Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Abang songan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bbang songan.

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : Abangsongan

KECAMATAN : Kintamani KABUPATEN : Bangli PROVINSI : Bali

Disusun Oleh:

No. Nama Mahasiswa No. Mahasiswa

1. I Gusti Ayu Nitya Indira 1102005133

2. I G A Nadya Wulandari 1102005136

3. Agus Dody Pranata Suadi Putra 1102005138

4. Putu Pradnya Paramitha Dewi 1102005141

5. I Made Dwikayana 1102005142

6. Luh Putu Diah Ratna Iswari Sudewa 1102005145

7. Nyoman Ari Yoga Wirawan 1102005158

8. Jaya Preshilan Nair 1102005200

9. Gita Bhagawanti 1002005054

10. Ni Made Devi Sucita 1301705018

11. Belina Oktaviani 1206305131

12. Ni Luh Asri Suryaputri Sudjana 1306305110

13. Ni Putu Sintya Riska Dewi 1306305134

14. I Nyoman Tri Ananta Wijaya 1305315017

15. Gede Mahendra Saputra 1312015024

16. Made Reynaldo Bharadwaja 1308305015

17. Kadek Sudarmi 1308305034

18. I Gede Hendra Parwata 1304505058

19. Anggun Meiharyati Putri 1304305034


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 yang bertempat di Desa Abangsongan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami selaku peserta KKN PPM mengadakan serangkaian program dengan mengambil

tema “ Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, dan Kewirausahaan dalam

Rangka Pemberdayaan Masyarakat Desa Abang Songan.”

Pada kesempatan yang berbahagia ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. Ir. Cokorda Gd Indra Partha, M.Erg, M.T selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. I Wayan Widana selaku Kepala Desa Abangsongan yang membantu penulis dalam mengidentifikasi masalah di desa tempat pelaksanaan program KKN PPM ini.

3. Teman-teman KKN PPM di Desa Abangsongan yang memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.

4. Panitia pelaksana KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 yang telah memberikan wadah pengabdian masyarakat bagi mahasiswa melalui kegiatan ini serta telah memberikan evaluasi menyeluruh terhadap program yang dijalankan.

5. Serta semua pihak yang tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah turut membantu dalam pelaksanaan program dan penyusunan laporan ini.

Kami menyadari terdapat begitu banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan masukan yang membangun dari segala pihak demi tersusunnya laporan yang lebih baik. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

I. PENDAHULUAN ... 1

a. Analisis Situasi ... 1

b. Identifikasi Permasalahan ... 4

c. Tujuan ... 10

d. Manfaat ... 11

II. REALISASI PENYELESAIAN MASALAH ... 13

a. Tema ... 13

b. Program ... 13

c. Jadwal Pelaksanaan ... 40

III. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM ... 49

a. Program Pokok ... 49

- Program Pokok Tema ... 86

b. Program Bantu ... 91

IV. PENUTUP ... 95

a. Simpulan ... 95

b. Saran ... 95


(5)

BAB I PENDAHULUAN

a. Analisis Situasi

Kintamani merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang meliputi kawasan dataran tinggi di sekitar Gunung Batur. Kecamatan ini terdiri dari 48 desa, dengan salah satu desanya adalah Desa Abang Songan. Desa Abang Songan memiliki luas wilayah 1.433 hektar. Wilayah kerjanya dibatasi oleh Cemara Landung di sebelah utara, Desa Abang Batudinding di sebelah selatan, Sungai Melangit Bangli di sebelah barat, dan Desa Suter di sebelah timur. Desa ini terdiri atas 6 banjar dinas yang tersebar dimulai dari Banjar Abang berlokasi di tepi danau Batur, lalu Banjar Belong Danginan dan Belong Dauhan berlokasi di sekitar kaki Gunung Abang. Sedangkan Banjar Abang Songan, Banjar Bias Kaja dan Banjar Bias Kelod berada di pusat desa.

Secara administratif Desa Abang Songan memiliki 6 banjar yaitu : Banjar Abang, Banjar Belong Danginan, Banjar Belong Dauhan, Banjar Abang Songan, Banjar Bias Kaja, dan Banjar Bias Kelod. Struktur kelembagaan Desa Abang Songan secara administratif terdiri dari Lembaga Pemerintah Desa (Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Satuan Tugas Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selain dari lembaga - lembaga yang telah ada, di Desa Abang Songan juga terdapat kelompok - kelompok wanita tani, kelompok subak, dan kelompok peternak.

Jumlah penduduk Desa Abang Songan setiap tahunnya cenderung bertambah sedangkan luas wilayah tetap, sehingga kepadatan penduduk terus meningkat. Penduduk merupakan salah satu faktor penting di dalam keberhasilan pembangunan. Menurut Data Monografi Desa Abang Songan tahun 2015, jumlah


(6)

penduduk Desa Abang Songan adalah sebanyak 1.254 orang. Berikut merupakan data penduduk yang disajikan dalam bentuk tabel :

Tabel 1.1 Komposisi Penduduk Desa Abang Songan

Jumlah laki- laki 628 Orang

Jumlah Perempuan 626 Orang

Jumlah Total 1.254 Orang

Jumlah kepala keluarga 376 KK

Mata pencaharian warga Desa Abang Songan bervariasi, terlihat dari letak geografis yang terdiri dari danau, gunung, dan perkebunan. Sebagian besar warga bekerja di bidang peternakan, perkebunan, kehutanan dan perikanan. Lima komoditas unggulan Desa Abang Songan berdasarkan data hasil sensus 2013 yaitu sapi potong, ubi jalar, kopi, jagung, dan Sengon/ Jeunjing.

Gambaran umum kondisi Desa tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai acuan serta data primer maupun sekunder dalam melihat potensi Desa dan menggali permasalahan yang nantinya disusun program penyelesaiannya. Selanjutnya, program – program yang disusun guna menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan pembaharuan yang diperlukan, dilakukan oleh mahasiswa dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana. Dalam mewujudkan pelaksanaan KKN PPM yang bermanfaat bagi masyarakat lokal, pendekatan yang digunakan dalam operasional KKN PPM yaitu pendekatan interdisipliner. KKN PPM dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan universitas dan membuat program dalam mengatasi permasalahan yang ada di desa secara komprehensif karena dipandang dari berbagai disiplin ilmu. Program kegiatan KKN PPM tersebut dikelompokkan menjadi 4 bidang prioritas kegiatan yang mencakup Prasarana Fisik (PF), Peningkatan Produksi (PP), Sosial Budaya (SB), dan Kesehatan Masyarakat (KM)


(7)

dimana hal ini diangkat setelah mendapat informasi permasalah dari berbagai sumber.

Dalam mewujudkan pelaksanaan program yang tepat guna dan tepat sasaran di Desa Abang Songan, adapun langkah penting yang dilakukan dalam penyusunan program yaitu observasi ke lapangan secara langsung untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada masyarakat. Selain kegiatan pengamatan kondisi sekitar desa, observasi juga dilakukan dengan menggali informasi dari beberapa narasumber terpercaya dari desa yang meliputi kepala desa maupun sekretaris desa, perawat dan bidan desa, serta beberapa warga Desa Abang Songan serta memanfaatkan data sekunder berupa profil desa dan kelurahan. Berdasarkan hasil obervasi, adapun permasalahan yang dianggap menjadi perhatian utama saat ini yakni meliputi kesehatan dan pendidikan.

Dalam sektor kesehatan ditemukan bahwa sebagian besar warga Desa Abang Songan kurang memiliki pengetahuan penyakit kanker serviks. Selain itu, beberapa remaja juga mengalami pernikahan dan kehamilan terlalu dini sehingga perlu diberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Di samping kedua permasalahan tersebut juga dikatakan masih banyak warga yang belum mengetahui akan prilaku hidup bersih dan sehat dimana hal ini penting dalam mengubah sikap agar dapat hidup lebih sehat, mencegah terjadinya penyakit, yang berujung terhadap peningkatan produktivitas dalam pekerjaan.

Permasalahan yang kedua dari segi pendidikan dan kebudayaan dikatakan bahwa kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD tentang pentingnya menabung serta kurang minatnya anak-anak terhadap tarian tradisional. Selain itu bimbingan belajar untuk pelajaran tambahan sangat minim dilakukan pihak sekolah, sehingga ini nantinya bisa menjadi salah satu faktor berkurangnya wawasan siswa jika hanya sebatas diberikan pelajaran sekolah.

