GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF.

(1)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa

Feby Anugrah Saputra 1001017

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Feby Anugrah Saputra 1001017

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Harry Sulastianto, M.Sn. NIP. 196605251992021001

Pembimbing II

Suryadi, S.Pd, M.Sn. NIP. 197307142003121001

Mengetahui


(3)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandi Sobandi, M.Pd. NIP. 197206131999031001


(4)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI Feby Anugrah Saputra

1001017

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Disetujui dan disahkan oleh:

Penguji I,

Dr. Tri Karyono, M.Sn. NIP. 196611071994021001

Penguji II,

Dra. Tity Soegiarti, M.Pd. NIP. 195509131985032001


(5)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Zakiah Pawitan, M.Ds. NIP. 196305052005012001

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi penciptaan yang berjudul GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar ciptaan karya saya sendiri, yang di dalamnya tidak ada hasil tiruan dari karya orang lain. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau klaim pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.


(6)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung, 1 Juni 2015

Feby Anugrah Saputra

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Oleh

FebyAnugrahSaputra

Skripsiinidiajukanuntukmemenuhi salah satu syarat memperoleh

gelarSarjanapadaFakultasPendidikanSeni dan Desain

© FebyAnugrahSaputra 2015 Universitas Pendidikan Indonesia


(7)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(8)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Feby Anugrah Saputra, 2015: GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF. Departemen Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia.

Karya desain yang dibuat penulis memiliki latar belakang. Tema yang diangkat dalam penciptaan karya ini adalah memvisualisasikan potret figur seluruh presiden Republik Indonesia yang dirangkai dengan menggunakan huruf yang berdasarkan biografinya masing-masing. Adapun rumusan masalah dalam penciptaan karya ini yaitu mengembangkan objek berkarya, teknik pembuatan karya dan analisis visual karya. Metode penciptaan karya ini mengangkat objek figur presiden RI dalam karya tipografi kreatif, seluruh karya tersebut dibuat berdasarkan tahap kontemplasi yang diperoleh dari hasil kajian pustaka dan kajian faktual yang berkaitan dengan tema penciptaan karya ini, lalu tahap stimulasi yang dilakukan dengan proses berpikir dan dayacipta untuk menghasilkan karya yang baik, sertatahapan di mana penulis melakukan bimbingan agar karya tersebut dapat menjadi karya yang maksimal. Konsep berkarya yaitu memvisualisasikan figur presiden pada karya tipografi kreatif dengan menggunakan teknik digital. Proses pembuatan karya ini dilalui dalam beberapatahapan yaitu: mencarifoto yang mencerminkan kepribadian dari masing-masing objek figur, membuat sketsa awal dengan menggunakan teknik digital, mencari font yang sesuai dengan criteria yaitu font AG ForeignerULB-Plain karena font tersebut memiliki ketebalan dan kerapatan yang pas, menggabungkan huruf dalam coreldraw, mewarnai figur dengan adobe photoshop, menggabungk anantara huruf dengan warna di mana proses ini merupakan tahapan akhir dalam pembuatan karya tipografi kreatifini. Analisis karya ini yaitu: memvisualisasikan seluruh figur presiden RI dalam bentuk tipografi kreatif, mengembangkan ide dari gambar presiden menjadi karya tipografi kreatif, menjelaskan teknik dalam pembuatan karya, menunjukan karakteristik huruf yang digunakan, menjelaskan pengambilan sudut gambar dari masing-masing objek figur, menjelaskan warna yang terdapat dalam figur, menjelaskan bentuk dari objek-objek yang ditambahkan dalam karya dan menjelaskan keseluruhan bentuk serta proporsi dalam karya. Dengan adanya karya tipografi kreatif ini diharapkan dapat menginspirasi banyak seniman digital sehingga dapat mengembangkan karya ini menjadi karya yang lebih kreatif dan inspiratif. Kata kunci: Desain, Tipografi Kreatif, Presiden Republik Indonesia.


(9)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Feby Anugrah Saputra, 2015: GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF. Departemen Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia.

The work-design made by the author is a design of figure visualization of all presidents of Indonesia by arranging letters due to theirs biography. The aim of this study is to develop masterwork-object, technique of making a work and the analysis of visual work. The method used in this study is by designating figure of presidents of Indonesia in creative typography, in this context, all works were made due to complementation stage that is obtained through literary review and visual analysis. The stimulation stage that is done by the author was through thinking and creativity process in order to create a good works and a stage when the author was accepting the guidance from the supervisors so that a good works can be created. The concept used in this study was visualizing the presidents’ figure to creative typography works by using technique digital. Firstly, the writer searched pictures that were represented theirs personality. Secondly, the writer made the beginning sketch by using technique digital. Thirdly, the author searched the appropriate font-- AG ForeignerULB-Plain. This font was considered as the most suitable font since it had a precise thickness and density. Fourthly, the writer joined the letters in coreldraw. After that, the writer joined the letters and the color. This stage is considered as the last stage in the process of making this works. The analysis of this study are 1) visualizing figure all presidents of Indonesia in terms of creative typography 2) developing the idea from the pictures of presidents into typography works, 3) explaining the technique used in this study 4) explaining the characteristics of the letters used in this study 5) describing the point of view of each pictures 6) explaining the colors in the figures 7) explaining the shape of the objects that was add to the works 8) describing the shape and the proportion of the works.


(10)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

BAB III

LANDASAN PENCIPTAAN

A. Proses Kreatif

Untuk membuat sebuah karya yang kreatif dan orisinal diperlukan sebuah proses untuk mencapainya. Sebuah ide dan gagasan merupakan modal utama untuk mencapai proses tersebut agar mendapatkan karya yang kreatif dan orisinal. Selain itu, dalam proses pembuatan karya kreatif dibutuhkan kontemplasi dengan cara memikirkan manfaat dan tujuan dari pembuatan karya tersebut.

