Seleksi Melalui Jalur Khusus Masih Diperdebatkan.

Pikiran Rakyat
o Selasa
4

5
20

.Mar

o Rabu 0 Kamis 0 Jumat
6

21
OApr
~,',

«"

7
22


8
23

OMei
'"

< ' 0

9

10
24

OJun
,.,

11
25

OJul

"

,

,_

26
0 Ags

.

12

0

Sabtu

27

OSep


13

28

Mlngqu

e

OOkt

29

15

ONov

30

ODes


,

Selel~si Melalui
Jalur Khusus
Masih Diperdebatkan
BANDUNG, (PR).Jalur khusus. penerimaan
mahasiswa masih diperdebatkan dalam penyusunan peraturan menteri pendidikan nasional (permendiknas) tentang
akuntabilitas badan hukum
Pendidikan (BHP) sebagai tindak lanjut disahkannya Undang-Un dang
(UU) No.
9/2009 tentang BHP. Pasalnya,
melalui jalur itu dikhawatirkan
pergurnan tinggi (PT) akan semakin mengeksplorasi mahasiswa sebagai somber dana mereka.
"Dengan diberlakukannya
BHP lebih besar, kemungkinannya PT menimba keuangan
dari mahasiswa. Dengan demikian yang kontra, termotivasi
ingin melindungi mahasiswa
agar tidak dijadikan sebagai
objek dana. Sementara itu kalau memang jalur khusus diperkenankan, bagaimana pelaksanaannya, itu sedang digodok," ujar akademisi dari Universitas Katholik Parahyangan

yang juga terlibat dalam penyusunan rancangan UU BHP
dan permendiknas Johannes
Gunawan, di Bandung, Jumat
(13/3).

--- -

~--

Kliping
---

Johannes mengatakan, apa- pemberlakuan UUBHP dan tibila PT sudah menjadi BHP, dak adanya kontrol dari pemedia terikat oleh semua peraturrintah dalamjalur khusus, mean BHP, termasuk permendiknurut dia adalah subsidi pemenas itu yang salah satunya
rintah hanya akan dirasakan
oleh lebih dari 80% mahasiswa
mengatur tentang kuota mahasiswa barn. Saat ini, masih di- kaya di suatu PT. Meskipun UU
berlakukannya jalur khusus
BHP mensyaratkan 20% dari
yang mensyaratkan sejumlah
jumlah mahasiswa PT adalah

uang pendidikan di sejumlah
mahasiswa miskin, DarmaPTN, menurnt dia, karena PT ningtyas menilai hal itu sulit diitu masih berstatus badan hu- terapkan.
kum milik negara (BHMN).
'Yang ada mahasiswa miskin
"Tapi nanti setelah masa di PT kurang dari 20%. Di latransisi 3 tahun untuk PT pangan yang terjadi adalah suBHMN, 4 tahun untuk PTN, lit menjaring mereka yang misdan 6 tahun untuk PTS, mere- kin," katanya.
ka harus menyesuaikan diri deDarmaningtyas menambahngan aturan-aturan tentang
kan, selama ini masyarakat
BHP. Termasuk apakah masih miskin telah terseleksi sejak sediperbolehkannya jalur khusus kolah menengah
pertama
dalam permendiknas," katanya. (SMP) dengan bersekolah di
Sementara itu, pengamat
pinggiran. Selanjutnya karena
pendidikan
Darmaningtyas
ketidakmampuannya, mereka
menegaskan, tidak ada yang bi- masuk ke sekolah menengah
sa menjamin kemudahan akses kejuruan (SMK),bukan sekolah
berkuliah bagi masyarakat mis- menengah atas (SMA). "Padakin termasuk permendiknas
hal target 20% dalam UU BHP
itu. "Permendiknas kekuatanitu kan SMA. Lagi pula Dirjen

nya di bawah bu. Kalau di UU Dikti (Depdiknas) saja sudah
BHP tidak mengatur tentang
mengatakan orang miskin dari
kuota, PT tidak akan menggub- jumlah semua mahasiswa PTN
ris itu," katanya.
di Indonesia hanya 3%-nya,"
Yang dikhawatirkan dengan
tuturnya. (A-t67)***

Humos

Unpod

2009

16.

31