dapat menjadi bekal bagi masa depan siswa tunagrahita di masyarakat.

4. Efektivitas Hasil Uji Coba Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Bagi Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten


(26)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Program pembelajaran keterampilan tata boga yang telah tersusun dan sudah divalidasi melalui kegiatan FGD (Focus Group Discusion),kemudian program tersebut diujicobakan secara langsung. Hal ini untuk memastikan bahwa materi yang disusun dalam program, apakah benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa tunagrahita.Uji coba ini hanya dibatasi pada materi membuat jagung manis dengan menggunakan metode eksperimen. Jumlah siswa yaitu 4 orang yang berinisial AJ, MS, RB, AR.

Hasil dari uji coba pada siswa tunagrahita dalam pembelajaran keterampilan tata boga yang ditunjukan pada tabel hasil pretest dan postest yang diuraikan sebelumnya, menunjukan bahwa program tersebut dapat bermanfaat dan berguna khususnya bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dapat di rekomendasikan sebagai berikut:

1. Dinas Pendidikan

Untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan pelaksanaan program kegiatan yang ditujukan untuk sekolah khusus dalam menentukan materi pembelajaran keterampilan tata boga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak berkebutuhan khusus dalam perencanaan program pembelajaran keterampilan disekolahnya.

2. Kepala sekolah


(27)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah khusus untuk menjadikan program pembelajaran sesuatu hal yang wajib dibuat oleh guru disetiap sekolah, karena dengan dibuatnya sebuah program pembelajaran akan memberikan kemudahan bagi guru dalam menentukan dan menetapkan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh anak berkebutuhan khusus.

3. Guru

Untuk menjadi bahan acuan dan motivasi untuk pengembangan guru dalam memberikan pembelajaran keterampilan tata boga, dari mulai perencanaan, pelaksanaan, sampai pada evaluasi/penilaian yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak berkebutuhan khusus.


(1)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Dinas Pendidikan

Sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan pelaksanaan program kegiatan yang ditujukan untuk sekolah khusus dalam memasukan materi keterampilan tata boga yang disesuaikan dengan kebutuhan anak

berkebutuhan khusus dalam perencanaan program pembelajaran

keterampilan disekolahnya. 2. Guru

Sebagai bahan acuan untuk pengembangan diri dalam memberikan layanan pembelajaran keterampilan tata boga yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak berkebutuhan khusus.

3. Siswa

Memiliki keterampilan yang sesuai dengan potensinya sebagai bekal siswa tunagrahita ketika terjun di masyarakat.


(2)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Merujuk kepada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya berdasarkan fenomena-fenomena yang ditemukan di lapangan, maka dapat dirumuskan kesimpulan terkait pengembangan program pembelajaran keterampilan tata boga di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten sebagai berikut:

1. Kondisi Faktual Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Bagi Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kondisi faktual tentang program pembelajaran keterampilan tata boga di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten dimana terdapat beberapa aspek terkait kondisi faktual terkait perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, maka dapat disimpulkan berdasarkan aspek-aspek tersebut.

a. Perencanaan pembelajaran keterampilan tata boga belum bisa

dilaksanakan dengan baik, mulai dari pelaksanaan asessmen sampai pembuatan RPP guru belum melakukkan perumusan untuk hal tersebut.

b. Pada proses pembelajaran, bentuk apersepsi yang dilakukan guru ialah dengan menanyakan kembali materi kemarin yang telah diajarkan.


(3)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode yang dipergunakan oleh guru lebih banyak menggunakan demonstrasi, namun pada tahap akhir pembelajaran materi tidak dapat terselesaikan dikarenakan waktu yang sangat terbatas hal tersebut dikarenakan perencanaan yang kurang baik.

c. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran belum berjalan dengan baik, penilaian yang dilakukan guru lebih menekankan pada hasil akhir produk yang dihasilkan siswa, hal itu pun masih sebenarnya masih dikerjakan oleh guru.

2. Hal Yang Dibutuhkan Dalam Pengembangan Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Bagi Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten

Berdasarkan hasil penelitian menerangkan bahwa program pembelajaran keterampilan tata boga belum tersusun dan terlaksana dengan baik. Komponen-komponen pembelajaran seperti persiapan, penentuan materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode/strategi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan tahapan penilaian atau evaluasi seringkali menjadi hal yang membingunkan untuk guru, padahal seluruh komponen diatas sangat diperlukan oleh guru sebagai dasar proses pelaksanaan program pembelajaran keterampilan tata boga untuk siswa tunagrahita.

Program pembelajaran tersebut harus berorientasi kepada upaya penyiapan individu siswa sesuai dengan kebutuhan dan potensinya, agar


(4)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu melaksanakan perangkat kompetensi yang telah direncanakan pada tahap awal sampai tahap akhir rencana pelaksanaan pembelajaran.

3. Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Bagi Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten

Penyusunan program pembelajaran keterampilan tata boga di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten didasarkan pada temuan pada proses penelitian, analisis konsep, studi literatur, kemudian dilakukan validasi program melalui kegiatan focus group disscusion. Program pembelajaran keterampilan tata boga yang telah disusun terdiri dari visi dan misi program, tujuan program, panduan program asesmen, rambu-rambu program, strategi pelaksanaan program dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Seluruh komponen program pembelajaran keterampilan tata bogayang telah tersusun adalah untuk meningkatkan layanan pembelajaran keterampilan tata boga yang dilakukan oleh guru,dalam upaya mengembangkan keterampilanpada siswa tunagrahitayang disesuaikan dengan kebutuhan dan kamampuan siswa tersebut, melalui upaya-upaya yang lebih sistematis, sinergis, dan terpadu sehingga pada akhirnya dapat menjadi bekal bagi masa depan siswa tunagrahita di masyarakat.

4. Efektivitas Hasil Uji Coba Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Bagi Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten


(5)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Program pembelajaran keterampilan tata boga yang telah tersusun dan sudah divalidasi melalui kegiatan FGD (Focus Group Discusion),kemudian program tersebut diujicobakan secara langsung. Hal ini untuk memastikan bahwa materi yang disusun dalam program, apakah benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa tunagrahita.Uji coba ini hanya dibatasi pada materi membuat jagung manis dengan menggunakan metode eksperimen. Jumlah siswa yaitu 4 orang yang berinisial AJ, MS, RB, AR.

Hasil dari uji coba pada siswa tunagrahita dalam pembelajaran keterampilan tata boga yang ditunjukan pada tabel hasil pretest dan postest yang diuraikan sebelumnya, menunjukan bahwa program tersebut dapat bermanfaat dan berguna khususnya bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dapat di rekomendasikan sebagai berikut:

1. Dinas Pendidikan

Untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan pelaksanaan program kegiatan yang ditujukan untuk sekolah khusus dalam menentukan materi pembelajaran keterampilan tata boga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak berkebutuhan khusus dalam perencanaan program pembelajaran keterampilan disekolahnya.

2. Kepala sekolah


(6)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah khusus untuk menjadikan program pembelajaran sesuatu hal yang wajib dibuat oleh guru disetiap sekolah, karena dengan dibuatnya sebuah program pembelajaran akan memberikan kemudahan bagi guru dalam menentukan dan menetapkan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh anak berkebutuhan khusus.

3. Guru

Untuk menjadi bahan acuan dan motivasi untuk pengembangan guru dalam memberikan pembelajaran keterampilan tata boga, dari mulai

perencanaan, pelaksanaan, sampai pada evaluasi/penilaian yang