Penulis melakukan beberapa tahapan dalam membuat karya kreatif ini, yaitu dimulai dengan proses berpikir, proses sketsa desain, kemudian menggarapnya ke dalam karya tipografi kreatif. Sehingga dengan melakukannya proses berkarya ini secara bertahap, hasil yang didapatkan pun akan masksimal dan juga penulis dapat memiliki patokan dalam proses pengerjaan terhadap penggarapan karya yang akan dibuat.

Penulis berharap karya kreatif ini dapat mencapai tujuan yang dimaksud dan dapat menjadikannya sebagai sebuah acuan bagi peneliti selanjutnya maupun bagi para penikmat seni.

B. Kerangka Kerja Penciptaan

Dalam menciptakan sebuah karya kreatif dan orisinal diperlukan beberapa tahapan untuk mewujudkannya. Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini:


(11)

69

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Bagan 3.1

Proses Berkarya Penulis


(12)

70

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Penjelasan Bagan Proses Berkarya Tipografi Kreatif: 1. Pra-Ide

Menciptakan sebuah potret manusia dalam bentuk tipografi kreatif dengan cara menggabungkan beberapa tulisan dan membentuknya sesuai dengan potret tersebut.

2. Ide (Gagasan)

Ide dalam karya ini didapatkan dari dua sumber, yaitu:

a. Eksternal yaitu melalui pengamatan karya orang lain dalam situs internet sehingga mendapatkan sebuah ide dari apa yang diamati, internal yaitu melalui pengalaman yang didapat dari dalam diri.

b. Asistensi ide berkarya melalui tahapan ini penulis melakukan asistensi dan mengajukan beberapa ide berkarya untuk mekanjutkan ke proses selanjutnya. 3. Tipografi kreatif

Penulis mendapatkan ide dan gagasan dalam pembuatan karya dari proses asistensi.

4. Potret Presiden

Kegiatan ini merupakan tahapan dalam memilih objek figur dengan cara melihat dan mengamati karya orang lain. Selanjutnya proses bimbingan dalam pemilihan objek figur agar karya mendapatkan hasil yang maksimal.

5. Kontemplasi (Perenungan)

Penulis melakukan kontemplasi dengan cara melakukan kegiatan studi pustaka, yaitu dengan mengamati karya orang lain dalam situs internet.

6. Stimulasi (Perangsangan)

Dorongan ini dilakukan dengan cara membuat sketsa obyek. 7. Berkarya Tipografi Kreatif


(13)

71

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Kegiatan ini merupakan proses dimana sebuah hasil karya didapatkan dengan didukung oleh teori dan kajian faktual. Selain itu, bahan dan teknik pun dipersiapkan untuk mengolah karya tipografi ini.

8. Contoh Karya Tipografi Kreatif

Sebelum karya disajikan ke dalam media yang sebenarnya, penulis terlebih dulu membuat contoh karya dengan ukuran yang lebih kecil. Hal ini bertujuan sebagai contoh karya yang akan dibimbing, dengan demikian kelebihan dan kekurangan karya akan diketahui. Terlebih lagi dalam proses bimbingan ini karya seni akan diberi masukan agar dapat dikukuhkan ke dalam media yang sebenarnya. Proses ini juga merupakan proses yang paling penting dalam penggarapan karya tipografi kreatif.

C. Pengumpulan Data

Untuk memudahkan proses pembuatan sebuah karya dibutuhkan proses pengumpulan data yang dilakukan dengan berbagai cara, salah satu cara pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan studi literatur. Studi literatur penting untuk menghubungkan analisis data dengan teori yang relevan. Beberapa sumber yang digunakan oleh penulis di antaranya, yaitu: 1. Buku

Adapun beberapa buku yang penulis gunakan untuk menunjang proses pembuatan karya ini adalah Desain Komunikasi Visual, Tipografi dan Ekperimen Tipografi.

2. Website

Penulis menggunakan situs yang sesuai di internet untuk mencari beberapa karya sebagai acuan dalam berkarya dan terdapat berbagai link di internet yang mencakup karya karya tipografi kreatif berikut dengan seniman yang


(14)

72

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

membuatnya. Salah satunya adalah spyrestudios.com situs tersebut memiliki 45 karya potret tipografi kreatif beserta dengan seniman yang membuatnya.

D. Teknik, Alat dan Bahan

Karya yang dibuat oleh penulis merupakan sebuah karya yang berbentuk potret manusia dari kumpulan beberapa tipografi/tulisan. Berikut adalah bahan, alat dan teknik yang diperlukan penulis dalam pembuatan karya ini:

1. Teknik

Di dalam proses penciptaan karya ini penulis menggunakan beberapa teknik pengolahan data, yaitu:

a. Teknik Penggabungan Huruf

Teknik penggabungan tipografi yang dimaksud di sini adalah teknik dalam menggabung-gabungkan satu tipografi dengan tipografi lainnya sehingga menghasilkan sebuah ruang dalam sebuah potret/gambar yang akan dibuat. Untuk menggabungkan huruf-huruf ini, penulis menggunakan perangkat lunak/software Corel Draw dan dalam melakukan teknik ini diperlukan ketelitian agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam membuat karya tipografi kreatif ini juga diperlukan untuk melekukan huruf karena hal ini merupakan salah satu teknik yang paling vital, karena teknik lekuk merupakan teknik untuk melekukan huruf agar membentuk suatu bagian yang diperlukan. Sama seperti teknik penggabungan tipografi, teknik ini pun menggunakan software Corel Draw dan penggunaannya harus teliti karena pada bagian inilah kemiripan sebuah objek akan terbentuk.

b. Teknik Vektor

Teknik vektor adalah teknik yang berguna untuk menyeimbangkan dan membuat tipografi lebih rapih dengan bidang yang akan dibentuk, serta dapat membentuk tipografi tersebut sesuai dengan tarikan garis yang dibuat. Sebuah


(15)

73

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

gambar yang dibentuk dan dibuat dari unsur garis adalah vektor. Berbeda dengan tipografi keatif, penulis membuat sebuah vektor untuk membentuk suatu objek dengan huruf/tipografi.

c. Teknik Pewarnaan

Teknik pewarnaan diperlukan agar tipografi ini memiliki sebuah kejelasan bentuk, ruang dan dimensi. Di dalam penggunaan teknik ini, penulis menggunakan software yang berbeda, yaitu Adobe Photoshop karena fungsi dan hasilnya pun akan berbeda, sehingga warna yang dihasilkan akan terlihat lembut dan menyerupai potret aslinya.