Selain sektor kesehatan dan pendidikan juga ditemukan permasalahan dalam hal peningkatan produksi peternakan hingga industri rumah tangga terutama dalam upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Hal ini penting agar


(8)

masyarakat dapat mengelola hasil pertanian dan peternakannya secara mandiri sehingga keberlangsungan dari sumber mata pencaharian tersebut dapat terus berlanjut.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan aparat desa dan hasil temuan lapangan yang kami dapatkan sehingga kami menindaklanjuti permasalahan tersebut dengan melakukan analisa berdasarkan sudut pandang bidang peningkatan produksi, sosial budaya, prasarana fisik dan kesehatan masyarakat melalui program yang kami rancang sesuai kebutuhan masyarakat Desa Abang Songan. Dengan demikian maka dibuatlah beberapa program untuk pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD XIII) 2016 yang bertemakan “Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, dan Kewirausahaan dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Desa Abang Songan.” Ditambah dengan beberapa program lainnya yang diluar tema kegiatan namun ditujukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

b. Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan analisis situasi di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi (Tabel 1.2). Permasalahan-permasalahan tersebut kemudian dikaji lebih lanjut berdasarkan pada analisis Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga (KUWAT), sehingga didapatkan beberapa permasalahan yang diprioritaskan untuk dicarikan solusinya (Tabel 1.3).

Tabel 1.2 Identifikasi Permasalahan

NO. PERMASALAHAN LOKASI SUMBER

(P/M/D) 1 Masyarakat banyak yang belum mengetahui

cara pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat digunakan sebagai obat

Desa Abang Songan


(9)

tradisional

2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan.

Desa Abang Songan

M 3 Pemahaman dan kesadaran mengenai

kesehatan reproduksi masih kurang.

Desa Abang Songan

P,M

4. Pemahaman dan kesadaran mengenai kanker serviks masih kurang.

Desa Abang Songan

P,M

5. PHBS di lingkungan rumah tangga, tempat umum, dan sekolah masih belum maksimal

Desa Abang Songan

P,M

6. Kegiatan dokter kecil di Sekolah Dasar di Desa Abang Songan belum berjalan secara optimal.

Desa Abang Songan

P,M

7. Kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD tentang pentingnya menabung.

Desa Abang Songan

M

8. Kurangnya pengetahuan masyarakat (Ibu-ibu PKK) mengenai teknis pemasaran yang tepat untuk produk (bolu dari jepang dan keripik dari bawang) yang mereka hasilkan.

Desa Abang Songan

M

9. Kurangnya minat anak muda dalam mempelajari tari tradisional Bali

Desa Abang Songan

M

10. Tidak ada nya kegiatan bimbingan belajar tambahan untuk siswa siswi SD.

Desa Abang Songan

M

11. Kurangnya minat baca siswa siswi SD sebagai penerus generasi muda.

Desa Abang Songan

M

12. Masih adanya kejadian rabies di Kabupaten Bangli

Desa Abang Songan

P,M,D

13. Kurangnya pengendalian dan penanganan dalam masalah kesehatan ternak sapi.

Desa Abang Songan

P,M,D

14. Belum adanya taman di depan pura desa Abang Songan

Desa Abang Songan


(10)

15. Plang penunjuk jalan desa Abang Songan yang kurang memadai

Desa Abang Songan

P,M

16. Beberapa warga desa Abang Songan masih belum mempunyai Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, warga desa masih menggunakan kebun di belakang rumah sebagai tempat pembuangan sampah.

Desa Abang Songan

P

17. Ada kawasan yang masih sulit dalam pengadaan air bersih karena sumber air jauh dari permukiman.

Desa Abang Songan

P,M

Keterangan:

P : Perangkat Desa M : Masyarakat

D : Dinas Instansi Vertikal atau Stakeholder

Tabel 1.3 Prioritas Permasalahan

NO PERMASALAHAN ALASAN

1 Masyarakat banyak yang belum mengetahui cara pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat digunakan sebagai obat tradisional

Berdasarkan analisis KUWAT, program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN PPM untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional 2 Kurangnya kesadaran masyarakat

untuk mengakses pelayanan kesehatan.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat dilakukan dengan upaya pencegahan dan deteksi dini bagi masyarakat.


(11)

3 Pemahaman dan kesadaran mengenai Kesehatan Reproduksi masih kurang dan tingginya kejadian hamil pada remaja di desa Abnang Songan.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan reproduksi dan kualitas hidup remaja di desa Abang Songan.

4 Pemahaman dan kesadaran mengenai kanker serviks masih kurang di desa Abang Songan.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan kesadaran mengenai kanker serviks dan kualitas hidup perempuan di desa Abang Songan.

5 PHBS di lingkungan rumah tangga, tempat umum dan sekolah masih rendah

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan gaya hidup sehat dan bersih di desa Abang Songan.

6 Kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD tentang pentingnya menabung.

Berdasarkan analisis KUWAT, hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak SD, dan warga di Desa Abang Songan.

Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperbaiki keadaan ekonomi di masa mendatang

7 Kurangnya pengetahuan masyarakat (Ibu-ibu PKK) Desa Abang Songan mengenai teknis

Berdasarkan analisis KUWAT, hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui


(12)

pemasaran yang tepat untuk produk (bolu dari jepang dan keripik dari bawang) yang mereka hasilkan.

dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, dan warga di Desa Abang Songan. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperbaiki keadaan ekonomi di masa mendatang

8 Kurangnya minat anak muda dalam mempelajari tari tradisional Bali

Belum adanya komunitas tari tradisional yang mengadakan latihan secara rutin. Berdasarkan analisis KUWAT, hal tersebut memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak TK, SD dan warga di Desa Abang Songan. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan minat anak muda untuk dapat lebih mencintai tradisi daerah Bali khususnya seni tari.

9. Tidak ada nya kegiatan bimbingan belajar tambahan untuk siswa siswi SD

Berdasarkan analisis KUWAT, hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak SD, dan warga di Desa Abang Songan.

Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan informasi siswa siswi SD khusus nya kelas 5 dan 6 untuk menghadapi dunia pendidikan yang akan datang.


(13)

10. Kurangnya minat baca siswa siswi SD sebagai penerus generasi muda

Berdasarkan analisis KUWAT, hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak SD, dan warga di Desa Abang Songan.

Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan minat baca siswa siswi SD sebagai generasi penerus.

11. Masih adanya kejadian rabies di Kabupaten Bangli

Berdasarkan analisis KUWAT, program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN PPM untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan dalam pencegahan dan penanganan penyakit rabies.

12. Kurangnya pengendalian dan penanganan dalam masalah kesehatan ternak sapi.

Berdasarkan analisis KUWAT, program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN PPM untuk meningkatkan kesehatan hewan ternak sapi di Desa Abang Songan sehingga produksi pangan dapat berjalan secara optimal.

13. Belum adanya taman di depan pura desa Abang Songan

Berdasarkan analisis KUWAT, program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN PPM untuk membantu memperindah halaman di depan


(14)

pura desa Abang Songan. 14. Kurang memadai dan

informatifnya plang penunjuk jalan desa Abang Songan

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat memperbaiki prasarana fisik yang esensial bagi warga sekitar dan pengunjung.

c. Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari diadakannya KKN-PPM Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Abang Songan adalah ikut dalam usaha pemberdayaan masyarakat Desa Abang Songan dari segi kualitas pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaaan.

Tujuan dari kegiatan KKN-PPM ini secara khusus dapat dirinci sebagai berikut:

a. Mencapai derajat kesehatan masyarakat yang baik dengan pengetahuan dan pemahaman warga desa mengenai kesehatan reproduksi, kanker serviks, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta pelayanan kesehatan untuk masyarakat sehingga dapat turut menopang pembangunan Kabupaten Bangli dari desa pada pilar kesehatan.

b. Membentuk dan meningkatkan rasa nasionalisme dan pembentukan karakter anak bangsa melalui pemenuhan pendidikan dasar bagi anak melalui metode bimbingan belajar tambahan, penyuluhan pentingnya menabung, pelatihan tari tradisional, serta perlombaan membaca puisi.

c. Meningkatkan penggerakan pembangunan dari sektor ekonomi di desa melalui penyuluhan teknis pemasaran produk ibu-ibu PKK. d. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui peningkatan


(15)

dengan pemasangan plang penunjuk jaan desa serta pembuatan taman di depan pura desa.

e. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pengendalian penyakit atau vaksinasi ternak besar (sapi) serta pengetahuan mengenai penyakit rabies.

d. Manfaat Kegiatan

1. Manfaat Umum

Tercapainya peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan dalam usaha pemberdayaan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia di Desa Abang Songan melalui berbagai program multi disiplin.

2. Manfaat Khusus

Adapun manfaat khusus dapat dijabarkan sebagai berikut:

 Terwujudnya kesehatan masyarakat yang baik dengan pengetahuan dan pemahaman warga desa mengenai kesehatan reproduksi, kanker serviks, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta pelayanan kesehatan untuk masyarakat sehingga dapat turut menopang pembangunan Kabupaten Bangli dari desa pada pilar kesehatan.

