Hubungan Antara Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Fox.
iv ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA
METODE FOX Naomy Cristiany, 2009.
Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, MKes, AIF.
Latar belakang: Untuk menunjang prestasi belajar diperlukan tubuh yang bugar. Untuk mengetahui tingkat kebugaran dapat diukur dengan tes Bruce dan tes Fox.
Tujuan: Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Bruce dan tes Fox serta hubungan antara kedua tes tersebut.
Metode: Subjek penelitian adalah 40 orang mahasiswa UKM, laki-laki, berumur 18-25 tahun, dan tidak merokok. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik
Hasil: Dari 40 orang mahasiswa UKM pada tes Bruce didapatkan hasil 32 orang (80%) Baik, 8 orang (20%) Sedang dan 0 orang (0 %) Buruk. Dengan VO2maks
rata-rata 49.6 mlO2/kgBB/menit (SD=8.20). Pada tes Fox didapatkan hasil 19 orang
(47.5%) Baik, 21 orang (52,5%) Sedang dan 0 orang (0%) Buruk. Dengan VO2maks
rata-rata 42,3 mlO2/kgBB/menit (SD=6.18). Tes Bruce dan tes Fox mempunyai
hubungan dengan bentuk persamaan garis regresi korelasi linier sederhana Bruce = 16.395 +0.784 Fox ** ( p = 0.000) dengan kekuatan hubungan koefisiensi korelasi r = 0.591** ( p = 0.000) yaitu hubungan Sedang.
Kesimpulan : Tingkat kebugaran 40 mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Bruce didapatkan hasil VO2maks dengan rata-rata baik. Pada tes Fox didapatkan hasil
VO2maks dengan rata-rata sedang. Tes Bruce dengan tes Fox mempunyai bentuk
hubungan berupa garis linier dengan kekuatan hubungan yang Sedang Kata kunci : Kebugaran , Treadmill, Bruce, Tes sepeda, Fox
(2)
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN PHYSICAL FITNESS MEASURED BY BRUCE TREADMILL TEST AND FOX ERGOCYCLE TEST
Naomy Cristiany, 2009
Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, MKes, AIF.
Backgrounds : To support learning achievement need fit body. Physical fitness can be measured by Bruce test and Fox test.
Objectives: The study was to know the fitness level of Maranatha Christian University students which were tested with Bruce test and Fox test and to find the correlation between these two tests.
Research Methods : The subject of this study consisted of 40 st Maranatha Christian University, men, 18-25 years old, no smoking. Design of research was analytical survey.
Result : From 40 Maranatha Christian University students, The Bruce test showed that 32 students ( 80%) Good; 8 students (20%) Moderate and none of respondent (0%) Bad. V02 Max average was 49.6 m102/kgweight/minute (SD=8.20). The Fox test showed that 19 students (47.5%) Good, 21 students (52.5%) Moderate and none of respondent (0%) Bad. VO2max average = 42.3 mlO2/kgweight/minute (SD=6.18). Bruce test and Fox test were linked by simple regression linier correlation equation Bruce = 16.395 +0.784 Fox ** ( p=0.000) with correlation coefficient r = 0.591** ( p= 0.000) which mean correlation between Bruce test and Fox test was Moderate.
Conclutions : The fitness level of 40 of Maranatha Christian university students which were tested with Bruce test in average was Good. and the firness level which tested with Fox test in average was moderate. Bruce test and Fox test were linked by a linier line, level of linked was Moderate correlation.
(3)
vi PRAKATA
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih dan karunia-Nya sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai rencana.
Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan akademik untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Terima kasih pada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan dalam penyelesaian karya tulis ini , yaitu :
1. Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, MKes, AIF selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan tenaga serta pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan karya tulis ini sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Onzat Rozak, dr., MKes. Sebagai kepala BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) yang telah memberikan izin untuk menggunakan fasilitas di BKOM sebagai tempat penelitian.