2. Alat

Dalam membuat karya tidak hanya keahlian yang dibutuhkan oleh seorang seniman, tapi juga alat merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam mendukung pembuatan sebuah karya. Berikut beberapa peralatan yang penulis gunakan:

a. Perangkat Berkarya

Perangkat kerja disini adalah alat yang digunakan untuk membuat sebuah desain tipografi kreatif yang terdiri dari perangkat keras sebagai alat dalam pembuatan sebuah karya dan perangkat lunak sebagai alat penunjang dalam pembuatan desainnya. Perangkat kerja yang penulis gunakan adalah komputer yang digunakan penulis untuk membuat karya tipografi kreatif, lengkap dengan program Corel Draw, Corel Photo Paint dan Adobe Photoshop sebagai penunjang dalam pembuatan karya tugas akhir dengan spesifikasi Pentium(R) Dual-Core CPU E5400, 2.70Ghz, RAM 2GB dan VGA Nvidia Geforce 430.


(16)

74

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.1

Komputer yang Digunakan Penulis (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

3. Bahan

a. Foto Seluruh Presiden RI

Foto Presiden yang digunakan oleh penulis sebagai bahan dalam pembuatan karya ini adalah foto seluruh Presiden RI. Berikut adalah foto seluruh Presiden RI yang sudah dipilih penulis dan akan dibuat menjadi karya tipografi kreatif.


(17)

75

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(18)

76

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.2

a.Soekarno (Sumber: Profilbos.com, 14:35, 5/09/2014) b. Soeharto (Sumber: aws-dist.brta.in, 14:35, 5/09/2014) c. B.J. Habibie (Sumber: lensaindonesia.com, 11:31, 21/09/2014)

d. Abdurrahman Wahid (Sumber: agusmulyadi.web.id, 09:21, 28/09/2014) e. Megawati Soekarnoputri (Sumber: politik.news.viva.co.id, 15:12, 3/10/2014) f. Susilo Bambang Yudhoyono (Sumber: Merdeka.com , 10:35, 16/10/2014) g. Joko Widodo (Sumber:

data.tribunnews.com, 12:54, 2/11/2014) b. Font yang Digunakan

Jenis font yang dipilih oleh penulis adalah font AG ForeignerULB-Plain karena jenis font ini memiliki ketebalan, kerapatan dan ketinggian yang sesuai sehingga ketika disejajarkan dengan tulisan lainnya font ini akan memenuhi sesuai dengan kriteria tipografi kreatif yang akan dibuat dan font ini merupakan rumpun dari jenis huruf sans serif. Jika penggunaan font pada tipografi ini kurang tepat maka hasil akhir yang didapatkan menjadi kurang maksimal.

Gambar 3.3

Font AG ForeignerULB-Plain (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)


(19)

77

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Berikut ini adalah tahapan dalam proses pembuatan karya tipografi kreatif yang akan dipaparkan secara terperinci dengan cara menggabungkan penggunakan alat dan bahan yang telah dibahas sebelumnya:

1. Membuat Layouting pada Gambar

Sebelum membuat karya desain penulis terlebih dahulu membuat layouting menggunakan program Corel Draw agar penulis mendapatkan gambaran untuk tahapan selanjutnya. Setelah penulis melakukan observasi dengan mencari referensi di dalam situs internet, dengan melihat beberapa karya dari seniman yang pernah membuat karya ini penulis menemukan ide dalam penggarapan karya tipografi kreatif yang akan dibuat oleh penulis. Berikut adalah beberapa layouting gambar yang penulis buat:

Gambar 3.4

Layoutingkarya Soekarno (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

Penulis membuat layouting karya pertama yaitu Soekarno dalam program Corel Draw, pertama adalah membuat tata letak objek figur yang disesuiakan dengan bentuk dan angle pengambilan sudut gambar figur. Sehingga pada proses ini penulis dapat memperkirakan penempatan seluruh objek yang baik dan benar.


(20)

78

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.5

Layouting karya Soeharto (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

Dalam layouting gambar kedua yaitu Soeharto penulis menempatkan bagian-bagian objek dengan menyesuaikan keseluruhan objek gambar, dari mulai posisi figur, objek tanda tangan dan objek asap buatan.

Gambar 3.6

Layouting karya B.J Habibie (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)


(21)

79

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Proses pembuatan layouting gambar karya ketiga ini penulis buat dengan sangat sederhana dari mulai penempatan objek figur dan tanda tangan, pada karya ini penulis tidak menggambarkan secara langsung seluruh rangkaian font yang akan dibuat tapi pada karya ini penulis akan menambahkan tekstur pada font yang akan dirangkai menjadi objek figur B.J Habibie.

Gambar 3.7

Layouting karya Gusdur (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

Pada layouting karya ketiga ini penulis menambahkan objek lain yaitu logo NU di sebelah atas kanan objek figur dan menempatkan tanda tangan sebelah kiri bawah, proses layouting pada karya kedua ini adalah proses awal dari penempatan setiap objek yang akan dibuat.


