Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Abang songan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bbang songan.

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA

: ABANGSONGAN

KECAMATAN

: KINTAMANI

KABUPATEN/KOTA

: BANGLI

NAMA MAHASISWA

: KADE SUDARMI

NIM


: 1308305034

FAKULTAS/PS

: MIPA/BIOLOGI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan KK Dampingan di
Desa Abangsongan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. KK Dampingan sendiri
merupakan salah satu bagian dari program KKN-PPM UNUD. Dalam laporan KK
Dampingan ini, tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam kelancaran pembuatan dan pelaksanaan tugas ini, diantaranya :

1. LPPM Universitas Udayana, yang memberi kesempatan untuk melakukan
KKN-PPM XIII Unud Tahun 2016
2. Dosen Pembimbing Lapangan Desa Abangsongan, Ir. Cokorda Gd Indra
Partha, M.Erg, M.Tyang mendampingi dan membimbing KKN-PPM
XIIIUnud Tahun 2016
3. Kepala Desa Abangsongan, Kelihan Dinas Banjar-Banjar di Desa
Abangsongan Kepala Keluarga Dampingan, dan seluruh pihak desa yang
membantu proses pengumpulan data
4. Teman-teman KKN-PPM XIII Unud Desa Abangsongan serta semua pihak
yang telah membantu penyusunan laporan ini
Penulis menyadari bahwa laporan mengenai KK Dampingan ini masih jauh
dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Semua kritik dan
saran yang bersifat membangun, penulis harapkan untuk menyempurnakan laporan KK
Dampingan ini. Akhir kata, atas segala perhatian dan bantuannya, penulis ucapkan
terima kasih.
Om Santih, Santih, Santih Om.

Abangsongan, 26 Agustus 2016

Penulis


DAFTAR ISI
Halaman Sampul………………………………………………………………...i
Halaman Pengesahan……………………………………………………………ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………..iii
Dafrar Isi…………………………………………………………………………iv
BAB I Gambaran Umum Keluarga Dampingan………………………………....1
1.1.Profil Keluarga Dampingan………………………………………………….1
1.2.Perekonomian Keluarga Dampingan…………………………………………2
BAB II Identifikasi dan Prioritas Masalah……………………………………….5
2.1.Permasalahan Keluarga……………………………………………………….5
2.1.1. Pekerjaan yang tidak Tetap untuk Memenuhi Biaya
Hidup Keluarga……………………………………………………..5
2.1.2. Kondisi Kesehatan Keluarga………………………………………..5
2.1.3. Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Kebersihan dan Kesehatan
Rumah dan Lingkungan Sekkitar……………………………………5
2.2.Masalah Prioritas………………………………………………………………6
2.2.1. Pekerjaan yang tida Tetap untuk Memenuhi
Biaya Hidup Keluarga……………………………………………….6
2.2.2. Kondisi Kesehatan Keluarga…………………………………………6

2.2.3. Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Kebersihan dan Kesehatan
Rumah dan Lingkungan Sekkitar…………………………………….6
BAB III Usulan Pensolusian Masalah……………………………………………...8
3.1. Alternatif Pemecahan Masalah Pekerjaan……………………………………...8

3.2. Alternatif Pemecahan Masalah Kesehatan…………………………………….9
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah Kebersihan dan
Kesehatan Lingkungan Sekitar………………………………………………..9
3.4. Jadwal Kegiatan……………………………………………………………….10
BAB IV Pelaksanaan, Hasil dan Kendala Kegiatan Pendampingan Keluarga……15
4.1. Pelaksanann…………………………………………………………………...15
4.2. Hasil……………………………………………………………………………15
4.3. Kendala ………………………………………………………………………..16
BAB V Penutup………………………………………………………………….....17
5.1. Kesimpulan……………………………………………………………………17
5.2. Saran…………………………………………………………………………...17
Lampiran……………………………………………………………………………18

BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN


1.1. Profil Keluarga Dampingan
Program Pendampingan Keluarga (PPK) termasuk dalam program pokok non-tema yang
wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan
mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada
pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama
masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.Melalui PPK mahasiswa memperoleh pengalaman
hidup pada kondisi kekurangan yang diharapkan memicu gagasan kreatif dan inovatif dari dalam
diri mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut.Sasaran PPK adalah
Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera atau
keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari
ketertinggalannya.Sangat disyukuri bahwa program pendampingan keluarga ini mendapat respon
yang baik oleh masyarakat terutama masyarakat prasejahtera yang merupakan sasaran utama
pelaksanaan kegiatan.
Pada KKN PPM 2016 ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu
keluarga di Banjar Bias Kelod, Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut :
No
1.