3. Staf pelayanan BKOM: Pinky Regina Garmiati, dr.; Tuti Surtiasih Daud, BSc.; Mba Ocha atas segala bantuannya.
4. Teman-teman yang telah bersedia menjadi subjek penelitian atas kerja sama dan waktu yang telah diluangkan untuk melakukan percobaan. 5. Teman-teman yang telah bekerja sama dalam penelitian: Nancy
Setiono, Natasha Devi, Patricia Hartanto.
6. Teman-teman seperjuangan dalam penelitian: Asyer, Bobby, Cyntia, Diana, Edina, Ika, Irina, Kathrin, Mutiara, Novi, Valdy.
7. Sahabat yang selalu memberi semangat dan dukungan: Aprilin, Irma, Marisa, Ratih, Sylvia.
8. Keluarga yang tercinta papi, mami, cici Fanny, Dini, Nita terima kasih untuk doa, kasih sayang, semangat, perhatian, dukungan baik moril maupun materil dalam proses penyusunan karya tulis ini sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.
(4)
Tanpa bantuan dan dukungan dari kalian semua, karya tulis ini tidak dapat terselesaikan.
Akhir kata semuga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bandung, 21 Nopember 2009
(5)
viii DAFTAR ISI
JUDUL ... LEMBAR PERSETJUAN ... SURAT PERNYATAAN ...
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
PRAKATA ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GRAFIK ... xi
DAFTAR DIAGRAM ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 1
1.3 Maksud dan tujuan ... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kebugaran Jasmani ... 4
2.2 Manfaat Kebugaran Terhadap Tubuh ... 4
2.3 Komponen-Komponen Kebugara ... 5
2.3.1 Jantung ... 6
2.3.1.1 Cardiac Output ... 6
2.3.1.2 Stroke Volume ... 7
2.3.1.3 Heart rate ... 7
2.3.2 Paru-Paru ... 10
2.3.2.1 Ventilasi Paru-Paru ... 10
2.3.2.2 Perfusi Paru-Paru ... 11
2.3.2.3 Kapasitas Difusi Paru-Paru ... 11
2.3.3 Otot ... 14
2.4 Metode Tes Kebugaran Jasmani ... 15
2.4.1 Tes Treadmill ... 17
2.4.2 Tes Sepeda ... 18
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 21
3.1.1 Bahan Penelitian ... 21
3.1.2 Subjek Penelitian ... 21
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
3.2 Metode Penelitian ... 22
(6)
3.2.2 Variabel Penelitian ... 22
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 22
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel penelitian ... 22
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 23
3.2.4 Prosedur Kerja ... 23
3.2.5 Metode Analisis ... 25
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil dan Pembahasan ... 27
4.1.1 Tes Bruce ... 27
4.1.2 Tes Fox ... 28
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 35
5.2 Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37
LAMPIRAN ... 38
(7)
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Tes Bruce ... 27 Tabel 4.2 Hasil Tes Fox ... 29 Tabel 4.3 Hasil Tes Bruce dan Tes Fox Pada Individu Yang Sama ... 32
(8)
DAFTARGRAFIK
(9)
xii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Tes Bruce ... 28 Diagram 4.2 Hasil Tes Fox ... 30 Diagram 4.3 Hasil Tes Bruce dan Tes Fox ... 31
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Persetujuan ... 38
Lampiran 2 Komisi Etik ... 40
Lampiran 3 Penghitungan Statistik ... 41
Lampiran 4 Formulir Bruce ... 43
Lampiran 5 Formulir Fox ... 44
(11)
38 Lampiran 1 Email: ethic_fkukmrsi@ med.maranatha. edu
KOMISI ETIK PENELITIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL
BANDUNG
SOP/008/01.0
Berlaku mulai:
Desember 2008
Hal 38 dari 8
Judul:
Formulir Protokol
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:
N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA
METODE FOX
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
(12)
Bandung,
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
(Naomy Cristiany) ( )
Saksi-saksi:
1. ……… ( )
(13)
40 Lampiran 2
(14)
Lampiran 3
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
TREADMIL
49.5950 8.19682 40
FOX
42.3377 6.17828 40
Correlations
TREADMIL FOX
Pearson Correlation TREADMIL 1.000 .591
FOX .591 1.000
Sig. (1-tailed) TREADMIL . .000
FOX .000 .