(22)

80

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.8

Layouting karya Megawati (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

Layouting gambar kelima ini yaitu Megawati dalam pembuatan layouting ini tidak jauh berbeda dengan sketsa gambar kedua karena tujuan dari pembuatan sketsa ini adalah agar penulis mengetahui sisi dan sudut mana yang paling bagus dalam penempatan setiap objek.

Gambar 3.9

Layouting karya SBY (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)


(23)

81

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Proses penempatan objek figur dan tanda tangan pada karya keenam ini dengan disesuaikannya bentuk dan sudut pengambilan gambar pada objek figur, sehingga penulis membuat posisi kertas menjadi portrait.

Gambar 3.10

Layouting karya Joko widodo (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

Layouting gambar pada karya ketujuh ini berbeda dengan karya sebelumnya, terlihat pada karya ini memiliki garis-garis yang memenuhi seluruh kertas A1. Objek figur dalam karya ketujuh ini sedang berada di dalam sebuah mobil dengan demikian secara otomatis mobil yang dikendarai Jokowi menjadi latar belakang pada karya ketujuh ini.

2. Menggabungkan Huruf dalam Corel Draw

Setelah pembuatan layouting, langkah selanjutnya adalah merangkai tipografi dengan menggunakan software. Penulis merangkai kata-per-kata dan kalimat-per-kalimat, lalu tulisan tersebut disesuaikan dengan bentuk dan lekukan objek yang akan dibuat.


(24)

82

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Langkah pertama dalam pembuatan tipografi kreatif ini adalah dengan menggabungkan tipografi satu dengan tipografi lainnya sehingga membentuk suatu rangkaian tipografi yang memiliki ruang. Sebagai contoh dalam gambar di bawah ini, penulis menggabungkan kata-perkata secara vertikal dan horizontal dan menggunakan kalimat per-kalimat secara acak agar menciptakan perbedaan antara huruf satu dengan yang lainnya. Namun pada tahapan ini tulisan harus tetap memiliki kesatuan yang sesuai, sehingga ruang kosong yang berada di dalam objek terisi penuh oleh tulisan dan juga agar hasil yang terbentuk tetap selaras dengan objek yang akan dibuat.

Gambar 3.11 Teknik Menggabungkan (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

3. Melekukkan Huruf dalam Corel Draw

Langkah selanjutnya adalah melekukkan huruf sesuai dengan objek yang akan dibuat, langkah ini adalah langkah yang harus teliti karena pada langkah ini bentuk objek yang akan dibuat akan terlihat dan menyerupai objeknya.


(25)

83

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.12 Teknik Melekukkan (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

4. Teknik Vektor dengan Corel Draw

Teknik ini diperlukan agar huruf dapat diatur dan dibengkokkan, sesuai dengan bentuk tarikan garis yang sudah dibuat sebelumnya. Biasanya penulis menggunakan teknik ini ketika mendapatkan bidang-bidang yang memiliki bengkokan yang cukup panjang sehingga dengan teknik ini bentuk huruf yang akan dibuat/dibentuk akan lebih rapih dan sesuai dengan bentuk yang telah disesuaikan.


(26)

84

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.13 Teknik Garis Sejajar (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

Gambar 3.14 Vektor Bentuk Mata (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

5. Mewarnai Huruf dengan Adobe Photoshop

Pada langkah pewarnaan ini penulis menggunakan software Adobe Photoshop karena dalam penggunaanya software (program) ini dapat mengubah sebuah objek gambar menjadi lebih lembut dan penulis dapat lebih mudah dalam melakukan pewarnaan/coloring. Dalam tahapan ini penulis hanya mengubah warna pada objek dan melembutkan suatu objek yang buram menjadi lebih kontras. Hasil yang didapatkan ketika objek gambar ini digabungkan dengan huruf-huruf/tipografi yang sudah dibentuk tidak blur/buram.


(27)

85

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.15 Teknik Pewarnaan (Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

F. Proses Berkarya

1. Karya pertama yang digarap oleh penulis adalah Presiden pertama Ir. Soekarno, langkah pertama yang harus dilakukan ialah memasukkan file/objek gambar Soekarno ke dalam program Corel Draw X6 yang sebelumnya sudah terpasang di dalam komputer. Selanjutnya pilih ukuran kertas A1 pada “size paper” agar gambar tidak buram/blur pada saat dicetak.


(28)

86

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.16 Langkah ke-1

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

2. Langkah selanjutnya memotong bagian yang tidak diperlukan dengan

“Crop Tools”, karena di dalam karya ini penulis hanya membutuhkan objek

hidupnya saja.

Gambar 3.17 Langkah ke-2


(29)

87

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

3. Setelah bagian objek yang tidak terpakai terpotong, langkah selanjutnya adalah membuat vektor pada bagian wajah objek, hal ini dilakukan agar tulisan akan mengikuti gestur dari bentuk wajah objek yang akan dibuat.

Gambar 3.18 Langkah ke-3

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

4. Selanjutnya ketik sebuah tulisan di dalam vektor yang telah dibuat sebelumnya, ketik huruf hingga ujung garis.


(30)

88

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.19 Langkah 4

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

5. Di dalam langkah ini barulah penulis merangkai dan menata tulisan, kata perkata dan kalimat perkalimat. Pada bagian-bagian lekukan yang kecil sebaiknya menggunakan “Envelope” untuk melekukkan tulisan.

Gambar 3.20 Langkah ke-5


(31)

89

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

Pada karya kedua berbeda dengan langkah karya pertama, dalam karya kedua huruf tidak terpisah-pisah melainkan huruf dibuat berjajar dengan spasi yang kecil sehingga tingkat kerapatan tulisan semakin kecil. Buatlah tulisan dalam beberapa baris sehingga tulisan tersebut menjadi sebuah paragraf buat sampai tulisan terlihat padat.

