Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Bangku Metode YMCA.

(1)

iv ABSTRAK

HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU METODE YMCA Tria Putri Hapsari, 2010.

Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF

Frida, dr., SpPK, MKes

Latar belakang: Kebugaran jasmani dapat diukur dengan tes treadmill metode Bruce dan tes bangku metode YMCA. Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill 5%-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan tes bangku atau tes sepeda.

Tujuan: Ingin mengetahui hubungan tes treadmill metode Bruce dengan tes bangku metode YMCA.

Metode penelitian: Subjek Penelitian adalah 40 mahasiswa laki-laki UKM dengan tinggi minimal 165 cm dan berusia 18-25 tahun. Desain penelitian adalah survei analitik. Pengukuran kebugaran dilakukan dengan tes treadmill metode Bruce dan tes bangku metode YMCA.

Hasil: Pada tes treadmill metode Bruce didapatkan hasil 38 orang (95%) berkriteria Baik, 2 orang (5%) berkriteria Sedang dan tidak seorangpun (0%) berkriteria Buruk. Dengan VO2 maks rata-rata = 54,92 mlO2/kgBB/menit (Baik). Pada tes bangku metode YMCA didapatkan hasil 21 orang (52,5%) berkriteria Baik, 17 orang (42,5%) berkriteria Sedang dan 2 orang (5%) berkriteria Buruk. Dengan skor heart rate rata-rata = 99,95 (Baik). Tes treadmill metode Bruce dan tes bangku metode YMCA berhubungan dengan persamaan garis regresi linier sederhana Bruce = 8,2 - 0,433 YMCA** (p=0,004), dengan koefisien korelasi r = -0,422** (p=0,002), (hubungan Sedang).

Kesimpulan: Tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce didapatkan VO2 maks dengan rata-rata Baik Pada test bangku metode YMCA didapatkan skor heart rate dengan rata-rata Baik. Tes treadmill metode Bruce dan tes bangku metode YMCA mempunyai bentuk hubungan berupa garis regresi linier sederhana, dengan kekuatan hubungan Sedang.


(2)

v ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL FITNESS MEASURED BY BRUCE TREADMILL METHOD TEST WITH YMCA STEP TEST

Tria Putri Hapsari, 2010.

Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MKes, MM, MS, AIF Frida, dr., SpPK, MKes

Background: Physical fitness can be measured by Bruce treadmill method test and YMCA step test. The result of VO2 maks which is measured by treadmill test is 5%-15 % higher than result in step test or ergocycle test.

Objectives: The study was to know correlation between Bruce treadmill method test and YMCA step test.

Research Methods: The subject of this study consisted of 40 male student’s of Maranatha Christian University, aged between 18-25 years old, and minimal height 165 cm. Research design used analytic survey. Physical fitness level measured by Bruce treadmill method test and YMCA step test.

Results : On Bruce treadmill method test resulted 38 students (95%) showed Good criterion, 2 students (5%) showed Moderate criterion, and none of respondent (0%) showed Bad criterion. By average, the students showed VO2 max= 54,92 mlO2/kgweight/minute (Good). Furthermore, in YMCA step test, the resulted in 21 students (52,5%) showed Good criterion, 17 students (42,5%) showed Moderate criterion, and 2 students (5%) showed Bad criterion. By average, the students showed heart rate score =99,95 (Good). Bruce treadmill method test and YMCA step test have correlation as according to equation of simple linier regression line Bruce = 8,2 - 0,433 YMCA **(p=0,004) with correlation coefficient “r” = 0,422**(p=0,002).

Conclusions : The physical fitness level of 40 student’s Maranatha Christian University which is tested with Bruce Treadmill method test can be seen that the average of VO2 maks are Good. Moreover YMCA step test resulted in average of heart rate score are Good. Therefore Bruce treadmill test and YMCA are linked to a simple linier regression line with Moderate correlation.


