Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Internal Locus of Control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009104 BAB IV

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Kristen 1 Salatiga, yang berlokasi di Jalan Osamaliki no. 32 Sidomukti Salatiga. Kelas XI terdiri dari 6 kelas, dengan pembagian 3 kelas IPS dengan jumlah 96 siswa, 2 kelas IPA dengan jumlah 64 siswa, dan 1 kelas Bahasa dengan jumlah 32 siswa. Pada masing-masing kelas terdapat 32 siswa.

Penulis dalam melakukan penelitian ini mengambil kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga yang jumlah populasi adalah 96 siswa. Namun, penulis hanya mengambil sampel penelitian dengan jumlah adalah 64 siswa dari tiga kelas dikarenakan yang satu kelas diambil penulis untuk melakukan pra penelitian.


(2)

Tabel 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia

Kelas Usia Laki-laki Perempuan Σ

Kelas XI IPS 1 16 tahun 4 5 9

17 tahun 6 9 15

18 tahun 3 5 8

Kelas XI IPS 2 16 tahun 3 4 7

17 tahun 7 10 17

18 tahun 5 3 8

4.2 Prosedur Penelitian 4.2.1 Perijinan Penelitian

Sebelum penulis terjun ke lapangan untuk melakukan penelitian, terlebih dahulu membuat surat perijinan kepada Dekan FKIP BK Universitas Kristen Satya Wacana. Selain itu, penulis juga meminta ijin secara lisan kepada guru BK yang terkait agar diberikan persetujuan untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

4.2.2 Pelaksanaan Penelitian

Setelah surat perijinan melakukan penelitian sudah mendapatkan surat ijin oleh Dekan FKIP BK Universitas Kristen Satya Wacana, kemudian diserahkan kepada Kepala Sekolah SMA Kristen 1 Salatiga. Dimana surat perijinan penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Februari 2013 sampai selesai menyelesaikan penelitian.


(3)

Sebelum penelitian, penulis melakukan pra penelitian guna memperkuat alasan perlunya dilakukan penelitian. Selain itu, juga melakukan uji coba instrumen dengan alasan agar layak digunakan penelitian. Pengumpulan data baik pra penelitian maupun penelitian melaui penyebaran skala. Penyebaran skala tersebut sesuai kelas kepada guru BK yang terkait. Penulis melakukan pra penelitian di kelas XI IPS 3 pada tanggal 23 Mei 2013. Penyebaran skala penelitian, penelitian dilakukan selama dua hari, yaitu pada tanggal 29 dan 30 Mei 2013, kepada semua siswa kelas XI IPS 1 dan 2 di SMA Kristen 1 Salatiga.

Penulis memberikan penjelasan mengenai cara pengisian skala tersebut dan menerangkan bahwa tidak akan mempengaruhi nilai akademik. Penulis hanya diberikan waktu 30 menit di setiap kelasnya untuk pengambilan data. Setelah dirasa sudah selesai dalam pengisian skala, penulis tidak lupa mengingatkan kembali dengan skala yang sudah diisi, mungkin ada kekeliruan dalam pengisian skala.

4.3 Hasil dan Pembahasan

4.3.1 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian 1. Internal Locus Of Control

Untuk mengetahui distribusi frekuensi internal locus of control pada responden, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(4)

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Internal Locus Of Control

Beradasarkan tabel distribusi frekuensi dapat diketahui internal locus of control siswa kelas XI IPS 1 dan 2 di SMA Kristen 1 Salatiga, yaitu kategori sangat tinggi sebesar 60,9% dengan jumlah 39 siswa, untuk kategori tinggi sebesar 37,5% dengan jumlah 24 siswa, kategori rendah sebesar 1,6% dengan jumlah 1 siswa, dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0% dengan jumlah 0 siswa.