Gambar 3.21 Langkah ke-5

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

Selanjutnya untuk proses pembentukkan huruf pada karya ini pun masih sama dengan menggunakan envelope tool untuk membentuk dan membelokkan huruf sesuai dengan kontur wajah. Pastikan tulisan pas dengan kontur wajah.


(32)

90

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.22 Langkah ke-5

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

6. Dalam tahapan ini tulisan yang ditempelkan pada objek harus rapat sehingga bentuk objek akan utuh dan tidak banyak space yang kosong. Pada bagian sudut bidang tulisan yang dibentuk harus sejajar dan sama rata dengan objek dan tidak bergerigi.

Gambar 3.23 Langkah ke-6


(33)

91

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

7. Setelah semua objek terpenuhi oleh tulisan tahapan selanjutnya adalah pewarnaan, pada tahapan ini penulis menggunakan software Adobe Photoshop.

Gambar 3.24 Langkah ke-7

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

8. File/objek gambar dimasukan ke dalam program Adobe Photoshop yang sebelumnya sudah terpasang di dalam komputer.


(34)

92

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.25 Langkah ke-8

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

9. Selanjutnya sebelum proses pewarnaan tekan (Ctrl+U) untuk mengatur kontras pada objek, agar warna pada objek lebih terang.

Gambar 3.26 Langkah ke-9


(35)

93

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

10. Selanjutnya pilih smudge tool untuk melembutkan tekstur pada objek, gosokan smudge tool secara merata hingga mendapatkan hasil yang lembut dan rapih.

Gambar 3.27 Langkah ke-10

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

11. Setelah proses menggosok (smudge) dengan selesai langkah selanjutnya adalah memasukkan file/objek gambar yang sebelumnya sudah digosok ke dalam Corel Draw.


(36)

94

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.28 Langkah ke-11

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

12. Dalam tahapan ini objek gambar dengan tulisan harus pas sama rata, agar objek gambar dengan tulisan meyatu dengan baik.

Gambar 3.29 Langkah 12


(37)

95

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

13. Tahap selanjutnya adalah menyatukan objek gambar dengan tulisan, blok semua tulisan kemudian “Group” tulisan tersebut.

Gambar 3.30 Langkah ke-13

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

14. Kemudian klik kanan pada tulisan yang telah dikelompokkan tersebut lalu pilih “Convert and Curves”.


(38)

96

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.31 Langkah ke-14

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

15. Selanjutnya klik kanan pada objek gambar dan pilih “Powerclip Inside”.

Gambar 3.32 Langkah ke-15


(39)

97

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

16. Terus arahkan panah dan klik di tulisan yang telah dibentuk dan telah di

“Convert and Curves”.

Gambar 3.33 Langkah ke-16

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

Berbeda dengan karya ketiga, setelah objek gambar disatukan dengan huruf kemudiah huruf tersebut diedit lagi sehingga huruf memiliki efek plastic (plastik), dengan cara menutup sebagian huruf lalu kelompokkan/disatukan sehingga huruf

tersebut menyatu dengan huruf lainnya. Setelah itu klik “bitmaps” lalu pilih

convert to bitmaps” setelah huruf yang diblok selesai diubah pilih “edit bitmap” sehingga tulisan tersebut akan langsung secara otomatis pindah ke dalam program corel photo paint setelah itu pilih Effect => Texture => Plastic.


(40)

98

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Gambar 3.34 Langkah ke-16

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2014)

Pada karya kelima pun proses pewarnaan berbeda dengan karya sebelumnya, setelah huruf membentuk objek figur proses pewarnaan dilakukan secara manual di dalam program Adobe Photosop agar warna pada gambar lebih tegas.

Gambar 3.35 Langkah ke-16


(41)

99

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

17. Untuk hasil akhir tambahkan beberapa objek lain dan tulisan agar karya menjadi semakin menarik, beri kotak yang berukuran A1 dibelakang objek agar objek/gambar menjadi utuh.

Gambar 3.36 Langkah ke-17


(42)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

154

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pada zaman modern ini lukisan dapat dibuat dengan menggunakan teknologi canggih berbasis komputer atau biasa disebut dengan karya digital. Jika sebelumnya huruf hanya dijadikan sebagai sebuah penunjang dalam pembuatan sampul album rekaman (album cover), sampul sebuah buku (book cover), kemasan makanan dan poster agar terlihat menarik, saat ini tipografi berkembang menjadi suatu karya seni kreatif yang dapat dibuat dengan media komputer. Salah satunya adalah lukisan figur seseorang yang dibuat dengan media komputer dan menggunakan huruf sebagai bahan dalam pembuatan lukisan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat skripsi penciptaan dengan membuat karya desain yang memanfaatkan biografi dan potret dalam bentuk tipografi kreatif mengingat karya ini masih jarang dibuat. Penulis membuat karya desain dalam bentuk figur wajah manusia, yaitu tujuh presiden Republik Indonesia. Pemilihan presiden Indonesia sebagai objek lukisan ini karena mereka merupakan sosok figur yang akan selalu dikenang dalam sejarah dan beliau merupakan seseorang yang memiliki jabatan tertinggi di dalam sebuah Negara. Penulis memilih foto presiden dengan karakter yang berbeda-beda secara garis besar, foto tersebut disesuaikan berdasarkan era dan zaman ketika presiden tersebut menjabat sebagai presiden RI. Pengolahan warna serta bentuk huruf menjadi salah satu, ide dalam mengembangkan seluruh foto presiden menjadi karya tipografi kreatif. Dimulai dari penggunaan huruf terpisah-pisah yang dibuat secara sederhana hingga huruf yang dibuat secara berderetan dan memiliki bentuk tiga dimensi, menjadi ciri khas menunjukkan perbedaan zaman di dalam karya tersebut. Sebagai penunjang dalam pembuatan karya tipografi kreatif ini, program Adobe Photoshop dan Corel Draw menjadi salah satu hal yang paling penting dalam proses penciptaan karya