Nama

Status

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Ket

I Wayan Simpen

Kawin

37 thn

Tamat


Petani

Suami

SLTP
2.

Ni Ketut Tambun

Kawin

37 thn

Tamat SD

Petani

Istri


3.

Ni Wayan Nopi

Belum

19 thn

Tamat

Karyawan

Anak

Ekayanti

Kawin

SLTP


di salon

4.

5.

I

Negah

Belum

Persuwayana

kawin

Kadek

Belum


Wiradinata

kawin

15 thn

Tamat

Karyawan

Anak

Pelajar

Anak

SD
13 thn

Masih

sekolah
SLTP

Bapak I Wayan Simpen beserta anggota keluarganya tinggal di Banjar Bias Kelod, Desa
Abangsongan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Keluarga ini menempati rumah yang
bisa dikategorikan permanen dengan lantai dari plester semen dan temboknya berupa batako yang
sudah di plester. Bapak I Wayan memiliki luas pekarangan 2 Are. Rumah itu terdiri dari 3 kamar
yang berukuran 5 X 4 m untuk tempat tidur keluarga Pak I Wayan Simpen dan dua ruangan
berukuran 4 X 5 m untuk tempat tidur anak dari bapak I Wayan Simpen. Bangunan lainnya terdiri
atas satu dapur rumah tangga. Disana juga terdapat satu sarana MCK yang disebelahnya terdapat
tempat penampungan air. Bapak IWayan Simpen merupakan pria kelahiran Banjar Bias yang saat
ini berumur 37 tahun. Beliau menikah dan memiliki tiga anak, yang terdiri dari satu anak
perempuan dan dua anak laki-laki. Bapak I Wayan Simpen bekerja sebagai buruh membuat kotak
jeruk dan juga bekerta sebagai petani di lading. Ni Ketut Tambun yaitu istri dari bapak I Wayan
Simpen juga bekerja sebagai buruh dan petani di lading. Sedangkan Ni Wayan Nopi Ekayanti anak
pertama dari bapak I Wayan Simpen bekerja sebagai karyawan di sebuah salon kecantikan. I
Nengah Persuwayana anak kedua dari bapak I Wayan Simpen juga ikut bekerja sebagai buruh
membuat kotak jeruk. I Nyoman Suantara anak ketiga dari bapak I Wayan Simpen berstatus
sebagai pelajar dan masih aktif sekolah, namun sepulang sekolah I Nyoman Suantara juga ikut
membantu orang tuanya bekerja sebagai buruh untuk membuat kotak jeruk.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1. Pendapatan Keluarga
Bapak I Wayan simpen bekerja sebagai buruh membuat kotak jeruk dan juga sebagai petani
di ladang. Adapun sumber penghasilan yang menjadi tumpuan hidup keluarga Pak I Wayan
Simpen adalah berasal dari hasil kerja sebagai buruh dan petani diladang tersebut. Penghasilan
perhari yang didapatkan bapak I Wayan Simpen

dari berburuh memotong kayu dan

menghaluskannya yaitu Rp. 80.000 sedangkan ibu Ni Ketut Tambun istri dari bapak I Wayan
Simpen bekerja sebagai buruh membuat kotak jeruk, dalam sehari ibu Ni Ketut Tambun dapat
membuat kotak minimal 20 dan maksimal 50 kotak perharinya. Upah yang diperoleh Ibu Ni Ketut
Tambun yaitu tiap tiga kotak di beri upah Rp.2.000. Penghasilan yang di peroleh bapak I wayan
Simpen dan istrinya Ni ketut Tambun tidak menetap. Karena pekerjaan yang dijalani tergatung
dari tersedia atau tidaknya kayu yang akan di buat menjadi kotak jeruk, apabila di tempat kerjanya
kayu tidak tersedia maka bapak I Waya Simpen dan Istrinya tidak berburuh dan hanya bekerja
diladang seperti berkebun dan memelihara sapi. Penghasila rata-rata perbulan bapak I Wayan
Simpen yaitu dihitung dari rata perbulan dapat bekerja 20 hari dengan gajih perhari Rp. 80.000
maka diperoleh 20x Rp. 80.000 = Rp. 1.600.000, sedangkan penghasilan rata-rata perbulan Ni
Ketut Tambun yaitu dihitung dari rata-rata perbula dapat bekerja 20 hari, denga perhitungan
perhari rata-rata dapat membuat kotak jeruk sebanyak 30 kotak maka di peroleh 25x 30 kotak =
750 kotak, pertiga kotak di beri upah Rp.2.000 berarti diperoleh perhitungan 750 kotak : 3 = 250
kotak x Rp. 2.000 = Rp. 500.000. Jadi, penghasila total dari bapak I Wayan Simpen adalah Rp.
1.600.000 + Rp. 500.000 = Rp. 2.100.000.
2. Pengeluaran Keluarga
Penghasilan yang didapatkan dari berburuh membuat kotak jeruk dan bekerja diladang
berdagang dan bertani dialokasikan untuk pengeluaran keluarga yang prioritas sebagai berikut
a. Kebutuhan sehari – hari
Pengeluaran untuk kebutuhan sehari – hari seperti kebutuhan dapur (makan, minum, lauk
pauk, sayur, dan lain-lain berkisar antara Rp. 20.000,- sampai Rp. 25.000,- sehari.
b. Pendidikan
Saat ini keluarga Pak I Wayan Simpen mengeluarkan biaya pendidikan untuk anaknya yang
duduk di kelas 3 SMP sebesar Rp. 300.000,-/ bulannya.
c. Kesehatan
Biaya kesehatan diperkirakan Rp. 75.000,-/ bulan jika ada salah satu anggota keluarga yang
sakit. Apabila ada keluarga yang sakit maka mereka akan berobat ke puskesmas Desa
Abangsongan.
d. Kebutuhan lain-lain

Pengeluaran ini termasuk untuk biaya listrik sebesar Rp. 50.000,-/ bulan,sedangkan biaya
untuk lainnya seperti uang jajan anak, pakaian, dan untuk kegiatan keagamaan
keperluan lainnya keluarga Pak I Wayan Simpen tidak menyediakan secara pasti.

serta

BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga
Pemasalahan yang dialami keluarga dampingan dapat diidentifikasi sebagai berikut :
2.1.1 Pekerjaan yang Tidak Tetap untuk Memenuhi Biaya Hidup Keluarga
Bapak I Wayan Simpen bekerja sebagai buruh membuat kotak jeruk dengan penghasilan
yang tidak tetap setiap bulannya karena pekerjaan yang beliau jalani tergantung tersedianya kayu
yang bias untuk dikerjakan apabila kayu tidak tersedia maka bapak Wayan Simpen tidak bekerja
dan tidak akan mendpatkan upah. Hal ini menjadi masalah utama dalam keluarga ini. Untuk itu
diperlukan solusi yang tepat dan sesuai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) keluarga sehingga
dapat memperbaiki serta meningkatkan perekonomian keluarga ini.
2.1.2 Kondisi Kesehatan Keluarga
Bapak I Wayan Simpen memiliki riwayat penyakit maag sehingga sering mengalami nyeri
pada ulu hatinya. sakit ini sudah lumayan lama dialami oleh bapak I Wayan Simpen. Tidak jarang
penyakit beliau kambuh sampai tidak dapat beraktivitas termasuk bekerja dan harus istirahat yang
cukup untuk memulihkannya kembali. Sedangkan ibu Ni Ketut Tambun istri dari bapak I Wayan
Simpen memiliki riwayat penyakit migren, apabila beliau bergadang hingga larut malam maka
sakitnya akan kambuh hingga beliau tidak mampu bangun dan harus istirahat untuk memulihkan
kondisinya kembali. Jika penyakit bapak dan ibu ini kambuh beliau tidakl langsung berobat
kepuskesmas terdekat melainkan hanya memilih untuk beristirahat dirumah saja.
2.1.3 Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Kebersihan dan Kesehatan Rumah dan
Lingkungan Sekitar
Kurangnya kesadaran akan kesehatan ini dapat terlihat dari kondisi lingkungan, baik di
dalam maupun di luar rumah yang kurang bersih dan kurang tertata rapi. Selain itu kebersihan
sarana MCK pun kurang terjaga. Hal – hal tersebut di atas menjadikan suasana rumah tampak

sedikit tidak enak dipandang mata dan kurang sehat. Kondisi ini menyebabkan adanya sumber
penyakit yang dapat membahayakan kondisi kesehatan anggota keluarga. Mempertimbangkan hal
ini maka kesadaran dari keluarga bapak I Wayan Simpen akan pentingnya hidup sehat sangat
perlu diperhatikan.
2.2

Masalah Prioritas
Permasalahan yang menjadi prioritas utama dalam keluarga dampingan adalah sebagi berikut

2.2.1Pekerjaan yang Tidak Tetap untuk Memenuhi Biaya Hidup Keluarga
Persoalan ini merupakan hal yang paling penting untuk segera dicarikan jalan keluar karena
menyangkut sumber pendapatan yang menjadi topangan hidup keluarga..Kebutuhan keluarga
bapak I Wayan Simpen yang sangat kompleks tidaklah cukup terpenuhi dari hanya menjadi
seorang buruh dan petani bagi keluarganya. Dengan demikian perlu digali dan memanfaatkan
potensi - potensi anggota keluarga yang lainnya untuk menambahkan pendapatan keluarga dan
sangat diharapkan baik bagi Ni Ketut Tambun sebagai istri maupun bapak I Wayan Simpen
maupun keluarga lannya harus saling bahu-membahu dalam bekerja.
2.2.2 Kondisi Kesehatan Keluarga
Persoalan kondisi kesehatan bapak I Wayan Simpen yang terganggu akibat penyakit maag
dan ibu Ni Ketut Tambun yang terganggu akibat penyakit migren merupakan permasalahan
selanjutnya yang memerlukan pemecahan masalah. Penyakit maag ini sudah dialami Bapak I
Wayan Simpen sejak tiga tahun yang lalu. Beliau sangat jarang memeriksakan penyakitnya
kepuskesmas dan lebih memilih beristirahat dirumah saja untuk memulihkan kondisiny. Penyakit
maag ini bisa disebabkan karena waktu makan yang kurang teratur, sehingga asam lambung
meningkat yang menyebabkan infeksi pada lambung sehingga ulu hati menjadi terasa perih.
2.2.3Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Kebersihan dan Kesehatan Rumah dan
Lingkungan Sekitar
Keadaan di dalam rumah bapak I Wayan Simpen kurang tertata rapi, pencahayaan dan
ventilasi di dalam rumah juga kurang mencukupi. Tempat penampungan air hujan

untuk

kebutuhan sehari-hari terlihat banyak terisi jentik-jentik nyamuk. Kondisi sarana MCK sudah

cukup memadai namunnlantai kamar mandinya licin karena jarang dibersihkan sehingga bisa
membahayakan bagi yang menggunakan.Saluran pembuangan limbah dari MCK tersebut juga
masih di buang langsung ke tanah dan mengalir sampai ke belakang rumah yang merupakan lading
perkebunan yang mereka kelola. Dapur yang dipergunakan untuk kebutuhan masak sehari-hari
terbilang sudah cukup bersih, sedangkan halaman rumah maupun parit di sekitar rumah juga sudah
cukup bersih.

BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dari permasalahan-permasalahan yang menjadi prioritas tersebut di atas dapat dijabarkan
usaha alternatif pemecahannya yang selama ini kami rekomendasikan di lapangan bersama
keluarga dampingan. Adapun solusialternatif yang kami tawarkan terbagi dalam tiga hal, yaitu :
3.1

Alternatif Pemecahan Masalah Pekerjaan
Pekerjaan merupakan hal penting dalam memenuhi kebutuhan finansial untuk dapat

melangsungkan hidup. Saran yang diberikan untuk bapak I Wayan Simpen harus mencari
pekerjaan sampingan sehingga apabila kayu tidak tersedia mengingat bapak I wayan Simpen
bekerja sebagai buruh pembuat kotak jeruk maka kayunya tidak selalu tersedia, sehingga beliau
harus mencari pekerjaan sampingan yang bias dikerjakan saat persediaan kayu tidak ada misalnya
memulai belajar untuk berwirausaha seperti membuka warung kecil-kecilan. Meskipun
penghasilan ini tidak begitu besar namun setidaknya dapat sedikit menambah pendapatan keluarga
dan pekerjaan inipun dapat dijadikan sebagai pekerjaan sambilan.
Selain hal tersebut, saran yang paling mungkin diberikan adalah membiasakan keluarga
untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung, baik pada koperasi simpan pinjam
dengan sistem yang baik ataupun menabung sendiri di rumahnya. Tabungan ini nantinya dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan lain seperti biaya yang jika dilakukan
secara teratur dan kontinyu maka dapat juga dimanfaatkan untuk meringankan beban ekonomi
keluarga
Selain hal-hal tersebut diatas, juga disarankan untuk memanfaatkan lahan kosong di belakang
rumahnya untuk ditanami sayur-sayuran dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta tanaman
bunga-bungaan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan canang keluarga. Tanaman-tanaman
tersebut selain dapat dijual juga dimanfaatkn sendiri bagi anggota keluarga. Dengan beberapa
alternative pemecahan yang telah dibrikan sangat diharapkan dapat membantu memperbaiki
keadaan kehidupan keluarga bapak I Wayan Simpen.

3.2. Alternatif Pemecahan Masalah Kesehatan
Kurangnya perhatian dalam mengatur pola dan waktu makan memang sangat berpengaruh
terhadap munculnya penyakit maag. Resiko terkena penyakit maag semakin meningkat apabila
sering mengabaikan atau kurang perhatian terhadap waktu makan. Hal ini disebabkan karena
apabila telat makan maka akan terjadi peningkatan asam lambung yang nantinya dapat beresiko
pada infeksi lambung dan terjadi maag atau bahkan beresiko tipes apabila maagnya terlalu parah.
Salah satu penyebab lain terjadinya penyakit maag adalah bakteri Helicobacter pylori,
dimana bakteri ini dapat mengiritasi dan menyebabkan munculnya luka pada lambung atau usus
bagian atas.
Pengobatan maag biasanya harus ditangani sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.
Penting bagi pendrita untuk mengetahui dan mengatasi penyebab dasar maag karena kadangkadang kondisi radang yang baru bias kambuh kembali. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pemeriksaan dan untuk pengobatan rutinnya ke puskesmas disarankan untuk memanfaatkan
pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) atau Jaminan Kesehatan Bali Mandara
(JKBM) sehingga pengobatan untuk penyakitnya bisa gratis tanpa mengeluarkan biaya.
Beberapa faktor pemicu maag yaitu pertama banyaknya memakan yang berserat itu sangat
baik untuk melancarkan pencernaan akibat dari sembelit tetapi jika terlalu banyak dikomsumsi
bias dimasukkan dalam faktor penyebab maagpenyebab maag dimana nantinya penyakit maag ini
daoat membuat tubuh menjadi lemasdan tidak berdaya makannya hindari makan yang terlalu
berlebihan yang terdapat seratnya. Kedua, faktor makanan merupakan salah satu faktor penyebab
maag yang paling utama, makanan yang memiliki kandungan asam dan pedas tinggi itulah yang
dapat emicu terjadinya maag. Ketiga, pola makan yang tidak teratur adan berantakan adalah salah
satu pemicu terjadinya maag ini datng dan muncul.
3.3

Alternatif Pemecahan Masalah Kebersihan dan Kesehatan Rumah dan Lingkungan
Sekitar
Kebersihan lingkungan mencakup kebersihan di dalam maupun di luar rumah.Kondisi rumah

keluarga ini sangat tertutup sehingga sangat sedikit cahaya yang dapat masuk dan sirkulasi udara

yang tidak begitu baik menyebabkan suasana pengap dan tidak sehat.Untuk itu disarankan agar
dibuatkan ventilasi udara dan rumah seharusnya dapat dibersihkan setiap harinya.Selain itu, dapur
serta seluruh peralatan di dalamnya dirawat agar selalu terjaga kebersihannya.Disarankan pula
agar membersihkan halaman setiap pagi dan sore hari serta mempersiapkan tempat pembuangan
sampah yang baik.Kemudian, setelah terkumpul semua sampahnya, sampah dapat dikelola sesuai
manfaatnya misalnya sampah organik sebagai pupuk kompos.
Kebersihan sarana MCK merupakan hal yang pentimg pula yang perlu diperhatikan dalam
menunjang kesehatan keluarga.Kurang terjaganya kebersihan MCK keluarga ini tampak dari
kondisinya yang kotor, kurang terawat, dan lantainya yang licin sehingga membahayakan
pengguna sarana MCK.Untuk itu, keluarga ini diberikan pengertian tentang pentingnya kebersihan
dan menyarankan untuk membersihkan sarana MCK-nya secara rutin minimal 2x seminggu.
Mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan sehingga tidak menjadi sumber penyakit yang
mungkin membahayakan kesehatan keluarga maka saat kunjungan KK dampingan diberikan abate
sebagai pencegahan terhadap berkembangnya nyamuk khususnya di MCK. Untuk limbah dari
MCK dapat dibuatkan instalasi penyaringan air limbah.
3.4

Jadwal Kegiatan
Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang dari

awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang
bersangkutan dikeluarga bapak Wayan Simpen. Adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan
adalah :


Perkenalan dengan KK Dampingan

No

Kegiatan

1.

Bertemu dengan Kepala Desa
Abangsongan

2.

Bertemu dengan Kepala
Dusun Br. Bias kelod

Total

Tempat

Org

Jam

Kantor Desa

1

2

3

Kantor Desa

1

2

3

(Jam)

3.

Berkenalan dan sosialisasi

Rumah KK

kepada KK Dampingan

Dampingan

1

6

6

Total



12

Kunjungan ke KK Dampingan
Kegiatan

No
1.

Tempat

Kunjungan, inventarisasi

Rumah KK

masalah dan pemecahannya

Dampingan

Org

Jam

1

64

Total


Total

64

Pembuatan laporan KK Dampingan
No

Kegiatan

Tempat

1.

Pengetikan laporan KK

Org

Jam

Total

1

15

15

Posko

Dampingan

KKN PPM
Total

15

TABEL JADWAL KEGIATAN
No

Tanggal

Waktu

Lokasi

Masalah

Solusi

Dampak

1

29/7/2016

15.00-

Bapak I

Belum berkenalan

Melakukan

Diterima

17.00

Wayan

pengenalan

dengan baik

Simpen

dengan KK
dampingan

2

3/8/2016

19.00-

Rumah

Belum tahu data-

Menanyakan

Data

21.00

Bapak I

data KK

profil data KK

terkumpul

Wayan I

dampingan

Dampingan

3

8/8/2016

14.00-

Rumah

Belum

Menanyakan

Sesi

16.00

Bapak I

mengetahui umur

permasalahan

wawancara

Wayan

dan pendidikan

pendidikan dan

non-formal

perkerjaan

berjalan

Simpen

dengan baik
4

14/8/2016

15.00-

Rumah

Sumber air yang

Menjelaskan

Keluarga

17.00

Bapak I

digunakan berasal

tentang

dampingan

Wayan

dari air hujan

berbahayanya

mulai

Simpen

yang ditampung

sumber air yang

memikirkan

tidak bersih dan

solusi untuk

higienis

meminimalisir
dampak
penggunanaan
air hujan

5

16/8/2016

15.00-

Rumah

Diperlukan

Memberikan

Diterima

17.00

Bapak I

saringan air untuk

saran untuk

dengan baik

Wayan

menyaring air

membuat

Simpen

hujan yang di

saringan air

tamping
6.

7

17/7/2016

18/8/2016

15.00-

Rumah

Terdapat jentik

Memberi saran

Dilakukan

17.00

Bapak I

nyamuk didalam

untuk

oleh KK

Wayan

bak penampungan

menaburkan

dampingan

Simpen

air

bubuk abate

17.00-

Kebun

Ikut ke kebun

Turut membantu

Bapak I

20.00

Bapak I

mencari ubi milik

menggali tanah

Wayan

Wayan

Bapak I Wayan

untuk mencari

Simppen dan

S impen

Simpen

ubi

keluarga
sangat antusias

8

19/8/2016

19.00-

Rumah

Kamar tidur Ibu

Memberikan

Saran diterima

20.00

Bapak I

Bapak I Wayan

nasehat untuk

dengan baik

Wayan

Simpen

selalu menjaga

oleh keluarga

agar lingkungan

Bapak I

bersih dan bebas

Wayan

debu

Simpen

Simpen

9

20/8/2016

19.00-

Rumah

Kesehatan Bapak

Menyarankan

Diterima

20.00

Bapak I

I Wayan Simpen

untuk menjaga

dengan baik

Wayan

yang terganggu

pola makan dan

oleh keluarga

hidup yang sehat

Bapak I

serta

Wayan

memberikan

Simpen

Simpen

informasi
pantangan
makanan yang
tidak boleh
dikonsumsi
10

21/8/2016

18.00-

Rumah

Rendahnya

Menyampaikan

Diterima

21.00

Bapak I

kesadaran minum

dan mengajak

dengan baik

Wayan

air putih dalam

Bapak I Wayan

dan diterapkan

Simpen

keluarga

Simpen dan

di dalam

keluarga untuk

keluarga

mengikuti
penyuluhan cara
pemasaran
produk
11

22/8/2016

19.00-

Bapak I

Masalah

Menyarankan

Saran diterima

21.00

Wayan

keuangan

menyisihkan

dengan baik,

pendapatan

bahkan sangat

13

23/8/2016

Simpen

hasil berburuh

antusias untuk

Rumah

dan bertani

segera

untuk ditabung

diwujudkan

16.00-

Kebun

Ikut ke kebun

Membantu

Pekerjaan Pak

20.00

Bapak I

umbi milik Bapak

Bapak I Wayan

I Wayan

Wayan

I Wayan Simpen

Simpen dikebun

Simpen dan

Simpen

istrinya
menjadi lebih
ringan

14

15

24/8/2016

25/8/2016

16.00-

Rumah

Keluarga Bapak I

Menjelaskan

Lingkungan

20.00

Bapak I

Wayan Simpen

cara

rumah Bapak I

Wayan

tidak mengetahui

menggunakan

Wayan

Simpen

cara

bubuk Abate

Simpen bebas

menggunakan

dari sarang

bubuk Abate

nyamuk

19.00-

Rumah

Memberi

Memberi

21.00

Bapak I

sumbangan

sumbangan

Wayan

berupa sembako

Simpen

dan sekaligus
mengadakan
perpisahan
dengan Keluarga
Bapak I Wayan
Simpen

Diterima

BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1. Pelaksanaan
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK dampingan ini adalah sesuai
dengan lokasi desa yang telah ditentukan yaitu Desa Abangsongan, Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK dampingan terhadap keluarga
Bapak I Wayan Simpen adalah di Banjar Bias Kelod Desa Abangsongan. Pelaksanaan kegiatan
KK dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok
mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Abangsongan. Kegiatan KK dampingan yang dilakukan
berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan
perbincangan santai bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman
bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi
yang ditawarkan. Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK dampingan ini termasuk ke dalam
Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal
15 kali dalam sebulan.
4.2. Hasil
Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masingmasing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang diberikan dalam menjawab
permasalahan – permasalahan yang ditemui serta partisipasi positif demi terwujudnya kondisi yang
diinginkan.
Pendampingan terhadap keluarga Bapak I Wayan Simpen menghasilkan beberapa hal positif
seperti berikut :
1. Peningkatan Pendapatan Keluarga Melalui Pemberdayaan Potensi Keluarga
Lahan kosong di belakang rumah yang awalnya tidak dimanfaatkan dan hanya ditumbuhi
rumput-rumputan, saat ini telah mulai diolah untuk dipersiapkan sebagai lahan tanaman
sayur-sayuran, TOGA, dan beberapa tanaman bunga bungaan. Bapak I Wayan Simpen yang
semula kurang aktivitas sekarang sudah mulai meningkatkan aktivitasnya meskipun belum
mulai ingin bekerja.Saran untuk mengembangkan usaha melalui peminjaman modal sangat

disambut antusias oleh keluarga dan berusaha untuk mencari pinjaman melalui lembaga
keuangan yang ada.Keluarga juga menyadari pentingnya menabung, dan sebagian
pendapatan mereka disisihkan untuk ditabung.
2. Peningkatan Kondisi Kesehatan Keluarga
Dari hasil pantauan selama kunjungan KK dampingan terdapat banyak perubahan yang
cukup signifikan dalam hal kesehatan keluarga Bapak I Wayan Simpen. Keluhan sakit ulu
hati dirasakan semakin berkurang, aktivitas Bapak I Wayan Simpen pun dikatakan juga
semakin meningkat. Selain itu, Bapak I Wayan Simpen jug atidak perlu mengeluarkan biaya
yang besar untuk pergi ke Puskesmas atau klinik kesehatan karena keluhan nyeri yang
dialaminya dirasakan berkurang. Keluarga Bapak I Wayan Simpen mau menggunakan
pelayanan kesehatan Jamkesmas atau JKBM sehingga pengeluaran keluarga per bulannya
dapat diminimalisir. Keluarga Bapak I Wayan Simpen juga mulai menggunakan tanaman
obat keluarga sebagai pengobatan dini jika mengalami gangguan kesehatan pada keluarga.
3. Peningkatan Kebersihan dan Kesehatan Rumah dan Lingkungan Sekitar
Sampai kunjungan terakhir yang dilakukan, terlihat bahwa ada perubahan-perubahan ke arah
yang lebih baik dari kebersihan lingkungan rumah baik di dalam rumah,maupun di
pekarangan rumah. Sarana MCK yang pada mulanya kotor, kurang terawat, dan lantainya
licin kini sudah lebih terawat dan lantainya sudah rutin disikat sehingga tidak membahayakan
pengguna MCK terutama bagi orang tua. Jentik-jentik nyamuk yang terlihat di tempat
penampungan air mulai berkurang dengan pemberian bubuk abate saat kunjungan KK
dampingan. Keadaan di dalam rumah mulai tertata rapi dan ventilasi rumah juga sudah
dibuat.Keadaan dapur yang awalnya semerawut, kini sudah lebih tertata rapi.Halaman rumah
dan parit di sekitar rumah juga bersih dan tidak ada genangan air.

Diharapkan perubahan – perubahan yang telah didapatkan terus berlanjut ke arah yang lebih
baik dari saat ini sehingga kesejahteraan hidup yang diinginkan oleh keluarga Bapak I Wayan
Simpen dapat tercapai.

4.3 Kendala
Kendala yang dihadapi adalah jauhnya jarak antara lokasi posko KKN PPM Abangsongan
dengan rumah Bapak I wayan Simpen yang berjarak kurang lebih 30 km. Hal ini menyebabkan
waktu kunjungan terbatas karena bila terlalu lama akan terlanjur malam. Selain itu, keterbatasan
penggunaan Bahasa Bali oleh mahasiswa masih kurang sehingga saat berbincang terkadang
miskomunikasi.

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil Program Pendampingan Keluarga (PPK) selama satu
bulan pada keluarga Bapak I Wayan Simpen di Desa Abangsongan Br Bias Kelod adalah sebagai
berikut :
 Masalah pekerjaan merupakan masalah utama keluarga Bapak I Wayan Simpen . Melalui
pemberdayaan potensi keluarga diharapkan masalah ini bisa diatasi secara bertahap.

 Kesehatan dalam keluarga merupakan hal penting, oleh karena itu peningkatan kondisi
kesehatan keluarga harus tetap terjaga melalui pembiasaan pola hidup yang baik, bersih,
dan sehat.

 Pemecahan masalah yang diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat berupa saran
dan pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada pada keluarga dampingan, dan
pelaksanaannya kembali lagi kepada pihak keluarga bersangkutan.

5.2. Saran
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Simpen maka
sebagai pendamping keluarga ini berusaha memberikan saran sebagai berikut :
 Memanfaatkan segala potensi keluarga yang ada dalam rangka peningkatan taraf hidup.
Keluarga sebaiknya tidak bertumpu pada p satu aspek pekerjaan saja, perlu adanya
kesadaran diri masing-masing anggota keluarga untuk memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan keluarga.

 Kesehatan di dalam keluarga sebaiknya senantiasa dijaga melalui penerapan pola hidup
bersih dan sehat.

 Keluarga perlu mengetahui informasi mengenai masalah kebersihan dan kesehatan
sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

 Saran yang diberikan dalam mengatasi masalah hendaknya menjadi bahan pertimbangan.

Lampiran:

Ket : Peserta KKN bersama Keluarga Ket : kondisi dapur kk dampingan
Dampingan

Ket : Kondisi rumah kk dampingan Ket : Kondisi tempat penampungan air
Dan tempat permandian kk dampingan