PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL (Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya).
(Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Oleh :
WIRAWAN PRASOJO UTOMO 0513010131/FE/EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
(2)
PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL
(Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya)
yang diajukan :
WIRAWAN PRASOJO UTOMO 0513010131/FE/EA
disetujui untuk ujian lisan oleh
Pembimbing Utama
Dra. Ec. Harymami, MM Tanggal : ……….
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi NIP. 030.194.437
(3)
PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL
(Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya)
Disusun oleh :
WIRAWAN PRASOJO UTOMO 0513010131/FE/EA
telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal, 26 November 2010
Pembimbing Utama Tim Penguji Utama Ketua
Dra. Ec. Harymami, MM Drs. Ec. Munari, MM
Sekretaris
Dra. Ec. Harymami, MM
Anggota
Dra. Ec. Diah Hari S. Ak, MSi
Dekan Fakultas Ekonomi
DR.H. Dhani Ichsanudin Nur, MM NIP. 030.202.389
(4)
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Persepsi dan Penggunaan Informasi Akuntansi terhadap Keberhasilan Pengusaha Kecil (Studi Kasus Pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya)”,
dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.
Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 4. Ibu Dra. Ec. Harymami, MM, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan saran untuk penulis.
5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
(5)
sebanyak - sebanyaknya, karena beliaulah yang selama ini telah memberi dorongan semangat baik material maupun spiritual, dan memberikan curahan kasih sayangnya sampai skripsi ini selesai.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang telah mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan, memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Sebagai penutup penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat, almamater, dan ilmu pengetahuan.
Surabaya, November 2010
Penulis
(6)
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
ABSTRAKSI... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah... 5
1.3. Tujuan Penelitian... 5
1.4. Manfaat Penelitian... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 6
2.2. Landasan Teori ... 9
2.2.1. Akuntansi ... 9
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi ... 9
2.2.1.2. Tujuan Akuntansi... 10
2.2.2. Informasi ... 10
2.2.2.1. Pengertian Informasi ... 10
2.2.2.2. Siklus Pengolahan Data ... 11
2.2.2.3. Karakteristik Informasi ... 12
2.2.3. Akuntansi Sebagai Sistem Informasi ... 13
(7)
2.2.4.2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)... 16
2.2.4.3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 16
2.2.4.4. Jenis Sistem Informasi Akuntansi (SIA)... 17
2.2.4.5. Para Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 19
2.2.5. Persepsi ... 21
2.2.6. Usaha Kecil Menengah (UKM) ... 22
2.2.6.1. Kriteria Usaha Kecil Menengah... 22
2.2.6.2. Kekuatan Usaha Kecil Menengah... 23
2.2.6.3. Kelemahan Usaha Kecil Menengah... 24
2.2.6.4. Peluang Usaha Kecil Menengah ... 25
2.2.7. Keberhasilan Perusahaan Kecil ... 26
2.3. Kerangka Pikir ... 27
2.4. Hipotesis ... 27
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Dan Teknik Pengukuran Variabel ... 28
3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 30
3.2.1. Populasi... 30
3.2.2. Sampel... 30
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data ... 30
3.3.2. Metode Pengumpulan Data... 30
(8)
3.4.2. Uji Reliabilitas ... 31
3.4.3. Uji Normalitas... 31
3.5. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 32
3.5.1. Teknik Analisis ... 32
3.5.2. Uji Hipotesis ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Diskripsi Hasil Penelitian ... 34
4.2. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 36
4.2.1. Uji Analisis Data... 36
4.2.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas Dan Normalitas ... 36
4.2.1.1.1. Uji Validitas... 36
4.2.1.1.2. Uji Reliabilitas ... 37
4.2.1.1.3. Uji Normalitas ... 37
4.2.2. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana... 38
4.2.3. Uji Hipótesis ... 40
4.3. Pembahasan ... 41
4.3.1. Implikasi ... 41
4.3.2.Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat... 43
4.3.3.Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya... 43
4.4. Keterbatasan Penelitian ... 44
(9)
5.2. Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(10)
Halaman
Tabel. 1.1 Data Pendapatan Pengusaha Tanaman Hias Di Jalan Kayun
Surabaya... 3
Tabel. 4.1 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Persepsi dan Penggunaan Informasi Akuntansi (X)... 34
Tabel. 4.2 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Keberhasilan Pengusaha Kecil (Y) ... 35
Tabel. 4.3 Hasil Uji Validitas... 36
Tabel. 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 37
Tabel. 4.5 Hasil Uji Normalitas ... 38
Tabel. 4.6 Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Sederhana ... 39
Tabel. 4.7 Hasil Analisis Pengaruh Variabel Bebas TerhadapVariabel Terikat ... 40
Tabel. 4.8 Koefisien Determinasi (R square / R2) ... 41
(11)
Halaman
Gambar. 2.1. Siklus Pengolahan Data Secara Manual ... 12 Gambar. 2.2. Lingkaran Ketergantungan Usaha Kecil ... 25 Gambar. 2.3. Diagram Kerangka Pikir... 27
(12)
ix
Oleh :
WIRAWAN PRASOJO UTOMO
Abstrak
Keberhasilan usaha kecil tidak lepas dari kerja keras pemilik yang mengelolanya. Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilan usaha, termasuk usaha kecil. Dengan kurangnya pengetahuan dalam pembukuan, otomatis menghambat mereka menjalankan kegiatan pembukuan keuangan. Pengusaha kecil memandang bahwa proses akuntansi tidak terlalu penting untuk diterapkan. Dengan melalui wawancara dengan para pengusaha perihal mengenai tingkat pendapatan, dijelasakan bahwa di dalam pencatatan pembukuan dilakukan hanya dengan melihat berapa uang yang masuk diselisihkan dengan uang yang keluar, dan apabila uang yang masuk, lebih besar dari uang yang keluar, maka mereka untung, atau sebaliknya, selain itu mereka juga beranggapan bahwa tujuan mereka mempunyai usaha yaitu untuk menyambung hidup, jadi mereka tidak memerlukan sistem pencatatan yang terlalu rumit, kalau hal itu dibiarkan oleh para pengusaha terutama pengusaha kecil dan menengah tidak menutup kemungkinan dalam jangka panjang perusahaan tidak bisa mengembangkan usahanya akibat dari tidak dilakukan pengukuran atau penilaian dari setiap aktivitas usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari persepsi dan penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil
Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah 15 pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya, Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 15 responden tersebut dan kuesioner tersebut terdiri dari 10 pernyataan yang dibagi menjadi 2 bagian. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji Regresi Linier Sederhana dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Hipotesis yang menyatakan bahwa diduga persepsi dan penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, teruji kebenarannya.