N TREADMIL 40 40
FOX 40 40
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered Variables Removed Method
1
FOX(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: TREADMIL
(15)
42 Model Summary
Mode
l R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate Change Statistics
R Square Change
F
Change df1 df2
Sig. F Change
1 .591(a) .349 .332 6.69820 .349 20.403 1 38 .000
a Predictors: (Constant), FOX
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 915.419 1 915.419 20.403 .000(a)
Residual 1704.905 38 44.866
Total 2620.324 39
a Predictors: (Constant), FOX b Dependent Variable: TREADMIL
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.395 7.426 2.208 .033
FOX .784 .174 .591 4.517 .000
(16)
Lampiran 4
FORMULIR BRUCE
NAMA : TGL LAHIR : BB : TB : TGL :
STAGE Km/hour Slope% HR Mets
0 0 0 Supine - Standing 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
(17)
44 Lampiran 5
FORMULIR FOX
NAMA :
TGL LAHIR : SEX : L / P BB : kg TB : cm HR Istirahat : bpm TGL :
Target Beban 150 watt 50 rpm 5 menit
Pemanasan 50 watt 50 rpm 3 menit
HR Kerja 5 menit = bpm
Max VO2 = 6.3 – (0.0193 x HR)
Max VO2 = 6.3 - (0.0193 x ) = liter/menit
UMUR = tahun
KOREKSI UMUR =
Max VO2 koreksi = x = liter/menit = ml/menit
BB = kg
Max VO2 = ml/menit
(18)
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
(19)
46
RIWAYAT HIDUP
Nama : Naomy Cristiany
NRP : 0610202
Tempat/ Tanggal lahir : Kuningan 12 Desember 1987
Alamat : Jl. Babakan Jeruk Indah 2 no 2 A Bandung
Jl. Siliwangi no 83 Kuningan
Riwayat pendidikan
2000 Lulus SD Negeri 7 Kuningan 2003 Lulus SMP Negeri 1 Kuningan 2006 Lulus SMA Negeri 2 Kuningan
(20)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari diperlukan keadaan tubuh yang sehat dan bugar untuk menunjang aktivitas yang begitu banyak. Seseorang dengan tubuh yang bugar akan melakukan aktivitas dengan lebih lancar dan lebih optimal, sedangkan seseorang dengan tubuh yang kurang bugar akan merasa cepat lelah sehingga akan mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Tingkat kebugaran antara individu yang satu dengan individu yang lain tentu saja berbeda, misal tingkat kebugaran seorang atlit akan berbeda dengan tingkat kebugaran seoarang mahasiswa. Keduanya dituntut untuk selalu bugar, atlit dituntut untuk selalu bugar agar prestasinya tetap baik, sedangkan mahasiswa dituntut untuk selalu bugar agar dapat mengikuti perkuliahan yang padat secara optimal dan mendapat nilai yang baik pula.
Mengingat pentingnya menjaga kebugaran yaitu untuk menunjang prestasi belajar mahasiswa UKM, dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kebugaran, anatara lain dapat dengan tes treadmill (metode Bruce), tes sepeda (metode Fox) dan tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986).
1.2Identifikasi Masalah
(21)
2
1.3Maksud dan Tujuan
1. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Bruce.
2. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Fox.
3. Ingin mengetahui apakah kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Bruce berhubungan dengan tes Fox.
1.4Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui ada tidak hubungan antara tes Bruce dengan tes Fox. 2. Memberikan pengetahuan pada masyarakat umum dan khususnya pada
mahasiswa UKM tentang tingkat kebugaran agar dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan untuk menunjang prestasi belajar.