 Terwujudnya rasa nasionalisme dan pembentukan karakter anak bangsa melalui pemenuhan pendidikan dasar bagi anak melalui metode bimbingan belajar tambahan, penyuluhan pentingnya menabung, pelatihan tari tradisional, serta perlombaan membaca puisi.

 Terwujudnya penggerakan pembangunan dari sektor ekonomi di desa melalui penyuluhan teknis pemasaran produk ibu-ibu PKK.  Terwujudnya kualitas lingkungan melalui peningkatan pemahaman


(16)

pemasangan plang penunjuk jaan desa serta pembuatan taman di depan pura desa.

 Terwujudnya pengetahuan masyarakat akan pengendalian penyakit atau vaksinasi ternak besar (sapi) serta pengetahuan mengenai penyakit rabies.


(17)

BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

a. Tema Kegiatan

Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Abangsongan, Kecamatan

Kintamani, Kabupaten Bangli ini memiliki tema “Peningkatan Kualitas

Pendidikan, Kesehatan, dan Kewirausahaan dalam Rangka Pemberdayaan

Masyarakat Desa Abang Songan”.

b. Program

1. Program Pokok

Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Pemerintah telah menetapkan kebijakan dalam upaya pelayanan kesehatan yaitu Premary Health Care (PHC) sebagai suatu strategi untuk mencapai kesejahteraan. Salah satu unsur penting dalam PHC antara lain penerapan teknologi tepat guna dan peran serta masyarakat. Upaya pengobatan tradisional dengan obat-obat tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan antara lain pengobatan tradisional telah sejak dahulu kalah telah dimanfaatkan oleh masyarakat serta bahan-bahannya banyak terdapat diseluruh plosok tanah air. Dalam rangka peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, obat tradisional perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Tanaman yang berkhasiat sebagai obat harus dikembangkan dan disebar luaskan agar semaksimal mungkin dapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat.


(18)

Khususnya untuk tanaman obat penyebar luasannya dapat dilakukan melalui TOGA.

Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakikatnya sebidang tanah baik dihalaman rumah, kebun, ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangkan memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kegiatan penanaman TOGA (tanaman Obat keluarga) ini akan dilakukan di lingkungan Desa Abang Songan.

Kegiatan penanaman tanaman TOGA bertujuan untuk memberdayakan tanaman-tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Program pemberdayaan tanaman obat keluarga ini terdiri dari kegiatan penyuluha, demostrasi dan penanaman TOGA dilingkungan posko Abang Songan, dengan sasaran yaitu anak sekolah dasar. Berdasarkan sasaran yang diinginkan penyuluhan mengenai manfaat dan pengolahan tanaman obat dibagi menjadi 2, yaitu penyuluhan mengenai manfaat TOGA dan cara pengolahannya yang diberikan secara langsung kepada masyarakat desa Abang Songan (termasuk kepada kepala keluarga dampingan). Masyarakat banyak yang belum mengetahui cara pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat digunakan sebagai obat tradisional.

Tahapan pelaksanaan program : a. Tahap sosialisasi

Sosialisasi dilakukan dengan Kepala Desa, pihak sekolah, dan warga masyarakat

b. Tahap persiapan

Persiapan dilakukan dengan penyiapan materi mengenai manfaat TOGA kemudian penyiapan bibit tanaman obat yang akan ditanam.


(19)

Program pemberdayaan tanaman obat keluarga ini terdiri dari kegiatan penyuluhan, demostrasi, dan penanaman TOGA di lingkungan posko. Penyuluhan akan dilakukan selama 30 menit setelah itu lanjut dengan penanaman tanaman.

d. Tahap evaluasi

Sebagaimana program lainnya tahap evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya

e. Tahap pembuatan laporan  Stand Sehat

Stand sehat yang akan dila;kukan berupa pemeriksaan tekanan darah dan indeks masa tubuh serta pemberian edukasi secara personal kepada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit ataupun faktor risiko penyakit di masyarakat.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Tahap sosialisasi dilakukan kepada Kepala Desa, pihak Puskesmas, warga masyarakat serta pihak-pihak yang memungkinkan untuk diajak bekerjasama. Pada tahap ini juga dibahas mengenai tempat dan waktu kegiatan.

b. Tahap persiapan program

Persiapan program yang dilakukan berupa bagaimana mengatur mekanisme atau tata cara pelaksanaan stand sehat dengan alur dan penempatan pos-pos dengan tugasnya masing-masing. Selain itu


(20)

perlu dipersiapkan alat-lat yang diperlukan seperti bangku dan kursi serta timbangan dan spygnomamometer.

c. Tahap pelaksanaan program

Stand sehat akan dilaksanakan di lingkungan pusat desa Abang Songan pada tanggal 17 Augustus 2016. Pada tahap pelaksanaan program, setelah menyusun beberapa pos seperti pos registrasi, pos pemeriksaan tensi, pos indeks masa tubuh, mahasiswa yang bertugas langsung menempati pos masing-masing dan peserta stand sehat diatur sesuai alur yang dibuat.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. Salah satu indikator keberhasilan program adalah jumlah dari peserta yang mengikuti stand sehat.

e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

Promosi Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi

Program promosi kesehatan dengan memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi yang ditujukan terutama pada remaja atau sekaa teruna teruni di desa Abang Songan. Hal ini dilakukan karena cukup tingginya masalah kesehatan reproduksi (hamil pada usia muda) pada remaja di desa tersebut. Untuk itu dilakukannya penyuluhan ini yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja terhadap kesehatan reproduksi, menurunkan angka kehamilan pada remaja,


(21)

menurunkan masalah kesehatan reproduksi yang mungkin terjadi dan akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas hidup remaja.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Sekaa Teruna Teruni, dan Bidan Desa. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan. b. Tahap persiapan program

Mempersiapkan materi, media, dan pertanyaan-pertanyaan untuk pre-test dan post-test yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah dimengeti dan menarik untuk sasaran program, pembuatan poster atau pamflet, penyediaan laptop, LCD proyektor dan soal-soal untuk pre-test dan post-test sebagai alat untuk menilai tingkat pemahaman sasaran program.

c. Tahap pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dengan alokasi waktu 45 menit yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan alokasi waktu 20 menit. Diakhir pelaksanaan, sasaran program kembali diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah diberikan untuk


(22)

menilai tingkat pemahaman sasaran sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. Evaluasi juga dilakukan pada hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan pemahaman sasaran program terhadap materi yang diberikan sebagai indikator keberhasilan program. e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

Promosi Kesehatan mengenai Kanker Serviks

Program promosi kesehatan dengan memberikan penyuluhan mengenai kanker serviks yang ditujukan terutama pada wanita di desa Abang Songan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai kanker serviks kepada masyarakat khususnya ibu-ibu di desa Abang Songan dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu:

a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, ibu-ibu PKK, dan Bidan Desa. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan.


(23)

b. Tahap persiapan program

Mempersiapkan materi, media, dan pertanyaan-pertanyaan untuk pre-test dan post-test yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah dimengeti dan menarik untuk sasaran program, pembuatan poster atau pamflet, penyediaan laptop, LCD proyektor dan soal-soal untuk pre-test dan post-test sebagai alat untuk menilai tingkat pemahaman sasaran program.

c. Tahap pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dengan alokasi waktu 45 menit yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan alokasi waktu 20 menit. Diakhir pelaksanaan, sasaran program kembali diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah diberikan untuk menilai tingkat pemahaman sasaran sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. Evaluasi juga dilakukan pada hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan pemahaman sasaran program terhadap materi yang diberikan sebagai indikator keberhasilan program.


(24)

e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

Promosi Kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan. Adapun PHBS yang dilaksanakan bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, memanfaatkan pelayanan kesehatan sreta mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Pendidikan kesehatan khususnya PHBS perlu diberikan sejak dini pada anak usia sekolah dimana usia dini adalah usia yang sangat baik untuk menanamkan suatu nilai-nilai. Pentingnya pendidikan dari usia dini dapat membentuk suatu pribadi yang memiliki pondasi kuat dalam pendidikan yang telah ditanamkan. Jika dari kecil sudah dibiasakn melakukan kebiasaan baik, maka untuk selanjutnya hal ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Topik yang menjadi perhatian pada kelompok anak usia sekolah adalah mencuci tangan yang benar dan jajanan yang sehat dan bergizi serta pentingnya melakukan aktivitas fisik yang mengacu pada indikator PHBS nasional. Topik-topik tersebut seringkali kurang mendapat perhatian dari orangtua ataupun guru. Angka kejadian diare pada siswa sekolah dasar di daerah pedesaan juga masih sering ditemukan. Dimana hal ini bisa dicegah dengan meningkatkan pengetahuan mengenai kebersihan diri yang baik.