Keyword : Persepsi dan penggunaan informasi akuntansi dan Keberhasilan
(13)
PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL
(Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya)
Oleh :
WIRAWAN PRASOJO UTOMO HARYMAMI
Abstrak
Keberhasilan usaha kecil tidak lepas dari kerja keras pemilik yang mengelolanya. Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilan usaha, termasuk usaha kecil. Dengan kurangnya pengetahuan dalam pembukuan, otomatis menghambat mereka menjalankan kegiatan pembukuan keuangan. Pengusaha kecil memandang bahwa proses akuntansi tidak terlalu penting untuk diterapkan. Dengan melalui wawancara dengan para pengusaha perihal mengenai tingkat pendapatan, dijelasakan bahwa di dalam pencatatan pembukuan dilakukan hanya dengan melihat berapa uang yang masuk diselisihkan dengan uang yang keluar, dan apabila uang yang masuk, lebih besar dari uang yang keluar, maka mereka untung, atau sebaliknya, selain itu mereka juga beranggapan bahwa tujuan mereka mempunyai usaha yaitu untuk menyambung hidup, jadi mereka tidak memerlukan sistem pencatatan yang terlalu rumit, kalau hal itu dibiarkan oleh para pengusaha terutama pengusaha kecil dan menengah tidak menutup kemungkinan dalam jangka panjang perusahaan tidak bisa mengembangkan usahanya akibat dari tidak dilakukan pengukuran atau penilaian dari setiap aktivitas usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari persepsi dan penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil
Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah 15 pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya, Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 15 responden tersebut dan kuesioner tersebut terdiri dari 10 pernyataan yang dibagi menjadi 2 bagian. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji Regresi Linier Sederhana dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For
Windows
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Hipotesis yang menyatakan bahwa diduga persepsi dan penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, teruji kebenarannya.
Keyword : Persepsi dan penggunaan informasi akuntansi dan
(14)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan perekonomian di Indonesia yang berdasarkan pada konsep pengembangan ekonomi kerakyatan banyak di dapat dari sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Sektor ini mempunyai peranan penting baik untuk perekonomian nasional maupun daerah. Di Indonesia, usaha kecil mampu meyerap 88% tenaga kerja, memberikan kontribusi terhadap domestik bruto sebesar 40%, dan mempunyai potensi sebagai salah satu sumber penting pertumbuhan ekspor non-migas (Indonesia Small Business Research Center, 2003 dalam Pinasti 2007).
Keberhasilan usaha kecil tidak lepas dari kerja keras pemilik yang mengelolanya. Kebijakan-kebijakan manajemen yang merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh persepsi pemilik terhadap informasi akuntansi keuangan.
Menurut Megginson (2000) dalam Pinasti (2007 :322) informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilan usaha, termasuk usaha kecil. Informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan dapat menjadi modal dasar bagi UKM untuk pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, pengembangan harga, dan lain-lain. Dalam hubungannya dengan pemerintah dan kreditur (bank), penyediaan informasi juga diperlukan. Kewajiban penyelenggaraan pencatatan akuntansi yang baik
(15)
bagi usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam Undang-Undang Usaha Kecil No. 9 tahun 1995 dan dalam Undang-Undang Perpajakan (Pinasti, 2007; 322). Tapi kenyataannya, kebanyakan pengusaha kecil di Indonesia tidak menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya (Pinasti, 2007; 322).
Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) identik dengan masih kurangnya kesadaran untuk menjalankan pembukuan dengan baik dalam dunia bisnis. Dengan kurangnya pengetahuan dalam pembukuan, otomatis menghambat mereka menjalankan kegiatan pembukuan keuangan.
Sementara minimnya pengetahuan pebisnis UKM dalam pembukuan juga seringkali tidak disertai dengan pemenuhan sumberdaya untuk menjalankan kegiatan akuntansi bisnis. Kesadaran akan pentingnya pembukuan justru sering timbul ketika mereka harus berhadapan dengan institusi atau pihak lain yang mensyaratkan adanya laporan keuangan atau istilah modernnya akuntansi, untuk kegiatan tertentu. Misalnya, untuk kepentingan meminjam modal ke bank. Salah seorang manajer klinik usaha kecil dan koperasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), (Idrus, 2000 dalam Pinasti, 2007), menyatakan bahwa para pengusaha kecil tidak memiliki pengetahuan akuntansi, dan banyak diantara mereka yang belum memahami pentingnya pencatatan dan pembukuan bagi kelangsungan usaha.
Pengusaha kecil memandang bahwa proses akuntansi tidak terlalu penting untuk diterapkan. Dalam menjalankan aktivitas usaha seringkali orang merasa kesulitan dalam melakukan pencatatan terhadap apa yang terjadi di perusahaan. Kesulitan itu menyangkut aktivitas dan penilaian atas
(16)
hasil yang dicapai oleh setiap usaha. Apalagi kalau harus dilakukan pengukuran dan penilaian atas aktivitas yang terjadi dalam kegiatan usaha. Pencatatan dilakukan hanya dengan melihat berapa uang yang masuk diselisihkan dengan uang yang keluar, tanpa melihat pengeluaran uang itu untuk atau dari alokasi kegiatan usaha ataupun non usaha, Seringkali dalam skala usaha kecil menengah hasil usaha dikatakan bagus jika pendapatan sekarang lebih tinggi dibanding dengan pendapatan sebelumnya. Padahal indikator dari keberhasilan tidak hanya diukur dari pendapatan saja. Perlu pengukuran atas transaksi atau kegiatan yang terjadi, perlu pengelompokan serta perlu pengihtisaran transaksi-transaksi tersebut. Dengan demikian setiap aktivitas yang berhubungan dengan usaha perusahaan dapat dicatat dan dilaporkan dengan benar.
Atas dasar hasil kuesioner terhadap 5 koresponden pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya, dapat disajikan pada tabel 1.1. sebagai berikut :
Tabel 11. Data Pendapatan Pengusaha Tanaman Hias Di Jalan Kayun Surabaya
No Nama pengusaha Penjualan Biaya Keuntungan 1 Bp. Siswadi 27.708.000,00 9.500.000,00 18.208.000,00
2 Bp. Kurdi 24.663.000,00 8.250.000,00 16.413.000,00
3 Bp. Agus 34.488.000,00 15.502.500,00 18.985.500,00
4 Bp. Joko 30.873.073,00 13.525.000,00 17.348.073,00
5 Bp. Kusmin 31.265.502,90 13.575.000,00 17.690.502,90
Sumber : Peneliti
Dari tabel 1.1. diatas dapat diketahui tingkat keuntungan yang diperoleh 5 pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya dengan melalui wawancara dengan para pengusaha perihal mengenai tingkat
(17)
pendapatan, dijelasakan bahwa di dalam pencatatan pembukuan dilakukan hanya dengan melihat berapa uang yang masuk diselisihkan dengan uang yang keluar, dan apabila uang yang masuk, lebih besar dari uang yang keluar, maka mereka untung, atau sebaliknya, selain itu mereka juga beranggapan bahwa tujuan mereka mempunyai usaha yaitu untuk menyambung hidup, jadi mereka tidak memerlukan sistem pencatatan yang terlalu rumit. Padahal secara akuntansi biaya – biaya yang dikeluarkan dalam mendukung pelaksanaan operasional, misalnya biaya listrik, air, sewa tempat dan biaya tenaga kerja harus ikut diperhitungkan, hal ini dilakukan untuk menentukan harga jual, kalau hal itu dibiarkan oleh para pengusaha terutama pengusaha kecil dan menengah tidak menutup kemungkinan dalam jangka panjang perusahaan tidak bisa mengembangkan usahanya akibat dari tidak dilakukan pengukuran atau penilaian dari setiap aktivitas usaha. Agar bisa melakukan pengakuan, penilaian, pengukuran, setiap pengusaha perlu menciptakan sebuah sistem pencatatan yang baik dari setiap aktivitas usaha tersebut. Dengan sistem pencatatan yang baik nantinya akan dihasilkan pelaporan hasil usaha dan kondisi perusahaan yang benar. Hal ini bisa dilakukan jika unit usaha melakukan sistem akuntansi yang disesuaikan dengan jenis usahanya. Jika perusahaan belum mampu untuk menciptakan sistem akuntansi yang baik, minimal unit usaha (kecil dan menengah) melakukan sistem pembukuan yang baik (Hidayat, 2004).
Melihat begitu banyak peranan dan manfaat informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan hidup pengusaha kecil dan menyadari betapa beragamnya pemahaman setiap orang terhadap informasi yang ada, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
(18)
penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi dan Penggunaan Informasi Akuntansi terhadap Keberhasilan Pengusaha Kecil (Studi Kasus Pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya)”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu apakah persepsi dan penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari persepsi dan penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil
1.4. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil manfaat antara lain :
1. Bagi Pengusaha Kecil
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan khususnya dalam hal pembinaan akuntansi pada pengusaha kecil dan sebagai sumbangan
(19)
pemikiran dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan hidup para pengusaha kecil.
2. Bagi Universitas
Sebagai tambahan khasanah perpustakaan, bahan referensi dan bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut, yang berhubungan dengan masalah yang ada.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti untuk mengetahui lebih dalam tentang pentingnya informasi akuntansi keuangan bagi pengembangan pengusaha kecil.
(20)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait dengan penelitin ini, telah dilakukan oleh
1. Pinasti (2007)
a Judul
“Pengaruh penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi terhadap Persepsi Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi: Suatu Riset Eksperimen”
b Permasalahan
Apakah penyelenggaraan dan penggunaan akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi?
c Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelenggaraan dan panggunaan informasi akuntansi terbukti secara empiris dalam riset eksperimen ini mempunyai pengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi.
2. Sugiarto (2004)
a Judul
“Pengaruh Persepsi Manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan terhadap keberhasilan Perusahaan kecil di Sentra Industri Kecil (SIK) Logam Ngingas-Waru”.
(21)
b Permasalahan
Apakah ada pengaruh Persepsi Manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan terhadap keberhasilan Perusahaan kecil di Sentra Industri Kecil (SIK) Logam Ngingas-Waru?
c Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh Persepsi Manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan terhadap keberhasilan Perusahaan kecil di Sentra Industri Kecil (SIK) Logam Ngingas-Waru
3. Kiryanto (2001)
a Judul
“Pengaruh Persepsi Manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan terhadap keberhasilan Perusahaan kecil”.
b Permasalahan
Apakah ada pengaruh persepsi manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan terhadap keberhasilan Perusahaan kecil?
c Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh persepsi manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan terhadap keberhasilan Perusahaan kecil
Penelitian yang dilakukan sekarang ini berbeda dengan penelitian terdahulu, yaitu terletak pada waktu, sampel, dan metode penelitian. Sedangkan persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang UKM dan Informasi akuntansi. Oleh karena itu, penelitian sekarang bukan replikasi dari penelitian terdahulu.
(22)
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Akuntansi
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi
Informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan dapat menjadi modal dasar bagi UKM untuk pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan usaha kecil.
American Accounting Association dalam Sumarso S. R. (2002)
mendefinisikan akuntansi sebagai proses mendefinisikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan keputusan tersebut.
Komite teknologi AICPA (The Committee on Terminology the
American Institute of Certified Public Accountants) mendefinisikan
akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran transaksi serta kejadian yang bersifat keuangan, dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang serta interpretasi dari hasil proses tersebut (Ikhsan dan Ishak, 2005 : 5).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan (laporan keuangan) yang terjadi dari kejadian - kejadian, transaksi - transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu dan sesuai dengan prinsip akuntansi untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan, dengan satuan pengukuran rupiah.
(23)
2.2.1.2. Tujuan Akuntansi
Menurut Ikhsan dan Ishak (2005 : 5) informasi melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari informasi keuangan memiliki tujuan, yaitu : 1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan
bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pembelian kredit.
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukkan sumber-sumber ekonomi perusahaan serta asal dari kekayaan tersebut.
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pendanaan perusahaan.
5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pendanaan perusahaan.
6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan.
2.2.2. Informasi
2.2.2.1. Pengertian Informasi
Menurut Cushing (1986: 11) suatu perbedaan biasanya ditarik antara data dan informasi. Data dapat terdiri dari sekumpulan karakter yang diterima sebagai input terhadap suatu sistem informasi dan disimpan serta diolah, sedangkan Informasi diartikan sebagai output pengolahan data yang diorganisir dan berguna bagi orang yang menerimanya.
(24)
Sedangkan menurut Jogiyanto (1997: 25) data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, sedangkan Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya sehingga menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact
dan entity) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Selanjutnya menurut Wilkinson (1990: 6) data merupakan fakta dan angka dan malah simbol-simbol yang belum diolah yang menjadi bahan masukan system informasi, sedangkan informasi merupakan pengetahuan berarti dan berguna untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Dengan kata lain, informasi adalah data yang telah diproses sehingga bentuknya berubah dan nilainya semakin tinggi.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan hasil data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi penerimanya untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan.
2.2.2.2. Siklus Pengolahan Data
Untuk mengubah data menjadi informasi, dilakukan proses pengolahan data. Dalam akuntansi, proses ini disebut siklus akuntansi. Dalam sistem informasi akuntansi, proses pengolahan ini dilakukan dengan beberapa tahapan tertentu, yaitu sistem informasi akuntansi yang diproses secara manual dan sistem informasi akuntansi yang diproses dengan komputer.
(25)
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah gambar siklus pengolahan data secara manual, ynag dapat disajikan pada gambar 2.1, sebagai berikut.
Gambar 2.1 : Siklus Pengolahan Data Secara Manual
Laporan Keuangan Buku
Besar Jurnal
Bukti Transaksi
Buku Pembantu
Sumber : Zaki Baridwan, 1994, Sistem Informasi Akuntansi, BPPE, Yogyakarta, Edisi Kedua, hal. 4
Dari gambar 2.1 di atas dapat dijelaskan bahwa proses pengolahan data manual di mulai dari pengunpulan bukti - bukti transaksi, setlah itu dilakukan penjurnalan, dari proses kegiatan pencatatan penjurnalan dilanjutkan ke buku besar, setelah itu barulah dapat disusun laporan keuangan.
2.2.2.3. Karakteristik Informasi
Menurut Marshall B Romney dan Paul John Steinbart (2004: 12), karakteristik informasi yang berguna meliputi hal-hal berikut :
1. Relevan
Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian, memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfirmasikan atau memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya.
(26)
2. Andal
Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan secara akurat mewakili kejadian atau aktivitas di organisasi.
3. Lengkap
Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya.
4. Tepat waktu
Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan para pengambil keputusan menggunakannya dalam membuat keputusan.
5. Dapat dipahami
Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas.
6. Dapat diverifikasi
Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama.
2.2.3. Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
Sebagai sistem informasi, akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak, baik dalam kalangan intern maupun dari luar organisasi yang menyelenggarakan akuntansi tersebut.
(27)
Secara garis besar (Weygandt, dkk, 2007: 6) pihak-pihak tersebut adalah:
1. Pengguna Internal, yaitu para manajer yang merencanakan, mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis, antara lain : manajer pemasaran, supervisor produksi, direktur keuangan, dan pejabat perusahaan.
2. Pengguna Eksternal, yaitu :
a. Investor, menggunakan informasi guna membuat keputusan untuk membeli, menahan, atau menjual sahamnya.
b. Kreditor, seperti pemasok menggunakan informasi akuntansi guna mengevaluasi risiko pemberian kredit atau pinjaman.
c. Badan Perpajakan Amerika Serikat, seperti Internal Revenue Service (IRS), ingin mengetahui apakah perusahaan telah mematuhi undang-undang perpajakan.
d. Badan-badan pembuat peraturan, seperti Securities and Exchange
Commission (badan pengawas pasar modal Amerika Serikat) dan
Federal Trade Commission, ingin mengetahui apakah perusahaan
telah beropeasi sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan. e. Pelanggan, akan tertarik dengan sebuah perusahaan tetap terus
menghargai jaminan dan dukungan produk atas lini produknya. f. Serikat Pekerja, ingin mengetahui apakah para pemilik dapat
membayar kenaikan upah dan tunjangan.
g. Perencana ekonomi menggunakan informasi akuntansi untuk meramalkan aktivitas perekonomian.
(28)
2.2.4. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
2.2.4.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Perusahaan sangat memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, dalam menyajikan informasi yang sesuai kebutuhan manajemen maupun pihak di luar perusahaan yang memerlukannya.
Menurut Simamora (2000: 4) Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi kepada para pemakai informasi yang berkepentingan.
Sedangkan menurut Widjajanto (2001: 4) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksana dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk menstransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Selanjutnya menurut Chusing (1986: 15), SIA adalah didefinisikan sebagai kumpulan dari manusia dan sumber- sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan informasi pengolahan data informasi.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3)
(29)
2.2.4.2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Organisasi perusahaan modern yang dilayani oleh sistem informasi akuntansi merupakan suatu badan atau lembaga yang sangat kompleks. Posisi penting dalam dunia modern menimbulkan kepentingan dalam aktivitas- aktivitasnya, diantaranya para pelanggan, leverancier
(supllier), pegawai, pemberi kredit atau pemberi pinjaman, pemegang
saham dan berbagai instansi pemerintah yang berkepentingan dalam hal tersebut.
Akan sangat berguna bila SIA ditinjau dari sudut pandang para pemakai informasi akuntansi yang memanfaatkannya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan (Wijajanto, 2001: 14).
2.2.4.3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Menurut Wilkinson (2000 ; 8) sistem informasi dalam dunia bisnis dan pemerintahan mempunyai tiga tujuan, yang meliputi anatara lain yaitu :
1. Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian
2. Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan 3. Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan
Dua tujuan pertama menyangkut kepentingan pemakai internal dan eksternal, sedangkan yang ketiga hanya untuk pihak
eksternal hampir semua informasi yang diperlukan oleh dua tujuan
terakhir merupakan data transaksi yang diolah, sementara untuk tujuan pertama hanya sebagian.
(30)
2.2.4.4. Jenis Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Istilah sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai. Sistem informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2004: 6), terdapat beberapa jenis sistem informasi berbasis komputer, yaitu:
1 Pengolahan Data Elektronik-Electronic Data Processing (EDP)
Adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data dan transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. EDP merupakan aplikasi akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi. 2 Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan para manajer. SIM menyediakan beragam informasi di luar yang berkaitan dengan pengolahan data dalam organisasi. Misalnya:
a. Sistem Informasi Pemasaran adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi pemasaran. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, contoh: ikhtisar penjualan dan informasi biaya.
b. Sistem Informasi Produksi adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal: ikhtisar persediaan dan informasi biaya.
(31)
c. Sistem Informasi SDM adalah SIM yang menyedikan informasi untuk digunakan oleh fungsi SDM (kepegawaian). Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal: ikhtisar pajak upah, gaji, dan informasi manfaat.
d. Sistem Informasi Keuangan adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi keuangan. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh aplikasi-aplikasi sistem informasi akuntansi organisasi (ikhtisar arus kas dan informasi pembayaran).
3 Sistem Pendukung Keputusan-Decission Support System (DSS). Dalam sistem pendukung keputusan, data diproses ke dalam format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir. DSS mensyaratkan penggunaan model-model keputusan dan basis data khusus serta benar-benar terpisah dari sistem pengolah data.
4 Sistem Pakar - Expert Sistem (ES). Sistem pakar adalah sistem informasi basis pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuannya tentang bidang aplikasi tertentu untuk bertindak.
5 Sistem Informasi Executive-Executive Information Sistem (EIS), dibuat bagi kebutuhan informasi strategi manajemen tingkat puncak. EIS menyediakan akses yang mudah untuk memilih infornasi yang telah diproses oleh sistem informasi organisasi manajemen puncak. 6 Sistem Informasi Akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang
dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Guna mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, pengguna teknologi informasi dan pengembangan sistem.
(32)
2.2.4.5. Para Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Menurut Simamora (2000: 6) para pemakai laporan keuangan dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu .
1. Pemakai Internal
Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis. Manajer-manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran-sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran-sasaran tersebut dan mengambil tindakan korektif manakala dibutuhkan. Para pemakai internal dapat meminta jenis informasi yang mereka butuhkan yang disediakan oleh sistem akuntansi, untuk membuat keputusan-keputusan atas operasi internal perusahaan.
2. Pemakai Eksternal
a. Pemilik Perusahaan, para pemakai (owners) telah menanamkan dana mereka yang mereka berharga ke dalam sebuah organisasi bisnis. Mereka membutuhkan informasi mengenai profitabilitas investasi. Orang-orang ini menghendaki wawasan tentang pendapatan di masa lalu, kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan prospek arus kas.
b. Karyawan, para karyawan berkepentingan dengan penilaian posisi financial perusahaan, guna menunjukkan suatu indikasi keselamatan pekerjaan mereka. Selain itu, kalangan karyawan juga berminat pada informasi yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, tunjangan pensiun dan kesempatan kerja.
(33)
c. Investor, investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan usaha. Untuk memutuskan permodalan suatu perusahaan, pemodal-pemodal potensial mengevaluasi besarnya pendapatan yang diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka. d. Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang-barang,
jasa-jasa, dan sumber-sumber daya keuangan bagi perusahaan baik dengan mengucurkan kredit usaha maupun memberikan pinjaman. Golongan kreditor para pemasok, bank, dan lembaga keuangan lainnya. Kreditor berminat untuk mengethui kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal.
e. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam upayanya mengatur kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus dibayar tentunya ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.
f. Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola aktivitas-aktivitasnya. Mereka perlu menyusun anggaran, menggaji pegawainya, membeli peralatan, yang semuanya itu membutuhkan informasi akuntansi. g. Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi
keuangan yang dirangkum dalam laporan keuangan untuk mengevaluasi kegiatan operasional perusahaan. Masyarakat banyak memakai informasi financial dalam menilai keberadaan ekonomi perusahaan-perusahaan di tengah masyarakat.