(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 2

1.6 Metode Penelitian... 3

1.7 Lokasi dan Waktu ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebugaran Jasmani ... 4

2.2 Organ Yang Berperan Dalam Menjaga Kebugaran ... 4

2.2.1 Jantung ... 5

2.2.1.1 Cardiac Output ... 5

2.2.1.2Heart Rate... 5

2.2.1.3 VO2 maks ... 6

2.2.2 Otot ... 7

2.2.2.1 Sifat –Sifat Kontraksi Otot ... 7

2.2.2.2 Kelelahan Otot ... 8

2.2.2.3 Pengaruh Latihan Pada Otot...8

2.2.3 Paru-Paru ... 9

2.2.3.1 Transportasi Oksigen dan Karbon dioksida ... 9

2.2.3.2 Ventilasi Paru Selama Proses Latihan... 9


(4)

ix

BAB III. BAHAN / SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian ... 12

3.2 Alat-Alat yang Digunakan ... 12

3.3 Metode Penelitian... 13

3.3.1 Desain Penelitian ... 13

3.3.2 Variabel Penelitian ... 13

3.3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 13

3.3.4 Ukuran Sampel ... 14

3.4 Prosedur Penelitian... 14

3.4.1Prosedur Tes Treadmill Metode Bruce ... 15

3.4.2 Prosedur Tes Bangku Metode YMCA ... 16

3.5 Analisis Data ... 16

BAB IV. HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil dan pembahasan ... 18

4.1.1 Tes Treadmill Metode Bruce ... 18

4.1.2 Tes Bangku Metode YMCA ... 20

4.2 Pengujian Hipotesis penelitian ... 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 27

5.2 Saran ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 29

LAMPIRAN ... SURAT PERSETUJUAN ... 30

PERHITUNGAN STATISTIK ... 31

FORMULIR BRUCE ... 33

FORMULIR YMCA ... 34

TABEL YMCA ... 35

DOKUMENTASI ... 37

RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 38


(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce ... 18 Tabel 4.2 Hasil Tes Bangku Metode YMCA ... 20

Tabel 4.3 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Bangku metode YMCA pada individu yang sama ... 22


(6)

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Hubungan Tes Treadmill Metode Bruce dengan Tes Bangku Metode YMCA... ... .... 25


(7)

xii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce ... 19 Diagram 4.2 Hasil Tes Bangku Metode YMCA ... 21 Diagram 4.3 Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Bangku Metode YMCA


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan ... 30

Lampiran 2 Perhitungan Statistik ... 31

Lampiran 3 Formulir Bruce ... 33

Lampiran 4 Formulir YMCA ... 34

Lampiran 5 Tabel YMCA ... 35


(9)

30

Lampiran 1

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :

Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Tria Putri Hapsari, NRP : 0510167, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung……….2010

( )

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :

Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Tria Putri Hapsari, NRP : 0510167, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung……….2010


(10)

31

Lampiran 2

Penghitungan Statistik

Bruce - YMCA

Correlations

BRUCE YMCAS

Pearson Correlation

BRUCE 1.000 -.442

YMCAS -.442 1.000

Sig. (1-tailed) BRUCE . .002

YMCAS .002 .

N BRUCE 40 40

YMCAS 40 40

Model Summary

Model R

R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F

Change df1 df2

Sig. F Change

1 .442(a) .196 .175 7.73753 .196 9.249 1 38 .004

a Predictors: (Constant), YMCAS

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 553.747 1 553.747 9.249 .004(a)

Residual 2275.037 38 59.869

Total 2828.785 39

a Predictors: (Constant), YMCAS


(11)

32

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 98.200 14.282 6.876 .000

YMCAS -.433 .142 -.442 -3.041 .004


(12)

33

Lampiran 3

Bruce Treadmill Test

Nama : Tgl Lahir :

Sex : L / P BB :

TB :

Panjang Tungkai dari Trochanter Major – Lantai : cm Panjang Cruris dari Caput Fibulae Lateral – Lantai: cm Tgl Pemeriksaan:

HR Istirahat: bpm

HR METs

VO2 max = METs x 3.5 ml/kgBB/menit


(13)

34

Lampiran 4

Formulir Step YMCA

Nama : Tgl Lahir :

Sex : L / P

BB : kg TB : cm

Panjang Tungkai dari Trochanter Major – Lantai : cm Panjang Cruris dari Caput Fibulae Lateral – Lantai: cm HR Istirahat : bpm

Tgl :

HR 60” = bpm


(14)

35

Lampiran 5 TABEL YMCA


(15)

36

Lampiran 6

KOREKSI UMUR <15 tahun --- 1.100 16 tahun --- 1.090 17 tahun --- 1.080 18 tahun --- 1.070 19 tahun --- 1.060 20 tahun --- 1.050 21 tahun --- 1.040 22 tahun --- 1.030 23 tahun --- 1.020 24 tahun --- 1.010 25 tahun --- 1.000


(16)

37

Lampiran 7

Tes treadmill metode Bruce


(17)

38

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Tria Putri Hapsari Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 29 Mei 1987

Alamat : Jalan Kopo Cirangrang Komplek Kopo Mas D -2 Bandung 40225 Riwayat Pendidikan :

1. 1999, Lulus SD Kristen Gracia Bandung. 2. 2002, Lulus SLTP Kristen Gracia Bandung. 3. 2005, Lulus SMA Bina Bakti Bandung.