(25)

Adapun tujuan dari program Penyuluhan mengenai PHBS ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai cara mencuci tangan yang benar, untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai jajanan yang aman dan bergizi, untuk meningkatkan pemahaman siswa SD akan pentingnya aktivitas fisik melalui senam bersama.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah dan Guru-guru SD dan Bidan Desa. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan.

b. Tahap persiapan program

Mempersiapkan materi, media, alat peraga, dan pertanyaan-pertanyaan untuk pre-test dan post-test yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah dimengeti dan menarik untuk sasaran program, pembuatan poster atau pamflet, penyediaan laptop, LCD proyektor dan penyediaan alat-alat peraga untuk demonstrasi seperti sabun pencuci tangan, dan soal-soal untuk pre-test dan post-pre-test sebagai alat untuk menilai tingkat pemahaman sasaran program.

c. Tahap pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program


(26)

diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi disertai demonstrasi dengan alokasi waktu 30 menit tiap materi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan alokasi waktu 30 menit. Diakhir pelaksanaan, sasaran program kembali diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah diberikan untuk menilai tingkat pemahaman sasaran sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. Evaluasi juga dilakukan pada hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan pemahaman sasaran program terhadap materi yang diberikan sebagai indikator keberhasilan program. e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

Penyuluhan Mengenai Pentingnya Menabung Untuk Siswa-Siswa SD

Banyak pihak mengesampingkan arti penting menabung dan memandang bahwa hal ini bukanlah suatu hal yang sangat penting. Padahal kita tahu menabung membawa banyak dampak positif bila dilakukan dengan cara yang benar oleh si penabung. Menabung bukanlah suatu hal yang dianggap penting atau bukanlah sebuah kebiasaan yang ada di kehidupan masyarakat. Kesadaran dari dalam diri masyarakat tersebut yang belum tumbuh mungkin disebabkan oleh


(27)

kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai arti penting menabung dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Menabung saat ini merupakan hal yang penting. Menabung sudah mulai ditanamkan sejak dini oleh beberapa orang tua kepada anaknya. Karena tabungan memilki peranan penting di masa depan. Menabung berarti menyisihkan sebagian uang kita miliki untuk disimpan. Menabung merupakan salah satu cara untuk mengelola uang. Menabung yang paling mudah adalah di rumah karena dapat dilakukan setiap waktu. Memiliki kebiasaan menabung sudah jelas sangat berguna untuk masa depan kita. Menabung adalah menyimpan sejumlah uang agar dapat digunakan di kemudian hari jika diperlukan. Semakin banyak uang yang ditabung maka semakin baik. Kegiatan ini merupakan salah satu pengabdian ilmu yang dapat saya lakukan di dalam rangkaian proses KKN. Melakukan kegiatan yang dapat bermanfaat bagi anak-anak yang ada di abang songan , kegiatan ini menjadi tujuan yang diutamakan dalam setiap program yang kami laksanakan.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah dan Guru-guru SD. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan.

b. Tahap persiapan program

Mempersiapkan materi dan media yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah dimengerti dan menarik untuk sasaran program, penyediaan laptop, LCD proyektor dan penyediaan alat-alat peraga untuk demonstrasi seperti pembuatan celengan dari bahan bekas.


(28)

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi disertai demonstrasi dengan alokasi waktu 30 menit tiap materi.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

Penyuluhan Teknis Pemasaran Produk Ibu-Ibu PKK

Didalam berwirausaha terdapat beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolaan maupun pemasaran. Pemasaran merupakan kegiataan yang amat penting dalam operasional suatu bisnis. Tidak peduli apakah usaha anda bergerak di dalam bidang sektor industri kecil ,tingkat menengah, apalagi industri besar.

Di dalam pemasaran seorang wirausaha harus menyusun strategi pemasaran. Karena dunia pemasaran diibaratkan sebagai suatu medan tempur bagi para produsen dan para pedagang yang begerak dalam komiditi yang sama maka perlu sekali diciptakan suatu strategi pemasarn agar dapat memenangkan perperangan tersebut. Seorang wirausawan yang ingin sukses haruslah bisa memasang atau melakukan beberapa teknik pemasaran yang tepat, agar produk dan jasa yang ditawarkan menarik


(29)

perhatian para konsumen sehingga konsumen tertarik dan ingin membeli dan menggunakan pruduk dan jasa yang ditawarkan.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Masyarakat Abang Songan, dan Narasumber. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan. b. Tahap persiapan program

Mempersiapkan materi dan media yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah dimengerti dan menarik untuk sasaran program, penyediaan laptop, dan LCD proyektor.

c. Tahap pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi disertai demonstrasi dengan alokasi waktu 30 menit tiap materi. Dan terakhir dilakukan sesi diskusi antara Masyarakat Abang Songan dengan Narasumber.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. e. Tahap pembuatan laporan program


(30)

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

Pelatihan Tari Tradisional Untuk Siswa-Siswi SD

Program pelatihan tari tradisional untuk siswa-siswi SD di Desa Abang Songan ini dilaksanakan untuk mengenalkan kesenian tradisional daerah Bali kepada para siswa sejak dini agar nantinya dapat melestarikan budaya Bali khususnya tari tradisional. Dalam pelatihan tari tradisional ini yang menjadi sasarannya adalah siswa- siswi SD dari kelas 1 SD sampai dengan kelas 6 SD.

Tahap- tahap pelaksanaan program yaitu : a. Tahap Sosialisasi Program

Tahap sosialisasi akan dilakukan di SD dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah dan guru-guru di SD. Dalam tahap ini juga akan dicari kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan pada saat pelatihan tari tradisional. b. Tahap Persiapan Program

Mempersiapkan materi dan media yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi pelatihan tari yang jelas, mudah dimengerti sesuai dengan tingkatan kelas dan menarik untuk sasaran program, penyediaan laptop dan sound system .

c. Tahap Pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan


(31)

pemberian materi disertai dengan pelatihan gerak dasar dalam menari dengan alokasi waktu 2 jam.

d. Tahap Evaluasi Program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. e. Tahap Pembuatan Laporan Program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

Memberikan Bimbingan Belajar Tambahan Untuk Siswa- Siswi SD di Desa Abangsongan

Program memberikan bimbingan belajar untuk siswa-siswi SD di Desa Abang Songan ini dilaksanakan untuk menambah informasi yang lebih agar siswa-siswi SD khususnya kelas 4, 5 dan 6 sipa untuk menghadapi jenjang pendidikan yang akan datang yaitu SMP (Sekolah Menengah Pertama)

. Dalam Bimbingan belajar tambahan ini yang menjadi sasarannya adalah siswa- siswi SD kelas 4, 5 SD dan kelas 6 SD. Tahap- tahap pelaksanaan program yaitu :

a. Tahap Sosialisasi Program

Tahap sosialisasi akan dilakukan di SD dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah dan guru-guru di SD. Dalam tahap ini juga akan dicari kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan pada saat mengadakan bimbingan belajar tambahan.


(32)

Mempersiapkan materi dan media yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi bimbingan belajar tambahan dengan jelas, mudah dimengerti sesuai dengan tingkatan kelas dan menarik untuk sasaran program, penyediaan laptop dan sound system .

c. Tahap Pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi ,alokasi waktu 1 jam 30 menit

d. Tahap Evaluasi Program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. e. Tahap Pembuatan Laporan Program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

Perlombaan Membaca Puisi Untuk siswa – siswi SD

Program perlombaan membaca puisi untuk siswa-siswi SD di Desa Abang Songan ini dilaksanakan untuk meningkatkan minat baca siswa- siswi SD di Desa Abang Songan. Dapat mengasah daya kreativitas siswa- siswi dan juga dapat mengembangkan bakat membaca puisi yang ada didalam diri siswa –siswi SD di Desa Abang Songan

. Dalam Perlombaan ini yang menjadi sasaran adalah siswa – siswi kelas 5 dan 6, yang akan di pilih perwakilan nya dari masing-masing kelas sejumlah 5 siswa/siswi.


(33)

Tahap- tahap pelaksanaan program yaitu : a. Tahap Sosialisasi Program

Tahap sosialisasi akan dilakukan di SD dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah dan guru-guru di SD. Dalam tahap ini juga akan dicari kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program lomba membaca puisi.

b. Tahap Persiapan Program

Mempersiapkan materi dan media yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang menarik untuk sasaran program, penyediaan laptop dan sound system .

c. Tahap Pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikanmateri mengenai lomba membaca puisi. Kemudian dilanjutkan dengan persiapan masing-masing siswa- siswi dalam mengikuti perlombaan membaca puisi,alokasi waktu 2 jam.

d. Tahap Evaluasi Program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. e. Tahap Pembuatan Laporan Program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.


(34)

Seperti yang kita ketahui bersama masyarakat Bali memiliki suatu kebiasaan memelihara anjing ataupun kucing, yang sebenarnya memiliki suatu resiko yang cukup fatal bagi kehidupan terutama dalam bidang kesehatan yakni berkaitan dengan penularan penyakit Rabies.