2. Perilaku Prososial

Untuk mengetahui distribusi frekuensi perilaku prososial pada responden, maka dapat dilihat pada tabel berikui ini:

Kategori Interval Frekuensi(f) Prosentase(%)

Sangat Rendah Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

23 – 39 40 – 56 57 – 73 74 – 92

0 1 24 39

0% 1,6% 37,5% 60,9%


(5)

Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Perilaku Prososial

Dari tabel distribusi frekuensi dapat diketahui perilaku prososial siswa kelas XI IPS 1 dan 2 di SMA Kristen 1 Salatiga dengan kategori sangat tinggi sebesar 62,5% dengan jumlah 40 siswa, untuk kategori tinggi sebesar 37,5% dengan jumlah 24 siswa, untuk kategori rendah sebesar 0% dengan jumlah 0 siswa, dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0% dengan jumlah 0 siswa.

4.4 Analisis Data

Untuk mengetahui hasil korelasi antara internal locus of control dengan perilaku prososial maka pengolahan data digunakan teknik analisis Spearman’s rho, tabel dengan bantuan SPSS for Windows release 16.00 dari hasil perhitungan atau pengolahan secara statistik diperoleh hasil sebagai berikut :

Kategori Interval Frekuensi(f) Prosentase(%)

Sangat Rendah Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

22 – 37 38 – 53 54 – 69 70 – 88

0 0 24 40

0% 0% 37,5% 62,5%


(6)

Correlations

Internal Locus Of Control

Perilaku Prososial Spearman

's rho

Internal Locus Of Control

Correlation Coefficient

1.000 .278*

Sig. (2-tailed) . .026

N 64 64

Perilaku Prososial Correlation Coefficient

.278* 1.000

Sig. (2-tailed) .026 .

N 64 64

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil analisis dengan menggunakan teknik analisis spearman”s rho dengan bantuan SPSS For Window release 16.00 diperoleh hasil, ada hubungan yang signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial, dengan koofisien korelasi r = 0,278* dengan nilai ρ = 0,026 (ρ < 0,050) sehingga terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial. Dengan tingkat kepercayaan 95%, maka dari hasil uji korelasi ditemukan tingkat kesalahan 5%


(7)

4.5 Uji hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial pada siswa kelas XI IPS di SMA Kristen 1 Salatiga.

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial pada siswa kelas XI IPS di SMA Kristen 1 Salatiga.

Dari hasil analisis yang dilakukan, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial. Hasil ini dapat dilihat dari uji korelasi Spearman’rho antara variabel x dan variabel y, diperoleh hasil koofisien korelasi r = 0,278* dengan nilai ρ =

0,026 (ρ < 0,050) sehingga terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial. Selain itu, hasil koefisien korelasi r = 0,278* menunjukan pada tingkat hubungan yang rendah antara kedua variabel. Maka hipotesis (ha) yang diajukan penulis di atas diterima.

4.6 Pembahasan

Penelitian ini menguji tentang hubungan antara internal locus of control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS di SMA Krsten 1 Salatiga. Berdasarkan pada hasil penelitian diketahui bahwa nilai untuk r sebesar 0,278* dengan nilai ρ = 0,026 (ρ < 0,05). Hal ini menunjukkan


(8)

terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial. Selain itu, tingkat hubungan yang dihasilkan dari uji korelasi adalah rendah dengan nilai r = 0,278*.

Semakin tinggi variabel x, maka akan semakin tinggi juga variabel y. Dengan kata lain variabel internal locus of control dapat mempengaruhi variabel perilaku prososial. Jika internal locus of control tinggi maka perilaku prososial juga tinggi. Sedangkan jika internal locus of control rendah maka perilaku prososialnya juga rendah. Individu dapat melakukan tindakan prososial dikarenakan memiliki karakteristik kepribadian internal locus of control. Manusia merupakan makhluk sosial, dimana tak dapat hidup sendiri. Pasti memerlukan bantuan orang lain agar semua kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Jika individu memiliki internal locus of control yang tinggi, biasanya akan terdorong untuk melakukan tindakan menolong dengan mudah tanpa mengharapkan suatu imbalan apapun dan tanpa ingin diketahui orang lain. Karakter individu yang memiliki internal locus of control ialah suka bekerja keras, selalu dapat melakukan yang terbaik dalam mewujudkan apa yang ia inginkan. Selain itu, ia percaya bahwa jika ingin sukses dan berhasil diperlukan usaha yang optimal. Hal itu terdapat dalam diri individu bukan karena pengaruh dari luar. Dalam kehidupan sehari-hari individu yang memiliki internal locus of control juga mempunyai tanggung jawab sosial, dimana jika ada orang lain yang membutuhkan bantuan maka akan siap memberikan pertolongan terbaik sesuai dengan kemampuan.