(43)

155

ini. Penulis menggunakan beberapa teknik dimana penulis harus memilih jenis huruf yang pas sehingga jenis font/huruf yang digunakan sesuai dengan kriteria yang diinginkan, dalam pembuatan karya tipografi kreatif ini penulis menggunakan font AG ForeignerULB-Plain karena ketebalan, kerapatan dan bentuk font ini sangat sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Dengan demikian penulis mengetahui bahwa, dalam proses berkarya akan menemukan penemuan baru yang lebih mendalam sehingga ide kreatif pun muncul seiring dengan proses mengembangkan sebuah karya dan juga penulis mengetahui bahwa penggunaan foto dalam pembuatan karya tipografi kreatif ini harus memiliki kualitas/resolusi foto yang besar sehingga hasil karya potret tipografi kreatif ini akan lebih baik.

Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk merangkai huruf-huruf tersebut ke dalam karya tipografi kreatif, yaitu huruf yang dibuat secara kapital (case-upper), secara mendatar horizontal), tegak lurus vertical), huruf yang dibuat secara melengkung atau lingkaran (direction-circular), huruf yang dibuat secara berjajar dan membentuk sebuah kalimat (repetition-many), huruf yang memiliki sebuah bayangan (shadow) (dimensionality-shadowing), huruf yang dibuat secara tiga dimensi sehingga huruf tersebut terkesan memiliki sebuah ruang (dimensionality-volumetric), memberikan warna pada huruf (images-contained) dan memberikan efek tekstur pada huruf (texture-plastic). Dengan demikian penulis menemukan bahwa pada karya pertama, kedua dan ketiga huruf memiliki tingkat keterbacaan yang lebih baik dibandingkan dengan karya lainnya sedangkan pada karya keempat, kelima dan keenam huruf menjadi lebih kecil sehingga tingkat keterbacaannyapun berkurang dibandingkan dengan karya lainnya dan pada karya ketujuh seluruh huruf yang dirangkai menjadi lebih rapih dan tersusun dibandingkan karya lainnya.

Penulis melakukan beberapa analisi terhadap ketujuh karya tipografi kreatif yang telah dibuat, yaitu dimulai dari pengambilan sudut gambar, jarak pandang, warna dan komposisi karya. Terdapat beberapa perbedaan yang variatif dalam karya, pada karya pertama dan kedua penggunaan warna masih monokromatik dan polikromatik serta jenis huruf yang digunakan masih sederhana. Berbeda


(44)

156

dengan karya ketiga hingga karya ke tujuh, penggunaan warna sudah bervariasi serta huruf yang digunakan sudah memiliki bentuk-bentuk yang cukup rumit. Dimulai dari huruf yang memiliki bayangan (shadow) hingga huruf yang dibuat terkesan memiliki sebuah ruang (tiga dimensi). Dengan demikian penggunaan warna monokrom pada huruf akan memberikan efek lebih kontras dan memiliki kesenjangan antara objek dengan huruf, sehingga seluruh huruf yang digunakan lebih menonjol dibandingkan dengan huruf yang memiliki warna variatif.

B. Saran

Dalam berkarya seni, hendaknya memiliki pengetahuan baik secara teoretis maupun secara teknik. Dalam menciptakan tujuh karya tipografi kreatif ini, penulis memiliki beberapa saran bagi mereka yang ingin membuat karya tipografi kreatif maupun bagi mereka yang ingin membuat penelitian yang berkaitan dengan tipografi.

1) Peneliti selanjutnya khususnya untuk mahasiswa seni rupa upi agar mencari buku referensi mengenai sejarah tipografi kreatif agar dapat memiliki pengetahuan yang baik mengenai tipografi kreatif ini karena tidak banyak buku atau penulis yang menulis mengenai sejarah tipografi kreatif sehingga peneliti selanjutnya dapat membuat karya semaksimal mungkin dan menghasilkan karya yang lebih kreatif dan lebih baik.

2) Departemen Pendidikan Seni Rupa agar meningkatkan kualitas dalam berkesenirupaan khususnya dalam bidang desain yang diolah menggunakan media berbasis teknologi digital sehingga pengetahuan dalam bidang kesenian tidak akan tertinggal oleh perkembangan zaman.

3) Universitas Pendidikan Indonesia mampu mengenalkan karya desain yang dibuat oleh mahasiswa seni rupa, sehingga mampu berkompetensi dengan hasil karya desain lainnya yang berada diluar Universitas.

4) Designer atau seniman digital di Indonesia agar menggali potensi yang lebih baik dalam bidang desain, sehingga mampu membuat karya yang lebih imajinatif dan kreatif.


(45)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 154

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ambrose, G. & Harris, P. (2005). Typhography .UK: Ava Publishing Sa. ____________________. (2005). Basic Design Layout. UK: Ava Publishing Sa. Carter, R. (1997). Experimental Typography. New York: Waston Guptil

Publications. Roto Vision Sa.

Cullen, K. (2012). Design Elements Typography Fundamentals. United States of America: Rockport Publishers.

Kusrianto, A. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. __________. (2010). Pengantar Tipografi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Lewis, J. (2007). Typography: Design and Practice. Landmark: JM Classic

Editions.

Lupton. E. (2010). Graphic Design Theory. (Penerjemah) Armstrong, H Yogyakarta: Andi.

Rustan, S. (2010). Huruf Font Tipografi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sachari, A. (2005). Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa (Desain,

Arsitektur, Seni Rupa, dan Kriya), Jakarta: Erlangga.

Sarwono, J. &Lubis, H. (2007). Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.