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Bali, kasus Rabies di bali memang telah mengalami penurunan. Berdasarkan data yang ada, sepanjang 2011, di mana jumlah korban meninggal sebanyak 26 orang, turun drastis sejak tahun 2010 sebanyak 83 orang. Angka itu setidaknya sudah kembali seperti saat dua tahun pertama Rabies menyerang Bali, di mana korban meninggal pada 2009 sebanyak 22 orang dan tahun 2008 hanya 4 orang. Begitu juga angka gigitan anjing, telah menurun pada 2011 sebanyak 50.628 kasus dibandingkan tahun 2010 mencapai 67.021 kasus. Sementara tahun 2009, tercatat 21.806 kasus gigitan. Sutedja mengakui masih banyak korban gigitan anjing yang belum memperoleh vaksin.

Pada 2011 dari 50.628 warga yang digigit anjing, hanya 47.827 yang mendapat VAR. Sementara tahun 2010, tercatat 9.586 dari 67.021 warga digigit anjing tidak memperoleh vaksin dan pada 2009 ada 3.181 warga yang tidak mendapat vaksin dari 21.806 orang yang digigit anjing.

Hasil pemantauan petugas lapangan, menunjukkan saat ini tinggal empat desa yang masih masuk dalam kategori desa penularan Rabies di Bali, terdiri atas 2 desa di Jembrana, 1 desa di Bangli,dan 1 desa lagi di Kabupaten Klungkung. Padahal hingga akhir November 2011, kasus Rabies masih menyebar di 239 desa dari 722 desa yang ada di Bali.

Meskipun angka KLB Rabies sudah mengalami penurunan, namun kita sebagai masyarakat harus tetap waspada untuk mencegah maupun penanganan kasus Rabies. Maka perlu diadakannya penyuluhan kesehatan tentang Rabies di Desa Abang Songan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, agar nantinya masyarakat lebih sigap jika terjadi kasus Rabies ini. Tahapan pelaksanaan program :


(35)

a. Tahap sosialisasi

Sosialisasi dilakukan dengan Kepala Desa dan warga masyarakat serta bantuan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Darat Kabupaten Bangli.

b. Tahap persiapan

Persiapan dilakukan dengan penyiapan materi mengenai penyakit rabies

c. Tahap pelaksanaan

Program penyuluhan penyakit rabies ini terdiri dari kegiatan penyuluhan tentang penyakit rabies.

d. Tahap evaluasi

Sebagaimana program lainnya tahap evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya

e. Tahap pembuatan laporan

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan

Pengendalian penyakit / vaksinasi ternak besar

Ternak merupakan potensi yang baik untuk dikembangkan terutama didaerah pedesaan. Lahan yang cukup didukung oleh lingkungan memadai merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha ini. Kelompok ternak sapi merupakan program yang baik telah dicanangkan oleh pemerintah dalam rangkat meningkatkan produksi pangan desa. Di Desa Abangsongan terdapat kelompok kelompok ternak sapi yang telah berjalan, namun seiring perkembangannya banyak hal yang masih perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak itu sendiri salah satunya dengan peningkatan kesehatan.


(36)

Kesehatan ternak merupakan faktor yang sangat vital untuk mendukung keberhasilan produksi ternak itu sendiri. Salah satu cara peningkatan kesehatan ternak pada kelompok ternak sapi yang ada di Desa Abangsongan salah satunya melalui pengendalian penyakit ternak sapi pada kelompok ternak sapi tersebut. Kegiatan yang dapat dilakukan melalui pemberian obat cacing dan spraying untuk mencegah infeksi parasit terhadap parasit pengganggu seperti cacing, lalat dan kutu. Pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap penyakit, meningkatkan nafsu makan dan meminimalisir infestasi parasit terhadap ternak. Selain itu kegiatan lain yang dilakukan adalah memberikan pembekalan secara langsung ke lapangan kepada peternak tentang manajemen pemeliharaan ternak yang baik untuk menunjang kesehatan ternak itu sendiri.

Tahapan pelaksanaan program : a. Tahap sosialisasi

Sosialisasi dilakukan dengan Kepala Desa dan warga masyarakat b. Tahap persiapan

Persiapan dilakukan dengan penyiapan materi mengenai kesehatan hewan

c. Tahap pelaksanaan

Program penyuluhan kesehatan hewan ternak ini terdiri dari kegiatan penyuluhan, demostrasi, dan pengecekan kesehatan ternak sapi dan pemberian vitamin.

d. Tahap evaluasi

Sebagaimana program lainnya tahap evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya


(37)

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan

Pembuatan Taman

Kegiatan inventarisasi ini bertujuan untuk memperindah halaman di depan pura desa Abang Songan. Beberapa dari tanaman-tanaman yang akan ditanam juga bermanfaat untuk persembahyangan. Tanaman-tanaman tersebut antara lain tanaman bunga jepun, bunga kembang sepatu, bunga kertas, bunga mawar, bunga cempaka, bunga kenanga, bunga ratna, bunga matahari, kaktus dan daun sirih. Program pembuatan taman di depan pura desa Abang Songan ini terdiri dari kegiatan demonstrasi dan penanaman tanaman di depan pura desa Abang Songan. Demonstrasi dan penanaman akan diberikan dan dilakukan bersama-sama dengan masyarakat desa Abang Songan secara umum. Demonstrasi dan penanaman dilakukan secara langsung di lapangan.

Tahapan pelaksanaan program : a. Tahap sosialisasi

Sosialisasi dilakukan dengan Kepala Desa dan warga masyarakat b. Tahap persiapan

Persiapan dilakukan dengan penyiapan bibit tanaman yang akan ditanam.

c. Tahap pelaksanaan

Program ini terdiri dari kegiatan demostrasi dan penanaman tanaman di depan pura desa Abang Songan. Demonstrasi akan dilakukan selama 30 menit setelah itu dilanjutkan dengan penanaman tanaman.

d. Tahap evaluasi

Sebagaimana program lainnya tahap evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai


(38)

kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya

e. Tahap pembuatan laporan

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan

Pembuatan Plang Penunjuk

Mengingat pentingnya fungsi pengenalan wilayah sekitar dan identitas bagi masyarakat Desa Abang Songan, adanya suatu prasarana fisik yang memadai seperti plang jalan merupakan hal yang esensial. Sedangkan, plang nama desa yang kini telah ada, ada yang dalam kondisi baik namun ada yang dalam kondisi kurang baik sehingga dirasa kurang informatif dan membutuhkan pembenahan.

Desa Abang Songan merupakan desa dengan lingkungan yang bersih dan asri yang hendaknya dapat dijangkau dengan mudah menggunakan plang jalan yang ada. Namun sesuai survei yang telah dilakukan, kami mendapati bahwa prasarana fisik yang dimaksud masih belum cukup dan membutuhkan pembenahan. Adanya prasarana fisik yang cukup merupakan prioritas bagi seluruh masyarakat desa maupun pemerintah setempat. Diharapkan manfaatnya dapat langsung dirasakan serta direspons positif oleh warga sekitar dan pengunjung tidak lagi merasa kesulitan untuk menuju Desa Abang Songan.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Ketua Seke Teruna Teruni, dan Seke Teruna


(39)

Teruni. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program.

b. Tahap persiapan program

Mempersiapkan materi dan design yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan plang jalan.

c. Tahap pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama, ketua program sebagai perwakilan kelompok memohon izin kepada kepala desa dan ketua Seke Teruna Teruni untuk membuat plang jalan desa serta lokasi yang digunakan saat pelaksanaan. Kemudian, bersama dengan kelompok Seke Teruna Teruni membuat plang jalan yang materinya telah disediakan.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

Tabel 2.1 Program Pokok Kegiatan No. No.

Sektor

Nama


(40)

1. 02.1.2. 08 Penanaman Tanaman Toga LCD, bibit tanaman 19 orang 2 x 4 jam Mahasiswa: 300.000 2. 13.1.3. 17

Stand sehat Meja, kursi, Timbangan, Spygnomamomet er

60 orang 12 x 2 jam Mahasiswa: 200.000 3. 13.1.1. 55 Promosi Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi pada Remaja di Desa Abang Songan Laptop, LCD Proyektor, Pamflet 19 orang 2 x 2 jam Mahasiswa: 200.000 4. 13.1.1. 55 Promosi Kesehatan mengenai Kanker Serviks di Desa Abang Songan Laptop, LCD Proyektor, Pamflet 19 orang 2 x 2 jam Mahasiswa: 200.000 5. 13.1.1. 55 Promosi Kesehatan Laptop, LCD Proyektor, 19 orang 5 x 4


(41)

mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Desa Abang Songan

Pamflet jam 200.000

6. 11.1.9. 55 Penyuluhan mengenai pentingnya menabung untuk siswa-siswi SD Laptop, LCD Proyektor, 19 orang 2 x 2 jam

Mahasiswa: 350.000

7. 05.4.2. 03 Penyuluhan mengenai teknis pemasaran produk ibu-ibu PKK Laptop, LCD Proyektor

1 x 2 jam

Mahasiswa: 500.000

8. 11.3.3.0 6 Memberikan pelatihan tari tradisional untuk siswa-siswi SD Laptop, Sound system,

8 x 2 jam

Mahasiswa: 300.000

9. 11.1.1. 01 Memberikan Bimbingan Belajar Laptop, LLCD, Pproyektor 3x 1,5 jam Mahasiswa: 100.000


(42)

Tambahan Untuk Siswa- Siswi SD di Desa Abang Songan 10. 11.1.1.