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Berbagai kegiatan mahasiswa seperti berkuliah dan menjalankan rutinitas sehari-hari yang cukup padat tentunya akan menguras tenaga, oleh karena itu seorang mahasiswa dituntut untuk selalu bugar dan sehat.

Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kebugaran seseorang antara lain adalah aktivitas orang tersebut contohnya, pada seorang atlet, tingkat kebugarannya akan berbeda dengan orang yang jarang berolahraga.

Pengukuran tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan beberapa macam tes tes, antara lain tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan diantaranya adalah tes Cooper, dan tes Balke. Sedangkan tes laboratorium menggunakan treadmill, ergometer sepeda dan tes bangku contohnya tes bangku metode YMCA (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hasil VO2 maks yang diukur dengan treadmill 5%-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan sepeda atau tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

1.2 Identifikasi masalah

1. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku metode YMCA.

2. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.

3. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode YMCA.


(19)

2

1.3 Tujuan

1. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku metode YMCA.

2. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.

3. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode YMCA.

1.4 Manfaat Penelitian

Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pentingnya kebugaran untuk menunjang kelancaran proses belajar dan meningkatkan prestasi.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Kerangka Pemikiran

Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill 5%-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan tes sepeda atau tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988)

Hipotesis Penelitian :

Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku metode YMCA.


(20)

3

1.6 Metode Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan : survei analitik

Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce antara lain : tinggi badan (TB) (cm), berat badan (BB) (Kg), umur (tahun), METs dan VO2 maks (mlO2/kgBB/menit) sedangkan data yang diukur pada tes bangku metode YMCA adalah berat badan (BB) (Kg), tinggi badan (TB) (cm), umur (tahun), dan Heart Rate (HR) setelah detik ke 60.

Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi korelasi linier sederhana.

1.7 Lokasi dan Waktu

1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak no 13, Bandung.

2. Kampus FK UKM, Jl. Suria Sumantri. No. 65, Bandung. Waktu penelitian :


(21)

27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku metode YMCA dengan bentuk hubungan berupa persamaan garis regresi linier sederhana dengan kekuatan hubungan Sedang.

2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce adalah :

95 % berkriteria Baik. 5 % berkriteria Sedang. 0 % berkriteria Buruk

Rata-rata 54,92 mlO2/kgBB/menit

3. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode YMCA adalah :

52,5 % berkriteria Baik. 42,5 % berkriteria Sedang. 5 % berkriteria Buruk. Rata-rata 99,95

5.2 Saran

Dianjurkan untuk menggunakan tes bangku metode YMCA untuk mengukur kebugaran karena cara ini lebih murah dan dapat dilakukan di mana saja.

Diharapkan untuk mahasiswa UKM yang memiliki tingkat kebugaran baik atau sedang untuk lebih menjaga kebugarannya. Sementara itu untuk yang memiliki tingkat kebugaran rendah diharapkan lebih giat lagi berolahraga untuk meningkatkan kebugarannya.


(22)

28

Diperlukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak agar mampu mendapatkan kekuatan hubungan yang lebih baik.


(23)

29

DAFTAR PUSTAKA

Astrand P.O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : Mc Graw-Hill Book Company. p, 286-287, 355-356, 365-368, .

Brooks George A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology: Human Bio energetic and Its Application. New York: Mac millian Publishing Co. P. 287-288, 304, 335-359

Clarke D.H 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-hall, Inc. p, 191-192, 268.

Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiology Basis of Physical Education and Athletics. 4th ed. New York: Saunders College Publishing. p, 89-90, 100, 123, 159-163, 204-209, 242, 248, 2, 677-683.

Guyton A. C., E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. H. 74, 76, 80-81, 84, 323, 555.

