Sejarah Calon Pahlawan Nasional K. H. Ahmad Sanusi Berdasarkan Buku-buku dan Kesaksian Dalam Rangka Pengusulannya sebagai Pahlawan Nasional.

(1)

SEJARAH CALON PAHLAWAN NASIONAL

K. H. AHMAD SANUSI

Berdasarkan Buku-buku dan Kesaksian Dalam Rangka

Pengusulannya sebagai Pahlawan Nasional

Oleh:

Prof. Dr. Hj. Nina H. Lubis, M. S.

Miftahul Falah, S. S.

Tanti R. Skober, M. Hum.

Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat

bekerja sama dengan

Pusat Kebudayaan Sunda


(2)

SEJARAH CALON PAHLAWAN NASIONAL

K. H. AHMAD SANUSI

Berdasarkan Buku-buku dan Kesaksian Dalam Rangka

Pengusulannya sebagai Pahlawan Nasional

Pasal 44

(1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperba-nyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana pen-jara paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil ppelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).


(3)

SEJARAH CALON PAHLAWAN NASIONAL

K. H. AHMAD SANUSI

Berdasarkan Buku-buku dan Kesaksian Dalam Rangka

Pengusulannya sebagai Pahlawan Nasional

Oleh:

Prof. Dr. Hj. Nina H. Lubis, M. S.

Miftahul Falah, S. S.

Tanti R. Skober, M. Hum.

Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat

bekerja sama dengan


(4)

Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

Sejarah Calon Pahlawan Nasional K. H. Ahmad Sanusi

Penulis : Prof. Dr. Hj. Nina H. Lubis, M. S. Miftahul Falah, S. S.

Tanti R. Skober, M. Hum.

Setting dan Lay-Out : Anjani Dyah Paramita, S. Sos.

Desain Sampul : Anjani Dyah Paramita, S. Sos.

Diterbitkan Maret 2009, oleh

Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Pusat Kebudayaan Sunda, Fakultas Sastra,


(5)

Sejarah Calon Pahlawan Nasional K. H. Ahmad Sanusi: Bagian Awal

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada Tim Penulis sehingga dapat menyelesaikan kajian tentang kepahlawanan KH Ahmad Sanusi ini, meskipun waktunya sangat singkat.

Kajian ini dibuat dalam rangka pengusulan KH Ahmad Sanusi sebagai pahlawan nasional, pada tahun 2009. Selain itu, kajian yang diterbitkan dalam bentuk buku kecil ini dimaksudkan untuk mendokumentasikan riwayat hidup seorang tokoh pejuang sehingga nilai-nilai kejuangannya dapat diwariskan kepada generasi penerus. Bagi keperluan


(6)

Sejarah Calon Pahlawan Nasional K. H. Ahmad Sanusi: Bagian Awal

vi

Ilmu Sejarah, kiranya buku ini dapat menjadi sumbangan untuk memperkaya historiografi Indonesia, khususnya dalam bentuk biografi tokoh. Kajian ini dilengkapi pula dengan untaian foto-foto terkait kegiatan K. H. Ahmad Sanusi.

Dalam upaya penulisan buku ini, penulis banyak mendapat bantuan, baik moril maupun material. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, Tim Penulis pertama-tama mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat, H. Aip Rivai, S. H., M. M., yang telah membantu untuk mewujudkan kajian ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Keluarga besar Alm. KH Ahmad Sanusi, yang telah memberikan informasi tentang almarhum. Terakhir, kami juga menyampaikan ucapan terima kasih untuk Ananda Anjani Dyah Paramita, S. Sos., yang telah membantu penyelesaian lay out buku ini.

Bandung, Maret 2009


(7)

Sejarah Calon Pahlawan Nasional K. H. Ahmad Sanusi: Bagian Awal

vii

DAFTAR ISI

Hlm.

KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vii BAB I : PENDAHULUAN ... 1 BAB II : RIWAYAT PERJUANGAN

K. H. AHMAD SANUSI ... 5

A. Berjuang Melawan Pemerintah Kolonial ... 5 B. Hidupnya untuk Mengabdi dan Berjuang ... 24 C. Perjuangannya Berjangkauan Luas


(8)

Sejarah Calon Pahlawan Nasional K. H. Ahmad Sanusi: Bagian Awal

viii

D. Konsistensi dalam Perjuangan dengan

Semangat Kebangsaan/Nasionalisme ... 50

E. Akhlak dan Moral Keagamaannya Begitu Tinggi ... 59

F. K. H. Ahmad Sanusi Tidak Pernah Menyerah Pada Lawan/Musuh ... 65

G. K. H. Ahmad Sanusi Tidak Pernah Melakukan Perbuatan Tercela ... 72

BAB III : KESIMPULAN ... 81

DAFTAR SUMBER ... 87


(9)

Sejarah Calon Pahlawan Nasional K. H. Ahmad Sanusi: Pendahuluan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam perkembangan sejarah Indonesia kita dapat menemukan para pelaku sejarah yang memiliki peranan penting dalam perjuangan meraih kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan juga dalam mengisi kemerdekaan yang telah diraih. Tokoh-tokoh itu tersebar di berbagai pelosok tanah air, dalam berbagai bidang: politik, pendidikan, militer, agama, budaya, ataupun ekonomi. Salah seorang di antaranya adalah KH Ahmad Sanusi. Siapakah tokoh ini?

K.H. Ahmad Sanusi, yang lahir pada tanggal 18 September 1888 di Desa Cantayan, Sukabumi, dikenal sebagai Ajengan Genteng. Karena dianggap merongrong kewibawaan


(10)

Sejarah Calon Pahlawan Nasional K. H. Ahmad Sanusi: Pendahuluan

2

pemerintah kolonial melalui fatwa-fatwanya, K.H. Ahmad Sanusi ditangkap pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1927 dan ditahan tanpa peradilan di Batavia selama 5 tahun dan kemudian dikenakan status tahanan kota selama 7 tahun.