04

Perlombaan Membaca Puisi Untuk siswa – siswi SD di Desa Abang Songan

Sound System, Mic,laptop

1 x 2 jam Mahasiswa: 300.000 11. 02.3.9. 55 Penyuluhan Penyakit Rabies Laptop, LCD, Proyektor, Pamflet 19 orang 2 x 4 jam

Mahasiswa: 100.000

Dinas Peternakan Perikanan Kab. Bangli : Tenaga Ahli (Penyuluh dan dokter hewan) 12. 02.3.2. 06 Pengendalia n penyakit / vaksinasi ternak besar

Laptop, LCD, Proyektor, Pamflet Alat –alat

19 orang 2 x 4 jam

Mhs : 100.000

Dinas Peternakan Perikanan Kab.


(43)

(sapi) untuk Pengendalian penyakit / vaksinasi ternak besar (sapi) Bangli :

 Tenaga ahli (penyuluh dan dokter hewan)  Alat-alat untuk Pengendal ian

penyakit / vaksinasi ternak besar (sapi) 13. 02.1.2. 08 Pembuatan Taman di Depan Pura Desa Abang Songan

Bibit tanaman 19 orang 1 x 4 jam Mahasiswa: 300.000 14. 15.1.9. 99 Program Pembuatan Plang Desa

Plang desa, Kayu, Cat, Semen, Seng

19 orang 1 x 2 jam

Sponsorship : 1.500.000


(44)

2. Program Bantu

 Gotong royong di pura

 Pesrama siswa SD di abangsongan

 Kegiatan gotong royong diareal lapangan desa  Kegiatan posyandu di Br. Belong Dauhan  Kegiatan lomba gerak jalan

 Penanaman tanaman hiaas oleh ibu pkk

c. Jadwal Pelaksanaan 1. Program Pokok

Tabel 2.2 Jadwal Pelaksanaan Program Pokok

No Nama Program Minggu

I II III IV V

1.

Penanaman Tanaman Toga a. Persiapan

b. Pelaksanaan c. Evaluasi d. Laporan

2.

Stand Sehat a. Sosialisasi


(45)

c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

3.

Promosi Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan


(46)

4.

Promosi Kesehatan mengenai Kanker Serviks

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

5.

Promosi Kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan


(47)

6.

Penyuluhan Mengenai Pentingnya Menabung Untuk Siswa-Siswa SD

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

7.

Penyuluhan Teknis Pemasaran Produk Ibu-Ibu PKK


(48)

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi

e.Laporan

8.

Pelatihan Tari Tradisional Untuk Siswa-Siswi SD

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan


(49)

9. Memberikan Bimbingan Belajar Tambahan Untuk Siswa- Siswi SD di Desa Abangsongan

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

10. Perlombaan Membaca Puisi Untuk siswa – siswi SD

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan


(50)

11. Penyuluhan Penyakit Rabies a. Sosialisasi

b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

12. Pengendalian penyakit / vaksinasi ternak besar

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan


(51)

13. Pembuatan Taman a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi d. Laporan

14. Pembuatan Plang Penunjuk

a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi d. Laporan

2. Program Bantu

Tabel 2.2 Jadwal Pelaksanaan Program Bantu

No. Nama Program Minggu

I II III IV V 1 Gotong Royong di areal pura

Desa Abangsongan

  

2 Pesraman Siswa SD dipura Desa Abangsongan


(52)

3 Kegiatan gotong royong di areal lapangan desa adaangsongan

 

4 Kegiatan posyandu di Br. Belong Dauhan

5 Kegiatan lomba gerak jalan  6 Penanaman tanaman hias oleh

ibu PKK

7

Persembahan tari sekar jagat dalam rangka ulang tahun pemuda karang taruna desa Abangsongan


(53)

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN

a. Program Pokok

- Program Pokok Tema

1. Penanaman Tanaman Obat Keluiarga (TOGA)  Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan tanaman-tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Memberikan wawasan bagi masyarakat Desa Abangsongan untuk menggunakan tanaman TOGA sebagai obat tradisional. Selain itu, penanaman TOGA juga bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam melestarikan tanaman obat agar tidak mengalami kepunahan.

Penanamanm TOGA ini dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2016 jam 09.00 Wita di areal posko KKN PPM Desa Abangsongan. Penanaman TOGA ini dilakukan oleh mahasiswa KKN dan pemuda karang taruna Desa Abang songan.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1 28 Juli 2016 13.00-16.00 Survei lokas tempat penanaman TOGA

2 29 Juli 2016 10.00-11.00

Koordinasi kepada kepala desa mengenai kegiatan TOGA

2 30 Juli 2016 09.00-11.00

Bertemu ketua pemuda karang taruna untuk membicarakan waktu dan tempat penanaman TOGA 3 30 Juli 2015 15.00- 17.00 Mempersiapkan alat dan


(54)

bahan yang digunakan untuk penanaman tanaman TOGA 4 31 Juli 2016 08.00- 11.00 Membersihkan lokasi tempat

penanaman tanaman TOGA 5 1 Agustus 2016 09.00-12.00 Pelaksanaan kegiatan

penanaman TOGA 6 20 Agustus 2016 19.00-21.00 Pembuatan laporan

pertanggungjawaban kegiatan

 Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan penanaman tanaman TOGA terangkum dalam tabel berikut :

Tabel 3.2 Hasil Kegiatan

Sasaran Masyarakat Desa Abangsongan

Pihak Terlibat Pemuda karang taruna desa

Abangsongan dan Mahasiswa KKN

Hasil

Dari 15 perwakilan pemuda karang taruna yang diundang 14 pemuda yang hadir dalam kegiatan penanaman toga

Deskripsi Kegiatan

Penanaman tanaman TOGA bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk memanfaatkan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai bahan obat tradisional serta mengajak masyarakat untuk ikut sereta dalam melestarikan tanaman obat disekitnya agar tidak punah.


(55)

 Kendala Kegiatan

Dalam melaksanakan kegiatan penanaman tanaman TOGA ini kendala yang dihadapi yaitu dapat diikatakan tidak ada kendala karena semuanya terkendali dan kegatan berjalan dengan lancar.

2. Stand Sehat

 Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan deteksi dini terhadap berbagai keluhan/ penyakit. Stand sehat dilakukan atas dasar kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan.

Sosialisasi tentang dilakukan stand sehat dilakukan sejak awal bulan agustus bersamaan dengan diumumkannya pelaksanaan upacara bendera 17 Agustus 2016. Kegiatan stand sehat dilakukan bertepatan dengan perayaan HUT Republik Indonesia waktu dimana seluruh warga desa berkumpul untuk melakukan penghormatan, mengingat bentukan geografis Desa Abangsongan yang terdiri dari banjar dengan jarak tempuh yang cukup jauh. Sosialisasi juga terus dilakukan setiap kali mahasiswa kunjungan ke keluarga dampingan yang tersebar di berbagai banjar.

Stand sehat dilaksanakan di depan gedung serba guna desa Abangsongan. Pada peserta dilakukan anamnesis, pemeriksaan tekanan darah, indeks masa tubuh, lingkar pinggang serta pemeriksaan gula darah. Segala pemeriksaan yang dilakukan bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya faktor risiko pada masyarakat.


(56)

Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1 15 Juli 2016 09.00-10.00

Koordinasi dengan desa untuk memastikan tanggal pelaksanaan Stand Sehat 2 07 Agustus 2016 09.00- 13.00 Sosialisasi kegiatan melalui

masing masing klian banjar 3 16 Agustus 2016 15.00-17.00 Persiapan untuk kegiatan

stand sehat

4 17 Agustus 2016 09.00-16.00 Pelaksanaan kegiatan stand sehat

5 22 Agustus 2016 19.00-21.00 Pembuatan laporan

pertanggungjawaban kegiatan

 Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan Stand sehat terangkum dalam tabel berikut.