(9)

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ervina (2010) yang berjudul hubungan antara locus of control internal dengan perilaku prososial pada remaja Panti Asuhan Muhammadiyah Kediri yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara locus of control internal dengan perilaku prososial. Selain itu, penelitian Rif’atul (2012) hubungan antara locus of control dengan perilaku prososial pada mahasiswa Fakultas Psikologi, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara locus of control dengan perilaku prososial. Selanjutnya penelitian ini tidak sejalan atau bertolak belakang dengan Penelitian Marisa (2010) antara kecerdasan emosi, internal locus of control, dan gender dengan perilaku prososial siswa SMA N 1 Kupang yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signfikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial.

Teori yang dijelaskan oleh Wilson dan Petruska (dalam Marisa, 2010) menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat kecenderungan yang tinggi untuk melakukan tindakan prososial biasa memiliki karakteristik kepribadian yakni harga diri yang tinggi, rendah kebutuhan akan persetujuan orang lain, rendah penghindaran terhadap tanggung jawab dan internal locus of control.


(1)

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Internal Locus Of Control

Beradasarkan tabel distribusi frekuensi dapat diketahui internal

locus of control siswa kelas XI IPS 1 dan 2 di SMA Kristen 1 Salatiga, yaitu kategori sangat tinggi sebesar 60,9% dengan jumlah 39 siswa, untuk kategori tinggi sebesar 37,5% dengan jumlah 24 siswa, kategori rendah sebesar 1,6% dengan jumlah 1 siswa, dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0% dengan jumlah 0 siswa.

2. Perilaku Prososial

Untuk mengetahui distribusi frekuensi perilaku prososial pada responden, maka dapat dilihat pada tabel berikui ini:

Kategori Interval Frekuensi(f) Prosentase(%)

Sangat Rendah Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

23 – 39 40 – 56 57 – 73 74 – 92

0 1 24 39

0% 1,6% 37,5% 60,9%


(2)

Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Perilaku Prososial

Dari tabel distribusi frekuensi dapat diketahui perilaku prososial siswa kelas XI IPS 1 dan 2 di SMA Kristen 1 Salatiga dengan kategori sangat tinggi sebesar 62,5% dengan jumlah 40 siswa, untuk kategori tinggi sebesar 37,5% dengan jumlah 24 siswa, untuk kategori rendah sebesar 0% dengan jumlah 0 siswa, dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0% dengan jumlah 0 siswa.

4.4 Analisis Data

Untuk mengetahui hasil korelasi antara internal locus of control

dengan perilaku prososial maka pengolahan data digunakan teknik analisis

Spearman’s rho, tabel dengan bantuan SPSS for Windows release 16.00

dari hasil perhitungan atau pengolahan secara statistik diperoleh hasil sebagai berikut :

Kategori Interval Frekuensi(f) Prosentase(%)

Sangat Rendah Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

22 – 37 38 – 53 54 – 69 70 – 88

0 0 24 40

0% 0% 37,5% 62,5%


(3)

Correlations

Internal Locus Of Control

Perilaku Prososial Spearman

's rho

Internal Locus Of Control

Correlation Coefficient

1.000 .278*

Sig. (2-tailed) . .026

N 64 64

Perilaku Prososial Correlation Coefficient

.278* 1.000

Sig. (2-tailed) .026 .

N 64 64

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil analisis dengan menggunakan teknik analisis spearman”s

rho dengan bantuan SPSS For Window release 16.00 diperoleh hasil, ada hubungan yang signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial, dengan koofisien korelasi r = 0,278* dengan nilai ρ = 0,026 (ρ < 0,050) sehingga terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial. Dengan tingkat kepercayaan 95%, maka dari hasil uji korelasi ditemukan tingkat kesalahan 5%


(4)

4.5 Uji hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial pada siswa kelas XI IPS di SMA Kristen 1 Salatiga.

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial pada siswa kelas XI IPS di SMA Kristen 1 Salatiga.