Sihombing, D. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Supriyono, R. (2010). Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Tim Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

E-Jurnal:

Arsana, B. (2013). Gambar Ilustrasi. Format PDF [Online]. Diakses dari http://p4tksb-jogja.com/. [28 September 2014].


(46)

155

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cenadi, Christine Suharto. (1999). Elemen-Elemen Dalam Desain Komunikasi Visual.Journal: Nirmana, 1 (1), hlm. 1-11.

Kamsidjo. (2006). Terbentuknya Seni Kaligrafi Islam Di Indonesia. Journal: 2 (1), hlm. 1-10.

Internet:

Bartho, BS. (2014). Sudut Pengambilan Gambar. [Online]. Diakses dari www.dumetschool.com [12:02, 28 September 2014]

Gulendra, I Wayan. (2010). Garis. [Online]. Diakses dari www.isi-dps.ac.id/ . [13:20, 17 Juli 2014]

Johan. (2012). Pengertiandan Arti Warna. [Online]. Diakses dari www.ilmugrafis.com/artikel [13:45, 28 juni 2014]

Popoa, M. (2014). A Visual History of Typewriter Art from 1893 to Today.

[Online]. Diakses dari http://www.brainpickings.org/2014/05/23/ typewriter-art-laurence-king/ [13:35, 24 Maret 15)]

UUD, (2002). Undang-Undang Dasar. [Online]. Diakses dari http://www.dpr.go.id/id/uu-dan-ruu/uud45 [30 Sepember 2014]

Wijanarko, L. (2009). Unsur, Definisi, Prinsip dan Istilah DKV. [Online]. Diakses dari http://www.ahlidesain.com/. [12:15, 29 Juni 2014]

Zahroh, dkk. (2008 & 2014). Profil Presiden Republik Indonesia. [Online]. Diakses dari http://profil.merdeka.com/indonesia/ [15:16, 8 Juli 2014]


(1)

99

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

17. Untuk hasil akhir tambahkan beberapa objek lain dan tulisan agar karya menjadi semakin menarik, beri kotak yang berukuran A1 dibelakang objek agar objek/gambar menjadi utuh.

Gambar 3.36 Langkah ke-17


(2)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

154 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pada zaman modern ini lukisan dapat dibuat dengan menggunakan teknologi canggih berbasis komputer atau biasa disebut dengan karya digital. Jika sebelumnya huruf hanya dijadikan sebagai sebuah penunjang dalam pembuatan sampul album rekaman (album cover), sampul sebuah buku (book cover), kemasan makanan dan poster agar terlihat menarik, saat ini tipografi berkembang menjadi suatu karya seni kreatif yang dapat dibuat dengan media komputer. Salah satunya adalah lukisan figur seseorang yang dibuat dengan media komputer dan menggunakan huruf sebagai bahan dalam pembuatan lukisan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat skripsi penciptaan dengan membuat karya desain yang memanfaatkan biografi dan potret dalam bentuk tipografi kreatif mengingat karya ini masih jarang dibuat. Penulis membuat karya desain dalam bentuk figur wajah manusia, yaitu tujuh presiden Republik Indonesia. Pemilihan presiden Indonesia sebagai objek lukisan ini karena mereka merupakan sosok figur yang akan selalu dikenang dalam sejarah dan beliau merupakan seseorang yang memiliki jabatan tertinggi di dalam sebuah Negara. Penulis memilih foto presiden dengan karakter yang berbeda-beda secara garis besar, foto tersebut disesuaikan berdasarkan era dan zaman ketika presiden tersebut menjabat sebagai presiden RI. Pengolahan warna serta bentuk huruf menjadi salah satu, ide dalam mengembangkan seluruh foto presiden menjadi karya tipografi kreatif. Dimulai dari penggunaan huruf terpisah-pisah yang dibuat secara sederhana hingga huruf yang dibuat secara berderetan dan memiliki bentuk tiga dimensi, menjadi ciri khas menunjukkan perbedaan zaman di dalam karya tersebut. Sebagai penunjang dalam pembuatan karya tipografi kreatif ini, program Adobe Photoshop dan Corel Draw menjadi salah satu hal yang paling penting dalam proses penciptaan karya


(3)

155

ini. Penulis menggunakan beberapa teknik dimana penulis harus memilih jenis huruf yang pas sehingga jenis font/huruf yang digunakan sesuai dengan kriteria yang diinginkan, dalam pembuatan karya tipografi kreatif ini penulis menggunakan font AG ForeignerULB-Plain karena ketebalan, kerapatan dan bentuk font ini sangat sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Dengan demikian penulis mengetahui bahwa, dalam proses berkarya akan menemukan penemuan baru yang lebih mendalam sehingga ide kreatif pun muncul seiring dengan proses mengembangkan sebuah karya dan juga penulis mengetahui bahwa penggunaan foto dalam pembuatan karya tipografi kreatif ini harus memiliki kualitas/resolusi foto yang besar sehingga hasil karya potret tipografi kreatif ini akan lebih baik.

Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk merangkai huruf-huruf tersebut ke dalam karya tipografi kreatif, yaitu huruf yang dibuat secara kapital (case-upper), secara mendatar horizontal), tegak lurus vertical), huruf yang dibuat secara melengkung atau lingkaran (direction-circular), huruf yang dibuat secara berjajar dan membentuk sebuah kalimat (repetition-many), huruf yang memiliki sebuah bayangan (shadow) (dimensionality-shadowing), huruf yang dibuat secara tiga dimensi sehingga huruf tersebut terkesan memiliki sebuah ruang (dimensionality-volumetric), memberikan warna pada huruf (images-contained) dan memberikan efek tekstur pada huruf (texture-plastic). Dengan demikian penulis menemukan bahwa pada karya pertama, kedua dan ketiga huruf memiliki tingkat keterbacaan yang lebih baik dibandingkan dengan karya lainnya sedangkan pada karya keempat, kelima dan keenam huruf menjadi lebih kecil sehingga tingkat keterbacaannyapun berkurang dibandingkan dengan karya lainnya dan pada karya ketujuh seluruh huruf yang dirangkai menjadi lebih rapih dan tersusun dibandingkan karya lainnya.