Tabel 3.4 Hasil Kegiatan

Sasaran Masyarakat Desa Abangsongan

Pihak Terlibat Kepala Desa, Mahasiswa KKN, Masyarakat Desa

Hasil

91 Warga desa menjadi peserta Stand sehat

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya faktor risiko pada masyarakat secara individu. Pada peserta dilakukan anamnesis, pemeriksaan tekanan


(57)

darah, indeks masa tubuh, lingkar pinggang serta pemeriksaan gula darah.

 Kendala Kegiatan

Dalam melaksanakan kegiatan ini kendala yang dihadapi hanya mencari waktu agar dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat desa yang terdiri dari berbagai banjar dengan jarak tempuh yang jauh.

3. Promosi Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi Pada Remaja di Desa Abangsongan

 Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja terhadap kesehatan reproduksi, menurunkan angka kehamilan pada remaja, menurunkan masalah kesehatan reproduksi yang mungkin terjadi dan akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas hidup remaja.

Kegiatan persiapan diawali dengan berkoordinasi dengan kepala desa Abangsongan, Kepala Dusun/Kelian Banjar, Kepala Sekolah, Bidan Pustu, serta Ketua Karang Taruna Desa Abangsongan dimana agendanya meliputi membicarakan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan serta pihak-pihak terkait yang akan terlibat. Koordinasi yang telah dilakukan meliputi penetapan waktu pelaksanaan penyuluhan, melakukan sosialisasi kegiatan penyuluhan terkait kesehatan reproduksi, serta media yang akan dipergunakan dalam penyuluhan tersebut.


(58)

Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1 31 Juli 2016 09.00-13.00

Melakukan koordinasi dengan pihak kepala

desa, kelian banjar, kepala sekolah, Bidan Pustu, dan Ketua karang

Taruna desa Abangsongan terkait kegiatan penyuluhan Kesehatan Reproduksi

2 1 Agustus 2016 10.00- 14.00

Melakukan observasi lapangan untuk menentukan lokasi yang

dipergunakan sebagai tempat penyuluhan dan

dipilih adalah gedung karang taruna.

3 5 Agustus 2016 09.00-14.00

Konfirmasi waktu pelaksanaan

penyuluhan dengan pihak kepala desa, kelian banjar, kepala sekolah, Bidan Pustu , dan karang Taruna Desa Abangsongan sekaligus sosialisasi

penyelenggaraan

penyuluhan kepada Karang Taruna desa Abangsongan

4 7 Agustus 2016 09.00-13.00

Pelaksanaan

Penyuluhan Kegiatan Kesehatan Reproduksi


(59)

pada Remaja kepada Karang Taruna desa Abangsongan

5 8 Agustus 2016 19.00-22.00

Pembuatan laporan pertanggungjawaban kegiatan

 Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan Promosi Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi pada Remaja di Desa Abangsongan terangkum dalam tabel berikut.

Tabel 3.6 Hasil Kegiatan

Sasaran Karang Taruna Desa Abangsongan

Pihak Terlibat Mahasiswa KKN

Hasil

Peningkatan pengetahuan Karang Taruna Desa Abansongan mengenai Kesehatan Reproduksi pada Remaja dimana hal ini tercerminkan dari proses tanya jawab yang berlangsung dimana peserta tanggap dan memahami materi yang telah diberikan sebelumnya.

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan bersifat gratis. Peserta Karang Taruna datang

mengikuti kegiatan dengan antusias. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan diadakan tanya jawab sebelum dan sesudah penyuluhan sebagai tolak ukur keberhasilan.


(60)

 Kendala Kegiatan

Dalam melaksanakan kegiatan ini kendala yang dihadapi pada saat sebelum kegiatan dimulai, karang taruna mengadakan rapat rutin sehingga waktu pelaksanaan mundur dari waktu perkiraan. Selain itu jumlah karang taruna yang datang juga kurang dari total jumlah karang taruna. Saat sesi tanya jawab karang taruna cenderung malu bertanya, namun setelah beberapa saat dan dilakukan pengakraban, rasa malu berkurang. Selain kendala ini tidak ada kendala lain yang dihadapi sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.

4. Promosi Kesehatan mengenai Kanker Serviks  Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai kanker serviks kepada masyarakat khususnya ibu-ibu di usia produktif dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.

Kegiatan persiapan diawali dengan berkoordinasi dengan kepala desa Abangsongan, Bapak Kelian di masing-masing banjar Desa Abangsongan, Bidan Desa serta pengurus PKK. Dimana agendanya meliputi membicarakan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan serta pihak-pihak terkait yang akan terlibat. Koordinasi yang telah dilakukan meliputi penetapan waktu pelaksanaan penyuluhan, melakukan sosialisasi kegiatan penyuluhan kanker serviks kepada ibu-ibu PKK desa Abangsongan, serta menyiapkan bahan penyuluhan kanker serviks berupa slide presentasi dan pamphlet.


(61)

Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1

Sabtu, 6 Agustus

2016 09.00-11.00

Melakukan koordinasi terkait waktu, tempat dan peserta penyuluhan kanker serviks

2

Sabtu, 13 Agustus

2016 09.00- 12.00

Melakukan survei tempat untuk acara penyuluhan di Balai Serba Guna Desa Abangsongan

3 Selasa, 16

Agustus 2016 14.00-17.00

Mempersiapkan prasarana dan logistik untuk kegiatan

4

Rabu, 17 Agustus 2016

09.00-14.00

Acara penyuluhan Kanker Serviks, dalam penyuluhan ini mahasiswa menjelaskan menganai pengertian, faktor resiko, gejala, serta deteksi dini kanker serviks kepada ibu-ibu PKK. Peserta yang datang pada saat penyuluhan ini ada 120 orang. Setelah selesai melakukan penyuluhan mahasiswa melakukan evaluasi terkait kegiatan yang sudah dilakukan.

5 Minggu, 21

Agustus 2016 19.30-22.00

Pembuatan laporan pertanggungjawaban kegiatan

 Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan Promosi Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi pada Remaja di Desa Abangsongan terangkum dalam tabel berikut.


(62)

Tabel 3.8 Hasil Kegiatan

Sasaran Ibu-ibu PKK Desa Abangsongan

Pihak Terlibat Mahasiswa KKN

Hasil

150 ibu-ibu PKK menjadi peserta dalam penyuluhan Kesehatan mengenai Kanker Serviks

Deskripsi Kegiatan

Kegiaatn ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu PKK terhadap kanker serviks dan cara melakukan deteksi dini. Ibu - ibu juga semakin antusias untuk melakukan deteksi dini berupa pap smear yang dapat dilakukan di praktek dokter maupun bidan swasta, serta di Puskesmas Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu PKK terhadap kanker serviks dan cara melakukan deteksi dini. Ibu - ibu juga semakin antusias untuk melakukan deteksi dini berupa pap smear yang dapat dilakukan di praktek dokter maupun

bidan swasta, serta di

Puskesmas.Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu PKK terhadap kanker serviks dan cara melakukan deteksi dini. Ibu - ibu juga semakin antusias untuk melakukan deteksi dini berupa pap smear yang


(63)

dapat dilakukan di praktek dokter maupun bidan swasta, serta di Puskesmas.eKegiatan yang dilakukan bersifat gratis. Ibu-ibu PKK datang mengikuti kegiatan dengan antusias. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan diadakan tanya jawab sebelum dan sesudah penyuluhan sebagai tolak ukur keberhasilan.

5. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa SD di Desa Abangsongan

 Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat..

Kegiatan persiapan diawali dengan berkoordinasi dengan kepala desa Abangsongan, Kepala Dusun/Kelian Banjar, Kepala Sekolah, Bidan Pustu, dimana agendanya meliputi membicarakan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan serta pihak-pihak terkait yang akan terlibat. Koordinasi yang telah dilakukan meliputi penetapan waktu pelaksanaan penyuluhan, melakukan sosialisasi kegiatan penyuluhan terkait perilaku hidup bersih dan sehat, serta media yang akan dipergunakan dalam penyuluhan tersebut.


(64)

Tabel 3.9 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Tanggal Waktu Kegiatan

1 Senin, 1 Agustus 2016

09.00-11.00 Melakukan koordiniasi dengan pihak kepala desa, kelian Banjar, kepala sekolah dan bidan Pustu terkait kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

2 Senin, 15 Agustus 2016

09.00-13.00 Menentukan peserta penyuluhan. melakukan observasi lapangan untuk menentukan lokasi yang dipergunakan sebagai tempat penyuluhan dan yang dipilih adalah ruang perpustakaan SDN Abangsongan

3 Jumat, 19 Agustus 2016

10.00-13.00 Konfirmasi waktu pelaksanaan penyuluhan dengan pihak kepala desa, kelian Banjar, kepala sekolah, dan bidan Pustu sekaligus sosialisasi penyelenggaraan penyuluhan kepada siswa SDN Abangsongan

4 Sabtu, 20 Agustus 2016

09.00-12.00 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada siswa SDN Abangsongan 4 Sabtu, 21

Agustus 2016

19.00-22.00 Pembuatan laporan pertanggung jawaban


(65)

 Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Siswa Sekolah Dasar di Desa Abangsongan terangkum dalam tabel berikut.