Dari hasil analisis yang dilakukan, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial. Hasil ini dapat dilihat dari uji korelasi Spearman’rho antara variabel x dan variabel y, diperoleh hasil koofisien korelasi r = 0,278* dengan nilai ρ =

0,026 (ρ < 0,050) sehingga terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial. Selain itu, hasil koefisien korelasi r = 0,278* menunjukan pada tingkat hubungan yang rendah antara kedua variabel. Maka hipotesis (ha) yang diajukan penulis di atas diterima.

4.6 Pembahasan

Penelitian ini menguji tentang hubungan antara internal locus of control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS di SMA Krsten 1 Salatiga. Berdasarkan pada hasil penelitian diketahui bahwa nilai untuk r sebesar 0,278* dengan nilai ρ = 0,026 (ρ < 0,05). Hal ini menunjukkan


(5)

terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial. Selain itu, tingkat hubungan yang dihasilkan dari uji korelasi adalah rendah dengan nilai r = 0,278*.

Semakin tinggi variabel x, maka akan semakin tinggi juga variabel y. Dengan kata lain variabel internal locus of control dapat mempengaruhi variabel perilaku prososial. Jika internal locus of control tinggi maka perilaku prososial juga tinggi. Sedangkan jika internal locus of control

rendah maka perilaku prososialnya juga rendah. Individu dapat melakukan tindakan prososial dikarenakan memiliki karakteristik kepribadian internal

locus of control. Manusia merupakan makhluk sosial, dimana tak dapat hidup sendiri. Pasti memerlukan bantuan orang lain agar semua kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Jika individu memiliki internal locus of control

yang tinggi, biasanya akan terdorong untuk melakukan tindakan menolong dengan mudah tanpa mengharapkan suatu imbalan apapun dan tanpa ingin diketahui orang lain. Karakter individu yang memiliki internal locus of control ialah suka bekerja keras, selalu dapat melakukan yang terbaik dalam mewujudkan apa yang ia inginkan. Selain itu, ia percaya bahwa jika ingin sukses dan berhasil diperlukan usaha yang optimal. Hal itu terdapat dalam diri individu bukan karena pengaruh dari luar. Dalam kehidupan sehari-hari individu yang memiliki internal locus of control juga mempunyai tanggung jawab sosial, dimana jika ada orang lain yang membutuhkan bantuan maka akan siap memberikan pertolongan terbaik sesuai dengan kemampuan.


(6)

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ervina (2010) yang berjudul hubungan antara locus of control internal dengan perilaku prososial pada remaja Panti Asuhan Muhammadiyah Kediri yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara locus of control internal

dengan perilaku prososial. Selain itu, penelitian Rif’atul (2012) hubungan antara locus of control dengan perilaku prososial pada mahasiswa Fakultas Psikologi, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara locus of control dengan perilaku prososial. Selanjutnya penelitian ini tidak sejalan atau bertolak belakang dengan Penelitian Marisa (2010) antara kecerdasan emosi, internal locus of control, dan gender dengan perilaku prososial siswa SMA N 1 Kupang yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signfikan antara internal locus of control dengan perilaku prososial.

Teori yang dijelaskan oleh Wilson dan Petruska (dalam Marisa, 2010) menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat kecenderungan yang tinggi untuk melakukan tindakan prososial biasa memiliki karakteristik kepribadian yakni harga diri yang tinggi, rendah kebutuhan akan persetujuan orang lain, rendah penghindaran terhadap tanggung jawab dan internal locus of control.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Internal Locus of Control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009104 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Internal Locus of Control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009104 BAB II

2 12 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Internal Locus of Control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009104 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Internal Locus of Control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Internal Locus of Control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Locus of Control dengan Perilaku Prososial Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015 T1 132009090 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Locus of Control dengan Perilaku Prososial Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015 T1 132009090 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Locus of Control dengan Perilaku Prososial Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015 T1 132009090 BAB IV

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Locus of Control dengan Perilaku Prososial Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015 T1 132009090 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Locus of Control dengan Perilaku Prososial Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 19