Lamb D. R. 1984. Phyisology of Exercise: Response and Adaptions. Second edition. New York: Mac Millan Publishing Company. p, 162-168, 177-178, 36, 370-381.

Wilmore, J. Costill, D. 1994. Physiology of Sport and Exercise. NewYork : Human Kinetics. 192 – 208, 217, 226 – 236.


(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Berbagai kegiatan mahasiswa seperti berkuliah dan menjalankan rutinitas sehari-hari yang cukup padat tentunya akan menguras tenaga, oleh karena itu seorang mahasiswa dituntut untuk selalu bugar dan sehat.

Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kebugaran seseorang antara lain adalah aktivitas orang tersebut contohnya, pada seorang atlet, tingkat kebugarannya akan berbeda dengan orang yang jarang berolahraga.

Pengukuran tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan beberapa macam tes tes, antara lain tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan diantaranya adalah tes Cooper, dan tes Balke. Sedangkan tes laboratorium menggunakan treadmill, ergometer sepeda dan tes bangku contohnya tes bangku metode YMCA (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hasil VO2 maks yang diukur dengan treadmill 5%-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan sepeda atau tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

1.2 Identifikasi masalah

1. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku metode YMCA.

2. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes

treadmill metode Bruce.

3. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode YMCA.


(2)

1.3 Tujuan

1. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku metode YMCA.

2. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.

3. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode YMCA.

1.4 Manfaat Penelitian

Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pentingnya kebugaran untuk menunjang kelancaran proses belajar dan meningkatkan prestasi.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Kerangka Pemikiran

Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill 5%-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan tes sepeda atau tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988)

Hipotesis Penelitian :

Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku metode YMCA.


(3)

3

1.6 Metode Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan : survei analitik

Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce antara lain : tinggi badan (TB) (cm), berat badan (BB) (Kg), umur (tahun), METs dan VO2 maks (mlO2/kgBB/menit) sedangkan data yang diukur pada tes bangku metode YMCA adalah berat badan (BB) (Kg), tinggi badan (TB) (cm), umur (tahun), dan Heart

Rate (HR) setelah detik ke 60.

Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi korelasi linier sederhana.

1.7 Lokasi dan Waktu

1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak no 13, Bandung.

2. Kampus FK UKM, Jl. Suria Sumantri. No. 65, Bandung. Waktu penelitian :


(4)

27

1. Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku metode YMCA dengan bentuk hubungan berupa persamaan garis regresi linier sederhana dengan kekuatan hubungan Sedang.

2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce adalah :

95 % berkriteria Baik. 5 % berkriteria Sedang. 0 % berkriteria Buruk

Rata-rata 54,92 mlO2/kgBB/menit

3. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode YMCA adalah :

52,5 % berkriteria Baik. 42,5 % berkriteria Sedang. 5 % berkriteria Buruk. Rata-rata 99,95

5.2 Saran

Dianjurkan untuk menggunakan tes bangku metode YMCA untuk mengukur kebugaran karena cara ini lebih murah dan dapat dilakukan di mana saja.

Diharapkan untuk mahasiswa UKM yang memiliki tingkat kebugaran baik atau sedang untuk lebih menjaga kebugarannya. Sementara itu untuk yang memiliki tingkat kebugaran rendah diharapkan lebih giat lagi berolahraga untuk meningkatkan kebugarannya.


(5)

28

Diperlukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak agar mampu mendapatkan kekuatan hubungan yang lebih baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Astrand P.O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : Mc Graw-Hill Book Company. p, 286-287, 355-356, 365-368, .

Brooks George A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology: Human Bio

energetic and Its Application. New York: Mac millian Publishing Co. P. 287-288,

304, 335-359

Clarke D.H 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-hall, Inc. p, 191-192, 268.

Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiology Basis of Physical

Education and Athletics. 4th ed. New York: Saunders College Publishing. p, 89-90, 100, 123, 159-163, 204-209, 242, 248, 2, 677-683.

Guyton A. C., E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. H. 74, 76, 80-81, 84, 323, 555.

Lamb D. R. 1984. Phyisology of Exercise: Response and Adaptions. Second

edition. New York: Mac Millan Publishing Company. p, 162-168, 177-178, 36,

370-381.

Wilmore, J. Costill, D. 1994. Physiology of Sport and Exercise. NewYork : Human Kinetics. 192 – 208, 217, 226 – 236.