KH Ahmad Sanusi dianggap sebagai ulama tradisional yang melakukan pembaharuan dalam pendidikan Islam. Selama ditahan oleh pemerintah kolonial, K.H. Ahmad Sanusi banyak menulis buku yang memuat pemikiran-pemikirannya. Berbagai permasalahan keagamaan yang muncul waktu itu dapat dijawab melalui buku-buku ini sehingga popularitasnya sangat meningkat. Dari tahanan pula ia mendirikan AII, yang menjadi wadah perjuangannya. Ia juga aktif sebagai penasehat Sarekat Islam di Sukabumi. Pada masa pendudukan Jepang, KH Ahmad Sanusi aktif pula dalam mendirikan pasukan sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor dan Sukabumi. Tahun 1944 ia diangkat menjadi anggota BPUPKI. Selanjutnya, setelah proklamasi kemerdekaan RI, KH Ahmad Sanusi diangkat sebagai anggota KNIP dan ikut hijrah ke Yogyakarta setelah Perjanjian Renville. Setelah perang kemerdekaan kembali ke Sukabumi hingga meninggal dunia pada tahun 1950.

Dalam Pedoman Pengusulan Pengaungerahan Gelar

Pahlawan Nasional dan Pengusulan Penetapan Perintis

Kemerdekaan , yang dikeluarkan oleh Direktorat

Kepahlawanan dan Kejuangan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial tahun 2001 di Jakarta, ditetapkan bahwa kriteria calon pahlawan nasional adalah sebagai berikut:


(1)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada Tim Penulis sehingga dapat menyelesaikan kajian tentang kepahlawanan KH Ahmad Sanusi ini, meskipun waktunya sangat singkat.


(2)

Bagian Awal

vi

Ilmu Sejarah, kiranya buku ini dapat menjadi sumbangan untuk memperkaya historiografi Indonesia, khususnya dalam bentuk biografi tokoh. Kajian ini dilengkapi pula dengan untaian foto-foto terkait kegiatan K. H. Ahmad Sanusi.

Dalam upaya penulisan buku ini, penulis banyak mendapat bantuan, baik moril maupun material. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, Tim Penulis pertama-tama mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat, H. Aip Rivai, S. H., M. M., yang telah membantu untuk mewujudkan kajian ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Keluarga besar Alm. KH Ahmad Sanusi, yang telah memberikan

informasi tentang almarhum. Terakhir, kami juga

menyampaikan ucapan terima kasih untuk Ananda Anjani Dyah Paramita, S. Sos., yang telah membantu penyelesaian lay out buku ini.

Bandung, Maret 2009


(3)

DAFTAR ISI

Hlm. KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vii BAB I : PENDAHULUAN ... 1 BAB II : RIWAYAT PERJUANGAN


(4)

Bagian Awal

viii

D. Konsistensi dalam Perjuangan dengan

Semangat Kebangsaan/Nasionalisme ... 50

E. Akhlak dan Moral Keagamaannya Begitu Tinggi ... 59

F. K. H. Ahmad Sanusi Tidak Pernah Menyerah Pada Lawan/Musuh ... 65

G. K. H. Ahmad Sanusi Tidak Pernah Melakukan Perbuatan Tercela ... 72

BAB III : KESIMPULAN ... 81

DAFTAR SUMBER ... 87


(5)

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam perkembangan sejarah Indonesia kita dapat menemukan para pelaku sejarah yang memiliki peranan

penting dalam perjuangan meraih kemerdekaan,

mempertahankan kemerdekaan juga dalam mengisi

kemerdekaan yang telah diraih. Tokoh-tokoh itu tersebar di berbagai pelosok tanah air, dalam berbagai bidang: politik, pendidikan, militer, agama, budaya, ataupun ekonomi. Salah


(6)

Pendahuluan

2

pemerintah kolonial melalui fatwa-fatwanya, K.H. Ahmad Sanusi ditangkap pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1927 dan ditahan tanpa peradilan di Batavia selama 5 tahun dan kemudian dikenakan status tahanan kota selama 7 tahun.

KH Ahmad Sanusi dianggap sebagai ulama

tradisional yang melakukan pembaharuan dalam pendidikan Islam. Selama ditahan oleh pemerintah kolonial, K.H. Ahmad Sanusi banyak menulis buku yang memuat pemikiran-pemikirannya. Berbagai permasalahan keagamaan yang muncul waktu itu dapat dijawab melalui buku-buku ini sehingga popularitasnya sangat meningkat. Dari tahanan pula ia mendirikan AII, yang menjadi wadah perjuangannya. Ia juga aktif sebagai penasehat Sarekat Islam di Sukabumi. Pada masa pendudukan Jepang, KH Ahmad Sanusi aktif pula dalam mendirikan pasukan sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor dan Sukabumi. Tahun 1944 ia diangkat menjadi

anggota BPUPKI. Selanjutnya, setelah proklamasi

kemerdekaan RI, KH Ahmad Sanusi diangkat sebagai anggota KNIP dan ikut hijrah ke Yogyakarta setelah Perjanjian Renville. Setelah perang kemerdekaan kembali ke Sukabumi hingga meninggal dunia pada tahun 1950.

Dalam Pedoman Pengusulan Pengaungerahan Gelar

Pahlawan Nasional dan Pengusulan Penetapan Perintis

Kemerdekaan , yang dikeluarkan oleh Direktorat

Kepahlawanan dan Kejuangan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial tahun 2001 di Jakarta, ditetapkan bahwa kriteria calon pahlawan nasional adalah sebagai berikut: