Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Bangku Modifikasi Harvard.

(1)

iv

ABSTRAK

HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD Agripina Sinaga, 2010.

Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF

Latar belakang: Kebugaran jasmani dapat diukur dengan tes treadmill metode Bruce dan tes modifikasi Harvard. Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes

treadmill 5-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan tes ergometer sepeda

atau tes bangku.

Tujuan: Ingin mengetahui hubungan antara tes treadmill metode Bruce dengan tes bangku metode modifikasi Harvard.

Metode Penelitian: Subjek Penelitian adalah 40 mahasiswa laki-laki UKM dengan tinggi minimal 165 cm, dan berusia 18-25 tahun. Desain penelitian adalah survei analitik. Pengukuran kebugaran dilakukan dengan tes treadmill metode Bruce dan tes bangku modifikasi Harvard.

Hasil: Pada tes treadmill metode Bruce didapatkan hasil 38 orang (95%) berkriteria Baik, 2 orang (5%) berkriteria Sedang dan tidak seorang pun (0%) berkriteria Buruk. Dengan VO2 maks rata-rata = 54,95 mlO2/kgBB/menit (Baik). Pada tes bangku modifikasi Harvard didapatkan hasil 14 orang (60%) berkriteria Baik, 24 orang (35%) berkriteria Sedang dan 2 orang (5%) berkriteria Buruk. Dengan skor rata-rata = 176,44 (Sedang). Tes treadmill metode Bruce dan

modifikasi Harvard berhubungan dengan persamaan garis regresi linier sederhana Bruce = 102,602 - 0,270 modifikasi Harvard** (p= 0,002), dengan koefisien

korelasi “r” = -0,474** (p=0,001), (hubungan Sedang).

Kesimpulan: Tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce didapatkan VO2 maks dengan rata-rata Baik. Pada tes bangku modifikasi Harvard didapatkan skor dengan rata-rata Sedang. Tes

treadmill metode Bruce dan tes bangku modifikasi Harvard mempunyai bentuk

hubungan berupa garis regresi linier sederhana, dengan kekuatan hubungan Sedang.


(2)

v

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL FITNESS MEASURED BY BRUCE TREADMILL METHOD TEST AND HARVARD MODIFICATION

STEP TEST

Agripina Sinaga, 2010.

Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF

Background: Physical fitness can be measured by Bruce treadmill method test

and Harvard modification step test.The result of VO2 max which is measured by

treadmill test is 5-15 % higher than result in ergocycle test or step test.

Objectives: The study was to know correlation between Bruce treadmill method

test and Harvard modification step test.

Research Methods: The subject of this study consisted of 40 male students of Maranatha Christian University which is aged between 18-25 years old and minimal height 165 cm. Research design used analytic survey. Physical fitness level measured by Bruce treadmill method test and Harvard modification step test.

Results: On Bruce treadmill method test resulted 38 students (95%) showed Good criterion, 2 students (5%) showed Moderate criterion, and no one (0%) showed Bad criterion. By average, the students showed VO2 max= 54,95

mlO2/kgweight/minute (Good). Furthermore, in Harvard modification step test,

the resulted in 14 students (60%) showed Good criterion, 24 students (35%) showed Moderate criterion, and 2 students (5%) showed Bad criterion. By average, the students showed score = 176,44 (Moderate). Bruce treadmill method test and Harvard modification step test have correlation as according to equation of simple linier regression line Bruce = 102,602 – 0,270 Harvard modification** (p=0,002) with correlation coefficient “r” = -0,474** (p=0,001) (Moderate).

Conclusions : The physical fitness level of 40 students of Maranatha Christian

University which is tested with Bruce treadmill method test can be seen that the average of VO2 max are Good. Moreover Harvard modification step test resulted

in average of score are Moderate. Therefore Bruce treadmill method test and Harvard modification step test are linked to a simple linier regression line with Moderate correlation.