(34)
2.2.5. Persepsi
Dalam kehidupan sehari – hari manusia sering mengadakan persepsi terhadap segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasa oleh panca indera yang dimiliki. Persepsi ini bukan hanya pada benda, tetapi dapat pula berupa peristiwa atau kejadian di lingkungan atau nilai – nilai yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat.
Menurut Ikhsan dan Ishak (2005: 57) persepsi adalah bagaimana orang – orang melihat atau menginterprestasikan peristiwa, objek, serta manusia.
Pengertian persepsi menurut Thoha (2004: 141) adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan Bahasa Indonesia (2002: 863), mendefinisikan persepsi sebagai tanggapan (penerima) langsung dari suatu serapan atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Sedangkan dalam lingkup yang lebih luas, persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya, dalam memperoleh dan menginterprestasikan stimulus yang ditunjukkan oleh panca indera, dengan kata lain, persepsi merupakan kombinasi antara faktor utama dunia luar (stimulus visual) dan diri manusia itu sendiri (pengetahuan – pengetahuan).
Dari beberapa definisi diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa persepsi adalah pandangan atau penafsiran seseorang terhadap informasi yang diterima.
(35)
2.2.6. Usaha Kecil Menengah
2.2.6.1. Kriteria Usaha Kecil Menengah
1. Kriteria menurut UU. RI No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil : a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
c. Milik Warga Negara Indonesia
d. Berdiri Sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar. e. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum, termasuk koperasi.
2. UU. No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Kriteria Usaha Mikro adalah (1) memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha (2) memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Dan Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut : (1) kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) - Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan (2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta
(36)
rupiah) - Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut : (1) kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) - Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan (2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) - Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
3. Badan Pusat Statistik (BPS) :
Memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 - 99 orang.
4. Keppres No. 16 / 1994 :
UKM adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih maksimum Rp 400.000.000.
2.2.6.2. Kekuatan Usaha Kecil Menengah
Menurut Suryana (2001: 85) menyatakan beberapa kekuatan usaha kecil antara lain :
1. Memiliki kebebasan bertindak.
Bila ada perubahan, misalnya perubahan produk baru, atau teknologi baru, usaha kecil bisa bertindak dengan cepat untuk menyesuaikan dengan keadaan yang berubah tersebut.
(37)
2. Fleksibel.
Perusahaan kecil sangat luwes, ia dapat menyesuaikan dengan kebutuhan setempat.
3. Tidak mudah goncang.
Karena bahan baku kebanyakan lokal dan sumber daya lainnya bersifat lokal, maka perusahaan kecil tidak rentan terhadap fluktuasi bahan baku impor. Bahkan bila bahan baku impor sangat mahal sebagai akibat tingginya nilai mata uang asing, maka kenaikan mata uang asing tersebut dapat dijadikan peluang oleh perusahaan kecil yang menggunakan bahan baku lokal dengan memproduk barang-barang untuk keperluan ekspor.
2.2.6.3. Kelemahan Usaha Kecil Menengah
Suryana (2001: 85) menyatakan kelemahan perusahaan kecil dapat dikategorikan ke dalam dua aspek :
1. Aspek kelemahan struktural
Merupakan kelemahan dalam strukturnya, misalnya kelemahan dalam bidang manajemen dan organisasi, kelemahan dalam pengendalian mutu, kelemahan dalam mengadopsi dan penguasaan teknologi, kesulitan mencari permodalan, tenaga kerja masih lokal, dan terbatasnya akses pasar. Kelemahan tersebut saling ketergantungan antara faktor struktural yang satu dengan yang lainnya kemudian membentuk lingkaran ketergantungan yang tidak berujung pangkal dan membuat usaha kecil terdominasi.
(38)
Untuk lebih jelasnya mengenai kergantungan tersebut dapat disajilan pada gambar 2.2. sebagai berikut
Gambar 2.2 : Lingkaran Ketergantungan Usaha Kecil
Ketergantungan Pemasaran
Ketergantungan Bahan Baku
Ketergantungan Teknik, Desain, dan
Standar Ketergantungan
Permodalan
2. Kelemahan kultural, yaitu kelemahan dalam budaya perusahaan yang kurang mencerminkan perusahaan sebagai “corporateculture”. Kelemahan kultural mengakibatkan kelemahan struktural. Kelemahan kultural mengakibatkan kurangnya akses informasi dan lemahnya berbagai persyaratan lain guna memperoleh akses permodalan, pemasaran, bahan baku dan teknik, desain, dan standar produk.
2.2.6.4. Peluang Usaha Kecil Menengah
Marbun (1996: 44), menyatakan bahwa peluang usaha kecil yang masih bisa diraih antara lain:
1. Belajar ilmu manajemen sederhana 2. Meminta jasa keuangan manajemen
3. Meminta jasa keluarga / kenalan yang pintar 4. Kembali ke bangku belajar
(39)
2.2.7. Keberhasilan Perusahaan kecil
Menurut Marbun (1996:4) suatu perusahaan kecil dikatakan berhasil apabila unit usaha tersebut dapat :
1. Merumuskan tujuan dan sasaran usahanya, serta mengadakan perencanaan jangka panjang secara sederhana.
2. Membuat dan mempraktekan rencana kerja tahunan, setengah tahunan, dan bulanan. Baik menyangkut jumlah atau omset penjualan, jumlah produksi, jumlah biaya operasional, maupun jenis promosinya.
3. Merencanakan hal yang menyangkut biaya pembaharuan, biaya pengembangan atau pendidikan karyawan, biaya pelunasan dan biaya asuransi.
4. Membuat rencana peminjaman modal ke bank untuk membiayai perluasan usaha dan pengembangannya.
5. Merencanakan laba yang patut dicapai demi kelangsungan dan perluasan serta pertumbuhan usahanya.
6. Menjadi besar dan mengadakan persiapan sukses atau pewarisan ke generasi penerus.
Sedangkan menurut Kiryanto (2001: 204), keberhasilan perusahaan kecil ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu :
1. Segi ekonomi
Dalam hal ini ditinjau dari adanya peningkatan kekayaan perusahaan di luar pinjaman, misalnya : kenaikan laba, tambahan modal sendiri, dan rasio-rasio yang lain.
2. Segi sosial
Dalam hal ini ditinjau dari adanya kelangsungan hidup perusahaan yang dikaitkan dengan keberadaan karyawan di perusahaan.
(40)
2.3. Kerangka Pikir
Untuk memudahkan analisis dan menguji hipotesis, maka dapat digambarkan dalam suatu bagan kerangka pikir, ynag disajikan pada gambar 2.3, sebagai berikut.