Penulis melakukan beberapa analisi terhadap ketujuh karya tipografi kreatif yang telah dibuat, yaitu dimulai dari pengambilan sudut gambar, jarak pandang, warna dan komposisi karya. Terdapat beberapa perbedaan yang variatif dalam karya, pada karya pertama dan kedua penggunaan warna masih monokromatik dan polikromatik serta jenis huruf yang digunakan masih sederhana. Berbeda


(4)

156

dengan karya ketiga hingga karya ke tujuh, penggunaan warna sudah bervariasi serta huruf yang digunakan sudah memiliki bentuk-bentuk yang cukup rumit. Dimulai dari huruf yang memiliki bayangan (shadow) hingga huruf yang dibuat terkesan memiliki sebuah ruang (tiga dimensi). Dengan demikian penggunaan warna monokrom pada huruf akan memberikan efek lebih kontras dan memiliki kesenjangan antara objek dengan huruf, sehingga seluruh huruf yang digunakan lebih menonjol dibandingkan dengan huruf yang memiliki warna variatif.

B. Saran

Dalam berkarya seni, hendaknya memiliki pengetahuan baik secara teoretis maupun secara teknik. Dalam menciptakan tujuh karya tipografi kreatif ini, penulis memiliki beberapa saran bagi mereka yang ingin membuat karya tipografi kreatif maupun bagi mereka yang ingin membuat penelitian yang berkaitan dengan tipografi.

1) Peneliti selanjutnya khususnya untuk mahasiswa seni rupa upi agar mencari buku referensi mengenai sejarah tipografi kreatif agar dapat memiliki pengetahuan yang baik mengenai tipografi kreatif ini karena tidak banyak buku atau penulis yang menulis mengenai sejarah tipografi kreatif sehingga peneliti selanjutnya dapat membuat karya semaksimal mungkin dan menghasilkan karya yang lebih kreatif dan lebih baik.

2) Departemen Pendidikan Seni Rupa agar meningkatkan kualitas dalam berkesenirupaan khususnya dalam bidang desain yang diolah menggunakan media berbasis teknologi digital sehingga pengetahuan dalam bidang kesenian tidak akan tertinggal oleh perkembangan zaman.

3) Universitas Pendidikan Indonesia mampu mengenalkan karya desain yang dibuat oleh mahasiswa seni rupa, sehingga mampu berkompetensi dengan hasil karya desain lainnya yang berada diluar Universitas.

4) Designer atau seniman digital di Indonesia agar menggali potensi yang lebih baik dalam bidang desain, sehingga mampu membuat karya yang lebih imajinatif dan kreatif.


(5)

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

154

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ambrose, G. & Harris, P. (2005). Typhography .UK: Ava Publishing Sa. ____________________. (2005). Basic Design Layout. UK: Ava Publishing Sa. Carter, R. (1997). Experimental Typography. New York: Waston Guptil

Publications. Roto Vision Sa.

Cullen, K. (2012). Design Elements Typography Fundamentals. United States of America: Rockport Publishers.

Kusrianto, A. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. __________. (2010). Pengantar Tipografi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Lewis, J. (2007). Typography: Design and Practice. Landmark: JM Classic

Editions.

Lupton. E. (2010). Graphic Design Theory. (Penerjemah) Armstrong, H Yogyakarta: Andi.

Rustan, S. (2010). Huruf Font Tipografi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sachari, A. (2005). Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa (Desain,

Arsitektur, Seni Rupa, dan Kriya), Jakarta: Erlangga.

Sarwono, J. &Lubis, H. (2007). Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.

Sihombing, D. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Supriyono, R. (2010). Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Tim Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

E-Jurnal:

Arsana, B. (2013). Gambar Ilustrasi. Format PDF [Online]. Diakses dari http://p4tksb-jogja.com/. [28 September 2014].


(6)

155

Feby Anugrah Saputra, 2015

GAMBAR POTRET PRESIDEN INDONESIA DALAM TIPOGRAFI KREATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cenadi, Christine Suharto. (1999). Elemen-Elemen Dalam Desain Komunikasi Visual.Journal: Nirmana, 1 (1), hlm. 1-11.

Kamsidjo. (2006). Terbentuknya Seni Kaligrafi Islam Di Indonesia. Journal: 2 (1), hlm. 1-10.

Internet:

Bartho, BS. (2014). Sudut Pengambilan Gambar. [Online]. Diakses dari www.dumetschool.com [12:02, 28 September 2014]

Gulendra, I Wayan. (2010). Garis. [Online]. Diakses dari www.isi-dps.ac.id/ . [13:20, 17 Juli 2014]

Johan. (2012). Pengertiandan Arti Warna. [Online]. Diakses dari www.ilmugrafis.com/artikel [13:45, 28 juni 2014]

Popoa, M. (2014). A Visual History of Typewriter Art from 1893 to Today. [Online]. Diakses dari http://www.brainpickings.org/2014/05/23/ typewriter-art-laurence-king/ [13:35, 24 Maret 15)]

UUD, (2002). Undang-Undang Dasar. [Online]. Diakses dari http://www.dpr.go.id/id/uu-dan-ruu/uud45 [30 Sepember 2014]

Wijanarko, L. (2009). Unsur, Definisi, Prinsip dan Istilah DKV. [Online]. Diakses dari http://www.ahlidesain.com/. [12:15, 29 Juni 2014]

Zahroh, dkk. (2008 & 2014). Profil Presiden Republik Indonesia. [Online]. Diakses dari http://profil.merdeka.com/indonesia/ [15:16, 8 Juli 2014]