Tabel 3.10 Hasil Kegiatan Sasaran Siswa Sekolah Dasar Abangsongan Pihak Terlibat Mahasiswa KKN

Hasil

Peningkatan pengetahuan Siswa Sekolah Dasar Desa Abangsongan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehatyang tercermin pada antusiasnya peserta dalam proses tanya jawab mengenai materi yang dijelaskan dan mampu mempraktekkan cara mencuci tangan yang baik dan benar secara mandiri.

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan bersifat gratis. Peserta siswa Sekolah Dasar mengikuti kegiatan dengan antusias. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai penyakit diare dan cara mencuci tangan yang baik dan benar, demonstrasi cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta diadakan tanya jawab sebelum dan sesudah penyuluhan sebagai tolak ukur keberhasilan.

 Kendala Kegiatan

Dalam melaksanakan kegiatan ini kendala yang dihadapi pada saat sebelum kegiatan dimulai, dimana pada saat kegiatan terbentur dengan acara pemberian materi tambahan Bahasa Bali yang merupakan program dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bangli sehingga waktu pelaksanaan mundur dari waktu yang telah ditentukan. Selain ini tidak ada kendala lain yang dihadapi sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.


(66)

6. Penyuluhan Mengenai Pentingnya Menabung Untuk Siswa-Siswi SD  Pelaksanaan Kegiatan

Penyuluhan mengenai pentingya menabung dilaksanakan di SDN Desa Abangsongan. Program ini bertujuan agar kedepannya siswa maupun siswi di SDN Abangsongan mampu mengelola uang mereka. Menabung memiliki peranan penting di masa depan sehingga penting halnya untuk para orangtua menanamkan karakter gemar menabung kepada anak-anak mereka. Dalam penyuluhan pentingnya menabung yang menjadi sasaran utamanya adalah siswa-siswi kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 SDN Desa Abangsongan.

Pelaksanaan program penyuluhan pentingnya menabung ini dilaksanakan selama 3 kali pertemuan setiap hari sabtu dan senin dengan estimasi waktu setiap pertemuannya selama 30 menit dari jam 10.00 – 10.30 wita . Pertemuan pertama tanggal 30 Juli, pertemuan kedua tanggal 6 Agustus, dan pertemuan ketiga tanggal 15 Agustus 2016 .

Tabel 3.11 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1 25 Juli 2016 09.00-11.00

Bertemu dengan kepala SDN Abangsongan untuk

membicarakan mengenai program penyuluhan pentingnya menabung dan waktu pelaksanaan program.

2 30 Juli 2016 10.00-11.30

Memberikan penyuluhan pentingnya menabung untuk siswa-siswi SDN

Abangsongan kelas 1 dan 2. 3 6 Agustus 2016 10.00-10.30 Memberikan penyuluhan


(67)

siswa-siswi SDN

Abangsongan kelas 3 dan 4.

4 15 Agustus 2016 10.00-11.30

Memberikan penyuluhan pentingnya menabung untuk siswa-siswi SDN

Abangsongan kelas 5 dan 6. 5 18 Agustus 2016 17.00-22.00 Pembuatan laporan

pertanggungjawaban kegiatan

 Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan memberikan penyuluhan pentingnya menabung untuk siswa-siswi SDN Abangsongan terangkum dalam tabel berikut.

Tabel 3.12 Hasil Kegiatan

Sasaran Siswa-siswi SDN Abangsongan dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.

Pihak Terlibat

Siswa-siswi SDN Abangsongan dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan Mahasiswa KKN

Hasil

Dari 120 siswa-siswi SDN Abangsongan yang telah diberikan penyuluhan pentingnya menabung, sekitar 85 siswa-siswi SD sangat bersemangat dalam mengikuti penyuluhan pentingnya menabung dan dapat menerima materi yang diberikan dengan baik.

Deskripsi Kegiatan Program penyuluhan pentingnya menabung untuk siswa-siswi SD di


(68)

Desa Abangsongan ini dilaksanakan untuk mengenalkan cara mengelola uang kepada para siswa melalui menabung agar kedepannya mereka dapat meringankan beban orangtua.

 Kendala Kegiatan

Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pentingnya menabung ini kendala yang dihadapi adalah susahnya mencari minat siswa dan melatih konsentrasi siswa dalam mengikuti penyuluhan pentingnya menabung.

7. Penyuluhan teknis pemasaran produk hasil olahan Desa AbangSongan dengan Ibu PKK

 Pelaksanaan Kegiatan

Penyuluhan teknis pemasaran produk hasil olahan Desa AbangSongan dengan ibu pkk melalui motivasi kewirausahaan bertujuan untuk memberikan kesadaran bagi Ibu PkK Desa AbangSongan mengenai pentingnya pengetahuan Pemasaran bagi kehidupan masyarakat. Penyuluhan teknis pemasaran adalah media sosialisasi agar Ibu PkK Abangsongan mendapatkan informasi yang tepat mengenai Pengetahuan pemasaran serta dampaknya bagi kehidupan. Penyuluhan ini diadakan di Gedung bersama Desa AbangSongan pada tanggal 17 Agustus 2016 bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 jam dari pukul 14.00 sampai 18.00 WITA. Mahasiswa KKN-PPM bekerjasama dengan Ibu PkK di lingkungan Desa AbangSongan sebagai sasaran dari Penyuluhan ini. Selain itu, mahasiswa KKN-PPM juga berkerjasama dengan aparatur desa sebagai mediator kegiatan ini. Melalui penyuluhan ini diharapkan Ibu-ibu PKK Desa AbangSongan lebih kreatif dalam memanfaatkan hasil


(69)

olahan desa AbangSongan serta mengaplikasikan ilmu pemasaran ymenjadi lebih terpacu untuk bersaing dalam persaingan global, khususnya dalam ruang lingkup mancanegara. Selain memberikan informasi mengenai teknis pemasaran, Kegiatan ini juga dilengkapi dengan pemutaran video hasil olahan dari labu siam menjadi dodol labu siam dan agar-agar labu siam, sehingga Ibu-Ibu PKK tidak merasa bosan dalam mengikuti penyuluhan ini ser. Motivasi ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi Ibu-Ibu PKK Desa AbangSongan khususnya dalam bidang Pemaasaran produk, diharapkan dapat memberdayakan diri sendiri dan juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai bentuk antisipasi kekurangan lapangan pekerjaan

Tabel 3.13 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1 7 Juli 2016 10.00-14.00 Mencari narasumber

2 11 Agustus 2016 11.00-14.00

Koordinasi dengan aparatur desa terkait kegiatan

penyuluhan

3 14 Agustus 2016 15.00-18.00

Mengirim surat

pemberitahuan kegiatan kepada ketua Ibu Pkk 5 15 Agustus 2016 15.00-17.00 Mempersiapkan materi

penyuluhan

6 16 Agustus 2016 11.00-12.00 Mempersiapkan prasarana dan logistik untuk kegiatan 7 17 Agustus 2016 13.00-14.00 Pelaksanaan kegiatan


(1)

LAMPIRAN

Dokumentasi Program Pokok

Ket : kegiatan penanaman Tanaman Ket : Kegiatan Stand Sehat Obat keluarga (TOGA)

Ket : Promosi Kesehatan mengenai Kesehatan Ket : Promosi Kesehatan mengenai Kanker Reproduksi Pada Remaja di Desa Abangsongan Serviks


(2)

2

Ket :Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Ket :Penyuluhan Mengenai Pentingnya Menabung dan Sehat Siswa SD di Desa Abangsongan Untuk Siswa Siswi SD

Ket :Penyuluhan teknis pemasaran produk hasil

olahan Desa AbangSongan dengan Ibu PKK Ket : Memberkan Pelatihan Tari Tradisional Untuk Siwa-Siswi SD

Memberikan Bimbingan Belajar Tambahan

Perlombaan Membaca Puisi Untuk

siswa

siswi SD

Untuk Siswa- Siswi SD di Desa Abangsongan


(3)

Ket : Pemberian Vaksin dan Eliminasi

Anjing Rabies ket :

Pengendalian penyakit / vaksinasi

ternak besar


(4)

4

Dokumentasi Program Bantu

Ket : Gotong Royong di Areal Pura desa Ket : Pesraman siswa SD di Desa Abangsongan Abangsongan

Ket :Kegiatan Gotong Royong di Areal Ket : Kegiatan Lomba Gerak Jalan Lapangan Desa Abangsongan


(5)

Ket : Kegiatan Posyandu di Br. Belong Ket : Persembahan Tari Sekar Jagat dalam Rangka Dauhan Ulang Tahun Pemuda karang Taruna


(6)