Gambar 2.3 : Diagram Kerangka Pikir
Uji Statistik
Regresi Linier Sederhana
Keberhasilan pengusaha kecil (Y)
Persepsi dan penggunaan informasi akuntansi
(X)
2.4. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Diduga persepsi dan penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil
(41)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 1 (satu) variabel bebas (X) yaitu persepsi dan penggunaan informasi akuntansi dan satu variabel terikat (Y) yaitu keberhasilan pengusaha kecil
Adapun definisi operasional dari masang – masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Variabel bebas (X)
Persepsi dan penggunaan informasi akuntansi
Merupakan pandangan atau penafsiran seseorang terhadap informasi yang diterima untuk pencatatan kegiatan transaksi kedalam catatan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan
Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang mempunyai skala 5 poin, dengan pola sebagai berikut:
1 2 3 4 5
Sangat tidak setuju Sangat setuju
Jawaban dengan nilai 1 sampai 2 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan mengenai persepsi dan penggunaan informasi akuntansi, sedangkan nilai 3 merupakan nilai tengah antara sangat tidak
(42)
setuju dan sangat setuju dengan pernyataan mengenai persepsi dan penggunaan informasi akuntansi, jawaban antara 4 sampai 5 berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan mengenai persepsi dan penggunaan informasi akuntansi
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Sugiarto (2004) dengan 5 (lima) item pernyataan.
2. Variabel Terikat (Y)
Keberhasilan pengusaha kecil
Merupakan adanya peningkatan kekayaan perusahaan di luar pinjaman, misalnya : kenaikan laba, tambahan modal sendiri, dan rasio-rasio yang lain.
Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang mempunyai skala 5 poin, dengan pola sebagai berikut:
1 2 3 4 5
Sangat tidak setuju Sangat setuju
Jawaban dengan nilai 1 sampai 2 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan mengenai keberhasilan pengusaha kecil, sedangkan nilai 3 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan mengenai keberhasilan pengusaha kecil, jawaban antara 4 sampai 5 berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan mengenai keberhasilan pengusaha kecil
(43)
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Sugiarto (2004) dengan 5 (lima) item pernyataan.
3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya.
3.2.2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu non probability sampling, dengan Metode aksidental sampling Karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang pengusaha.
3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data primer Sedangkan sumber data berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 15 pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya dan dijadikan sampel dalam penelitian.
3.3.2. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, ini yaitu meliputi :
1 Kuesioner
(44)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pembagian lembar pertanyaan yang harus diisi oleh responden guna melengkapi data 2 Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung pada obyek yang diteliti.
3.4. Uji Kualitas Data 3.4.1. Uji Validitas Data
Menurut Arikunto dalam Riduwan (2004 : 109) menjelaskan bahwa validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2002 : 135)
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan nilai
r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali, 2002 : 135)
3.4.2. Uji Reliabilitas
Menurut Riduwan (2004 : 128) reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2002 : 132).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali, 2002 : 133)
(45)
3.4.3. Uji Normalitas
Merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov
Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal(Sumarono, 2004 :40)
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = β0 + β1X1 + e
(Anonim, 2009: L-21) Keterangan :
Y = Keberhasilan Pengusaha Kecil
β0 = Konstanta
X1 = Persepsi dan penggunaan informasi akuntansi β1 = Koefisien regresi
e = Standart Error
3.5.2. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh persepsi dan penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil, digunakan Uji t. (Anonim, 2009 : L -21)
(46)
33
Hipotesis Statistik
1. Ho : β1 = 0, (menunjukkan tidak ada pengaruh persepsi dan
penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil
H1 : β1 ≠ 0, (menunjukkan ada pengaruh persepsi dan penggunaan
informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil 2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05.
3. Kriteria keputusan
i. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak
yang berarti tidak ada pengaruh persepsi dan penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil
ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti ada pengaruh persepsi dan penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil
(47)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
Sumber data berasal dari jawaban kuisioner yang disebarkan pada 15 pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya, dan berdasarkan hasil penelitin untuk masing masing variabel, dapat dinterprestasikan, yaitu
1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai “Persepsi dan Penggunaan Informasi Akuntansi (X1)”
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Sugiarto (2004) dengan 5 (lima) item pernyataan. Dan berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner, dapat dilihat pada tabel 4.1, sebagai berikut
Tabel. 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Persepsi dan Penggunaan Informasi Akuntansi
Jawaban Quisioner
1 2 3 4 5
Item Pertanyaan
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %
1 8 53,33 3 20,00 0 - 3 20,00 1 6,67
2 2 13,33 7 46,67 3 20,00 0 - 3 20,00
3 5 33,33 4 26,67 1 6,67 1 6,67 4 26,67
4 7 46,67 3 20,00 0 - 2 13,33 3 20,00
5 7 46,67 3 20,00 1 6,67 1 6,67 3 20,00
Mean 38,67 26,67 6,67 9,33 18,67
Sumber : Lampiran. 1
Dari tabel 4.1, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi untuk variabel persepsi dan penggunaan informasi akuntansi berada pada skor 1 atau jawaban sangat tidak setuju sebesar 38,67%
(48)
yang artinya responden sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa pendidikan formal sangat penting didalam peningkatan kewirausahawan, sedangkan nilai terendah berada pada skor 3 atau jawaban ragu – ragu sebesar 6,67% yang artinya responden meragukan dengan pernyataan bahwa pengalaman yang didapat selama bekerja lebih bermanfaat daripada pendidikan teori.