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
Tes kebugaran untuk mengetahui tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan dua macam tes, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan antara lain tes Cooper, dilakukan dengan cara lari selama 12 menit dan tes Balke, dilakukan dengan cara lari selama 15 menit. Tes laboratorium caranya adalah dengan menggunakan treadmill, tes sepeda, dan tes bangku. Ketiga metode ini dapat digunakan untuk menilai VO2 maks (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).
Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill biasanya 10-15 % lebih tinggi
daripada yang diukur dengan tes sepeda atau tes bangku. Hal ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif, yang menjadi besar selama berlari pada treadmill. Alasan lain mungkin sepeda mengarah pada kelelahan yang terlokalisasi seperti hanya terjadi pada otot besar di paha. (Fox et al., 1988).
(22)
3
Hipotesis penelitian:
(23)
35 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari 40 orang mahasiswa UKM yang telah dilakukan tes kebugaran maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Bruce :
80% = BAIK
20% = SEDANG
0 % = BURUK Rata-rata BAIK
2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode Fox:
47.5 % = BAIK 52.5 % = SEDANG 0 % = BURUK Rata-rata SEDANG
3. Kebugaran yang diukur dengan tes Bruce berhubungan dengan tes Fox berupa persamaan garis regresi korelasi linier sederhana :
Bruce = 16.395 +0.784 Fox ** ( p= 0.000)
Dengan kekuatan hubungan koefisiensi korelasi r = 0.591 ** ( p= 0.000 ) yang berarti hubungan antara tes Bruce dengan tes Fox Sedang.
(24)
36
5.2 Saran
1. Untuk mahasiswa UKM dapat meningkatkan tingkat kebugaran dengan berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi sehingga kebugarannya dapat tetap terjaga yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dan untuk menunjang prestasi belajar. 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan jumlah sampel lebih
besar sehingga didapatkan hasil yang lebih baik dan hubungan yang lebih kuat.
(25)
37
DAFTAR PUSTAKA
Astrand P.O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. P. 355-382.
Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985 Exercise Physiology : Human Bionergetics and Its Applications. New York : Macmilian Publishing Co. p. 221-339.
Clarke D. H. 1975 Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice-Hall, Inc. p. 47-48, 51,167-171,175,182, 195.
Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan.
Http://www.depkes.go.id/downloads/Panduan%20Kesehatan%20 Olahraga.pdf.
6 Juli 2009.
Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basic of Phisical Education and Atlhetics. 4 th ed. New York : Saunders college Publishing p.89, 100, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251, 255.
Guyton A. C., J. E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. h. 74, 76, 80-81, 84, 244,248, 1112, 1119, 1121, 1123
Guilford, J. P. 1956. Fundamental Statistic in Psycology and Education. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.
Lamb D. R. 1984 Physiology of Exercise Respon and Adaptations. 2nd edition. New York : MacMilan Publishing Company p 5-8, 137-141, 145, 149, 162-168 370-381.
Wilmore J.H. and D L Costill. 1984 Physiology of Sport and Exercise Human Kinetics. USA. P 176-184, 216-223, 226-234, 446-448.
(1)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari diperlukan keadaan tubuh yang sehat dan bugar untuk menunjang aktivitas yang begitu banyak. Seseorang dengan tubuh yang bugar akan melakukan aktivitas dengan lebih lancar dan lebih optimal, sedangkan seseorang dengan tubuh yang kurang bugar akan merasa cepat lelah sehingga akan mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Tingkat kebugaran antara individu yang satu dengan individu yang lain tentu saja berbeda, misal tingkat kebugaran seorang atlit akan berbeda dengan tingkat kebugaran seoarang mahasiswa. Keduanya dituntut untuk selalu bugar, atlit dituntut untuk selalu bugar agar prestasinya tetap baik, sedangkan mahasiswa dituntut untuk selalu bugar agar dapat mengikuti perkuliahan yang padat secara optimal dan mendapat nilai yang baik pula.