(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan ... 2

1.4Manfaat Penelitian ... 2

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 2

1.6Metode Penelitian... 3

1.7Lokasi dan Waktu ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Kebugaran Jasmani ... 4

2.2Komponen-Komponen Kebugaran ... 4

2.2.1 Jantung ... 5

2.3.1.1Heart Rate... 5

2.3.1.2Stroke Volume ... 6

2.3.1.3Cardiac Output ... 7

2.3.1.4VO2 maks ... 7

2.2.2 Paru-paru ... 8

2.2.3 Otot Rangka ... 8

2.2.3.1 Mekanisme Kontraksi ... 9

2.3Macam-macam Tes untuk Mengukur Kebugaran ... 9

2.3.1 Tes Bangku ... 9


(4)

ix

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1Subjek Penelitian ... 11

3.2Alat-alat yang Digunakan ... 11

3.3Metode Penelitian... 12

3.3.1 Desain Penelitian ... 12

3.3.2 Variabel Penelitian ... 12

3.3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 12

3.3.4 Penentuan Ukuran Sampel n Berdasarkan Koefisien Korelasi r ... 12

3.4Prosedur Penelitian... 13

3.4.1 Prosedur Tes Treadmill metode Bruce ... 13

3.4.2 Prosedur Tes Bangku Modifikasi Harvard ... 14

3.5Analisis Data ... 14

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1Hasil dan Pembahasan... 16

4.1.1 Tes Treadmill metode Bruce ... 16

4.1.2 Tes Bangku Modifikasi Harvard ... 18

4.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 25

5.2Saran ... 26

DAFTAR PUSTAKA ... 27

LAMPIRAN ... 28


(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Tes Treadmill Metode Bruce...16 Tabel 4.2 Hasil Penelitian Tes Bangku Modifikasi Harvard...18 Tabel 4.3 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Bangku Modifikasi Harvard pada Individu yang Sama...21


(6)

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Hubungan Antara Tes Treadmill Metode Bruce dengan Tes Bangku


(7)

xii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce...17 Diagram 4.2 Hasil Tes Bangku Modifikasi Harvard...19

Diagram 4.3 Hubungan Tes Treadmill Metode Bruce dengan Tes Bangku Modifikasi Harvard………...20


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan...28

Lampiran 2 Perhitungan Statistik...29

Lampiran 3 Formulir Tes Bruce...30

Lampiran 4 Formulir Tes Modifikasi Harvard...31

Lampiran 5 Tabel Modifikasi Harvard...32


(9)

28

Lampiran 1

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertandatangan di bawah ini,

Nama lengkap : Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Agripina Sinaga, NRP : 0510164, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung……….2010

( )

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertandatangan di bawah ini,

Nama lengkap : Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Agripina Sinaga, NRP : 0510164, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung……….2010


(10)

29

Lampiran 2

Penghitungan Statistik

Bruce – Modifikasi Harvard Correlations

BRUCE HARVARD

Pearson Correlation

BRUCE 1.000 -.474

HARVARD -.474 1.000

Sig. (1-tailed) BRUCE . .001

HARVARD .001 .

N BRUCE 40 40

HARVARD 40 40

Model Summary

Model R

R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F

Change df1 df2

Sig. F Change

1 .474(a) .225 .204 7.59611 .225 11.025 1 38 .002

a Predictors: (Constant), HARVARD

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 636.153 1 636.153 11.025 .002

Residual 2192.632 38 57.701

Total 2828.785 39

a Predictors: (Constant), HARVARD b Dependent Variable: BRUCE

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 102.602 14.409 7.121 .000

HARVARD -.270 .081 -.474 -3.320 .002


(11)

30

Lampiran 3

Bruce Treadmill Test

Nama : Tgl Lahir :

Sex : L / P BB :

TB :

Panjang Tungkai dari Trochanter Major – Lantai : cm Panjang Cruris dari Caput Fibulae Lateral – Lantai : cm Tgl Pemeriksaan:

HR Istirahat: bpm

HR METs

VO2 max = METs x 3.5 ml/kgBB/menit


(12)

31

Lampiran 4

FORMULIR MODIFIKASI HARVARD

Nama :

Tgl Lahir :

Sex : L / P

BB : kg

TB : cm

Panjang Tungkai dari Trochanter Major

Lantai : cm

Panjang Cruris dari Caput Fibulae Lateral

Lantai : cm

HR Istirahat : bpm

Tgl :

Skor = 0.5 x (

HR 1’30”

+

HR 2’30” + HR 3’30”)

Skor = 0.5 x ( + + ) =

Recovery Index =


(13)

32

Lampiran 5

TABEL MODIFIKASI HARVARD

∑ HR

Recovery

Index

Kriteria

≥ 199

171

198

150 – 170

133 – 149

≤ 132

≤ 60

61

70

71 – 80

81 – 90

≥ 91

Poor

Fair

Good

Very Good

Excellent


(14)

33

Lampiran 6

Tes Treadmill Metode Bruce


(15)

34

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Agripina Sinaga

Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 19 Januari 1986

Alamat : Jl. Raya Pemda No.40 Karadenan Cibinong Bogor Jawa Barat

Riwayat Pendidikan : - 1998 lulus SD Katolik Nusa Indah Pontianak - 2000 lulus SLTP Negeri 3 Pontianak

- 2004 lulus SMA Katolik Budi Mulia Bogor - 2005 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi sekarang ini, membuat orang tidak memiliki waktu berolahraga untuk memelihara kebugarannya. Bila seseorang memiliki kebugaran yang baik maka segala aktivitas kehidupan dapat dilakukan dengan baik seperti bekerja, belajar, berekreasi dan lain sebagainya. Banyaknya aktivitas yang harus diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat menyebabkan orang mengalami kelelahan fisik maupun pikiran.

Kebugaran yang dibutuhkan setiap orang berbeda ditentukan dari beratnya aktivitas yang dilakukan. Semakin berat aktivitas yang dilakukan seseorang, semakin tinggi tingkat kebugaran yang dibutuhkan, dan ketika seseorang mampu melakukan aktivitas tanpa merasakan kelelahan, saat itulah seseorang tersebut dapat dikatakan bugar.

Untuk mengukur tingkat kebugaran seseorang yang dapat dilakukan dengan berbagai macam tes diantaranya tes lapangan dan tes laboratorium. Tes laboratorium antara lain treadmill (tes Bruce), ergometer sepeda dan tes bangku (modifikasi Harvard), sedangkan tes lapangan diantaranya adalah tes Cooper dan tes Balke (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill 5-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan tes ergometer sepeda atau tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).


(17)

2

1.2Identifikasi Masalah

1. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku modifikasi Harvard

2. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes

treadmill metode Bruce

3. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku modifikasi Harvard

1.3Maksud dan Tujuan

1. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku modifikasi Harvard

2. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce

3. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku modifikasi Harvard

1.4 Manfaat Penelitian

Dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pentingnya kebugaran untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

1.5 Kerangka Penelitian dan Hipotesis Penelitian Kerangka Pemikiran

Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill 5-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan tes ergometer sepeda atau tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hipotesis Penelitian :

Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku modifikasi Harvard.


(18)

3

1.6 Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan: survei analitik.

Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce adalah umur dalam tahun, TB (tinggi badan), BB (berat badan) dalam kg, METs, dan VO2 maks dalam mlO2/kgBB/menit.

Data yang diukur pada tes bangku modifikasi Harvard adalah umur dalam tahun, BB dalam kg, tinggi lutut setinggi capitulum fibulae dalam cm, heart rate (HR) pada menit 5½, 6½ dan 7½ segera setelah kerja pada keadaan duduk istirahat dan skor recovery index.

Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi korelasi linier sederhana.

1.7 Lokasi dan Waktu 1.7.1 Lokasi penelitian:

1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak No.13, Bandung.

2. Kampus FK UKM, Jl. Suria Sumantri No. 65, Bandung.

1.7.2 Waktu penelitian:

Penelitian dilakukan sejak bulan Februari 2010 sampai dengan bulan Juli 2010.


(19)

25 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku modifikasi Harvard dengan bentuk hubungan berupa persamaan garis regresi linier sederhana dengan kekuatan hubungan Sedang.

2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce adalah :

- 95 % berkriteria Baik - 5% berkriterian Sedang

- 0% berkriteria Buruk

- Rata-rata VO2 maks 54,92 mlO2/kgBB/menit

3. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku modifikasi Harvard adalah :

- 35% berkriteria Baik - 60% berkriteria Sedang

- 5% berkriteria Buruk


(20)

26

5.2 Saran

Untuk mengukur kebugaran dianjurkan menggunakan tes bangku modifikasi Harvard karena cara ini lebih murah dan mudah dipindahkan.

Diharapkan untuk mahasiswa UKM yang memiliki tingkat kebugaran baik atau sedang untuk lebih memperthankan dan meningkatkan kebugarannya.

Diperlukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak agar mampu mendapatkan kekuatan hubungan yang lebih baik.


(21)

27

DAFTAR PUSTAKA

Astrand P.O., and K.Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York: McGraw-Hill Book Company. p. 379-381.

Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology : Human Bioenergetics

and Its Applications. New York: Macmillian Publishing Co. p. 283-284, 330-322,

338-339.

Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan.

Http://www.depkes.go.id/downloads/Panduan%20Kesehatan%20Olahraga.pdf., 27

Desember 2009.

Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basis of Physical

Education and Atlhetics. 4th ed. New York: Saunders College Publishing. p. 100, 102, 206-209.

Guyton A.C. and J.E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 11. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. h. 1123-1125.

Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise Response and Adaptations. 2nd edition. New York: MacMillan Publishing Company. p. 137-139, 144-147, 162-163. Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human


(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi sekarang ini, membuat orang tidak memiliki waktu berolahraga untuk memelihara kebugarannya. Bila seseorang memiliki kebugaran yang baik maka segala aktivitas kehidupan dapat dilakukan dengan baik seperti bekerja, belajar, berekreasi dan lain sebagainya. Banyaknya aktivitas yang harus diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat menyebabkan orang mengalami kelelahan fisik maupun pikiran.

Kebugaran yang dibutuhkan setiap orang berbeda ditentukan dari beratnya aktivitas yang dilakukan. Semakin berat aktivitas yang dilakukan seseorang, semakin tinggi tingkat kebugaran yang dibutuhkan, dan ketika seseorang mampu melakukan aktivitas tanpa merasakan kelelahan, saat itulah seseorang tersebut dapat dikatakan bugar.

Untuk mengukur tingkat kebugaran seseorang yang dapat dilakukan dengan berbagai macam tes diantaranya tes lapangan dan tes laboratorium. Tes laboratorium antara lain treadmill (tes Bruce), ergometer sepeda dan tes bangku (modifikasi Harvard), sedangkan tes lapangan diantaranya adalah tes Cooper dan tes Balke (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill 5-15% lebih tinggi daripada

yang diukur dengan tes ergometer sepeda atau tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).


(2)

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku modifikasi Harvard

2. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce

3. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku modifikasi Harvard

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku modifikasi Harvard

2. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce

3. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku modifikasi Harvard

1.4 Manfaat Penelitian

Dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pentingnya kebugaran untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

1.5 Kerangka Penelitian dan Hipotesis Penelitian Kerangka Pemikiran

Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill 5-15% lebih tinggi daripada

yang diukur dengan tes ergometer sepeda atau tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hipotesis Penelitian :

Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes bangku modifikasi Harvard.


(3)

3

1.6 Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan: survei analitik.

Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce adalah umur dalam tahun, TB (tinggi badan), BB (berat badan) dalam kg, METs, dan VO2 maks dalam

mlO2/kgBB/menit.

Data yang diukur pada tes bangku modifikasi Harvard adalah umur dalam tahun, BB dalam kg, tinggi lutut setinggi capitulum fibulae dalam cm, heart rate (HR) pada menit 5½, 6½ dan 7½ segera setelah kerja pada keadaan duduk istirahat dan skor recovery index.

Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi korelasi linier sederhana.

1.7 Lokasi dan Waktu 1.7.1 Lokasi penelitian:

1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak No.13, Bandung.

2. Kampus FK UKM, Jl. Suria Sumantri No. 65, Bandung.

1.7.2 Waktu penelitian:

Penelitian dilakukan sejak bulan Februari 2010 sampai dengan bulan Juli 2010.


(4)

25

dengan tes bangku modifikasi Harvard dengan bentuk hubungan berupa persamaan garis regresi linier sederhana dengan kekuatan hubungan Sedang.

2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce adalah :

- 95 % berkriteria Baik - 5% berkriterian Sedang - 0% berkriteria Buruk

- Rata-rata VO2 maks 54,92 mlO2/kgBB/menit

3. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku modifikasi Harvard adalah :

- 35% berkriteria Baik - 60% berkriteria Sedang - 5% berkriteria Buruk - Rata-rata skor 176,44


(5)

26

5.2 Saran

Untuk mengukur kebugaran dianjurkan menggunakan tes bangku modifikasi Harvard karena cara ini lebih murah dan mudah dipindahkan.

Diharapkan untuk mahasiswa UKM yang memiliki tingkat kebugaran baik atau sedang untuk lebih memperthankan dan meningkatkan kebugarannya.

Diperlukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak agar mampu mendapatkan kekuatan hubungan yang lebih baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Astrand P.O., and K.Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York: McGraw-Hill Book Company. p. 379-381.

Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology : Human Bioenergetics and Its Applications. New York: Macmillian Publishing Co. p. 283-284, 330-322, 338-339.

Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan.

Http://www.depkes.go.id/downloads/Panduan%20Kesehatan%20Olahraga.pdf., 27 Desember 2009.

Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basis of Physical Education and Atlhetics. 4th ed. New York: Saunders College Publishing. p. 100, 102, 206-209.

Guyton A.C. and J.E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 11. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. h. 1123-1125.

Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise Response and Adaptations. 2nd edition. New York: MacMillan Publishing Company. p. 137-139, 144-147, 162-163. Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human