2 Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai “Keberhasilan Pengusaha Kecil (Y)”
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Sugiarto (2004) dengan 5 (lima) item pernyataan. Dan berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner, dapat dilihat pada tabel 4.2, sebagai berikut
Tabel. 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Keberhasilan Pengusaha Kecil
Jawaban Quisioner
1 2 3 4 5
Item Pertanyaan
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %
1 5 33,33 1 6,67 0 - 5 33,33 4 26,67
2 3 20,00 3 20,00 2 13,33 0 - 7 46,67
3 1 6,67 5 33,33 1 6,67 2 13,33 6 40,00
4 3 20,00 3 20,00 0 - 2 13,33 7 46,67
5 4 26,67 2 13,33 0 - 3 20,00 6 40,00
Mean 21,33 18,67 4,00 16,00 40,00
Sumber : Lampiran. 2
Dari tabel 4.2, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi untuk variabel keberhasilan pengusaha kecil berada pada skor 5 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 40,00% yang artinya bahwa
(49)
responden sangat setuju dengan pernyataan bahwa faktor utama dalam perusahaan kecil yang menentukan kenaikan laba adalah meningkatnya jumlah penjualan, sedangkan nilai terendah berada pada skor 3 atau jawaban ragu-ragu sebesar 4,00% yang artinya responden meragukan dengan pernyataan bahwa tambahan modal dalam perusahaan kecil berasal dari adanya keuntungan dan tambahan setoran pemilik
4.2. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis. 4.2.1. Uji Analisis Data
4.2.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas 4.2.1.1.1. Uji Validitas
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan
nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali, 2002 : 135)
Berdasarkan dari hasil uji validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.3, sebagai berikut :
Tabel. 4.3. Hasil Uji Validitas
Nilai r hitung Variabel Item
(Corrected Item - Total Correlation)
r tabel Ket
Persepsi dan Butir_1 0,907 Valid
penggunaan informasi Butir_2 0,832 Valid
Akuntansi (X) Butir_3 0,882 Valid
Butir_4 0,939 Valid
Butir_5 0,890 Valid
Keberhasilan Butir_1 0,885 Valid
pengusaha kecil (Y) Butir_2 0,858 Valid
Butir_3 0,857 Valid
Butir_4 0,921 Valid
Butir_5 0,945
0,426
(50)
Sumber : Lampiran. 3 – 4, dan Lampiran. 7
Berdasarkan pada tabel 4.3, di atas dapat diketahui bahwa seluruh butir atau item pertanyaan kuesioner yang terbagi atas 2 bagian dan terdiri dari 10 item pernyataan, mempunyai nilai r hitung lebih besar
dari rtabel, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini
berarti bahwa butir atau item pertanyaan tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian
4.2.1.1.2. Uji Reliabilitas
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali, 2002 : 133)
Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0 For Windows, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.4, sebagai berikut :
Tabel. 4.4. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan
Persepsi dan penggunaan informasi Akuntansi (X)
0,959 Reliabel
Keberhasilan
pengusaha kecil (Y) 0,962
0,60
Reliabel
Sumber : Lampiran 3 - 4
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha pada seluruh variabel baik X dan Y lebih besar dari 0,60, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa seluruh variabel tersebut adalah reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
(51)
4.2.1.1.3. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov
Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal(Sumarono, 2004 :40)
Berdasarkan dari hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.5. sebagai berikut ::
Tabel. 4.5. Hasil Uji Normalitas
Variabel Nilai
Asymp.Sig. (2-tailed) Keterangan
Persepsi dan
penggunaan informasi Akuntansi (X)
0,149 Berdistribusi normal
Keberhasilan
pengusaha kecil (Y) 0,356
0,05
Berdistribusi normal
Sumber : Lampiran 5
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa besarnya nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) pada seluruh variabel baik X dan Y lebih besar dari 5%, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian. baik X dan Y yang terdiri dari 10 item pernyataan tersebut adalah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.
(52)
Data yang berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 15 pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya tersebut, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana.dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, for windows.
Berdasarkan hasil dari hasil olah data dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.6, sebagai berikut
Tabel 4.6. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Sederhana
Unstandardized Coefficients Model
B Std. Error
(Constant) 8,109 3,194
1
Persepsi dan penggunaan
informasi akuntansi (X) 0,711 0,228
Sumber : Lampiran. 6
Berdasarkan pada 4.6, dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 8,109 + 0,711 X
Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut :
Konstanta (β0)
Nilai konstanta (β0) sebesar 8,109 menunjukkan bahwa, apabila variabel persepsi dan penggunaan informasi akuntansi, konstan maka besarnya nilai keberhasilan pengusaha kecil yaitu sebesar 8,109 satuan
(53)
Akuntansi (X)
Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar 0,711, nilai (β1) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara keberhasilan pengusaha kecil (Y) dengan persepsi dan penggunaan informasi akuntansi (X) yang artinya jika persepsi dan penggunaan informasi akuntansi (X) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai keberhasilan pengusaha kecil (Y) akan naik sebesar 0,711 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.
4.2.3. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh persepsi dan penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil khususnya pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya, digunakan Uji t.
Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4.7, sebagai berikut :
Tabel 4.7 : Hasil Analisis Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Variabel t hitung Sig Keterangan
Persepsi dan penggunaan
informasi akuntansi (X) 3,116 0,008 Ada Pengaruh
Sumber ; Lampiran. 6
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan besarnya nilai nilai t hitung sebesar 3,116, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008 (lebih kecil dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh
(54)
pengusaha kecil, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa diduga persepsi dan penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, teruji kebenarannya.
Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel persepsi dan penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil dapat dilihat dari nilai R square
Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows juga diperoleh nilai R square
dan dapat disajikan pada tabel 4.8, sebagai berikut:
Tabel. 4.8 : Koefisien Determinasi (R square / R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
1 0,654 0,428 0,384
Sumber ; Lampiran. 6
Berdasarkan pada tabel 4.8 dapat diketahui besarnya nilai koefisien Determinasi (R square) sebesar 0,428, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel keberhasilan pengusaha kecil sebesar 42,8% mampu dijelaskan oleh variabel persepsi dan penggunaan informasi akuntansi, sedangkan sisanya 57,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.
4.3. Pembahasan 4.3.1. Implikasi
Berdasarkan dari hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh persepsi dan penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan
(55)
pengusaha kecil, hal ini berarti bahwa perubahan yang terjadi pada persepsi dan penggunaan informasi akuntansi akan mempengaruhi keberhasilan pengusaha kecil. Dan berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dan penggunaan informasi akuntansi nerpengaruh positif terhadap keberhasilan pengusaha kecil, hal ini berarti semakin baik para pengusaha dalam persepsi dan penggunaan informasi akuntansi, maka diharapkan keberhasilan pengusaha kecil akan semakin tinggi. Fenomena ini membuktikan bahwa peranan dan manfaat informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan hidup pengusaha kecil adalah sangat penting. Untuk itu di dalam pencatatan pembukuan harus dilakukan tidak hanya dengan melihat berapa uang yang masuk diselisihkan dengan uang yang keluar, dan apabila uang yang masuk, lebih besar dari uang yang keluar, maka mereka untung, akan tetapi juga harus diperhitungan biaya – biaya yang dikeluarkan dalam mendukung pelaksanaan operasional, misalnya biaya listrik, air, sewa tempat dan biaya tenaga kerja, sehingga akan dapat diketahui dengan benar besarnya keuntungan bersih yang diperolehnya. Agar bisa melakukan pengakuan, penilaian, pengukuran, setiap pengusaha perlu menciptakan sebuah sistem pencatatan yang baik dari setiap aktivitas usaha tersebut. Dengan sistem pencatatan yang baik nantinya akan dihasilkan pelaporan hasil usaha dan kondisi perusahaan yang benar.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Pinasti (2007), Sugiarto (2004), Kiryanto (2001) yang yang penelitiannya
(56)
membuktikan bahwa penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi dan penggunaan informasi akuntansi dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat keberhasilan pengusaha kecil, maka hipotesis yang menyatakan diduga persepsi dan penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, teruji kebenarannya.
4.3.2. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat
Berdasarkan dari tujuan penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini ádalah untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari persepsi dan penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil, telah tercapai.
Dari manfaat yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan khususnya dalam hal pembinaan akuntansi pada pengusaha kecil dan sebagai sumbangan pemikiran dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan arus informasi keuangan guna menunjang keberhasilan perusahaan.
4.3.3. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya
Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas mengenai faktor – faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, sedangkan perbedaannya yaitu
(57)
terletak pada objek, jumlah sampel dan periode penelitian, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi
4.4. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini. Adapun batasan-batasan tersebut yaitu: 1. Adanya perbedaan persepsi di antara masing-masing responden (para
pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya) di dalam memahami konteks pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner.