Mengingat pentingnya menjaga kebugaran yaitu untuk menunjang prestasi belajar mahasiswa UKM, dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kebugaran, anatara lain dapat dengan tes treadmill (metode Bruce), tes sepeda (metode Fox) dan tes bangku (Astrand & Rodahl, 1986).
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Bruce. 2. Bagaimana tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Fox. 3. Apakah kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Bruce
(2)
1. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Bruce.
2. Ingin mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Fox.
3. Ingin mengetahui apakah kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Bruce berhubungan dengan tes Fox.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui ada tidak hubungan antara tes Bruce dengan tes Fox. 2. Memberikan pengetahuan pada masyarakat umum dan khususnya pada
mahasiswa UKM tentang tingkat kebugaran agar dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan untuk menunjang prestasi belajar.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
Tes kebugaran untuk mengetahui tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan dua macam tes, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan antara lain tes Cooper, dilakukan dengan cara lari selama 12 menit dan tes Balke, dilakukan dengan cara lari selama 15 menit. Tes laboratorium caranya adalah dengan menggunakan treadmill, tes sepeda, dan tes bangku. Ketiga metode ini dapat digunakan untuk menilai VO2 maks (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).
Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill biasanya 10-15 % lebih tinggi
daripada yang diukur dengan tes sepeda atau tes bangku. Hal ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif, yang menjadi besar selama berlari pada treadmill. Alasan lain mungkin sepeda mengarah pada kelelahan yang terlokalisasi seperti hanya terjadi pada otot besar di paha. (Fox et al., 1988).
(3)
3
Hipotesis penelitian:
(4)
35
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari 40 orang mahasiswa UKM yang telah dilakukan tes kebugaran maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes Bruce :
80% = BAIK
20% = SEDANG
0 % = BURUK
Rata-rata BAIK
2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode Fox:
47.5 % = BAIK 52.5 % = SEDANG
0 % = BURUK
Rata-rata SEDANG
3. Kebugaran yang diukur dengan tes Bruce berhubungan dengan tes Fox berupa persamaan garis regresi korelasi linier sederhana :
Bruce = 16.395 +0.784 Fox ** ( p= 0.000)
Dengan kekuatan hubungan koefisiensi korelasi r = 0.591 ** ( p= 0.000 ) yang berarti hubungan antara tes Bruce dengan tes Fox Sedang.
(5)
36
5.2 Saran
1. Untuk mahasiswa UKM dapat meningkatkan tingkat kebugaran dengan berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi sehingga kebugarannya dapat tetap terjaga yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dan untuk menunjang prestasi belajar. 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan jumlah sampel lebih
besar sehingga didapatkan hasil yang lebih baik dan hubungan yang lebih kuat.
(6)
37
Astrand P.O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. P. 355-382.
Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985 Exercise Physiology : Human Bionergetics and Its Applications. New York : Macmilian Publishing Co. p. 221-339.
Clarke D. H. 1975 Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice-Hall, Inc. p. 47-48, 51,167-171,175,182, 195.
Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan.
Http://www.depkes.go.id/downloads/Panduan%20Kesehatan%20 Olahraga.pdf.
6 Juli 2009.
Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basic of Phisical Education and Atlhetics. 4 th ed. New York : Saunders college Publishing p.89, 100, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251, 255.
Guyton A. C., J. E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. h. 74, 76, 80-81, 84, 244,248, 1112, 1119, 1121, 1123
Guilford, J. P. 1956. Fundamental Statistic in Psycology and Education. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.
Lamb D. R. 1984 Physiology of Exercise Respon and Adaptations. 2nd edition. New York : MacMilan Publishing Company p 5-8, 137-141, 145, 149, 162-168 370-381.
Wilmore J.H. and D L Costill. 1984 Physiology of Sport and Exercise Human Kinetics. USA. P 176-184, 216-223, 226-234, 446-448.