2. Jawaban responden yang disampaikan secara tertulis melalui kuesioner belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
3. Populasi yang diambil hanya berasal dari para pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya, yang juga akan mempengaruhi pengambilan sampel, sehingga jumlahnya sedikit
(58)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Hipotesis yang menyatakan bahwa diduga persepsi dan penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, teruji kebenarannya.
5.2. Saran
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan keberhasilan pengusaha kecil dimasa yang akan datang, yaitu :
1. Untuk para pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya, diharapkan dapat menerapkan sistem pencatatan dengan baik yang nantinya akan dihasilkan pelaporan hasil usaha dan kondisi perusahaan yang benar.
2. Adanya pencatatan secara akuntansi mengenai biaya – biaya yang dikeluarkan dalam mendukung pelaksanaan operasional, misalnya biaya listrik, air, sewa tempat dan biaya tenaga kerja harus ikut diperhitungkan, hal ini dilakukan untuk menentukan harga jual, dengan begitu akan dapat diketahui dengan benar besarnya keuntungan bersih yang diperolehnya. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan
topik yang sama dengan menggunakan variabel lain yang juga berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil.
(59)
Anonim, 2009, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Penelitian Skripsi,
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.
---, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. Baridwan, Zaki, 1994, Bunga Rampai Sistem Informasi Akuntansi, Edisi
Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Chusing, Bary E, 1996, Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2002, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang.
Hopwod, dan Bodnar, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keenam, Jilid Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Ikhsan, Arfan dan Ishak, Muh, 2005, Akuntansi Keperilakuan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Kiryanto, Dedi Rusdi, dan Sutapa, 2001, “Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI), Vol. 4 No. 2, Mei.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Pinasti, Margani, 2007, “Pengaruh penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi terhadap Persepsi Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi: Suatu Riset Eksperimen”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI), Vol. 10, No. 3, September.
Riduwan, 2004, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Penerbit Alfabeta, Bandung
Simamora, Henry, 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Soemarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, Penerbit UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.
Sugiarto, Arief, 2004, ”Pengaruh Persepsi Manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan terhadap keberhasilan Perusahaan kecil di Sentra Industri Kecil (SIK) Logam Ngingas-Waru”, Skripsi Mahasiswa Akuntansi
(60)
Indonesia
(1)
42
pengusaha kecil, hal ini berarti bahwa perubahan yang terjadi pada persepsi dan penggunaan informasi akuntansi akan mempengaruhi keberhasilan pengusaha kecil. Dan berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dan penggunaan informasi akuntansi nerpengaruh positif terhadap keberhasilan pengusaha kecil, hal ini berarti semakin baik para pengusaha dalam persepsi dan penggunaan informasi akuntansi, maka diharapkan keberhasilan pengusaha kecil akan semakin tinggi. Fenomena ini membuktikan bahwa peranan dan manfaat informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan hidup pengusaha kecil adalah sangat penting. Untuk itu di dalam pencatatan pembukuan harus dilakukan tidak hanya dengan melihat berapa uang yang masuk diselisihkan dengan uang yang keluar, dan apabila uang yang masuk, lebih besar dari uang yang keluar, maka mereka untung, akan tetapi juga harus diperhitungan biaya – biaya yang dikeluarkan dalam mendukung pelaksanaan operasional, misalnya biaya listrik, air, sewa tempat dan biaya tenaga kerja, sehingga akan dapat diketahui dengan benar besarnya keuntungan bersih yang diperolehnya. Agar bisa melakukan pengakuan, penilaian, pengukuran, setiap pengusaha perlu menciptakan sebuah sistem pencatatan yang baik dari setiap aktivitas usaha tersebut. Dengan sistem pencatatan yang baik nantinya akan dihasilkan pelaporan hasil usaha dan kondisi perusahaan yang benar.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Pinasti (2007), Sugiarto (2004), Kiryanto (2001) yang yang penelitiannya
(2)
43
membuktikan bahwa penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi dan penggunaan informasi akuntansi dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat keberhasilan pengusaha kecil, maka hipotesis yang menyatakan diduga persepsi dan penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, teruji kebenarannya.
4.3.2. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat
Berdasarkan dari tujuan penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini ádalah untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari persepsi dan penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan pengusaha kecil, telah tercapai.
Dari manfaat yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan khususnya dalam hal pembinaan akuntansi pada pengusaha kecil dan sebagai sumbangan pemikiran dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan arus informasi keuangan guna menunjang keberhasilan perusahaan.
4.3.3. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya
Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas mengenai faktor – faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, sedangkan perbedaannya yaitu
(3)
44
terletak pada objek, jumlah sampel dan periode penelitian, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi
4.4. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini. Adapun batasan-batasan tersebut yaitu: 1. Adanya perbedaan persepsi di antara masing-masing responden (para
pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya) di dalam memahami konteks pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner.
2. Jawaban responden yang disampaikan secara tertulis melalui kuesioner belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
3. Populasi yang diambil hanya berasal dari para pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya, yang juga akan mempengaruhi pengambilan sampel, sehingga jumlahnya sedikit
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Hipotesis yang menyatakan bahwa diduga persepsi dan penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, teruji kebenarannya.
5.2. Saran
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan keberhasilan pengusaha kecil dimasa yang akan datang, yaitu :
1. Untuk para pengusaha tanaman hias yang ada di Jalan Kayun Surabaya, diharapkan dapat menerapkan sistem pencatatan dengan baik yang nantinya akan dihasilkan pelaporan hasil usaha dan kondisi perusahaan yang benar.
2. Adanya pencatatan secara akuntansi mengenai biaya – biaya yang dikeluarkan dalam mendukung pelaksanaan operasional, misalnya biaya listrik, air, sewa tempat dan biaya tenaga kerja harus ikut diperhitungkan, hal ini dilakukan untuk menentukan harga jual, dengan begitu akan dapat diketahui dengan benar besarnya keuntungan bersih yang diperolehnya. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan
topik yang sama dengan menggunakan variabel lain yang juga berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Penelitian Skripsi,
JurusanAkuntansi, Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.
---, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. Baridwan, Zaki, 1994, Bunga Rampai Sistem Informasi Akuntansi, Edisi
Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Chusing, Bary E, 1996, Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi
Perusahaan, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2002, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang.
Hopwod, dan Bodnar, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keenam, Jilid Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Ikhsan, Arfan dan Ishak, Muh, 2005, Akuntansi Keperilakuan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Kiryanto, Dedi Rusdi, dan Sutapa, 2001, “Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI), Vol. 4 No. 2, Mei.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Pinasti, Margani, 2007, “Pengaruh penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi terhadap Persepsi Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi: Suatu Riset Eksperimen”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI), Vol. 10, No. 3, September.
Riduwan, 2004, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Penerbit Alfabeta, Bandung
Simamora, Henry, 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Soemarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, Penerbit UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.
Sugiarto, Arief, 2004, ”Pengaruh Persepsi Manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan terhadap keberhasilan Perusahaan kecil di Sentra Industri Kecil (SIK) Logam Ngingas-Waru”, Skripsi Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timu
(6)
Thoha, Miftah, 2004, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Umar, Husein, 2001, Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Penerbit Ghalia, Indonesia